Professional Documents
Culture Documents
2443-115X
e-ISSN.2477-1821
ABSTRACT
Cimetidine is an H2 receptor antagonist which can be used to reduce acid secretion in the
stomach by inhibiting selective binding of histamine to H2 receptors so that it can reduce the
concentration of cyclic-adenosine monophosphate (c-AMP) which plays a role in the proton pump
mechanism. The combination of floating and mucoadhesive systems is used to increase drug
retention in the stomach so that it can reduce the drug interval and increase bioavailability of the
drug. The purpose of this study was to make floating-mucoadhesive cimetidine tablets using
Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC) as a floating polymer and chitosan as a mucoadhesive
polymer. Tablets are expected to have the ability to maintain the dosage form in the stomach for
approximately 12 hours. The evaluations carried out included the flow characteristics and the
angle repose of the powder mixture, tablet weight uniformity, tablet hardness, tablet friability,
floating lag time, floating duration time and tablet mucoadhesive strength. The responses
observed were the ability to float and the mucoadhesive strength of tablets. The tablet release test
(dissolution) for the optimum formula was performed to determine the character of tablet release.
The optimum amount for HPMC is 146,686 mg and chitosan are 50 mg. The combination of
polymers with this amount produces a floating lag time of 43,458 seconds, floating duration time
>12 hours and the strength of mucoadhesive is 100 grams. The release of the optimum formula
in the 720th minute is about 73,180% following the Higuchi release model with dissolution
efficiency (DE720) about 67,855%.
memperpanjang waktu retensi obat dalam tablet (Pharmeq tipe TAB), alat uji
saluran pencernaan sehingga dapat mucoadhesive (TAXT plus Stable Micro
mengurangi interval pemberian obat dan System, U.K), timbangan analitik digital
dapat meningkatkan bioavaibilitas obat(4). (Adventure Ohaus), alat pencetak tablet
Penelitian ini bertujuan menggabungkan single punch (Healthty), alat uji sifat alir
sistem floating dan mucoadhesive untuk bentuk corong (Pharmeq), alat uji kekerasan
meningkatkan penghantaran obat dalam tablet (Stokes-Monsanto), mortir dan samper,
saluran cerna bagian atas. Kombinasi dari alat-alat gelas, stopwatch, serta software
kedua sistem ini diharapkan dapat saling pengolah data (Microsoft Office Excel 2007,
melengkapi kekurangan dari masing-masing Desain Expert 11, IBM SPSS Statistik).
sistem.
Polimer yang digunakan dalam Bahan Penelitian
formulasi adalah HMPC sebagai polimer Bahan yang digunakan dalam
floating dan chitosan sebagai polimer penelitian ini adalah simetidin (PT. Kimia
mucoadhesive. HPMC memiliki densitas Farma. Tbk.), HPMC K100M, chitosan,
yang lebih rendah dari cairan lambung(5), NaHCO3, asam sitrat, Mg stearat, avicel,
sehingga dapat menurunkan densitas sediaan larutan dapar HCl pH 1,2, akuades.
dan membuat sediaan dapat mengapung.
HPMC dengan konsentrasi tinggi dapat Metode Penelitian
membentuk barrier gel dengan viskositas Pembuatan serbuk untuk tablet floating-
yang tinggi sehingga dapat memperangkap mucoadhesive simetidin
gas karbon dioksida yang terbentuk akibat Jumlah bahan yang digunakan
interaksi gas generating agent yaitu asam berdasarkan pada susunan formula yang
sitrat dan natrium bikarbonat. Chitosan ditunjukkan oleh Tabel 1. Asam sitrat,
merupakan polimer kationik yang sering NaHCO3, HPMC dan chitosan di campur
digunakan dalam formulasi sediaan farmasi selama 5 menit, kemudian ditambahkan
karena dapat membentuk ikatan elektrostatik simetidin dan avicel selama 5 menit. Tahap
yang kuat dengan musin dan memberikan terakhir yaitu penambahan Mg stearat.
kemampuan mucoadhesive yang baik(6).
