You are on page 1of 10
MODUL DAN KEGIATAN PRAKTIKUM KELOMPOK MATA KULIAH IPA (Konsep Dasar IPA, IPA | dan IPA 2) Oleh: Tim Dosen MIPA ULTAS DENDIDIKAN ISLAM DAN KEGURUAN UNIVERSITAS GARUT 2019 ‘Atat dan Bahan yang harus disediakan Pengelola Laboratorium MIPA: 1 Pipot ete wkuran 15 em sebanyak 20 bjt 2 Tabung reaksi 50 ml schaayak 50 bij 3. Rak tdbung reas 5 4 Penjepittahung reaksi 5 set ‘5. Gelaskimin 100 mt 5 buah @ 7 a Tate Ernmcyr 10 3h Tate volume 3 jen Labo ur 3 nis 9. Ban emma 5 tua To, Syaa 3 bh 11 Compang dn 2 unit 12. Lanutan H,SO, pekat 50 ml 13. Kertas saring satu bungkus 14 Mitrestop Sumit 15. Newea2 unk 16. Conte 1 Tank pe 18. Petrt uals 10 ter 19. Pim mages pojang20 cm 20, Laan etka DIX! do bal 21. Pears alkesl 00a 22, Pens cter 20 ml 2B, Pelart rf 20 24 Plat acon 20 3S. Reise NaOH 20 gram 26 Vartan NaOH 810m 21, Lautan HCL M100 BE Seek bes 20 gm “29. Sexbuk alumunium 20 gram 30. Setuk garam 230 gram 31. Gulapasr 100 gram 32, hag Lap 10 atang 33. Kopi ABC stung Kec 34. Laan KL B10 35, Larutan AgNO; 1 M 100 mL 36. Lartan PANO}, 1M 100m 37. Kerestaamas rb dan bry masing-sing un bub BE. Kertsndiator univers 33. India universal bang 2 pk 46, pater Suni 4, Palettes $ unt 42. Banbatrs AAA (glo esi scary 126 45. Kabel listrik standar (serabut murah) $ m dengan capit buaya 10 biji 44. Pita atm bahan dari tembaga ukuran 0,5xSem sebanyak 5 lembar 45. Lata CaSO, IM 10 46, Pees Molise 10 47. Mentega den margarine @ 10 gram ~ 48. Maye han ube 50 bt 49. Mina garg 30m 50, Degg meni (tuk dan daging Kan ta (scr Kei 51, Taken car meth, ks merah state 52 Contb-coh aka, dun baa, bangs, dan bus tuba 53. Caran aaa bahan ida berate St. Kim |. Nomor 1-25 harus ada pada hari atau sesi pertama ‘Nomar 26-40 harus ada pada hari stau sesi kedua |. Nomor 41-50 barus ada pada hari atau sesi ketiga ‘Nomor 51-52 hanus ada pada hari atau sesi keempat A. PENDAHULUAN Bismillahirrahmaanirrahiim. Pelaksanaan praktikum IImu Pengetahuan Alam (IPA) terdiri dari empat sesi. Sesi pertama terdiri dari pengenalan alat dan bahan praktikum, perubahan zat secara fisika dan kimia, pengenalan reaksi identifikesi zat, serta pengamatan natomi turnbuhan dan mikroorganisme. Sesi pertama menjelaskan tentang tujuan dan rambu-rambu pelaksanaan praktikum, mengenalkan atau mengingatkan Kembali beberapa alat dan bahan praktikum, termasuk penggunaan dan perlakuannya. Adapun sesi kedua terdiri deri pencampuran sccara fisika dan reaksi kimia sederhana dari beberapa zat serta ciri-ciri khas yang terjadi, Sedangkan sesi ketiga, yaitu pengenalan reaksi identifikasi zat dibahas tentang cara-cara mengetahui kandungan suatu zat dalam suatu bahan serta identifikasi keasaman suatu larutan atau bahan cairan, dan dialhiri dengan proses penyepuhan atau elektrolisis, Sementara pada sesi keempat dilakukan pengamatan anatomi tumbuhan meliputi akar, daun, batang, bunga dan buah, kemudian dilanjutkan dengan pengamatan mikroorganisme menggunakan mikroskop yang tersedia. Proktikum dilaksanakan dengan cara membagi semua mahasiswa menjadi beberapa kelompok masing-masing 3-4 orang per shift (+ 15 orang). Setiap kelompok mendapatkan jatah pinjaman alat dan penggunaan bahan sebagaimana telah ditentukan dalam prosedur. Setiap kelompok diharuskan sunggub-sungguh, bekerjasama, dan saling menjaga ketertiban dalam bekerja. Setiap