You are on page 1of 13
KOMUNIKASI SESUAI TINGKAT USIA Kompetensi Inti 3. Memahami, —menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja dasar-dasar keperawatan pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan intenasional. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja dasar-dasar keperawatan. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, Komunikatif, dan solutional dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung pert ee bahasa dalam komunikasi sesuai tingkat usia 3 Memaham a an perkembangan bahasa dalam komunikasi sesuai tingkat 3. Mengelompol usia Tujuan Pembelajaran jidik diharapkan mampu: . perikut, peserta didil pl am Setelah menpelajari mater Do cae alam komunikasi sesuai tingkat usia 1, Memahami perkem a e pahasa dalam komunikasi sesuai tingkat 2. Mengelompokkan per! usia ‘Scanned with CamScanner AYO PAHAMI A. Komunikasi pada Usia Anak-Anak Dalam melakukan komunikasi pada anak. perawat ceri mempectatiicon berbagai aspek, antara lain usia tumbuk kembang anak. care Sertommmnicest | dengan anak, metode dalam berkomunikasi dengan anak. thacem amr langkah-langkah dalam melakuken kormunikesi dengam anal seme pemut orang tua dalam membantu proses komunikasi dengan anak sehimese | informasi yang didapatkan benar dan akurat. 1. Komunikasi pada Bayi Komunikasi pada bayi umumnye dilaimien meblei seciec ei bayi. Gerakan tersebut sebagai alat komunikesi ef komunikasi melalui gerakan, ada komunikesi yang lebiE = yakni komunikasi nonverbal dengan teknix senmkan seperti mecense menggendong, memangku, mencium, den kine Peckemiumeu komunikasi pada bayi dapat dimulai dengan kemampusm melihat sesuatu yang menarik, ketika bayi digerakken moke & merespons untuk mengeluarkan suara-suare bey ‘Ada beberapa tingkat perkembengan indra yeng ads pads teyi yume mampu mendukung kemampuan dalam melekuken komundcesi. dijabarkan sebagai berikut. a. Penglihatan Pada waktu lahir, mata bayi belum berkembeng sempemns setineze penglihatannya masih kabur. Dalam usia satu mingza. be merespons cahaya. Pada usia ini, kemampuan koordinasi ott masz mulai tampak sehingga ia mampu menangkap gerak bends we wane | digerakkan di sekitar matanya dan mengedipkan matanya terhadz szaz yang terang dan suara. Pada usia minggu kedelapan. beyi mamce melihat objek atau cahaya. Pada minggu keduabelas. ie sudah bisa. tersenyum dan mampu melihat objek dengan jelas dalam jarak relat jauh, Pada usia enam bulan, bayi mampu mengidentifikasi wana dan melihat beberapa gambar yang ada dalam buku. b. Pendengaran Pada saat lahir, bayi dapat dikatakan masih tuli. Namun, mulai baci ketiga sampai ketujuh, bayi mampu bereaksi tethadap suare dai lingkungannya. Dalam beberapa hari, bayi dapat membedakan berbazai suara, Misalnya membedakan suara ibunya dari suara orang lain. Pada usia keenambelas minggu, bayi sudah mulai menolehkan kepala pada suara yang asing bagi dirinya. Pada pertengahan tahun ‘Scanned with CamScanner oN Pertama, bayi dapat mengucapkan fala ier a bap, day Gan lain-lain, Pada bulan kesepuluh, bayi sudah bereaks; lethadge ‘ a. Pada akhir tahun pertama, bay; panggilan terhadap namanya ¢ tara dua ang oe bavi tn mengucapkan kata-kata yang spesifik antara dua atau tiga kata, Pera a vr bayi cukup peka sehingga sangat sensitif terhaday sentuhan, tekanan, dan suhu. d. Penciuman dan Pengecapan ; Midung dan lidah merupakan indra yang cukup schingga ada kalanya bayi menolak