You are on page 1of 12

Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No.

2, Juli 2018
ISSN 2614-4719

HUBUNGAN ANTARA ADEKUASI HEMODIALISIS DENGAN


KUALITAS HIDUP PASIEN HEMODIALISIS DI UNIT HD
RUMAH SAKIT UMUM ROYAL PRIMA MEDAN

Juwita Verawati Siahaan1; Syafrizal2


1
Dosen Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI;
2
Mahasiswa Profesi Ners UNPRI
Email: verawati_juwita@yahoo.com

ABSTRACT

Hemodialysis is a dialysis theraphy most widely performed that is 2-3


times a week in 4-5 hours, which aims to remove the remnants of the metabolism
of proteins and correct fluid and electrolyte balance disorders. Based on
estimates made by the World Health Organization (WHO), globally more than
500 million people have chronic renal failure. About 1.5 million people have to
live dependently on dialysis. This study was conducted to determine the
relationship between adequacy for hemodialysis with the quality of life for
hemodialysis patients at HD unit in Royal Prima Hospital Medan. This type of
research is analytic descriptive with cross sectional study design. The samples of
this study were all patients who underwent therapy in hemodialysis unit at Royal
Prima Hospital Medan in December consisting of 29 patients. Based on the
results of the chi-square test on the relationship between hemodialysis adequacy
and quality of life for hemodialysis patients at HD uint in Royal Prima Hospital
Medan with a significance level (α) = 0.05 and df = 1 it was obtained that
calculation results was p (0.000) <0, 05, then Ho is rejected and Ha is accepted.
In conclusion there is a relationship between hemodialysis adequacy and quality
of life of patients on hemodialysis at HD unit of the Royal Prima Hospital Medan.
In conclusion, There is a relationship between hemodialysis adequacy and quality
of life for hemodialysis patients at HD unit in Royal Prima Hospital Medan. It is
expected that the Royal Prima Hospital Medan can improve service policy at HD
unit to perform hemodialysis for 5-6 hours. This should be performed so that the
adequacy of the achievement can be optimized so quality of life expected by
respondents can be increased.

Keywords: Hemodialysis Adequacy, Quality of Life

PENDAHULUAN fungsi ginjal yang telah rusak. Pada


Cuci Darah (dialisis) tahap kerusakan tertentu, ginjal kita
merupakan suatu bentuk Renal tidak mampu lagi menjalankan
Replacement Therapy (RRT), fungsi vitalnya untuk membuang
merupakan suatu upaya produk-produk sisa metabolisme
pengambilalihan tugas penyaringan tubuh yang merupakan racun bagi
dan pembersihan darah oleh mesin tubuh melalui air urine. Akibatnya,
atau perangkat lainnya terhadap seiring dengan waktu, racun-racun

16
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 2, Juli 2018
ISSN 2614-4719

tersebut akan menumpuk di dalam hemodialisis dapat dilakukan pada


darah, mengotori darah dan semua umur, termasuk bayi baru
menimbulkan berbagai komplikasi lahir. Hemodialisis berasal dari
lebih lanjut yang akan mengganggu bahasa Yunani hemo berarti darah,
kelangsungan hidup penderitanya dan dialisis berarti pemisahan atau
(Suciadi, 2010). filtrasi. Secara klinis Hemodialisis
Hemodialisis merupakan adalah suatu proses pemindahan zat-
terapi cuci darah yang paling banyak zat tertentu (toksin uremik) dari
dilakukan, yang dilakukan 2-3 kali darah melalui membran
seminggu dengan lama waktu 4-5 semipermeabel di dalam ginjal
jam, yang bertujuan untuk buatan yang disebut dialiser, dan
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme selanjutnya di buang melalui cairan
protein dan mengoreksi gangguan dialisis yang disebut dialisat
keseimbangan cairan dan elektrolit. (Sudjatmiko, 2002).
Menurut Clinical Practice Guideline Hubungan yang kuat terhadap
on Adequacy of Hemodialysis, adekusi hemodialisis dengan
kecukupan dosis hemodialisis yang morbiditas dan mortalitas pasien
diberikan diukur dengan istilah gagal ginjal. Pourfarziani
adekuasi hemodialisis, yang menyatakan bahwa ketidak
merupakan dosis yang adekuatan hemodialisis yang dapat
direkomendasikan untuk dinilai dari bersihan urea yang tidak
mendapatkan hasil yang adekuat optimal akan mengakibatkan
sebagai manfaat dari proses peningkatan progresivitas kerusakan
hemodialisis yang dijalani oleh fungsi ginjal, sehingga morbiditas
pasien gagal ginjal (Septiwi, 2010). dan mortalitas pasien gagal ginjal
Pertama kali Hemodialisis makin meningkat. Hemodialisis yang
pada anak remaja dengan gagal tidak adekuat juga dapat
ginjal kronik dilaporkan oleh mengakibatkan kerugian material
Hutching dkk. Pada tahun 1966; dan menurunnya produktivitas pasien
diikuti dengan perkembangan hemodialisis (Septiwi, 2010).
teknologi yang pesat dalam bidang Targer Kt/V yang ideal
hemodialisis, maka saat ini adalah 1,2 (URR 65%) untuk pasien