Tabel 1. Susunan Formula
Berdasarkan pemaparan diatas, maka
perlu dilakukan penelitian tentang optimasi N F1 F2 F3 F4
penggunaan jumlah HPMC dan chitosan. Komposisi (mg) (mg) (mg) (mg)
Setiap formula akan dibandingkan untuk
melihat pengaruh HPMC dan chitosan Simetidin 200 200 200 200
dengan variasi jumlah terhadap hasil
karakteristik tablet floating-mucoadhesive HPMC 125 160 125 160
yaitu floating lag time, floating duration time
Chitosan 25 25 50 50
dan kekuatan mucoadhesive.
NaHCO3 50 50 50 50
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan Penelitian Asam sitrat 20 20 20 20
Alat Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam Mg stearat 5 5 5 5
penelitian ini adalah alat uji disolusi tipe
Avicel 75 40 50 15
dayung (Pharmeq), spektrofotometer
(Genesys tipe 10S UV-Vis) alat uji kerapuhan
Evaluasi sifat alir dan sudut diam serbuk ditambahkan dengan larutan dapar HCl pH 1,2
Serbuk sebanyak 100 gram dialirkan sampai batas tanda. 5 mL larutan diambil dan
melalui corong dengan bagian bawah yang dipindahkan ke dalam labu ukur 50 mL,
tertutup. Waktu yang dibutuhkan serbuk ditambah larutan dapar HCl pH 1,2 sampai
tersebut melewati corong dicatat, kemudian batas tanda, kemudian diambil sebanyak 5 mL
diukur tinggi (h) dan jari-jari (r) serbuk. Sudut dari larutan terakhir dan diencarkan dalam labu
diam (α) dapat ditentukan dengan menghitung ukur 100 mL. Larutan kemudian diukur
tangen α, yaitu membagi h dengan r. Kecepatan serapannya dengan spektrofometer pada
alir didapatkan dengan membagi jumlah serbuk panjang gelombang maksimum. Kadar
dengan waktu yang dibutuhkan untuk serbuk simetidin dapat dihitung dengan memasukkan
tersebut melewati corong. Persyaratan untuk serapan yang diperoleh ke dalam persamaan
sudut diam yang baik yaitu tidak lebih dari 30°, regresi dari kurva baku simetidin. Nilai yang
sedangkan untuk kecepatan alir yang baik tidak didapat dari hasil penetapan kadar disebut hasil
lebih dari 10 detik setiap 100 g(7). A (kandungan zat aktif)(8).
Tablet yang telah ditimbang satu persatu
Pencetakan Tablet secara saksama kemudian ditentukan nilai X
Serbuk dicetak satu persatu menjadi (perkiraan masing-masing kandungan dari tiap
tablet menggunakan mesin tablet single punch satuan yang diuji dengan rumus sebagai berikut
dengan bobot tiap tablet 500 mg. :
=
Pentuan Panjang Gelombang Maksimum
Panjang gelombang ditentukan dengan Keterangan :
scanning menggunakan spektro-fotometer X : perkiraan masing-masing kandungan
pada panjang gelombang 200-400 nm. Larutan dari bahan yang diuji
yang di scanning yaitu larutan standar simetidin W : bobot masing-masing satuan tablet
dengan konsentrasi 5 µg/mL dalam HCl pH yang diuji
1,2. : rata-rata dari bobot masing-masing
satuan tablet yang diuji
Pembuatan Kurva Baku A : kandungan zat aktif
Simetidin sebanyak 100 mg dan 300 mg
ditimbang secara akurat dan masing-masing Keseragaman sediaan memenuhi
dilarutkan dalam 100 mL dapar HCl pH 1,2 syarat jika nilai penerimaan 10 unit sediaan
sehingga diperoleh larutan simetidin dengan tidak kurang atau sama dengan L1% yaitu 15.
konsentrasi 1000 ppm dan 3000 ppm. Larutan Nilai penerimaan diperoleh dengan rumus
induk kemudian diencerkan hingga didapat sebagai berikut :
larutan standar dengan konsentrasi 3 – 8 ppm.
