You are on page 1of 10
BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT SURAT EDARAN Nomor : 443/2!8}./BPBD/2020 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA PADA MASA PENERAPAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU (AKB) DI KABUPATEN PANGANDARAN A. Dasar Pelaksanaan 1. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/2020, Nomor 612 Tahun 2020, Nomor HK.01.08/Menkes/502/2020, Nomor 119/4536/SJ tentang Perubahan Atas Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19); 2. Keputusan Bupati Pangandaran Nomor 443/kpts.204-Huk/2020 tentang Pemberlakuan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Dalam Rangka Penanganan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) untuk Persiapan Menuju New Normal di Kabupaten Pangandaran; 3. Surat Edaran Bupati Pangandaran Nomor:443/1837/BPBD/2020 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Kabupaten Pangandaran B. Ketentuan Umum 1. Pemerintah Daerah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten, dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi sesuai dengan kewenangannya pada semua zona: a, Wajib memastikan seluruh kepala satuan pendidikan mengisi daftar periksa pada laman DAPODIK atau EMIS untuk menentukan kesiapan satuan Pendidikan; dan b. Tidak memperbolehkan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan bagi: 1) Satuan pendidikan yang belum memenuhi semua daftar periksa; atau 2) Satuan pendidikan yang sudah memenuhi daftar periksa namun kepala satuan pendidikan menyatakan belum siap. 2. Pemerintah Daerah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten, dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi sesuai dengan kewenangannya pada Zona Hijau dan Kuning dapat melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan selama masa transisi bagi satuan pendidikan yang sudah memenuhi semua daftar periksa dan merasa siap serta memperoleh persetujuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten. 1 3. Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan pada Zona Hijau dan Kuning pada: a Jenjang pendidikan dasar, terdiri atas Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Paket A dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Paket B; bb Jenjang pendidikan menengah, terdiri atas Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), Sekolah Menengah Teknologi Kristen (SMTK), Sekolah Menengah Agama Kristen (SMAK), Paket C; dilaksanakan terlebin dahulu. ‘Adapun pembelajaran tatap muka pada PAUD formal (Taman Kanak- kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), Bustanul Athfal (BA) dan TK Luar Biasa) dan PAUD nonformal (Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) paling cepat 2 (dua) bulan setelah pembelajaran tatap muka dimulai pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. 4. Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan yang berada di daerah Zona Hijau dan Kuning dilaksanakan melalui dua fase sebagai berikut: a Masa Transisi 1) Berlangsung selama 2 (dua) bulan sejak dimulainya pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. 2) Jadwal pembelajaran mengenai jumlah hari dalam seminggu dan jumlah jam belajar setiap hari dilakukan dengan pembagian rombongan belajar (shift) yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan. 3) Warga sekolah dari Zona merah tidak diperkenankan mengikuti pembelajaran tatap muka. b Masa Kebiasaan Baru Setelah masa transisi selesai, apabila daerahnya tetap dikategorikan sebagai daerah Zona Hijau dan Kuning maka satuan pendidikan masuk dalam masa kebiasan baru, 5. Pemerintah Daerah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten, dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi sesuai dengan kewenangannya pada Zona Hijau dan Kuning wajib menutup kembali pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan metakukan belajar dari rumah (BDR) apabila ditemukan kasus konfirmasi positif di satuan pendidikan atau tingkat risiko daerahnya berubah menjadi Zona Oranye atau Merah 6. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten. ¢. Ketentuan Pelaksanaan 1. Ketentuan umum pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Pada Masa Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sebagai berikut: a. Peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan Pendidikan wajib melakukan cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau handsanitizer, b. Peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan wajib menggunakan masker; ¢. Peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan wajib menjaga jarak secara fisik (physical distancing); dan 4. Peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan Pendidikan wajib melaksanakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) z 2. Protokol Kesehatan dalam rangka pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka pada Masa Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB): a. Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19); b. Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten dan Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi dalam mempersiapkan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan sesuai kewenangannya bertanggung jawab untuk: 1) Memastikan kesiapan satuan pendidikan untuk pembelajaran tatap muka dengan aman termasuk melakukan evaluasi terhadap pengisian daftar periksa di DAPODIK atau EMIS; 2) Menentukan pembukaan satuan pendidikan berdasarkan hasil evaluasi daftar periksa kesiapan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam huruf 1); Menugaskan pendidik dari satu satuan pendidikan ke satuan pendidikan yang lain jika diperlukan; 4) Berkoordinasi dengan satuan tugas percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Dinas Kesehatan setempat, terkait: (a) Pendataan kondisi warga satuan pendidikan yang terdampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) (kasus suspek, kasus probable, kasus konfirmasi, atau kontak erat); (b) Informasi tingkat risiko Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di daerahnya; dan {c) Informasi status pembukaan kembali satuan pendidikan, 5) Memberikan peningkatan kapasitas kepada pengawas sekolah/madrasah, kepala satuan pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan mengenai Penerapan protokol kesehatan, dukungan psikososial, pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran, mekanisme pembelajaran jarak Jauh, dan mekanisme pelaporan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan; 6) Dapat melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan yang berada di Zona Hijau dan Kuning apabila diperlukan untuk melihat kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka. 7) Melaporkan perkembangan pelaksanaan pembelajaran di satuan Pendidikan kepada Kepala Daerah dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) 8) Bersama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 ‘setempat melakukan evaluasi pembukaan satuan pendidikan dan wajib menutup kembali satuan pendidikan yang sudah dibuka apabila ditemukan kasus konfirmasi positif di satuan pendidikan; 9) Wajib menutup kembali satuan pendidikan yang sudah dibuka apabila ditemukan kasus konfirmasi positif di satuan pendidikan. ¢. Kepala Dinas Kesehatan melaksanakan upaya-upaya pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) secara optimal sebagai berikut: 1) Membentuk Pos Pendidikan yang bertugas sebagai sekretariat Penanganan darurat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bidang pendidikan; 2 2) Memastikan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat melakukan pengawasan dan pembinaan mengenai pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) kepada satuan pendidikan di wilayah kerjanya; Menginformasikan kepada satuan tugas penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten dan Puskesmas setempat jika ada warga satuan pendidikan di wilayah kerjanya terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19); Memastikan Puskesmas bersama dengan satuan pendidikan proaktif melakukan pengecekan kondisi kesehatan warga satuan pendidikan; Melakukan penelusuran riwayat kontak erat dari warga satuan pendidikan terkonfirmasi positif, Memberi rekomendasi kepada satuan tugas penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) setempat terkait satuan pendidikan yang layak melaksanakan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan atau yang harus dilakukan penutupan apabila ditemukan kasus terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) d. Kepala satuan Pendidikan, dalam mempersiapkan