You are on page 1of 71
PENDAHULUAN 1.1 DETERMINAN ORDO DUA DAN SISTEM PERSAMAAN LINIER DENGAN DUA ANU Pandang 4 bilangan a, b, c, d yang disusun secara bujur sangkar © d sttesenneneesseeenes CLD) Bilangan ad — ed didefinisikan sebagai determinan ordo dua dari susunan bilangan (1.1) di at Dinotasikan sebagai : | ad — cb Contoh (1.1) 2 -i] = 22-3¢1)=7 Ee Sekarang pandang suatu Sistem persamaan derajat pertama dengan dua amu, x dan y ax + by =p cx + dy = q Pasangan bilangan x = x, dan y = y,, disebut solusi (penyelesaian) dari Sistem (1.2) jika x, dan y,, memenuhi Sistem (1.2) tersebut. Dengan cara biasa, kita climinir y sebagai berikut : kalikan persamaan pertama dengan d dan persamaan kedua dengan b diperoleh ad x + bd y cd x + db y (ad ~ cb) x pd - qb x = ——— eee (1.3) ad = eb Sekarang andaikan dari (1.2) kita eliminir x akan diperoleh : pe ~ qa aq - ep be ~ da ad = cb Kalau kita sebutt == k u wvoe acac yaitu determinan dengan mengganti Kolom I dengan kolom konstanta dan y = [a | yaitu determinan dengan mengganti Cad kolom 2 dengan kolom konstanta maka (1.3) dan (1.4) menjadi ty t dn t t ee eet) (dengan syarat t tidak sama dengan 0). Bila = 0 maka Sistem akan mempunyai solusi yang tidak hingga banyaknya atau tidak mempunyai solusi sama sekali. Contoh (1.2). Cari solusi dari Sistem Tx + 9y = 23 4x -2y = 6 Jawab : t ={7 9] = 7¢2)-49=-50 4 2 — —- =S=SsSsesesem _ y =|7 23] = 16 -4.23 = -50 _ 100 50 oo : . = 50 50 1.2. DETERMINAN ORDO 3 Selanjutnya, pandang susunan bilangan : A 6 a of (lo) g oh i maka determinan (ordo 3) dari (1.6) didefinisikan sebagai : a bc de f| = aei + bfg + cdh - gec - hfa - idb ........ (1.7) g oh i Untuk lebih mudah mengingatnya : 5 08 a ° ee | OT) +m as Contoh (1.3) + 2 04 6 2 4 S512 19 | 5S 12 = 212.17 + 4.19.3 + 65.9 - 309 ~«17 3.09 3.12.6 - 9.19.2 - 17.5.4 Untuk Sistem persamaan dengan 3 anu x, y, 2 rumus (1.5) dapat diperluas sehingga : im ie x ,2s (tes Oy (18) t t Contoh (1.4) : Hitung solusi dari sistem x+2y +254 3x -Sy +32 = 1 x +7y -25=8 Jawab : 121 t= [3 -5 3] = 33 27d 4201 141 t= [1 5 3] = 33 t=]3 1 3) = 33 8 7 4 2 8 -l 12 eo) ead 27 8 1.3. GARIS BILANGAN Pandang suatu garis g. Kita ambil suatu ttik tertentu O, maka g akan terbagi 2 bagian Sebelah kiri O dan sebelah kanan O. Setiap titik sebarang P pada g akan dapat ditentukan dengan cara mengukur jarak OP. Untuk stu kita tetapkan tanda negatif untuk titik-titik di sebelah kiri O dan tanda positif untuk titik-titik di sebelah kanan O. Titik O disebut ritik asal, sedangkan bikangan (yang menyatakan Jarak) berikut tandanya, disebut ‘absis. i BX) 00) Gambar (1) Jarak 2 titik AQx)) dan B(x) adalah. 1 x,-x | (harga mutlak) 1.4, SISTEM KOORDINAT PADA BILANGAN DATAR Untuk menyatakan letak suatu titk pada bilangan datar Kita pergunakan 2 buah garis (biasanya saling tegak lurus) yang berpotongan di tik Q. Kedua garis tersebut dinamakan sumbu koordinat. Garis yang horsontal disebut sumbu X dan yang vertikal disebut sumbu Y. Setiap titik dapat dinyatakan dengan pasangan terurut bilangan (x,y) yang disebut Koordinat dani tinh tersebut. x disebut absis dan y disebut ordinat. Gambar (2) Bidang datar akan terbagi 4 bagian yang masing-masingnya disebut kuadran. Sistem koordinat yang sumbu-sumbunya saling tegak lurus disebut sistem koordinat Cartesian. 1.5 JARAK ANTARA 2 TITIK SEBARANG P(X,,Y,) DAN QXY,). Pandang segitiga PQR siku-siku. Gambar (3) Menuut Phytagoras : PQ = Vf (x) — x2)? + (, — yo)* adalah jarak 2 titik P dan Q 1.6. KOORDINAT TITIK YANG MEMBAGI POTONGAN (SEGMEN) GARIS PQ ATAS PERBANDINGAN m : n Misalkan P(x, y;) dan Q(xz,y2) dan titik R(xp,Y¥p) membagi potongan garis PQ atas perbandingan m : n. Tarik ARB // sb. X. Gambar (4) m AP = RD-PCyr- 1 PR : PQ = m:n 3 —— = —— = ——— = ——_ n QB. QE-RD— y2—-Yr m(y2 — Yr) = n(yr — Yi) my? + AY) . Yee dan dengan menarik garis-garis tegak lurus ke sumbu Y m+n dan secara yang sama, diperoleh : mx2 + MX XR m+n , maka R adalah titik tengah Di dalam hal khusus untuk m:n = potongan garis PQ, maka : Re yot 2 2 Contoh (1.5): P(-4,5), Q(2,-4) maka koordinat titik R yang membagi P dan Q atas perbandingan | : 2 adalah a(t 1-4) + 2.5 1420" 1+2 atau R (-2,2). 1.7, BEBERAPA CONTOH SOAL Contoh (1.6) : Tunjukan bahwa segitiga ABC dengan A(2,-2), B(-3,-1), C(1,6) adalah segitiga samakaki. Jawab : AB =NG@ +3 + (2+ 1F = N26 AB =NQ- 1% + (2-6 = N65” BC =N(3- 1)? + C1 - 6? = N65 Karena AC = BC maka segitiga ABC samakaki. Contoh (1.7) : Tunjukkan bahwa segitiga ABC dengan A(3,-2), B(-2,3), C(0,4) adalah segitiga siku-siku Jawab : AB =NG +2) + (2 +3 =N50 AC =NG - OF + (24 4) = N45 BC =N(2- 0" +G-47 =N5_ Karena terpenuhi dalil Phytagoras : AB? = AC? + BC? maka segitiga ABC siku-siku di C. Luasnya = '%y. V45.V5 = 7'h. Contoh (1.8) : Tunjukkan bahwa ke 3 titik : A(1,3), B(-2,-3), (3,7) terletak pada sebuah as lurus Jawab : NABE (142) 4+G+43) =N45 = 3N5 NAC= (3% +G-T) = N20 = 2N5~ NBC = (2-3 4+(3-7) =NI25 = SNS Karena BA + AC = BC maka ke 3 titik terletak pada sebuah garis lurus. Contoh (1.9) Tentukan titik pusat lingkaran luar segitiga ABC, bila A (2.3), C65,2), . B41), Jawab : Misalkan titik yang diminta adalah P(x,y) maka AP = NQ-xy +G-y) di mana AC = N(4- x)? +1 -y? AP = BP = CP BC = NG-x +(2-yP AP? = BP > (2- X)?+(3- YP =@- x)? +1 - YP atau 4x 8y=4 00 we (De AP? = CP? 3 (2- XP +3- YP =(5- XP +(2- YP atau 6x = 2y = 16 we (2) Dengan menyelesaikan persamaan (1) dan (2) diperoleh x = 3 dan y = 1, atau P(3,1). 10 Contoh (1.10) : Tentukan koordinat titik berat segitiga ABC, dengan A(2,-1), B(6,7), Cl-4,-3). Jawab : Misalkan titik D adalah titik tengah AB maka Xp =p (2+ 6) = 4, yp = CL +7) =3 Misalkan titik berat segitiga ABC adalah Z, berarti CZ:ZD=2: 1 atau Jadi_ Z(4/3,1). Contoh : Buktikan bahwa luas segitiga ABC dengan A(x,,y,), B(xpy2), COs,ys) adalah harga mutlak dari : x oy Me |p yo % ys TL Jawab : COs, ys) B (xy y2) Gambar (5) Luas ABC = Luas APQC + Luas BRQC ~ Luas ABRP Maka luas ABC = '/2 (yy + Y2)(X3 - X1) + V2 (Ys + Y2)(%2 ~ ¥) > Ya (ya + yad% Xi) = Vo (Xy2 + X2Y3 + XVI ~ X1Y3~ Xayi ~ Xs¥2) Xo oy ot atau ‘py % y I Xy Ys OT Luas diambil harga mutlaknya. Misalkan A(-8,-2), B(-4,-6), C(-1,5), maka luas segitiga ABC : 4 6 6 1 5 15 8-2 1[ 8 2 X 1 1 Luas segitiga ABC = '/p {(-8).(-6).1 + (-2).1C1) + 1.¢4).5 (-1).(6).1 = 5.1.68) - 1.¢4).-2)} = 28 1.8. SOAL LATIHAN 1. Hitung determinan: | 2| = -2, 2 i= 30-1 i 45 no7 2 4[=0 1 2 2. Gunakan determinan untuk menghitung solusi dari (a) 16x + 23y=55 9 (b) 2x - 23y = 17 13x- 9y = 17 IIx +y = 221 Jawab: (a) x=2,y=1 (b) x=20,y=1 3. Hitung determinan: (a) 1 2 93° (b+) 4 -1 2 () 2 -3 4° 2 3 0 2-3 1 2 Oo 5-1 5.921 “1 2 Jawab: (a) 55 (b) 67 (c) 14 4. Gunakan determinan untuk menghitung solusi dari : (a)| 3y+2x=241] (b) [2x43 =y 432 3x +22 = 8 - Sy z+y +7-4x 32-1 -2dy Sy -x =6+32 Jawab : (a) x =3,y =-1,z=2 (b) x=y=Q2=1 32, 5. Tunjukkan bahwa segitiga-segitiga berikut adalah samakaki (a). (2,4), (5.1, (6,5) (6). (6,7), (-8,-1), (-2,-7) 10 Tunjukkan bahwa segitiga-segitiga berikut adalah siku-siku tentukan jwasnya a. (0,9). 