17
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 2, Juli 2018
ISSN 2614-4719

hemodialisis 3 kali/minggu selama 4 juga menjadi tujuan penting dalam


jam setiap kali hemodialisis, dan 1,8 pengobatan penyakit ginjal tahap
untuk pasien hemodialisis 2 akhir (Septiwi, 2010).
kali/minggu selama 4-5 jam setiap WHO mendefinisikan
kali hemodialisis. Secara klinis kualitas hidup sebagai persepsi
hemodialisis dikatakan adekuat bila individu pada posisi mereka dalam
keadaan umum penderita dalam kehidupan dengan konteks sistem
keadaan baik, tidak ada manifestasi nilai dan budaya di mana mereka
uremia dan usia hidup pasien hidup dan kaitannya dengan tujuan
semakin panjang. Akan tetapi mereka, harapan, standar serta
ketergantungan pasien pada mesian kekhawatiran. Hal ini merupakan
dialisis seumur hidupnya konsep yang luas dan berpengaruh
mengakibatkan terjadinya perubahan dalam cara kompleks dengan
pada kemampuan untuk menjalani kesehatan fisik seseorang. Potensi
fungsi kehidupan sehari-hari yang hidup berdasarkan health related
dapat mempengaruhi kualitas hidup quality of life (HRQOL) menurut
pasien gagal ginjal (Septiwi, 2010). WHO terdapat 5 dimensi, yang
Penatalaksanaan pasien mengutamakan tentang kesehatan
hemodialisis, terhadap penilaian fisik, status psikologi, hubungan
kualitas hidup merupakan faktor sosial, tingkat kemandirian dan
penting selain penilaian adekuasi spiritual (Sufriadi, 2014).
hemodialisis, karena kualitas hidup Perawat Hemodialisis
berhubungan dengan morbiditas dan mempunyai peran penting sebagai
mortalitas pasien gagal ginjal. Pasien pemberi asuhan, advokasi, konsultan
hemodialisis dengan kualitas hidup dan pemberi edukasi untuk
yang rendah akan meningkat membantu pasien gagal ginjal
mortalitasnya dibandingkan dengan terminal mencapai adekuasi
populasi normal. Penilaian tentang hemodialisis. Perawat hemodialisis
kualitas hidup merupakan indikator harus mempunyai kemampuan
penting untuk menilai keefektifan profesional dalam mempersiapkan
tindakan hemodialisis yang pasien sebelum hemodialisis, dan
diberikan. Sehingga kualitas hidup berkolaborasi dalam melakukan

