You are on page 1of 8

ISSN 2303-1433

Effect of timing cord clamping on a vaginally delivered infant of a primigravida in


terms of the incidence of hyperbilirubinemia

Maria Magdalena Setyaningsih 1), Wisoedhanie Widi Anugrahanti 2)


1,2
Lecture, Panti Waluya Malang Nursing Academy
email: mmsetyaningsih70@gmail.com

Abstract
Delayed cord clamping leads to the increased level of haematocrite and victocytes
which is high risk of hyperbilirubinemia . This study is to determine if there is an effect of
timing of cord clamping relating to the incidence of hyperbilirubinemia on newborn, and to
create formulating the standard procedures in maternal interventions related to the timing
of cord clamping, another objective is preventing interventions of its occurrence when the
clamping is performed immediately after birth. Crossectional study was applied design of
the research. Population and samples included infants spontaneus by healthy
primigravidas.Two trials were included, 20 participants of each received interventions of
cord clamping more than equalivalent 1 minute and less than 1 minute followed by
bilirubin assessment 48 hours after birth, and analysed by using Linier Regression. There is
no significant effect of timing of cord clamping on newborn with regard to
hiperbilirubinemia, because the effect of the clamping on bilirubin level reaches up to
68.2%, while the other 31.8% of the varying levels are affected by other factors. There is a
need to conduct other relevant studies aimed to prevent hyperbilirubinemia starting from
antenatal to postnatal stage.

Key Words: Jaundice, Newborn, Hyperbilirubinemia, Time of Clamping, Primigravidas


.
Pendahuluan hiperviskositas yang dapat menyebabkan
Studi mengenai pemotongan tali pusat gangguan pada sistem neurologis.
masih menjadi kontroversi pada beberapa Penelitian di Kanada pada tahun 1972
ahli. Ada beberapa ahli yang menyatakan yang membandingkan transfusi plasenta
bahwa tali pusat sebaiknya dipotong yang terjadi pada bayi aterm dan prematur
dalam waktu lebih dari 15 menit untuk yang berhubungan dengan waktu
meningkatkan aliran darah sebanyak 21% pengikatan tali pusat. Hasil pengukuran
pada bayi. Ahli yang lain meyakini bahwa volume darah yang dilakukan setelah 5
tali pusat sebaiknya segera dipotong menit transfusi plasenta tidak berbeda
dalam waktu beberapa detik supaya bayi pada bayi aterm dan prematur (terjadi
cepat beradaptasi dengan kondisi fisiknya peningkatan volume darah 47% pada bayi
sendiri (Forro, 2007). Beberapa studi aterm dan 50% pada bayi prematur).
menunjukkan bahwa pengikatan tali pusat Proporsi transfusi plasenta terbesar terjadi
tertunda mengakibatkan darah plasenta pada menit pertama. Pengikatan tali pusat
mengalir ke neonatus sehingga terjadi tertunda memberikan waktu lebih banyak
peningkatan volume darah sebesar 30% untuk transfer darah dari plasenta kepada
dan peningkatan 60% eritrosit. Beberapa bayi. Stripping atau milking tali pusat
studi menunjukkan bahwa pengikatan tali sebelum pengikatan akan menambah
pusat tertunda dapat meningkatkan kadar volume darah bayi hingga 20%.
hematokrit dan viskositas darah secara Viskositas darah didefinisikan
patologis yang menyebabkan berbagai sebagai kontribusi faktor reologik darah
manifestasi klinis diantaranya terhadap resistensi aliran darah. Viskositas
hiperbilirubinemia, takikardia dan dan darah tergantung beberapa faktor, dimana
determinan mayornya adalah hematokrit

