You are on page 1of 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/335526401

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM KELUARGA

Article  in  Communication Studies · January 2018

CITATIONS READS

0 1,552

1 author:

Arya Dillah
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
8 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

ICT and Innovation View project

Ecological Media View project

All content following this page was uploaded by Arya Dillah on 31 August 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Cakrawala,
Vol. XVIII, No 1, Maret 2018

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM KELUARGA


(Studi Fenomenologi Terhadap Perilaku Komunikasi Pasangan Suami Istri
Yang Mengalami Ketimpangan Jumlah Pendapatan)
Aryadillah
Dosen Tetap Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Jl. Darmawangsa 1 No. 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12140
Email: aryadillah14@hotmail.co.id

Abstract - Today, family activity has a significant shift from agricultural production to consumption of goods and services.
Many of the family entities that no longer produce their own foodstuffs through rice fields and farming; they go to shopping
centers and traditional markets to meet their needs. This is also motivated by cultural changes and socio-economic
conditions such as shifting the role of women as wives who are no longer merely struggling in the domestic household. This
shift in views and cultural changes color the communication behavior between married couples, either directly or indirectly.
The research method used in this research is qualitative research method. This is because the issues to be discussed are
complex, holistic, dynamic, and full of meaning. From the results of this study, there are 4 couples who have interpersonal
communication patterns that are different from the first type of friendship partner, independent couple, the three complicated
pairs, the four independent and traditional combined pairs.

Keywords: Interpersonal Communication, Family, Phenomenology, Inequality of Husband Wife Income

Abstrak- Dewasa ini, aktivitas keluarga mengalami pergeseran yang cukup signifikan dari kegiatan produksi agrikultur
menjadi kegiatan konsumsi barang dan jasa. Banyak dari entitas keluarga yang tidak lagi memproduksi bahan makanannya
sendiri melalui kegiatan bersawah dan meladang; mereka pergi ke pusat-pusat perbelanjaan dan pasar-pasar tradisional untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini juga dilatarbelakangi oleh perubahan yang bersifat kultural dan kondisi sosial-
ekonomi seperti pergeseran peran perempuan sebagai istri yang tidak lagi semata-mata berkutat dalam ranah domestik rumah
tangga. Pergeseran pandangan dan perubahan kultur ini mewarnai perilaku komunikasi antara pasangan suami istri, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif. Hal tersebut karena permasalahan yang akan dibahas bersifat kompleks, holistik, dinamis, dan penuh makna. Dari
hasil penelitian ini adalah, terdapat 4 pasang suami istri yang memiliki pola komunikasi antar pribadi yang berbeda tipe
pertama pasangan persahabatan, kedua pasangan independen, ketiga pasangan rumit, keempat pasangan gabungan
independen dan tradisional.

Kata Kunci: Komunikasi Antar Pribadi, Keluarga, Fenomenologi, Ketimpangan Pendapatan Suami Istri

I. PENDAHULUAN pusat-pusat perbelanjaan dan pasar-pasar


tradisional untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Seiring dengan perkembangan zaman, Dulunya, kerjasama anggota keluarga
peran perempuan dalam rumah tangga mengalami merupakan suatu hal yang penting bagi
pergeseran dan perubahan. Banyak dari perempuan kelangsungan hidup keluarga, namun, kini, fungsi
yang bekerja di luar rumah dalam kehidupan anggota keluarga menjadi lebih mandiri.
sehari-harinya, dan banyak dari pasangan suami Peningkatan mobilitas anggota keluarga berdampak
istri yang menyediakan waktu yang meluangkan pada pola komunikasi dengan konsekuensi yang
waktu untuk memperjelas dan menegosiasikan mengikutinya. Hal ini juga dilatarbelakangi oleh
peran dan tanggung jawab domestik. Dewasa ini, perubahan yang bersifat kultural dan kondisi sosial-
aktivitas keluarga mengalami pergeseran yang ekonomi seperti pergeseran peran perempuan
cukup signifikan dari kegiatan produksi agrikultur sebagai istri yang tidak lagi semata-mata berkutat
menjadi kegiatan konsumsi barang dan jasa. dalam ranah domestik rumah tangga.
Banyak dari entitas keluarga yang tidak lagi Kehidupan modern membuat pandangan
memproduksi bahan makanannya sendiri melalui yang berlandaskan kultur yang telah diterima dan
kegiatan bersawah dan meladang; mereka pergi ke dilestaRn dari masa ke masa mengalami pergeseran
hingga perubahan. Kondisi sosial-ekonomi,