18
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 2, Juli 2018
ISSN 2614-4719

evaluasi pencapaian adekuasi gaya hidup yang tidak sehat


sehingga dapat meningkatkan (Oxtavia, 2013).
kualitas hidup pasien hemodialisis Kejadian penyakit Gagal
(Septiwi, 2010). Ginjal di Indonesia semakin
Gagal ginjal kronik (GGK) meningkat. Penyakit ini digambarkan
merupakan masalah kesehatan seperti gunung es, dimana hanya
masyarakat di seluruh dunia dan kini sekitar 0,1% kasus yang terdeteksi
diakui sebagai suatu kondisi umum dan 11-16% yang tidak terdeteksi.
yang dikaitkan dengan peningkatan Menurut data statistik yang dihimpun
resiko penyakit dan GGK. oleh PERNEFRI (Perhimpunan
Berdasarkan estimasi Badan Nefrologi Indonesia), jumlah pasien
Kesehatan Dunia (WHO), secara gagal ginjal di Indonesia mencapai
global lebih dari 500 juta orang 70.000 orang dan hanya sekitar
mengalami gagal ginjal kronik. 13.000 pasien yang melakukan cuci
Sekitar 1,5 juta orang harus darah atau hemodialisis (Septiwi,
menjalani hidup bergantung pada 2010).
cuci darah (Ratnawati, 2010). Berdasarkan Pusat Data dan
International Society Of Informasi Perhimpunan Rumah Sakit
Nephrology (ISN) dan International Seluruh Indonesia, jumlah pasien
Federation of Kidney Foundation gagal ginjal kronik diperkirakan 50
(IFKF) yaitu lembaga yang orang per satu juta penduduk,
mendirikan Word Kidney Day (14 dimana 60% nya adalah usia dewasa
Maret 2013)dimana jumlah penderita dan usia lanjut. Menurut Depkes
GGK pada tahun 2025 diperkirakan (2009), pada peringatan Hari Ginjal
akan terus meningkat di Asia Sedunia bahwa hingga saat ini di
Tenggara, Mediterania dan Timur Indonesia terdapat sekitar 70 ribu
Tengah serta Afrika mencapai lebih orang pasien gagal ginjal kronik
dari 380 juta orang. Hal ini yang memerlukan penanganan terapi
dipengaruhi oleh pertumbuhan cuci darah dan hanya 7.000 pasien
penduduk, peningkatan proses ginjal kronik atau 10% yang dapat
penuaan, urbanisasi, obesitas dan melakukan cuci darah yang dibiayai

19
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 2, Juli 2018
ISSN 2614-4719

program Gakin dan PT. Askes mengajukan pensiun dini dan 3 orang
(Ratnawati, 2010). mengurangi aktivitas fisik karena
Berdasarkan hasil survey kelemahan dan mudah lelah karena
awal yang peneliti laksanakan di unit kadar Hb yang kurang dan
Hemodialisis Rumah Sakit Umum penurunan nafsu makan. Pasien
Royal Prima Medan bahwasanya mengatakan pasrah dengan penyakit
data pada tahun 2015 sebanyak 460 yang dideritanya dan kadang
tindakan hemodialisis, sedangkan mengalami frustrasi dengan program
pada bulan Januari s/d Oktober 2015 pembatasan cairan, sering melanggar
berjumlah 1467 tindakan. Sedangkan program pembatasan cairan tersebut
pasien hemodialisis pada bulan dengan banyak minum terutama saat
Januari 2015 berjumlah 7 orang, cuaca panas.
Februari berjumlah 13 orang, Maret Berdasarkan fenomena
berjumlah 12 orang, April berjumlah tersebut, peneliti melihat adanya
10 orang, Mei berjumlah 14 orang, perubahan aspek kehidupan dan
Juni berjumlah 20 orang, Juli kualitas hidup pasien hemodialisis
berjumlah 22 orang, Agustus yang kemungkinan dipengaruhi oleh
berjumlah 26 orang, September adekuasi hemodialisis. Oleh karena
berjumlah 26 orang, Oktober 35 itu peneliti tertarik untuk melakukan
berjumlah orang dan bulan penelitian dengan judul “ Hubungan
November berjumlah 30 orang. antara adekuasi hemodialisis dengan
Dari hasil observasi dan kualitas hidup pasien hemodialisis di
wawancara pada 10 orang pasien Unit Hemodialisis Rumah Sakit
yang menjalani terapi hemodialisis, 7 Umum Royal Prima Medan”.
orang datang dengan kondisi baik
dan berkomunikasi seperti biasa, dan METODE PENELITIAN
3 orang datang dengan kondisi lemah Jenis Penelitian
dan tampak gelisah, dimana dari 10 Jenis penelitian yang
orang tadi, 5 orang tetap bekerja digunakan adalah analitik deskriptif
seperti biasa meskipun harus rutin dengan desain Cross Sectional yaitu
menjalani hemodialisis 2 kali dimana variabel independen dan
seminggu, 2 orang mengatakan dependen diteliti secara bersamaan

