You are on page 1of 13

JURNAL PSIKOLOGI TABULARASA

VOLUME 10, NO.1, APRIL 2015: 18 – 30 _________________________________________________

Kemampuan Theory of Mind Anak Usia 3-5 Tahun


Ditinjau dari Intensitas Interaksi dengan Saudara Kandung
Nur Azizah
Fakultas Psikologi, Universitas Merdeka Malang

Abstract
Basically preschool age children should be aware that each individual has thoughts, feelings, desires, and
other mental conditions which is different from himself. This awareness is known as theory of mind, and
one of the factors that could be expected to stimulate the ability of theory of mind is the intensity of the
interaction between children and their siblings. The basic concept of the theory used in this study is the
cognitive development of sociocultural perspectives of leading experts Lev Vygotsky. The study was
conducted in three schools Kindergarten (TK) in Yogyakarta, with the subject as much as 31 children
aged 47-69 months. The measurements used are false belief task, and Scale "intensity of interaction
between children and siblings" were made by researchers. Siblings age limit is a maximum of 12 years of
age brother and sister at least 1 year of age. Data analysis using binary logistic regression analysis, the
results of analysis show that the value of Wald 1.036 (p> 0.05), so it can be concluded that the intensity
of the interaction between children and siblings are not able to predict the ability of theory of mind. It is
suspected the influence of siblings and their age difference in the way children interact with siblings
between Western and Eastern cultures, including cultures in Indonesia

Key words: theory of mind, the intensity of interaction with siblings, preschool.

Abstrak
Pada dasarnya anak-anak usia prasekolah haruslah sadar bahwa setiap individu memiliki pikiran,
perasaan, keinginan, dan kondisi-kondisi mental lain yang tentu berbeda dengan dirinya. Kesadaran
inilah yang dikenal dengan istilah theory of mind, dan salah faktor yang diduga dapat menstimulasi
kemampuan theory of mind adalah intensitas interaksi anak dengan saudara kandungnya. Konsep dasar
teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah perspektif perkembangan kognitif sosiokultural dari
ahli terkemuka Lev Vygotsky. Penelitian dilakukan di tiga sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) di
Yogyakarta, dengan subjek sebanyak 31 anak usia 47-69 bulan. Pengukuran yang digunakan adalah
tugas false belief, dan Skala “intensitas interaksi anak dengan saudara kandung” yang dibuat oleh
peneliti. Batasan usia saudara kandung adalah usia kakak maksimal 12 tahun dan usia adik minimal 1
tahun. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi logistik biner, dari hasil analisis diketahui
bahwa nilai Wald 1,036 (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa intensitas interaksi anak dengan
saudara kandung tidak mampu memprediksi kemampuan theory of mind. Hal ini diduga adanya pengaruh
dari usia saudara kandung dan adanya perbedaan cara berinteraksi anak dengan saudara kandung antara
budaya Barat dan Timur, termasuk budaya di Indonesia.

Kata kunci: theory of mind, intensitas interaksi dengan saudara kandung, usia prasekolah

Pengantar1 yang dimulai dari akhir masa bayi


Usia prasekolah merupakan hingga usia lima atau enam tahun
sebutan bagi periode perkembangan (Santrock, 2011). Periode ini disebut
tahap perkembangan kritis, yaitu periode
Korespondensi dapat dilakukan dengan
menghubungi: Nur Azizah, Fakultas Psikologi
di mana anak akan sensitif terhadap
Universitas Merdeka Malang, Jl. Terusan Raya rangsangan dari lingkungan
Dieng, No. 62-64 Malang, Tlp./Faks. 0341-
578820, Email:iez_za@yahoo.com (Hetheringthon & Parke, 2003). Pada