4D, (3.2) (b). (10,5), (3,2), (6-5) Jawab : (a) 29 (b) 29 Diketahui titik AGI-2), B(,1), CC3,2). Tentukan koordinat titik D sehingga ABCD jajaran genjang Jawab : (-4, -1) Tentukan koordinat titik pusat lingkaran luar segitiga ABC bila (a). A(G.3), BE6.2). C82) (b). AG.3), BU2.7). C(-3.-8) Jawab : (a). (3-2) (b). (5,1) Tentukan koordinat tithk berat segitiga : (@. 8.7). U3. 5.) (b). (3,6), (5.2). (7-0) Jawab + (a) (1/3. 5/3) (b). (5/3, 2/3) Tentukan koordinat titik-titik sudut suatu segitiga jika titik tengah sisi- sisinya (5.2), (-2.1), (23). Jawab : (1,6), (9,-2), (-5,-4). Diketahui segiempat A(-2,6), B(4,4), C(6,-6), D(2,-8). (a). Tunjukkan bahwa segmen garis yang menghubungkan titik-titik tengah AD dan BC serta yang menghubungkan titik-titik tengah AB dan CD saling berpotongan di tengah-tengah (b). Tunjukkan bahwa segment-segmen gans yang menghubungkan sisi- sisi yang berdampingan, merupakan sebuah jajaran genjan 12. Diketahui titik AG2,-1) dan B(3,3). Titik C pada perpanjangan AB sehingga BC = 3AB, Tentukan koordinat titik C. Jawab : (18,15) 13. Buktikan titik (1,-2), (5,1) dan (7,-5) terletak pada satu garis Jurus, 14. Hitung luas segitiga-segitiga berikut : (a). (2-3), (4,2), (5-2) (b). 3,4), (6,2), (4-3) (). (p.g+t) (q.r+p), (F.P+a) Jawab: (a). 18 1/2 (b). 24 1/2 (c). nol 15. Hitung Juas segibanyak dengan titik sudut (a). (2,5), (7.1), Bs-4), (2,3) (b). (4.0), (-3,-2), (6,1), ( (c). 1,5), 62.4) 63,-D, (2-3), (5) Jawab : (a). 39 1/2 (b). 25 1/2 (c). 40 1.9. GARIS LURUS PADA BIDANG Pandang misalnya sebuah persamaan derajat pertama dengan 2 anu x - 2y . Ternyata terdapat banyak tak terhingga solusi dari persamaan di atas, misalnya x =2 0 2 4 «10 Y= -l 0 1 4 dan sebagainya. Kalau kita gambar, maka tempat kedudukan dari titik-titik yang memenuhi persamaan di atas merupakan sebuah garislurus (singkatnya: garis) 15 Gambar (6) Tempat kedudukan titik-titik (x,y) sehingga terdapat hubungan linier : Ax + By + C = 0 merupakan suatu garis lurus Untuk B <> 0 bentuk Ax + By + C = 0 dapat ditulis y=mx+n; di sini: Lebih lanjut : m = tg Q , disebut koefisien arah atau gradien garis, Q = sudut terkecil yang diukur berlawanan arah perputaran jarum jam dari sumbu x positif ke garis tersebut. Pada gambar di atas : x - 2y = 2 Sy =I2x-1 di sini m= tg Q= 1/2 Akibat : 2 garis akan sejajar_ <> koefisien arahnya sama. Contoh (1.12): Periksa apakah titik (2,1) terletak pada garis x+y=4? Jawab : =13224+1= 4 jadi tidak terletak pada garis. 1.10. KEDUDUKAN 2 BUAH GARIS Dua garis Aix + By +C, = 0 dan Aox + Bay + C2 = 0 akan: a, berpotongan <> AA) <> By/B2 b. sejajar © Ai/Ay > By/By <> CCz cc. berimpit, = > AVA) <> By/By = C/C Contoh (1.13): Bagaimana kedudukan ke 2 garis Ix + 3y = 5 dan 4x + 6y=72 Jawab : A\Ag = 2/4, By/By = 3/6, C\/C2 = -5/-7 = S/T Jadi ke 2 garis adalah sejajar Contoh (1.44) = Tunjukkan bahwa garis 4x -2y -8=0 dan x + 2y =7 berpotongan. Carititik. perpotongannya. Jawab : Teryata 4/1 <> -2/2, jadi berpotongan Mencari titik potong (titik persekutuan ke 2 garis) sama saja dengan mencari solust sistem persamaan: 4x -2y =8 x+2y=7 Jadi dengan determinan: 4 2 t= = 10 1 2 8 -2 48 \ = | = 30) y= = 20 uF fy Jadi titik potong (3,2) 1.11. MENGGAMBAR GARIS Cukup kita tentukan 2 buah titik pada garis tersebut lalu dihubungkan (biasanya kita tentukan titik-titik potong dengan sumbu X dan sumbu Y). Contoh (1.15) : Gambarkan garis 2x + 3y = Jawab : Titik potong dengan sumbu X : y = 0 -¥ x = 3 > (3.0) Titik potong dengan sumbu Y : x = 0 > y = 2 > (0,2) Gambar (7) 1.12. SUDUT ANTARA 2 GARIS Selalu dimaksudkan lancip antara ke 2 garis tersebut, Bila bentuk g, dan g, adalah gcysmx+n S21 y =m, x + ny | m, - m 8 a 1+ mm; Sedangkan bila g) Ax + By +C, =0 gy: Ax + Bry $C, =0 Ay B, al Oa A\A; + B,Ba 19 20 Gambar (8) ‘Tegaklurus : Dua garis akan saling tegak Jurus (berarti @ = 90° tg @ = tak hingga) maka penyebut persamaan akan = 0 Dua garis saling tegak lurus <> | + mim, = 0 atau mm, = atau A\A; + B,B) = 0 Contoh (1.16) : Berapa besar sudut antara garis 7x - 3y + 5 = Q dan 5x + 2y + 13 = 0? Jawab ; Sudut antara ke 2 garis tersebut misalkan 8, \7 3| [5 2| 29 tg @=)!-___+| = ——-= | 4q = 45° 15 - 32 29 Contoh (1.17) : Cari persamaan garis yang melalui titik (2,3) dan tegaklurus garis 4x + 3y =5. Jawab : Garis 4x + 3y = 5 dapat ditulis y = -4/3x + 5/3 Jadi m, = -4/3. Syarat tegak lurus mim, = -1 berarti: my = 3/4. Misalkan garis yang diminta ; y = 3/4 x + Karena titik (2.3) pada garis berarti : 32342 +n n= 32 Persamaan garis : y = V4 x + 3/2 atau 3y - dy +6= 0 1.13. BEBERAPA BENTUK PERSAMAAN GARIS Suatu persoalan tertentu lebih cepat untuk diselesaikan bila menggunakan rumus yang sesuai dengan persoalan tersebut. Karena itu diberikan di sini bentuk persamaan garis: 1, Bentuk Umum: Ax + By +C=0 2. Hsumbu X y=k 3. i sumbu Y Dxey k = konstanta (yang menyatakan jarak ke sumbu). 4, Melalui (x;,y,) dengan koefisien arah m : Y- Yr = M(x - x,) > A(x - x) + Bly - y)) = 0 2 S. Melalui (x),y1) dan (x3,y2) XX ba Garis ini mempunyai koefisien arah : y> ~ y, Xa — Xy Bentuk di atas dapat kita tulis pula sebagai }xooy od lx y Tl = 0 [35 A J 6. Melalui (a,0) dan (0,b) i Gambar (9) 7. Bentuk normal : xcos_+ysin_=p p = jarak (0,0) ke garis (p>0) a = sudut antara sumbu X positif dengan jarak p tersebut 22 Gambar (10) 1.14, MENGUBAH MENJADI BENTUK NORMAL Bentuk umum Ax + By + C = 0 dapat diubah menjadi bentuk normal sebagai berikut : Ax + By +C = 0 bilac >0 ~ V(A? + B?) Ax + By +C . eee) en) + V(A2 + Contoh (1.18) : Ubah 4x - 3y + 15 = 0 ke bentuk normal. 4x - 3y + 15 Jawab : Bentuk normal —————— = 0, atau Nae+ 9) 4S x + 3S y = 3 Cos a = -4/5 Sin a= 3/5 ae Gambar (11) 1.15. JARAK TITIK P(x,,y,) KE GARIS G : Ax + By +c = 0 4 Tarik garis g” melalui P sejajar g yang bentuk normalnya : x cos a+ y sin a - p’ = 0 dan karena (x),y;) pada g” xX, cos at yy) sina =p’ do o=p-p = x cosa+y,sina-p Ax + By +C ‘| (A? + BY) atau = i ° Gambar (12) Contoh (1.19) : Hitung jarak titik (3,6) ke garis 12x + Sy - 40 =0 12,3 + 5,6 - 40 Jawab: d= \ 144 + 25 1.16. LETAK 2 TITIK TERHADAP GARIS g : Ax + By +C =0 Titik P(x,, yi) dan Q(xo,y2) yang tidak terletak pada garis g akan : (a) Sepihak > Ax, + By, + C dan Ax, + By, + C berlainan tanda, (sama- sama positif atau sama-sama negatif). (b). Berlainan pihak «> Ax, + By, + C dan Axp + By» + C berlainan tanda. PRD) Qon92) Ax +By+C=0 Ax +By+C=0 sepihak berlainan pihak Gambar (13) Contoh (1.20) : Selidiki letak titik (2,1) dan (4,-2) terhadap garis 2x + Sy = 6 Jawab : 2x + Sy = 6 > 2x + Sy-6=0 sebut f(xy) = 2x + 5y-6 fQ1) = 22+51-6= (4-2) = 24 +5.