You are on page 1of 9

JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 2 No.

4
ISSN. 2550-0414 Nov 2018
THE EFFECT OF SUPERVISION AND TRAINING ON EMPLOYEE PERFORMANCE
PT. DAILY ATTITUDE FOR MEDAN (PUBLISHING NEWSPAPER)

Rizky Widya1
rizkywidya07@yahoo.com
Darwin2
Management of Universitas Prima Indonesia1,2
Pratiwi Eka Sari1, Delyanti Azzumarito Pulungan 2
Emma Novirsari,3 Jaka Permana,4
Lecturer at the Faculty of Economics, Management, University of Prima Indonesia 1,2,3,4

ABSTRACT

Performance in an organization is carried out by all human resources in the organization, both
elements of leadership and workers. There are so many factors that can affect human resources in running their
performance. The theories used in this study are understanding, importance, influencing factors, benefits and
objectives as well as indicators of supervision, training and performance. This research was conducted at PT.
Terrain alert daily which is a company engaged in the press (newspaper) whose activities are associated with
consumers and resource persons. The research method used in this study is descriptive quantitative with
explanatory descriptive nature. The population in this study 91 employees is pt. daily field alert and study sample
of 74 employees. By using a random sampling technique and 30 respondents from similar fields to test validity
and reliability. The results showed that supervision and training simultaneously and partially had a significant
effect on performance with a determination coefficient of 28.5%. The conclusion of this study is that simultaneous
and partial supervision and training have a significant effect on the performa

Keywords: Supervision, Training and Performance

PENDAHULUAN

Di era globalisasi pengelolaan sumber daya manusia bukan merupakan hal yang mudah, oleh karena
berbagai suprastruktur dan infrastruktur perlu disiapkan untuk mendukung terwujudnya proses sumber daya yang
berkualitas. Dengan demikian maka perusahaan dapat terus berjalan dan memenuhi kebutuhan organisasi. PT.
Harian Waspada Medan di dalam menjalankan aktivitasnya pastilah sangat memerlukan tenaga kerja yang
profesional dan terampil. Karena perusahaan ini bergerak di bidang pers (surat kabar) yang aktivitasnya banyak
berhubungan dengan konsumen dan narasumber.

PT. Harian Waspada Medan pada periode Juli 2016 – Desember 2016 menurun, Hal ini tentu akan
sangat mempengaruhi tujuan perusahaan. Dilihat dari hasil target penjualan dan hasil penjualan serta % selisih
pada bulan Juli 2016 – Desember 2016 PT. Harian Waspada. , pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan
diarahkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah ditentukan dan untuk
meningkatkan mutu kerja karyawan. Pengawasan juga bisa menimbulkan pemborosan sumber daya atau
karyawan dan membuat sulit pencapaian tujuan perusahaan jika pengawasan tersebut tidak dilakukan secara
berkala. Sedangkan gejala-gejala permasalahan yang timbul dalam suatu perusahaan adalah kurang
maksimalnya pimpinan dalam memberikan pengawasan terhadap karyawan. Pelatihan merupakan hal yang
74
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 2 No. 4
ISSN. 2550-0414 Nov 2018
mutlak harus dilakukan oleh perusahaan agar kemampuan karyawan terhadap suatu pekerjaan tidak jalan
ditempat dan diharapkan dengan pelatihan yang rutin dilakukan oleh perusahaan maka kemampuan karyawan
akan meningkat.

Pelatihan juga sangat diperlukan terhadap karyawan baru yang cenderung belum memahami dan
terbiasa dengan pekerjaan yang ada di perusahaan. Pelatihan terhadap karyawan baru bisa menambah
wawasan para karyawan dan menimbulkan insiatif-inisatif yang baru demi tercapainya tujuan perusahaan.

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengawasan terhadap kinerja karyawan pada PT.Harian
Waspada Medan.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan pada PT.Harian
Waspada Medan.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengawasan dan pelatihan terhadap kinerja karyawan pada
PT.Harian Waspada Medan.