18
AZIZAH

masa ini seluruh aspek dalam diri anak sebuah theory of mind, yang merujuk
mulai terbangun, mulai dari pada sebuah kesadaran seseorang
perkembangan fisik, kognitif, mengenai proses mentalnya sendiri dan
psikososial, dan perkembangan bahasa proses mental orang lain. theory of mind
(Papalia, Olds & Feldman, 2004). Salah diartikan sebagai kemampuan untuk
satu aspek perkembangan penting pada memperkirakan kondisi mental diri
masa usia prasekolah adalah sendiri dan orang lain (Premack &
perkembangan kognitif, Jean Piaget Woodruff, 1978). Theory of mind
menyebutnya berada pada tahap merupakan istilah yang digunakan untuk
praoperasional. menunjukkan kemampuan anak dalam
Salah satu bentuk keterbatasan memahami kondisi mental (mental
pemikiran praoperasional adalah states) diri sendiri dan orang lain.
ketidakmampuan anak membedakan Mencakup pemahaman akan pikiran,
antara perspektifnya sendiri dengan perasaan, kayakinan, keinginan, dan
perspektif orang lain, yang disebabkan kondisi-kondisi internal lainnya yang
oleh egosentrisme yang masih melekat akan digunakan anak untuk
dalam dirinya (Santrock, 2011). Artinya, memperkirakan apa yang dipikirkan
pada tahap ini anak percaya bahwa orang lain berdasarkan atribut yang
setiap orang akan berfikir sama dilihat sebelumnya, sehingga dapat
dengannya, dan jika mereka bertemu memprediksi tindakan apa yang akan
dengan pandangan yang berlawanan, dimunculkan orang tersebut (Wellman,
maka anak akan berfikir bahwa orang Cross & Watson, 2001).
lainlah yang salah dan pikirannya sendiri Dalam konteks perkembangan
yang benar (Wadsworth, dalam Suparno, kognitif theory of mind memiliki peran
2007). Namun, kenyataannya Wellman, penting dan strategis terkait
Cross, & Watson (2001) telah hubungannya dengan orang lain,
melakukan kajian metaanalisis yang terutama pada anak usia prasekolah.
menemukan bahwa anak-anak pada usia Beberapa penelitian telah diketahui
4 tahun telah memiliki rasa ingin tahu bahwa theory of mind dapat membentuk
mengenai hakikat pikiran orang lain. kompetensi sosial anak (Aryanti, 2009;
Anak-anak tersebut telah memiliki Astington, 2001; Walker, 2005), menjadi

JURNAL PSIKOLOGI 19
THEORY OF MIND

prediktor terbaik terhadap penerimaan dan pemahaman terhadap orang lain


teman sebaya (Slaughter, Dannis & melalui interaksi sosial (Santrock, 2011),
Pritchard, 2002), dapat mengembangkan salah satunya yaitu intensitas interaksi
kemampuan empati pada hubungan anak dengan saudara kandung (Perner,
interpersonal (Meltzoff, 2011), Ruffman, & Leekam, 1994). Intensitas
kerjasama, mengurangi prasangka, interaksi anak dengan saudara kandung
menyelesaikan konflik (Gehlbach dalam didefinisikan sebagai tingkat kuatnya
Woolfolk, 2009), dan kemampuan interaksi dari dua atau lebih individu
berinteraksi secara tepat dengan orang yang dapat mengarah dalam bentuk
lain (Astington & Gopnik dalam Barr, positif maupun negatif, yang didasarkan
2006). Sebaliknya defisiensi theory of pada empat aspek, yaitu kekuatan,
mind tersebut dapat memberikan dampak persaingan, kedekatan dan konflik
negatif bagi anak, terutama ketrampilan (Furman dan Buhrmester, 1985).
bersosialisasi. Kajian Hughes (dalam Interaksi tersebut terbukti dapat
Repacholi, Slaughter, Pritchard, & berkontribusi terhadap pemahaman anak
Gibbs, 2003) telah diketahui bahwa pada tugas false belief. Hasil penelitian
anak-anak yang cenderung “sulit diatur” Dunn, Brown, Slomkowski, Tesla, &
(hard to manage) dan anak dengan Youngblade (1991) menemukan bahwa
gangguan perilaku (conduct disorder) interaksi kooperatif antara anak dengan
juga diketahui memiliki penguasaan saudara kandung akan berkorelasi
theory of mind yang rendah. dengan kinerja mereka pada berbagai
Berbagai permasalahan yang tugas kognisi sosial pada tujuh bulan
telah dipaparkan di atas, menjadi dasar kemudian. Tidak hanya interaksi
mengapa kajian tentang theory of mind kooperatif, tetapi konflik anak dengan
perlu dilakukan. Meski demikian, saudara kandung juga berkorelasi
perkembangan pemahaman anak tentang terhadap pemahaman anak pada tugas
kondisi mental orang lain tersebut tidak false belief (Foote & Holmes-Lonergan,
lepas dari pengaruh lingkungan sosial 2003).
(Hughes & Leekam, 2004). Vygotsky Pentingnya intensitas interaksi
menjelaskan bahwa anak-anak akan dan keberadaan saudara kandung
secara aktif membangun pengetahuan tersebut terbukti ketika anak dengan