-2)-6 8 Jadi ke 2 titik (2,1) dan (4,-2) berlainan pihak terhadap garis 2x + Sy = 6. 1.17. BERKAS GARIS Untuk suatu harga t tertentu Ax + Bry + Cy + t(Agx + Boy + C;) = 0 merupakan suatu garis lurus. Bila t diberi harga yang berlain-lainan maka akan diperoleh suatu kumpulan garis-garis yang disebut berkas garis. Suatu garis lain yang melalui titik potong garis-garis gy: A\x + By + C, = 0 dan gy: Axx + Bry + Cp = 0 selalu dapat dinyatakan dalam bentuk : Ay x + Buy + Cy t(Agx + Buy + C2) = 0 Contoh (1.21) : Carilah persamaan garis yang melalui titik potong garis-garis 3x 4y + 7 = 0 dan 2x + y - 5 = 0 serta melalui titik (0,0) Jawab : persamaan garis yang melalui titik potong kedua garis di atas adalah 3x - dy +7+t(2x+y-5)=0 Karena melalui (0,0) : 3.0 - 4.0 +7 + (2.0 + 0- 5) =0 atau t = 7/5 Persamaan garis yang diminta : 3x - dy +74 75 Oxty-5)=0 23x - Sy = 0 26 1.18. CONTOH SOAL Contoh (1.22) : Jelaskan secara ilmu ukur tentang 2 persamaan linier dengan 2 anu : ax + by =e x + bey = c dalam hal a b| o0 = 0 a, by Jawab : Masing-masing persamaan linier merupakan garis lurus. Sedang solusi dari sistem di atas tak lain dai pada titik potong (titik persekutuan) kedua garis tersebut. Dalam hal : yb. = ayb, <> 0 ly2 <> aol > ajay <> bib maka kedua garis berpotongan, artinya terdapat satu (dan hanya satu) solusi. Dalam hal : ayb2 - agbl <> 0 > gly2 = ,2l > aya, <> bjby maka dua kemungkinannya, yakni kedua garis sejajar atau berimpit. Andaikan acy - aye, <> 0 alan <> eye maka kedua garis sejajar artinya tidak terdapat solusi. Andaikan acy - ayc) = 0 aya, = CC a maka kedua garis berimpit, artinya terdapat sebanyak tak hingga solusi. Contoh : x+2=6 xtyst x-y=-3 x+2y=3 Gambar (14) Contoh (1.23) : Tentukan persamaan garis yang melalui titik (3,1) dan koefisien arah m = 3. Jawab : y - Yr = M(x - x) atau y - 1 = 3x - 3) Sy = 3x-8 | Contoh (1.24) : Tentukan persamaan garis melalui (-2,-3) dan (4,2). Jawab : x-x - x+2 +3 MEM LYM tay A ** 2 LE atau 5x - 6y- 8 =0 X2 °K yo- Mt 442 243 Contoh (1.25) : Apakah bentuk ilmu ukur dari persamaan : a). x? + 8xy - 9y? = 0; b). x2- 4x2-x 4 =0 Jawab : (a) Kita uraikan menjadi (x + 9y)(x - y) = 0 yang adalah persamaan 2 garis lurus x + 9y = Odan x - y =0. (b) Kita uraikan menjadi (x - 1)(x + 1)(x - 4) = 0 yang adalah persamaan tiga garis lurus sejajar sumbu y : x = 1, x = Ol dan x = 4. x+oy=0 Gambar (15) Contoh (1.26) : Tentukan persamaan garis melalui (-2,4) dan berjarak 2 dari titik asal (0,0). Jawab : Persamaan garis melalui (-2,4) dengan koefisien arah m adalah y - 4 = m(x + 2) atau mx - y + (2m + 4) =0 bentuk normalnya adalah : mx - y + Qm +4) +) (+1) berarti (2m + 4)? = 4(m? + 1). = 0, dengan diketahui Setelah diselesaikan diperoleh m = -3/4. Jadi persamaan garis yang diminta 3x + 4y - 10 = 0. Di samping garis 3x + 4y - 10 = 0, jelas bahwa garis x = -2 juga memenuhi Contoh (1.27) : Tentukan persamaan garis yang tegak lurus 4x + y = 1 dan,melalui perpatongan garis 2x Sy +3 =0danx -3y-7=0. Penyelesaian : Koefisien arah dari garis yang diminta -I/m = 1/4 Berkas garis (2x - Sy + 3) + (x ~ 3y = 7) = 0 cso") atau: (2 + Ox +(-5 - 30y + 3-7) =0 atau : 2+t 3-7t y = x + 5S+3t a dengan 2+t = 1/4, diperoleh t = 543 - Persamaan garis yang diminta diperoleh dengan mensubstitusikan = -3 ke (*), diperoleh x - 4y - 24 =0 30 ——————< 1.19, SOAL LATIHAN v Tentukan persamaan garis diketahui melalui sebuah titik dan koefisien arahnya: (a). (02,m=3; (b). O-1),m=0; ©. (03), m= -48 Jawab : (a). 4 - 3x -2=0; (b. y+1=0. Tentukan persamaan garis melalui 2 titik : (a). (2, -3), (4,2); (6). (7,0), (0,4); (©). 5,2), G,2) Jawab : (a). y-3x-2=0; (b). y+1=0; (c). 3y + 4x-9=0 Selidiki kedudukan 2 garis berikut dan kalau berpotongan tentukan titik potongnya : (a). 3x + Sy - 8 = 0, 25x - 2y = 23 = 0; (b). -x - y - 3 = 0, 6x + 6y - 100 = 0; (c). 3x + Ty +2 =0, 21x + 49y + 14 =0 Jawab : (a). berpotongan di (1,1); (b). sejajar; —(c)_berimpit Berapa besar sudut antara kedua garis (a). 4x - 10 y +5 =0, 4x + 3y- 12 = 0; (b). Ix + y-6=0,x- Ty +3=0; (). x + 2y +20, -2x-4y+5=0 Jawab : (a). arc tg 26/7; (b). 90° (c). 0° Tentukan garis melalui (5, -1) dan sejajar garis 7x + Sy - 3 = 0. Jawab : 7x + Sy = 30. Tentukan garis melalui (-2, -3) dan tegak lurus garis 3x - 2y + 4 = 0. Jawab : 2x - 3y + 13 = 0 Tentukan garis melalui (-3,-4) dan membuat sudut 45° dengan garis 6x - 2y +120. Jawab : x - 2y = 5 dan 2x +y + 10=0 aw 8. Sisi miring sebuah segitiga siku-siku samakaki terletak pada garis 3x - 4y + 9 = 0 sedang titik sudut siku-sikunya mempunyai koordinat (3, -1). Tentukan persamaan kedua sisi yang lain. Jawab : x + Ty +4 = 0 dan 7x - y - 22 =0. Sebuah garis memotong sumbu x dan y masing-masing di A dan B serta memotong tegaklurus garis 3x + 7y + 8 = 0 di P. Tentukan persamaan garis tersebut, bila P merupakan tengah-tengah AB. Jawab : 35x - 15y = 42. . Perlihatkan ketiga garis ax + biy + c, = 0, ayx + bry +c = 0 dan ayx + bay +c) = 0 akan melalui satu titik a ay ay o> |e b | = 0 a3 bs cy . Selidiki apakah ketiga garis 2x - y - 3 = 0, 4x + y = 9 dan 3x + 2y =8 melalui satu titik atau tidak 7 Jawab : melalui satu titik. . Bagaimanakah persamaan bentuk normal dari garis-garis berikut : (@. 2x+y=5; (b). 4x-y-7=0; (Cc). 12x-S5y+1=0 Jawab : x+y -5 Ax-y-7 a b). ———— = e NS 2 Vi7 12x - Sy +1 © —— 13 |. Hitung jarak antara kedua garis sejajar 5x + 12y + 9 = 0 dan 5x + 12y - 17=0. Jawab : 2. 14. Carilah garis melalui (-5,-6) sehingga titik (4,6) mempunyai jarak = 9 terhadap garis tersebut. Jawab : x = -5 dan 7x - 24y - 109 = 0. 15. Tentukan garis melalui (-3,1) sehingga titik-titik (4,2) dan (6,8) mempunyai jarak sama terhadap garis tersebut. Jawab : x - 2y + 5 =0 dan 3x-y + 10=0. 16. Dari segitiga ABC ditentukan A(-1,4) dan B(2,1). Titik C terletak pada garis sx - y = 6 sedang titik berat segitiga tersebut pada garis x + y = 5. Tentukan koordinat titik C. Jawab : (5,4). 17. Ketiga garis berat sebuah segitiga yang luasnya 2x -y-4=0, x - Sy +4=0dan 5x -7y-4 titik sudut segitiga tersebut. 2 mempunyai persamaan |. Tentukan koordniat titik- Jawab : (4,4), (-2,-2), (6,2) atau 22.«14 ) ( 4 4 ) ( 2 2 ) 3° 3 783 7 3783 7 3 18. Tentukan persamaan garis sumbu AB bila A(4,-2) dan B(2,8). Jawab : x - Sy + 12 =0. 19. Garis g; dan g masing-masing mempunyai persamaan 5x - y = 9 dan 4x + y = 18, Sebuah garis melalui P(3,3) memotong g, di A dan gp di B. Tentukan persamaan garis tersebut bila AP : PB = 2: 1. Jawab : 2x - y =3. 