KAJIAN PUSTAKA

Pengawasan
Menurut Manullang (2009:173) pengawasan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menerapkan
pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya, dan bila perlu mengoreksi dengan maksud supaya
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.
Menurut Siswandi (2011:195), pengawasan dapat didefenisikan sebagai proses untuk “menjamin”
bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Sedangkan, menurut Fahmi (2014:138), pengawasan
adalah sebagai proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dalam manajemen tercapai.

Indikator-indikator Pengawasan
Menurut Siswandi (2015:207) Untuk menjadi efektif, sistem pengawasan harus memenuhi kriteria-
kriteria tertentu. Kriteria-kriteria utama adalah bahwa sistem seharusnya :
1. Akurat
Informasi tentang pelaksanaan kegiatan harus akurat. Data yang tidakakurat dari sistem pengawasan dapat
menyebabkan organisasi mengambil tindakan koreksi yang keliru atau bahkan menciptakan masalah yang
sebenarnya tidak ada.
2. Tepat Waktu
Informasi harus dikumpulkan, disampaikan dan dievaluasi secepatnya jika kegiatan perbaikan harus
dilakukan segera.
3. Objektif secara Menyeluruh
Informasi harus mudah dipahami dan bersifat objektif serta lengkap.
4. Terpusat pada titik pengawasan strategik
Sistem pengawasan harus memusatkan perhatian pada bidang-bidang dimana penyimpangan-penyimpangan
dari standar paling sering terjadi atau akan mengakibatkan kerusakan paling fatal.

75
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 2 No. 4
ISSN. 2550-0414 Nov 2018
5. Realistik secara ekonomis
Biaya pelaksanaan sistem pengawasan harus lebih rendah, atau paling tidak sama dengan kegunaan yang
diperoleh dari sistem tersebut.
6. Realistik secara organisasional
Sistem pengawasan harus cocok atau harmonis dengan kenyataan-kenyataan organisasi.
7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
Informasi pengawasan harus terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi karena (1) setiap tahap dari proses
pekerjaan dapat mempengaruhi sukses atau kegagalan seluruh operasi, dan (2) informasi pengawasan harus
sampai pada seluruh personalia yang memerlukannya.
8. Fleksibel
Pengawasan harus mempunyai fleksibilitas untuk memberikan tanggapan atau reaksi terhadap ancaman
ataupun kesempatan dari lingkungan.
9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional
Sistem pengawasan efektif harus menunjukkan, baik deteksi atau deviasi dari standar, tindakan koreksi apa
yang seharusnya diambil.
10. Diterima para anggota organisasi
Sistem pengawasan harus mampu mengarahkan pelaksanaan kerja para anggota organisasi dengan
mendorong perasaan otonomi, tanggung jawab dan berprestasi.

Pelatihan
Menurut Sinambella (2016: 170) “Pelatihan adalah suatu proses yang sistematis dari organisasi untuk
mengembangkan keterampilan individu, kemampuan, pengetahuan atau sikap yang dapat merubah perilaku
pegawai untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.

Indikator-indikator Pelatihan
Mangkunegara (2013:44) Indikator pelatihan :
1. Tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan harus jelas dan dapat diukur
2. Para pelatih (trainers) harus ahlinya dan berkualifikasi memadai (profesional)
3. Materi pelatihan dan pengembangan harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai
4. Metode pelatihan dan pengembangan harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan pegawai yang
menjadi peserta
5. Peserta pelatihan dan pengembangan (trainers) harus memenuhi persyaratan yang ditentukan.

