You are on page 1of 24

Dwi Andayani Budisetyowati

Menatap Putaran Kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)


di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Tahun 2017

MENATAP PUTARAN KEDUA PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA)


DI DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA TAHUN 2017

Dwi Andayani Budisetyowati


(Dosen Hukum Pemerintahan Negara, Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum, Universitas Tarumanagara. Meraih Sarjana Hukum
(S.H.) Universitas Gadjah Mada (1982), Master Hukum (M.H.) dari Universitas Indonesia (1997), dan Doktor (Dr.) dari Universitas
Indonesia (2004))
(E-mail: dwib@fh.untar.ac.id)

Abstract
As stated under Article 18 of Indonesian Constitution, Indonesia is separated into provinces and
those provinces are separated into districts and cities, on which every province, district, and city is
managed by respective local government as regulated by Law of Indonesia No. 23/2014 concerning Local
Government. Province, district and city manage and take care of their own local governmental issues in
accordance with autonomy and delegation principle. As an autonomy area, province, district and town
have local government to enforce governmental functions, which are Local Government and Local House
of Representative. The local head of district is the local head of district in province, district or city area,
who serves as the area executive body and its Local House of Representative. Both are the government’s
enforcing elements. . The 2017 Local Election was held simultaneously by 101 areas consist of provinces,
districts, and cities. The election has just done on 15 February 2017. The writer creates this writing by
taking the election in DKI Jakarta as an example, considering the fact that DKI Jakarta is a privileged
province in enforcing local government due to its capacity as the capital city of Indonesia.

Keywords: Local Government Election, Second Round, Special Capital Region of Jakarta

I. Pendahuluan tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan


A. Latar Belakang Walikota Menjadi Undang-Undang
Untuk mewujudkan amanah yang (Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015).
tertuang di dalam Pasal 18 Ayat (4) Perubahan tersebut dilakukan,
Undang-Undang Dasar Negara Republik mengingat beberapa ketentuan dalam
Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015
1945):“bahwa Gubernur, Bupati, dan dirasakan masih ada kendala dalam
Walikota masing-masing sebagai pelaksanaannya dan perlu diselaraskan
Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten, dengan Putusan Mahkamah Konstitusi
dan Kota dipilih secara demokratis”, Nomor 17 Tahun 2008, maka perlu
Pemerintah menetapkan disempurnakan.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 Beberapa penyempurnaan tersebut,
tentang Perubahan Atas Undang-Undang antara lain1:
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti 1
Angka I Umum Penjelasan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 TentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang
Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 66
Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

1. Tindak lanjut Putusan Mahkamah masyarakat luas bahwa yang


Konstitusi, antara lain terkait: bersangkutan pernah terpidana
a. Persyaratan atas kewajiban bagi berdasarkan putusan pengadilan
pegawai negeri sipil untuk yang telah memperoleh kekuatan
menyatakan pengunduran diri hukum;
sejak penetapan sebagai d. Dihapusnya persyaratan tidak
pasangan calon pada pemilihan memiliki konflik kepentingan
Gubernur dan Wakil Gubernur, dengan pertahana;
Bupati dan Wakil Bupati, serta e. Pengaturan terkait pelaksanaan
Walikota dan Wakil Walikota; pemilihan Gubernur dan Wakil
b. Persyaratan atas kewajiban bagi Gubernur, Bupati dan Wakil
anggota Dewan Perwakilan Bupati, serta Walikota dan Wakil
Rakyat, Dewan Perwakilan Walikota jika hanya terdapat 1
Daerah, dan Dewan Perwakilan (satu) pasangan;
Rakyat Daerah untuk 2. Penegasan terkait pemaknaan atas
menyatakan pengunduran diri nonmenklatur Petahana untuk
sejak penetapan sebagai menghindari multitafsir dalam
pasangan calon pada pemilihan implementasinya;
Gubernur dan Wakil Gubernur, 3. Pengaturan mengenai pendanaan
Bupati dan Wakil Bupati, serta kegiatan Pemilihan Gubernur dan
Walikota dan Wakil Walikota; Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
c. Persyaratan terkait mantan Bupati, serta Walikota dan Wakil
terpidana dapat maju sebagai Walikota dibebankan pada Anggaran
pasangan calon pada pemilihan Pendapatan dan Belanja Daerah dan
Gubernur dan Wakil Gubernur, dapat didukung melalui Anggaran
Bupati dan Wakil Bupati, serta Pendapatan dan Belanja Negara
Walikota dan Wakil Walikota sesuai dengan ketentuan peraturan
jika telah mengumumkan kepada perundang-undangan;
4. Penyederhanaan penyelesaian
Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan sengketa proses pada setiap tahapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi
Undang-Undang.
Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 67
Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan Wakil Gubernur, Bupati dan
serta Walikota dan Wakil Walikota Wakil Bupati, serta Walikota dan
agar keserentakan pencoblosan Wakil Walikota;
maupun pelantikan dapat terjamin; 8. Pengaturan terkait pengisian jabatan
5. Penetapan mengenai waktu Gubernur dan Wakil Gubernur,
pemungutan suara untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, atau
Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota yang
Bupati dan Wakil Bupati, serta diberhentikan.
Walikota dan Wakil Walikota pada
tahun 2020 dan 2024; Komisi Pemilihan Umum (KPU)

6. Pengaturan mengenai pelantikan telah mengeluarkan Peraturan Komisi

serentak Gubernur dan Wakil Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, tentang Tahapan, Program, dan Jadwal

serta Walikota dan Wakil Walikota Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

dilantik secara serentak oleh Presiden dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil

di Ibu kota Negara serta penegasan Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil

terkait waktu pelantikan agar selaras Walikota (Peraturan KPU No. 3 Tahun

dengan kebijakan penyelenggaraan 2016).

pemilihan Gubernur dan Wakil Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

serta Walikota dan Wakil Walikota dan/atau Walikota dan Wakil Walikota,

secara serentak, yang pelantikan selanjutnya disebut Pemilihan, adalah

tersebut dilaksanakan pada akhir pelaksanaan kedaulatan rakyat di

masa jabatan Gubenur dan Wakil wilayah provinsi dan kabupaten/kota

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, untuk memilih Gubernur dan Wakil

dan/atau Walikota dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

Walikota sebelumnya yang paling dan/atau Walikota dan Wakil Walikota

akhir; secara langsung dan demokratis.2

7. Pengaturan sanksi yang jelas bagi


yang melakukan politik uang (money 2
Pasal 1 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan
politic) dalam pemilihan Gubernur Umum Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016
Tentang Tahapan, Program, dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 68
Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