p-ISSN 1411-8629, e-ISSN:2579-3314 15


Cakrawala,
Vol. XVIII, No 1, Maret 2018

khususnya dalam konteks negara Indonesia yang suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
seringkali mengalami lonjakan signifikan, tak saling ketergantungan.(Iwan)
jarang menuntut individu-individu dalam rumah Menurut Salvicion dan Celis (1998) di
tangga untuk bekerja dan memperoleh penghasilan dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua
tambahan demi kelangsungan hidup keluarga. pribadi yang tergabung karena hubungan darah,
Untuk itu, langkah yang ditempuh seringkali hubungan perkawinan atau pengangkatan, di
dengan cara turut bekerjanya perempuan yang telah hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi
menyandang status istri dalam rangka menyokong satu sama lain dan di dalam perannya masing-
finansial keluarga. Namun demikian, tak jarang masing dan menciptakan serta mempertahankan
pula pekerjaan yang digeluti perempuan yang suatu kebudayaan. (Baron)
sudah berumah tangga selain sebagai pelengkap Keluarga juga diartikan secara lebih luas
penghasilan pasangannya, juga sebagai ranah oleh para sosiolog modern sebagai sistem interaksi
aktualisasi diri di mana hal ini juga merupakan relasional yang teratur dan terjadi secara alami,
salah satu sisi pergeseran status dan peran yang biasanya menempati hunian yang sama dalam
perempuan di era modern. jangka waktu yang lama, dan memiliki kumpulan
Fenomena yang kemudian muncul seiring gambaran interpersonal yang tersusun melalui
dengan pergeseran status dan peran tersebut adalah pertukaran pesan dari waktu ke waktu.
jumlah pendapatan yang lebih besar yang diperoleh Beebe mensintesakan dua perspektif untuk
istri dari pekerjaan yang dilakukannya. Nominal mendefinisikan keluarga, yakni keluarga sebagai
pendapatan ini seringkali lebih besar daripada yang unit yang terbentuk dari beberapa individu yang
dihasilkan oleh pasangannya dalam rumah tangga. menetapi hubungan dengan individu lainnya dalam
Hal ini kemudian menjadi penting untuk diteliti jangka waktu yang lama di tempat tinggal yang
mengingat kultur yang menghasilkan pola pikir sama, yang biasanya meski tidak selalu disatukan
yang diterima dari masa ke masa dalam masyarakat oleh pernikahan atau kekerabatan.
di Indonesia yang cenderung memandang institusi Adapun Fungsi yang dijalankan keluarga
pernikahan secara konvensional; perangkat peran adalah:
spesifik yang telah disepakati (taken for granted) 1. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana
dan disandang oleh suami dan istri dalam rumah keluarga mendidik dan menyekolahkan anak
tangga, sementara pada kenyataannya banyak istri untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa
yang bekerja di luar rumah dan memperoleh depan anak.
pendapatan yang lebih tinggi daripada suami. 2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana
Pergeseran pandangan dan perubahan keluarga mempersiapkan anak menjadi
kultur ini mewarnai perilaku komunikasi antara anggota masyarakat yang baik.
pasangan suami istri, baik secara langsung maupun 3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana
tidak langsung. Oleh karena itu, ini bermaksud keluarga melindungi anak sehingga anggota
meneliti fenomena ini dalam penelitian yang keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
berjudul “Studi Fenomenologi terhadap Perilaku 4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana
Komunikasi Pasangan Suami Istri yang Mengalami keluarga secara instuitif merasakan perasaan
Ketimpangan Jumlah Pendapatan”. dan suasana anak dan anggota yang lain dalam
Berdasarkan latar belakang yang telah berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama
dikemukakan di atas, maka yang menjadi fokus anggota keluarga. Sehingga saling pengertian
penelitian ini adalah ”Bagaimana perilaku satu sama lain dalam menumbuhkan
komunikasi pasangan suami istri yang mengalami keharmonisan dalam keluarga.
ketimpangan jumlah pendapatan”. 5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga
memperkenalkan dan mengajak anak dan
2.1 Definisi Keluarga anggota keluarga lain melalui kepala keluarga
Seorang sosiolog terkemuka pada tahun menanamkan keyakinan yang mengatur
1949, menjelaskan definisi keluarga yaitu kehidupan kini dan kehidupan lain setelah
kelompok sosial yang diciRn melalui tempat dunia.
tinggal yang sama, adanya kerjasama ekonomi dan 6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala
reproduksi. Kelompok ini mencakup orang dewasa keluarga mencari penghasilan, mengatur
yang berbeda jenis kelamin, paling tidak, dua di penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat
antaranya menjaga kelangsungan hubungan seksual memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
yang diakui secara sosial, dengan satu atau lebih 7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana
anak, baik anak yang diperoleh melalui hubungan menciptakan suasana yang menyenangkan
suami istri atau yang diadopsi. dalam keluarga, seperti acara nonton TV
Keluarga adalah unit terkecil dari bersama, bercerita tentang pengalaman
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan masing-masing, dan lainnya.
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di

16 p-ISSN 1411-8629, e-ISSN:2579-3314


Cakrawala,
Vol. XVIII, No 1, Maret 2018

8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana teman, dan pengaruh luar lainnya. Berbagai
keluarga meneruskan keturunan sebagai pengaruh ini juga akan berdampak terhadap
generasi selanjutnya. standar hidup keluarga.
9. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa 5. Sistem keluarga bersifat adaptif; Keluarga
aman di antara keluarga, serta membina beradaptasi terhadap perubahan. Kemampuan
pendewasaan kepribadian anggota yang akan menentukan kelangsungan
keluarga.(Clayton). hubungan berkeluarga ini utamanya
Untuk itu, ada dua macam bentuk bergantung pada seberapa baik komunikasi
keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, dalam keluarga. Perubahan yang bersifat
yaitu berdasarkan lokasi dan berdasarkan pola positif maupun negatif dari anggota keluarga,
otoritas. (Holdert dan Antonides) merupakan dinamika yang mengisi perubahan
interaksi dalam sistem keluarga.
2.2 Sistem Komunikasi Keluarga
Sebuah studi yang dijelaskan oleh Beebe 2.3 Model Interaksi Keluarga
dan Beebe dalam bukunya Interpersonal Salah satu model interaksi yang
Communication Relating to Others dikembangkan para peneliti yakni model interaksi
mengungkapkan bahwa pasangan suami istri yang keluarga circumplex, untuk menjelaskan dinamika
kebanyakan tidak puas dengan hubungan mereka dari fungsi yang efektif dan juga disfungsi dalam
cenderung lebih sering menyalahkan pasangannya sistem keluarga. Ada tiga dimensi dasar dari model
atas permasalahan dalam keluarga, daripada ini, yakni kemampuan beradaptasi, kohesi, dan
menyadari dan mengoreksi tanggung jawab komunikasi. Adaptability, atau
pribadi. Kenyataannya, permasalahan yang penyesuaian/kemampuan beradaptasi menunjukkan
dihadapi oleh pasangan suami istri begitu kompleks kemampuan keluarga dalam memodifikasi dan
daripada apa yang dipikirkan oleh kedua individu merespon perubahan melalui kemampuan struktur
tersebut. Berbagai peristiwa disfungsional dalam dan peran. Bagi beberapa keluarga, tradisi,
keluarga pada umumnya memiliki banyak stabilitas, dan perspektif historis sangat penting
penyebab yang saling terjalin karena sistem untuk menimbulkan rasa nyaman dan
keluarga itu sendiri bersifat kompleks. Sistem kesejahteraan. Sementara keluarga lain yang
keluarga, sebagaimana sistem sosial, tersusun kurang teRt tradisi lebih mampu beradaptasi
secara kompleks, terbuka, adaptif, dan merupakan dengan keadaan yang baru.
sistem pencarian informasi. Berikut merupakan Kohesi menunjukkan keterangan emosi
karakteristik sistem keluarga: dan perasaan dari kebersamaan yang dialami
1. Sistem keluarga lebih dari sekedar jumlah dari keluarga. Kohesi keluarga dimulai dari yang sangat
individu di dalamnya; Keluarga mencakup erat, erat, dan tidak teRt. Karena sistem keluarga
identitas kolektif yang menyatukan berbagai sangat dinamis, bergerak naik turun dari yang tidak
tujuan, kebutuhan, dan kepribadian dari teRt sampai yang sangat erat. Kunci ketiga dari
anggotanya. model ini, yang sangat penting yakni komunikasi.
2. Sistem keluarga bersifat saling Semua model dipengaruhi oleh komunikasi.
ketergantungan; Ketergantungan ini tercermin Melalui komunikasi, keluarga akan mampu
dalam bagian-bagian yang saling terhubung beradaptasi terhadap perubahan, dan melalui
dan dipengaruhi oleh bagian lainnya dalam komunikasi pula keluarga bisa menjaga keeratan
sistem. Anggota keluarga dipengaruhi oleh dari sebuah hubungan keluarga. Komunikasi akan
sikap dan perilaku dari anggota lainnya dalam memperlihatkan apakah sebuah keluarga kohesif
keluarga. atau juga adaptif. Komunikasi juga akan menjaga
3. Sistem keluarga bersifat kompleks; keluarga agar berada dalam sistemnya.
Kompleksitas dalam kehidupan keluarga dapat Model cirkumplex ini membantu kita
mengarah pada kesalahpahaman mengenai untuk memahami hubungan dalam hal kohesifitas
makna dari pesan dan tindakan anggota di keluarga, kemampuan adaptasi, dan komunikasi
dalamnya. Karena terdapat banyak faktor yang dalam tingkat yang berbeda dalam perkembangan
mempengaruhi sistem keluarga, dan karena sebuah keluarga. Secara umum, keluarga dengan
anggota keluarga menanadai perilaku dan level kohesifitas dan tingkat adaptif yang seimbang
peristiwa-peristiwa dengan cara yang berbeda, memiliki ritme kehidupan yang lebih baik.
merupakan tantangan bagi anggota dalam Keluarga yang seimbang juga akan lebih mampu
sistem keluarga untuk memaknai secara tepat, beradaptasi terhadap perubahan dan mengelola
memilah makna yang penting, berikut dampak periode tertentu dengan tingkat stress yang tinggi
dari pesan dan perilaku dari anggota keluarga. seperti menghadapi masa remaja anak. Maka, tak
4. Sistem keluarga bersifat terbuka; Sebagai heran jika dalam keluarga yang seimbang,
sistem yang terbuka, keluarga dipengaruhi oleh kemampuan komunikasinya akan jauh lebih baik.
kondisi ekonomi, kehidupan bertetangga, Namun demikian, para peneliti
pekerjaan anggota keluarga, agama, teman- menyatakan tidak ada cara tunggal terbaik untuk