pembukaan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan bertanggung jawab untuk: 1) Membentuk satuan tugas dan dapat melibatkan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar dengan komposisi sebagai berikut: (a) Tim pembelajaran, psikososial, dan tata rang; (b) Tim kesehatan, kebersinan, dan keamanan; dan (©) Tim pelatinan dan humas, 2. Membuat Surat Peryataan Kepala Sekolah/Madrasah tentang Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19); ‘Surat Pernyataan Orang Tua tentang lin Pembelajaran Tatap Muka; 4. Melengkapi sarana Persiapan Pembelajaran Tatap Muka pada satuan Pendidikan yang terdiri dari (@) Alat pengukur suhu tubuh; (b) Tempat cuci tangan beserta sabun; (0) Disinfektan; (d) Memakai masker. 5. Warga sekolah/madrasah yang suhu tubuh >38° maka dilarang datang ke sekolah; 6. Mengingatkan selalu kepada peserta didik untuk mencuci tangan pada air yang mengalir dengan sabun dan memakai masker; 7. Memastikan ruangan belajar dengan kapasitas 50% jumlah peserta didik per kelas; 8. Mengingatkan selalu kepada peserta didik agar selalu melaksanakan protokol pencegahan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 3) 4 5) 6) 2 D. Sanksi Pengenaan sanksi agar berpedoman pada Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 61 Tahun 2020 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran Tertib Kesehatan Dalam Pelaksanaaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Secara Proporsional dan Adaptasi Kebiasaan Baru. E. Pemantauan, Pengawasan dan Penindakan Satuan Polisi Pamong Praja dalam pelaksanaan pemantauan, pengawasan dan penindakan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga, Kantor Kementerian Agama Kabupaten, Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi, Gugus ‘Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kecamatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Desa serta stakeholder lainnya dengan rincian tugas antara lain: 1. Melakukan pemantauan, pengawasan, dan penindakan terhadap pelaksanaan standar protokol kesehatan di satuan pendidikan sesuai dengan ketentuan; 2. Sasaran untuk peserta didik yang berkeliaran di tempat umum pada saat jam pembelajaran; 3. Melakukan razia penggunaan masker terhadap masyarakat di lingkungan pendidikan; 4. Memantau sterilisasi sekolah dari para pedagang keliling dan; Mengevaluasi dan memberikan masuken kepada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten dan/atau Pemerintah Daerah untuk kelanjutan kebijakan Pemerintah Daerah. a F. Ketentuan Lain Ketentuan lain akan diatur kemudian oleh Keputusan Bupati sedangkan Ketentuan yang bersifat teknis akan diatur oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga, Kantor Kementerian Agama Kabupaten dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi apabila diperlukan. G. Penutup ‘Surat Edaran ini berlaku terhitung sejak ditandatangani dan akan dievaluasi setiap 2 (dua) minggu sekali secara berkala sesuai dengan perkembangan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Parigi, \t September 2020 LAMPIRAN SURAT EDARAN BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 443/ /BPBD/2020 TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA PADA MASA PENERAPAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU (AKB) DI KABUPATEN PANGANDARAN Contoh Surat Pemyataan Orang Tua Peserta Didik SURAT PERNYATAAN ORANG TUA PESERTA DIDIK ‘Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama NIK Alama Rt Rw Desa Kecamatan Kabupaten NO HP/WA Sebagai Orang Tua dari Nama Siswa Sekolah Kelas Menyatakan Untuk : 1. Mengizinkan anak saya ikutserta mengikuti kegiatan belajar tatap muka di sckolah berbasis adaptasi kebiasan baru, 2. Mengarahkan dan mendukung anak saya untuk selalu mengikuti ketentuan Protokol keschatan di sekolah. Demikian surat pemyataan ini dibuat secara sadar dengan penuh rasa tanggung jawab, Pangandaran,. se 2020 ‘Orang Tua Peserta Didik Mater 6000 Contoh Surat Keterangan Kesehatan Peserta Didik KOP SEKOLAHIMADRASAH SURAT KETERANGAN Tempat Tal. Lahir Alamat L 2 3. Jenis Kelamin : LAKELAKI | PEREMPUAN 4 5 ”ANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT Dengan ini menerangkan bahwa Progress atau Riwayat Kesehatan saya: ‘Nama Penyakit yang war pemahedang erta Kondisisekarang | Tindaklanjut