makanan, menentukan bau air susu ibunya dan merespons terhad: tersebut dengan menoleh ke arah ibunya. Seiring pe Kemampuan penerimaan Tangsangan suara juga berk KOMUNIKASI KEPERAWATAN Kelas X P Segaly eka pada bayj Mereka dapat lap bau air Susy ningkatan usia, ‘embang Sehingga Komunikasi dengan bayi dengan menggunakan bahasa mulai dapat dilakukan sejak usia tiga bulan, e. Wicara Kemampuan bicara pada tahun pertama muncul dal yang lebih dikenal sebagai bentuk prawicara (prespeech forms), yaitu Menangis, merengek, dan. gerak gerik. Komunikasi dengan bayi dilakukan dengan menggunakan suara, sentuhan, belaian, taktil, Penciuman, ataupun gerakan, Beberapa tujuan ber dan dipahami, dijabark 1) Memberi rasa aman pada bayi, 2) Memenuhi kebutuhan bayi akan kasih sayang dan melatih bey! mengembangkan kemampuan bicara, mendengar, serta menerimt Fangsangan, lam tiga bentuk, tkomunikasi dengan bayi yang perlu diketahui ‘an sebagai berikut. 2 Komunikasi Pada Usia pr, asekolah (2- ckolah atg G6 Tahun) hu St ak-anak awl adalah period pada st" Derisia 2-6 tahun, Page masa f ; ini, anak mulaimandiri 4 angen paTPllan ditinya untuk berintenn dengan on an bahar Mikes pada usa ini dope itunjukkan dense" antes nak dengan kemampuan anak sudah aera 00 ata Puluh kata, sedangleen pada tahun kedua su “Sh masih terdengar kata-kare ulangan. Masa pras anak. berusi . Petkem| Petkemban, Memahamj ‘Scanned with CamScanner 45 mA, Gambar 3.2 Komunikasi pada usia prasekolah | Sumber. https://pandacewek. wordpress.com/2016/11/02/komunikasi-terapeutik-pada- anak-usia-pra-sekolah/ Pada usia ini, cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberi tahu apa yang terjadi pada dirinya, memberi kesempatan pada mereka untuk menyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan, menggunakan nada suara, bicara lambat jika tidak dijawab, harus diulang lebih jelas dengan pengarahan sederhana. Hindarkan sikap mendesak untuk dijawab seperti kata-kata “jawab dong”. Anda dapat mengalihkan aktivitas saat komunikasi atau memberikan mainan saat komunikasi dengan maksud anak mudah diajak komunikasi. Anda sebaiknya mengatur jarak pada saat berkomunikasi dengan anak. Anda harus memiliki kesadaran diri untuk menghindari konfrontasi langsung, duduk yang terlalu dekat, dan berhadapan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan komunikasi pada anak tidak hanya pada pesan yang diucapkan saja, tetapi juga memperhatikan situasi nonverbal yang disampaikan, Tugas perkembangan anak pada masa prasekolah, antara lain sebagai berikut. a. Belajar membedakan jenis kelamin b, Membentuk konsep diri dari kenyataan sosial dan fisik yang sederhana ¢. Belajar menghubungkan dirinya dengan orang lain: teman bermain, orang tua, dan saudara. . Belajar mengembangkan kata hati, membedakan antara benar dan salah, . Belajar keterampilan fisik dalam bentuk permainan, Belajar bergaul dengan teman-temannya. .. Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, emee Tujuan komunikasi pada masa prasekolah, yaitu: |. melatih keterampilan penggunaan pancaindra; b. meningkatkan keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotor; S ‘Scanned with CamScanner KOMUNIKASI KEPERAWATAN Kelas X i bentuk pembelajaran dan permainan dala, . sebagai J . fubungen dengan orang ei dd mengembangkan konsep ™m Melaka. h (7-13 Tahun) 3. Komunikasi eer , a anak usa ini dapat dima a Perken pe i one k, menggambar, dan membuat hurur, atau i