You are on page 1of 12

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia

Vol. 17, No. 2, 2002, 119 - 129

MENINJAU KEMBALI EKONOMIKA NEOKLASIK


Mubyarto
Universitas Gadjah Mada

ABSTRACT

Economic Faculties in Indonesian Universities have been teaching economics in


WKH 1HRFODVVLFDO WUDGLWLRQ DV LQ 6DPXHOVRQ¶V Economics, a combination of Classical
liberalism and Marginal Utility theory. But the development experience in the last 32
years which have created extreme inequalities in the distribution of wealth and income
KDYH UDLVHG WKH LVVXHV RI HFRQRPLF DQG VRFLDO MXVWLFH ´6RFLDO HFRQRPLFV LQVLVW WKDW
justice is a basic element of social economic organization ± (which is) far more
important than allocative efficiency. Inefficient societies abound and endure in the
historical record but societies that lack widespread conviction as to their justness are
inherently unsWDEOH ´ « 7KH PRVW IXQGDPHQWDO GLIIHUHQFH EHWZHHQ WKH VRFLDO-
economics perspective and that of mainstream economics is that the latter has for its
principal focus the production of good and services while the former focuses on the
reproduction of society. (E.K. Hunt, History of Economic Thought A Critical
Perspective, 1979). An atmosphere need to be created whereby economists are
prepared to take on what is best from the social science; economics is more likely to be
changed by its friends than by its critics; in business as well as in theory we prefer not
WKH PHWDSKRU RI WKH LQYLVLEOH KDQG EXW UDWKHU WKDW RI WKH ³LQYLVLEOH KDQGVKDNH´ WKH VSLULW
of cooperation and competition. 1)
Keywords: justice, ideology, Neoclassical Economics, and social economics

PENDAHULUAN1) Economics) tulisan Paul Ormerod tahun 1994,


padahal penulisnya pernah datang ke Jakarta
Jika di sejumlah negara Barat yang sudah
(15 Januari 1998), dan berdiskusi dengan para
sangat maju perekonomiannya pakar-pakar
ekonom senior kita.
ekonomi mempertanyakan realisme dan
relevansi ilmu ekonomi bagi pembangunan Namun jika Paul Samuelson sendiri
suatu masyarakat/bangsa, di Indonesia yang VHEDJDL VDODK VHRUDQJ ´1DEL´ LOPX ekonomi
baru memiliki Doktor Ekonomi pertama tahun Neoklasik menyatakan bahwa ilmu ekonomi
1943, masalah ini sangat sedikit dipersoalkan. akan lebih besar kamungkinan diubah oleh
Dosen-dosen/pengajar ilmu ekonomi di teman-temannya daripada para pengkritiknya,
perguruan-perguruan tinggi tak banyak yang kiranya pakar-pakar ekonomi Indonesia harus
membaca buku-buku yang bersifat kritis tidak mudah berpuas diri dengan ilmu yang
tentang ini. Terakhir, kiranya tidak banyak digelutinya.2) Terutama para dosen perguruan
ekonom arus utama yang berminat membaca tinggi ada baiknya menanyakan pada sarjana-
buku Matinya Ilmu Ekonomi (The Death of sarjana lulusannya, sejauh mana ilmu ekonomi

2)
1)
dalam Moh. Arsyad Anwar, Pemikiran Pelaksanaan,
Alan Lewis and Karl Erik Warneryd, (Eds) Ethics and dan Perintisan Pembangunan Ekonomi, Gramedia
Economic Affairs, Routledge, 1994, hal. 372. 1992, hal 69-86.
120 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia April