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 47


ISSN 2303-1433

darah, viskositas plasma, agregasi dan saat usia 72 jam sedangkan pada bayi
bentuk sel darah merah, sel darah putih, dengan pengikatan tali pusat dini memiliki
dan diameter pembuluh darah. Diantara volume darah sekitar 82 mL/kg sehingga
semua faktor, hematokrit adalah pengikatan tali pusat terlambat dapat
determinan terpenting dari viskositas meningkatkan kadar Hemoglobin selama
darah, dimana 50% kenaikan viskositas satu minggu pertama kelahiran.
didasarkan atas kenaikan hematokrit. Penelitian ini bertujuan untuk
Viskositas darah berhubungan membuktikan pengaruh kecepatan
proporsional secara langsung dengan penjepitan tali pusat pada bayi baru lahir
hematokrit dan viskositas plasma dan normal yang dilahirkan secara spontan
berhubungan terbalik dengan oleh ibu primigravida normal terhadap
deformabilitas sel darah merah. Viskositas kejadian hiperbilirubinemia.
darah dapat diukur secara langsung
menggunakan suatu alat yang bernama Metode
Wells-Brookfield cone-plate viscometer, Desain penelitian cross sectional
tetapi karena ketersediaan alat ini masih study dengan pendekatan observasi.
terbatas, maka nilai hematokrit dapat Sampel penelitian adalah bayi baru lahir
digunakan untuk menyatakan vikositas normal yang dilahirkan secara spontan
darah. (Berhmen, 2000). oleh ibu primigravida normal. Peneliti
Suatu penelitian di Amerika Serikat melakukan observasi waktu penjepitan tali
pada tahun 1966 menyatakan adanya pusat pada saat proses persalinan dan
suatu hubungan konsisten antara mengelompokkan sampel sesuai waktu
hematokrit dan viskositas darah. yang dibutuhkan untuk melakukan
Hematokrit dari bayi baru lahir sangatlah penjepitan tali pusat ke dalam kelompok
dipengaruhi oleh waktu pengikatan dan penjepitan < 1 menit dan ≥ 1 menit,
pemotongan umbilikus, dimana penjepitan hingga masing-masing kelompok
tali pusat tertunda akan menyebabkan memperoleh 20 sampel.
terjadinya transfusi plasenta lebih besar Analisis dilakukan melalui dua tahap,
dan berkurangnya volume residu plasenta. tahap pertama adalah analisis univariabel.
Polisitemia didefinisikan sebagai Pada analisis ini, variabel penelitian
kenaikan kadar hematokrit dan dianalisis secara deskriptif untuk
hemoglobin darah vena > 2 SD sesuai usia mendapatkan gambaran distribusi
gestasi bayi. Polisitemia dapat frekuensi responden. Selanjutnya
menimbulkan banyak komplikasi seperti dilakukan analisis bivariat untuk
hiperviskositas dan hiperbilirubinemia. mengetahui pengaruh variabel bebas
Polisitemia dipengaruhi oleh berbagai terhadap variabel terikat. Untuk
faktor risiko, salah satunya adalah faktor menganalisis pengaruh penjepitan tali
obstetrik yaitu lama pengikatan tali pusat pusat bayi baru lahir terhadap kejadian
setelah bayi dilahirkan. hiperbilirubinemia dengan menggunakan
Penelitian di Glasgow pada tahun uji regresi logistik dengan derajat
1993 melaporkan pengikatan tali pusat di kemaknaan (α) = 0,05.
bawah introitus 20 cm, yang terlambat 30 Hasil dan Pembahasan
detik dapat meningkatkan volume sel Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden
darah dan meningkatkan rasio tekanan Berdasarkan Waktu Pemotongan Tali Pusat
oksigen arteri-alveoli pada hari pertama. Waktu
Prosen-
Suatu penelitian di Amerika Serikat No. Pemotongan Frekuensi
tase
Tali Pusat
terhadap 34 bayi yang dilahiran dengan
persalinan normal melaporkan bayi 1. < 1Menit 20 50%
2. ≥1 Menit 20 50%
dengan pengikatan tali pusat terlambat
memiliki volume darah sekitar 93 mL/kg Jumlah 40 100%
Sumber: Data Primer

