Professional Documents
Culture Documents
Sudarjat A. Handayani S. Rasiska W. Kurniawan: Abstract. The Aim of This Present Study Was To
Sudarjat A. Handayani S. Rasiska W. Kurniawan: Abstract. The Aim of This Present Study Was To
Abstract. The aim of this present study was to insect species. The tested klorantraniliprol
determine the diversity and abundance of insecticide was safe for the environment,
arthropods found in chili plant canopy treated especially for non-target insects and arthropods
with klorantraniliprol 35% insecticide. An (parasitoids, predators, neutral insect species)
experimental method with a Randomized Block living on chili plant canopy.
Design with six treatments of Klorantraniliprol
35% insecticide doses was used. The results of Keywords: Abundance ∙ Arthropods ∙ Chili ∙
this study discovered the diversity of 5 orders, 7 Insecticides ∙ Klorantraniliprol
families and 7 species of herbivores; 3 orders, 4
families and 4 species of predators; and 1 order, Sari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
1 family and 1 species of neutral insect species keragaman dan kelimpahan arthropoda yang
through direct observation. Meanwhile, the terdapat pada tajuk tanaman cabai yang diberi
diversity through the application of yellow trap aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%.
verified 4 orders, 4 families and 4 species of Metode yang digunakan adalah metode
herbivores, consisted of 1 order, 2 families and 2 eksperimen dengan rancangan acak kelompok
species of neutral insect species, predators made dengan enam perlakuan dosis insektisida
up of 2 orders, 2 families and 1 species, while klorantraniliprol 35%. Hasil dari penelitian ini
parasitoid consisted of 1 order, 2 families and 1 adalah didapatkan keragaman pada
species. The highest arthropod’s abundance was pengamatan langsung sebanyak 5 ordo, 7 famili
found in controls on the direct observation, dan 7 spesies untuk herbivor, 3 ordo, 4 famili
while application of 100 g/ha of dan 4 spesies untuk predator, serta 1 ordo, 1
Klorantraniliprol 35% resulted in the highest famili dan 1 spesies untuk serangga netral.
number of arthropods catch on yellow trap. The Keragaman yang didapatkan pada pemasangan
application of klorantraniliprol 35% insecticide perangkap kuning yaitu 4 ordo, 4 famili dan 4
reduced herbivore and predator diversity but spesies untuk herbivor, untuk serangga netral
did not decrease the diversity of predators at terdiri dari 1 ordo, 2 famili dan 2 spesies,
low doses and no effect on the neutral insect predator terdiri dari 2 ordo, 2 famili, dan 1
species. Furthermore, the application of spesies, sedangkan untuk parasitoid terdiri dari
klorantraniliprol 35% insecticide affected the 1 ordo, 2 famili dan 1 spesies. Kelimpahan pada
abundance of herbivores, but no effect on the pengamatan langsung tertinggi terdapat pada
abundance of parasitoids, predators and neutral kontrol, sedangkan pada perangkap kuning
jumlah tertinggi terdapat pada perlakuan B
Dikomunikasikan oleh Yusup Hidayat (Klorantraniliprol 35% dosis 100g/ha). Aplikasi
Sudarjat1 ∙ A. Handayani2 ∙ S. Rasiska1 ∙ W. Kurniawan 1 Insektisida klorantraniliprol 35% pada tanaman
1 Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas cabai dapat menurunkan keragaman herbivor
Pertanian, Universitas Padjadjaran serta predator tetapi pada dosis yang rendah
2 Alumni Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan,
keragaman predator tidak menurun, sedangkan
Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran
Korespondensi: sudarjat@unpad.ac.id pada serangga netral tidak berpengaruh sama
Sudarjat dkk. : Keragaman dan kelimpahan arthropoda pada tajuk tanaman cabai merah keriting
(Capsicum annuum L.) varietas TM 999 yang diberi aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%
Jurnal Kultivasi Vol. 18 (2) Agustus 2019 889
sekali. Aplikasi insektisida klorantraniliprol 35% insektisida dalam buah yang membahayakan
berpengaruh terhadap kelimpahan herbivor, bagi konsumen, terbunuhnya serangga non
namun tidak berpengaruh terhadap kelimpahan target serta resurgensi hama akibat terbunuhnya
parasitoid, predator dan serangga netral. musuh alami oleh pestisida, dan terjadinya
Insektisida klorantraniliprol yang diuji aman pencemaran bagi lingkungan (Annie, dkk. 2007).