20 JURNAL PSIKOLOGI
AZIZAH

jumlah saudara yang banyak memiliki theory of mind lebih tinggi daripada anak
pemahaman terhadap false belief lebih tunggal.
baik, daripada mereka yang sedikit Keterkaitan antara saudara
memilikinya. Hasil penelitian Perner, kandung dengan theory of mind terjadi
Ruffman, & Leekam (1994) ditemukan karena interaksi yang terjalin dapat
bahwa anak usia 3 tahun yang memiliki memberi beberapa manfaat bagi
saudara kandung kemungkinan besar pengembangan theory of mind. Artinya,
akan berhasil pada tugas keyakinan yang saudara kandung akan menyediakan
salah, daripada mereka yang tidak berbagai sumber informasi tentang
memilikinya. Penelitian lain oleh representasi mental, yang kemungkinan
(Lewis, Freeman, Kyriakidou, Maridaki- besar dapat memberikan manfaat sebagai
kassotaki, & Berridge, 1996; Ruffman, pijakan (scaffolding) kepada anak (Barr,
Perner, Naito, Parkin & Clements, 1998) 2006). Selain itu, saudara kandung juga
diketahui bahwa anak yang memiliki memberi kesempatan kepada anak untuk
saudara dua atau lebih, hampir dua kali bisa saling berdiskusi dan berbagi
lipat kemungkinan dapat melewati tugas pengalaman tentang pikiran dan
keyakinan yang salah. Namun, saudara perasaan orang lain. Anak juga akan
yang dapat berkontribusi terhadap melakukan proses observasi untuk
pemahaman false belief adalah saudara mengamati interaksi sosioemosional
yang lebih tua (kakak) dan tidak berlaku yang terjadi antar anggota keluarga
bagi anak dengan saudara yang lebih secara lebih beragam, terutama bagi
muda (adik). Penelitian tersebut relevan anak dengan urutan kelahiran lebih
dengan (Farhadian, Abdullah, Mansor, akhir. Pengamatan yang dilakukan anak
Redzuan, Kumar & Gazanizad, 2010; terhadap saudaranya yang lebih tua
McAlister & Peterson, 2007) bahwa (kakak) itulah yang kemudian dapat
jumlah saudara kandung yang dimiliki memfasilitasi dalam mengembangkan
anak berpengaruh terhadap kemampuan theory of mind (Hughes &
pengembangan kemampuan theory of Leekam, 2004). Berdasarkan uraian yang
mind. Anak yang memiliki saudara dua telah dipaparkan di atas, dapat
atau lebih mendapatkan skor pada tugas disimpulkan bahwa kemampuan
seseorang dalam memahami kondisi