anggoia dari tiap kelompok diharapkan mendapatkan kesempatan yang sama dalam melakukan praktikum dan masing-masing mengamati dan mencatat seluruh hasil pengamatan ‘dan prakiikum yang dilakukan, untuk kemudian di akhir pertemuan melaporkan seluruh hasil praktikum per kelompok sesuai dengan format yang disediakan, 8. SESL PERTAMA, 1. Pengenalan Alat dan Bahan Praktikum ‘Tujuan: Untuk mengingatkan kembali, mengenalkan, dan menggunakan alat dan bahan secara baik, tertib, aman, dan akurat Pada pertemuan pertama diperkenalkan terlebih dahulu beberapa alat dan bahan, kegunaan, dan cara kerjanya yang akan digunakan dalam praktikum. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga keamanan dan kehati-batian, serta menghindari Kecelakaan alow masalah lain yang tidak diharapkan pada saat ‘melakukan praktikum. Beberapa alat yang diperkenalkan dan dijelaskan cara dan petunjuk penggunsannya, di antaranya berbagai uluran: tabung reaksi, rak dan penjepitaya; gelas ukur, gelas kimia/Beaker glass; labu Erlenmeyer; batang pengaduk; botol semprot; pemanas/pembakar, kasa dan tripodnya; pipet tetes; pipet ukur, pipet volumetri/ pipet gondok; tabung buret dan statifnya: spatula; lumpang dan alu; abu ukur; timbangan/neraca berbagai jenis; kertas saring; gelas arloji; cawan dan lang kruis; mikroskop berbagai jenis; alat ukur keasaman (pH meter) berbagai jenis; filter corong kaca; plat tetes atau pallete; lakmus merah dan biru; indikator “universal; centrifuge atau pemusing; sumbat gabus/karet; dan lain-lain Beberapa bahan atau zat kimia yang diperkenalkan, di antaranya: aquades; ‘gula; garam; larutan asam cuka; larutan asam Klorida pekat, asam nitrat pekat, dan asam sulfat pekat; kristal soda api NaOH; natrium padat; pita magnesium; pita tembaga; serbuk besi, serbuk alumunium; kapur tohor CaO padat; larutan perak nitrat AgNOs; larutan timbal nitrat Pb(NO,),; larutan kalium iodida KI; cairan ‘eter; larutan alkohol; cairan kloroform; cairan aseton; pereaksi Mollisch; larutan formalin; serbuk PK atau KMnO,; larutan CuSO,.5H,0; dan lain-lain. C. SESIKEDUA 1. Perubahan Materi secara Fisike dan Kimia Tujuan : Untuk mengamati perbedaan antara perubshan fisika dan kimia yang dialami oleh materi Alat : Tabung Reaksi, Gelas Kimia, Labu Erlenmeyer, Botol Reaksi, Botol Semprot, Sumbat Gabus, Korek Api, Rak “Tabung Reaksi, Batang pengeduk, sendok kecil (spatula) Bahan : Larutan HCl 0,1 M, Larutan NaOH 0,1 M, Larutan KI 0,1 M, Larutan AgNO; 0,1M, Larutan Pb(NO3)2 0,1M, Aquadest, Air ——..._Ledeng, Lanutan NaCl 0,1 M, Kopi bubuk, Gula pasir, Garam dapur, Pita Magnesium, Serbuk besi, Lilin, Kapur tulis. @. Masukkan 15 ml air ledeng kedalam tabung reaksi. '. Tambahkan sesendok kecil (5 gr) kopi, ¢. Aduk hingga merata, lalu diamkan sekitar 2 menit. 4. Catat segala pengamatan dan perubahan yang terjadi. ¢. Lakukan hal yang sama dengan menambahkan gula pasir, garam dapur, untuk ‘menggantikan kopi. £ Ambil scbatang lilin, lalu panaskan (letehkan, bukan dinyalakan). Diamkan Jelehan yang terjadi beberapa saat. Amati dan catat perubahan yang terjedi. & Ambil sebatang kapur, lalu tuliskan atau gerus, schingga didapat bubuk kapur. ‘Apakah bubuk kapur bisa kembali shenjadi sebatang kapur ? Prosedur Il a. Masukkan 15 ml HCI 0,iM kedalam tabung reaksi Iain, b. Tambahkan sepotong pita magnesium (5 cm) kedalamnya. . Tutup