Kinerja
Menurut Sedarmayanti (2016: 285) “Kinerja adalah proses menyeluruh untuk mengamati kinerja karyawan,
dalam hubungannya dengan persyaratan jabatan, jangka waktu tertentu (yakni hubungannya dengan
persyaratan apa yang diharapkan karyawan, menetapkan tujuan, memberi bimbingan langsung tentang
bagaimana melakukan pekerjaan, menyimpan dan mengakses informasi tentang kinerja), kemudian membuat
penilaian tentang kinerja itu”

.
76
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 2 No. 4
ISSN. 2550-0414 Nov 2018
Indikator dari Kinerja
Menurut Sutrisno (2013 : 172), indikator kinerja dikelompokkan ke dalam empat kategori berikut ini:
1. Kualitas
kualitas yang dihasilkan menerangkan tentang jumlah kesalahan, waktu, dan ketepatan dalam
melakukan tugas.
2. Kuantitas
Kuantitas yang dihasilkan, berkenaan dengan beberapa jumlah produk atau jasa yang dapat dihasilkan.
3. Waktu kerja
Waktu kerja, menerangkan akan jumlah beberapa absen , keterlambatan, serta masa kerja yang telah
dijalaniindividu pegawai tersebut.
4. Kerja sama
Kerja sama , menerangkan akan bagaimana individu membantu atau menghambat usaha dari teman
sekerjanya.

Teori Pengaruh Pengawasan Terhadap Kinerja


Menurut Fahmi (2013: 138) “Pengawasan secara umum dapat didefinisikan sebagai cara suatu
organisasi mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien, serta lebih jauh mendukung terwujudnya visi dan misi
organisasi.
Menurut Daulay dkk (2016 : 184) pengawasan juga dimaksudkan sebagai suatu usaha sistematis oleh
manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan yang telah ditentukan terlebih
dahulu untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan untuk mengambil tindakan
penyembuhan yang diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya manusia digunakan dengan seefektif dan
seefisien mungkin di dalam mencapai tujuan”.
Teori Pengaruh Pelatihan Terhadap Menurut Sinambela (2016:174) “Pelatihan mengacu pada upaya yang
direncanakan oleh suatu organisasi untuk mempermudah pembelajaran para pegawai tentang kompetensi yang
berkaitan dengan pekerjaan. Kompetensi tersebut meliputi pengetahuan, keterampilan, atau perilaku yang
sangat penting untuk meningkatkan kinerja karyawan”.

Menurut Yani (2012:83) “Pelatihan dan Pengembangan bagi SDM adalah suatu kegiatan untuk
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia agar bisa menjadi sumber daya yang berkualitas baik dari segi
pengetahuan, keterampilan kerja dan tingkat profesionalisme yang tinggi dalam hal berkerja agar bisa
meningkatkan kemampuan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dengan baik”.

Hipotesis
H1 : Pengawasan berpengaruh terhadap Kinerja karyawan PT. Harian Waspada Medan
H2 : Pelatihan berpengaruh terhadap Kinerja karyawan PT. Harian Waspada Medan
H3 : Pengawasan dan Pelatihan berpengaruh secara bersamaan terhadap Kinerja Karyawan PT. Harian
Waspada Medan.

77
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 2 No. 4
ISSN. 2550-0414 Nov 2018

Pengawasan H1
(X1)
H3
Kinerja
H2 (Y)
Pelatihan
(X2)

Metode Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian melakukan penelitian di PT. Harian Waspada Medan yang beralamat di jalan Letjan Suprapto/Brigjen
katamso No.1. Penelitian di lakukan pada bulan Juli 2017 - September 2018.

Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempuyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini
berjumlah 91 karyawan perusahaan.

Sampel
jumlah popolasi yaitu 91 karyawan. Diperoleh jumlah sampel untuk responden peneliti ada 74 karyawan
penarikan menggunakan sampling random dan 30 responden di ambil dari karyawan yang bekerja di PT. Harian
Waspada Medan di jalan Sidorukun untuk uji validitas dan reliabilitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Metode Penelitian
Hasil Uji Koefisien Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,958 3,736 -,256 ,798
KOMUNIKASI ,380 ,101 ,306 3,765 ,000
PENGAWASAN ,646 ,085 ,618 7,593 ,000
a. Dependent Variable: DISIPLINKERJA