JURNAL PSIKOLOGI 21
THEORY OF MIND

mental diri sendiri dan orang lain Metode


menjadi hal penting. Terutama pada Variabel terikat dalam penelitian
anak usia 3-5 tahun, karena pada usia ini adalah theory of mind dan variabel
inilah anak-anak mulai memasuki “dunia bebasnya adalah intensitas interaksi
sosial” untuk berinteraksi dengan dengan saudara kandung. Subjek
lingkungan sekitarnya, sehingga mereka penelitian adalah (1) anak usia 3 tahun
membutuhkan kemampuan theory of 11 bulan – 5 tahun 11 bulan (2) memiliki
mind dalam hubungannya dengan orang saudara kandung dengan ketentuan usia
lain. kakak di bawah 12 tahun dan usia adik
Sebagaimana permasalahan yang di atas 1 tahun (3) tidak berkebutuhan
ingin diteliti di atas, maka penelitian ini khusus (4) mendapatkan izin orang tua
bertujuan untuk mengetahui apakah untuk terlibat dalam penelitian.
kemampuan theory of mind anak usia 3- Metode pengumpulan data untuk
5 tahun dapat ditinjau dari intensitas mengukur kemampuan theory of mind
interaksi anak dengan saudara kandung. adalah menggunakan tugas keyakinan
Adapun beberapa manfaat dari hasil yang salah (false belief task), yang terdiri
penelitian ini diharapkan dapat menjadi dari dua jenis, yaitu perpindahan objek
wawasan pengetahuan di bidang yang tidak terduga (unexpected transfer)
psikologi perkembangan kognisi. dan isi yang tidak terduga (unexpected
Sedangkan secara praktis hasil penelitian content). Selanjutnya data diperoleh
ini diharapkan menjadi sumber informasi melalui skala “intensitas interaksi
khususnya bagi para orang tua dan dengan saudara kandung” yang disusun
peneliti selanjutnya, untuk menambah peneliti berdasarkan aspek-aspek
pemahaman bagaimana intensitas interaksi saudara kandung menurut
interaksi dengan saudara kandung dapat Furman dan Buhrmester (1985) yaitu
mempengaruhi kemampuan theory of tidak adanya kekuasaan, tidak adanya
mind pada anak usia 3-5 tahun. Adapun persaingan, adanya kedekatan, dan tidak
hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya konflik. Skala ini terdapat dua
“kemampuan theory of mind anak usia 3- bentuk item, yaitu item favorable dan
5 tahun dapat diprediksi dari intensitas unfavorable dengan empat alternatif
interaksi dengan saudara kandung”. jawaban yaitu Tidak Pernah (TP), Jarang

22 JURNAL PSIKOLOGI
AZIZAH

(J), Sering (SR), dan Selalu (S). Skala ini ini didasarkan pada karakteristik
terdapat 22 aitem valid dan diperoleh perkembangan theory of mind.
nilai alpha Cronbach sebesar 0,809 dan Persentase subjek penelitian tertinggi
korelasi aitem total bergerak antara berada pada kelompok usia 47-60 bulan,
0,303 – 0,651. Analisis data yaitu sebesar 74,2 % (23 orang), dengan
menggunakan teknik analisis regresi jumlah laki-laki lebih banyak (48,39 %)
logsitik biner, dan data akan dianalisis daripada perempuan (25,8 %).
dengan menggunakan program SPSS Selanjutnya adalah kelompok usia 61-69
versi 18. bulan dengan persentase sebesar 25,8 %
Hasil (8 orang) dan jumlah laki-laki juga lebih
Penelitian ini dilakukan di tiga banyak (16,13 %) daripada perempuan
sekolah Taman Kanak-Kanak di (9,68 %).
Yogyakarta, dengan melibatkat 31 anak Deskripsi usia saudara kandung
beserta orang tuanya, dalam hal ini bertujuan untuk mengetahui berapa
adalah ibu kandung subjek yang diminta subjek yang memiliki kakak berusia
untuk mengisi skala “intensitas interaksi maksimal 12 tahun dan adik usia
dengan saudara kandung”. Agar minimal 1 tahun. Pemilihan usia
gambaran subjek lebih jelas, akan tersebut, didasarkan pada hasil penelitian
diuraikan ke dalam tabel 1. (McAlister & Peterson, 2007; Peterson

Tabel 1
Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Jumlah Persentase (%)
Usia Total Persentase (%)
L P L P
47-60 bulan 15 8 48,39 25,8 23 74,2
61-69 bulan 5 3 16,13 9,68 8 25,8
Total 20 11 64,52 35,48 31 100,0