Pasangan Calon adalah Bakal C. Rumusan Masalah


Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Berdasarkan uraian latarbelakang
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta permasalahan diatas, rumusan masalah
Walikota dan Wakil Walikota yang telah dalam penulisan ini adalah bagaimana
memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai proses penyelenggaraan Pilkada Putaran
3
peserta pemilihan. Pemilihan Kedua serta kendala kendala hukum nya?
dilaksanakan secara efektif dan effisien
berdasarkan asas langsung, umum, bebas, D. Tinjauan Pustaka
rahasia, jujur, dan adil, sebagaimana 1. Tinjauan Umum mengenai
disebut di dalam Pasal 2 Ayat (1) Pemerintahan Daerah
Peraturan KPU No. 3 Tahun 2016. Penyelenggaraan pemerintahan
daerah di Indonesia dilaksanakan
B. Metodologi Penulisan menurut prinsip demokrasi sebagaimana
Dalam penulisan ini penulis telah ditetapkan dalam Pasal 18 Ayat (4)
4
menggunakan metode/cara UUD 1945. Penjelasan atas pasal
pengumpulan data atau informasi tersebut dapat dicermati dalam dokumen
melalui penelitian kepustakaan UUD 1945 sebelum amandemen,
(Library Research) yaitu penelitian yang dijelaskan bahwa daerah Indonesia akan
dilakukan melalui studi dari bahan dibagi dalam daerah yang lebih kecil, di
hukum primer yaitu berbagai peraturan daerah-daerah yang bersifat otonom atau
perundang-undangan terkait pemilihan daerah administrasi belaka, semuanya
kepala daerah dan dari literatur menurut aturan yang akan ditetapkan
sebagai bahan hukum sekunder, serta dengan undangundang. Di daerah yang
bahan hukum tersier yang sesuai atau bersifat otonom akan diadakan badan
yang ada relevansinya dengan bahan perwakilan daerah, karena di daerah
hokum primer dan bahan hukum pemerintahan juga akan bersendi atas
sekunder. permusyawaratan. Selain itu
dikarenakan Indonesia adalah suatu

4
Kelik Pramudya, Mewujudkan Sistem
Penyelesaian Hasil Pilkada yang Efektif dan
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Berkeadilan, dalam Jurnal Rechtsvibding,
Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2017 Volume 4, Nomor 1, April 2015, Badan
3
Ibid Pasal 1 ayat (2) Pembinaan Hukum Nasional, halaman 124.
Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 69
Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

negara, maka Indonesia tidak akan mempercepat terwujudnya


mempunyai daerah di dalam kesejahteraan masyarakat melalui
lingkungannya yang bersifat state. peningkatan pelayanan,
Daerah-daerah yang mempunyai pemberdayaan, dan peran serta
susunan asli, dapat dianggap sebagai masyarakat, serta peningkatan daya
daerah yang bersifat istimewa. Negara saing daerah dengan
Indonesia menghormati kedudukan.5 memperhatikan prinsip demokrasi,
Penyelenggaraan pemerintahan pemerataan, keadilan, dan
daerah saat ini dilaksanakan sesuai kekhasan suatu daerah dalam
dengan Undang-Undang Nomor 23 sistem Negara Kesatuan Republik
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Indonesia;
Daerah jo. Undang-Undang No. 2 Tahun 3) efisiensi dan efektivitas
2015 tentang Penetapan Peraturan penyelenggaraan pemerintahan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang daerah perlu ditingkatkan dengan
Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan lebih memperhatikan aspek-aspek
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun hubungan antara Pemerintah Pusat
2014 tentang Pemerintahan Daerah (UU dengan daerah dan antardaerah,
Pemerintahan Daerah). Undang-Undang potensi dan keanekaragaman
Pemerintahan Daerah lahir dengan daerah, serta peluang dan tantangan
didasarkan pada pertimbangan: persaingan global dalam kesatuan
1) sesuai dengan Pasal 18 ayat (7) sistem penyelenggaraan
Undang-Undang Dasar Negara pemerintahan negara;
Republik Indonesia Tahun 1945 4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun
susunan dan tata cara 2004 tentang Pemerintahan Daerah
penyelenggaraan pemerintahan tidak sesuai lagi dengan
daerah diatur dalam perkembangan keadaan,
Undang-Undang; ketatanegaraan, dan tuntutan
2) penyelenggaraan pemerintahan penyelenggaraan pemerintahan
daerah diarahkan untuk daerah sehingga perlu diganti.
5
Amir Kusbandono, Pemilihan Kepala Daerah Penyelenggara Pemerintahan
(Gubernur) Secara Langsung dan Keistimewaan
Yogyakarta, Fakultas Hukum, Universitas Daerah provinsi dan kabupaten/kota
Muhamadiyah Surakarta, 2010, halaman 3.
Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 70
Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

terdiri atas kepala daerah dan DPRD membangun.6


dibantu oleh Perangkat Daerah. Hal Secara normatif, Pemilihan Kepala
tersebut dinyatakan dalam Pasal 57 UU Daerah (Gubernur, Bupati dan Walikota)
Pemerintahan Daerah. Pembentuk saat ini diatur dalam Undang-Undang
kebijakan telah menetapkan berbagai Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
asas penyelenggaraan pemerintahan Peraturan Pemerintah Pengganti
negara yang harus menjadi pedoman Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
bagi pemerintah daerah dalam tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
menyelenggarakan tugas dan fungsinya. Walikota Menjadi Undang-Undang (UU
Asas-asas tersebut antara lain Asas Pemilihan Kepala Daerah), juncto
kepastian hukum, Asas tertib Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015
penyelenggara negara, Asas kepentingan tentang Perubahan Pertama UU Nomor
umum, Asas keterbukaan, Asas 1 Tahun 2015, juncto Undang-Undang
Proporsionalitas, Asas profesionalitas, Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Asas akuntabilitas, Asas efisiensi, Asas Perubahan kedua UU Nomor 1 Tahun
efektivitas, Asas keadilan adalah bahwa 2015.
setiap tindakan dalam penyelenggaraan UU Pemilihan Kepala Daerah
negara harus mencerminkan keadilan secara tegas menyebutkan Pemilihan
secara proporsional bagi setiap warga Gubernur, Bupati, dan Walikota yang
negara. selanjutnya disebut Pemilihan adalah
2. Tinjauan Umum mengenai pelaksanaan kedaulatan rakyat di
Pemilihan Kepala Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk
Menentukan pemimpin secara memilih Gubernur, Bupati, dan Walikota
7
demokratis melalui pemilihan umum secara langsung dan demokratis.
tampaknya telah menjadi model Pemilihan Kepala Daerah harus
negara-negara demokratis. Kearah dilaksanakan berdasarkan pada asas-asas
negara-negara demokratis itulah
6
Noor M. Aziz, et. al, Pengkajian Hukum
kecenderungan yang terjadi bukan saja Tentang Pemilihan Kepala Daerah, (Jakarta:
Badan Pembinaan Hukum Nasional, 2011),
di negara-negara barat yang telah maju halaman 3.
7
tetapi juga telah menjangkau Lihat Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan
negara-negara yang sedang Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati,
dan Walikota Menjadi Undang-Undang
Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 71
Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