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data diolah)


Disiplin Kerja= -0,958 + 0,380 Komunikasi + 0,646 Pengawasan
Dimana:
Y = Disiplin Kerja
X1 = Komunikasi
X2 = Pengawasan

78
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 2 No. 4
ISSN. 2550-0414 Nov 2018
Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta (a) sebesar 11.592 yang artinya jika tidak ada variabel pengawasan dan pelatihan,
maka nilai kinerja sebesar 11.592 satuan.
b. Variabel pengawasan (X1) sebesar 0,205 dan bernilai positif yang berarti setiap kenaikan variabel
pengawasan sebesar 1 satuan maka nilai kinerja akan naik sebesar 0,205 satuan dengan asumsi
variabel yang lain tetap
c. Variabel pelatihan (X2) sebesar 0,662 dan bernilai positif yang berarti setiap kenaikan variabel pelatihan
sebesar 1 satuan maka nilai kinerja akan naik sebesar 0,662 satuan dengan asumsi variabel yang lain
tetap .

Koefisien Determinasi Hipotesis


Model Summaryb

Mo R R Adjusted R Std. Error


del Square Square of the
Estimate

1 .850a .723 .715 2.590

a. Predictors: (Constant), Pelatihan, Pengawasan

b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Hasil Penelitian, 2018 ( Data diolah)

Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh koefisien determinasi Adjusted R Square adalah sebesar 0.715
yang artinya sebesar 71,5% variasi kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variasi pengawasan dan pelatihan
dan sisanya 28.5% divariasi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti seperi budaya organisasi, motivasi dan
kompensasi.
Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji-F)

Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regressi
1241.017 2 620.508 92.487 .000a
on
Residual 476.348 71 6.709
Total 1717.365 73
a. Predictors: (Constant),
X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Penelitian, 2018 (Data diolah)

79
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 2 No. 4
ISSN. 2550-0414 Nov 2018
nilai Fhitung adalah sebesar 92.487 sedangkan Ftabel sebesar 3.12. Dari hasil ini diketahui Fhitung > Ftabel
dan signifikansi 0,000 < 0,05, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan H 1 diterima dan H0
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pengawasan dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan pada PT. Harian Waspada Medan.

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji-t)


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 11.592 3.277 .486 .629
X1
.205 .070 .096 .136
2.509
X2 .662 .051 .827 12.985 .000
a. Dependent Variable:
Y
Sumber: Hasil Penelitian, 2018 (Data diolah)

Nilai ttabel untuk probabilitas 0,05 pada derajat bebas (df) = n-k = 74-3 = 71 adalah 1,66543. Dengan
demikian hasil dari uji t dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Berdasarkan Tabel IV.15, dapat dilihat bahwa variabel Pengawasan memiliki thitung sebesar 2.509 dan
ttabel sebesar 1.66543 maka thitung > ttabel (2.509 > 1.66543) dengan sig. 0,000 < 0,05 sehingga hasil
penelitian H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Pengawasan
(X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja (Y) pada PT.Harian Waspada
Medan.
Berdasarkan Tabel IV.15, dapat dilihat bahwa variabel Pelatihan memiliki t hitung sebesar 12.985 dan ttabel
sebesar 1.66543 maka thitung > ttabel (12.985 > 1.66543) dengan sig. 0,000 < 0,05 sehingga hasil penelitian H0
ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Pelatihan (X2) secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja (Y) pada PT.Harian Waspada Medan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka penulis
dapat mengambil kesimpulan penelitian ini sebagai berikut:
1. Hasil pengujian penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variabel bebas Pengawasan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan pada PT. Harian Waspada Medan.
2. Hasil pengujian penelitian secara parsial menunjukkan bahwa variabel bebas Pelatihan Berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan pada PT. Harian Waspada Medan.
3. Pengawasan dan Pelatihan berpengaruh positif dan signifikat terhadap kinerja karyawan PT. Harian
Waspada Medan. Hasil uji koefisien determinasi menunjukan sebesar 0.715 yang artinya sebesar
71,5% variasi kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variasi pengawasan dan pelatihan dan sisanya
80
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 2 No. 4
ISSN. 2550-0414 Nov 2018
28.5% divariasi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti seperi budaya organisasi, motivasi dan
kompensasi.