mulut tabung reaksi dengan gabus atau ibu jari tangan ki d. Amati dan catat perubshan yang terjadi. e Nyalakan scbatang Korek api, dekatkan ke mulut tabung reaksi yang menghadap ke arah ruang kosong. Buka mulut tabung reaksi. Apa yang terjadi ? Catat. Mengapa demikian ? f Lakukan hal yang sama menggunakan satu spatula serbuk besi untuk menggantikan Pita Magnesium. g. Masukkan masing-masing 10 ml KI 0,1M kedalam dua tabung reaksi yang diberi Iabel A dan B, lalu tambabkan kedalam A 10 ml AgNO3 0,1M dan Pb(NOs)2 0,1M kedalam B. b. Masukkan masing-masing 10 ml NaC! kedalam dua tabung reaksi Iain yang diberi label C dan D, lalu tambabkan kedalam C dan D masing-masing 10 ml ‘AgNO; dan Pb(NO;)p dengan konsentrasi sama seperti “e”. i. Bandingkan basil pada prosedur (g dan h). Catat hasil pengamatan. Mengapa demikian? j. Buatkan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel. k. Bahas data hasil pengamatan, lalu simpulkan dalam laporan akhir. D. SESIKETIGA 1. Pengujian Sifat atau Identifikasi Zat Makanan 2, Uji Karbohidrat 1) Tujuan: Menentukan jenis bahan yang mengandung karbohidrat 2) Alat dan Bahan : “5 Tabung reaksi, 1 penjepit tabung reaksi, 2 pipet 15 om, Reagen Mollisch, Asam Sulfat pekat, Bahan Uji (lima jenis makanan ~ nasi, roti, telur, daging, ikan) 3) Langkah Kerja: a) Sediakan lima tabung reaksi yang bersih, lalu isi dengan sedikit masing-masing bahan bakanan. b) Teteskan ke dalam masing-masing tabung reaksi yang telah berisi bahan makanan, 2 ~ 5 tetes pereaksi Mollisch, lalu campurkan ‘secara baik. ©) Miringkan tabung reaksi tersebut, dan tuangkan perlahan 1 - 2 tetes asam sulfat pekat melalui dinding reaksi, sehingga terbentuk dua lapisan. 4) Hasil Pengamatan dan Pertanyaan : a) Catat seluruh hasil pengamatan Apakah yang terjadi pada batas antara ke dua lapisan larutan dan bagaimana warnanya ? ‘Apakah semua bahan yang diuji menunjukkan gejala yang sama ? ‘Apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi ? 1) Tujuan : Menentukan jenis bahan yang mengandung lipid 2) Alat dan Bahan : Lemak atau minyak (mentege, margarin, minyak goreng, minyak ikan), 5 tabung reaksi, kertas saring secukupnya, pelarut (aseton, alkohol, kloroform, dan eter), aquadest. 3) Langkah Kerja: 2) Masukkan bahan yang mengandung lemak atau minyak masing- ‘masing ke dalam empat tabung reaksi yang kering dan bersib b) Teteskan ke dalam masing-masing tabung reaksi satu tetes pelarut. ‘Campurkan. ©) Teteskan satu tetes larutan (campuran) pada no. 2 pada kertas saring dan biarkan mengering. Amati perubahan yang terjadi. 4) Hasil Pengamatan dan Pertanyaan > a) Apakah lemak yang diuji dapat larut pada setiap pelarut ? Apa sebabnya hal tersebut dapat terjadi i pada kertas saring setelah dikeringkan . Uji Protein 1) Tajuan : Menentukan jenis bahan yang mengandung ikstan peptida 2) Alat dan Bahan : Tabung reaksi, larutan CuSO, 250 ml, NaOH 0,01 M, baban makanan yang mengandung protein (telur dan susu) 3) Langkah Kerja : @) Masukkan dua jenis makanan ke dalam dua tabung yang berbeda. b) Tambahkan ke dalam masing-masing tabung 5 tetes larutan CuSO, dan 2 ml NaOH. ©) Kocok campuran tersebut sampai sempurna. 4) Amati perubshan yang terjadi. 4) Hasil pengamatan dan pertanyaan : a) Apakah terjadi perubahan warna pada semua larutan yang diuji ? b) Apakah setiap tabung memnjukkan perubaban warna yang sama ? Meengapa hal tersebut bisa terjadi ? 