Professional Documents
Culture Documents
doi https://doi.org/10.20886/jppdas.2018.2.2.173-187
ABSTRACT
ABSTRAK
Identifikasi kekeringan diperlukan sebagai data dasar untuk mitigasi bencana kekeringan.
Beberapa metode identifikasi kekeringan telah tersedia. namun perlu diujicobakan di
daerah beriklim kering. Tujuan penelitian ini adalah identifikasi dan mitigasi kekeringan di
DAS Moyo, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Metoda yang digunakan dalam studi ini adalah
metode Paimin dan Syarif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metoda Paimin
menghasilkan peta kerentanan yang seragam, yaitu “agak rentan” untuk seluruh DAS. Hasil
ini disebabkan karena parameter yang digunakan hanya mempunyai satu kelas untuk
seluruh DAS. Metode Syarif memberikan hasil yang lebih bervariasi karena parameter yang
digunakan untuk DAS Moyo menghasilkan beberapa kelas kerentanan. Namun metode ini
©2018 JPPDAS All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA licence. 173
Identifikasi dan Mitigasi Kerentanan Kekeringan DAS Moyo.......................................(Endang Savitri dan Irfan Budi Pramono)
mempunyai kelemahan dalam menerapkan kedalaman muka air tanah. Di DAS Moyo hanya
mempunyai satu kelas, padahal kedalaman muka air tanah bervariasi dari 4 sampai 11 m
pada musim kemarau. Kedua metoda yang digunakan menunjukkan hasil yang sama, yaitu
kelas kerentanan kekeringan di DAS Moyo adalah “sedang” (metoda Syarif) atau “agak
rentan” (metoda Paimin). Agar metode-metode tersebut cocok untuk daerah kering maka
kelas kekeringan dari setiap parameter perlu di-reklasifikasi lagi. Dengan mengkombinasikan
kedua metoda di atas diharapkan akan diperoleh hasil yang lebih baik. Pada parameter IPA,
yang dapat dimodifikasi adalah jumlah penduduk dan penggunaan air yang lebih efisien.
Pemanfaatan air secara efisien dapat dilakukan melalui penyuluhan kepada masyarakat.
Adaptasi kekeringan dapat juga dilakukan dengan pembuatan embung dan tandon air serta
pengaturan pola tanam.
Kata kunci: kekeringan; kerentanan; mitigasi
174 ©2018 JPPDAS All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license.
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai E-ISSN:2579-5511/P-ISSN:2579-6097
(Journal of Watershed Management Research)
Vol. 2 No. 2, Oktober 2018 : 173-187
Bhuiyan, & Hussein, 2018). Kekeringan kenalkan oleh Bequeria et al. (2014).
tersebut dapat menyebabkan kerugian Penentuan periode kekeringan juga dapat
pada daerah-daerah yang bergantung dilakukan melalui citra satelit yang
pada pertanian apabila tidak diantisipasi melihat perbedaan pertumbuhan
sebelumnya. Kekeringan merupakan tanaman pada saat kekeringan atau saat
bencana yang sangat kompleks dan normal (Demisse et al., 2018). Metoda
mempunyai dampak yang sangat buruk penghitungan kekeringan yang lain adalah
terhadap manusia (Wilhite, Svoboda, & menggunakan Index Keke-ringan Palmer
Hayes, 2007). (Putro, Hadiani, & Suyanto, 2016;
Suryanti, 2008), metoda SPI (Standardised
Pada negara yang sedang berkembang
Precipitation Index) (Das, Dutta, Sharma,
atau miskin, kekeringan akan memberikan
& Dadhwal, 2016; Saidah et al., 2017; Sari,
dampak yang lebih buruk dibandingkan
Pancariniwati, & Pratiwi, 2017; Utami,
dengan negara yang sudah berkembang
Hadiani, & Susilowati, 2013). Metoda
(Van Lanen, 2015).
penentuan lokasi rentan kekeringan yang
Kekeringan disebabkan oleh faktor tidak hanya menggunakan parameter
alam dan faktor manusia (Paimin, curah hujan telah dikembangkan oleh
Pramono, Purwanto, & Indrawati, 2012; Paimin et al. (2012) yang juga
Zou, Xia, & She, 2017), dimana faktor mempertimbangkan Index Penggunaan
manusia adalah faktor yang dapat di- Air (IPA) dan Debit Minimum Spesifik
kendalikan. Seperti penelitian yang (DMS). Syarif, Barus, & Effendy, (2013)
dilakukan oleh Burchfield, Williams & menggunakan faktor kedalaman air tanah
Carrico (2018) di Sri Lanka yang dan jarak dari sungai ke lokasi penelitian.