20
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 2, Juli 2018
ISSN 2614-4719

yang bertujuan untuk menganalisis seluruh populasi dijadikan total


hubungan antara adekuasi sampling yang berjumlah 30 orang.
hemodialisis dengan kualitas hidup
pasien hemodialisis di unit Metode Pengumpulan Data
Hemodialisis Rumah Sakit Umum Data yang diperlukan dalam
Royal Prima Medan. menyusun pe nelitian adalah data
primer dan data sekunder.Data
Lokasi Dan Waktu Penelitian primer diperoleh dari responden
Penelitian ini dilakukan di langsung dengan mengajukan 30
unit Hemodialisis Rumah Sakit pertanyaan tentang kualitas hidup
Umum Royal Prima Medan dengan pasien. Data sekunder adalah yang
alasan karena sampelnya memenuhi diperoleh dari unit hemodialisis
syarat untuk melakukan penelitian, di Rumah Sakit Umum Royal Prima
unit Hemodialisis Rumah Sakit Medan mengenai data pasien
Umum Royal Prima Medan angka hemodialisis.
penyakit gagal ginjal kronik
mengalami peningkatan, dan pihak Teknik Analisa Data
Rumah Sakit Umum Royal Prima 1. Analisis Univariat
Medan memberikan izin untuk Analisis data univariat untuk
dilakukan penelitian. Penelitian ini mendapatkan gambaran distribusi
telah dilakukan pada bulan April. frekuensi responden meliputi umur,
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan.
Populasi Dan Sampel dan kualitas hidup pasien.
Populasi dalam penelitian ini 2. Analisis Bivariat
adalah seluruh pasien yang menjalani Analisis bivariat untuk
terapi hemodilisis di unit menguji ada tidaknya hubungan
Hemodialisis Rumah Sakit Royal (adekuasi hemodialisis dengan
Prima Medan pada bulan Maret kualitas hidup pasien hemodialisis di
berjumlah 30 orang. unit Hemodialisis Rumah Sakit
Pengambilan sampel Umum Royal Prima Medan dengan
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji chi square pada
teknik total sampling, dimana tingkat kepercayaan 95 % (p < 0,05).

21
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 2, Juli 2018
ISSN 2614-4719

HASIL PENELITIAN
Analisa Univariat
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin
dan Pendidikan di Unit Hemodialisis Rumah Sakit Umum Royal
Prima Medan (n=30)
No Variabel Jumlah (n) Persentase (%)
1. Umur
a. < 45 tahun 10 33,3
b. ≥ 45 tahun 20 66,7
Total 30 100
2. Jenis Kelamin
a. Laki-laki 23 76,7
b. Perempuan 7 23,3
Total 30 100
3 Pendidikan
a. SMP 2 6,7
b. SMA 16 53,3
c. Perguruan Tinggi 12 40,0
Total 30 100

Berdasarkan tabel 1 diperoleh minoritas berjenis kelamin


mayoritas responden berumur ≥ 45 perempuan sebanyak 7 orang
tahun sebanyak 20 orang (66,7%), (23,3%).
umur responden < 45 tahun sebanyak Berdasarkan pendidikan,
10 orang (33,3%). mayoritas SMA 16 orang (53,3%)
Berdasarkan jenis kelamin, dan minoritas SMP 2 orang (6,7%).
mayoritas berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 23 orang (76,7%) dan