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 48


ISSN 2303-1433

Berdasarkan Tabel 5.1 didapatkan Tabel 5.5 Distribusi Karakteristik Nilai Bilirubin
data bahwa masing-masing 20 responden Total Responden Berdasarkan Waktu Pemotongan
Tali Pusat
(50%) yang dilakukan penjepitan tali Waktu Pemotongan
pusat dengan waktu kurang dari 1 menit Tali Pusat
Nilai
dan lebih dari 1 menit N
Bilirubin <1 Total
o ≥1 Menit
Total Menit
Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Responden n n
Berdasarkan Nilai Bilirubin Total
Nilai
Prosen- 1 Normal 20 18 38
No. Bilirubin Frekuen-si
tase 2 Tidak 0 2 2
Total
Normal
1. 38 95% Jumlah 20 20 40
Tidak
2. 2 5% Sumber: Data Primer
Normal
Jumlah 40 100% Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan
Sumber: Data Primer bahwa 20 orang responden pada
Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan kelompok dengan pemotongan tali pusat
data bahwa sejumlah 38 responden (95%) <1 menit, mempunyai kadar bilirubin
dari keseluruhan responden berdasarkan normal. Adapun pada kelompok dengan
nilai bilirubun total memiliki nilai pemotongan tali pusat ≥1 menit, ada
bilirubin total normal (≤ 10 mg%) atau sebanyak 18 bayi yang mempunyai kadar
tidak terjadi hiperbilirubin. bilirubin dengan kategori normal.
Tabel 5.3 Distribusi Karakteristik Responden Tabel 5.6 Distribusi Karakteristik Nilai Bilirubin
Berdasarkan Nilai Bilirubin Direct Direct Responden Berdasarkan Waktu
Nilai Pemotongan Tali Pusat
Frekuen- Prosen-
No Bilirubin Waktu
si tase
Direct PemotonganTali Total
Tidak Nilai Pusat
1. 3 7.5%
Normal No Bilirubin <1 ≥1
2. 37 92.5%
Normal Direct Menit Menit
Jumlah 40 100% n n N
Sumber: Data Primer 1. Normal 19 18 37
Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan 2. Tidak 1 2 3
data bahwa sejumlah 37 responden
Jumlah 20 20 40
(95.2%) memiliki nilai bilirubin direct
Sumber : Data Primer
normal
Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan
Tabel 5.4 Distribusi Karakteristik Responden
bahwa pada kelompok pemotongan tali
Berdasarkan Nilai Bilirubin Indirect pusat <1 menit, sebanyak 19 bayi yang
mempunyai kadar bilirubin normal. Pada
Nilai Bilirubin Freku-
No
Indirect ensi
Prosentase kelompok dengan pemotongan tali pusat
≥1 menit, didapatkan sebanyak 18 bayi
1. Normal 21 52.5% yang mempunyai kadar bilirubin dengan
2. Tidak Normal 19 47.5% kategori normal.
Jumlah 40 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan
data bahwa sejumlah 21 responden
(52.5%) memiliki nilai Bilirubin Indirect
dalam batas normal (≤ 9 mg%) atau tidak
terjadi hiperbilirubin.