p-ISSN 1411-8629, e-ISSN:2579-3314 17


Cakrawala,
Vol. XVIII, No 1, Maret 2018

menjadi sebuah keluarga. Dalam beberapa rutinitas reguler dan tetap menghindari konflik.
tingkatan kehidupan keluarga, model circumplex Pasangan ini sedikit membuka diri satu sama lain.
ideal yang seimbang bisa saja tidak diaplikasikan. Seperti tipe tradisional, pasangan ini akan lebih
Pasangan yang lebih tua, misalnya, akan lebih nyaman dengan peran tradisional.
efektif ketika struktur yang kaku dan tingkat Sebagian besar hubungan merupakan
kohesifitas yang rendah diaplikasikan. Keluarga kombinasi dari ketiga tipe ini. Hasil penelitian
yang memiliki anak muda akan lebih berfungsi menunjukkan bahwa sekitar 60% pasangan
dengan level kohesifitas dan tingkat adaptasi yang diklasifikasikan sebagai pasangan independen,
lebih tinggi. Hanya satu yang pasti dan selalu sama tradisional, dan separate. Sementara 40% lainnya
dalam sebuah kehidupan keluarga, yakni merupakan kombinasi dari ketiga tipe ini. Pasangan
kemampuan komunikasi efektif yang akan tradisional dianggap lebih memuaskan dan
memainkan peran penting dalam peran keluarga memiliki hubungan yang stabil daripada
dan membantu perubahan keluarga dalam sebuah independen dan tipe separated. Faktor kunci dari
kohesifitas dan tingkat adaptasi. Keluarga yang kesuksesan tipe hubungan ini sepertinya terletak
mengalami disfungsi, tidak memiliki kemampuan pada kesepahaman mengenai peran yang
untuk beradaptasi tidak kohesif, menunjukkan diharapkan. Pasangan yang sepaham tentang
kemampuan komunikasi yang rendah. Anggota bagaimana hubungan mereka didefinisikan, akan
keluarga akan menyalahkan anggota keluarga cenderung sepaham juga pada isu-isu yang lain
lainnya ketika ada masalah, mengkritik satu sama juga.
lain, dan kemampuan mendengarkan yang buruk. Tipe independen yang memiliki peran
fleksibel perlu melakukan renegosiasi tanggung
2.4 Komunikasi dan Peran Keluarga jawab, sehingga kemampuan komunikasi menjadi
Salah satu hasil riset yang menginvestigasi hal yang krusial pada tipe hubungan ini.
efek dari peran sebuah hubungan dan komunikasi Renegosiasi dari peran dan harapan (ekspektasi)
keluarga menunjukkan dua tipe dasar dari adalah bagian yang wajar di semua hubungan,
pernikahan. Pertama, pernikahan institusional terutama ketika ada perubahan besar seperti
(institutional marriages) yang mendefinisikan kelahiran anak, pekerjaan baru dari pasangan, atau
suami-istri bertanggungjawab pada jalur yang ketika anak-anak menginggalkan rumah.
tradisional. Suami bekerja dan memastikan
semuanya secara fixed, sementara istri mengelola 2.5 Meningkatkan Komunikasi Keluarga
rumah dan biasanya lebih emosional dan ekspresif. Virginia Satir menemukan bahwa dalam
Selanjutnya adalah pernikahan persahabatan keluarga yang 'sehat', anggotanya memiliki harga
(companionship marriages) yang memiliki peran diri yang tinggi; komunikasi dilakukan secara
yang lebih fleksibel yang memahami bahwa langsung, jelas, spesifik, dan jujur; peraturan
pasangan memiliki preferensi individu. bersifat sangat fleksibel, humanis, dan subjeknya
Penelitian lainnya mengidentifikasi tiga selalu berubah; dan hubungan keluarga dengan
tipe peran dari pasangan, yakni independen, kehidupan sosial sangat terbuka dan penuh
tradisional, dan pasangan terpisah (jaga jarak). harapan. Dalam keluarga seperti ini, orang akan
Ketiga tipe ini didasarkan pada delapan variabel mendengarkan secara aktif, mereka memperhatikan
berbeda, yakni konflik, penghindaran, ketegasan, satu sama lain, mereka memperlakukan anak
saling berbagi, tradisionalisme, manajemen keragu- sebagai manusia, saling menyentuh satu sama lain,
raguan dan perubahan, penggunaan waktu, dan mereka berdiskusi secara terbuka tentang
penggunaan ruang, dan otonomi. kekecewaan, ketakutan, rasa sakit, kemarahan, dan
Pasangan independen (independent kritik, sama terbukanya ketika membicarakan
couples) adalah yang paling otonom di antara kebahagiaan dan penghargaan.
ketiga tipe. Masing-masing mampu memainkan Studi Pearson dalam karyanya "Lasting
peran. Pasangan pada jenis pernikahan ini juga Love: What Keeps Couples Together"
mampu melakukan manajemen konflik dengan cara mengidentifikasi kepuasan dan kestabilan pasangan
yang nyaman dan menegosiasikan perbedaan dalam menikah. Pearsons mewawancarai beberapa
hubungan keluarga. Kedua adalah pasangan pasangan yang telah hidup bersama selama 40
tradisional yang resisten terhadap perubahan serta hingga 70 tahun lamanya. Hasilnya, ada delapan
tidak menyukai ketidakpastian. Mereka berbagi faktor yang membuat sebuah keluarga menjadi
secara fisik dan emosional dengan pasangannya. bahagia.
Mereka saling tergantung dan mencoba untuk 1. Tidak berharap lebih (memahami secara
menghindari konflik daripada mengelola konflik. realistis apa makna dari sebuah pernikahan)
Pasangan jenis ini memilih untuk tetap stabil 2. Penerimaan yang tak bersyarat satu sama lain
dengan peran yang tradisional. Selanjutnya, yang 3. Melihat satu sama lain dalam kacamata positif
ketiga adalah pasangan terpisah/jaga jarak yang (disebut dengan distorsi positif)
lebih menjaga jarak, baik itu jarak secara fisik 4. Melihat diri sebagai sebuah tim (yang menjadi
maupun psikologis. Mereka juga mengikuti satu)