terhadap lingkungan khususnya bagi serangga Selain itu, penggunaan pestisida sintetik
dan arthropoda nontarget (parasitoid, predator kemungkinan besar juga dapat berpengaruh
dan serangga netral) yang hidup pada terhadap keberadaan atrhropoda penghuni tajuk
pertanaman cabai. tanaman cabai yang pada umumnya berperan
sebagai herbivor dan musuh alami.
Kata kunci: Kelimpahan ∙ Arthropoda ∙ Tajuk ∙ Pengunaan pestisida yang tidak efektif dan
Cabai ∙ Insektisida ∙ Klorantraniliprol efisien sangat mempengaruhi keberadaan
arthropoda, karena dapat menyebabkan terjadi
perubahan keseimbangan suatu ekosistem
Pendahuluan (Udiarto, dkk. 2003). Berdasarkan konsep
Pengendalian Hama Terpadu (PHT),
Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan penggunaan pestisida masih diperbolehkan jika
salah satu komoditas hortikultura yang cukup cara-cara lain sudah tidak mampu lagi
penting di Indonesia karena memiliki nilai mengatasi masalah organisme pengganggu
ekonomi tinggi. Menurut data dari Badan Pusat tanaman (OPT). Pestisida boleh digunakan
Statistik (2019) pada tahun 2014 jumlah produksi sebagai cara terakhir dengan penggunaan yang
tanaman cabai besar adalah sebesar 1.075 juta bijaksana (Untung, 2006). Berdasarkan hal
ton, mengalami sedikit peningkatan tersebut maka penggunaan pestisida harus tepat
dibandingkan dengan tahun 2013. Salah satu jenis, dosis, tepat waktu dan interval aplikasi,
kendala budidaya tanaman cabai yang dapat serta tepat target (bersifat selektif), sehingga
menghambat peningkatan jumlah produksi tidak mengganggu keseimbangan ekosistem.
adalah adanya serangan hama. Para ahli telah mengembangkan berbagai
Hama utama yang menyerang pertanaman cara pengendalian dan pestisida baru untuk
cabai pada bagian daun adalah Kutu daun mendukung program PHT tersebut. Pestisida
Myzus persicae (Hemiptera), Thrips tabaci yang dibuat harusnya yang bersifat selektif,
(Hemiptera), Tungau Tetranychus sp. (Akarina) efektif dan efisien serta relatif aman terhadap
dan Spodoptera litura (Lepidoptera). Serangan lingkungan. Klorantraniliprol merupakan salah
hama-hama tersebut menyebabkan daun men- satu bahan aktif insektisida ramah lingkungan
jadi keriting dan berlubang-lubang sehingga yang memiliki efek rendah terhadap arthropoda
berpengaruh terhadap proses fotosintesis. Hama bukan sasaran (Dinter, et al., 2009).
yang menyerang buah diantaranya adalah Klorantraniliprol yang beredar saat ini dapat
Helicoverpa armigera (Lepidoptera) yang mema- diaplikasikan pada berbagai tanaman, salah
kan buah pada saat muda sehingga buah akan satunya yaitu tanaman cabai dengan ordo
menjadi rusak dan akhirnya buah akan jatuh. Lepidoptera sebagai sasarannya. Formula
Hama yang menyerang tanaman cabai pada saat klorantraniliprol tersedia dalam bentuk cair dan
pertumbuhan awal adalah ulat tanah Agrotis bubuk (powder). Formula yang telah beredar di
ipsilon (Lepidoptera) (Nugroho, dkk. 2005). Indonesia adalah dalam bentuk cair dengan
Upaya pengendalian hama yang dilakukan kadar bahan aktif 50% dengan dosis anjuran 900
oleh banyak petani adalah dengan mL/ha. Formulasi bentuk bubuk memiliki
menggunakan pestisida sintetik. Hal ini kadar bahan aktif sebesar 35% dan belum dirilis
dikarenakan pestisida sintetik memiliki hasil di Indonesia, sehingga belum diketahui
yang relatif lebih cepat, mudah didapat serta bagaimana pengaruh pengaplikasiannya
mudah untuk diaplikasikan (Kardinan, 2001). terhadap lingkungan dan serangga nontarget.