3)
yang dipelajari di perguruan tinggi benar-benar Pada era Orde Baru ketika tokoh-tokoh
´PHPEHUL EHNDO´ PHPDGDL XQWXN ´EHNHUMD´ teknokrat FE-UI diangkat menjadi menteri-
atau membuat analisis-analisis permasalahan menteri, khususnya sejak deregulasi/
ekonomi Indonesia. Pada tahun 1976 telah liberalisasi 1983-1993, JSE mendapat julukan
terbit buku Economics in The Future yang baru sebagai fakultas yang mengajarkan paham
sangat tidak puas dengan ajaran ekonomika liberal. Namun hal itu dibantah Suhadi.
Neoklasik. Jan Tinbergen dan Gunnar Myrdal Tidaklah benar anggapan sementara
mengusulkan ilmu ekonomi yang (induktif) kalangan yang menyatakan bahwa alumni
empirik dan memperhatikan kelembagaan FE-8, EHUSDQGDQJDQ ´OLEHUDO´ GDODP DUWL
(institutional) bahwa mereka terlalu percaya pada
PHNDQLVPH SDVDU \DQJ EHEDV« 0HUHND
THE JAKARTA SCHOOL OF pada dasarnya adalah intervensionis, tidak
ECONOMICS percaya bahwa mekanisme pasar yang
bebas akan menghasilkan perkembangan
Prof. Sumitro Djojohadikusomo adalah ekonomi yang optimal4)
ekonom Indonesia pertama bergelar Doktor
(1943). Fakultas Ekonomi yang didirikan Pada tahun 1981, ketika terjadi Polemik
Sumitro di Jakarta (1950), sering dikenal Ekonomi Pancasila, muncul kesan adanya
sebagai The Jakarta School of Economics. ´NXEX 8,´ GDQ ´NXEX 8*0´ \DQJ SHUWDPD
Namun berbeda dengan kesan umum adanya dianggap pro-pertumbuhan, sedangkan yang
ciri FE-UI ini yang kadang-kadang disebut kedua pro-pemerataan. Selanjutnya saat terjadi
mengajarkan falsafah ekonomi liberal, ´FLUL reformasi politik ekonomi tahun 1998, Warta
NKDV´ VHEHQDUQ\D EHUEHGD GDUL LOPX HNRQRPL Ekonomi (November 1998) membuat Cover
³1HRNODVLN´ \DQJ GLDMDUNDQ GL $PHULND 6HULNDW Story´Ekonomi Rakyat Menggeser Berkeley
yang makin banyak menggunakan model- Mafia´ $GL 6DVRQR \DQJ GLWXQMXN PHQMDGL
model matematik. Sumitro dalam tulisan Menkop & UKM oleh Presiden Habibie
´3HQGHNDWDn Ekonomi terhadap Perspektif PHPLPSLQ EDULVDQ ³SHPEHOD HNRQRPL UDN\DW´
6HMDUDK´ PHPXODL WXOLVDQQ\D GHQJDQ PHQXQMXN sedangkan sejumlah ekonom muda UI (Faisal
SDGD ³0HWKRGHQVUHLW´ DQWDUD 0D]DE Austria Basri dan Chatib Basri) menganggap sepi
(Carl Menger) dan Mazab Historismus ekonomi rakyat. Emil Salim menolak disalah-
(Gustav Schmoller) tahun 1873-74 yang NDQ WHODK PHPLKDN NRQJORPHUDW ´'DUL VHPXOD
dianggap oleh Joseph Schumpeter sebagai prioritas kami adalah pembangunan rakyat
´SHPERURVDQ HQHUJL´ 'DODP tulisan ini jelas kecil dan (karena) sebagian besar rakyat
bahwa Sumitro lebih condong dan bersimpati tinggal di pedesaan, maka prioritas
pada mazab historismus yang bersifat SHPEDQJXQDQ KDUXV SHUWDQLDQ ´ 0HQXUXW (PLO
induktif-empiris meskipun pendekatan ini Salim Ekonomi Indonesia memang mulai
tidak tegas-tegas dilawankan dengan pende- melenceng antara 1988-1993 dan sejak 1993
katan teoritik-analitik-matematik. Jika Sumitro ekonom satu persatu mulai digusur oleh non
lebih menekankan ciri JSE (Jakarta School of ekonom 5)
Economics) pada masalah-masalah
pembangunan ekonomi jangka panjang dalam
perspektif sejarah, maka Suhadi 3)
Mangkusuwondo mengembangkan argumen- Suhadi Mangkusuwondo, Teori dan Kebijaksanaan
Ekonomi Makro: Perspektif Indonesia, dalam Hendra
tasi lebih lanjut menjadi masalah-masalah Esmara (Peny), Teori Ekonomi dan Kebijaksanaan
´PDNUR´ SHUOXDVDQ ODSDQJDQ NHUMD GDQ Pembangunan, Gramedia 1987.
4)
peningkatan pendapatan dalam proses pemba- Suhadi Mangkusuwondo, idem h. 52-53 op.cit hal 47-
ngunan ekonomi jangka panjang3). 65
5)
Warta Ekonomi No. 25/X/9 November 1998
2002 Mubyarto 121

Dalam semua debat di antara para ekonom modern priesthood, capable of establishing
sejak 1981 sampai 1998 tersebut, yang menjadi the social legitimacy of market institutions
fokus adalah strategi pembagunan ekonomi defined in religious terms more acceptable
bukan teori ekonomi atau ilmu ekonomi. Kini WR WKH PRGHUQ DJH JURXQGHG LQ ³VFLHQWLILF´
(2001-2002) karena krisis multidimensi yang truth7)
berkepanjangan mulai dipersoalkan teori Any old religion may do for economic
ekonomi atau ilmu ekonomi yang mendasari- purposes, as long as it is truly believed in
nya. and support the market and other economic
institutions, but a religion will not be
3$8/ 6$08(/621 6(%$*$, ´1$%,´ believed in unless it can successfully assert
EKONOMI a truth claim about the world 8)
Buku teks ilmu ekonomi paling laris di Karena ternyata penerapan ajaran-ajaran
dunia dan yang sudah diterjemahkan dalam ekonomi Samuelson membuahkan hasil berupa
banyak bahasa di luar bahasa Inggris adalah kemajuan ekonomi luar biasa bagi bangsa
buku Paul Samuelson, Economics, yang kini $PHULND PDND PXQFXO NH\DNLQDQ ³7XKDQ
(2001) sudah mencapai edisi ke-16. Segera EHUSLKDN SDGD NDPL´ GDQ pasar juga telah
setelah terbit edisi pertama tahun 1948 ´GLEHUNDKL´ ROHK 7XKDQ God Bless The
memang buku ini diterima baik karena padat, Market). Lebih-lebih setelah bangkrutnya
lengkap, mudah, dan menggunakan bahasa sistem ekonomi non pasar Uni Soviet, bangsa
Inggris yang sederhana. Amerika makin yakin (sistem) pasar pasti
Samuelson mampu menjadikan ilmu menghasilkan efisiensi ekonomi nasional.
HNRQRPL ³ODNVDQD DJDPD´ GDUL NDXP SURJUHVLI Maka tidak mengherankan membaca judul
\DQJ ³7XKDQ´Q\D WLGDN ODLQ DGDODK efisiensi Laporan Pembangunan Dunia (World
pasar. Apapun yang efisien adalah baik, dan Development Report) 2002 Building
yang tidak efisien buruk. Institutions for Markets. Artinya lembaga
The goal of economics, in short, is harus ditemukan dan dikembangkan untuk
progress; the means is an efficient ³GLDEGLNDQ´ SDGD pasar karena pasar dan
economic system; the sinners are the efisiensi yang dihasilkannya merupakan
special interests; the greatest danger posed ³7XKDQ´ LWX VHQGLUL ,QL VHMDODQ GHQJDQ DMDUDQ
for the world is cyclical instability and agama-agama besar khususnya Kristen dan
unemployment of resources that will lead to Islam bahwa manusia diciptakan menjadi
demagoguery, dictatorship and war. wakil Tuhan di dunia untuk mengabdi kepada
Tuhan (Allah). Kepercayaan pada Tuhan ini
Far at least another hundred years we must nyata tertulis pada uang dollar Amerika Serikat
pretend to ourselves and to everyone that ³In God We Trust´ GDQ 'ZLJKW (LVHQKRZHU
fair is foul and foul is fair; for foul is useful pernah sewaktu menjabat Presiden Amerika
and fair is not. Avarice and usury and Serikat menyatakan :
precaution must be our gods for a little
longer still.6) America makes no sense without a deeply
held faith ± DQG , GRQ¶W Fare what it is. A
1HZ ³HFRQRPLF UHOLJLRQV´ KDYH HPHUJHG religious bases of civil mindedness and
that could provide secular religious social solidarity is necessary; whatever it
blessings in place of the old Judeo ± is.9)
Christian theologies. Economists have been
7)
Robert Nelson, idem hal. 270
6) 8)
Robert Nelson, Economics as Religion. Pennsylvania, Robert Nelson, idem hal. 302
9)
2001. op. cit. hal. 110,112 Robert Nelson, idem hal. 301
122 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia April