18 p-ISSN 1411-8629, e-ISSN:2579-3314


Cakrawala,
Vol. XVIII, No 1, Maret 2018

5. Mengingatkan perpisahan, setiap individu unik menjadi titik penting guna memahami makna dari
6. Hubungan yang saling menguntungkan dan pengalaman partisipan yang hendak dicari untuk
memuaskan mengungkap fenomena yang sedang diteliti. Pada
7. Kemampuan untuk mengelola konflik studi fenomenologi, jumlah individu yang
8. Ketekunan dilibatkan dalam penelitian-penelitian sebelumnya
Berikut beberapa cara meningkatkan menurut (Creswell) berkisar antara 1 sampai
hubungan dalam keluarga: dengan 325 orang. Dunke menyarankan untuk
1. Sediakan waktu untuk membicarakan meneliti 3-10 subjek. Hal yang terpenting dalam
hubungan dan perasaan penelitian fenomenologi adalah subjek mengalami
a. Posisikan diri sebagai orang lain, atau fenomena yang akan diteliti.
berorientasi di luar Dalam penelitian ini, peneliti telah
b. Jangan terlalu serius melakukan wawancara mendalam dengan empat
2. Dengarkan dan jelaskan makna dari pesan pasang suami istri yang mengalami ketimpangan
yang disampaikan pendapatan dalam rumah tangganya. Melalui
a. Pelajari dan interpretasikan pesan, pengalaman para partisipan, maka peneliti akan
berdasar pada sistem kode pengirim mendapatkan cerita yang komprehensif dari mereka
b. Dokumentasikan pesan interpersonalmu mengenai peran suami/istri dalam rumah tangga
3. Saling mendukung dan bagaimana mereka memandang ketimpangan
a. Gunakan pesan yang tegas pendapatan di antara keduanya terkait dengan
b. Selektif dalam mengungkapkan perasaan perilaku komunikasi dalam rangka menjaga
kita keharmonisan hubungan antarpribadi.
4. Gunakan strategi produktif dalam manajemen
konflik, stres, dan perubahan. 2. Observasi
a. Perhatikan tanda-tanda dan ciri dalam Selain melakukan wawancara, peneliti
komunikasi juga mengumpulkan data-data melalui pengamatan
b. Belajar untuk renegosiasi peran dalam partisipan. Peneliti melakukan pengamatan
sebuah konflik terhadap kecenderungan perilaku komunikasi
sehari-hari pasangan suami istri yang mengalami
II. METODE PENELITIAN ketimpangan pendapatan yang menjadi subjek
penelitian ini.
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. 3. Studi Kepustakaan
Hal tersebut karena permasalahan yang akan Telaah dokumen atau studi kepustakaan
dibahas bersifat kompleks, holistik, dinamis, dan juga merupakan hal yang penting dalam
penuh makna. Sehingga tidak mungkin data pada mengumpulkan data. Data studi kepustakaan yang
situasi tersebut dijaring dengan metode penelitian kami lakukan mencakup pengumpulan materi
kuantitatif dengan instrumen seperti tes dan penelitian melalui buku-buku, literatur, artikel-
kuesioner. artikel di internet, dan lain sebagainya yang
Penelitian ini menggunakan paradigma membahas mengenai komunikasi keluarga,
konstruktivisme yang bertujuan untuk memahami khususnya yang berkaitan dengan pasangan suami
dan merekonstruksi berbagai konstruksi yang istri yang mengalami ketimpangan pendapatan,
sebelumnya dipegang orang—termasuk peneliti, serta hal-hal yang berhubungan dengan komunikasi
yang berusaha mencapai konsensus interpersonal. Studi kepustakaan berfungsi untuk
Dalam penelitian ini, kami menggunakan mendukung data-data yang telah berhasil dihimpun
tiga teknik pengumpulan data yaitu: di lapangan.

1. Wawancara Mendalam III. PEMBAHASAN


Wawancara adalah pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya 3.1. Partisipan 1
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan menjadi Ketimpangan pendapatan antara suami
sebuah makna dalam suatu topik tertentu istri di mana istri memiliki jumlah pendapatan
(Sugiyono). Dalam penelitian ini, peneliti yang lebih besar dari suami dialami oleh pasangan
melakukan wawancara tak berstruktur atau Tb. GB (33) dan ARR (32). Pasangan yang
wawancara terbuka, yaitu wawancara yang bebas di menikah sejak 2011 silam ini sejak awal sudah
mana peneliti dalam mendapatkan informasi saling terbuka mengenai ketimpangan jumlah
maupun pendirian secara lisan berdasarkan pendapatan yang dialami. Sang istri yang bekerja
pedoman atau catatan wawancara berisi butir-butir sebagai seorang jurnalis di salah satu media cetak
atau pokok-pokok mengenai hal yang akan memiliki penghasilan yang lebih besar dibanding
ditanyakan pada waktu wawancara berlangsung. suami yang berprofesi sebagai wiraswasta di
Dalam fenomenologi, wawancara mendalam bidang mekanik. R, yang sudah hampir 9 tahun

