Professional Documents
Culture Documents
4982 11605 1 SM
4982 11605 1 SM
Keywords: ABSTRACT
Recurrent Aphthous
Stomatitis, Background: Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS) is inflammation in oral mucosa
Psychological characterized by recurrent single or multiple ulcers that usually affected in non
Stress, Food Allergy, keratinized mucosa. Etiology RAS is unknown but psychological stress, allergy,
GERD and gastrointestinal disease can be predisposing factors
Case Management: A 23rd years old complained recurrent oral ulcer with free
ulcer period for 3-5 days. The patient had a history of food allergy, GERD and
psychological stress. Intraoral examination showed recurrent multiple ulcers in
variation site of the mouth. DASS 42 screening showed high stress and high anxiety.
Skin Prick Test showed positive allergy to kapok, beef, chicken, cow milk, white
egg, duck egg, shrimp, cob fish, milkfish, chocolate, and peanut. Ulcers treated
with nonsteroid antiinflammation Aloe Vera gel and stress management by reading
assignment method.
Discussion: Psychological stress altered the immune system so oral mucosa prone
to inflammation, and make the history of GERD getting worse. Stress causes cortisol
secretion that changes the imbalance of proinflammatory and antiinflammatory
cytokines. Oral mucosa becomes more susceptible to hypersensitivity. In addition,
stress decreased oral and esophageal mucosa resistance to GERD
Conclusion: RAS triggered by psychological stress, allergy, and GERD. Treatment
of RAS is by elimination predisposing factors to prevent recurrence.
*Oral Medicine Department,Faculty Of Dentistry, Universitas Islam Sultan Agung,Semarang,Indonesi,** Oral medi-
cine Department, Faculty of Dental Medicine,Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
Korespondensi: rina.kartika@unissula.ac.id
diketahui berperan penting dalam pathogen- sejak kecil, semakin sering pada waktu remaja
esis motilitas usus yang abnormal termasuk (sebulan 2-3 kali) dan terutama kuliah S2 akhir
berperan dalam pathogenesis gastroesoph- hingga saat ini mulai bekerja sebagai dosen.
ageal reflux disease (GERD). Stres diasum- Sariawan muncul berpindah-pindah tiap 3-5
sikan memperparah gejala yang berhubungan hari, sembuh sendiri dalam waktu 5-7 hari.
dengan gastroesophageal reflux 6. Tiap kali sariawan kambuh pasien mengobati
dengan Kenalog/Albothyl namun tetap men-
LAPORAN KASUS galami kekambuhan. Saat ini, pasien menga-
ku merasa stres dengan pekerjaan barunya
Pasien wanita berusia 23 tahun yang ber- sebagai dosen baru.
profesi sebagai dosen datang ke poli gigi Riwayat kesehatan pasien pernah mengala-
mengeluhkan sariawan yang tidak sembuh mi GERD tahun 2015, pernah didiagnosis Non
pada pipi kiri sejak 1 bulan yang lalu yang di- Spesific Chronic Lymphadenitis karena ben-
awali dengan tergigit kemudian menjadi sari- jolan di leher (sejak akhir 2015), mempunyai
awan. Pasien memiliki riwayat sering sariawan riwayat alergi udang, telur, debu dan riwayat
Gambar lesi RAS tiap kunjungan. (Gambar 1,2,3) Kunjungan I, (Gambar 4,5) Kunjungan II , (Gambar
6,7,8) Kunjungan III, (Gambar 9) Kunjungan IV.
Gambar 10,11,12,13. RAS sembuh dan tidak ada kekambuhan setelah 2 bulan follow up
operasi usus buntu pada tahun 2014. Riwayat skan 4 kali sehari dan pasien di edukasi untuk
keluarga pasien, Ayah memiliki riwayat asma, mengkonsumsi obat secara rutin, menjaga ke-
alergi, hipertensi dan sariawan kambuhan. Ibu bersihan mulut, menghindari makanan penye-
pasien memiliki riwayat diabetes, Adik perem- bab alergi (udang, telur) dan manajemen stres.
puan riwayat tumor payudara dan adik laki-laki Kunjungan berikutnya pasien mengalami sar-
memiliki riwayat sariawan kambuhan. Riwayat iawan kambuhan bersamaan dengan kekam-
sosial pasien mengaku seseorang yang sela- buhan GERD yang dirasakan nyeri, panas
lu merasa cemas ketika mendapat tugas baru, pada tenggorokan hingga telinga. Pasien su-
orang yang selalu bersemangat pada peker- dah menghindari makan udang namun sulit
jaannya, pefeksionis dan sangat peduli pada menghindari makan telur.dan selalu merasa
kesehatannya. Pasien juga mengaku memiliki khawatir dengan pekerjaan nya sebagai dosen
kebiasaan buruk bruxism. karena pasien menginginkan segala sesuatun-
Pemeriksaan ekstraoral terdapat pembesa- ya berjalan baik dan sempurna.