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 49


ISSN 2303-1433

Tabel 5.7 Distribusi Karakteristik Nilai Bilirubin karena itu, data bilirubin direct dilakukan
Indirect Responden Berdasarkan Waktu transformasi data dengan logaritma, agar
Pemotongan Tali Pusat
data dapat lebih berdistribusi normal.
Waktu Pemotongan
Adapun hasil uji normalitas data bilirubin
Nilai Tali Pusat
No Bilirubin
Total direct adalah sebagai berikut:
<1 ≥1
Indirect Menit Menit One Sample Kolmogorov Smirnov
N n N Test
Bilirubin
Direct (log)
1. Normal 20 1 21 N 4
2. Tidak 0 19 19 Normal Parameter a,b Mean -.3477
Std. Deviation .25787
Jumlah 20 20 40 MostExtreme Absolute .202
Sumber : Data Primer Differences Positive .118
Negative -.202
Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan Kolmogorov-Smirnov Z 1.277
bahwa 20 responden pada kelompok Asymp. Sig. (2-tailled) .076
dengan pemotongan tali pusat <1 menit a. Test distribution is normal
mempunyai kadar bilirubin normal. Pada b. Calculated from data
kelompok dengan pemotongan tali pusat
≥1 menit, Sebayak 19 orang bayi Uji Regresi Linier Sederhana Pada
mempunyai kadar bilirubin normal. Bilirubin Total
Descriptive Statistic
Std.
Uji Normalitas Data Mean
Deviation N
Bil. Bil. Bil. Bil. Total 9.1960 1.70695 40
Total Direct Indirect Pemotongan 1.5000 .50637 40
N 40 40 40 tali pusat
Normal Par. a,bMean 9.1960 .523 8.6725
Std. Deviation 1.70695 .30397 1.7088
Correlations
MostExtremeAbsolute .097 .216 .199
Differences Positif .097 .216 .199 Pemotongan
Bil.Total
Negative .059 .166 -.089 Tali Pusat
KolmogorovSmimovZ .614 1.369 .755 Pearson Bil.Total 1000 .826
Asymp. Sig. (2-tailed) .845 .047 .618 Correlation Pem.Tali .826 1.000
Pusat

a. Test distribution is Normal Sig.(1-tailed)Bil.Total . .000


b. Calculated from data Pem. Tali Pusat .000 .
N Bilirubin total 40 40
Berdasarkan pengujian normalitas Pem.Tali Pusat 40 40
data dengan menggunakan Uji
Kolmogorov Smirnov, data bilirubin total Variables Entered/Removed
Model Variables Variables Method
dan bilirubin indirect mempunyai nilai
Entered Removed
signifikansi 0.845 dan 0.618 (p>0.05), 1 Pemotongan Enter
sehingga dapat disimpulkan bahwa data Tali Pusat .
bilirubin indirect tersebut menyebar a. All requested variables entered
mengikuti sebaran normal. b. Dependent Variable : Bilirubin total
Pengidentifikasi tentang pengaruh waktu
Model Summaryb
pemotongan tali pusat terhadap kadar Model R R Adjusted Std. Error
bilirubin total dapat dilakukan dengan Square R Square of the
menggunakan uji regresi, karena asumsi Estimate
kenormalan distribusi data telah terpenuhi. 1 .826a .682 .673 .97579
Data bilirubin direct tergolong tidak a. Predictors : (constant), Pemotongan Tali
Pusat
berdistribusi normal karena mempunyai
b. Dependent Variable: Bilirubin total
nilai signifikansi 0.047 (p<0.05). Oleh