p-ISSN 1411-8629, e-ISSN:2579-3314 19


Cakrawala,
Vol. XVIII, No 1, Maret 2018

bekerja sebagai jurnalis memiliki pendapatan per masalah. Kalaupun ada pertengkaran dalam rumah
bulan rata-rata di atas Rp 5 juta. Sementara sang tangga, awal persoalannya bukan karena masalah
suami, G, pendapatannya tak menentu. Seringkali ketimpangan pendapatan. Permasalahan biasanya
pendapatannya bisa menyamai bahkan melebihi, timbul karena kasibukan masing-masing sehingga
tapi lebih sering berada di bawah pendapatan istri. waktu untuk anak berkurang. Ketika istri berada di
Namun demikian, diakui pasangan yang rumah, suami tidak ada. Sebaliknya, ketika suami
kini sudah dikaruniai putra berusia 2 tahun ini, ada, istri tidak ada. Keinginan untuk bisa sama-
perbedaan pendapatan di antara keduanya sama sama, meluangkan waktu yang lebih banyak untuk
sekali tidak menimbulkan persoalan berarti. Bagi keluarga inilah yang biasanya menjadi sumber
keduanya, pendapatan yang diperoleh siapapun,dari konflik. Harapan lebih terhadap suami pun muncul.
suami atau istri, itu merupakan rejeki anak. Dan Namun demikian, R mengaku secara
selama semua kebutuhan keluarga terutama pribadi tidak mempermasalahkan kondisi ini. Saat
kebutuhan anak terpenuhi, tidak menjadi masalah. ini pun, baik R maupun sang suami merasa sangat
Bagi R, perbedaan pendapatan ini menjadi nyaman dengan hubungan yang terjalin. Ketika
konsekuensi yang harus dia terima karena semua hal terpenuhi, terutama kebutuhan anak,
memutuskan menerima pinangan G. Apalagi, sejak asuransi dan lain-lain, hubungan suami istri juga
awal menjalin hubungan pranikah, G sudah terbuka terjaga dengan baik. Komunikasi pun berjalan
mengenai pekerjaan dan penghasilannya. Rasa dengan baik sehingga pasangan ini tidak merasa
sayang yang besar menjadi alasan R menerima ada yang salah.
pinangan G. Namun, pada dasarnya, pola pikir Bagi R, sosok suami adalah sosok yang
pasangan terbilang modern. Bagi mereka, suami harus bisa mengayomi, bukan sekedar memenuhi
tidak harus memiliki pendapatan yang lebih besar, kebutuhan ekonomi. Berbagi tugas untuk berbagai
suami tidak harus menjadi tulang punggung urusan rumah tangga menjadi hal yang biasa.
keluarga, dan tidak ada salahnya jika istri bisa Bukan tidak mungkin suami memasak,
berperan lebih, termasuk memiliki pendapatan membersihkan rumah, atau mengasuh anak.
yang lebih besar. Terutama ketika istri dalam kondisi tidak bisa
Bahkan, menurut sarjana Fisika FMIPA melaksanakan peran yang seharusnya dilakukan.
disalah satu univeristas negeri ternama ini, sudah Melihat apa yang dialami R dan G,
bukan jamannya lagi suami harus bekerja kondisi ketimpangan pendapatan antara suami istri
menafkahi keluarga sementara istri hanya diam di tidak menjadi masalah besar. Dengan komunikasi
rumah mengurusi urusan dapur dan keluarga. Bagi yang terjalin dengan baik, dan keduanya menyadari
R, perempuan juga memiliki kesempatan yang posisi dan kondisi tersebut serta membicarakan hal
sama, bekerja mencari pendapatan di luar ini sejak awal, ketimpangan pendapatan suami istri
penghasilan suami, sekaligus tetap mampu tidak menjadi masalah. Terlebih, keduanya
menangani urusan rumah tangga, dengan syarat memiliki pola pikir dan pemahaman yang cukup
keduanya mau menerima dan saling terbuka, modern di mana suami tidak harus memiliki
sehingga tidak menjadi masalah istri memiliki pendapatan lebih besar dan istri hanya di rumah
penghasilan yang lebih besar. Meski terkadang ada dan melakukan pekerjaan rumah tangga.
saat-saat tertentu di mana istri merasa lebih Pasangan R dan G bisa dikategorikan ke
berkuasa dibandingkan suami. Di sisi lain, sang dalam pasangan jenis companionship marriages
suami merasa malu dan tidak enak dengan peran (pernikahan persahabatan), yang menurut Bebe dan
lebih yang dijalani sang istri. Bebee memiliki peran yang lebih fleksibel dan
R mengakui hal ini pernah terjadi pada memahami bahwa pasangan memiliki preferensi
dirinya. Ketika rasa lelah datang dan suami tidak individu. Masih menurut Bebe dan Beebe,
hadir untuk membantu perannya sebagai istri, ibu, pasangan seperti ini bisa dikategoRn ke dalam tipe
dan wanita karir, perasaan berkuasa dalam dirinya independen (independent couples), yang dianggap
muncul. Ada ungkapan yang timbul dalam dirinya paling otonom di antara tipe lainnya. Pasangan
"gw tanpa lo juga masih bisa hidup". Tidak pernah suami istri dalam tipe ini mampu memainkan peran
diucapkan, hanya disimpan dalam hati. Ketika masing-masing. Pasangan independen mampu
kondisi seperti ini terjadi, R terkadang menjadi melakukan manajemen konflik dengan cara yang
gengsi dan enggan untuk meminta maaf terlebih nyaman, dan menegosiasikan perbedaan dalam
dahulu. Beruntung, R memiliki suami yang hubungan keluarga, sebagaimana keterangan
mengerti dan memahami kondisi tersebut. pasangan R dan G selaku partisipan penelitian ini.
Seringkali suami yang meminta maaf dan
terkadang juga membahas mengenai perbedaan ini. 3.2. Partisipan 2
Namun karena sejak awal tidak pernah Pasangan suami istri berikutnya yang
mempermasalahkan perbedaan pendapatan ini, menjadi partisipan penelitian ini adalah AW (28)
keduanya selalu mampu mengatasi miskomunikasi dan RS (31) Mereka berdomisili di kawasan
yang terjadi. Apalagi, R memang sejak awal Summarecon Bekasi. AW berprofesi sebagai
menyadari kondisi ini dan tidak pernah merasa ada seorang dosen, sementara RS, suaminya,