Demikian banyak pakar Ekonomi Amerika adanya. Bukan sebagai seharusnya ditinjau
berhasil meraih Hadiah Nobel Ekonomi karena dari prinsip-prinsip moral dan etika.11)
ajaran-DMDUDQQ\D ³WHUEXNWL´ GDQ EHUPDQIDDW
Kritik terakhir pada gagasan Mubyarto
bagi kemajuan ekonomi masyarakat Amerika
adalah pendekatan ilmiahnya dalam
\DQJ NLQL LQJLQ GL´JOREDOLVDVLNDQ´ VXSD\D MXJD
memcahkan persoalan yang dihadapinya.
³PHPEHUL PDQIDDW´ SDGD EDQJVD-bangsa lain Seperti juga ahli-ahli ilmu sosial lain
\DQJ ³EHOXP EHUXQWXQJ´ \DLWX QHJDUD EHNDV umumnya di Indonesia yang saya anggap
jajahan yang sedang berkembang. merupakan kelemahan, pendekatannya
The most vital religion of the modern age bersifat normatif, karena itu a-historis.12)
KDV EHHQ HFRQRPLF SURJUHVV«
(economists) have been the modern Sekiranya terdapat ilmuwan yang ingin
priesthood of the religion of progress, memasukkan motif non-ekonomis ke dalam
interpreting its form, refining its messages, pengkajian ilmu ekonomi, hanya
and assuring the faithful that progress disebabkan keinginan mendekatinya dari
ZRXOG FRQWLQXH « %\ SURPRWLQJ D FXOWXUH segi moral secara normatif, maka saya
of civil commitment to the market system, berkeberatan. Sebab ilmu pada dasarnya
economists have put the power of religion mempelajari apa adanya dan bukan apa
to work in fending off these newer yang seharusnya. Pendekatan seperti ini
WHPSWDWLRQV RI D PRGHUQ NLQG RI ³GHYLO´ 10) berarti, bahwa ilmu ekonomi surut lagi ke
belakang, ke abad pertengahan ketika ilmu
merupakan moral terapan. 13)
EKONOMIKA DAN IDEOLOGI
Banyak pakar ekonomi Indonesia penganut Dari beberapa komentar tersebut yang
paham arus utama Neoklasik menyatakan semuanya dimuat di surat kabar harian, bukan
keberatan memasukkan ideologi Pancasila dan di majalah atau jurnal ilmiah, dapat kita
asas kekeluargaan yang termuat dalam pasal simpulkan adanya dikotomi antara ilmu yang
33 UUD 1945 ke dalam sistem ekonomi positif dan yang normatif, dan ilmu atau teori
Indonesia. Menurut mereka ekonomika harus ekonomi Pancasila adalah normatif.
bersifat ilmu positif (positive science) yang Sebenarnya seminar ekonomi Pancasila bulan
membahas das sein bukan ilmu ekonomi September 1981 tidak pernah sampai pada
normatif yang membahas das sollen. perdebatan tentang teori atau ilmu ekonomi
Pancasila tetapi tentang Sistem Ekonomi atau
Pendapat Mubyarto-Hidayat cs ini aturan main hidup berekonomi yang
memang bertentangan dengan pendapat didasarkan pada ideologi Pancasila. Memang
yang dewasa ini secara umum dianut oleh
jika dalam teori ekonomi Neoklasik hanya
para ilmuwan dalam bidang ilmu-ilmu
dikenal 2 sistem ekonomi (kapitalisme dan
pengetahuan sosial. Menurut pendapat
VRVLDOLVPH PDND ´WLGDN DGD WHPSDW EDJL
umum ini tugas utama ilmu pengetahuan
sosial adalah menyusun teori-teori yang sistem ekonomi lain yang tidak mengacu pada
bersifat nomologis; artinya mencari VLVWHP HNRQRPL WHUVHEXW´ 7HWDSL MLND
hukum-hukum empiris yang dapat Pancasila sejak Indonesia Merdeka tercantum
digunakan untuk membuat ramalan- sebagai idelogi bangsa, dan termuat jelas
ramalan (prognosa). Hukum-hukum
empiris tidak bersifat normatif, sebab 11)
Maruli Panggabean, Teori Ekonomi Pancasila:
hukum-hukum ini hanya menyatakan Nomologis atau Normatif, Sinar Harapan, 13 Agustus
sesuatu keadaan dalam kenyataan seperti 1981.
12)
Arief Budiman, Sebuah .ULWLN 7HUKDGDS ³Sistem
(NRQRPL 3DQFDVLOD 0XE\DUWR´, Kompas, 10 Juni 1981
13)
Jujun S. Suriasumantri, Tentang Ilmu Ekonomi
10)
Robert Nelson, idem hal. 329 Pancasila, Kompas, 31 Juli 1981
2002 Mubyarto 123