Saran
Saran – saran yang berguna bagi penelitian selanjutnya adalah :
1. Bagi peneliti, diharapkan dapat mempraktekan hasil penelitian diperusahaan tempat peneliti bekerja.
2. Bagi Universitas Prima Indonesia, disarankan agar dapat mempublikasikan hasil penelitian ini yang
nantinya dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
3. Bagi PT. Harian Waspada Medan, kinerja secara seluruh yang ada di PT. Harian Waspada Medan,
sangat di pengaruhi oleh pengawasan dan Pelatihan. Peningkata kedua variabel tersebut baik secara
terpisah (parsial) maupun bersama-sama dapat menigkatkan kinerja karyawan. Maka disarankan agar
pimpinan dapat mengkelola kedua variabel tersebut kepada karyawan untuk bekerja sesuai dengan
peraturan perusahaan.
4. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambah variabel lain diluar dari variabel yang diteliti
oleh peneliti. Karena hasil uji koefisien menunjukan 28,5% dari variasi variabel kinerja karyawan
dipengaruhi oleh variabel lain misalnya Budaya organisasi dan Kompensasi.

DAFTAR PUSTAKA

Asmawar, Mukhlis Yunus, Amri. (2014). Pengaruh Kompensasi dan Pengawasan Pimpinan Terhadap
Disiplin Dan Dampaknya Pada Peningkatan Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Jaya. Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol. 3, No. 1,
Februari 2015, 10-16.

Athoillah, Anton. 2010. Dasar-dasar Manajemen. Cetakan Pertama. Bandung: CV. Pusaka Setia.

Daulay, Raihanah, dkk . 2016. Manajemen. Medan: USU Press.

Dila, Afifah Nasyahta, Thinni Nurul Rochman. (2015). Analisis Pengaruh Komunikasi, Kepemimpinan dan
Tim Kerja terhadap Kedisiplin Pegawai Rumah Sakit X Surabaya. Jurnal Administrasi Kesehatan
Indonesia, Vol. 3, No. 2, 2015, 129-138.

Effendi, Usman. Asas Manajemen. Cetakan Kesatu. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Manullang, M. 2009. Dasar-Dasar Manajemen. Cetakan Keduapuluh Satu. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.

Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Kepemimpinan Teori & Aplikasi. Cetakan Kedua. Bandung: CV. Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. Cetakan Delapan.
Semarang: Universitas Dipenogoro.

81
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 2 No. 4
ISSN. 2550-0414 Nov 2018
Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen. Ed. 2, Yogyakarta: BPFE.

Hartatik, Indah Puji. 2014. Mengembangkan SDM. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Laksana.

Hasibuan, H. Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Herlambang, Susatyo. 2014. Perilaku Organisasi. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Baru.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan Kesebelas.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Ed.1, Yogyakarta: CV. Andi.

Siswandi. 2011. Aplikasi Manajemen Perusahaan. Ed. 3, Jakarta: Mitra Wacana Media.

Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Edisi Asli. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Cetakan pertama. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian. Cetakan Kedua Puluh Tiga. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, H. Eddy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ed.1, Jakarta: Kencana.

Torang. 2013. Perilaku, Struktur, Budaya & Perubahan Organisasi. Yogyakarta: Penerbit Delta Buku.

Umam, Khaerul. 2012. Perilaku Organisasi. Cetakan Kedua. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Utari, Khiki. (2015). Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Pegawai Di
Dinas Pertambangan Dan Energi Kabupaten Kutai Timur. eJuornal Pemerintahan Integratif, Vol. 3,
No. 1, 2015, 31-45.

82

You might also like