4. Tes Bahan Makanan yang Mengandung Formalin dan Boraks "Adanya formalin atau tidak dalam makanen bisa dites dengan Kalium permanganat (KMn04) atau sehari-hari disebut PK (Permanganas Kalikus), Yang berupa serbuk ungu metalik Kehitaman). PK suka dipakai sebagai ‘Gesinfektan buat campuran air mandi kalau lagi kena cacar air atau sakit kulit Prosedur Kerja : 1) Larutkan 1-2 tetes serbuk atau Tarutan PK (KMn04) kedalam air atau aquades hingga larutan berwama ungu muda. Simpan sebagai pembanding, yang menunjukkan, bahwa air/aquades tidak mengandung formalin. 2) Ambil sekitar 5 ml larutan formalin Jalu campurkan dengan 25 ml aquades. Kemudian tambahkan kedalam campuran tersebut 1-2 tetes MnO, lau amati wama yang terjadi. Bandingkan dengan no. 1. 3) Larutkan kedalam 20 ml aquades, sedikit hancuran bahan makansn yang “Giduga” mengandung formalin, seperti hu (air bilasan tahu) atau baso atau produk Jain, lalu kocok hingga bercampur. 4) Ambil 1-2 tetes laruan atau serbuk kalium permanganat (PK), lalu ‘masukkan kedalam larutan hancuran bahan pada no. 3, bingga warna pink pelan-pelan berkurang dan hilang. Simpan untuk beberapa menit (scharusnya minimal 1 jam). 5) Jika wama pink/ungu menjadi hilang (berkurang) dan tidak kembali lagi, ‘ada kemungkinan atau diduga ada komponen formalin dalam tahu (Produk tersebut). Kajian Teori : Sebenamya analisa ini salah satu dari puluhan standar ji yang dilakukan terhadap susu segar (yang datang di pabrik susu bubuk) sebelum dinyatakan diterima scbagai bahan baku untuk menguji tes ini Metoda pengujian susu agar bebas formalin : 1, Tabung reaksi berisi 10 ml susu dibububi 1 tetes larutan KMnOs 1 N. 2, Larutan susu yang putih akan menjadi pink(merah jambu seulas). 3. Lama waktu hilangnya wama pink (warma merah jambu seulas) dari tetesan larutan PK kedalam tabung reaksi berisi sampel susu segar menjadi indikator kemungkinan kandungan formalin didalam susu tersebut. 4. ‘Jika dalam 1 jam tidak ada perubahan wama (warma pink stabil), berarti ‘usu tidak mengandung formalin (tidak menggunakan formalin sebagai pengawet), dan dilanjutkan dengan rangkaian uji lainnya scbelum inyatakan dapat diterima sebagai bahan baku. 5, Jika wama pink larutan PK ersebut pudar/hilang menjadi tak berwama, berarti ada kemungkinan dilam sampel susu terkandung formalin yang bersifat bereaksi menghilangkan wama (mereduksi) kalium permanganat. 6. False positive (hasil palsu) bisa saja terjadi jika dalam bahan makenan terkandung reduktor lain yang bereaksi dengan PK, misalnya asam oksalat, dan lain-lain, tetapi kebanyakan makanan yang diawetkan adalah pangan nabati/hewani (jkan basah, bakso, tahu) yang berprotein tinget kemungkinan sangat kecil mengandung asam oksalat secara alami. [Catatan : Pereaksi untuk Mengzji Formalin dalam bentuk produk kemasan ‘bisa dibeli di apotek (dengan harga 500 rb-I jo) untuk 50 kali tes] Uji kandungan boraks dapat dilakukan secara sederhana dengan menggunakan tusuk gigi dan kunyit (Gibodex-Stick for Boraks Detector) Langkah-langkah: a 1. Sediakan umbi kunyit yang sudah dikupas kulitnya seukuran dadu, 2. Sediakan sebuah tusuk giri yang masih bersih. 3. Ambil bahan makanan yang diduga mengandung boraks. 4. Tusukkan tusuk gigi kedalam sampel makanan sedalam 1 em selama sekitar 5 detik. 