langsung, bebas, umum, rahasia, jujur paling lambat 6 (enam) bulan


dan adil atau yang sering disingkat sebelum masa jabatan
dengan luber dan jurdil. Bupati/Walikota berakhir.
Dalam konteks pemilihan kepala 5) Pemilihan diselenggarakan melalui
daerah, undang-undang telah 2 (dua) tahapan yaitu tahapan
menetapkan beberapa prinsip penting, persiapan dan tahapan
antara lain: penyelenggaraan. Tahapan
1) Pemilihan kepala daerah persiapan tersebut meliputi:
dilaksanakan setia 5 (lima tahun a) perencanaan program dan
sekali); anggaran;
2) Pemilihan kepala daerah b) penyusunan peraturan
dilaksanakan secara serentak di penyelenggaraan Pemilihan;
seluruh wilayah Negara Kesatuan c) perencanaan penyelenggaraan
Republik Indonesia. yang meliputi penetapan tata
3) Calon Gubernur, Calon Bupati, dan cara dan jadwal tahapan
Calon Walikota dapat mengikuti pelaksanaan Pemilihan;
pemilihan harus mengikuti proses d) pembentukan Panwas
uji publik. Kabupaten/Kota, Panwas
4) DPRD Provinsi memberitahukan Kecamatan, PPL, dan Pengawas
secara tertulis kepada Gubernur dan TPS;. pemberitahuan dan
KPU Provinsi mengenai pendaftaran pemantau
berakhirnya masa jabatan Gubernur Pemilihan; dan
dalam waktu paling lambat 6 e) penyerahan daftar penduduk
(enam) bulan sebelum masa jabatan potensial Pemilih.
Gubernur berakhir. DPRD Serta Tahapan penyelenggaraan
Kabupaten/Kota memberitahukan meliputi:
secara tertulis kepada a) pendaftaran bakal Calon
Bupati/Walikota dan KPU Gubernur, Calon Bupati, dan
Kabupaten/Kota mengenai Calon Walikota;
berakhirnya masa jabatan b) Uji Publik;
Bupati/Walikota dalam waktu

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 72


Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

c) pengumuman pendaftaran dan Walikota kepada DPRD


Calon Gubernur, Calon Bupati, Kabupaten/Kota dengan tembusan
dan Calon Walikota; kepada KPU Provinsi dan
d) pendaftaran Calon Gubernur, Gubernur. Laporan tersebut oleh
Calon Bupati, dan Calon KPU Provinsi diteruskan kepada
Walikota; KPU dan oleh Gubernur diteruskan
e) penelitian persyaratan Calon kepada Menteri.
Gubernur, Calon Bupati, dan
Calon Walikota; II. Pembahasan
f) penetapan Calon Gubernur, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Calon Bupati, dan Calon secara umum diatur dalam Peraturan
Walikota; Pemerintah Pengganti Undang-Undang
g) pelaksanaan Kampanye; Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan
h) pelaksanaan pemungutan suara; Gubernur, Bupati, dan Walikota yang
i) penghitungan suara dan telah ditetapkan sebagai undang-undang
rekapitulasi hasil penghitungan oleh Undang-Undang Republik
suara; Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 dan telah
j) penetapan calon terpilih; diubah dengan Undang-Undang
k) penyelesaian pelanggaran dan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015,
sengketa hasil Pemilihan; dan kemudian direvisi kedua kalinya dengan
l) pengusulan pengesahan Undang-Undang Republik Indonesia
pengangkatan calon terpilih. Nomor 10 Tahun 2016.
6) KPU Provinsi menyampaikan Sidang Paripurna DPR RI telah
laporan kegiatan setiap tahapan mengesahkan revisi Undang-Undang
penyelenggaraan Pemilihan Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan
Gubernur kepada DPRD Provinsi Pemerintah pengganti UU Nomor 1
dan KPU dengan tembusan kepada Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,
Presiden melalui Menteri. KPU Bupati dan Walikota menjadi UU. Dalam
Kabupaten/Kota menyampaikan UU Pilkada Tahun 2015, tercatat ada 21
laporan kegiatan setiap tahapan
penyelenggaraan Pemilihan Bupati

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 73


Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

point perubahan,8 antara lain: kapasitas, integritas, dan


1. Pasal 7 tentang pencalonan huruf s kemandirian calon anggota PPS.
dan huruf t: Menyatakan secara 6. Pasal 21 ayat (1) a: seleksi anggota
tertulis, pengunduran diri sebagai KPPS dilaksanakan secara terbuka
anggota DPR,DPD dan DPRD, dan dengan memperhatikan kompetensi,
sebagai anggota TNI, Kepolisian, kapasitas, integritas, dan
PNS dan Kepala Desa sejak kemandirian anggota KPPS.
ditetapkan sebagai pasangan calon 7. Pasal 22B tentang Tugas dan
peserta pemilihan. wewenang Bawaslu ditambah point
2. Pasal 9 Tugas dan wewenang KPU a1: menerima, memerikasa dan
poin a, Menyusun dan menetapkan memutus keberataan atas putusan
PKPU dan pedoman teknis Bawaslu Provinsi terkait pemilikan
pemilihan setelah berkonsultasi Cagub, Cawagub, Cabup, Cawabup,
dengan DPR dan Pemerintah dalam Cawali, dan Cawawali yang
RDP yang keputusannya mengikat. diajukan pasangan calon dan ataau
3. Pasal 10 ayat (b) 1: KPU Parpol/gab Parpol terkait dengan
melaksanakan dengan segera penjatuhan sanksi diskualifikasi dan
rekomendasi dan atau putusan atau tidak diizinkannya Parpol dan
Bawaslu mengenai sanksi gabungan Parpol untuk mengusung
administrasi pemilihan. calon dalam pemilihan berikutnya.
4. Pasal 16 ayat (1) a: seleksi anggota 8. Pasal 41 ayat (1) dan ayat (2): Calon
PPK dilaksanakan secara terbuka perseorangan mendaftarkan diri
denan memperhatikan kompetensi, dengan menyerahkan dukungan
kapasitas, integritas, dan dengan prosentase dari data jumlah
kemandirian calon anggota PPK. pemilih pemilu paling akhir
5. Pasal 19 ayat(1) a: seleksi anggota sebelumnya.
PPS dilaksanakan secara terbuka 9. Pasal 41 ayat 2 (juga) sepertinya ini
dengan memperhatikan kompetensi, seharusnya ayat (3):Dukungan yang
dimaksud ayat (1) dan (2) dibuat
disertai dengan fotokopi KTP
8
Elektronik dan surat keterangan
m.republika.co.id/berita/nasional/politik/16/06/0
3/o866qx354
Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 74
Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