Meskipun pestisida sintetik memiliki hasil yang Berdasarkan pemaparan di atas, maka
relatif lebih cepat namun disisi lain penggunaan perlu dilakukan penelitian untuk mempelajari
pestisida sintetik memiliki dampak negatif dan mengetahui efek samping terhadap
terhadap lingkungan. Dampak negatif yang keragaman dan kelimpahan arthropoda lainnya
timbul adalah hama menjadi resisten terhadap pada pertanaman cabai yang diaplikasi dengan
insektisida, munculnya hama sekunder, residu insektisida Klorantraniliprol 35%.
Sudarjat dkk. : Keragaman dan kelimpahan arthropoda pada tajuk tanaman cabai merah keriting
(Capsicum annuum L.) varietas TM 999 yang diberi aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%
890 Jurnal Kultivasi Vol. 18 (2) Agustus 2019
Sudarjat dkk. : Keragaman dan kelimpahan arthropoda pada tajuk tanaman cabai merah keriting
(Capsicum annuum L.) varietas TM 999 yang diberi aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%
Jurnal Kultivasi Vol. 18 (2) Agustus 2019 891
Sudarjat dkk. : Keragaman dan kelimpahan arthropoda pada tajuk tanaman cabai merah keriting
(Capsicum annuum L.) varietas TM 999 yang diberi aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%
892 Jurnal Kultivasi Vol. 18 (2) Agustus 2019
Rata-rata tertinggi untuk indeks keragaman keragaman arthropoda predator yang ditemui
herbivor ditunjukkan pada pengamatan 5 MST semakin meningkat.
(fase vegetatif tanaman) yaitu sebesar 0,393 Indeks keragaman untuk serangga netral
dengan keanekaragaman rendah, penyebaran menunjukkan keanekaragaman yang rendah
jumlah individu tiap spesies rendah dan karena hanya didominasi oleh satu spesies saja
kestabilan komunitas rendah. Penurunan yaitu Nephrotoma sp. sehingga didapatkan indeks
indeks keragaman pada herbivor disebabkan keragamannya bernilai nol. Menurut Winarni
oleh aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%, (2005) jika komunitas hanya memiliki satu spesies,
salah satu spesies yang tertekan yaitu Heliothis maka indeks keragamannya sama dengan bernilai
armigera yang merupakan arthropoda target dari nol. Berdasarkan Tabel 3, aplikasi insektisidia
insektisida klorantraniliprol 35%. klorantraniliprol 35% tidak mempengaruhi indeks
Rata-rata tertinggi untuk indeks keragaman keragaman pada serangga netral. Selain karena
predator ditunjukkan pada pengamatan 11 MST pengaruh insektisida, keragaman arthropoda
(fase generatif tanaman) yaitu sebesar 0,973 secara alami juga berkaitan erat dengan fenologi
dengan keanekaragaman rendah, penyebaran atau aspek iklim dan lingkungan tanaman dalam
jumlah individu tiap spesies rendah dan komunitas tersebut (Pedigo, 1991).
kestabilan komunitas rendah. Meningkatnya Indeks keragaman berdasarkan perlakuan
indeks keragaman predator berkaitan dengan pada pengamatan langsung kemudian diuji
bertambahnya umur tanaman yang berarti dengan analisis statistik untuk mengetahui
semakin bertambahnya pertumbuhan tanaman, pengaruh dan perbedaannya terhadap kontrol.
tajuknya semakin terbuka, menyebabkan Data indeks keragaman disajikan pada Tabel 4.
Tabel 3. Indeks keragaman arthropoda di tajuk tanaman cabai pada pengamatan langsung berdasarkan
waktu pengamatan.