Berdasarkan Tabel 1 diketahui & Siegal, 2000) yang menemukan


bahwa rentang usia subjek penelitian bahwa saudara kandung dapat
dibagi menjadi dua kelompok usia. memberikan kontribusi terhadap
Pembagian usia ke dalam dua kelompok perkembangan theory of mind anak, jika

JURNAL PSIKOLOGI 23
THEORY OF MIND

Tabel 2
Deskripsi Batasan Usia Saudara Kandung

Usia Kakak Jumlah Usia Adik Jumlah


5 th 1 1 th 2 bln 2
6 th 6 1 th 6 bln 1
7 th 1 1 th 9 bln 1
8 th 3 1 th 11 bln 1
9 th 4 2 th 6 bln 1
10 th 2 2 th 8 bln 1
11 th 3 3 th 3 bln 1
12 th 2 3 th 9 bln 1
Total 22 9

Tabel 3
Tingkat Pendidikan Ayah

Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase (%)


SD 1 3,23
SMP 2 6,45
SMA 10 32,26
D3 3 9,68
S1 10 32,26
S2 5 16,12
Total 31 100,0

Tabel 4
Tingkat Pendidikan Ibu

Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase (%)


SD 0 0
SMP 2 6,45
SMA 10 32,26
D3 6 19,35
S1 10 32,26
S2 3 9,68
Total 31 100,0

usia saudara kandung tersebut tidak tidak lebih dari 12 tahun (sebelum
kurang dari 1 tahun (bukan bayi), dan remaja).

24 JURNAL PSIKOLOGI
AZIZAH

Tabel 2 menggambarkan bahwa gagal dalam menjawab pertanyaan


terdapat 22 subjek yang memiliki kakak terkait dengan theory of mind.
dengan usia maksimal 12 tahun dan Penggunaan teknik analisis regresi
sebanyak 9 subjek yang memiliki adik logistik tidak memerlukan uji asumsi
berusia di atas 1 tahun. Dengan sebagaimana regresi linear pada
demikian, total subjek yang dapat umumnya.
dianalisis berdasarkan batasan usia Seperti pada analisis regresi
saudara kandung yang sudah ditentukan berganda, pengujian terhadap variabel
sebanyak 31 orang. Selain independen juga dapat dilakukan dalam
memperhatikan batasan usia saudara regresi logistik biner. Analisis ini
kandung, pendidikan orang tua subjek bertujuan untuk melihat kontribusi dari
penelitian juga penting untuk dikaji variabel independen terhadap variabel
peneliti. dependen. Hasilnya dapat diketahui
Berdasarkan Tabel 3 dan 4 dapat melalui nilai Wald. Nilai Wald pada
diketahui bahwa persentase tingkat variabel intensitas interaksi anak dengan
pendidikan orang tua subjek terbanyak saudara kandung sebesar 1,036 (p>0,05),
berada pada jenjang SMA dan S1, sehingga dapat disimpulkan bahwa
dengan persentase yang sama baik ayah intensitas interaksi anak dengan saudara
(32,26 %) maupun Ibu (32,26 %). kandung tidak berkorelasi terhadap
Pada proses analisis data, theory of mind.
penelitian ini menggunakan teknik
analisis regresi logistik (binary) hal Diskusi
tersebut didasarkan pada jenis variabel
Pendekatan yang dipakai dalam
dependen yang bersifat dikotomis (Field,
penelitian ini adalah pendekatan
2009), sedangkan istilah binary
psikologi naif (QD'YH SV\FKRORJ\).
dimaksudkan untuk memperjelas bahwa
Pendekatan ini menjelaskan bahwa
variabel dependen yang bersifat
perkembangan theory of mind tidak
dikotomis tersebut terdapat dua kategori
dapat dipisahkan dari berbagai faktor
(Ghozali, 2011). Pemberian skor pada
sosial yang mempengaruhi, salah
tugas theory of mind bertujuan untuk
satunya yaitu pengaruh saudara kandung
menentukan apakah anak berhasil atau
dan budaya (Barr, 2006). Dari hasil