kemampua ial yang dilaksanakan oleh anak mencerminkan pikiray ac fee mmembaca anak di sini sudat muneul. Pada usia keeles anak sudah mampu membaca dan sudah mulai berpikir tentang Kehicupay, Komunikasi yang dapat dilakukan pada anak usia sekolah adalah tetap memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak-anak, dep, menggunakan kata-kata sederhana Yang spesifik menjelaskan Sesuaty Yang menjadi ketidakjelasan pada anak atau Sesuatu yang tidak diketahyj Pada usia inj keingintahuan pada aspek fungsional dan Prosedural darj objek 'ya, maksud dan tujuan dari suatu yang ditanyakan Secara j ji sebab ini akan membuat ana ut berkomunikasi Secara efektif, Komunikasi deng; lata yang terdapat Pada diri anak yang Selanjutnya digunakan dalam Penentuan masalah Keperawatan atau tindakan keperawatan, Ada bebera nakan dalam berkomunikasi dengan anak, di antaranya sebagai berikut, Menghindari secara langsung : orang tua secara langsung yang ‘amping anak, - Meal; 8 akan disampaikan kepada anak daptt » Mengingat anak Sangat suka sekali dengan cerit an Sisampaian® Sampaikan hendaknya Sesuai dengan pesan Y an mbar, vane d ‘kan melalui tulisan mau?" ‘Scanned with CamScanner KOMUNIKASI KEPERAWATAN Kelas X - 47 c. Memfasilitasi Memfasilitasi anak adalah salah satu. bagian dari cara berkomunikasi. Dengan ini, ekspresi atau respons anak terhadap pesan dapat diterima. d. Biblioterapi Pemberian buku atau majalah dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan, dengan menceritakan isi buku atau majalah yang sesuai dengan pesan yang akan disampaikan kepada anak. e. Meminta untuk Menyebutkan Keinginan Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak, dengan meminta anak untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan keinginan’ tersebut dapat menunjukkan perasaan dan pikiran anak pada saat itu. Tugas perkembangan anak usia sekolah, yaitu: . mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari; . mengembangkan kata hati, nilai, dan kesusilaan; .. mengembangkan kemampuan hidup berkelompok; |. belajar bergaul dengan teman sebaya; . mengembangkan keterampilan dasar membaca, menulis, berhitung; serta f. belajar menjalankan peran sebagai pria atau wanita peaege |. Komunikasi pada Usia Remaja (11-18 tahun) Pada usia ini, pola pikir sudah mulai menunjukkan ke arah yang lebih positif dan terjadi Konseptualisasi karena masa ini merupakan masa peralihan anak menjadi dewasa. Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi atau curah pendapat pada teman sebaya, menghindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu, dan menjaga kerahasiaan dalam komunikasi. Batas usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan menjadi tiga, yaitu 12-15 tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun = masa remaja akhir. ‘Tugas perkembangan pada masa remaja, antara lain: .. menerima keadaan diri sendiri, b. mendapatkan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin, 2 ‘Scanned with CamScanner RKOMUNIKASI KEPERAWATAN. Kelas X SS N neber cbagai pri wanita dan belajar hidup se, i an sebagai pria atau wa Menerima keberadaan sebag SUaj dengan keadaaan, ; ; si ri orang tua dan orang-orang mendapatkan kebebasan emosional da dewasa lain, S mendapatkan kemampuan untuk bertanggung jawab dalam masa lah ekonomi dan Keuangan, serta © mendapatkan nilai hidup dan falsafah hidup. MENGOMUNIKASIKAN | Bentuklah kelompok yang beranggotakan 3-4 orang! Bersama