Tabel 2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan adekuasi Hemodialisis


dan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis Rumah Sakit Umum
Royal Prima Medan (n=30)
No. Variabel Jumlah (n) Persentase (%)
1. Adekuasi Hemodialisis
a. Tidak Adekuat 15 50,0
b. Adekuat 15 50,0
Total 30 100
2. Kualitas Hidup
a. Kurang 12 40
b. Baik 18 60
Total 30 100

22
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 2, Juli 2018
ISSN 2614-4719

Berdasarkan tabel 2 di atas minoritas responden memiliki


dapat dilihat bahwa berdasarkan kualitas hidup kurang sebanyak 12
pengaruh adekuasi hemodialisis orang (40%).
terhadap kualitas hidup pasien
hemodialisis yang memiliki adekuasi Analisa Bivariat
hemodialisis tidak adekuat sebanyak Hubungan antara adekuasi
hemodialisis dengan kualitas hidup
15 orang (50%) dan responden yang
pasien hemodialisis di unit HD
memiliki adekuasi hemodialisis Rumah Sakit Umum Royal Prima
Medan
adekuat sebanyak 15 orang (50%).
Hubungan antara adekuasi
Berdasarkan kualitas hidup,
hemodialisis dengan kualitas hidup
mayoritas responden yang
pasien hemodialisis dapat dilihat
mengalami kualitas hidup baik
pada tabel di bawah ini:
sebanyak 18 orang (60%) dan

Tabel 3 Hubungan antara adekuasi hemodialisis dengan kualitas hidup


pasien hemodialisis Di unit HD Rumah Sakit Umum Royal Prima
Medan (n=30)
Kualitas Hidup
Adekuasi
Kurang Baik Total x² P value
Hemodialisis
n % n % N %
Tidak Adekuat 11 73,3 4 26,7 15 100 13,899 0,000
Adekuat 1 6,7 14 93,3 15 100
Berdasarkan tabel 3 diatas penderita hemodialisis di unit HD
mayoritas responden yang adekuasi Rumah Sakit Umum Royal Prima
hemodialisisnya adekuat dengan Medan dengan derajat kemaknaan
kualitas hidupn baik sebanyak 14 (α) = 0,05 dan df = 1 diperoleh hasil
orang (93,3%) sedangkan perhitungan yaitu nilai p (0,000) <
responden yang adekuasi 0,005, maka Ho ditolak dan Ha
hemodialisis tidak adekuat diterima. Kesimpulannya ada
manyoritas kualitas hidupnya kurang hubungan adekuasi hemodialisis
sebanyak 11 orang (73,3%). dengan kualitas hidup penderita
Berdasarkan hasil uji chi- hemodialisis di unit HD Rumah Sakit
square hubungan adekuasi Umum Royal Prima Medan.
hemodialisis dengan kualitas hidup

23
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 2, Juli 2018
ISSN 2614-4719