yang diterbitkan oleh dinas pada saat pemungutan suara


kependudukan dan pencatatan sipil menunjukan KTP Elektronik.
yang menerangkan bahwa penduduk 13. Pasal 58 ayat (1): Daftar Pemilih
tersebut berdomisili di wilalyah Tetap pemilu terakhir digunakan
yang sedang menyelenggarakan sebagai sumber pemutakhiran data
pemilihan paling singkat satu tahun pemilih dengan mempertimbangkan
dan tercantum dalam DPT Pemilu DP4.
sebelumnya di Provinsi atau 14. Pasal 61 Pemilih yang belum
Kabupaten Kota dimaksud. terdaftar dalam DPT yang
10. Pasal 42 tentang Pendaftaran Paslon bersangkutan dapat menggunakan
dari Parpol point 4a: Dalam hal hak pilihnya dengan menunjukan
pendaftaran Paslon sebagaimana KTP Elektronik di TPS yang ada di
dimaksud ayat 4 (catatan: Pilgub) RT RW yang tertera di KTP
tidak dilaksanakan oleh pimpinan Elektronik yang bersangkutan.
Parpol tingkat provinsi, pendaftaran 15. Pasal 63 tentang Kampanye ayat (2)
Paslon yang telah disetujui Parpol a: Kampanye dalam bentuk
tingkat pusat dapat dilaksanakan pertemuan terbatas dan tatap muka
oleh Parpol tingkat pusat. didanai oleh Parpol dan atau Paslon.
11. Pasal 42 tentang Pendaftaran Paslon 16. Pasal 63 Ayat (2) b: Kampanye
dari Parpol point 5a: Dalam hal dalam bentuk penyebaran bahan
pendaftaran paslon sebagaimana kampanye kepada umum dan alat
dimaksud ayat 5 (catatan: Pilbup, peraga kampanye dapat didanai dan
Pilwali) tidak dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh Parpol dan
pimpinan Parpol tingkat Kabupaten Paslon.
Kota, pendaftaran Paslon yang telah 17. Pasal 73 Ayat (1) dan (2): Calon dan
disetujui Parpol tingkat pusat dapat atau tim kampanye dilarang
dilaksanakan oleh Parpol tingkat menjanjikan dan atau memberi uang
pusat. atau materi lainnya untuk
12. Pasal 57 ayat (2): Dalam hal WNI mempengaruhi penyelenggara
tidak terdaftar sebagai pemilih pemilihan dan atau pemilih. Calon
sebagaimana dimaksud di ayat (1), yang terbukti melakukan

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 75


Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

pelanggaran tersebut berdasarkan Pada tanggal 1 Juli 2016 Presiden


putusan Bawaslu dapat dikenakan R.I telah mengesahkan Perubahan Kedua
sanksi pembatalan paslon oleh KPU atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun
Provinsi/KPU Kabupaten Kota. 2015 Tentang Penetapan Peraturan
18. Pasal 74 ditambah Ayat (a) 1, Pemerintah Pengganti Undang-Undang
menjadi: Dana kampanye paslon (Perpu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang
dapat diperoleh dari: sumbangan Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Parpol/gabungan Parpol, Walikota menjadi Undang-Undang
sumbangan paslon, sumbangan Nomor 10 Tahun 2016. Hal-hal yang
pihak lain yang tidak mengikat penting diatur dalam UU ini antara lain9:
meliputi sumbangan perseorangan a. Bahwa Partai Politik yang dapat
dan atau badan hukum swasta. mendaftarkan pasangan calon
19. Pasal 74 Ayat (5): Sumbangan dari Gubernur/Wakil Gubernur,
perseorangan paling banyak Bupati/Wakil Bupati, dan
75.000.000 IDR dan dari badan Walikota/Wakil Walikota
hukum swasta paling banyak merupakan Partai Politik yang sah
750.000.000 IDR. sesuai dengan ketentuan peraturan
20. Pasal 85 Ayat (1): Pemberian suara perundang-undangan.
dapat dilakukan dengan:a.Memberi b. Dalam hal terjadi perselisihan
tanda satu kali pada surat suara, kepengurusan Partai Politik,
b.Memberi suara melalui peralatan kepengurusan Partai Politik tingkat
pemilihan secara elektronik. Pusat yang dapat mendaftarkan
21. Pasal 144: Putusan Bawaslu dan pasangan calon merupakan
putusan Panwaslu mengenai kepengurusan Partai Politik tingkat
sengketa pemilihan bersifat Pusat yang sudah memperoleh
mengikat dan wajib ditindak lanjuti putusan Mahkamah Partai atau
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten sebutan lain dan didaftarkan serta
Kota paling lambat 3 (tiga) hari ditetapkan dengan keputusan
kerja. Menteri yang menyelenggarakan

Setkab.go.id/jadi-uu-no-10-tahun-2016-presiden
-jokowi-sudah-sahkan-uu-pilkada
Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 76
Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

urusan Pemerintahan di bidang sensus dengan menemui langsung


Hukum dan Hak Asasi Manusia. setiap pendukung calon”. Bunyi
c. “Dalam hal pendaftaran dan pasal 48 ayat (6) UU RI No. 10
penetapan kepengurusan Partai Tahun 2016. Verifikasi factual
Politik sebagaimana dimaksud di sebagaimana dimaksud, terhadap
atas belum selesai, sementara batas pendukung calon yang tidak dapat
waktu pendaftaran pasangan calon ditemui pada saat verifikasi factual,
di KPU Provinsi atau KPU pasangan calon diberikan
Kabupaten/Kota akan berakhir, kesempatan untuk menghadirkan
kepengurusan Partai Politik yang pendukung calon yang dimaksud di
berhak mendaftarkan pasangan kantor PPS paling lambat 3 (tiga)
calon adalah kepengurusan Partai hari terhitung sejak PPS tidak dapat
Politik yang tercantum dalam menemui pendukung tersebut.
keputusan terakhir Menteri yang f. Jika pasangan calon tidak dapat
menyelenggarakan urusan menghadirkan pendukung calon
Pemerintahan di bidang Hukum dan dalam verifikasi factual
Asasi Manusia” bunyi pasal 40 ayat sebagaimana dimaksud, maka
(5) UU No. 10 Tahun 2016. dukungan calon dinyatakan tidak
d. KPU Provinsi atau KPU memenuhi syarat”. Bunyi pasal 48
Kabupaten/Kota dibantu oleh ayat (8) UU RI No. 10 Tahun 2016.
pasangan calon perseorangan atau Sementara dalam hal pasangan
tim yang diberikan kuasa oleh calon atau salah satu calon dari
pasangan calon menyerahkan pasangan calon meninggal dunia
dokumen syarat dukungan kepada dalam jangka waktu sejak
PPS (Panitia Pemungutan Suara) ditetapkan sebagai pasangan calon
untuk dilakukan verifikasi factual sampai dengan hari pemungutan
paling lambat 28 (dua puluh suara, partai Politik atau gabungan
delapan) hari sebelum waktu Partai Politik dapat mengusulkan
pendaftaran pasangan calon dimulai. pasangan calon atau salah satu calon
e. Verifikasi faktual sebagaimana dari pasangan calon pengganti
dimaksud dilakukan dengan metode paling lambat 30 (tiga puluh) hari