dalam Pembukaan UUD 1945, maka negara nasional. Dan untuk itu diingatkan definisi
kebangsaan Indonesia termasuk para ilmuwan- sistem ekonomi Joan Robinson (1962).
nya sepatutnya mengacu pada ideologi tersebut The pre-requisites for an economic system
sebagai pegangannya. Jika pemahaman yang is a set of rules, an ideology to justify them,
demikian diterima tentunya sulit diterima kritik and a conscience in individual which
bahwa Mubyarto-%RHGLRQR WHODK ³PHQXGXK makes them strife to carry them out?17)
Arief Budiman belum paham Pancasila dengan
VLNDS VXSHU´14). Maruli Panggabean membabat ETIKA, AGAMA, DAN EKONOMIKA
pemikiran Mubyarto-Hidayat sebagai paham
QRUPDWLI SDGDKDO ´WHRUL-teori yang normatif Jika ilmu ekonomi modern cenderung
sekali pun tidak cukup hanya dengan memisahkan ajaran efisiensi dari ajaran etika
menyebut-nyebut Pancasila saja, tetapi harus yaitu ajaran benar-salah, atau ajaran adil-tidak
didahului penjelasan apa fungsi ilmu penge- adil, maka ekonomika etik(ethical economics)
WDKXDQ VRVLDO GL ,QGRQHVLD´ ,OPX SHQJHWDKXDQ memaksakan penyatuan keduanya sebagai-
sosial menurut Maruli Panggabean (mengutip mana diteliti mendalam oleh Max Weber.
0D[ :HEHU KDUXV ³EHEDV QLODL´ value- By economic ethic he meant, as he did in
free).15) his first study (The Protestant Ethic), not
Keberatan dipakainya ideologi atau nilai- ethical and theological theories but the
nilai dalam ilmu ekonomi sering didasarkan practical impulses toward action that
pada pengertian yang keliru tentang ideologi. derive from religion.18)
Ideologi sebenarnya berarti ilmu tentang ide, Teresa Lunati secara lugas membedakan
ilmu tentang gagasan, yang tentu saja harus economic man vs ethical man, Neoclassical
berperan dalam proses pengembangan setiap firms vs ethical firms, dan Neoclassical
ilmu termasuk dan terutama menyangkut ilmu- markets vs ethical markets seperti tersaji
ilmu sosial. pada tabel 1. 19)
Value judgments refer to conscious and Moral values and norms such as altruism,
piecemeal objective norms or subjective cooperation, solidarity, trust, honesty, truth ±
(moral) predilections, for example, that to
telling, obligation, duty, commitment, fairness,
eradicate poverty there should be a more
equality, are the main values of ethical man, of
political freedom enjoyed by the public. On
ethical firms, and ethical markets.
the other hand, ideology refers to an
unconscious RU ³VHPL-conscious and total Kaitan erat antara etika dan sistem
³ZRUOG-YLHZ´ « Value judgment are ekonomi menjadi makin jelas terlihat melalui
partial manifestations of total ideological peranan idiologi, untuk memberi dan sebagai
commitments.16) pembenaran (justification) dari sistem ekonomi
yang diterapkan.
Dari pengertian ideologi yang demikian
jelas bahwa ideologi yang telah dimiliki suatu (FRQRPLF (WKLF LV ³WKH SUDFWLFDO LPSXOVHV
bangsa seperti Pancasila bagi bangsa Indonesia for (economic) action which are founded in the
tidak saja tidak boleh tetapi bahkan harus psychological and pragmatic contexts of
dipakai dalam menyusun sistem ekonomi religion ´ 20)

17)
Robinson, Joan, Economic Philosophy, 1962
14) 18)
Pikiran Pembaca, Kompas, 30 Juni 1981 Swedberg.R, Max Weber and the Idea of Economic
15)
Maruli H. Panggabean. Idem. Sinar Harapan 13 Sociology, p. 134
19)
Agustus 1981 M Teresa Lunati, Ethical Issues in Economics. pp. 139 -
16)
Katouzian, Homa, Ideology and Method in Economics, 143
20)
Macmillan, 1980, op.cit. hal 131-136 Swedberg R, idem hal 134
124 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia April

Tabel 1.

Neoclassical Ethical
Man Selfish, rational utility maximizer, Altruistic, cooperative, honest, truth
materialistic, unemotional, coolly telling, trusty, social gregorious.
calculating
Firms Fiercely competitive, aggressive to gain Cooperative and loyal to all its
market share and dominant position in stakeholders
market
Markets Ethically neutral, amoral, apolitical, Historico-socio political, cultural as
colour blind, accent-deaf well as economic institutions