PEMBAHASAN adekuat dengan kualitas hidup baik


Hubungan adekuasi hemodialisis sebanyak 14 orang (93,3%)
dengan kualitas hidup penderita
sedangkan responden yang adekuasi
hemodialisis di Unit HD Rumah
Sakit Umum Royal Prima Medan hemodialisis tidak adekuat
Berdasarkan hasil penelitian
manyoritas kualitas hidupnya kurang
yang telah dilakukan untuk
sebanyak 11 orang (73,3%).
mengetahui hubungan antara
Hasil penelitian yang telah
adekuasi hemodialisis dengan
dilakukan ditemukan satu responden
kualitas hidup pasien hemodialisis di
yang adekuat namun kualitas hidup
unit hemodialisis Rumah Sakit
kurang, hal ini disebabkanadanya
Umum Royal Prima Medan. Dapat
penyakit penyerta pada responden
disimpulkan bahwasanya ada
(anemi,DM,TB-paru), juga di
hubungan Adekuasi Hemodialisis
temukan empat responden yang tidak
dengan Kualitas Hidup Penderita
adekuat namun kualitas hidup pasien
Hemodialisis di Unit HD Rumah
baik, disini peneliti menemukan
Sakit Umum Royal Prima Medan.
adanya pengaruh quick of blood (Qb)
Hal ini dapat dilihat data
pada saat pemeriksaan lab dilakukan
bahwa berdasarkan pengaruh
(ureum kreatinin pre dan post
adekuasi hemodialisis terdapat
hd)untuk melihat adekuasi hd
kualitas hidup pasien hemodialisis
(URR), Qb yang rendah
yang memiliki adekuasi hemodialisis
mengakibatkan hasil bersihan ureum
tidak adekuat sebanyak 15 orang
kreatinin rendah.
(50%) dan responden yang memiliki
Penilaian tentang kualitas
adekuasi hemodialisis adekuat
hidup merupakan indikator penting
sebanyak 15 orang (50%). Dilihat
untuk menilai keefektifan tindakan
dari kualitas hidup, mayoritas
hemodialisis yang diberikan.
responden yang mengalami kualitas
Sehingga kualitas hidup juga
hidup baik sebanyak 18 orang (60%)
menjadi tujuan penting dalam
dan minoritas responden memiliki
pengobatan penyakit ginjal tahap
kualitas hidup kurang sebanyak 12
akhir.
orang (40%).
Hasil penelitian Yartin (2012)
Dimana mayoritas responden
menyatakan adanya hubungan
yang adekuasi hemodialisisnya

24
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 2, Juli 2018
ISSN 2614-4719

penyakit penyerta dengan kualitas jumlah dosis hemodialisis 10-15 jam


hidup pasien, yang mana penyakit per minggu. Pasien yang menjalani
penyerta dapat menurunkan kualitas hemodialisis 3 kali per minggu
hidup bahkan memperburuk keadaan dilakukan dalam waktu 4-5 jam
pasien. sekali sesi,dan 5-6 jam bila
Adekuasi hemodialisis yang menjalani hemodialisis 2 kali per
belum maksimal dapat disebabkan minggu. Responden dalam penelitian
karena hemodialisis yang dilakukan ini menjalani hemodialisis dengan
belum memenuhi persyaratan untuk frekuensi 2 kali per minggu, dalam
pencapaian adekuasi. Menurut waktu 3 jam (87,1%) dan 3,5 jam
Septiwi (2010) adanya faktor-faktor (12,9%), sehingga dosis hemodialisis
yang mempengaruhi adekuasi antara yang diberikan baru berkisar antara
lain : time of dialisis, interdialytic 8-9 jam/minggu.
time, quick of blood (blood flow), Kesimpulan yang didapatkan
quick of dialysate, clearence of adalah bahwa pencapaian adekuasi
dializer, tipe akses vascular, serta hemodialisis merupakan salah satu
transmembran presure. faktor yang yang berperan dalam
Hasil penelitian Septiwi peningkatan kualitas hidup pasien,
(2010), menunjukkan bahwa lebih sehingga menjadi indikator penting
banyak responden yang tidak dalam evaluasi pelaksanaan
mencapai adekuasi hemodialisis hemodialisis.
(51,4%) dibandingkan yang adekuat
(42,6%). Hal sama juga ditemukan KESIMPULAN DAN SARAN
dalam penelitian Dewi (2010) yang Kesimpulan
mengemukakan bahwa rata-rata Kesimpulan dari penelitian
adekuasi hemodialisis yang dicapai hubungan adekuasi hemodialisis
untuk pasien yang menjalani dengan kualitas hidup penderita
hemodialisis 2 kali/minggu di RSUD hemodialisis di unit HD Rumah Sakit
Tabanan Bali adalah 1,22. Umum Royal Prima Medan adalah
Konsensus Dialisis Pernepsi sebagai berikut: Ada hubungan
(2003) menyatakan bahwa adekuasi adekuasi hemodialisis dengan
hemodialisis dapat dicapai dengan kualitas hidup penderita hemodialisis