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 77


Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

sebelum hari pemungutan suara. dalam jangka waktu paling lama 14


Dalam hal Partai Politik atau (empat belas) hari kerja.
gabungan Partai Politik tidak i. “KPUProvinsi atau KPU
mengusulkan salah satu calon dari Kabupaten/Kota wajib
pasangan calon pengganti, salah menindaklanjuti putusan Bawaslu
satu calon yang tidak meninggal Provinsi dengan menerbitkan
dunia dinyatakan gugur serta tidak keputusan KPU Provinsi atau KPU
dapat mengikuti Pemilihan. Kabupaten/Kota dalam jangka
g. KPU Provinsi atau KPU waktu paling lambat 3 (tiga) hari
Kabupaten/Kota menetapkan kerja terhitung sejak diterbitkannya
pasangan calon terpilih pada putusan Bawaslu Provinsi” bunyi
Pemilihan 1 (satu) pasangan calon, pasal 135 A ayat (4) UU RI No.10
jika mendapatkan suara lebih dari 50 Tahun 2016.
% (lima puluh persen) dari suara j. Perkara Perselisihan hasil
sah. Jika perolehan suara pasangan Pemilihan, diperiksa dan diadili oleh
calon kurang dari sebagaimana Badan Peradilan Khusus, yang
dimaksud, pasangan calon yang dibentuk sebelum pelaksanaan
kalah dalam Pemilihan boleh Pemilihan serentak secara Nasional.
mencalonkan lagi dalam Pemilihan k. Perkara perselisihan penetapan
berikutnya. “Pemilihan berikutnya perolehan suara tahap akhir hasil
sebagaimana dimaksud, diulang Pemilihan diperiksa dan diadili oleh
kembali pada tahun berikutnya atau Mahkamah Konstitusi sampai
dilaksanakan sesuai dengan jadwal dibentuknya Peradilan Khusus”
yang dimuat dalam peraturan bunyi pasal 157 ayat (3) UU RI No.
perundang-undangan” bunyi pasal 10 Tahun 2016.
54 D ayat (3) UU RI. No. 10 Tahun l. Peserta Pemilihan dapat
2016 mengajukan permohonan
h. Bahwa Bawaslu (Badan Pengawas pembatalan penetapan hasil
Pemilu) Provinsi menerima, perhitungan perolehan suara oleh
memeriksa, dan memutuskan KPU Provinsi atau KPU
pelanggaran administrasi Pemilihan Kabupaten/Kota kepada Mahkamah

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 78


Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

Konstitusi, paling lambat 3 (tiga) serta Walikota dan Wakil Walikota


hari kerja terhitung sejak dilakukan oleh Wakil Gubernur.
diumumkan penetapan perolehan p. “Dalam hal Gubernur dan/atau
suara hasil Pemilihan oleh KPU Wakil Gubernur tidak dapat
Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota. melaksanakan sebagaimana
Selanjutnya, Mahkamah Konstitusi dimaksud. Menteri mengambil alih
memutuskan perkara perselisihan kewenangan Gubernur sebagai
sengketa hasil Pemilihan paling Wakil Pemerintah Pusat” bunyi
lama 45 (empat puluh lima) hari pasal 164 ayat (3) UU RI No. 10
kerja sejak diterimanya Tahun 2016.
permohonan. q. Mengenai jadwal dan tata cara
m. “Putusan Mahkamah Konstitusi pelantikan Gubernur dan Wakil
sebagaimana dimaksud bersifat final Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan mengikat” bunyi pasal 157 ayat serta Walikota dan Wakil Walikota
(9) UU RI No. 10 Tahun 2016. diatur oleh Peraturan Presiden.
n. Gubernur dan Wakil Gubernur r. Pemungutan suara serentak dalam
dilantik oleh Presiden di Ibukota Pemilihan Gubernur dan Wakil
Negara. Dalam hal Presiden Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
berhalangan, pelantikan Gubernur serta Walikota dan Wakil Walikota
dan Wakil Gubernur dilakukan oleh yang masa jabatannya berakhir pada
Wakil Presiden. Dalam hal Wakil bulan Juli sampai dengan Desember
Presiden berhalangan, pelantikan tahun 2016 dan yang masa
Gubernur dan Wakil Gubernur jabatannya berakhir pada tahun
dilakukan oleh Menteri. 2017 dilaksanakan pada tanggal dan
o. Adapun Bupati dan Wakil Bupati bulan yang sama pada bulan
serta Walikota dam Wakil Walikota Februari tahun 2017.
dilantik oleh Gubernur di Ibukota s. “Gubernur dan Wakil Gubernur,
Provinsi yang bersangkutan. Dalam Bupati dan Wakil Bupati, serta
hal Gubernur berhalangan, Walikota dan Wakil Walikota hasil
pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Pemilihan tahun 2017 menjabat
sampai dengan tahun 2022” bunyi

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 79


Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

pasal 201 ayat (3) UU RI No. 10 Aceh, Pemilihan Gubernur dan Wakil
Tahun 2016. Gubernur Pada Daerah Khusus Ibukota
t. Adapun pemungutan suara serentak Jakarta, Papua dan Papua Barat.
dalam Pemilihan Gubernur dan Penyelenggaraan Pemilihan berpedoman
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil pada asas:
Bupati, serta Walikota dan Wakil 1. Mandiri;
Walikota yang masa jabatannya 2. Jujur;
berakhir pada tahun 2018 dan tahun 3. Adil;
2019 dilaksanakan tanggal dan 4. Kepastian hukum;
bulan yang sama pada bulan Juni 5. Tertib;
tahun 2018. 6. Kepentingan umum;
Dalam tulisan ini yang dibahas 7. Keterbukaan;
adalah Pilkada Putaran Kedua DKI 8. Proporsionalitas;
Jakarta, penulis tertarik menulis 9. Profesionalitas;
Pilkada DKI Jakarta, DKI Jakarta 10. Akutanbilitas;
sebagai daerah di pusat pemerintahan 11. Efisiensi;
menjadi medan “magnet” yang menarik 12. Efektifitas;
dari berbagai kutub kepentingan politik 13. Aksesbilitas.
demokrasi. Faktanya, setiap hajatan
demokrasi baik secara nasional maupun Secara normatif, tahapan pemilihan
tingkat lokal, Jakarta menjadi wilayah terdiri atas secara garis besar terbagi ke
yang paling banyak menyedot dalam beberapa tahapan, antara lain:
perhatian.10 1. Tahapan persiapan; meliputi:
Pemilihan Gubernur dan Wakil a. Perencanaan program dan
Gubernur di DKI Jakarta diatur dalam anggaran;
Peraturan Komisi Pemilihan Umum b. Penyusunan dan
Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pemilihan penandatanganan Naskah
Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Perjanjian Hibah Daerah
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau (NPHD);
Walikota dan Wakil Walikota di Wilayah