Sudarjat dkk. : Keragaman dan kelimpahan arthropoda pada tajuk tanaman cabai merah keriting
(Capsicum annuum L.) varietas TM 999 yang diberi aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%
Jurnal Kultivasi Vol. 18 (2) Agustus 2019 893
Sudarjat dkk. : Keragaman dan kelimpahan arthropoda pada tajuk tanaman cabai merah keriting
(Capsicum annuum L.) varietas TM 999 yang diberi aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%
894 Jurnal Kultivasi Vol. 18 (2) Agustus 2019
Sudarjat dkk. : Keragaman dan kelimpahan arthropoda pada tajuk tanaman cabai merah keriting
(Capsicum annuum L.) varietas TM 999 yang diberi aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%
Jurnal Kultivasi Vol. 18 (2) Agustus 2019 895
tidak berbeda nyata dibanding kontrol Kelimpahan Thrips sp. pada tiap perlakuan
(perlakuan F). Hal ini menunjukan aplikasi juga menunjukkan nilai yang lebih rendah
insektisida tidak berpengaruh terhadap indeks dibanding kontrol. Hal ini kemungkinan
keragaman serangga netral. Aplikasi insektisida disebabkan terjadinya hujan dan angin kencang
klorantraniliprol 35% tidak berpengaruh saat pengamatan berlangsung serta terdapatnya
terhadap indeks keragaman herbivor dan predator dari Thrips sp. yaitu Orius sp.
seranga netral pada perangkap kuning, Kelimpahan predator di setiap perlakuan yang
tetapberpengaruh terhadap indeks keragaman melimpah di setiap perlakuan menunjukkan
parasitoid, dan indeks keragaman predator pada bahwa kelimpahannya tidak dipengaruhi oleh
perlakuan dengan konsentrasi insektisida aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%. Hal
klorantraniliprol tinggi. ini berkaitan dengan ketersedian mangsa dari
Kelimpahan arthropoda pada pengamatan predator-predator tersebut yaitu Aphis sp. yang
langsung berdasarkan perlakuan disajikan pada terdapat pada pertanaman dari awal
Tabel 8. Kelimpahan herbivor Heliothis armigera pengamatan dengan populasi yang cukup
pada perlakuan A, B, C, D dan E lebih rendah banyak. Kelimpahan serangga netral di setiap
dibandingkan dengan kelimpahan pada pengamatan tidak terlalu melimpah, karena dan
perlakuan F (kontrol). Hal ini disebabkan hanya menggunakan pertanaman cabai sebagai
karena tertekannya kelimpahan Heliothis tempat bertelur dan kawin sehingga tidak selalu
armigera oleh aplikasi insektisida ditemukan pada tiap pengamatan. Sehingga
klorantraniliprol pada berbagai dosis perlakuan. dapat dikatakan bahwa aplikasi insektisida
Tabel 9. Kelimpahan arthropoda di tajuk tanaman cabai pada perangkap kuning berdasarkan
waktu pengamatan.
KM KR (%)
Famili Spesies 8 10 11 7 8 10 11
7 MST
MST MST MST MST MST MST MST
Aleyrodoidea Bemisia tabaci 62 9,5 19,25 19 12,46 1,97 3,87 4,55
Cicadellidae Empoasca sp. 12,75 33,25 47 20,25 2,59 6,92 9,45 4,77
Thripidae Thrips sp. 60,25 67,75 78,75 86,51 12,19 13,94 16 20,41
Tephritidae Bactrocera sp. 29 2,25 0 0 5,94 0,46 0 0
Tipulidae Nephrotoma sp. 0,25 0,25 0,5 0,25 0,05 0,05 0,09 0,05
Chironomidae 14,25 21 24,25 15,75 2,88 4,33 4,84 3,79
Chamaemyiidae 21,25 22,25 24,25 29,25 4,30 4,62 4,93 7,01
Anthocoridae Orius sp. 0,75 1 1 1,25 0,15 0,21 0,20 0,31
Aphelinidae Encyrtidae 22,35 22 22,5 19 4,56 4,56 4,57 4,52
Encarsia 268,5 306,75 279,75 229,75 54,64 62,90 56 54,54
Sudarjat dkk. : Keragaman dan kelimpahan arthropoda pada tajuk tanaman cabai merah keriting
(Capsicum annuum L.) varietas TM 999 yang diberi aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%
896 Jurnal Kultivasi Vol. 18 (2) Agustus 2019
klorantraniliprol 35% pada pengamatan mangsanya yaitu Aphis sp. yang terdapat pada
langsung berpengaruh terhadap kelimpahan setiap perlakuan dan waktu pemasangan
herbivora, namun tidak berpengaruh terhadap perangkap. Selain predator, kelimpahan
kelimpahan predator dan serangga netral. parasitoid yang tertangkap oleh perangkap
Kelimpahan mutlak arthropoda yang kuning yaitu Encyrtidae dan Encarsia keduanya
tertangkap perangkap kuning sebelum dihitung berperan sebagai parasitoid pada Aphis sp.