JURNAL PSIKOLOGI 25
THEORY OF MIND

analisis data diketahui bahwa intensitas saudara dalam penelitian ini dibatasi
interaksi yang dilakukan anak dengan dengan usia minimal di atas 1 tahun dan
saudara kandung tidak berkorelasi maksimal di bawah 12 tahun. Hal ini
terhadap theory of mind (Wald=1,036; didasarkan bahwa individu tidak banyak
p>0,05). Tidak adanya korelasi antara melakukan interaksi dengan saudara
intensitas interaksi anak dengan saudara kandung mereka jika masih berusia bayi
kandung terhadap theory of mind ataupun remaja, sehingga jika interaksi
tersebut dapat dikaji berdasarkan itupun terjadi, maka tidak dapat
karakteristik usia saudara kandung memberikan stimulasi terhadap
(McAlister & Peterson, 2007). Hasil perkembangan theory of mind (Peterson
penelitian Peterson dan Siegal (2000) dan Siegal, 2000).
pada anak usia 3-5 tahun telah Selain faktor usia saudara
ditemukan bahwa, anak-anak usia kandung sebagaimana yang telah peneliti
prasekolah yang memiliki saudara uraikan. Tidak adanya korelasi antara
kandung di rumah dengan usia minimal intensitas interaksi anak dengan saudara
1 tahun dan maksimal 12 tahun (bukan kandung terhadap theory of mind di
bayi dan sebelum remaja) secara Indonesia juga tidak lepas dari pengaruh
signifikan akan mendapatkan skor yang budaya yang melatarbelakangi. Hal ini
lebih tinggi jika dibandingkan dengan sesuai dengan konsep Vygotzky bahwa
anak tunggal. perkembangan kognisi anak tidak lepas
Usia saudara kandung menjadi dari faktor budaya, sehingga adanya
penting untuk dikaji. Hal tersebut variasi dalam perkembangan kognisi,
mengacu pada hasil penelitian Peterson mencerminkan adanya perbedaan
dan Siegal (2000) bahwa saudara pengalaman pada budaya mereka
kandung dapat meningkatkan (Shaffer & Kipp, 2014). Sebagaimana
kemampuan theory of mind anak, jika hasil penelitian Shahaeian, Nielsen,
anak mampu bermain dan Peterson, & Slaughter (2013) yang
berkomunikasi secara khusus, yaitu menemukan bahwa adanya perbedaan
melakukan percakapan terkait tentang interaksi anak dengan saudara kandung
kondisi mental ketika mereka melakukan pada budaya Barat dan Timur. Hasil
interaksi bersama. Oleh karena itu, usia penelitian Shahaeian, Nielsen, Peterson,

26 JURNAL PSIKOLOGI
AZIZAH

dan Slaughter (2013) tersebut yang berlawanan dengan padangan


menunjukkan bahwa interaksi yang mereka. Para orang tua di budaya Barat
dilakukan dengan saudara kandung dapat juga memberi toleransi atau bahkan
meningkatkan pemahaman theory of medorong terjadinya konflik antara
mind pada anak usia prasekolah di saudara kandung, asalkan didasari
Australia. Namun, saudara kandung dengan alasan yang kuat. Oleh karena
tersebut tidak berkontribusi terhadap itu, kondisi ketika anak berinteraksi dan
pemahaman theory of mind anak di memiliki saudara kandung dengan usia
negara Iran. sebaya di rumah, cenderung akan
Adanya perbedaan pada hasil mendapatkan kesempatan lebih untuk
penelitian Shahaeian, Nielsen, Peterson, dapat melihat sudut pandang pikiran
dan Slaughter (2013) tersebut orang lain, dan inilah yang akan
mencerminkan pentingnya konsep mestimulasi perkembangan theory of
individualitas dan kebebasan mind anak (Shahaeian, Nielsen,
(independence) pada budaya Barat. Peterson, & Slaughter, 2013).
Konsep independensi tersebut Namun, cara berinteraksi tersebut
menekankan pada sesuatu yang tentu berbeda pada budaya Asia yang
membuat diri mereka berbeda dan lebih mementingkan hubungan antar
membedakannya dari orang lain, sesama dan kolektivisme. Interaksi yang
sehingga karakteristik individu pada terjadi lebih menekankan pada harapan-
budaya barat melihat diri mereka sebagai harapan keluarga, yaitu adanya nilai
pribadi yang bebas mengikuti jalannya kesamaan, konformitas, dan harmonisasi
sendiri, dan menajdi pribadi yang unik, dibandingkan dengan nilai-nilai yang
berbeda dengan orang lain (Baumeister bersifat menentang. Hal tersebut
& Bushman, 2011). menyebabkan interaksi yang terjalin
Karaktersitik tersebut terlihat antara anak dengan saudara kandung
pada cara orang tua di budaya Barat bersifat damai, dan tidak ada perdebatan
yang sering mendorong anak-anaknya maupun pertentangan (Behzadi, dalam
untuk bertindak tegas (asertif) terhadap Shahaeian, Nielsen, Peterson, &
diri mereka sendiri, dengan menyatakan Slaughter, 2013). Oleh karena itu, peran
dan memperdebatkan suatu pandangan seorang kakak pada budaya Asia lebih