10
Buku jurnal Demokrasi Bakesbangpol, DKI,
Vol.5 No2,2016,hlm.3
Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 80
Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

c. Penyusunan dan pengesahan Perselisihan Hasil Pemilihan


peraturan penyelenggaraan (PHP);
Pemilihan; j. Penyelesaian sengketa
d. Sosialisasi, penyuluhan, atau Perselisihan Hasil Pemilihan
bimbingan teknis; (PHP);
e. Pembentukan PPK, PPS, dan k. Penetapan Pasangan Calon
KPPS; terpilih pasca putusan
f. Pemantauan Pemilihan; Mahkamah Konstitusi;
g. Pengolahan Daftar Pendudukan l. Pengusulan pengesahan
Potensial Pemilih Pemilihan pengangkatan Pasangan Calon
(DP4); dan terpilih;
h. Pemutakhiran data dan daftar m. Evaluasi dan pelaporan tahapan.
pemilih.
2. Tahapan penyelenggaraan KPU Provinsi Daerah Khusus
a. Penyerahan dan penelitian Ibukota Jakarta mengatur hal-hal khusus
syarat dukungan Pasangan dalam tahapan, program, dan jadwal
Calon Perseorangan; untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil
b. Pendaftaran Pasangan Calon; Gubernur Daerah Khusus Ibukota
c. Penyelesaian sengketa TUN Jakarta sesuai undang-undang yang
Pemilihan; mengatur tentang Pemerintahan Daerah
d. Kampanye; Khusus Ibukota Jakarta dengan
e. Pelaporan dan audit dana berpedoman pada Peraturan KPU No. 3
kampanye; Tahun 2016.
f. Pengadaan dan pendistribusian Dalam hal Pemilihan Gubernur dan
perlengkapan pemungutan dan Wakil Gubernur di Daerah Khusus
perhitungan suara; Ibukota Jakarta dilakukan putaran kedua,
g. Pemungutan dan penghitungan; tahapan pemilihan mencakup:11
h. Rekapitulasi hasil penghitungan 1. Sosialisasi;
suara;
i. Penetapan Pasangan Calon
terpilih tanpa permohonan
11
Pasal 11 ayat (4)opcit.
Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 81
Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

2. Pengadaan dan pendistribusian hasil rekapitulasi perhitungan suara


perlengkapan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Pemilihan; berdasarkan hasil rekapitulasi
3. Kampanye; perhitungan suara di KPU
4. Pemungutan dan penghitungan Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi
suara; yang bersangkutan merupakan salah satu
5. Rekapitulasi hasil perolehan suara tugas dan wewenang KPU Provinsi
dan penetapan hasil Pemilihan; dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil
6. Penyelesaian perselisihan hasil Gubernur (Pasal 11 Huruf i UU RI No.
Pemilihan; dan 8 Tahun 2015).
7. Evaluasi dan pelaporan tahapan. Setelah menerima berita acara dan
Tahapan, program, dan Jadwal untuk sertifikat hasil perhitungan suara dari
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi
Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau membuat berita acara penerimaan dan
Walikota dan Wakil Walikota ditetapkan melakukan rekapitulasi jumlah suara
dengan keputusan Komisi Independen untuk tingkat Provinsi yang dapat
Pemilihan (KIP) Aceh atau KIP dihadiri oleh saksi pasangan calon,
Kabupaten/Kota, KPU Provinsi Papua, Bawaslu Provinsi, pemantau, dan
KPU Provinsi Papua Barat dan KPU masyarakat (Pasal 108 ayat (1) UU RI
Provinsi DKI Jakarta. No. 8 Tahun 2015).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Penetapan pasangan calon Gubernur
Provinsi DKI Jakarta menetapkan Jadwal dan Wakil Gubernur terpilih diatur dalam
Kampanye Rapat Umum Dalam Pasal 109 UU RI No. 10 Tahun 2016,
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur sebagai berikut:
DKI Jakarta Tahun 2017 berdasarkan 1. Pasangan Calon Gubernur dan
Surat Keputusan Komisi Pemilihan Calon Wakil Gubernur yang
Umum Provinsi Daerah Khusus Ibukota memperoleh suara terbanyak
Jakarta Nomor: ditetapkan sebagai pasangan Calon
15/Kpts/KPU-Prov-010/2017, yang Gubernur dan Wakil Gubernur
ditetapkan pada tanggal 2 Januari 2017. terpilih;
Menetapkan dan mengumumkan