diidentifikasi terlebih dahulu dengan (Ghahari dkk., 2011).
menggunakan mikroskop, karena arhropoda Kelimpahan serangga netral yang
yang tertangkap berukuran kecil. Kelimpahan tertangkap oleh perangkap kuning yaitu
mutlak arthropoda pada perangkap kuning Nephrotoma sp. dan famili Chironomidae selalu
disajikan dalam Tabel 9. tertangkap pada setiap pemasangan perangkap
Kelimpahan herbivor dengan jumlah tinggi dengan jumlah yang cukup melimpah. Hal ini
pada perangkap kuning yaitu Thrips sp., dan menunjukkan bahwa insektisida klorantra-
Bemisia tabaci. Herbivor-herbivor tersebut niliprol 35% yang diaplikasikan pada
tertangkap oleh perangkap kuning karena dapat pertanaman cabai tidak mengganggu kelim-
terbang dan ada yang mudah terbawa oleh pahannya, dimana serangga netral dapat
angin. Kelimpahan Thrips sp. pada perangkap menjaga keseimbangan lingkungan.
kuning disetiap pengamatannya cukup banyak Kelimpahan arthropoda pada perangkap
kemungkinan disebabkan oleh kondisi iklim, kuning berdasarkan perlakuannya disajikan pada
salah satunya yaitu angin kencang saat Tabel 10. Kelimpahan herbivor pada perangkap
pemasangan perangkap kuning, sehingga kuning pada setiap perlakuan memiliki nilai yang
banyak Thrips sp. yang menempel pada lebih besar dari kelimpahan herbivor pada
perangkap karena Thrips sp. dewasa tidak bisa perlakuan F (kontrol), dapat dikatakan bahwa
terbang dengan sempurna (Piay dkk, 2010). aplikasi insektisida klorantraniliprol tidak
Selain itu keberadaannya juga diimbangi oleh berpengaruh terhadap kelimpahan herbivor yang
kehadiran predatornya yaitu Orius sp yang tertangkap pada perangkap kuning.
tertangkap pada perangkap kuning. Orius sp. Kelimpahan predator, parasitoid dan
selain menjadi predator Aphis sp. juga serangga netral pada tiap perlakuan juga
merupakan predator Thrips sp. menunjukkan nilai yang lebih besar
Kelimpahan Bemisia tabaci yang tertangkap dibandingkan kontrol, sehingga aplikasi
perangkap kuning dengan jumlah yang cukup insektisida klorantraniliprol 35% juga tidak
melimpah dan selalu tertangkap pada setiap mempengaruhi kelimpahannya.
pengamatan berkaitan dengan perannya sebagai Keberadaan Aphis sp. pada pertanaman
hama penting dan merupakan vektor penyakit dihitung berdasarkan populasinya. Hal ini
pada cabai. Bemisia tabaci merupakan vektor dilakukan karena pada awal pengamatan
virus kuning sehingga menyebabkan jumlah keberadaan Aphis sp. per tanaman sudah
pertanaman cabai di lahan percobaan terinfeksi banyak maka perhitungannya menggunakan
oleh virus kuning, sehingga terdapat tanaman sistem skoring.