Ilmu Ekonomi Neoklasik ala Paul ekonomi. Weber mulai dengan analisis ajaran
Samuelson mampu menguasai pemikiran agama Kristen Protestan, dan menjelang akhir
ekonomi dunia adalah karena penyebarannya hayatnya dibahas pula (sosiologi) agama Cina
menggunakan metode-metode agama. (1915, Taoisme dan Confucianisme), India
Samuelson might be judged a large (1916 Hindu dan Budha), dan Yudaisme
scientific failure and a great religious and (1917).
economic success.21) Yang menarik, meskipun Weber merumus-
kan kesimpulannya setelah mempelajari secara
Beneath the surface of their economic
mendalam ajaran-ajaran agama besar di dunia
theorizing, economist are engaged in an
ini, namun berulang kali dijumpai kontradiksi-
act of religious messages. Correctly
kontradiksi.
understood these messages are seen to be
promises of the true path to a salvation in 7KH FKXUFK GLG LQIOXHQFH SHRSOH¶V DWWLWXGHV
this world to a new heaven on earth. 22) toward the economy but mostly in a
negative manner because the economic
Pada masa Orde Baru, Pancasila pernah mentality it furthered was essentially
hampir menyaingi agama d.h.i agama Islam, traditionalistic. The church like hierocracy
sehingga TAP tentang P4 tahun 1978 diprotes more generally has casually encouraged a
oleh sejumlah partai-partai Islam. Namun pada ´QRQ-capitalistic and partly anti-
DNKLU RUGH EDUX WHUEXNWL ´6LVWHP (NRQRPL FDSLWDOLVWLF´ PHQWDOLW\ 23)
3DQFDVLOD´ JDJDO GLWHULPD GDQ PDV\DUDNDW
PDODK EHUEDOLN PHUDVD ´DOHUJL´ PHQJJXQDNDQ Dalam ekonomi Islam etika agama kuat
istilah Pancasila sebagai acuan sistem sekali melandasi hukum-hukumnya. Namun
ekonomi, dan acuan itu kemudian digeserkan juga disini banyak keberhasilan ekonomi orang
ke Sistem Ekonomi Kerakyatan. Islam malahan didasarkan pada penyimpangan
ajaran-DMDUDQQ\D 0DND WHUNXDNODK ´UDKDVLD´
Buku Max Weber The Protestant Ethic and kontradiksi. Kapitalisme berhasil di kalangan
The Spirit of Capitalism (1904-5) meng- umat Kristen karena perintah-perintah agama
gambarkan hubungan erat antara (ajaran- dikesampingkan, dan sebaliknya umat Islam
ajaran) agama dan etika kerja, atau antara miskin karena banyak firman Allah
penerapan ajaran agama dengan pembangunan ditinggalkan.

21)
Robert H. Nelson, Economics as Religion. Pennsyl-
vania, UP. 2001 op. cit h 300.
22) 23)
Robert H. Nelson, Economics as Religion. idem. op. cit Swedberg, Richard, Max Weber and The Idea of
hal xx. Economic Sociology. Princeton UP, 1998, up at 112
2002 Mubyarto 125

KKN DAN KAPITALISME against --- (the interest of the public), and
PERKONCOAN can serve only to enable the dealers, by
raising their profits above what they
Dua istilah ini, KKN dan Kapitalisme naturally would be, to levy for their own
Perkoncoan, sudah sering disatukan dalam benefit, an absurd tax upon the rest of their
KKNK (Korupsi, Kolusi, Nepotisme dan fellow ± citizens.25)
Kronisme), yang artinya semua praktek negatif
dari (terutama) birokrat dan dunia bisnis KKN yang kini telah menjadi semacam
yang karena terlalu jauh diarahkan pada ´PXVXK´ momok) ekonomi Indonesia muncul
pengejaran keuntungan pribadi, dengan sebagai upaya menghindari persaingan.
mengorbankan kepentingan orang lain Dengan koneksi atau menemukan konco
(rational-selfishness), telah menjadi penyum- (kroni) pejabat atau birokrat, maka bisnis dapat
bang terbesar dari krisis multidimensi dijamin dan keuntungan akan aman atau
(terutama krisis perbankan) sejak 1997 sampai ³VXGDK GL WDQJDQ´ 6HMXPODK NRQJORPHUDW
sekarang. Misalnya kontroversi tentang Indonesia jelas lahir atau menjadi sangat besar
perpanjangan PKPS (Penyelesaian Kewajiban (meraksasa) karena kolusi atau koneksi antara
Pemegang Saham) jelas menggambarkan pengusaha dan oknum-oknum pejabat
posisi menteri-menteri tertentu bidang pereko- pemerintah. Yang lebih hebat lagi dan terjadi
nomian apakah ia memihak konglomerat atau dengan mudah adalah jika pengusaha adalah
memihak ekonomi rakyat. Tentu harus anak pejabat penting, karena pejabat tertentu
GLFDWDW EDKZD ³PHPLKDN´ NRQJORPHUDW WLGDN terang-terangan tanpa melalui tender
VDPD GHQJDQ ³PHPXVXKL´ HNRQRPL UDN\DW GDQ memberikan proyek atau bisnis besar kepada
sebaliknya, meskipun akan terbukti kemudian anak-anaknya sendiri. Kadang-kadang anak-
bahwa jika PKPS lolos, perilaku konglomerat anak pejabat ini benar-benar terlibat langsung
yang sudah kebablasan di masa lalu tentu akan sebagai pengusaha. Tetapi yang lebih sering
terulang dan ekonomi rakyat akan lebih terjadi, anak-anak pejabat hanya dipinjam
tergusur lagi.24) Dalam kaitan ini kekawatiran namanya, atau perusahaan yang didirikan
seorang Adam Smith dalam buku babon ilmu memberikan saham kosong kepada anak
ekonomi Wealth of Nations (1776) ternyata pejabat bersangkutan, sehingga tanpa modal
tetap relevan di dunia bisnis di manapun anak pejabat tersebut ikut menjadi pemilik
termasuk di Indonesia sekarang. sejumlah perusahaan.
People of the same trade seldom meet Selama periode konglomerasi 1987 ± 1994,
together, even for merriment and diversion, bersamaan dengan proses perkembangan
but the conversation ends in a conspiracy liberalisasi/deregulasi, pertumbuhan bank-bank
against the public or in some contrivance swasta yang didirikan oleh pengusaha-
to raise prices. pengusaha besar tertentu, mampu menjadi
besar dan pada saat bersamaan mampu
The interest of the dealers, however, in any
membesarkan perusahaan dari para pemilik
particular branch of trade or
manufactures, is always in some respect Bank, karena dana pihak ketiga lebih banyak
different from and even opposite to, that of dipinjamkan kepada perusahaan-perusahaan
WKH SXEOLF « 7R QDUURZ WKH FRPSHWLWLRQ LV milik sendiri, meskipun sebenarnya ada
DOZD\V WKH LQWHUHVW RI WKH GHDOHUV « %XW WR batasnya (BMPK ± Batas Maksimum
narrow the competition must always be Pemberian Kredit). Pelanggaran demi
pelanggaran batas pemberian pinjaman kepada
24)
Sidang Kabinet Megawati tanggal 7 Maret 2002
25)
ternyata memutuskan menolak perpanjangan PKPS Dikutip dalam E.K. Hunt, History of Economic
sehingga para obligor besar diharuskan menyelesaikan Thought A Critical Perspective. Wodsworth, 1979,
utang-utangnya dalam waktu 3 bulan. op.cit. hal 55- 56
126 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia April