ran pada limfonodi post auricular-cervical se- Hasil pemeriksaan darah lengkap menun-
belah kanan berukuran ± 5 cm,kenyal, tidak jukkan peningkatan jumlah eritrosit, RDW dan
sakit. Pemeriksaan intraoral menunjukkan persentase eosinofil serta penurunan MCV
ulkus single ukuran 2x2 mm berwarna putih dan MCH. Hasil endoskopi yang lalu menun-
kekuningan, batas jelas, tepi kemerahan, sakit jukkan kerusakan mukosa esophagus klas A
pada daerah retromolar kiri. Ulkus single uku- dengan diagnosis GERD. Hasil pemeriksaan
ran 2x2 mm berwarna putih kekuningan, batas DASS 42 menunjukkan tingkat stress tinggi
jelas, tepi kemerahan, sakit pada mukosa labi- (skor 26), tingkat kecemasan tinggi (skor 17)
al bawah kanan. Ulkus single ukuran 2x1 mm dan tingkat depresi rendah/normal (skor 9).
berwarna putih kekuningan, batas jelas, tepi Hasil Pemeriksaan Skin Prick Test menunjuk-
kemerahan, sakit pada gingival rahang atas kan pasien alergi terhadap inhalan kapuk dan
kiri sebelah distal gigi molar terakhir. Diagno- makanan (daging sapi, daging ayam, susu
sis sementara Recurrent Apthous Stomatitis sapi, putih telor ayam,putih telor itik, kuning
dipicu oleh stress psikologis, GERD dan alergi. telor itik, udang,tongkol, bandeng, coklat dan
Perawatan diberikan Aloe Vera gel diole- kacang tanah
Perawatan tetap melanjutkan pengobatan genetic, kekurangan hematinik (zat besi, folat,
Aloe Vera gel dan edukasi untuk managemen dan vitamin B12), menstruasi, stres, alergi,
stress, menghindari makanan penyebab aler- alergi makanan,trauma local, merokok, produk
gi, makan makanan yang tinggi zat besi dan kimia dan agen mikroba2,3. RAS ditandai den-
asam folat, menjaga kebersihan mulut dan gan munculnya ulkus nekrotik di awal dengan
cukup minum air putih dan menyarankan un- tepi yang jelas dan dikelilingi area kemerahan.
tuk pencabutan gigi 28 yang malposisi. Pasien Lesi kebanyakan terjadi pada mukosa tidak
mendapatkan saan dari dokter psikiatri untuk berkeratin dan dapat sembuh sendiri.
reading assignment tentang psychosomatic Pada pasien ini, RAS yang terjadi dipicu
dan stomatitis, menyarankan untuk rekreasi, oleh beberapa faktor antara lain stres psikol-
menjaga pola makan dan olahraga ogis, alergi makanan dan GERD yang terjadi
Setelah 2 bulan, pasien tidak pernah lagi bersamaan. Dimana stres pada pasien mer-
mengeluhkan sariawan. Pasien mengaku su- ubah sistem imun sehingga rentan terhadap
dah lebih nyaman dengan pekerjaannya se- peradangan pada rongga mulut, memudah-
bagai dosen, lebih baik dalam manajemen kan terjadinya alergi pada pasien yang sudah
stress, sudahmelakukan tugas dari psikiatri memiliki riwayat alergi pada diri sendiri dan kel-
dengan membaca jurnal dan artikel medis uarga serta memperparah riwayat GERD yang
yang disarankan, sering memposting komen- sudah ada sebelumnya sehingga pembesaran
tar mahasiswa yang positif tentang dirinya dan kelenjar limfe pada leher juga semakin parah.
semakin bersemangat dalam bekerja. Pasien Ketika pasien sudah mampu beradaptasi den-
sudah menghindari makanan penyebab alergi. gan stres, semua gejala diatas mereda dan
Pasien juga sudah tidak pernah mengeluhkan frekuensi kekambuhan RAS berkurang dan
sakit tenggorokan. hampir tidak ada.