JURNAL PSIKOLOGI 27
THEORY OF MIND

bersifat “mengajarkan” kepada adiknya saudara kandungnya. Agar interaksi


dalam melakukan sesuatu, dan adik juga dengan saudara kandung tersebut juga
didorong untuk melihat dan “belajar” dapat menstimulasi kemampuan theory
dari kakaknya. Jika dibandingkan of mind, bagi peneliti selanjutnya yang
dengan budaya Barat, kondisi tersebut ingin melakukan penelitian dengan tema
tentu berbeda. Anak-anak di budaya yang sama, agar memperhatikan latar
Barat memiliki pengalaman yang lebih belakang keluarga, khususnya
dari sekedar didactic, yang ditandai pendidikan Ibu dan usia dari saudara
dengan adanya konflik pada interaksi kandung. Selanjutnya, kajian theory of
yang terjalin di antara mereka mind masih belum banyak dilakukan di
(Shahaeian, Nielsen, Peterson, & Indonesia. Oleh karena itu, hendaknya
Slaughter, 2013). peneliti mengembangkan penelitian-
penelitian tentang theory of mind pada
Kesimpulan dan Saran anak usia prasekolah dengan
mengeksplorasi variabel-variabel lain
Kesimpulan dari hasil penelitian ini
yang terkait. Kemudian, saran yang bisa
menunjukkan bahwa kemampuan theory
diberikan peneliti terkait keterbatasan
of mind pada anak usia 3-5 tahun, tidak
dalam penelitian ini adalah agar
dapat diprediksi dari intensitas interaksi
memperbanyak jumlah sampel penelitian
dengan saudara kandung. Tidak adanya
supaya hasilnya lebih bervariasi,
korelasi antara intensitas interaksi anak
memperhatikan batasan usia dari saudara
dengan saudara kandung terhadap theory
kandung sejak awal penelitian, dan
of mind tersebut diduga adanya pengaruh
membedakan antara subjek laki-laki dan
dari usia saudara kandung dan perbedaan
perempuan.
gaya berinteraksi anak dengan saudara
kandung pada budaya Barat dan Timur,
Kepustakaan
termasuk budaya di Indonesia.
Saran yang bisa diberikan Barr, R. (2006). Developing social
peneliti bagi orang tua hendaknya understanding in a social context.
Dalam McCartney, K. & Philips,
banyak memberikan kesempatan dan D. (Eds). Blackwell handbook of
kebebasan yang luas bagi anak usia early childhood development (hal.
188-207). Oxford: Blackwell
prasekolah ketika berinteraksi dengan Publishing.