20. Carilah garis melalui titik potong x - 3y + 1 = 0, 2x + Sy - 9 = 0 schingga jarak dari (0,0) ke garis tersebut adalah 2. Jawab : x = -2 dan 3x + 4y = 10. 21. Selidiki letak 2 titik terhadap garis : (a). (4,1), (5,5) terhadap 2x + y = 10. (b). GL, (21) terhadap x + y 25 Jawab : (a). berlainan pihak; (b). sepihak. 22. Ubahlah garis pada soal (1) ke persamaan parameter dan persamaan vektor. Jawab : (a). kK, (x,y) = [0,2] + kf1,3) oe (b). x k [x,y] = [0-1] + k{1,0) ye-l (c). x= 3k, [x,y] = [0,3] + k[3,-4] - 4k 23. Tentukan persamaan garisbagi sudut antara garis g) : 3x - 4y + 8 = 0 dan G2: Sx + 12y - 15 =0. Jawab : 14x - [12y + 179 = 0 dan 64 x + 8y + 29=0. 1.20. VEKTOR SECARA ILMU UKUR DEFINISI : Vektor adalah suatu potongan (ruang, segmen) garis yang mempunyai arah Lihat Gambar 16. Titik awal dari vektor tersebut adalah titik A, dan titik ujungnya adalah titik B. Garis lurus yang melalui AB disebut garis pembawa dari vektor tersebut Gambar 16 Notasi : Kita dapat menggambarkan suatu vektor dengan memberi tanda panah pada titik ujungnya. Sedangkan untuk menuliskannya, kita dapat memakai salah satu notasi berikut : a, 2 A, A, 4, A, AB, ataupun AB, (yaitu vektor yang titik awalnya A dan titik ujungnya B) (Pada buku-buku notasi vektor biasanya dicetak tebal), Panjang dari vektor a Kita tulis lat Vektor pada Gambar 1, kita beri nama a atau AB, di mana potongan garis AB merupakan panjangnya dan arah vektor tersebut dari A ke B. DEFINISI : Dua buah vektor dikatakan sama, jika panjang dan arahnya sama. (Arah sama, artinya mempunyai garis pembawa yang berimpit atau sejajar, dengan arah panah sama). Jadi, vektor tidak tergantung kepada letaknya, tetapi tergantung, pada panjang dan arahnya. Pada Gambar 1. vektor b = @. Operasi-operasi pada vektor Yang akan dibicarakan adalah operasi penjumlahan vektor dan perkalian skalar. 1. Penjumlahan vektor Misalkan kita hendak menjumlahkan vektor @ dan 6. Kita mengenal dua metode sebagai berikut : 35 a. Metode jajaran genjang. Vektor hasil (resultan) yaitu a + b diperoleh dari diagonal jajaran genjang yang dibentuk oleh a serta b setelah titik awal ditempatkan berimpit. Pada Gambar 17 diberikan contoh untuk beberapa kedudukan a dan b. Gambar 17 b. Metode segitiga. Resultan kita peroleh dengan menempatkan titik awal salah satu vektor (misalnya 5) pada titik ujung vektor yang lainnya, maka resultan adalah vektor bertitik awal di titik awal a, dan bertitik ujung di titik ujung b. atb arb Gambar 18 aa Gambar 19 Catatan : Penjumlahan vektor bersifat komutatif, artinya untuk setiap vektor a dan b berlaku a + 5 = b + a; = maka pemilihan vektor mana yang didahulukan tidaklah menjadi persoalan. Dapat kita perbandingkan Gambar 3 dan Gambar 19 bahwaa +b =b +a. Catatan ‘: Metode segitiga baik sekali untuk menjumlahkan lebih dari dua vektor. Misalkan hendak menjumlahkan a + b + c +d +, maka berturut-turut kita tempatkan titik awal dari b pada titik ujung dari a, titik awal dari c pada titik ujung dan b dan seterusnya (pemilihan urutan tidak menjadi persoalan). Resultannya adalah vektor yang titik awalnya di titik awal vektor pertama (a) dan titik ujung vektor terakhir (e). a atbeetdte atbectd+e Gambar 20 2b Gambar 21 2. Perkalian Skalar. Kalau k suatu skalar bilangan riil, a suatu vektor, maka perkalian skalar KA menghasilkan suatu vektor yang panjangnya Ikl kali panjang @, dan arahnya sama dengan arah a bila k positif atau berlawanan dengan a bila k negatif, Bila k = 0 maka ka = 0; disebut vektor nol yaitu vektor yang titik awal dan titik ujungnya berimpit. Catatan : Sebagai gabungan dari operasi penjumlahan serta perkalian skalar, kita dapat mengurangkan vektor-vektor. Misalnya a ~ b = @ + (-b) yaitu menjumlahkan a dan -6. Tenti saja pengurangan vektor tidak komutatif, a ~ 6 #6 — a. Contoh pada Gambar 22 Gambar 22 1.21. SUSUNAN KOORDINAT RUANG R° Kalau pada pembicaraan yang lalu kita bahas hanya dimensi dua, sekarang kita perluas. a, Ruang berdimensi satu (R') Setiap bilangan riil dapat diwakili oleh sebuah titik pada suatu garis lurus, yang membentuk susunan koordinat di dalam ruang berdimensi 1, ditulis R!. Untuk itu, kita pilih titik O sebagai titik awal susunan koordinat dan suatu titik E di mana panjang OE = | satuan. Lihat Gambar 23. R o P E + Gambar 23 Titik O mewakili bilangan nol, titik E mewakili bilangan satu. Kita tulis (0), ECL). P@/s) artinya P mewakili bilangan 7/; dan kita letakkan P sehingga OP = /; satuan ke arah E (arah positif); atau R (V3), kita letakkan R sehingga OR = V3 satuan ke arah yang berlawanan (arah negatif). b. Ruang berdimensi dua (R’) Setiap pasangan bilangan riil (disebut koordinat titik) dapat diwakili oleh sebuah titik pada suatu bidang rata, yang membentuk susunan koordinat di dalam ruang berdimensi dua, ditulis R?, Untuk itu dibuat dua garis lurus (yang tidak sejajar) dan titik potongnya merupakan titik awal O. Masing-masing garis disebut sumbu koordinat. Lihat Gambar 24. Kita dapat menuliskan titik 0(0,0), A(1,2), BG,1), CG,0), dan lain-lain. 0 E, Gambar 24 c. Ruang berdimensi tiga (R°) Setiap tripe! bilangan riil dapat diwakili oleh sebuah titik di dalam ruang berdimensi tiga, ditulis R°, dengan membentuk suatu susunan koordinat, yaitu mengambil 3 garis lurus (tidak sebidang) yang berpotongan di titik awal O. Masing-masing garis disebut sumbu koordinat. Gambar 25 Pada Gambar 25, misalnya titik A(2,0,0), B(0,1,0), C(0,0,2), D(2,3,0). Titik T(2,3,3) dapat kita ketahui dengan melukiskan parallel-pipedum yang rusuknya berturut-turut 2 pada sumbu X,, 3 pada sumbu x2, dan 3 pada sumbu X; semua ke arah positif. Catatan : Sementara ini kita hanya memakai susunan koordinat yang tegak lurus (orthogonal) dengan satuan panjang yang sama; sampai kita mengenal pergantian basis, d. Ruang berdimensi n (R") Pembahasan dapat kita teruskan untuk R‘, R’, ......., dan seterusnya, meskipun_ tidak dapat kita gambarkan secara ilmu ukur. Pada secara umum untuk R" di mana n adalah bilangan bulat positif (kita batasi untuk n berhingga), suatu titik di dalam R" dinyatakan sebagai n-tupel bilangan riil. Misalnya titik X(x,, X25 --5 X,) 1.22. VEKTOR DI DALAM RN Kita pandang lebih dahulu suatu susunan koordinat yang tegak lurus (disebut pula susunan koordinat Cartesian) di R® Suatu vektor disebut satuan bila panjangnya = 1. Kita ambil sekarang vektor-vektor satuan : X21 | (pos) 0 E, X (Pos) Gambar 26 4 e, = OE, yang titik awalnya O(0,0) dan titik ujungnya E,(1,0). ez = OF, yang titik awalnya O(0,0) dan titik ujungnya E,(0,1). Kemudian kita tulis :e, = le, + Oe e = Oe, + ley Yang selanjutnya penulisan itu kita singkat menjadi : e, = [1,0] e, = (0,1) Pandang sekarang vektor a yang titik awalnya