kelompok | Anda, coba buatlah sebuah contoh naskah komunikasi verbal dan nonverbal usia anak sekolah! S, elanjutnya, praktikkan hasil naskah komunikasi yang kelompok Anda buat di depan kelas! p Komunikasi pada Usia Dewasa dan Lansia Komunikasi merupakan suatu > begitu ju; yang berlaku dalam dunia kesehatan Khususnya memiliki berb; '8a komunikasi “perawatan. Padahal, “eai bentuk perbedaan, 1. Komunikasi pada Usia Dewasa Komunikasi Puncaknya kar, : A = kematangan fisik, mental, dan kemampuan sosial mencapaj o, oR pada usia dewasa mengalamj dan tanggung jawab serta tuntutan sosial telah membentuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Teknik komunikasi yang dikembangkan pada masa dewasa telah mencapai tahap optimal, baik dalam bentuk verbal ™MAupUN nonyers, i Materi komunikasi pada usia dewasa dij It, . 4. Pekerjaan dan tugas: a, dan transaksj kerja. Ptimal, Peran rang dewasa jabarkan sebagai beriky, pembagian tugas, deskripsi ke b. Kegiatan Kkerumahtanggaan: pembagian tugas dal Pendidikan terhadap anak, pemenuhan/pengaturan ter sosial ekonomi, lam keluarga, hadap kegiatay, po Kegiatan profesional: pembagian kerja, transaksi. ; Kegiatan sosial: hubungan sosial, peran, dan tugas sosial, ‘Scanned with CamScanner . | | i __KOMUNIKASI KEPERAWATAN Kelas X a . Komunikasi pada Lansia Kemampuan komunikasi pada lansia (lanjut usia) dapat mengalami penurunan akibat penurunan fungsi berbagai sistem organ, seperti penglihatan, pendengaran, wicara, dan persepsi. Semua ini menyebabkan penurunan kemampuan lansia menangkap pesan atau infomasi dan melakukan transfer informasi, Penurunan kemampuan komunikasi berlangsung secara bertahap dan tergantung pada seberapa jauh gangguan indra serta gangguan otak yang dialami lansia, a. Pengelompokan Usia Berdasarkan WHO Berdasarkan usianya, organisasi kesehatan dunia (WHO) mengelompokkan usia lanjut menjadi empat macam meliputi: 1) usia pertengahan (middle age) kelompok usia 45 sampai 59 tahun, 2) usia lanjut (e/derly) kelompok usia antara 60 sampai 70 tahun, 3) usia lanjut usai (old) kelompok usia antara 75 sampai 90 tahun, dan 4) usia tua (very old) kelompok usia di atas 90 tahun. Meskipun batasan usia untuk menggolongkan lansia sangat beragam, tetapi perubahan yang terjadi akibat usia tersebut dapat diidentifikasi. Misalnya perubahan pada aspek fisik berupa perubahan neurologi, perubahan sensorik, perubahan visual, dan perubahan pendengaran. Perubahan-perubahan tersebut dapat menghambat proses penerimaan dan interprestasi terhadap maksud komunikasi. Perubaian ini juga menyebabkan Klien lansia mengalami kesulitan daiam berkomunikasi. Belum lagi perubahan kognitif yang berpengaruh pada tingkat inteligensi, kemampuan belajar, daya memori, dan motivasi klien. ee oy tind Gambar 3.3 Komunikasi pada usia lansia Sumber. https://visnupanji7.wordpress.com/2015/01/1 I/role-play-komunikasi- terapeutik-pengkajian/ ‘Scanned with CamScanner KOMUNIKAS! KEPERAWATAN Kelas X i lihat_berupa Teaksj Porubahan emosi yang, sering ba un sh rf ¥ kondisi yang terjadi, Gejala-gejala py terhaday i cbagai berikut. ; ; naa vereaya terhadap diagnosis, gejala, perkemb, keterangan yang diberikan petugas keschatan _ 2) Mengubah keterangan yang. diberikan sedemikian Tupa Shing eNo}ay n terse > angan, Seng diterima keliru, 3) Menolak membicarakan 4) Menolak ikut serta d Khustuisnya tindakan 5) Menolak nas tidur, terutama Perawatannya di rumah sakit. alam