yang kerdil dan menguning disetiap perlakuan. Keberadaan Aphis sp. pada pertanaman
Menurut Bahri dkk., (2007) serangan penyakit cabai sudah ditemukan dari awal sampai akhir
pada cabai besar dapat menyebabkan kegagalan pengamatan dan terdapat disetiap perlakuan
pembuahan, tetapi serangan penyakit pada sehingga keberadaannya tidak dipengaruhi oleh
cabai kecil masih bisa menghasilkan buah aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%.
meskipun produksinya sangat berkurang. Insektisida klorantraniliprol 35% yang
Kelimpahan predator yang tertangkap oleh diaplikasikan pada pertanaman cabai
perangkap kuning merupakan predator yang mempunyai cara kerja sistemik lokal dengan
memangsa Aphis sp. yaitu famili Chamae- efek translaminar dimana insektisida ini hanya
myiidae dan Orius sp. Kelimpahan predator mampu diserap oleh jaringan daun (epidermis
yang tertangkap oleh perangkap kuning yang atas) dan tidak dapat ditranslokasikan ke bagian
cukup melimpah berkaitan dengan keberadan tanaman lainnya (gambar 1) (Sudarjat, 2009).
Sudarjat dkk. : Keragaman dan kelimpahan arthropoda pada tajuk tanaman cabai merah keriting
(Capsicum annuum L.) varietas TM 999 yang diberi aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%
Jurnal Kultivasi Vol. 18 (2) Agustus 2019 897
A (klorantraniliprol
35% dosis 50 g/ha)
B (klorantraniliprol
35%200g/ha dosis
100 g/ha)
C (klorantraniliprol
35% dosis 150 g/ha)
D (klorantraniliprol
35% dosis 200 g/ha)
E (klorantraniliprol
50% dosis 900 ml/ha)
F (kontrol)
Aphis sp. menyerang dengan cara menusuk predator, pada pertanaman cabai terdapat juga
dan menghisap cairan sel-sel epidermis dan kelompok fungsional parasitoid yang berperan
mesofil daun dengan menggunakan stiletnya sebagai parasitoid Aphis sp. yaitu Encyrtidae dan
dan berkoloni di bawah permukaan daun. Hal Encarsia yang ikut menekan keberadaan Aphis
ini yang menyebabkan tidak tertekannya sp. sehingga populasinya menunjukkan
keberadaan Aphis sp. oleh insektisida karena serangan rendah.
Aphis sp. tidak menghisap permukaan daun
bagian atas yang telah terpapar oleh insektisida
klorantraniliprol 35%. Kesimpulan
Berdasarkan skoring, tingkat kepadatan
Aphis sp. rendah yaitu sebesar 11-25 ekor per 1. Aplikasi Insektisida klorantraniliprol 35%
tanaman. Keberadaan Aphis sp. di tajuk pada tanaman cabai dapat menurunkan
tanaman cabai mendatangkan predator yang keragaman herbivor dan predator, tetapi
cukup banyak di areal pertanaman berasal pada dosis yang rendah keragaman
terutama dari ordo Coleoptera seperti Harmonia predator tidak menurun, sedangkan pada
sp. dan Menochilus sp. hal ini didukung oleh serangga netral aplikasi insektisida
penelitian Nadiah, dkk (2012) yang menyatakan klorantraniliprol 35% tidak berpengaruh
bahwa kumbang Coccinellidae bersifat rakus sama sekali.
dan mangsa utamanay adalah kutu daun atau 2. Aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%
Aphis sp., selain itu ditemukan juga famili berpengaruh terhadap kelimpahan herbivor,
Syrphidae yaitu Episyrphus balteatus yang namun tidak berpengaruh terhadap
larvanya aktif sebagai predator Aphis sp. Selain
Sudarjat dkk. : Keragaman dan kelimpahan arthropoda pada tajuk tanaman cabai merah keriting
(Capsicum annuum L.) varietas TM 999 yang diberi aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%
898 Jurnal Kultivasi Vol. 18 (2) Agustus 2019
Sudarjat dkk. : Keragaman dan kelimpahan arthropoda pada tajuk tanaman cabai merah keriting
(Capsicum annuum L.) varietas TM 999 yang diberi aplikasi insektisida klorantraniliprol 35%