25
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 2, Juli 2018
ISSN 2614-4719

di Unit Hemodialisis Rumah Sakit adekuasi tindakan hd untuk


Umum Royal Prima Medan. mencapai kualitas hidup pasien
Saran hd lebih baik.
Saran dari penelitian 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
hubungan adekuasi hemodialisis Disarankan dapat melakukan
dengan kualitas hidup penderita penelitian tentang Dialisis, baik
hemodialisis di Unit Hemodialisis tentang hemodialisis maupun
Rumah Sakit Umum Royal Prima Peritoneal dialisis sehingga
Medan sebagai berikut: menambah wawasan dan
1. Bagi Institusi Pendidikan pengetahuan bagi Tenaga,
Disarankan agar adanya pasien, keluarga dan institusi
pendidikan asuhan keperawatan pendidikan.
tentang pasien gagal ginjal
dengan Dialisis baik dengan DAFTAR PUSTAKA
Hemodialisis dan Peritonial
Cahyaningsih, Niken, (2012).
Dialisis. Hemodialisis (Cuci Darah)
Panduan PraktisPerawatan
2. Bagi Tempat Penelitian
Gagal Ginjal. Jogjakarta:
Disarankan agar dapat Penerbit Mitra Cendikia.
Dahlan S, (2009). Statistik untuk
memberikan asuhan
Kedokteran dan Kesehatan,
keperawatan pada pasien penerbit, Jakarta: Salemba
Medika.
hemodialisis berorientasi pada
Muttaqin, A., & Sari, K.(2011).
kualitas hidup pasien, yang Asuhan Keperawatan
Gangguan Sistem
mana semakin baik kualitas
Perkemihan. Jakarta: Penerbit
hidup pasien maka mutu Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2010). Metode
pelayanan di unit hemodialisis
Penelitian Kesehatan.,
tersebut semangkin baik. Jakarta: PT Rhineka Cipta.
Oxtavia V. Hubungan Citra Tubuh
3. Bagi Tenaga Medis
dengan Kualitas hidup pasien
Disarankan agar melakukan Pasien Gagal Ginjal Kronik
yang Menjalani hemodialisis,
tindakan asuhan keperawatan
Riau.
hemodialisis terhadap pasien hd Ratnawati. (2010). Efektivitas
Dialiser Proses Ulang (DPU)
sesuai dengan peresepan hd ,
Pada Penderita Gagal Ginjal
dimana harus memperhatikan Kronik (Hemodialisa). Jurnal

26
Jurnal Keperawatan Priority, Vol 1, No. 2, Juli 2018
ISSN 2614-4719

Ilmiah WIDYA Vol 2 No 1 Umum Daerah Undata Palu


Maret-April 2014. tahun 2012.
Septiwi, C. (2010). Hubungan
Adekuasi Hemodialisis
dengan Kualitas Hidup Pasien
Hemodialisis di RS Prof. Dr.
Margono Soekarjo
Purwakerto Tahun 2010.
Silviani, Dewi., & Dwianasari.
(2010). Hubungan lama
Periode Hemodialisis dengan
Status Albumin Penderita
Gagal Ginjal Kronik di Unit
Hemodialisis RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo
Purwokerto. Mandala Of
Health. Vol 5, No 2,
September 2011.
Suciadi, P. (2010). Kesehatan Ginjal
dan Saluran Kemih, Jakarta:
PT Bhuana Ilmu Populer.

Sudjatmiko S, & Osrizal Oesman,


2002. Buku Ajar Nefrologi
Anak, Jakarta: Ikatan Dokter
Anak Indonesia.
Sufriadi. (2014). Health Relate
Quality of Life (HRQoL) pada
pasien kanker payu dara.
Suharyanto, T., & Madjid A. (2002).
Asuhan keperawatan Pada
Klien dengan Gangguan
Sistem Perkemihan, Jakarta:
Trans Info Media.
Wijaya, A. S. & Putri, Y.M. (2013).
KMB 1 Keperawatan
Medikal Bedah (Keperawatan
Dewasa). Yogyakarta:
Penerbit Nuha Medika.
Yartin, S. (2012). Faktor – faktor
yang berhubungan dengan
kualitas hidup pasien gagal
ginjal kronis yang menjalani
hemodialisis di Unit
Hemodialisis Rumah Sakit

27

You might also like