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 50


ISSN 2303-1433

sisanya (1-R Square) ditentukan oleh


Sum of Mean factor lain. Jadi dapat dikatakan bahwa
Model Df F Sig.
Squa-res Square
Regression 77.451 1 77.451 81.342 .000a pengaruh kecepatan pemotongan tali pusat
Residual 36.182 38 .952 pada bayi baru lahir normal terhadap
Total 113.633 39
a. Predictors : (constant), Pemotongan Tali kadar bilirubin total hingga 68.2%.
Pusat Terdapat 31.8% keragaman rata-rata kadar
b. Dependent variable : Bilirubin total bilirubin total tersebut dipengaruhi oleh
factor lain selain dari kecepatan
Coefficientsa pemotongan tali pusat pada bayi baru lahir
Standa normal.
Under-
r-
standized T
dized Sig.
Coeff
Model Coeff Uji Regresi Linier Sederhana Pada
Std. Bilirubin Direct
B Er- Beta Descriptive Statistic
ror Std.
1
Mean N
Deviation
(constant) 5.022 .488 10.292 .000 Bilirubin direct (log) -.3477 .25787 40
Pem.Tali 2.783 .309 .826 9.019 .000 PemotonganTali Pusat 1.5000 .50637 40
Pusat
a. Dependent Variable : Bilirubin total
Correlations
Interpretasi : Pearson Correlation Bilirubin Pemoton
Berdasarkan hasil uji regresi linier, Direct gan Tali
didapatkan persamaan regresi sebagai (log) Pusat
berikut: Pearson Bil.Direct(log) 1000 .156
Persamaan regresi CorrelationPem.Tali Pusat .156 1.000
R Square
Y=5.022+2.783X 68.2% Sig. (1-tailed)Bil.Direct(log) . .168
(pemotongan tali pusat) Pem.TaliPusat .168 .
Keterangan :
Y = Bilirubin total N Bil.Direct(log) 40 40
X = Pemotongan tali pusat (<1 menit dan ≥1 Pem.Tali Pusat 40 40
menit)
Variables Entered/Removed
Hal tersebut dapat diartikan bahwa Model Variables Variables Method
tanpa mempertimbangkan pengaruh dari Entered Removed
kecepatan pemotongan tali pusat pada 1 Pemotongan Enter
Tali Pusat
bayi baru lahir normal (<1 menit dan ≥1 a. All requested variables entered
menit), maka kadar bilirubin total akan b. Dependent variable: bilirubin direct (log)
cenderung meningkat secara konstan
5.022 mg/dL (karena koefisien konstanta Model Summaryb
bernilai positif). Namun apabila Model R R Adjusted Std.
Squa R Error of
mempertimbangkan pengaruh dari Re Square the
kecepatan pemotongan tali pusat ≥1 menit Estimate
akan menyebabkan rata-rata kadar 1 .156a .024 .001 .25803
bilirubin total mengalami peningkatan
a. Predictors: (constant), pemotongan tali
hingga 2.783 mg/dL. Berdasarkan hasil uji pusat
regresi juga dihasilkan nilai koefisien b. Dependent variable: bilirubin direct (log)
determinasi (R square=r2) yang
menyatakan besarnya pengaruh kecepatan
pemotongan tali pusat pada bayi baru lahir
normal terhadap kadar bilirubin total,
dalam bentuk presentase, dan presentase

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 51


ISSN 2303-1433

Sum of Mean factor lain. Jadi dapat dikatakan bahwa


Model Square Df Squar f Sig. pengaruh kecepatan pemotongan tali pusat
s e
pada bayi baru lahir normal terhadap
1 Regression .063 1 .063 .9 .335a
Residual 2.530 38 .067 5 kadar bilirubin direct hanya 2.4%,
Total 2.593 39 3 sedangkan 97.6% dapat dipengaruhi
a. Predictors: (Constant), Pemotongan Tali faktor lain.
Pusar
b. Dependent variable: bilirubin direct (log) Uji Regresi Linier Sederhana Pada
Coefficientsa Bilirubin Indirect
Unstandarized Stadarized Descriptive statistics
Coeff Coeff Std.
Mean N
Std. Deviation
Model B Error Beta T Sig Bil.Indirect 8.6725 1.70828 40
1(Const) -.467 .129 -3.621 .001 Pemotongan 1.5000 .50637 40
Pem. Tali Tali Pusat
Pusat .080 .082 .156 .976 .335
a. Dependent Variable: Bilirubin direct (log)
Correlations
Bil. Pem.
Berdasarkan hasil pengujian regresi linier, Indirect Tali Pusat
didapatkan persamaan regresi sebagai Pearson Bil.Indirect .801
berikut: Correlation 1000 1.000
Pem.TaliPusat
Persamaan regresi .801
R Square Sig.(1-tailed) . .000
Y=-0.467+0.080X 2.4% Bilirubin indirect .000 .
(Pemotongan tali pusat) Pemotongan Tali Pusat
N Bilirubin Indirect 40 40
Keterangan: Pemotongan Tali Pusat 40 40
Y = bilirubin direct (log)
X = pemotongan tali pusat (<1 menit dan ≥1 Variables Entered/Removed
menit) Model Variables Variables Method
Hal ini berarti tanpa Entered Removed
mempertimbangkan pengaruh dari 1 Pemotongan Enter
kecepatan pemotongan tali pusat pada Tali Pusat
bayi baru lahir normal (<1 menit dan ≥1 a. All requested variables entered
b. Dependent variable: bilirubin indirect
menit), maka kadar bilirubin direct akan
cenderung lebih rendah secara konstan Model Summaryb
0.467 mg/dL (karena koefisien konstanta Model R R Adjusted Std.Er.of the
bernilai negatif). Namun apabila Square R Square Estimate
mempertimbangkan pengaruh dari 1 .801a .641 .632 1.03691
kecepatan pemotongan tali pusat pada a. Predictors: (constant), pemotongan tali pusat
b. Dependent variable: bilirubin indirect
bayi baru lahir normal dimana
pemotongan tali pusat ≥1 menit akan Sum
menyebabkan rata-rata kadar bilirubin Mean
of F
direct mengalami peningkatan hingga Model Df Squar Sig.
Squar Sig
e
0.080 mg/dL. Selanjutnya, berdasarkan es
hasil uji regresi juga menunjukkan nilai 1
Regression 72.954 1 72.954 67.853 .000a
koefisien determinasi (R Square=r2) yang Residual 40.857 38 1.075
menyatakan besarnya pengaruh kecepatan Total 113.811 39
pemotongan tali pusat pada bayi baru lahir a. Predictors: (constant), pemotongan tali pusat
normal terhadap kadar bilirubin direct, b. Dependent variable: bilirubin indirect
dalam bentuk presentase, dan presentase
sisanya (1-R Square) ditentukan oleh