20 p-ISSN 1411-8629, e-ISSN:2579-3314


Cakrawala,
Vol. XVIII, No 1, Maret 2018

merupakan seorang pengacara. Pendapatan yang suaminya baru mau bersikap terbuka mengenai
diperoleh AW sebesar Rp.10 juta di setiap pendapatan yang diperolehnya.
bulannya, sementara pendapatan suaminya tak AW menerangkan bahwa tidak masalah
menentu. Pasangan yang berpendidikan terakhir S3 apabila jumlah pendapatan yang diperoleh istri
(istri) dan S2 (suami) ini telah menikah selama tiga lebih besar dibandingkan dengan suami, karena
tahun dan sudah memiliki seorang anak yang pada akhirnya pendapatan tersebut dialokasikan
berusia 1 tahun. untuk membantu perekonomian keluarga. Ia dan
AW menjelaskan bahwa peranan suaminya juga pernah membicarakan perihal
isteri/suami merupakan seperangkat perilaku ketimpangan jumlah pendapatan di antara
antarpribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan keduanya, namun, disyukuri oleh AW,
dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. ketimpangan jumlah pendapatan yang terjadi antara
Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh ia dan suami, tidak menyebabkan permasalahan
harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dalam rumah tangganya, atau menimbulkan
dan masyarakat. Ayah sebagai suami dari isteri dan keluhan dan ketidaknyamanan di salah satu atau
ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pencari kedua belah pihak. Hal ini diakuinya karena suami
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa senantiasa mendukung karirnya, bahkan membantu
aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota di saat-saat diperlukan. Kuncinya adalah kerjasama
dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari antar pasangan dan menikmati kerjasama yang
kelompok sosialnya serta sebagai anggota terjalin.
masyarakat dari lingkungannya. Ketimpangan jumlah pendapatan yang
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, dialami oleh pasangan AW dan RS, dijelaskan oleh
ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah AW, sejauh ini belum pernah menimbulkan konflik
tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak- dalam rumah tangga karena ia dan pasangan
anaknya, pelindung dan sebagai salah satu menyikapinya dengan cara membagi tugas dalam
kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai memperoleh pendapatan dan mengelolanya. AW
anggota masyarakat dari lingkungannya. mengungkapkan bahwa upaya yang dilakukannya
Disamping itu, ibu dapat pula berperan sebagai untuk menjaga keharmonisan hubungan dengan
pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. pasangan, terkait ketimpangan jumlah pendapatan
Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai yang diperoleh masing-masing adalah dengan
dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, menyerahkan urusan pembagian dan pengelolaan
mental, sosial, maupun spiritual. Sebagai isteri keuangan kepada suami sebagai pemegang arah
tugas dan tanggung jawab yang diembannya, diakui kebijakan dalam rumah tangga.
oleh AW, adalah mengurus rumah tangga, ia ada Tipe pasangan partisipan kedua ini,
ketika suami pulang kerja, seperti menyiapkan merujuk dari penjelasan Beebe dan Beebe adalah
makanan/minuman, membereskan rumah, di mana pasangan independen, dengan tipe pernikahan
tugasnya dimulai sejak ia bangun pagi hingga persahabatan. Hal ini karena pasangan ini memiliki
sebelum tidur. peran yang lebih fleksibel; memahami bahwa
AW menuturkan bahwa harapan yang pasangan memiliki preferensi individu, di mana
dimiliki suaminya terhadap dirinya adalah sebagai mereka tidak terpaku pada pakem-pakem
pengontrol potensi uang yang dipertanyakan status tradisional mengenai peran dan tanggung jawab
halalnya, yang berasal dari perolehan pendapatan suami sebagai penyokong ekonomi rumah tangga
sang suami. Hal ini karena profesi suaminya yang yang seharusnya memperoleh pendapatan lebih
merupakan pengacara, di mana peluang untuk besar daripada istri. RS juga mengijinkan istrinya
mendapatkan uang dalam jumlah besar namun untuk bekerja di luar rumah, yang berarti ia
diragukan status halalnya, sangat besar. Sedangkan, menghormati dan menerima preferensi individu
AW sendiri berharap suaminya memiliki AW. Namun demikian, karena tipe pasangan dalam
pendapatan yang lebih tinggi dari pendapatan yang sebuah pernikahan pada dasarnya tidak dapat
diperoleh. dikotak-kotakkan secara mutlak, maka, dapat
Keterbukaan mengenai jumlah pendapatan diidentifikasi bahwa pasangan ini juga memiliki
masing-masing dalam hubungan pasangan suami kecenderungan tipe pernikahan tradisional. Hal ini
istri ini awalnya mengalami permasalahan, di mana terlihat dari upaya yang dilakukan AW untuk
suaminya tidak bersedia membicarakan secara menjaga keharmonisan hubungan rumah tangga
terbuka perihal jumlah pendapatannya. Hal ini terkait ketimpangan jumlah pendapatan yang
karena dijelaskan suaminya karena ia mengalami dialaminya, yakni dengan cara menyerahkan
pengalaman yang tidak menyenangkan mengenai kendali pengelolaan keuangan rumah tangga pada
keuangan dalam rumah tangga di pernikahan suami, yang diakuinya sebagai pemegang arah
sebelumnya, sehingga ia enggan untuk bersikap kebijakan dalam rumah tangga.
terbuka. Namun, setelah AW menegaskan bahwa ia Pasangan ini juga telah melakukan upaya
berbeda dengan mantan istri suaminya tersebut, yang cukup baik dalam meningkatkan kualitas
komunikasi dalam keluarga. Sebagaimana yang