O(0,0) dan titik ujungnya titik A(a,,a;). Vektor a disebut vektor posisi (radius vector) dari titik A. Dari Gambar 27, jelas dari metode jajaran genjang bahwa : a = aye, + age, atau a = (a, a2] Bilangan-bilangan a1, a2, a; disebut komponen-komponen dari a. Jelas bahwa panjang vektor a: = Va)? + a;”. Secara umum untuk vektor p yang titik awalnya (P(P,,P2) dan titik ujungnya Q(q1,92)s qi ple: + (a2 - p2de2 (qi - pi) @2 ~ Pd) PO= A(a.a2) Gambar 27 Penyajian ini tidak menyalahi ketentuan-ketentuan tentang kesamaan vektor. Pada Gambar 28, apabila vektor p kita tempatkan dengan titik awainya titik (0,0), maka titik ujungnya adalah titik (q, — P), 42 — p2). Maka kesamaan vektor dapat kita definisikan kembali sebagai berikut : Q(qi.42) --------55 A P(Pi.P2) Gambar 28 DEFINISI : Vektor a = (a), ay) dan b = [b,, by] sama, jika a, = b, dan a) = bp, dengan perkataan lain bila komponen yang sama letaknya mempunyai harga yang sama. Untuk R” kita dapat memperluas sebagai berikut : (1) Vektor posisi dari titik A(a, ap, ..... aq) adalah 0A = (a), 22, +5 a] (2) Vektor bertitik awal di P(p), Po, ..-.. Pn) dan bertitik ujung di Q(q1, da. qn) adalah PQ = [q)-Pis ay = Ga-Pal- (3) Panjang vektor a = fay, ay, «... aq) adalah lal = Va)? + a? + +8) Jarak 2 titik P(p1, Pay Pa) dan Q(qi, ay... da) adalah panjang vektor PQ yaitu : WPQI = V (ay ~ pa? + Ga ~ Pa)? + one + Gn ~ Pod? Vektor @ = [ay, a2, dp} dan b = (bj, bz, .... ba] sama, jika a, = b,, untuk setiap i = 1, 2, 3, .. dy; dengan perkataan lain ay = by, a2 = Bay ene dy = by. 4) (5) Vektor-vektor satuan dari susunan koordinat adalah e, = [1, 0, 0, 1, oy Oy «+4 €q = (0, 0, ...1] dan berlaku bila a = (a), ap, . = ay.) + Ae) + on. + ALD. (©) Penjumlahan vektor @ = [a), a2, «..-. dq} dan b = [b,, bz, ..... by) berlaku = aq] + [by, bay «+4 Bal ay, Cy + gly Ho + Agen + Dye] + Dye + oa + Dyen (ay + bye, + (ay + by)ep +... + Jay + bye [ay + By ag + Ba, wey a + Dall a+b = [aj, ay (1) Perkalian vektor @ = (a), a, ...., aq} dengan skalar k, berlaku : ka = Way, apy a an) = kaye; + age) +... + nen) = kaye, + kage, + (kay, kag, .., kaj}. + kagen " Catatan : Penyajian kurung {__] dipilih untuk membedakan dengan kurung ( 4) yang kita gunakan untuk koordinat titik ataupun kumg { } yang sering digunakan dalam teori himpunan. Namun beberapa buku mempergunakan kurung (_) atau { } tersebut untuk vektor. Jadi, a [a), a, ..., ag] menjadi a (a), a, ..., a) atau a {aj, a3, -. dy} atau ada pula yang menuliskan sebagai = al 8 a =| ay Contoh (1.28) : Vektor-vektor (0, 1], [1, -3], [-2, V2] adalah anggota R?, karena masing- masing mempunyai 2 komponen, sedang vektor [-5, 2, 4, 2] € R*, dan [3] € R! Contoh (1.29) : a= [1 -3, 2, 4] dan b = 3, 5, -1, -2] maka a+b = [1+3,-34+5,2-1,4-2)=[42, 1, 2. 5b = (5.3, 5.5, 5-1, 5-2] = [15, 25, -5, -10}. 2a -3b = (2.1, 2-3, 2.2, 2.4] + 3.3, -3.5, -3-1, 3-2] 2a -36 = (2.1, 2-3, 2.2, 2.4] + 3.3, -3.5, -3-1, 3-2] (2,-6, 4, 8] + [-9.-15, 3, 6] = [-7-21, 7, 14] Contoh (1.30) : Vektor yang panjangnya = 0 disebut vektor nol, kita tulis 0 = [0, 0. dan bahwa untuk setiap a = {a), ap, ....,, a,) berlakua +0=0+4 Contoh (1.31) : Diketahui persamaan vektor (2, x, y] = [z, 3, 7] maka haruslah z = 2, x = 3.y =7. 1.23. BEBERAPA DALIL PADA OPERAS! VEKTOR Untuk setiap vektor a = [aj, 35-15 agls B = [1, bay snes Babs € = [C15 C25 cq] € Ry dan k, m skalar-skalar, berlaku : (1) at+b=b+a (komutatif) () (a+b) +c=a+(b +0) (asosiatif) (3) K(a +b) = ka + kb (distributif) @) a+0= (5) @ + (-a) (6) (k + ma = ka + ma (1) (km)a = k(ma) = m (ka) 1.24. DOT PRODUK Bila a dan b vektor, dan € adalah sudut antara @ dan b (0S € > m) maka didefinisikan : DEFINISI : Dot produk dari a dan b, disajikan sebagai a.b, dibca "a dot b" adalah suatu skalar : a. b = lal [bl cos ® dengan perkataan lain, perkalian antara panjang a, panjang 6 dan cosinus sudut antara @ dan 6. Jelas bahwa a.b = lal IbI cos @ = Ibl lal cos @ = a.b. Pandang vektor a dan b # 0. Proyeksi a pada b adalah potongan garis A’ B'=AC AC = lal cos @ = lal cos 8 ab = cos 8 tl Gambar 29 Gambar 30 ee Pandang sekarang vektor-vektor a, b dan ¢ (Gambar 30). Akan dibuktikan hukum distributif : (b+c)a=batca Proyeksi (b + ¢) pada a = proyeksi b pada a + proyeksi ¢ pada a, atau : (b + c).a ba ca Ae + lal lal lal Jadi: (6 +c)a = ba +c, ataupun a(b +c) =ab + ac. Catatan : Kalau e, vektor-vektor satuan yang saling tegak lurus dan panjangnya maka : Untuk Sebagai contoh e;.e; = 0, €2. €4 = 0, €.€) = 1 dan lain-lain. Pandang vektor @ = [a, a... ag] dan b = by, by, .. by) € Ry maka : ab ay, wees Aq)» [D1y Bay oes Bal aye) + Aye) + one + Age) « (Byer + bye2 + nn + Dyer) dengan menggunakan sifat distributif dan Catatan di atas diperoleh : in 2. b= ayby + ayby +n + aqby , atau a, b= D aby =I Catatan : Dari hasil di atas maka panjang vektor a dapat ditulis : i= Va? taps tae= Vee atau :a,a@=lal?, a7 Catatan : Selalu berlaku sifat definit positif yaitu a. a > 0 dana.a>0Obilaa#0. Catatan : Bila a # 0 dan b ¥ 0, maka a tegak lurus b jika dan hanya jika a, b = 0. Hal ini jelas karena 0 = lal Ib| cos @, dimana a # 0, b # 0 yang berarti lal # 0, Ib #; sehingga cos @ = 0 atau @ = 90°. Sebaliknya bila a tegak lurus b maka a. b = lal 1bl cos 90° = 0. Catatan : a Vektor a panjangnya = lal, maka vektor ea = —_—— adalah vektor satuan lal yang searah dengan a. Contoh (1.32) : a = la,2,1] dan b = [2,36] makaa, b = 4 lal = V2? + (-2)? +P = 3 dan lol = V2? + 3? + 6 = 7 cos (@b) = 4/21 ea = fs (2, -2, 1 = Ps, 5, “5)- Bila c= [0, -1, -2] maka a. ¢ = 0, berarti a tegak lurus c. Panjang proyeksi a pada b adalah 4/21. 1.25. PERSAMAAN GARIS LURUS DAN BIDANG RATA DALAM RUANG Sebuah garis lurus akan tertentu diketahui 2 titik pada garis tersebut. Kita pandang R°. Misalkan titik A(a,, az, a3) dan B(b,, by, by) terletak pada garis lurus g. Maka OA = [a,, a, a5], OB = [bj, by, bs] dan AB = [by-a), by-ay, bs- ay). Untuk setiap titik sebarang X(x,, x2, x3) pada g berlaku AX = A AB, (2 <0 <0). Jelas bahwa OX " OA + AX OA + 2AB atau : [x1, X2, x3] = Lay, ag, ag) + A [by-a), by-a, bs-a3] Gambar 31 disebut persamaan vektoris garis lurus yang melalui 2 titik A (a1, a2, a3) dan B(b,, bs, bs). Vektor AB (atau vektor-vektor lain # 0 yang terletak pada g, dengan perkataan lain, kelipatan dari AB) disebut vektor arah garis lurus tersebut. Jadi, bila garis lurus melalui titik A(aj, ap, a3) dengan vektor arah a = [a, b, c), persamaannya (X1, Xo. Xa) = fay. ay. aa] + A La, b,c} . (**) dengan (-2 < i =) Persamaan (**) dapat kita tulis menjadi : Ky =a) + Rayxy = ay + AX, = a + Ae nae OH) yang disebut persamaan parameter garis lurus. Kemudian, bila a # 0, b #0, ¢ #0, A kita eliminasikan dari (***) diperoleh : Gis) _ Oo- a) _ Os- a) a b he , atau bila (b) = a) # 0, (b, - bz) # 0, (bs - a3) # 0 A kita eliminasikan dari (*) diperoleh : 49 Gy- x) Or &) Oa a) (by - ay) (bz - a2) (bs - a) Bentuk : Ga- x) Oa) _ Oa - a) a bc merupakan persamaan linier garis lurus melalui titik (a, a3, a) dengan vektor arah [a, b, c], dan Gia) Groza) Oa ao (by - ay) (bp - ag) (b3 - a3) merupakan persamaan linier garis lurus melalui (a), a3, a3) dan by, by, bs) Secara umum untuk R" : (1) Persamaan vektoris garis lurus melalui A(a), a2, b,) adalah : [X1, Xap ces Xa) = [ays day very Ag] + A [by-ay, by-ag, « melalui A(a), ag... dy) dengan arah (pj, Pp. +s Pr [x15 Kay cone nd = Las 26 ey a) +A EPH Pav os Pad sy Ay) dan B(by, bay soe by-aq] dan yang (2) Persamaan parameternya : Xy = ay + A (by ~ ay), Xp = ay +A (By ~ ADs vase Kn = Ap + A (Dy ~ Ap) serta : xy = ay + Apy, Xz = ay + Apa, «1.5 Xp = An + APp (3) Persamaan parameternya : Xy- ay Xp- a Xn - b)-a, bp - a) Dy - aq bila b; - a, # 0 untuk setiap i = 1, 2, ....., n, serta Xp - ay Xz - ag ae Pi P2 Pn bila p, # 0 untuk setiap i = 1, 2, Leanne EEE EEE Catatan : Komponen-komponen dari vektor arah, yaitu p), Pz, ..» Pr Masing-masing disebut bilangan arah. Kalau ada p, = 0 (tidak semua) berarti garis lurus tersebut tegak lurus sumbu x). Misalnya, garis lurus g di Rp mempunyai arah [0, 3], berarti g tegak lurus sumbu X, yang berarti pula sejajar sumbu Xp, Atau garis lurus h di R, mempunyai arah [2, 0, 3], berarti h tegak furus sumbu X; yang berarti pula sejajar bidang koordinat X, OX. Contoh (1.33) : Persamaan garis lurus di R? melalui (3, 0) dan (2, 1) adalah : persamaan vektoris [X), Xo] = (3, 0] + 4 [2 - 3, 1 - 0] = (3,0) +061, I persamaan parameter x, = 3 - A, x2 =A : (x) - 3) x petsamaan linier —— = —~ atau + xp +X2-3 20. Dapat dilihat bahwa bila di R? kita menggunakan sumbu-sumbu X dan Y persamaan linier garis lurus melalui (x,, y;) dan (X2, y2) adalah seperti yang kita kenal yaitu : (y = y,)M(y2 ~ ys) = (x ~ x00 = x1). Contoh (1.34) : Persamaan garis lurus melalui (3, -1, 0, 1) dan (2, 0, 1, 2) di R* adalah : persamaan vektoris : [X1, X2. X3+ xa] = [3, -1, 0, 1] + A [2-3, O+1, 1-0, 2-1] =(3-101)+4CL 14 0 Lehxyehxge lth persamaan parameter: x; = 3-2, x2 = (x 3) ml x persamaan linier atau yt 3m beg nye st 52 Bidang Rata Sebuah bidang rata akan tertentu bila diketahui tiga titik (yang tidak segaris) yang terletak padanya. Misalnya bidang rata diketahui 3 titik P(p,, p>, Ps), Qqi, G2. 43). Rn, ta, 12). Gambar 32 Maka PQ = [q1-P1. 92-2 ds-Ps) PR = [r1-P1, te-Pas PP] Untuk setiap titik X(X,, x2, x3) pada bidang berlaku PX = APQ + UPR, dimana (—c° < h < 0° ; ~e0 < jieo), Jelas dari Gambar 17; OX = OP + PX = OP + 1.PQ + UPR atau : [X15 Xa Xa} = EPs Pas Pal + Mlqu-Pis Qa-P2r Ga-Ps) + HEM-Pis torP2y ty Pal. (1) adalah persamaan vektoris bidang rata melalui 3 titik. Kedua vektor PQ dan PR disebut vektor-vektor arah bidang (setiap 2 vektor yang tidak segaris dari bidang merupakan vektor-vektor arah bidang pula), sehingga persamaan vektoris bidang rata diketahui titik P(p,, pz, p3) dengan vektor-vektor arah [u), us, us] dan v), Vo» Val adalah : [x), X2, x3] = (Py, Po, Ps] + Alu), Us, us] + HIV), Vo, val -- (2) dan persamaan parameternya : x) = pi + Au, + By, Xo = po + Auy + BY, X3 = Ps + Auy + bs Kalau 2 dan p kita eliminasikan dari persamaan (3) dan (4) diperoleh : Vo(X1 > Pi) > UalX2 - P2) ——_—__—_—— _ dan s (xg - P2) - Vi Ga > Pi) Cc di sini C = ujvp - vit misalkan # 0. Kemudian kalau dan jt disubstitusikan ke persamaan (5) diperoleh : COXa - pa) ~ Uy (¥20%1 = Pi) ~ Vile - Pad} ~ V3 {012 = P2) = UeOu - PI) = 0 atau (tgvs - UyV2) (X1 ~ PL) + UV) ~ UyV5) (x2 ~ P2) + COs - Ps) = 0. Kita sebut Uvy = uyv2 = A vu - uv = B dan Ap, + Bp, + Cpy = akan diperoleh persamaan linier bidang rata Ax, + Bx; + C; + D = 0. Catatan : Pada bidang rata Ax, + Bx; + Cx; + D = 0, vektor [A, B, C] disebut vektor normal dari bidang rata, Karena ia tegak lurus bidang rata tersebut. Bila . salah satu komponen vektor normal tersebut = 0, berarti bidang rata tersebut sejajar salah satu sumbu koordinat. Bidang x, + 2x; = 5 € Rj adalah sejajar sumbu X>, Bidang rata dan garis lurus € R, dibahas lebih lanjut pada ilmu ukur analitik ruang. Hyperplane Secara umum, persamaan linier dengan n variabel x, : @yXy + ZpXz Fae + AX =D 1X + ZoX2 disebut suatu hyperplane di R". Persamaan vektorisnya adalah : HS pt yuty + Agta ta + An Mit dimana p adalah vektor posisi salah satu titik pada hyperplane dan u, adalah vektor-vektor arah. Banyaknya parameter ada (n - 1) buah. Vektor a = (a), a3, — aq] disebut vektor normal dari hyperplane. Bukti : Misalkan P(p,, p2, He: ajxy + ax + Pp) dan Q(q), qa, + pXq = b. PQ = [q-p', ¢-p?, .... 4p") terletak pada H. a.PQ = al(q'-p!) + a%(q?-p?) + .... + a"(q"-p"). = (ayqy + aad + oe + Aya) ~ (QP + Aap + one + Aya) 1,) dua titik pada hyperplane Gambar 33 Tetapi P dan Q pada H berarti ap, + ap) + .... + a,py = b dan ajqy + agg + su. + Anqn = b. Jadi a. PQ = b - b = 0. Jadi a tegak lurus PQ yang kita ambil sebarang pada H. Berarti a tegak lurus hyperplane H. Contoh (1.35) : Persamaan bidang rata melalui 3 titik (0, 0, 1), (1, 0, 2), (0, 1, 4) adalah : [x,, X2, X3] = [0, 0, 1] + AL1-0, 0-0, 2-1] + w[0-0, 1-0, 4-1] = [0, 0, 1) + AI, 0, 1] + pO, 1, 3). Persamaan parameternya : x, = 2, Xp =H, X3= 1+ 2+ 3p. Untuk mencari persamaan liniernya kita eliminasikan A dan jt, diperoleh : Xy = 1+ xy + 3x2 atau xy + 3x) - x3 41 = 0. Contoh (1.36) : Untuk mencari persamaan vektoris dari hyperplane H: x, + 2x + x3 + X4 = 6 AR, kita pilih 3 = (n - 1) parameter. Misalkan x, = 2, x2 = Hl, X3 = , jadi xy = 6 - A- 2p - p. Persamaan vektorisnya : [x1, X25 Xa, Xa) = (AsH,P,6-A-2p-p] = [0,0,0,6] + A{1,0,0,-1] + p[0,1,0,-2] + p[0,0,1,-1). 1.26. CONTOH SOAL 1.37. Diketahui vektor-vektor a, b, ¢, d, e, dan f seperti pada Gambar 34. Tentukan: (i) a+b-c¢ (ii) a+d4+2f Gidb+e+f (iv) a + of. a _—— d ft Gambar 34 55 Leen eee eS a Penyelesaian : Menurut kesamaan vektor, jika selalu dapat memindahkan vektor, asalkan arah dan panjangnya tetap. arbte f att int Gambar 35 1.38. Cari x dan y dari (4, y] = x [2.31 Penyelesaian : Dari kesamaan vektor : (4, y] = x (2, 3] = [2x, 3x] berakibat : 4 = 2x. y = 3x; berarti x = 2, y = 1,39. Koordinat titik sudut segitiga ABC adalah A(2, 3, 3). B(4, 1, 0). dan C(O, 0, 0). Tentukan koordinat titik beratnya. Penyelesaian : Lihat Gambar 21. Z titik berat A ABC. ICZI = '/4ICDI jadi CZ =, CD = (CA + CB) = 312.2.3] + Vsl4.1.01 = 21,1. Berarti koordinat Z (2, 1, I) 56 c B Gambar 36 1.40. (i) Tentukan a, b bila a = [2,-3,6], b = (8,2,-3] 1.41 (ii) Jarak A(2, 4, 0), B(-1, -2, 1). (iii) Jarak vektor a = [1, 7] dan b = [6, -5). Penyelesaian : () a, b= (2, -3, 6} . [8, 2, -3] = 2, 8+ ¢3).2+6.