28 JURNAL PSIKOLOGI
AZIZAH

Dunn, J., Brown, J., Slomkowski, C., Lewis, C., Freeman, N., Kyriakidou, C.,
Tesla, C., & Youngblade, L. Maridaki-Kassotaki, & Berridge,
(1991). Young children’s D. (1996). Social influences on
understanding of other people’s false belief access: Specific sibling
feelings and beliefs: Individual influences or general
differences and their antecedents. apprenticeship? Child
Child Development, 62, 1352- Development, 67 (6), 2930-2947.
1366.
McAlister, A., & Peterson, C. (2007). A
Foote, R., & Holmes-Lonergan, H. longitudinal study of child siblings
(2003). Sibling conflict and theory and theory of mind development.
of mind. British Journal of Cognitive Development, 65, 258-
Developmental Psychology, 21, 270.
45-58.
Papalia, D. E., Olds, S. W. & Feldman,
Farhadian, M. Abdullah, R., Mansor, M., R. D. (2004). Human development.
Redzuan, M., Kumar, V & Ninth Edition. Boston: McGraw
Gazanizad, N. (2010). Theory of Hill.
mind, birth older, and siblings
among preschool children. Perner, J., Ruffman, T., Leekam, S.
American Journal of Scientific (1994). Theory of mind in
Research, 7, 25-35. contagious: You catch it from your
sibs. Child Development, 65 (4),
Furman, W., & Buhrmester, D. (1985). 1228-1238.
Children’s of the qualities of
sibling relationships. Child Repacholi. B., Slaughter, V., Pritchard,
Development, 56, 448-461. M., & Gibbs, V. (2003). Theory of
mind, machiavellianism and social
Hetherington, E. M. & Parke, R. D. functioning in childhood. Dalam
(2003). Child psychology: A Repacholi, B. & Slaughter, V.
contemporary viewpoint. 5th (Eds.). Individual differences in
Edition. Boston: McGraw-Hill. theory of mind: implication for
Hughes, C., & Leekam, S. (2004). What typical and atypical development
are the links between theory of (hal. 68-98). New York:
mind and social relations? Review, Psychological Press.
reflection and new directions for
studies of typical and atypical Ruffman, T., Perner, J., Natio, M.,
development: Blackwell Parkin, L., & Clemant, W. (1998).
Publishing. Older (but not younger) siblings
facilitate false belief
Hughes, C., Jaffee, S., HappŸ ) 7D\ORU understanding. Developmental
A., & Moffit, T. (2005). Origins of Psychology, 34, 161-174.
individual differences in theory of
mind: From nature to nurture? Santrock, J. W. (2011). Life span
Child Development, 76 (2), 356- development: Perkembangan masa
370. hidup. Edisi ketigabelas jilid 1.
Jakarta: Erlangga.

JURNAL PSIKOLOGI 29
THEORY OF MIND

Shaffer, D., Kipp, K. (2014). (hal 49-75). 2nd Edition. West


Developmental psychology: Essex: Wiley-Blackwell.
Childhood and adolescence, 9th
Edition. International Edition: Woolfolk, A. (2009). Educational
Wadsworth Cengage Learning. psychology: Active learning
edition (Alih bahasa: Prajitno, H &
Shahaeian, A., Nielsen, M., Peterson, C., Mulyantini, S). Yogyakarta:
Slaughter, V. (2013). Cultural and Pustaka Pelajar.
Family Influences on Children’s
Theory of Mind Development: A
Comparison of Australian and
Iranian School-Age Children.
Journal of Cross-Cultural
Psychology, 45 (4), 555-568.

Suparno, P. (2007). Teori perkembangan


kognitif Jean Piaget. Yogjakarta:
Penerbit Kanisius
Slaughter, V., Dennis, M. J., &
Pritchrad, M. (2002). Theory of
mind and peer acceptance in
preschool children. Journal of
Developmental Psychology, 20,
545-564.

Walker, S. (2005). Gender differences in


the relationship between young
children’s peer related social
competence and individual
differences in theory of mind.
Journal of Genetic Psychology.
166 (3), 297.

Wellman, H., Cross, D., & Watson, J.


(2001). Meta analysis of theory of
mind development: The truth about
false belief. Child Development, 72
(3) 655-684.

Meltzoff, A. N. (2011). Social cognition


and the origins of imitation,
empathy, and theory of mind.
Dalam Goswami, U. (Ed.). The
Wiley-blackwell handbook of
childhood cognitive development

30 JURNAL PSIKOLOGI

You might also like