p-ISSN 1411-8629, e-ISSN:2579-3314 21


Cakrawala,
Vol. XVIII, No 1, Maret 2018

dijelaskan oleh Beebe dan Beebe, tiga dari delapan Terlebih, apabila suami tidak bekerja dan tidak
cara untuk meningkatkan keharmonisan hubungan mempunyai penghasilan, seperti yang dialaminya.
dalam rumah tangga adalah dengan cara melihat Keterbukaan yang minim antara pasangan suami
satu sama lain dari kacamata positif, melihat diri istri ini membuat mereka tidak pernah
pasangan sebagai sebuah tim sehingga terjalin membicarakan perihal ketimpangan jumlah
kerjasama dan saling mendukung, serta pendapatan karena faktor gengsi dan malu
kemampuan untuk mengelola konflik. Adapun suaminya.
pasangan AW dan RS telah melakukan ketiga cara Ketimpangan jumlah pendapatan antara
tersebut. IW dan SM jelas menyebabkan permasalahan
komunikasi dalam rumah tangga, bahkan sampai
3.3. Partisipan 3 menjadi sumber konflik. Hal ini justru karena SM
Pasangan ketiga yang menjadi partisipan yang seringkali tidak terima apabila istrinya tidak
penelitian ini adalah pasangan SM (27 tahun) dan dapat memberikan uang ketika ia membutuhkan
IW (25 tahun), yang berdomisili di Morowali, karena IW sedang tidak memiliki uang. Akibatnya,
Sulawesi Tengah. SM saat ini tidak memiliki IW kerap menjadi sasaran emosi suaminya; ia
penghasilan, sedangkan IW memperoleh dibentak, dihujani dengan kata-kata kasar, hingga
penghasilan sebesar Rp 2,8 juta dari pekerjaannya dipukuli. Atas hal ini, IW mengaku tersiksa karena
sebagai pegawai negeri sipil guru PAUD. ia mengalami penderitaan bertubi, di mana ia yang
Keduanya merupakan lulusan SMA. Pernikahan harus menjadi penyokong ekonomi rumah tangga,
yang dijalani oleh pasangan ini sudah berlangsung dan harus mengalami tindak KDRT pula.
selama empat tahun, namun mereka belum IW mengungkapkan keluhan dan
dikaruniai anak. ketidaknyamanannya secara gamblang mengenai
IW menjelaskan bahwa peran suami kondisi ketimpangan pendapatan yang dialaminya
dalam rumah tangga adalah sebagai kepala dengan pasangan, karena menurutnya, suaminya
keluarga yang memimpin keluarga, yang tidak mau bersusah payah mengemban peran dan
menafkahi keluarga baik lahir maupun batinnya, tanggung jawab dalam rumah tangga dan bersikap
sedangkan istri bertugas mengurusi keperluan semena-mena terhadap dirinya. Ia mengungkapkan
rumah tangga dan melayani suami. Ia bahwa ia pernah mencoba meminta suaminya
mengungkapkan bahwa tugas dan tanggung jawab untuk mencari pekerjaan lagi, namun, justru ia
suami adalah mencari nafkah dan melindungi dimarahi dan kembali menjadi sasaran tindak
keluarga, sementara istri ditekankannya cenderung KDRT suaminya, sehingga ia membiarkan
bertanggung jawab terhadap urusan domestik. IW suaminya menjadi pengangguran dan ia tidak
mengeluhkan perihal kekerasan dalam rumah pernah lagi berusaha untuk mengatasi
tangga yang kerap dilakukan oleh suaminya, yang permasalahan ketimpangan jumlah pendapatan
justru bertentangan dengan tugas dan tanggung dalam rumah tangganya. IW mengakui, ia berusaha
jawab yang seharusnya diemban oleh suami yang untuk menjaga rumah tangganya, meski sulit untuk
baik. menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga
Pada dasarnya, suaminya tidak pernah yang sudah terlanjur berantakan akibat perilaku
menyatakan secara langsung harapan yang suaminya. Ia hanya memilih diam, meski suaminya
ditujukannya pada IW sebagai istri, namun IW masih sering melakukan KDRT pada dirinya.
mengakui bahwa ia telah berusaha seoptimal Pasangan partisipan yang ketiga ini
mungkin untuk menjadi istri yang baik dengan cara memiliki permasalahan yang rumit dalam rumah
mengurus rumah tangga sebaik-baiknya, mematuhi tangganya. Ketimpangan jumlah pendapatan yang
apa yang dikatakan suami, dan memberikan dialami pada dasarnya merupakan ekses dari
pelayanan terbaik pada suaminya. Namun, ia ketidakjelasan peran dan tanggung jawab suami
mengeluhkan suaminya yang tidak menghargai istri yang disepakati bersama. Hal ini diperparah
usahanya tersebut. Terkait jumlah pendapatan yang dengan tindak KDRT yang dilakukan oleh SM
diharapkan pasangan, IW menerangkan bahwa terhadap istrinya, yang memperburuk kondisi
suaminya tidak pernah mengungkapkan secara hubungan rumah tangga mereka. Rasa kasih
langsung, hanya saja, suaminya selalu menanyakan sayang, penerimaan, saling memahami, saling
dan menagih gajinya setiap sudah tiba waktu mendukung, dan kesepakatan serta tanggung jawab
menerima gaji. mengenai peran dan tanggung jawab masing-
IW mengakui bahwa tidak ada masing individu dalam rumah tangga, sangat
keterbukaan perihal jumlah pendapatan yang minim dalam pasangan ini. Hal ini kemudian
diperoleh antara ia dan suaminya. Ia menyimpan menyebabkan buruknya komunikasi di antara
sendiri setengah dari total pendapatan yang ia keduanya dan konflik seringkali mewarnai rumah
peroleh, dan separuhnya lagi ia setorkan kepada tangga mereka.
suami. Pendapatan istri yang lebih besar daripada
suami, menurutnya, adalah suatu hal yang wajar
untuk membantu perekonomian rumah tangga.

22 p-ISSN 1411-8629, e-ISSN:2579-3314


Cakrawala,
Vol. XVIII, No 1, Maret 2018

3.4. Partisipan 4 sampai saat ini terpisah domisili dari dirinya karena
Partisipan keempat dalam penelitian ini faktor pekerjaan. FZ berprinsip, istri silakan
adalah pasangan FZ (27 tahun) dan LA (25 tahun). menggunakan uang yang sudah diperolehnya, dan
FZ bekerja sebagai karyawan swasta di perusahaan silakan dikelola dengan baik. FZ tidak pernah
yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan, merasa terintimidasi karena istrinya sejauh ini tidak
sementara LA bekerja sebagai karyawati BUMN. menunjukkan indikasi perilaku membangkang atau
Jumlah pengahsilan yang diperoleh FZ adalah Rp 3 merendahkan suami.
juta, sementara LA rata-rata per bulannya Pasangan ini tidak pernah membahas
memperoleh penghasilan sebesar Rp 5 juta. masalah ketimpangan pendapatan, sehingga tidak
Keduanya merupakan lulusan D3. Usia pernikahan pula menjadikannya sebagai potensi konflik. Soal
FZ dan LA adalah satu tahun, dan mereka belum ketimpangan pendapatan tidak pernah
mempunyai anak. menyebabkan permasalahan komunikasi di antara
Menurut FZ, istri boleh berperan dalam keduanya karena sikap saling mendukung dan
membantu finansial keluarga, namun bukan menerima satu sama lain yang senantiasa mereka
sebagai tulang punggung keluarga, dalam artian bina dalam hubungan rumah tangga. Hal ini juga
jam kerja istri tidak boleh daripada jam kerja dipengaruhi oleh kondisi mereka yang tengah
suami. Suami memegang peran sentral dalam menjalani long distance marriage, sehingga mereka
kepemimpinan rumah tangga, sementara istri mereka berusaha menekan dan menghindari potensi
bertugas sebagai manajernya. FZ menjelaskan konflik dari hal-hal yang menurut keduanya tidak
bahwa tugas dan tanggung jawab seorang suami perlu dipermasalahkan.
adalah menafkahi, mendidik, membuat Diakui FZ, tidak pernah ada keluhan dan
perencanaan jangka panjang dalam rumah tangga, ketidaknyamanan dari istrinya dalam menanggapi
perencana keuangan keluarga, dan rencana-rencana ketimpangan jumlah pendapatan di antara mereka.
bersifat strategis lainnya. Sementara istri, Justru, istrinya senantiasa memberikan support
cenderung lebih dominan tanggung jawabnya pada suami untuk tetap semangat, berpendidikan
dalam hal bersifat teknis domestik, yang bersifat lebih tinggi, sehingga meningkatkan prospek
kontekstual dan kondisional jangka pendek. karirnya. Upaya yang dilakukan FZ untuk menjaga
FZ menerangkan bahwa pasangannya keharmonisan hubungan terkait ketimpangan
pernah mengutarakan harapannya tentang jumlah pendapatan ini adalah dengan cara berusaha
pekerjaan yang lebih baik bagi FZ, yang dalam memperoleh pendapatan tambahan sampingan di
artian prospektif dalam hal pengembangan diri dan setiap bulannya lewat peluang usaha mandiri,
karir sang suami, bukan menekankan perihal menerapkan prinsip fleksibilitas peran, di mana
nominal pendapatan yang lebih tinggi. Ia merasa suami sewaktu-waktu bisa membantu dan
belum memenuhi harapan tersebut karena kini ia melakukan tugas rumah tangga untuk
tengah menempuh pendidikan di jenjang yang lebih menyenangkan hati istri. Hal ini tidak
tinggi sebagai upayanya untuk mendapatkan dipandangnya tabu, bahkan merupakan suatu hal
pekerjaan yang lebih baik. Istrinya, diakui FZ, yang dinikmatinya; sesekali mengerjakan tugas
senantiasa memberikan support moril bagi dirinya istri, mengingat istrinya yang juga tidak
untuk menyelesaikan pendidikannya tersebut memandang tabu perihal perempuan yang bekerja
dengan baik. di luar rumah untuk turut menyokong finansial
LA tidak pernah menyebutkan secara keluarga, sekaligus sebagai wujud aktualisasi
spesifik nominal pendapatan yang diharapkannya dirinya.
dari suami. Kembali ditekankan FZ bahwa istrinya Pasangan partisipan keempat dalam
lebih memberikan support moril bagi jalan penelitian ini merupakan pasangan dengan tipe
kesuksesan dan pencapaian karir yang lebih baik gabungan independen dan tradisonal, di mana
bagi dirinya. Pasangan ini sedari awal sudah mereka memiliki pola pikir dinamis dan sikap yang
terbuka perihal pendapatan masing-masing; di terbuka mengenai peran dan tanggung jawab
mana mereka berbagi pendapatan bersama, individu dalam rumah tangga. Bertipe tradisional
membuat perencanaan keuangan masa depan juga karena mereka tetap mengacu pada
bersama, hingga pendapatan yang diperoleh kesepakatan bahwa suami memegang peran sentral
sifatnya melebur menjadi pendapatan milik dalam rumah tangga, mengendalikan perencanaan
bersama. dan eksekusi hal-hal yang bersifat strategis jangka
FZ pada dasarnya tidak pernah panjang, sementara istri lebih dominan
mempermasalahkan perihal ketimpangan bertanggung jawab dalam hal domestik. Keduanya
pendapatan antara ia dan istri karena baginya hal saling memberikan dukungan moril bagi
itu merupakan rejeki bersama. Ia tidak merasa peningkatan kualitas diri pasangannya, yang berarti
gengsi, apalagi merasa terintimidasi. Hal ini karena mereka telah menerapkan strategi untuk
ia sebagai suami selalu berusaha untuk mencukupi meningkatkan komunikasi dalam keluarga
nafkah bagi istrinya dengan mengirimkan sebagian sebagaimana yang dijelaskan oleh Beebe dan
pendapatannya di tiap bulan bagi istrinya yang Beebe. Meski konflik tidak selalu dapat dihindari,