Pemeriksaan DASS 42 terakhir menunjuk- Pada kondisi stres, Korteks adrenal akan
kan tingkat stres ringan, kecemasan normal mensekresi kortisol yang akan menyebab-
dan depresi normal. Benjolan pada leher ma- kan penurunan produksi IFN-γ (sitokin tipe
sih ada namun ukuran tetap dan tidak ada per- 1) dan meningkatkan produksi IL-10 dan IL-4
tambahan di bagian lain. RAS telah sembuh. (sitokin tipe 2) yang akan memicu terjadinya
Kekambuhan jauh berkurang. Berdasarkan perubahan keseimbangan sitokin tipe 1/tipe
hasil USG, benjolan pada leher bukan suatu 2 yang lebih ke arah respon tipe 2. Namun,
manifestasi keganasan (Non Spesific Limph- penelitian terbaru menyatakan bahwa disreg-
adenopathies) ulasi dari keseimbangan sitokin tipe 1/tipe 2
inilah yang memainkan peranan penting da-
DISKUSI lam menghubungkan pengaruh stres terhadap
sistem imun. Terdapat beberapa respon imun
Recurrent aphthous stomatitis (RAS) atau yang terjadi pada RAS, yaitu penurunan jum-
Stomatitis aftosa rekuren (SAR) merupakan lah limfosit CD4 dan perubahan rasio CD4:C-
manifestasi yang timbul dalam rongga mulut D8,penurunan aktivitas regulasi Treg CD4
yang dipicu oleh faktor predisposisi. Etiologi CD25, peningkatan jumlah limfosit B, pening-
RAS belum diketahui dengan jelas namun ada katan jumlah sel T, penurunan ekspresi HSP,
beberapa faktor predisposisi SAR yaitu faktor peningkatan sistem komplemen, peningkatan
tu untuk berobat. Setelah pasien menyadari gat, kadang khawatir berlebihan, terbuka,
kondisi stress nya berdampak pada banyak perhatian dengan kondisi tubuhnya. Pasien
hal, dan mulai manajemen stress diri sendiri, sangat peduli dengan kondisinya dan bersedia
keluhan GERD juga menghilang. menjalani pemeriksaan apapun yang dibutuh-
Beberapa hal yang berpengaruh terhadap kan. Sedangkan hasil pemeriksaan DASS 42
pathogenesis GERD adalah infeksi H.Pylo- menunjukkan tingkat stress dan kecemasan
ri, kebiasaan/gaya hidup, peranan motilitas, yang tinggi namun tingkat depresi normal.
dan hipersensitivitas visceral. Esofagitis pada Hasil pemeriksaan darah lengkap menun-
GERD terjadi akibat refluks dari lambung ke jukkan hasil peningkatan jumlah eritrosit, RDW
esophagus jika terjadi kontak yang lama antara dan persentase eosinofil serta penurunan MCV
bahan refluksat dengan mukosa esophagus, dan MCH. Eritrosit yang tinggi menunjukkan
terjadi penurunan resistensi jaringan mukosa hemokosentrasi (Perburukan DHF, Resistensi
esophagus meski kontak dengan bahan refluk- Insulin), PPOK( Penyakit Paru Obstruktif Kro-
sat tidak lama, dan terjadi gangguan sensiti- nik), Jantung Kongestif, Perokok, Preeklamsi,
vitas terhadap rangsangan isi lambung yang penggunaan Obat-obat (Gentamicyn, meth-
disebabkan adanya persepsi neural esopha- yldopa) dll, RDW yang tinggi menunjukkan
geal baik sentral maupun perifer 9. Anemia Defisiensi Besi, Anemia Defisiensi
Diagnosis ditegakkan berdasarkan an- Asam Folat, Anemia Defisiensi Vitamin B12.
amnesis, gambaran klinis dan pemeriksaan Kadar MCV dan MCH yang rendah menun-
penunjang. Anamnesis pasien mengaku san- jukkan Anemia defisiensi besi, thalasemia,
gat stres dan cemas dengan pekerjaan barun- keracunan timah. Dari hasil diatas dapat disim-
ya sebagai dosen. Berdasarkan anamnesis pulkan bahwa pasien mengalami kecenderun-
dan pengamatan operator, pasien adalah ses- gan anemia. Berdasarkan pengakuan pasien,
eorang yang perfeksionis karena berdasarkan karena kesibukannya pasien sering melewat-
cerita pasien selalu berusaha mengerjakan tu- kan waktu makan dan sering minum kopi dan
gasnya sebaik-baiknya hingga sering menyita teh. Sehingga asupan nutrisi pasien kurang.8,9
waktu dan pikirannya. Pasien lebih suka tugas Berdasarkan konsultasi dengan bagian
yang diberikan dikerjakan sendiri dibanding psikiatri, karena pasien tidak ada waktu untuk
jika harus kerja tim. Orang tua pasien seorang ke bagian psikiatri, pasien disarankan untuk
dosen juga, dan pasien ingin membuktikan Reading assignment tentang psychosomatic
bahwa dirinya mampu meski orang tuanya ti- dan stomatitis, menyarankan untuk rekreasi,
dak terlalu menuntutnya. Untuk mengerjakan menjaga pola makan, diet, olahraga dengan
tugas sebaik-baiknya dan berprestasi di seko- pertimbangan mengingat pasien tipe orang
lahnya, pasien memilih menghabiskan waktu yang berpendidikan, pintar, sangat peduli dan
berjam – jam di perpustakaan. Pasien merasa perfeksionis dalam segala hal sehingga pasien
stres jika dia mendapat tugas yang tidak se- berkenan menjalankan hal tersebut. Pada akh-
suai dengan keahliannya/jika pasien merasa ir kunjungan skor DASS menjadi tingkat stres
tidak menguasai. Pasien sering diminta meng- ringan, kecemasan normal dan depresi nor-
gantikan tugas mengajar oleh dosen-dosen mal.9
yang lebih senior. Dari pengamatan operator Perawatan untuk lesi intraoral diberikan
pasien memiliki kepribadian yang berseman- obat oles anti inflamasi non steroid untuk men-