perusahaan sendiri inilah yang mempercepat meninggalkan kebijakan yang telah terbukti
kebangkrutan Bank-bank swasta, yang 16 EHUKDVLO WHUVHEXW´
diantaranya ditutup pemerintah tanggal 1 ,QGRQHVLD¶V VXFFHVV LQ UHFHQW \HDUV LV
November 1997, dan yang lebih merangsang largely attributable to liberalization and its
rush pada hampir semua bank swasta lain yang recent troubles to some extent reflect
sejak itu masuk rumah sakit BPPN. failure to carry through the principles of
Bahwa proses deregulasi/liberalisasi per- liberalization to certain key areas. The key
bankan ini menjadi kebablasan diakui oleh to recovery and future success, therefore, is
Radius Prawiro dalam bukunya. to pursue further liberalization, not to wind
back that has already been achieved. 27)
Dalam keadaan yang tidak menentu ini
pemerintah mengambil tindakan yang
berani menghapus semua pembatasan ILMU EKONOMI DAN MASALAH-
untuk arus modal yang masuk dan keluar. MASALAH SOSIAL
Undang-undang Indonesia yang mengatur Jika pendiri mazab Neoklasik Alfred
arus modal dengan demikian, menjadi yang Marshall hidup kembali, pasti ia sangat sedih,
paling liberal di dunia, bahkan melebihi seperti halnya Adam Smith pendiri mazab
yang berlaku di negara-negara yang paling Klasik, bahwa ajarannya hanya separonya saja
berkembang.26) diterapkan yaitu pendekatan deduktif,
Pengakuan Radius Prawiro ini menarik bila sedangkan ajaran yang separonya lagi yaitu
dikaitkan dengan pendapat Suhadi pendekatan sejarah yang empirik-induktif
Mangkusuwondo yang disebutkan diatas sama sekali dilupakan. Namun kesalahannya
tentang Jakarta School of Economics yang WLGDN GDSDW GLOHSDVNDQ GDUL ³NHWHOHGRUDQ´
dibantah telah mengajarkan paham ekonomi Alfred Marshall sendiri yang telah membiar-
liberal. Disini terlihat bahwa pemerintah yang kan ilmu ekonomi sebagai disiplin menjadi
menurut amanat pasal 33 UUD 1945 harus penentu arah kegiatan ilmiah, dan masalah-
³PHQJXDVDL´ SHUHNRQRPLDQ QDVLRQDO SDGD masalah sosial yang muncul dalam masyarakat
cabang-cabang produksi yang penting bagi tidak dijadikan obyek yang harus dipecahkan.
negara dan yang menguasai hajat hidup orang Because economics elected to be a
EDQ\DN WHODK ³NHERERODQ´ PHODOXL OLEHUDOLVDVL deductive science, it abstracts from the
keuangan dan perbankan tahun 1983 dan historical character of what it studies and
kemudian 1988. indeed from everything that cannot be
quantified 28)
Cukup menarik bahwa pengalaman sangat
pahit kebijakan liberalisasi perbankan yang Marshall stated that the dominant aim of
berakibat krisis moneter 1997 dewasa ini tidak economics was to contribute to a solution
dianggap sebagai kekeliruan oleh sementara of social problems. Yet the relation of his
pakar ekonomi arus utama (Neoklasik). Yang work to that end was quite indirect (this is)
selalu ditonjolkan justru adalah bahwa because he allowed his task to be
ekonomi Orde Baru (sampai 1996) harus determined for him by the discipline itself
diakui telah berhasil (sukses) memajukan and not by the social problem.
ekonomi Indonesia karena kebijakan yang
OLEHUDO WHUVHEXW 0DND ´SHPXOLKDQ HNRQRPL
Indonesia tidak mungkin dan tidak boleh 27)
McLeod, Ross, ,QGRHQVLD¶V &ULVLV and Future Prospect,
dikutip dalam Mubyarto, Pemberdayaan Ekonomi
Rakyat dan Peranan Ilmu-Ilmu Sosial, YAE, 2002. hal
26)
Radius Prawiro, Pergulatan Indonesia Membangun 78
28)
Ekonomi, Pragmatisme dalam Aksi, Elex Media Daly H.E, J.B.Cobb, For the Common Good, Beacon
Komputindo, 1998 op.cit. hal 409 Press, 1989, op.cit. hal 121, 124
2002 Mubyarto 127