perawatan dirinya yang mengikut sertakan dirinya, at-nasihat misalnya istirahat baring, bila naschat tersebut demi kenyaman; Secara Umum berganti Posisj ‘an klien, . Pendekatan Perawatan Lansia dalam Konteks Komunikas; Berikut Pendekatan Perawatan lansia dalam konteks komunikasi 1) Pendekatan Fisik : lan Mengarah Pada perubahan i Dera’ SAE lebih ae Untuk ee tt erperan, i tothag Sebagai konselor, P Sesuaty yang sing, ins i . ig ig Pribagi, Setta sahabat yang akrab n, Meng aan keterampilan Bada, = diskusi, tukar pikiran, i ssidtan-kegiatan kelompok ckatan, ini agar Klien dapat Mui lengan petugas ‘Scanned with CamScanner ____KOMUNIKASI KEPERAWATAN Kelas X____ sl 4) Pendekatan Spiritual Perawat harus bisa memberikan kepuasan batin dalam hubunganya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya terutama ketika klien dalam keadaan sakit. c. Teknik Komunikasi Lansia Selain pemahaman yang memadai tentang karakteristik lansia, petugas keschatan atau perawat juga harus mempunyai teknik khusus agar komunikasi_ yang dilakukan bersama lansia dapat berlangsung secara lancar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, Beberapa teknik komunikasi yang dapat diterapkan di antaranya sebagai berikut. 1) Teknik Asertif Asertif adalah sikap yang dapat menerima, memahami pasangan bicara dengan menunjukkan sikap peduli, sabar untuk mendengarkan dan memperhatikan ketika pasangan bicara agar maksud komunikasi atau pembicaraan dapat dimengerti. Asertif merupakan pelaksanaan dan etika berkomunikasi. Sikap ini akan sangat membantu petugas kesehatan untuk menjaga hubungan yang terapeutik dengan klien lansia, 3) Responsif Reaksi petugas kesehatan terhadap fenomena yang terjadi pada Klien merupakan bentuk perhatian petugas kepada klien, Ketika perawat mengetahui adanya perubahan sikap atau kebiasaan klien sekecil apapun, perubahan tersebut hendaknya ditanyakan atau diklarifikasi. Misalnya dengan mengajukan pertanyaan “Apa yang sedang bapak/ibu pikirkan saat ini” atau “Apa yang bisa dibantu?”. Merespons berarti bersikap aktif tidak menunggu permintaan bantuan dari klien, Sikap aktif dari petugas kesehatan ini akan menciptakan perasaan tenang bagi klien, 4) Fokus Sikap ini merupakan upaya perawat untuk tetap konsisten terhadap materi komunikasi yang diinginkan. Ketika klien mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan di luar materi yang diinginkan, perawat hendaknya mengarahkan maksud pembicaraan, Upaya ini perlu diperhatikan karena umumnya klien lansia senang menceritakan hal-hal yang mungkin tidak relevan untuk kepentingan petugas kesehatan. ‘Scanned with CamScanner 52 KOMUNIKASI KEPERAWATAN Kelas X 5) Suportif engan demikian, klien diharapkan dapat berkarya sesuai dengan kemampuannya, memberi dukungan, baik secar, termotivasi Selama ‘4 materiil maupun morel, petugas Kesehatan jangan terkesan men; ggurui atau mengajari klien karena hal ini dapat merendahkan kepercayaan Klien ke; Pelugas Kesehatan lainnya, Perawat lebih ‘ungkapan-ungkapan kepereayaan diti kli 6) Klarifikasi Pada perawat atau baik memberikan dan meningkatkan gurui atau ersepsikan sama o} Ss Seperti diketahui sebelumnya klien lansia umi Perubahan-perubahan yang terkadang mere; kanakan, Perubahan ini dapat menimbulkan Perawat jika tidak disikapi dengan sabar dan ikhlas Schingga komunikasi yang dilakukan tidak terapeutik, namun dapat berakibat Komunikasi berlangsung emosional dan menimbulkan kerusakan