mengatakan bahwa masyarakat di Sri
Tulisan ini bertujuan untuk
Lanka memanfaatkan air hujan untuk
mengidentifikasi daerah kering dan
memenuhi kebutuhan pada saat musim
kering. Pengetahuan mengenai adaptasi alternatif adaptasinya di DAS Moyo
dengan menggunakan metoda yang
masyarakat terhadap bencana kekeringan
dikembangkan oleh Paimin et al. (2012)
dapat digunakan sebagai salah satu upaya
dan Syarif, Barus, & Effendy, (2013), dan
untuk melakukan mitigasi bencana
untuk selanjutnya dalam tulisan ini
kekeringan (Mihunov et al., 2018).
disebut metoda Paimin dan metoda
Beberapa metoda penentuan Syarif.
kekeringan hanya menggunakan curah
II. BAHAN DAN METODE
hujan sebagai parameternya, seperti SPI
(Standardized Precipitation Index) yang A. Waktu dan Lokasi
digunakan oleh beberapa peneliti antara
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun
lain Bonacorso et al.(2003), Livida dan
2017 di DAS Moyo, Kabupaten Sumbawa,
Assimakopulos (2007), Utami et al.(2013),
Nusa Tenggara Barat. Secara astronomis
dan Edossa (2010). Metode lainnya adalah
DAS Moyo terletak di 117o22’ – 117o40’
SPEI (Standard Pricipitation and
BT dan 08o24’ – 08o50’ LS (Savitri,
Evapotranspiration Index) yang diper-
Pramono, Indrawati, Yuliantoro, &
©2018 JPPDAS All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license. 175
Identifikasi dan Mitigasi Kerentanan Kekeringan DAS Moyo.......................................(Endang Savitri dan Irfan Budi Pramono)
Ardianto, 2017). Secara administratif DAS peta penutupan lahan yang diterbitkan
Moyo berada di Kabupaten Sumbawa tahun 2016 oleh Ditjen Planologi
(Gambar 1). Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL),
Kementerian Lingkungan Hidup dan
B. Bahan dan Alat
Kehutanan (LHK).
Peta dan data yang digunakan adalah:
peta RBI tahun 2016 dan sistem lahan Semua peta yang digunakan berskala 1:
yang dikeluarkan oleh Badan Informasi 250.000. Data hujan harian 10 (sepuluh)
Geospasial (BIG); peta geologi dari Pusat tahun terakhir (2006-2016) diperoleh dari
Survei Geologi, Kementerian Energi dan Badan Meteorologi Klimatologi dan
Sumber-daya Mineral (ESDM); peta tanah Geofisika (BMKG) dan Balai Informasi
yang diterbitkan oleh Balai Penelitian Infrastruktur Wilayah (BIIW), Pemprov
Tanah, Kementerian Pertanian; NTB.
Gambar (Figure) 1. Peta Administrasi DAS Moyo (Administration Map of Moyo watershed)
Sumber (Source): Peta Rupa Bumi Indonesia (Topograpich Map), 2016
176 ©2018 JPPDAS All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license.
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai E-ISSN:2579-5511/P-ISSN:2579-6097
(Journal of Watershed Management Research)
Vol. 2 No. 2, Oktober 2018 : 173-187
Persamaan yang digunakan untuk menghitung IBK dalam metoda Syarif sebagai berikut:
IBK : (0,33CH)+ (0,27KAT) + (0,20SA) + (0,13T) + (0,06WSVI) (2)
Keterangan (Remark)
CH : Curah hujan bulan kering T : Tekstur tanah
KAT : Kedalaman air tanah WSVI : Water supply vegetation index
SA : Sumber air
©2018 JPPDAS All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license. 177
Identifikasi dan Mitigasi Kerentanan Kekeringan DAS Moyo.......................................(Endang Savitri dan Irfan Budi Pramono)
Tabel (Table) 1. Padanan kelas kerentanan kekeringan metoda Paimin et al. (2012) dan Syarif et al. (2013) (The
drought vulnerability equivalent of Paimin et al. (2012) and Syarif et al. (2013) methods)
Metoda Paimin (Paimin method) Metoda Syarif (Syarif method)
Sangat rentan (Highly vulnerable) Tinggi (Vulnerable)
Rentan (Vulnerable) Sedang (Medium)
Agak rentan (Medium vulnerable) Rendah (Low)
Sedikit rentan (Low vulnerable) Aman (Not vulnerable)
Tidak rentan (Not vulnerable) -
Tabel (Table) 2. Parameter hujan yang digunakan untuk metode Paimin et al. (2012) dan Syarif et al. (2013)
(Rainfall parameters used by Paimin et al. (2012) and Syarif et al. (2013))
Minimum Maksimum Ket.