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 82


Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

2. Dalam hal terdapat jumlah lebih dari 50 % ditetapkan sebagai


perolehan suara yang sama untuk Gubernur dan Wakil Gubernur
Pemilihan Gubernur dan Wakil terpilih.
Gubernur, pasangan calon yang 2. Dalam hal tidak terdapat pasangan
memperoleh dukungan Pemilih Calon Gubernur dan Wakil
yang lebih merata penyebarannya di Gubernur pada Pemilihan Gubernur
seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi dan Wakil Gubernur di DKI Jakarta
tersebut ditetapkan sebagai yang memperoleh suara lebih dari
pasangan Calon Gubernur dan 50 % (lima puluh persen), diadakan
Wakil Gubernur terpilih; pemilihan Gubernur dan Wakil
3. Dalam hal hanya terdapat 1 (satu) Gubernur putaran kedua yang
pasangan Calon Gubernur dan diikuti oleh pasangan calon yang
Calon Wakil Gubernur peserta memperoleh suara terbanyak
Pemilihan memperoleh suara lebih pertama dan kedua pada putaran
dari 50 % (lima puluh persen) dari pertama.
suara sah, ditetapkan sebagai
pasangan Calon Gubernur dan Dalam perspektif kerangka yuridis,
Calon Wakil Gubernur terpilih. apabila terjadi Pilkada Putaran kedua,
maka tahapan Pilkada Putaran Kedua,
Jika dari 3 (tiga) pasangan Calon mencakup:12
Gubernur dan Wakil Gubernur untuk 1. Pengadaan dan pendistribusian
DKI Jakarta, tidak ada yang perolehan perlengkapan penyelenggaraan
suaranya lebih dari 50 %, maka akan Pilkada;
diadakan Pilkada putaran kedua, 2. Kampanye dalam bentuk penajaman
sebagaimana diatur dalam Pasal 36 ayat visi, misi dan program Pasangan
(1) dan (2) Peraturan Komisi Pemilihan Calon;
Umum Nomor 6 Tahun 2016,bahwa: 3. Pemungutan dan Perhitungan suara;
1. Pasangan Calon Gubernur dan dan
Wakil Gubernur pada Pemilihan 4. Rekapitulasi hasil perolehan suara.
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI
Jakarta yang memperoleh suara 12
Pasal 36 ayat (3) Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 6 Tahun 2016
Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 83
Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Kepulauan Seribu, KPU Kota Jakarta
Gubernur yang memperoleh suara Timur, KPU Kota Jakarta Selatan, KPU
terbanyak pada putaran kedua Kota Jakarta Barat.
dinyatakan sebagai Calon terpilih (Pasal KPU Provinsi DKI Jakarta telah
36 ayat (4) Peraturan Komisi Pemilihan selesai melakukan hasil rekapitulasi
Umum Nomor 6 Tahun 2016). suara pada pencoblosan pada tanggal 15
Tata cara rekapitulasi hasil Februari 2017 di Pemilihan Calon
penghitungan suara dan penetapan hasil Gubernur dan Wakil Gubernur DKI
Pemilihan dilaksanakan dengan 2017, yang dituangkan dalam Model
berpedoman pada Peraturan Komisi DC1-KWK sebagaimana tercantum
Pemilihan Umum yang mengatur tentang dalam Lampiran Keputusan Komisi
Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta
dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur Nomor: 40/Kpts/KPU-Prov-010/2017
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil yang merupakan bagian tidak
Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil terpisahkan dari Keputusan tersebut,
Walikota. menetapkan dengan hasil sebagai
berikut:
III. Penutup - Pasangan calon Gubernur dan
A. Kesimpulan Wakil Gubernur Nomor Urut 1:
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Agus Harimurti
Provinsi DKI Jakarta menggelar Rapat Yudhoyono,M.Sc.,MPA,MA dan
Pleno Terbuka Rekapitulasi Perhitungan Prof.Dr. Hj.Sylviana Murni,SH,Msi
Suara Tingkat Provinsi DKI Jakarta dengan perolehan suarasebanyak
pada hari Minggu tanggal 26 Februari 937.955 suara atau 17,05 %
2017, pukul 15:30 WIB, bertempat di - Pasangan calon Gubernur dan
Hotel Sahid, Jakarta. Rapat dipimpin Wakil Gubernur Nomor Urut 2:
oleh Ketua dan Anggota KPU Provinsi Ir. Basuki Tjahaja Purnama,MM dan
DKI Jakarta. Perhitungan suara Drs.Djarot Saiful
berdasarkan rekapitulasi KPU Tingkat Hidayat,MSdengan perolehan suara
Kabupaten/Kota di 6 (enam) Wilayah sebanyak 2.364.577 suara atau
DKI Jakarta, yaitu KPU Kota Jakarta 42,99 %
Pusat, KPU Kota Jakarta Utara, KPU
Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 84
Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

- Pasangan calon Gubernur dan 2017, menyatakan bahwa Pilgub DKI


Wakil Gubernur Nomor Urut 3: Jakarta 2017 berlangsung dua putaran,
Anies Baswedan,Phd dan Sandiaga sebab tidak ada satu calonpun yang
Salahuddin Uno dengan perolehan berhasil meraih suara lebih dari 50 %
suara sebanyak 2.197.333 suara (lima puluh persen) pada pencoblosan
atau 39,95 % tanggal 15 Februari 2017, sebagaimana
Berdasarkan Undang-Undang diatur dalam Pasal 36 ayat (1) dan (2)
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun Peraturan Komisi Pemilihan Umum
2007 Pasal 11 yang mengatur bahwa Nomor 16 Tahun 2016.
keterpilihan Gubernur dan Wakil Saat ini KPU DKI Jakarta tengah
Gubernur DKI Jakarta harus mempersiapkan implementasi terkait
menghasilkan perolehan suara regulasi untuk Pilgub DKI Jakarta
setidaknya lebih dari 50 %. Jika tidak putaran kedua mendatang. KPU DKI
ada, maka akan dilanjutkan dengan Jakarta Sumarno menyatakan “KPU
putaran kedua yang diikuti oleh sedang menyiapkan berbagai rancangan
pasangan calon dengan suara terbanyak keputusan. Hasil dari konsultasi dengan
pertama dan kedua. KPU RI, tim pasangan calon Gubernur
Penetapan putaran kedua menunggu dan Wakil Gubernur, kalangan
3 (tiga) hari setelah penetapan sebagai masyarakat, serta para ahli untuk
tindak lanjut masa dimana pasangan melakukan uji publik terhadap
calon dapat mengajukan sengketa ke rancangan sampai akhirnya menetapkan
Mahkamah Konstitusi. Ahok-Djarot regulasi.
menang diputaran pertama Pilgub DKI
dengan suara sangat tipis 167.244 suara. DAFTAR PUSTAKA
Dengan demikian pasangan Ahok-Djarot
dan Anies-Sandi yang akan kembali Buku
bertarung di putaran kedua Pilgub DKI. Aziz, Noor M. et. al, Pengkajian Hukum
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tentang Pemilihan Kepala
DKI Jakarta setelah menutup rapat pleno Daerah. (Jakarta: Badan
terbuka tingkat Provinsi hasil Pembinaan Hukum Nasional,
perhitungan suara Pilgub DKI Jakarta 2011).