Jika di negara-negara maju ilmu ekonomi Salah satu manifestasi paling buruk dari
dijadikan makLQ ³LOPLDK´ GHQJDQ VDVDUDQ- penerapan teori ekonomi Neoklasik di
sasaran analisisnya pada masalah-masalah Indonesia adalah tidak pernah diperhatikannya
non-ekonomi seperti keluarga (Gary Becker) data-data empirik perekonomian daerah yang
atau agama (the economics of religion), maka sering sangat berbeda dengan data-data agregat
di negara-negara berkembang orang-orang yang tercatat di Jakarta. Misalnya tentang
awam makin frustasi karena ilmu ekonomi kontraksi ekonomi amat besar (-13.4%) tahun
nampak tak berminat pada masalah perbaikan 1998 yang berdasar kurs dolar telah
pemerintahan (governance). ´PHQXUXQNDQ NHVHMDKWHUDDQ EDQJVD´ ,QGRQHVLD
The Neoclassical economist typically is not (pendapatan perkapita) dari USD 1200 menjadi
concerned with the usefulness of the theory USD 600. Data kontraksi ekonomi di luar Jawa
to governance; it suffices for him that the hanya ±4,4% bahkan di Irian Jaya tahun 1998
theory is useful and applicable in problems masih tumbuh positif 12,8%.
involving maximization of return from the Dalam rangka menganalisis dampak
use of scarce resources.29) krismon 1997/98 dan kebijakan serta program-
SURJUDP ³SHPXOLKDQ HNRQRPL´ PHWRGH DQD-
Jika ilmu ekonomi Neoklasik tidak
lisis yang semata-mata deduktif ini sungguh
berminat menganalisis masalah-masalah sosial
tidak realistis jika tidak dapat dikatakan keliru.
di negara-negara sedang berkembang, tetapi
mengurung diri sebagai disiplin yang kaku Neoclassical economics often constitutes
maka ia bukan lagi ilmu sejati tetapi sekedar an impediments rather than a help in the
sebagai ideologi, itupun ideologi yang tidak analysis of a real-world problem because it
mengikat, sehingga tidak berguna bagi pemba- prevents piercing through the layer of
ngunan masyarakat, dan malahan ia menjadi assumptions about consumer sovereignty
penghambat pemecahan masalah-masalah and consumer preference contained in it.32)
sosial yang dihadapi masyarakat. 30) Neoclassical economics accepts that people
Neoclassical economics is neither positive within the same country can have different
nor a normative science. It is used preferences but never asks why such
extensively as a rhetorical devise in sup- differences have come about. 33)
port of policies arrived at independently. In
its populist version, it enters into the Demikian pengajaran ilmu ekonomi di
Weltanschauung/Mind Set/Myth Structure Universitas-universitas yaitu model atau sistem
of our culture, and thus becomes a lens Neoklasik terus menerus dipertanyakan namun
through which individuals observe the tak tergoyahkan:
world about them and guide their behavior. « LW LV WKH DYDLODEOH GRFWULQH 6WXGHQW
To the extent it contributes to a arrive; something must be taught; the
materialistic, hedonistic, greedy and Neoclassical model exists.34)
avaricious life style, it is greatly to be
deplored. Its most destructive impact,
PENUTUP
however, is to debar other paradigms, ad
in particular the socio-economic paradigm, 3DQFDVLOD PHPXDW VHPDFDP ´MDQML-WHNDG´
from a respective hearing. 31) dari seluruh warga bangsa untuk bekerja keras

29) 32)
Monroe Burk, Ideology and Morality in Economic Monroe Burk, idem hal. 322
33)
Theory, dalam A Lewis & K.E. Warneryd (eds) Ethics Yoshihara Kunio, Asia Per Capita, Curzon, 2001. hal.
and Economic Affairs, Routledge, 1994, op.cit. hal 314 212
30) 34)
Monroe Burk, Idem hal 313 John K. Galbraith, Economics and the Public Purpose,
31)
Monroe Burk, Idem hal 320-321 Andre Deutsch, 1974. op.cit. hal 27
128 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia April

mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh VLVWHP ³HNRQRPL WHUSLPSLQ´ PHQHJDVNDQ EDZD
rakyat Indonesia melalui ketakwaan pada politik kemakmuran Indonesia ialah politik
Tuhan yang Maha Esa, kesadaran kemanu- \DQJ GLGDVDUNDQ SDGD ´SHPEDQJXQDQ WHQDJD
siaan, semangat persatuan-kebangsaan dan EHOL UDN\DW´ \DLWX GHQJDQ PHPSHUEHVDU
kerakyatan/demokrasi. Bung Karno pada produksi sekaligus menyediakan lapangan
pidato lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni 1945 kerja penuh.
menyampaikan dasar negara Indonesia Apabila di dalam pembukaan UUD 1945
Merdeka sebagai berikut: tersimpul tujuan bangsa dan Pancasila
(1) Kebangsaan Indonesia; dan sebagai pegangan dalam melaksanakan-
nya, dalam UUD sendiri terdapat beberapa
(2) Internasionalisme ± atau Peri-kemanusia-
peraturan tentang melakukan ekonomi
an; yang diringkas dalam konsep Socio- terpimpin. Peraturan itu terdapat dalam
Nasionalisme Pasal 33, Pasal 27 ayat 2 dan pasal 34.
Selanjutnya dasar Yang pertama mengenai sistem yang kedua
(3) Mufakat ± atau Demokrasi, dan mengenai hak sosial warga negara, dan
yang ketiga mengenai tugas Pemerintah.
(4) Kesejahteraan Sosial; diringkas menjadi Pasal 33 itu adalah sendi utama bagi
socio-demokrasi; politik perekonomian dan politik sosial
Republik Indonesia. Dasar ekonomi rakyat
Ke- GDVDU QHJDUD LQL ³GLSDQ\XQJL´ mestilah usaha bersama dikerjakan secara
semangat dan sikap ke-5 yaitu bertaqwa pada kekeluargaan. Maksudnya ialah koperasi.
Tuhan Yang Maha Esa atau Prinsip Cita-cita koperasi Indonesia menentang
Ketuhanan.35) individualisme dan kapitalisme secara
fundamental.36)
Jelas di sini bahwa sila Ketuhanan Yang
Maha Esa yang menggambarkan sifat Demikian sistem Ekonomi Indonesia yang
Ketakwaan seluruh warga bangsa memayungi mampu mewujudkan cita-cita Keadilan Sosial
sila-sila socio-nasionalisme dan socio- bagi seluruh rakyat Indonesia menentang
demokrasi. Jika urutan Pancasila kita individualisme dan kapitalisme yang kini
sekarang sebagaimana tercantum dalam merajalela kembali melalui ideologi neolibe-
Pembukaan UUD 1945 adalah: ralisme dan gerakan globalisasi. Teori,
(1) Ketakwaan, ³LGHRORJL´ VHUWD ³DJDPD´ \DQJ PHQMDGL
kekuatannya adalah ajaran ekonomi Neoklasik
(2) Kemanusiaan,
yang sangat sukses di Amerika Serikat dan
(3) Kebangsaan (Persatuan), sejumlah negara Eropa Barat tetapi gagal di
(4) Demokrasi (Kerakyatan), dan negara-negara lain di luar itu. Itulah yang
(5) Keadilan sosial, dipertanyakan secara tajam oleh Hernando de
Soto dalam bukunya The Mystery of Capital:
maka jelas bahwa untuk mewujudkan masya-
why Capitalism Triumphs in the West and
rakat yang serba-berkecukupan (adil-makmur)
Fails Everywhere Else.37)
dasar-dasar etika kita adalah ketakwaan dan
kemanusiaan, sedangkan metode kerja-nya The three Indochinese countries (Vietnam,
adalah kebangsaan/nasionalisme, dan Laos, and Cambodia) are poor today
demokrasi/kerakyatan. because they experimented with central
Bung Hatta yang mendukung penuh
36)
Pancasila sebagai pedoman melaksanaan Bung Hatta, Pidato dalam Pengarahan kepada Lembaga
Pengkajian Ekonomi Pancasila, 21 Juni 1979
37)
Hernando De Soto, The Mystery of Capital, Black
35)
Bung Karno, Pidato Lahirnya Pancasila, 1 Juni 1945. Swan, 2000
2002 Mubyarto 129

planning and their economies deteriorated Dopter, Kurt et al, (eds), Economics in the
GXULQJ WKDW SHULRG « 38)
Future, Macmillan, 1976
Indonesia dewasa ini menghadapi banyak Galbraith, J.K, Economics and the Public
masalah (ekonomi-politik-sosial-budaya) kare- Purpose, Andre Deutsch, 1974
na setelah gagal 7 tahun bereksperimen dengan Katouzian, Homa, Ideology and Methods in
sistem ekonomi komando (1959-66), kemudian Economics, Macmillan, 1980.
´EHUHNVSHULPHQ´ OHELK EHUDQL ODJL GHQJDQ
Lewis, Alan & Kare-Erik Warneryd (eds),
sistem ekonomi kapitalis liberal selama 30
tahun (1967-97). Eksperimen sistem ekonomi Ethics and Economic Affairs, Routledge,
kapitalis liberal berdasarkan teori ekonomi 1994
Neoklasik tak terkendalikan dan kebablasan, Lunati, M. Teresa, Ethical Issues in
karena pimpinan nasional yang otoriter tidak Economics, Macmillan, 1997.
pernah mendengar kritik-kritik membangun Mahen, John.E, What is Economics, John
dari ilmuwan dan masyarakat luas. Dalam
Wiley & Sons, 1969.
periode 7 tahun mendatang (2001-08), pereko-
QRPLDQ ,QGRQHVLD DNDQ ´EHODMDU´ ODJL GDQ Nelson, Robert H, Economics as Religion,
tidak sepatutnya bereksperimen lagi, untuk Pennsylvania State UP, 2001.
menemukenali sistem ekonomi yang tepat Ormerod, The Death of Economics, Faber &
sesuai budaya bangsa yang berideologi Faber, 1994.
Pancasila, yaitu Ketakwaan pada Tuhan Yang Ward, Benyamin, :KDW¶V :URQJ ZLWK
Maha Esa, Kemanusiaan, Kebangsaan,
Economics, Basic Book, New York, 1972
Kerakyatan, dan Keadilan Sosial.
Wilber, Charles K, Economics, Ethics, and
Para pakar ekonomi khususnya dosen-
Public Policy(eds), Rowman & Littlefield,
dosen perguruan tinggi dihimbau untuk
meningkatkan penelitian-penelitian empirik 1998.
agar dapat membumikan ilmu ekonomi. Ilmu Wilson, Rodney, Economics, Ethics, and
ekonomi Neoklasik dari Barat yang sering Religion, Macmillan, 1999
disebut ilmu positive harus disebut ilmu yang Yoshihara Kunio, Asia Per Capita: Why
normative di Indonesia karena didasarkan National Incomes Differ in East Asia,
pada asumsi-asumsi dan kondisi positive
Curzon, 2001
masyarakat ekonomi Barat.

DAFTAR PUSTAKA
Ace Partadiredja, Ekonomika Etik, Himpunan
Pidato Pengukuhan Guru Besar UGM,
Ilmu-ilmu Sosial, 1949-1999, 2000
Boulding, Kenneth, Economics as a Science,
McGraw-Hill, 1970
De Soto, Hernando, The Mystery of Capital,
Black Swan, 2000

38)
Yoshihara Kunio, Asia Per Capita: Why National
Incomes Differ in East Asia, Curzon, 2001, hal. 61
130 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia April

You might also like