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 52


ISSN 2303-1433

lain selain dari kecepatan pemotongan tali


Coefficientsa pusat pada bayi baru lahir normal.
Stand
Understan- ar-
dized Coeff dized
Kesimpulan dan Saran
Model T Sig. Dalam penelitian ini didapatkan hasil
Coeff
Std. bahwa tidak terdapat pengaruh yang
B Beta
Err signifikan antara kecepatan waktu
(constant) pemotongan tali pusat pada bayi baru lahir
4.621 .518 8.913 .000
Pem.Tali .801 normal dengan kejadian hiperbilirubin.
2.701 .328 8.237 .000
Pusat
Dependent variable: bilirubin indirect Dalam penelitian ini secara khusus juga
dapat disimpulkan bahwa perbedaan
Interpretasi: waktu penjepitan tali pusat yang
Berdasarkan hasil pengujian dengan diberlakukan, tidak memberikan
menggunakan analisis regresi linier, perbedaan yang bermakna pada nilai
dengan hasil persamaan regresi sebagai kadar bilirubin bayi baru lahir normal.
berikut: Disarankan untuk lebih memperhatikan
kondisi ibu sejak masa ante natal, intra
Persamaan regresi natal, dan post natal untuk mencegah
R Square terjadinya hiperbilirubin pada bayi baru
Y = 4.621 + 2.701X lahir
(pemotongan tali pusat) 64.1% Ucapan terima kasih ditujukan
kepada:
Keterangan:
Y = bilirubin indirect 1. Direktorat P2M Dirjen Dikti yang
X = pemotongan tali pusat (<1 menit dan >1 telah memfasilitasi penelitian berupa
menit) pemberian dana.
2. Kopertis Wil.VII yang telah
Hal ini dapat diartikan bahwa tanpa memberikan bimbingan dan
mempertimbangkan pengaruh dari kesempatan
kecepatan pemotongan tali pusat pada 3. Direktur RS.Panti Waluya Malang
bayi baru lahir normal (<1 menit dan ≥1 yang telah memberikan ijin dan
menit), maka kadar bilirubin indirect kesempatan penelitian
akan cenderung meningkat secara konstan 4. Direktur AKPER Panti Waluya
4.621 mg/dL (karena koefisien konstanta Malang atas bantuan dan dukungan
bernilai positif). Namun apabila yang telah diberikan kepada peneliti
mempertimbangkan pengaruh dari 5. Ketua LPPM AKPER Panti Waluya
kecepatan pemotongan tali pusat pada Malang atas bantuan administratif dan
bayi baru lahir normal dimana non administrative yang telah
pemotongan tali pusat ≥1 menit akan diberikan
menyebabkan rata-rata kadar bilirubin 6. Teman-teman di AKPER Panti
indirect mengalami peningkatan hingga Waluya yang telah memberikan
2.701 mg/dL. Selanjutnya, berdasarkan dukungan
hasil uji regresi juga menunjukkan nilai Ibu-bu hamil yang telah bersedia menjadi
koefisien determinasi (R Square=r2) yang responden dalam penelitian ini.
menyatakan besarnya pengaruh kecepatan
pemotongan tali pusat pada bayi baru lahir Daftar Pustaka
normal terhadap kadar bilirubin indirect Abalos. (2007). Effect of timing of
hingga 64.1%. Sedangkan 35.9% umbilical cord clamping of term
keragaman rata-rata kadar bilirubin infants on maternal and neonatal
indirect tersebut dipengaruhi oleh factor outcomes.
http://apps.who.int/rhl/pregnancy_