Parameter (Parameters) Kelas (Class)
(Minimum) (Maximum) (Remarks)
Jumlah bulan kering (Numbers of dry 6,14 6,88 5-7 Sedang
months)
Curah hujan tahunan (Yearly precipitation) 1.322,89 1.523,43 1.000-1.500 Sedang
(mm) 1.500-2.000 Rendah
Curah hujan bulan kering (Precipitation in 16,25 56,06 15-30 Tinggi
dry months) (mm) 30-45 Sedang
45-60 Rendah
Gambar (Figure) 2. Parameter hujan yang digunakan: (a) jumlah bulan kering; (b) curah hujan tahunan; (c)
curah hujan musim kering di DAS Moyo (The rainfall parameters used for the analysis: (a)
number of dry months; (b) yearly precipitation; (c) precipitation in dry months in Moyo
watershed)
Sumber (Source) : Analisis data hujan (rainfall data analysis), 2018
Tabel (Table) 3. Nilai evapotranspirasi pada penutupan lahan di DAS Moyo (Evapotranspiration value for each
land cover in Moyo watershed)
©2018 JPPDAS All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license. 179
Identifikasi dan Mitigasi Kerentanan Kekeringan DAS Moyo.......................................(Endang Savitri dan Irfan Budi Pramono)
Gambar (Figure) 3. Peta yang digunakan dalam analisis: (a) sebaran penutupan lahan dan (b) nilai
evapotranspirasi berdasarkan penutupan lahan di DAS Moyo (Maps used for analysis (a)
land cover and (b) values of evapotranspiration based on land cover in Moyo watershed.
Sumber (Source): Peta penutupan lahan Ditjen PKTL dan analisis peta (land cover map from Ditjen PKTL and
map analysis), 2016
Gambar (Figure) 4. (a) Peta sumber air (sungai dan bendungan) dan (b) peta buffer sumber air di DAS Moyo
((a) Map on water sources (rivers and dams) and (b) map of water sources buffering in
Moyo watershed)
Sumber (Source): Peta RBI dan analisis peta (topographic map and map analysis), 2016
180 ©2018 JPPDAS All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license.
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai E-ISSN:2579-5511/P-ISSN:2579-6097
(Journal of Watershed Management Research)
Vol. 2 No. 2, Oktober 2018 : 173-187
a b
Gambar (Figure) 5. Peta kerentanan kekeringan: (a) metoda Paimin, (b) metoda Syarif di DAS Moyo (Map on
drought vulnerability: (a) using Paimin method (b) using Syarif method in Moyo watershed).
Sumber (Source): Analisis peta (map analysis).
©2018 JPPDAS All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license. 181
Identifikasi dan Mitigasi Kerentanan Kekeringan DAS Moyo.......................................(Endang Savitri dan Irfan Budi Pramono)
182 ©2018 JPPDAS All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license.
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai E-ISSN:2579-5511/P-ISSN:2579-6097
(Journal of Watershed Management Research)
Vol. 2 No. 2, Oktober 2018 : 173-187
©2018 JPPDAS All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license. 183
Identifikasi dan Mitigasi Kerentanan Kekeringan DAS Moyo.......................................(Endang Savitri dan Irfan Budi Pramono)
184 ©2018 JPPDAS All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license.
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai E-ISSN:2579-5511/P-ISSN:2579-6097
(Journal of Watershed Management Research)
Vol. 2 No. 2, Oktober 2018 : 173-187
©2018 JPPDAS All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license. 185
Identifikasi dan Mitigasi Kerentanan Kekeringan DAS Moyo.......................................(Endang Savitri dan Irfan Budi Pramono)
186 ©2018 JPPDAS All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license.
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai E-ISSN:2579-5511/P-ISSN:2579-6097
(Journal of Watershed Management Research)
Vol. 2 No. 2, Oktober 2018 : 173-187
©2018 JPPDAS All rights reserved. Open access under CC BY-NC-SA license. 187