Nilai penerimaan = | M - | ks
Uji Keseragaman Bobot Tablet
Tablet simetidin diambil sebanyak 30, Keterangan :
20 tablet digunakan untuk penetapan kadar zat M : Nilai rujukan
aktif dan 10 tablet untuk ditimbang satu persatu : rata-rata dari masing-masing
secara saksama. Penetapan kadar dilakukan kandungan (X1, X2,..., Xn)
dengan menghaluskan sebanyak 20 tablet k : konstanta penerimaan (untuk n = 10
kemudian ditimbang saksama sejumlah serbuk nilai k = 2,4)
setara dengan ±100,0 mg simetidin. Serbuk s : simpangan baku sampel
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan
kekuatan mucoadhesive untuk mengetahui efek (dissolution efficiency) pada menit ke-720
faktor terhadap respon dan efek interaksi kedua (DE720).
faktor terhadap respon. Contour plot kemudian
digabung menjadi overlay plot untuk Analisis kinetika pelepasan simetidin
mengetahui komposisi optimum HPMC dan Hasil uji pelepasan simetidin dari
chitosan sebagai polimer. matriks tablet masing-masing formula
kemudian dianalisis profil pelepasannya
Verifikasi Formula Optimum menggunakan persamaan orde nol, orde satu
Formula dengan jumlah optimum dan model Higuchi untuk mengetahui model
HPMC dan chitosan yang didapatkan dari pelepasan yang paling cocok yang dapat
penentuan formula optimum dengan ditentukan dengan nilai koefisien korelasi dan
menggunakan desain faktorial kemudian dibuat koefisien penentu.
kembali menjadi tablet. Tablet kemudian
dievaluasi yang meliputi uji kemampuan Analisis efisiensi disolusi (DE)
mengapung tablet (floating lag time dan Efisiensi disolusi (DE) merupakan luas
floating duration time) dan uji kemampuan daerah dibawah kurva disolusi dibagi luas
mucoadhesive. Hasil evaluasi yang didapatkan persegi. DE menunjukan persen zat terlarut
setelah itu dibandingkan dengan prediksi dari pada waktu tertentu. DE dihitung pada menit
desain faktorial menggunakan pendekatan ke-720 (DE720) dengan cara sebagai berikut :
statistik uji-t satu sampel dengan program IBM
SPSS Statistik. area dibawah kurva pada waktu t
% DE = × 100%
area persegi pada waktu t
Uji Disolusi
Uji disolusi simetidin dari matriks tablet METODE PENELITIAN
floating-mucoadhesive dilakukan Hasil Penelitian
menggunakan alat uji disolusi tipe II Hasil Uji Sifat Alir
(konstruksi dayung). Alat diatur dalam Hasil pengujian serbuk pada keempat
kecepatan 50 rpm dan pada suhu 37±0.5°C. formula menunjukkan bahwa keempat formula
Labu diisi dengan 900 mL larutan HCl pH 1,2 tidak dapat mengalir melalui hopper corong
sebagai media(14). Pengambilan sampel sehingga sudut diam serbuk dari keempat
dilakukan pada waktu 5, 15, 30, 45, 60, 90, 120, formula juga tidak dapat diukur.
180, 240, 300, 360, 420, 480, 540, 600, 660,
720 menit dengan cara mengambil 5 mL Hasil Scanning Panjang Gelombang
larutan dari alat dan mengganti sejumlah yang Panjang gelombang maksimum yang
sama dengan media (HCl pH 1,2). Tiap sampel diperoleh yaitu 218 nm. Hal ini sesuai dengan
kemudian disaring menggunakan kertas saring panjang gelombang simetidin menurut
dan diukur serapannya menggunakan Farmakope Indonesia V(8). Hasil scanning
spektrofotometer pada panjang gelombang panjang gelombang maksimum ditunjukkan
maksimum. Kadar simetidin dapat ditentukan oleh Gambar 1. Kurva baku menggunakan
dengan memasukkan serapan sampel ke dalam rentang konsentrasi 3,001 – 8,008 ppm yang
persamaan regresi dari kurva baku. Profil ditunjukkan oleh Gambar 2 dengan persamaan
pelepasan simetidin dari matriks tablet y = 0,0928x + 0,05497. Persamaan regresi yang
diperoleh dari memplotkan jumlah obat yang didapat dapat dikatakan baik. Hal ini didukung
dilepaskan (%) terhadap waktu. Dari kurva dengan nilai r = 0,9994; Vx0 = 1,4668 dan Xp
profil disolusi dihitung AUC (area under = 0,6021 yang memenuhi persyaratan
curve) untuk penentuan efisiensi disolusi linearitas.