p-ISSN 1411-8629, e-ISSN:2579-3314 23


Cakrawala,
Vol. XVIII, No 1, Maret 2018

mereka berusaha untuk mengelola konflik dengan sementara istri lebih dominan bertanggung
baik, sehingga tidak mengganggu keharmonisan jawab dalam hal domestik.
hubungan rumah tangga. Intensitas komunikasi
yang tinggi di antara keduanya juga merupaka
kunci bagi keharmonisan hubungan pasangan ini, REFERENSI
terlebih mereka sampai saat ini masih menjalani
long distance marriage. Beebe, A. Steven & Susan J. Beebe. 1996.
Interpersonal Communication Relating to
IV. KESIMPULAN Others. USA: Sage Publication, Ltd.
Baron, R. A dan Donn Byrne. 2003. Psikologi
Secara keseluruhan, penelitian yang Sosial. Jakarta: Erlangga
dilakukan oleh empat pasang suami istri masing- Creswell, John W. 1998. Qualitative Inquiry
masing dapat disimpulkan bahwa: and Research Design, Choosing Among
1. Pasangan R dan G bisa dikategorikan ke dalam Five Traditions. California: Sage
pasangan jenis companionship marriages Publication.
(pernikahan persahabatan). Pasangan suami Richard R Clayton. 2003. The Family, Mariage and
istri dalam tipe ini mampu memainkan peran Social Change.
masing-masing. Pasangan independen mampu Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,
melakukan manajemen konflik dengan cara Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
yang nyaman, dan menegosiasikan perbedaan Sugeng Iwan, “Pengasuhan Anak dalam Keluarga”
dalam hubungan keluarga, sebagaimana Tderique Holdert dan Gerrit Antonides. “Family
keterangan pasangan R dan G selaku partisipan Type Effects on Household Members
penelitian ini; Decision Making”, Advances in
2. Tipe pasangan partisipan kedua ini adalah Consumer Research Volume 24 (1997),
pasangan independen, dengan tipe pernikahan eds. Merrie Brucks and Deborah J.
persahabatan. Hal ini karena pasangan ini MacInnis, Provo, UT: Association for
memiliki peran yang lebih fleksibel; Consumer Research.
memahami bahwa pasangan memiliki West Richard dan H. Turner, Lynn, 2008.
preferensi individu, di mana mereka tidak Pengantar Teori Komunikasi, Jakarta:
terpaku pada pakem-pakem tradisional Salemba Humanika.Suriasumantri, Jujun
mengenai peran dan tanggung jawab suami S, Ilmu Dalam Perspektif (Sebuah
sebagai penyokong ekonomi rumah tangga Kumpulan Karangan Tentang Hakekat
yang seharusnya memperoleh pendapatan lebih Ilmu). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
besar daripada istri. 2006.
3. Pasangan partisipan yang ketiga ini memiliki
permasalahan yang rumit dalam rumah
tangganya. Ketimpangan jumlah pendapatan BIODATA PENULIS
yang dialami pada dasarnya merupakan ekses Aryadillah, MM, M.I.Kom merupakan Dosen
dari ketidakjelasan peran dan tanggung jawab Tetap Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas
suami istri yang disepakati bersama. Ilmu Komunikasi, Universitas Bhayangkara Jakarta
4. Pasangan partisipan keempat dalam penelitian Raya. Keahlian di bidang komunikasi khususnya
ini merupakan pasangan dengan tipe gabungan media. Saat ini tengah mengajar beberapa mata
independen dan tradisonal, di mana mereka kuliah komunikasi diantaranya teknologi media
memiliki pola pikir dinamis dan sikap yang komunikasi, opini publik, public speaking dan
terbuka mengenai peran dan tanggung jawab metodologi penelitian komunikasi kualitatif dan
individu dalam rumah tangga. Bertipe kuantitatif. Memliki target S3 di Jerman melalui
tradisional juga karena mereka tetap mengacu jenjang LPDP menjadikan saya terus belajar
pada kesepakatan bahwa suami memegang menguasai bahasa asing, khususnya bahasa jerman.
peran sentral dalam rumah tangga, Buku yang pernah ditulis adalah teknologi media
mengendalikan perencanaan dan eksekusi hal- pembelajaran dan beberapa tulisan lainnya.
hal yang bersifat strategis jangka panjang,

24 p-ISSN 1411-8629, e-ISSN:2579-3314

View publication stats

You might also like