le |r |e fo =| Demikian surat keterangan ini di buat sejujumya dengan penuh rasa tanggungjawab. Mengetahui; Nama Orang Tua, Yang membi ‘Nama Seas, ‘Nama Jelas Contoh Surat Pemyataan Komite Sekolah/Madrasah SURAT PERNYATAAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH ‘Yang bertanda tangan dibawah ini Nama Umur Jabatan Ketua Komite Sekolah/Madrasah... Alamat Bertindak untuk dan atas nama KOMITE SEKOLAH/MADRASAH .. menyatakan dengan sungguh-sungguh : 1. Menginginkan dan menyetujui dtaksanakan pembelajaran pada tahun pelajaran 2020/2021 dilakukan secara tatap muka di sekolah; 2. Sanggup mendukung proses pembelajaran secara tatap muka di sekolah; 3. Sanggup mengawasi proses pembelajaran sekolah dalam mematuhi protokol kesehatan penanganan dan pencegahan covid-19. Demikian surat pemiyataan kami buat dengan penuh kesadaran, tanpa paksaan dari siapapun dan pihak manapun. Yang membuat pernyataan No Nama Jabatan ‘Tanda tangan Ketua Sekretaris Bendahara ‘Anggota ‘Anggota Anggota Anggota NOR eR ON a Contoh Surat Pemyataan Kepala Sekolah/Madrasah KOP SEKOLAH/MADRASAH ‘SURAT KETERANGAN Nomor ‘Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama NIP Jabatan Unit Tugas 7 Alamat Kantor: ...... ‘Menerangkan bahwa Sekolah/Madrasah siap melaksanakan kegiatan Pembolajaran Tatap Muka Di Sekolah/Madrasah secara bertahap dengan berpedoman pada SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun ‘Ajaran 2020/2021 Dan Tahun Akademtk 2020/2021 Di Masa Pandemi Corona Viruse Disease 2019 (COVID-19). ‘Adapun ketersedian sarana dan prasarana penunjang meliputi: 1. Masker dan Face Shield untuk guru, tenaga kependidikan, dan siswa; 2 3. Tempat Cuci Tangan dengan menggunakan sabun atau cairan pembersih ‘Thermogout tangan (hand sanitizer) dan Penyemprotan disinfektan; Melakukan pembagian kelompok belajar dalam rombongan belajar yang sama dan pengaturan jadwal pelajaran untuk setiap kelompok dalam rombongan belajar sesuai dengan ketentuan pada masa transisi. Melakukan pengaturan tata fetak ruangan dengan memperhatikan: @. jarak antar-orang duduk dan berdiri atau mengantri minimal 1,5 (satu koma lima) meter, dan memberikan tanda jaga jarak antara lain pada area ruang kelas, kantin, tempat ibadah, lokasi antar/jemput peserta didik, ruang pendidik, kantor dan tata usaha, perpustakaan, dan koperasi; b. kecukupan ruang terbuka dan saluran udara untuk mema: yang baik. Melakukan pengaturan lalu lintas 1 (satu) arah di lorong/koridor dan tangga. Jika tidak memungkinkan, memberikan batas pemisah dan penanda arah jalur di forong/koridor dan tangga. Menerapkan mekanisme pencegahan perundungan bagi warga satuan Pendidikan yang terstigma COVID-19, ‘mengalir, n sirkulasi Demikianlah Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat diperhatikan. Kepala Sekolah/Madrasah, NIP Contoh Daftar Periksa Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka DAFTAR PERIKSA KESIAPAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA. NAMA SEKOLAH ALAMAT No Uraian Ya Tidak 1 Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersinan: = _ toilet bersih dan cukup jumlahnya ‘= Sarana cuci fangan dengan air mengalir menggunakan abun alav cairan embersin tangan (hand sanitizer) dalam jumlah cukup sesuai rasio, ‘+ _sudah dilakukan penyemprotan dengan disinfektan. ‘Mampu mengakses fasiitas layanan Kesehatan (puskesmas, Kinik, rumah sakit, dan lainnya) Kesiapan menerapkan area wajib masker Kain alau masker tembus pandang bagi yang memilki peserta didik disabiltas rungu ‘Memilk thermogun (pengukur suhu tubuh tembak) dalam jumiah cukup Pemetaan warga saluan pendidikan yang tdak boleh melakukan Kegiaian di satuan pendicikan: ‘+ _Momiliki kondisi medis penyerta (comorbidity) yang tidak terkontrol = fidak memiliki akses transportasi yang memungkinkan penerapan Jaga jarak ‘= memiliki riwayal perjalanan dani zona kuring, oranye, dan merah alav ‘hwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan belum menyelesaikan isolasi mandi selama 14 hari Membuai kesepekatan bersama komite satuan pendidikan terkait Kesiapan ‘melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Proses pembuatan kesepakatan tetap perlu menerapkan protokol kesehatan CATATAN Kepala Sekolah/Madrasah Nip. \VERIFIKATOR, No Nama 10

You might also like