90,000
80,000
70,000
60,000
% pelepasan
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0,000
0 100 200 300 400 500 600 700 800
waktu (menit)
akibat perlekatan antara tablet dengan dengan hasil prediksi dari desain faktorial.
membran mukosa menggunakan alat TAXT Pada respon floating duration time tidak
plus Stable Micro System Analyzer dan dapat diprediksi hasil signifikansinya
texture exponent software. dikarenakan semua formula yang diuji dapat
Tabel 6 menunjukkan hasil kekuatan mengapung selama > 12 jam dan nilai standar
mucoadhesive terbesar yaitu pada formula deviasi pada floating duration time memiliki
AB dengan hasil formula AB>A>B>(1). nilai nol. Respon kekuatan mucoadhesive
Persyaratan respon kekuatan mucoadhesive memiliki nilai 0,05 sehingga dapat
yaitu 50 sampai 100 gram(14). Hasil pengujian disimpulkan bahwa terjadi perbedaan yang
menunjukkan formula (1), B dan AB tidak bermakna pada pengukuran hasil verifikasi
memenuhi persyaratan. dan hasil dari design expert. Penggunaan
Semakin tinggi konsentrasi HPMC dan lambung kelinci dapat meningkatkan
chitosan respon yang dihasilkan semakin perbedaan pada hasil pengujian dikarenakan
besar. Hal ini dikarenakan HPMC memiliki membran mukosa memiliki ketebalan yang
gugus hidroksil yang dapat berikatan dengan bervariasi yaitu sekitar 50-450
(21)
glikoprotein membran mukosa membentuk mikrometer . Penggunaan letak bagian
ikatan hidrogen. Interaksi dari atom lambung yang berbeda dapat memberikan
elektronegatif dan elektropositif tanpa hasil yang berbeda, hal ini dipengaruhi oleh
terjadinya transfer elektron akan membentuk ketebalan lapisan mukosa yang berperan
ikatan hidrogen. Chitosan juga dapat penting dalam kemampuan mucodhesive.
berikatan dengan membran mukosa dengan Semakin tebal membran mukosa
membentuk ikatan elektrostatik antara gugus menyebabkan semakin kuat ikatan yang
amin dan asam sialat dari mucin membran terbentuk sehingga kekuatan mucoadhesive
mukosa lambung sehingga dapat yang dihasilkan semakin besar(22).
memberikan kemampuan mucoadhesive(19). Nilai pelepasan simetidin yang
Penggunaan HPMC dan chitosan dapat diperoleh adalah 73,180 %. Persen pelepasan
meningkatkan respon kekuatan tiap kurva kemudian dianalisis menggunakan
mucoadhesive dari tablet, semakin besar persamaan kinetika orde nol, orde satu dan
jumlah HPMC dan chitosan yang digunakan, higuchi. Koefisien korelasi (r) dan koefisien
respon mucoadhesive yang dihasilkan penentu (r2) dari setiap replikasi ditunjukkan
semakin besar. oleh Tabel 9.
Chitosan merupakan polimer kationik Tabel 9 menunjukkan bahwa formula
yang memiliki kekuatan mucoadhesive yang optimum pada setiap replikasi memiliki nilai
lebih baik dibandingkan dengan golongan r yang lebih besar dari nilai r tabel. Hasil
non ionik seperti HPMC, namun dari hasil percobaan memperlihatkan formula optimum
penelitian menunjukkan HPMC lebih memiliki nilai koefisien penentu (r2) tertinggi
dominan, hal ini dikarenakan konsentrasi pada model higuchi, maka dapat dikatakan
HPMC yang digunakan lebih besar bahwa mekanisme pelepasan obat pada
dibandingkan konsentrasi chitosan sehingga formula optimum adalah dengan cara difusi.