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 53


ISSN 2303-1433

childbirth/childbirth/3rd_stage/cd0 Kristiyanasari. (2009). Neonatus &


04074_abalose_com/en/. Asuhan Keperawatan Anak.
Didownload tanggal 8 Mei 2013 Yogyakarta: Nuha Offset.

Behrman, Kliegman, Arvin. (2000). Ilmu Lowdermilk, Bobak, Jensen. (1999).


Kesehatan Anak. Jakarta: EGC Maternity Nursing 5th edition.
Missouri: Mosby Year Book
Bobak, Lowdermilk, Jensen. (2004).
Keperawatan Maternitas edisi 4. Margaretha. (2010). Kuning Pada
Jakarta: EGC Bayi.Keluarga.com/cibubur/kuning
padabayi. Diakses tanggal 19 April
Committee on Obstetric Practice . (2007). 2013 jam 11.25 WIB.
Timing of Umbilical Cord
Clamping After Notoatmodjo,Soekidjo. (2010).
Birth.http://www.acog.org/Resourc Metodologi Penelitian Kesehatan.
es%20And%20Publications/Comm Edisi revisi. Rineka Cipta: Jakarta
ittee%20Opinions/Committee%20
on%20Obstetric%20Practice/Timi Patton, 2007. Efek Pemberian Zinc Per
ng%20of%20Umbilical%20Cord% Oral Terhadap Kejadian
20Clamping%20After%20Birth.as Hiperbilirubinemia Pada Bayi
px. Didownload tanggal 8 Mei Baru Lahir Sehat Cukup Bulan.
2013 http://rshs.or.id/e-jurnal/article/57.
didownload tanggal 7 Mei 2013
Danim Sudarwan. (2003). Riset
Keperawatan. Jakarta: EGC Setiadi (2007). Konsep dan Penulisan
Riset Keperawatan. Yogyakarta:
Forro, Chinmayo. (2007). Childbirth with Penerbit Graha Ilmu
Love.
http://www.childbirthwithlove.com
/controversy.html. Diakses tangal
23 April 2013

Hamidi, Majid dan Masoomeh Alidoosti.


(2012). The relationship between
Umbilical cord Alpha Fetoprotein
and Hyperbilirubinemia in Third
day
http://journal.skums.ac.ir/browse.p
hp?a_id=1184&sid=1&slc_lang=e
n. Didownload tanggal 8 Mei 2013

Klaus, Fanaroff. (1998). Penatalaksanaan


Neonatus Resiko Tinggi. Jakarta:
EGC

Kosim Sholeh,Yunanto Ari, Dewi


Rizalya, Sarosa Irawan, Usman.
(2010). Buku Ajar Neonatologi.
Jakarta: Badan Penerbit IDAI

Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 Mei 2015 54

You might also like