(3)=-8 (ii) Jarak A dan B: d= V(-1 - 2)? + (-2- 4) + (1 - 0)? (iii) Jarak 2 vektor a dan b kita tulis d(a, 6) didefinisikan sebagai la - bl. Jadi d(a, b) = Y(6- 1? + (-5 - 7)? = 13. (1) Tentukan k supaya a = [I, k, -2, 5] mempunyai panjang = V39 (ii) Berapa sudut antara a = [1, 2, 3, 4] dan b (0, 0, 1, 1). (iii) Tentukan k supaya a [1, k, 1-3] tegak lurus b = [4, -k, 1]. Penyelesaian : (i) lal =I? + + (2p + 5? = N39. Berarti k? + 30 = 39 atau k = 43. (ii) Sudut antara a dan b : ab, Tal i 58 1.42. ee 10420431441 NP +4344? VR+O+ P+? - 7 , Jadi @ arc cos —— Noo N60 (iii) a tegak lurus b berarti a. b= 0= 1,4 +k. Ck) + (3), | Diperoleh k? = | atau k = + | Buktikan dali! Phytagoras dengan menggunakan vektor. Penyelesaian : Lihat Gambar 37. R ba P a Gambar 37 (QR) 2 = b- a) = (b- a). (b- a) =b.b-2b .ata.a Tetapi b . a = 0 karena a tegak lurus 6. Jadi (QR? = 6. b +a. a = (bP + la. Terbukti (QRY = (PRY? + (PQ). Ketiga titik sudut suatu segitiga terletak pada lingkaran, dengan salah satu sisinya garis tengah lingkaran tersebut, Buktikan bahwa segitiga itu siku- siku. Penyelesaian : Lihat gambar 38. 1.44, Karena masing-masingnya jari-jari berarti |MAI| = |MB| = \MC\ dan jelas MA = -MB. Sedangkan AC = MC-MA CB = MB - MC A M c Gambar 38 Berarti : AC. CB = (MC - MA). (MB - MC) = MC.MB-MA.MB-MC.MC+MA.MC = MC. MB + MB.MB-MC.MC-MB.MC = MB. MB - MC. MC = |MBP - IMCP = 0. Jadi AC tegak lurus CB atau segitiga ABC siku-siku. Jajaran genjang ABCD, alasnya vektor AB = [4, -4] dan sisi yang lain AD = (2, 1). Carilah (i) Sudut-sudut jajaran genjang. (i) Vektor satuan searah dengan tinggi, dan tinggi dari jajaran genjang tersebut. iii) Luas jajaran genjang. (iv) Koordinat vektor diagonal-diagonalnya. 59 1.45. Gambar 39 Penyelesaian : (2,1) . (4-2) V5 .V20 = are cos 6/10 = 53° (i) Sudut DAB = arc cos Sudut ABC = 180° — 53° = 127° (ii) t tegak lurus AB = [4, -2] dengan Ifl = 1. Misalkan ¢ = It), ty! Berarti t+? = 1 . . Sedangkan ¢ . (AB) = 0 berarti 4t,? = 2t, = 0 atau t, = 2t). Substitusikan ke (*) : t;2 + 4t, - 1, berarti t; = + INS, t = [1N5,2N5], atau [-1/V5,-2/V5]. Tinggi jajaran genjang adalah proyeksi AD pada t yaitu = AD. t = (2, 1] . (1V5,2N5] = 4/NS. (Panjang proyeksi kita ambil selalu yang positif). (iii) Luas = (ABI . tinggi = V20 . 4/5 (iv) Vektor diagonal AC = AB + AD (6, -I] dan BD = AD - AB = [-2, 3] = 8 satuan luas. Tentukan persamaan garis lurus g yang melalui titik A (2, 3, 1) dan sejajar BC bila B(4, -5, 1) dan C(2, 7, -3) Penyelesaian : Vektor BC = 2-4, 745, -3-1] = [-2, 12, -4], karena g sejajar BC, maka {-2, 12, -4], merupakan vektor arah dari g. Sehingga persamaan garis g 2 [Xt Xa, Xa} = (2, 3, H+ AL-2, 12, -4] 1.46. 1.47 1.48. Tunjukkan bahwa : (i) Titik ACL, 1, J) terletak pada g. (ii) Titik BG, 2, 1) tidak terletak pada g, bila g : (x1, x2, x3] = (2, 1, 0) + ALL, 0, -1]. Penyelesaian : (i) Kita tunjukkan pada A yang memenuhi persamaan : [1, 1, 1] = (2, 1, 0) + Af}, 0, -1] atau: 1=24A, 151 dan | =-A. Jadi d= -1 memenuhi menunjukkan bahwa (1, 1, 1] terletak pada g. (ii) Persamaan (6, 2, 1] = [2, 1, 0] + AL, 0, -1] tidak memenubi, karena 6=244,2=1 dan | = -A; menunjukkan bahwa (6, 2, 1) tidak terletak pada g. ‘Tentukan persamaan parameter dan persamaan vektor garis lurus (x, - 2)/ 3=0q- D4 =x Penyelesaian : Parameter dari persamaan garis lurus ada satu. Tulis (x, - 2/3 = (x2 - 1)/ 4=x,-1 =A, diperoleh : xi=2432 +42 } adalah persamaan parameternya, dan persamaan + 2 J vektorisnya [x), x2, Xs] = (2, 1, 1] + 413, 4, 1] ‘Tentukan persamaan garis lurus g yang melalui titik P[2, 3, 4] dan tegak lurus bidang W : (x), %2, x3) = (1, 1, 1 +M2, 1 + a, 2. 0 Penyelesaian : Persamaan linier dari W : Ax, + Bx, + Cx3 + D = 0 dimana [A, B, C] vektor normal (vektor yang tegak lurus W) jadi juga merupakan vektor arah dari g. A = uV3 - UV) = B = u,v) - uv3 = C= ave - yy, Jadi, persamaan garis g yang melalui P(2, 3, 4) dan mempunyai arah [-l, -1, 3] adalah [x), x, xs} = [2, 3, 4] + ALL, -2, -1,3]- 61 62 1.49. oe oar Tentukan persamaan bidang rata W yang melalui titik (0, 0, 0) dan garis lurus g : [x1, Xo, %51 = (1, -1, 0} + AL2, 1, Penyelesaian : Titik (1, -1, 0) pada g berarti juga pada W, sehingga vektor [1-0, -1-0, 0- 0) = U1, -1, 0) adalah salah satu vektor arah W, vektor arah yang lain adalah vektor arah g yaitu [2, 1, 1]; jadi W : [x1, X25 x3] = [0, 0, 0] + ALL, =, O} + WI2, 1, 1] atau [x), X, x) = ALL, -1, 01 + 4[2, 1, Tentukan persamaan bidang rata V yang melalui (2, 1, 1) dan sejajar garis lurus g : [X15 Xo Xs) = 12, 1, O} + ALL, HF] serta hs (xy, x2, x5) = MLZ, 3, 1] Penyelesaian : Karena V sejajar g dan h maka vektor arah dari V dapat kita ambil [1, 1, 1] dan (2, 1, 1]. Jadi, persamaan V : [x,, x9, x3] = (2, 1, 1] + ALL, I 1] + nI2, 3, 1. _ Tentukan titik tembus garis Iurus g : (x1, X2. X91 = LI. 2, -1] + Al2, 1, OF pada bidang rata V : 2x, - x) + 3x4 = 0. Penyelesaian : Titik tembus tersebut P terletak baik pada g maupun pada V. Persamaan parameter dari g : xj = 1 + 2A x) = 2 +2, x =~! kita substitusikan ke V, diperoleh 2 (1 + 2A) - (2 + A) + 3-1) =0, diperoleh 2 = 1. Jadi, titik tembus mempunyai vektor posisi [X), x2. Xa] = [1, 2, -I] + 112, 1, 01 = (3. 3, -1]. Atau PQ, 3, -1). Tentukan persamaan hyperplane H di Ry bila (i) H melalui PG, -2, 1, -4) dan tegak lurus a = [2, 5, -6, -2). (ii) H melalui (1, -2, 3, 5) dan sejajar H’ = 4x - Sy + 22- w= 11 Penyelesaian : (i) Vektor a = [2, 5, -6, -2] adalah vektor normal dari H. jadi H berbentuk 2x + Sy - 62 - 2w + k = 0 dan karena melalui P berarti 2(3) + 5(- 2) - 6(1) - 24) + k = 0, jadi k = 2. Sehingga H : 2x + Sy - 6z-2w +2=0 (ii) Karena H sejajar dengan H’ maka vektor normal H_ berbentuk merupakan vektor normal H, yaitu (4, -5, 2, -1]. Jadi H berbentuk 4x - Sy + 2z- w +k =0 dan karena melalui R maka 4(1) - 5(-2) + 2(3) - (5) +k =0, atau k = -15 Jadi H : 4x - Sy + 2z-w-15=0. 1.28. SOAL-SOAL LATIHAN 1.53. Diketahui vektor-vektor p, g 7, s, t dan w sebagai berikut Naa Gambar 40 (i) p-q+s-r Gi) w-ptq-r (iv) sttep-r (v) Qu - 3p + he (i) p+ 3u-r (vil) 3p +q-r)-stu-t (ili) ptqtrtstteu 1.54. Tentukan x dan y untuk soal (i) dan (ii) serta x, y dan z untuk soal (iii) dan (iv). (i) [x, xty] = [y-2, 6] Gi) x{1, 2] = aly, 3) (iii) (3, -1, 3] = xft, 1, 1] + y[l. 1, 0) + 2, 0, 0] (iv) [-1, 3, 3] = x{1, 0, 0] + y[0, 0, -1] + z[0, 1, 63 1.55 jl) Jawab : @ x i) x (iii) x x (iv) Diketahui u = |, -2, 5), v = [3, 1, 2}. Carilah : @ uty (i) -6u (ii) 2a - Sv (iv) wey (lal. Wl (vi) d(u, v) (vii) sudut antara a dan » (viii) proyeksi # pada Jawab : @) [4,-1.3] (vy) V30, v4 Gi) [-6, 12, -30) (vi) Vor (ii) [-12, -9, 20] (vii) are cos -9(2N105) (iv) -9 (viii) 2r4f3, 1, -2] Diketahui vektor-vektor melalu dua titik sebagai berikut vektor titik awal titik ujung a (0, 0, 0) (rani) b (0, 0, 0) (4, 0, 0) c (2,2, 1) (4,2, d (4, 2, 1) (4, 0, 0) Keempat vektor tersebut membentuk sebuah segi empat (i) Tunjukkan bahwa segi empat tersebut trapesium siku-siku. (i) Tentukan keliling trapesium tersebut. (iii) Carilah luas trapesium tersebut. (iv) Tentukan panjang, dan koordinat titik potong, dari diagonal trapesium tersebut. Jawab : (i) 9+V5 (ii) 3V5 (iv) V21, 3, sy “Vs, 2/5) SS 1.57. [Pere 1.60. 