5. Perhatiken wama tusuk gigi yang tercelup apakah mengalami perubahan ‘menjadi merah atau tidak: 6. Bila terjadi perubaban wama tusuk gigi menjadi merah berarti sampel tersebut positif mengandung boraks. ‘Sumber: Dayu Laras Wening dan Luthfia Adila, International Exhibition for “Young Inventors (EYD, 2014 2. UjiKeasaman suatu Cairan/Larutan Pengantar : Tingkat Keasaman suatu cairuvlarutan menentukan fungsi dan efek yang ditimbulkan oleh bahan terscbut. Sebagai contoh, air hujan. Bila air hujan menufjukkan keasaman yang tinggi, maka dapat dipastikan, air hujan tersebut bersifat Korosif, yang berarti mampu menghancurkan atau merusak benda-benda ‘yang terbuat dari logam atau bahan-bahan lain yang mudah bereaksi dengan asam. Kondisi ini tentu saja menyebabkan air hujan akan bersifat merusak dan tidak layak untuk dipergunakan (Konsumsi atau mencuci) atau akan membahayskan mabluk hidup. ‘Tingkat keasaman stau disebut juga pH air hujan yang masih normal berkisar antara 6,8 — 7,2. Bila lebih keoil dari 6,8-bisa dikatakan cairan tersebut bersifat ‘asam atau sangat asam (bukan rasa masam !!!) atau bila lebih besar dari 7,2 bisa dikatakan cairan/larutan tersebut bersifat basa. Kedua kondisi tersebut tidak layak untuk dipergunakan (dikonsumsi). Untuk mengetahui tingkat keasaman atau pH suatu cairanvlarutan bisa digunakan kertas indikator universal. Cara menguji keasaman suatu cairan/larutan dengan cara : 2. Sediakan beberapa cairan/larutan yang akan divji keasamannya (air hujan, air edeng, aqua, air jeruk, air cuke, air sabun, air soda, air kapur) masing-masing 5m b. Sediakan pallet atau bak tinta lukis. ¢. Lalu guntinglah kertas indikator yang sudah disediakan menjadi potongan- potongan kecil ukuran 0,5 x 1 em. 4. Letakkan guntingan Kertas indikator tersebut di atas bak pallet dan beri label sesuai dengan cairan yang akan diteteskan/diuji.. e. Teteskan masing-masing cairan ke dalam bak pallet yang sudah diberi label. . Peshatikan perubahan warna dari kertas indikator tad, alu samakan dengan peta warna yang sudah disediakgn. . , g. Tentukan tingkat keasaman caira/lanutan tersebut. 43, Penyepuhan Suatu Logam dengan Elektrolisis Larutan Pengantar = Penyepuban atau melapisi suatu logam dengan logam Isin bertujuan untuk eaayervan kekwatan pada logam yang, dilapisi (antikarat), atau menambah nila Togam yang dilapisi (tembaga dilapisi dengan emas). Penyepuhan dengan rmenggunakan teknik elektrolsis (penguraian atau pengendapatan jon-ion dengan rus listrik), sebagai contoh melapisi kein wang logam dengan tembaga agar tidak mudah berkarat, bisa dilakukan sebagai berikut a. Alat-alat : ‘Rubel lisrk panjang 0,5 m alu belaljedi dua bagian hitam dam mera sees aere! ekuran AAA tiga biji yang sudah digulung karton* ” * Sebuah koin uang logam (Rp 100 Tama) Selembar pita tembaga ukuran 0,5x5 em b. Bahan + . ‘ $0 mal larutan CuSO. 0,1 M masukkan kedalam getas kimia (Jat eambap) c, Cara kerja: 1) Gantungka) lake celgkan koin ang logam dan pita tembaga serta pasangkai"alat dan babi sebagaimana gambor berikut + + 2) Tahan kabel positif jangan duiu dihubungkan dengan kutub posi ‘baterei gebelum batang tembaga dicelupkan. Lalu hubungkan, dan perhatikan yang terjadi pada koin logam. 3) Dalam kegiatan ini, kutub positif disebut anoda sedangkan kutub negatif

You might also like