lebih banyak ikatan hidrogen yang terbentuk HPMC dalam media disolusi dapat
dibandingkan terbentuknya ikatan mengembang membentuk lapisan gel dan
elektrostastik oleh chitosan(20). menahan laju penetrasi air sehingga obat
Tabel 8 menunjukkan bahwa hanya terlepas melalui mekanisme difusi. Gambar 6
respon floating lag time memiliki nilai menunjukkan pada menit ke 5, 15 dan 30
p>0,05, hal ini menunjukkan perbedaan tidak menunjukkan pelepasan yang hampir sama,
bermakna pada hasil yang di verifikasi hal ini dikarenakan tablet membutuhkan
waktu untuk terhidrasi sehingga obat yang dengan efisiensi disolusi (DE720) rata-rata
terlepas sedikit. Model pelepasan higuchi 67,855%.
mengikuti mekanisme difusi dimana terdapat Penelitian lebih lanjut dibutuhkan
hubungan linier antara jumlah obat yang untuk memperbaiki sifat alir campuran serbuk
dilepaskan terhadap akar waktu, yang berarti dengan metode granulasi kering dan
pelepasan obat dipengaruhi oleh waktu. meningkatkan dosis simetidin yang sesuai
Semakin lama waktu pelepasan, obat akan dosis harian yang dibutuhkan. Penelitian in
dilepaskan dengan kecepatan rendah akibat vivo dapat dilakukan untuk mengetahui
jarak difusi zat aktif semakin panjang(23). farmakokinetik dan bioavailabilitas dari
Efisiensi disolusi (DE) merupakan persentase formula optimum yang didapat.
antara luas daerah bawah kurva waktu t
dengan luas bidang pada kurva yang DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan semua bahan aktif telah 1. Aziz, N.. Peran antagonis reseptor h-2
terlarut. Efisiensi disolusi tablet simetidin dalam pengobatan ulkus peptikum.
pada penelitian ini diamati sampai menit ke- Sari Pediatri. 2002 3:222–226.
720 atau selama 12 jam. Data DE720 pada 2. Iwakiri, K., Y. Kinoshita, Y. Habu, T.
formula optimum dapat dilihat pada Tabel Oshima, N. Manabe, Y. Fujiwara, A.
10. Nagahara, O. Kawamura, R. Iwakiri, S.
Ozawa, K. Ashida, S. Ohara, H.
Tabel 10. Data DE720 formula optimum Kashiwagi, K. Adachi, K. Higuchi, H.
Replikasi DE720 Miwa, K. Fujimoto, M. Kusano, Y.
Hoshihara, T. Kawano, K. Haruma, M.
1 65,88% Hongo, K. Sugano, M. Watanabe, dan T.
2 70,17% Shimosegawa. Evidence-based clinical
practice guidelines for peptic ulcer disease
3 67,61% 2015. Journal of Gastroenterology. 2016.
51(8):751–767.
SIMPULAN 3. Nayak, A. K., R. Maji, dan B.Das.
Peningkatan aras HPMC dapat Gastroretentive drug delivery systems :
meningkatkan respon floating lag time dan a review. Asian Journal of
dominan meningkatkan respon kekuatan Pharmaceutical and Clinical Research.
mucoadhesive, sedangkan peningkatan aras 2010. 3(1)
chitosan dapat meningkatkan kekuatan 4. Neetika, B., D. Arsh, dan G. Manish. An
mucoadhesive dan dominan meningkatkan overview on various approaches to oral
waktu floating lag time. controlled drug delivery system via
Jumlah polimer yang memberikan respon gastroretentive drug delivery system.
optimum adalah 146,686 mg untuk HPMC International Research Journal of
dan 50 mg untuk chitosan. Kombinasi polimer Pharmacy. 2012. 3(4):128–133.
dengan jumlah tersebut menghasilkan floating 5. Rowe, R. C., P. J. Sheskey, dan M. E.
lag time sebesar 43,458 detik, floating Quinn. Handbook f Pharmaceutical
duration time >12 jam dan kekuatan Excipients. Edisi Sixth. London:
mucoadhesive 100 gram. Pelepasan formula Pharmaceutical Press. 2009.
optimum pada menit ke 720 rata-rata sebesar 6. Kumar, M. R. A comprehensive review
73,180% mengikuti model pelepasan Higuchi on gastroretentive drug delivery system.
Acta Chimica Pharmaceutica Indica.
2013. 3(2):149–164.