161. oe. 1.63. Titik-titik sudut sebuah segitiga adalah : A(2, 3, 1), BC-I, 1, 2), CC, -2, 3), Tentukan panjang garis berat yang ditarik dari titik B ke sisi AC, dan sudut antara garis berat tersebut dengan sisi AC. Jawab : 4.26, are cos (VOIV/14. . Diketahui sebarang vektor x #0, y #0 € R". x-y Vektor z = mane x.y Buktikan : z tegak lurus y, serta | ——— y P + lel? = be? yey Buktikan dengan vektor bahwa diagonal belah ketupat saling tegak lurus. Buktikan dengan vektor bahwa ketiga garis tinggi sebuah segitiga bertemu di satu titik. ABCD jajaran genjang, buktikan : (AC)? + (BD)? = (AB)? + (BC)? + (CD)? + (DA)?. Tunjukkan apakah ketiga vektor a, b, c berikut membentuk sebuah segitiga. a b c i) (2, 1, 3] (i, -1, 2] [3, 0, 5} (ii) {0, 1, 4] (1, 3, 2] {, 4, 2] (iii) (2,3, C1, 2,0 (1, -5, -2) Jawab : (1) ya; (ii) tidak; (iii) tidak. Diketahui setiap v vik [1 0, 01, = (0, 1, 0}, & = (0, 0, 1]. Tunjukkan bahwa untuk fa, b,c] © R? berlaku v = ai + bj + ck dan, i=a,v.j=b, 65 1.64, 1.66. Tentukan persamaan vektoris, parameter, dan linier garis lurus melalui A(2, 4, 1) dengan vektor arah : @ 0,10 Gi) [2, 1, 0) (iii) [0, 3, 0) Jawab (i) [Xy, Xa, Xal 1+ Ath 1 Us xp=2thuysl+hxuyeleh x7 25%-bexy-d (Gi) Exp. Xa. 9) = (2, LW + AQ, 1, Of: tM w=lthuyeh X> dan x; = | (garis lurus sejajar bidang X,, OX, atau tegak lurus sumbu X,). (iii) (xy, Xa. x5] = 12, 1, H+ 40, 3, O}, x) = 2, x) = 143A, xa = 1: garis lurus tegak lurus bidang X, OX, atau sejajar sumbu x2, persamaan liniernya x; = 2, xy = 1 Tentukan persamaan vektoris garis lurus x, - 3 = x) - 4 =-%, +2 = 3x, +2. Jawab : [X1, Xo, X3, X4) = 13, 4, 2, 7) + ALL, 1-1, "Al Periksa apakah garis-garis lurus g : (X), Xa, Xs] = (3, 1, 1] + Af-1, -2. 9] dan h : [x), x2, Xa] 3] + Af-2, I, 2] berpotongan. Jika benar, tentukan titik potongnya. Jawab : Berpotongan di (3, 1, 1) . Tentukan persamaan bidang rata yang melalui (1, 1, 1) dan garis lurus g 2 [xy Xap Xal = [1 2, 1) + ALL, 0, 2] Jawab : [x Xa, Xs) = (1 1 1 + ALO, 1, 01 + BLL, 0, 2) poe 1.68. 1.69. 1.70. 171 fips Tentukan titik tembus garis lurus [x, y, 2] = (2, 1, 1] + + ALI, 2, 1] pada bidang rata (x, y, z] = (3, 0, 0] + ALI, 3, 1) + BEL, 0, 1) Jawab : (3, 3, 2) Tentukan persamaan bidang rata melalui garis lurus g : [x, y. 2] = [1, 2, 3] + Ald, 5, 6] serta sejajar garis lurus h : [x, y, 2] = [7, 8, 10] + ACL, 2, 31]. Jawab : Ix, y, 2] = (1, 2, 31 + Al4, 5, 6] + BEI, 2, 31. Tentukan persamaan bidang rata (hyperplane) di R? yang : (i) melalui (2, -7, 1) dan tegak lurus (3, 1, -11] (ii) melalui (1, -2, 2), (0, 1, 3) dan (0, 2, -1). Jawab : () 3x+y- M24 12=0; (i) 13x + 4y +2-7=0. Tentukan nilai k supaya kedua hyperplane 2x - ky + 42 - Su = 11 dan 7x + 2y - z+ Qu =8 saling tegak lurus. Jawab : k = 0 (2 hyperplane saling tegak lurus bila vektor-vektor normalnya saling tegak lurus) Diketahui garis g : (x. y, 2] = [11, 18, 4] + Al2, 5, -2]. Tentukan : (i) Bidang V yang tegak lurus pada g melalui P(1, 1, 1), balu cari titike tembus g pada V (ii) Hitung jarak titik P ke titik tembus tersebut, jarak tersebut adalah jarak titik P ke garis lurus g. 67 1.73. Jawab : (i) 2x + Sy - 2-5 =0, G, 3, 10); Gi) Vion Tentukan persamaan garis lurus melalui (3, 2, 1) sejajar bidang rata [X,, Xp, x3} = ALI, 2, 3) + BLL, 1, 1] dan tegak Jurus garis lurus [x1, x2, x3] = Mel, 2, 1. Jawab : Ux), Xa, X53] = (3, 2, 1] + Af2, 1, O}. CONTOH PROGRAM Bab 1 DETERMINAN ORDO 2 40 CLS:PRINT’MENGHITUNG DETERMINAN ORDO 2” 20 PRINT’DETERMINAN: *:PRINT 30 PRINT” AB” 40 PRINT” C D ”:PRINT 50 PRINT ” Harga A"; 60 INPUT A 70 PRINT ” Harga B :”; 80 INPUT B 90 PRINT ” Harga C :”; *100 INPUT C 110 PRINT "Harga D :*; 120 INPUT D 130 DET=A*D-B*C 150 PRINT’DETERMINAN = ”;USING"###.#DET 160 END DETERMINAN ORDO 3 40 CLS:PRINT’MENGHITUNG DETERMINAN ORDO 3” 20 PRINT’DETERMINAN: ™:PRINT 30 PRINT’ A BC’ 40 PRINT’ D E F” 60 PRINT’ G H I:PRINT 60 PRINT ” Harga A .”;: INPUT A 70 PRINT ” Harga 80 PRINT " Harga 90 PRINT” Harga 100 PRINT " Harga E 110 PRINT " Harga F 120 PRINT ” Harga G 130 PRINT ” Harga H 140 PRINT ” Harga | 150 DET+ = ATE*l + B°F"G + C*D'H 160 DET- = C*E"G + A’F'H + B*D"T 180 PRINT’DETERMINAN =";USING"###.#4?;DET a 190 END 69 DOT PRODUK DAN SUDUT ANTARA DUA VEKTOR 30 ‘DOT PRODUK DUA VEKTOR: 40 CLS:INPUT"UKURAN/ORDER VEKTOR ”;N 50 DIM A(N),B(N) 60 PRINT:PRINT’VEKTOR 1”:PRINT’KOMPONEN KE :” 70 FOR J=1TON 80 PRINT" "JIONPUT AQ) 90 NEXT J 100 PRINT:PRINT:PRINT’VEKTOR 2”:PRINT’KOMPONEN KE :* 110 FOR J =1TON 120 PRINT” “yINPUT B(J) 130 NEXT J 140 D=0 150 FOR K=1 TON 160 D=D+A(K)*B(K) 170 NEXT K : , 180 PRINT:PRINT "DOT PRODUK= ";D 190 IF D=0 THEN PRINT:PRINT"kedua vektor saling orthogonal, sudut = 90 derajat” 200 ‘Menghitung panjang vektor 210 P1=0 220 FOR K= 1 TON 280 P1=P1+A(K)*2 240 NEXT K 250 PA1=SQR(P1) 260 PRINT:PRINT’PANJANG VEKTOR 1 =;USING "WH dHHH;PA1 270 P2=0 280 FOR K=1 TON 290 P2=P2+B(K)\2 300 NEXT K 310 PA2=SQR(P2) 320 PRINT’PANJANG VEKTOR 2 = ";USING*###.#HHEP’;PA2 330 SDT=D/PA1*PA2) 340 PRINT"COSINUS SUDUT KE 2 VEKTOR = ";USING"#.####";SDT 350 END 4 JENIS IRISAN KERUCUT 10 ‘menentukan jenis irisan kerucut 20 'A11(xA2 + 2TA12xty + AQZ*VAD + 2*A13*x + 2°A23"Y + ASB = 0 30 PRINT " Harga Att 40 PRINT ” Harga A12 50 PRINT ” Harga A22 60 PRINT ” Harga A13 70 PRINT ” Harga A23 80 PRINT " Harga A33 90. ‘menghitung H 100 DET+ = A11*A22*A33 + A12*A23*A13 + A13*A12*A23 110 DET- = A13*A22"A13 + A11*A23*A23 + A12*A12°A33 120 H = DET + - DET- 130 D 11*A22 - A12*A12 140 IF H = 0 THEN 240 150 PRINT'IRISAN KERUCUT SEJATI” 160 IF D > 0 THEN 200 170 IF D < 0 THEN 190 180 PRINT:PRINT’BERBENTUK PARABOLA”:GO TO 330 190 PRINT:PRINT’BERBENTUK HIPERBOLA”:GO TO 330 200 S = A11 + A22 210 IF S/H > 0 THEN 230 220 PRINT:PRINT’BERBENTUK ELIPS NYATA":;GO TO 330 230 PRINT:PRINT’BERBENTUK ELIPS KHAYAL"G TO 330 240 PRINTIRISAN KERUCUT BERUBAH CORAK MENJADI SEPASANG GARIS LURUS” 250 IF D > 0 THEN 320 260 IF D < 0 THEN 310 270 F = A22*A33 - A23*A23 280 IF F = 0 THEN 300 290 PRINT:PRINT’BERBENTUK SEPASANG GARIS SEJAJAR": GO TO 330 300 PRINT:PRINT’BERBENTUK SEPASANG GARIS BERPOTONGAN NYATA”: GO TO 330 320 PRINT:PRINT’BERBENTUK SEPASANG GARIS BERPOTONGAN KHAYAL” 330 END n

You might also like