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 85


Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

Chen, Jowei. “Voter Partisanship and the Prosiding Seminar Nasional


Effect of Distributive Spending Evaluasi Pemilihan Umum
on Political Participation”. Kepala Daerah, Jakarta 24-26
American Journal of Political Januari 2012.
Science. Vol. 57. No1. Published:
Midwest Political Science Pramudya, Kelik.Mewujudkan Sistem
Association, Stable URI, 2013. Penyelesaian Hasil Pilkada yang
Dale, Allison and Aaron Strauss. “Don’t Efektif dan Berkeadilan.dalam
Forget to Vote : Text Message Jurnal Rechtsvibding, Volume 4,
Reminder as a Mobilization Nomor 1, April 2015, Badan
Tool”. American Journal of Pembinaan Hukum Nasional.
Political Sciences. Vol.53. No.4. Buku jurnal Demokrasi Bakesbangpol,
DKI, Vol.5 No2,2016.
Published by Midwest Political
Science Association Stable URI, Konstitusi
2009. UUD NRI Tahun 1945
Gaffar, Janedjri M.Laporan Sekretaris
Jenderal Mahkamah Konstitusi: Peraturan Perundang-undangan
Evaluasi Pemilihan Umum Undang –Undang Republik Indonesia
Kepala Daerah, dalam Prosiding Nomor 23 tahun 2014 tentang
Seminar Nasional Evaluasi Pemerintahan Daerah
Pemilihan Umum Kepala Daerah, Undang-Undang Republik Indonesia
Jakarta 24-26 Januari 2012. Nomor 29 Tahun 2007 tentang
Kusbandono, Amir.Pemilihan Kepala Pemerintahan Provinsi Daerah
Daerah (Gubernur) Secara Khusus Ibukota Jakarta sebagai
Langsung dan Keistimewaan Ibukota Negara Kesatuan
Yogyakarta, Fakultas Hukum, Republik Indonesia (Lembaran
Universitas Muhamadiyah Negara Republik Indonesia
Surakarta, 2010. Tahun 2007 Nomor 93,
Mahfud MD., Moh. “Evaluasi Tambahan Lembaran Negara
Pemilukada dalam Perspektif Republik Indonesia Nomor
Demokrasi dan Hukum”.dalam 4744)

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 86


Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

Undang-Undang Republik Indonesia Negara Republik Indonesia


Nomor 15 Tahun 2011 tentang Tahun 2015 Nomor 57,
Penyelenggaraan Pemilihan Tambahan Lembaran Negara
Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Republik Indonesia Tahun 2011 5678)
Nomor 101, Tambahan Undang-Undang Republik Indonesia
Lembaran Negara Republik Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Indonesia Nomor 5246) Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 1 Tahun
Nomor 1 Tahun 2015 Tentang 2015 tentang Penetapan
Penetapan Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Pengganti
Pengganti Undang-Undang Undang-Undang Nomor 1 Tahun
Nomor 1 Tahun 2014 tentang 2014 tentang Pemilihan
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Gubernur, Bupati, dan Walikota
Walikota Menjadi Menjadi Undang-Undang
Undang-Undang (Lembaran (Lembaran Negara Republik
Negara Republik Indonesia Indonesia Tahun 2016 Nomor
Tahun 2015 Nomor 23, 130, Tambahan Lembaran
Tambahan Lembaran Negara Negara Republik Indonesia
Republik Indonesia Nomor Nomor 5898).
5656 ) Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Undang-Undang Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 37
Nomor 8 Tahun 2015 tentang Tahun 2008 tentang Tata Kerja
Perubahan Atas Undang-Undang Komisi Pemilihan Umum,
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Komisi Pemilihan Umum
Penetapan Peraturan Pemerintah Provinsi, dan Komisi Pemilihan
Pengganti Undang-Undang Umum Kabupaten/Kota
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Republik Indonesia Nomor 11
Walikota Menjadi Tahun 2015 tentang Rekapitulasi
Undang-Undang (Lembaran Hasil Perhitungan Suara dan

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 87


Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

Penetapan Hasil Pemilihan tahun 2016 Tentang Perubahan


Gubernur dan Wakil Gubernur, Kedua Atas Peraturan Komisi
Bupati dan Wakil Bupati, Pemilihan Ummum Nomor 3
dan/atau Walikota dan Wakil Tahun 2016 tentang Tahapan,
Walikota. Program, dan Jadwal
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Penyelenggaraan Pemilihan
Republik Indonesia Nomor 3 Gubernur dan Wakil Gubernur,
Tahun 2016 tentang Tahapan, Bupati dan Wakil Bupati,
Program, dan Jadwal dan/atau Walikota dan Wakil
Penyelenggaraan Pemilihan Walikota Tahun 2017 (Berita
Gubernur dan Wakil Gubernur, Negara Republik Indonesia
Bupati dan Wakil Bupati, Tahun 2016 Nomor 1353)
dan/atau Walikota dan Wakil Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Walikota (Berita Negara Nomor 15 Tahun 2016 tentang
Republik Indonesia Tahun 2016 Rekapitulasi Hasil Perhitungan
Nomor 567) Suara dan Penetapan Hasil
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Pemilihan Gubernur dan Wakil
Republik Indonesia Nomor 6 Gubernur, Bupati dan Wakil
Tahun 2016 tentang Pemilihan Bupati, dan/atau Walikota dan
Gubernur dan Wakil Gubernur Wakil Walikota (Berita Negara
Aceh, Bupati dan Wakil Bupati, Republik Indonesia Tahun 2016
dan/atau Walikota dan Wakil Nomor 1390)
Walikota di Wilayah Aceh, Putusan Mahkamah Konstitusi Republik
Pemilihan Gubernur dan Wakil Indonesia Nomor
Gubernur Pada Daerah Khusus 17/PUU-VI/2008 Tentang
Ibukota Jakarta, Papua dan Papua Risalah Sidang Perkara Perihal
Barat (Berita Negara Republik Pengujian Undang-Undang
Indonesia Tahun 2016 Nomor Republik Indonesia Nomor 12
1127) Tahun 2008 tentang Perubahan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Kedua Atas Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 7 Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 88


Teddy Nurcahyawan
Stefanus Reynold Andika
Permintaan Maaf Australia dan Prinsip Non Refoulement
(Studi Kasus Pencari Suaka Sri Lanka)

Pemerintahan Daerah Terhadap setkab.go.id


Undang-Undang Dasar 1945 www.mahkamahkonstitusi.go.id
Keputusan Komisi Pemilihan Umum nasional.republika.co.id,news,Nasional
Provinsi Daerah Khusus Ibukota nasional.kompas.com
Jakarta Nomor: www.antaranews.com,politik,kpud-jakar
41/Kpts/KPU-Prov-010/Tahun ta
2016 tentang Perubahan Atas http://www.bawaslu.go.id/id/profil/tugas
Surat Keputusan Komisi -wewenang-dan-kewajiban
Pemilihan Umum Provinsi 12-10-pasific-solution-II-fact-sheet.pdf>
Daerah Khusus Ibukota Jakarta diakses pada 21 November 2016.
Nomor: Dirujuk dari data website
05/Kpts/Kpu-Prov-010/Tahun http:/loss.today/read/16774-inter
2016 Tentang Tahapan, Program nasional:Amnesty-Kecam-kegag
dan Jadwal Penyelenggaraan alan-Negara-Kaya-Tampung-Pen
Pemilihan Gubernur dan Wakil gungsi-Suriah, diakses pada 29
Gubernur Daerah Khusus Ibukota November 2016.
Jakarta Tahun 2017.
Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor:
40/Kpts/KPU-Prov-010/2017
tentang Penetapan Rekapitulasi
Hasil Perhitungan Perolehan
Suara dan Hasil Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Tahun 2017

Website/Internet
kpujakarta.go.id
www.dpr.go.id

Volume 2, No. 1, Juni 2017 | 89

You might also like