hubungan antara Klien dengan petugas kesehatan, if'dan Sikap Nonasertif Lansia komunikasi antara "mnya mengalami Potkan dan ek, peras: 1 jengkel bagi petugas keschatan dengan Klien lansig sikap agresif dan sikap nonasertip. Kedua hambatan komunikaksi dengan Tansia Berikut contoh sikap apresif den nonasertif lansia, ‘Scanned with CamScanner 53 KOMUNIKASI KEPERAWATAN Kelas X. 1) Agresif Sikap agresif dalam berkomunikasi biasanya ditandai dengan perilaku-perilaku berikut. a) berusaha mengontrol dan mendominasi orang Jain (lawan bicara), b) meremehkan orang lain, c) mempertahankan haknya dengan menyerang orang lain, 4) menonjolkan diri sendiri, dan ©) mempermalukan orang lain di depan umum, baik dalam perkataan maupun tindakan. 2) Nonasertif| Tanda-tanda nonasertif lansia, antara lain: a) menarik diri bila diajak berbicara, b) merasa tidak sebaik orang lain (rendah diri), ©) merasa tidak berdaya, d) tidak berani mengungkap keyakinaan, @) membiarkan orang lain membuat keputusan untuk dirinya, £) tampil diam (pasif), g) mengikuti kehendak orang lain, dan hh) mengorbankan kepentingan dirinya untuk menjaga hubungan baik dengan orang lain. e. Hambatan Komunikasi pada Lansia Adanya hambatan komunikasi yang terjadi pada lansia merupakan hal yang wajar seiring dengan menurunnya fisik dan psikis Klien, Namun, perawat dituntut agar mampu mengatasi hambatan tersebut. Untuk itu, perlu adanya teknik atau tips-tips tertentu yang perlu diperhatikan agar komunikasi berjalan dengan efektif. ‘Teknik mengatasi hambatan Komunikasi pada lansia dijabarkan sebagai berikut. 1) Selalu mulai komunikasi dengan mengecek 2) Keraskan suara Anda jika perlu. 3) Dapatkan perhatian klien sebelum berbicara. Pand; dia dapat melihat mulut Anda. 4) Atur lingkungan sehinggga menjadi yang baik. Kurangi gangguan visual pencahayaan yang cukup. Pendengaran klien langlah Klien agar kondusif untuk komunikasi dan audio. Pastikan adanya ‘Scanned with CamScanner —— KOMUNIKASI KEPERAWATAN Kelas X _____ 5) Ketika merawat orang tua dengan gangguan komunikasj, ing kelemahannya. Jangan menganggaP kemacetan komunikas) Kaen, klien tidak kooperatif. . 6) Jangan berharap untuk berkomunikasi dengan cara yang sam, dengan orang yang tidak mengalami gangguan. Sebalikny, bertindaklah sebagai partner yang tugasnya memfasilitasi Klien untuk mengungkapkan perasaan dan pemahamannya. 7) Berbicara dengan pelan dan jelas saat menatap matanya, gunakan kalimat pendek dengan bahasa yang sederhana. 8) Bantulah kata-kata Anda dengan isyarat visual. 9) Serasikan bahasa tubuh Anda dengan pembicaraan, misalnya ketika melaporkan hasil tes yang diinginkan. Pesan yang menyatakan bahwa berita tersebut adalah bagus seharusnya dibuktikan dengan ekspresi, postur dan nada suara Anda yang menggembirakan (misalnya dengan senyum, ceria atau tertawa secukupnya). 10) Ringkaslah hal-hal yang paling penting dari pembicaraan tersebut. 11) Berilah klien waktu yang banyak untuk bertanya dan menjawab pertanyaan Anda. 12) Biarkan ia membuat kesalahan, jangan menegurnya secara langsung- Tahan keinginan Anda menyelesaikan kalimat. 13) Jadilah pendengar yang baik mendengarkanya. 14) Arahkan ke suatu topik pada suatu saat. walaupun keinginan sulit 15) i mungkin, libatkan keluarga atau yang merawat ruanga? persama Anda. Orang ini biasanya paling akrab dengan pols munikasi klien dan dapat membantu proses komunikasi. Scanned with CamScanner

You might also like