You are on page 1of 7

Mr A 23 years old man, comes you clinic.

A week ago you asked him to undergo HIV test


in consideration of the abnormal data obtained form anamnesis and physical exam. The
test show that he is HIV positive. After perfoming some additional test , you conclude
that he suffers from HIV stage 2 without any co infection (CD4 count = 200 cells /mm3).
You’ve never been experienced giving HIV treatment, and now you are little bit confuse
on what you will prescribe. You dicide to give combination therapy of zidovudine +
lamivudine + tenofovir and cotrimaxol.

The step of prescription writing:

1. Are the P-drug suitable for the patient? (verify the suitability of the P-drug
by checking the active substance, dosage form, standard dosage schedule
including standard duration of treatment). If not suitable, which ones are/is
suitable for her? Give explanation!
2. Describe the various kind of pharmaceutical dosage form and the strengh
of those suitable drugs (both generic and brand) and which one is suitable
for patient?
3. Establish the proper dosage regimen (dosage, frequency of administration,
route of administration, time of administration, duration of the treatment)
of those drugs!
4. Write all of the possible prescription forms (magistral, offical, and special)
then select which is the most suitable for the patient!
5. Give information about the medicines to the patien (effects, side effects,
instructions, warnings).

Answer

A. Define patient problems (Step 1)


Pasien dengan terdiagnosis HIV

B. Therapeutic objective (s) (Step 2)

- Menyembuhkan pasien dan mengembalikan kualitas hidup dan produktivitas.

- Mencegah kematian karena penyakit HIV atau efek lanjutannya.

- Mengurangi transmisi atau penularan kepada yang lain.


- Mencegah terjadinya resistensi obat serta penularannya.

Step 3 (select the intervention)

C. Effective groups of drugs

 ZIDOVUDINE
 LAMIVUDINE
 TENOFOVIR
 COTRIMOXAZOL

D. Comparison between group

Efficacy safety Suitability


Zidovudine Efek samping Kontraindikasi
Obat mudah diabsorbsi Meskipun kelihatannya Neutropenia dan atau
setelah pemasukan oral. bersifat spesifik, AZT toksik anemia berat, neonatus
Jika diminum bersama terhadap sum-sum tulang. yang memerlukan terapi
makanan, kadar puncak Misalnya, anemia dan selain fototerapi atau
lebih lambattetapi jumlah leukopenia berat dapat dengan peningkatan
total obat yang diabsorbsi terjadi pada pasien yang transaminase
tidak terpengaruh. mendapat dosis tinggi, sakit
Penetrasi melewati sawar kepala juga sering terjadi.
otak darah sangat baik dan
obat mempunyai waktu
paruh 1 jam. Sebagian
besar AZT mempunyai
glukuronidasi dalam hati
dan kemudian dikeluarkan
dalam urin.

Lamivudine Efek samping Kontraindikasi


Bioavailabilitas oral Efek samping dari Hipersensitif terhadap
lamivudin adalah 80% (max lamivudin yaitu  mual, lamivudin atau komponen
tercapai dalam 0,5-1,5 jam muntah, diare, nyeri perut, lain dalam sediaan.
setelah pemberian batuk, sakit kepala,
dosis.Lamivudin insomnia, gejala nasal,
didistribusikan secara luas nyeri muskuloskelatel.
dengan Vd setara dengan
volume cairan tubuh.
Waktu paruh plasmanya
sekitar 9 jam dan sekitar
70% dosis diekskresikan
dalam bentuk utuh di urin.
Sekitar 5% lamivudin
dimetabolisme menjadi
bentuk tidak aktif

Tenovofir Efek samping Kontraindikasi


Distribusi: 1.2-1.3 L/kg Mual, muntah, Flatulens, Hipersensitivitas terhadap
Ikatan dengan protein: 7% dan diare tenofovir dan komponen
METABOLISME Tenofovir dalam sediaan
disoproxil fumarate (TDF)
dikonversi dengan cara
hidrolisis (oleh enzim non-
CYP) menjadi tenofovir,
kemudian difosforilasi
menjadi tenofovir
diphosphat aktif.
Bioavailbilitas 25% (puasa);
meningkat sampai 40%
dengan makanan tinggi
lemak Waktu paruh
eliminasi: 17 jam Waktu
puncak di serum: 36-84
menit (puasa); 96-144
menit (dengan makanan)
EKSKRESI Urin (70-80%)
melalui filtrasi dan sekresi
aktif, terutama dalam
bentuk tenofovir yang tidak
diubah.

Cotrimoxazol Efek samping Kontraindikasi


untuk mencapai rasio  Efek samping  Penderita dengan
konstan 20:1 untuk jarang terjadi pada gangguan fungsi
konsentrasinya didalam umumnya ringan, hati yang parah,
darah dan jaringan. Rasio seperti reaksi insufisiensi ginjal,
dalam darah sring kali lebih hipersensitif/alergi, wanita hamil,
besar dari pada 20:1 ruam kulit, sakit wanita menyusui,
sedangkan rasionya dalam kepala dan bayi prematur atau
jaringan seringkali lebih gangguan bayi berusia
kecil. Setelah pemberian pencernaan dibawah 2 bulan.
sediaan kombinasi dalam misalnya mual,  Penderita anemia
dosis oral tunggal. dalam muntah dan diare. megaloblastik yang
darah biasanya terjadi  Leukopenia, terjadi karena
dalam waktu 2 jam padan trombositopenia, kekurangan folat.
sebagian besar pasien, agranulositosis,  Penderita yang
smentara konsentrasi anemia aplastik, hipersensitif/alergi
puncak sulfametoksazol diskrasia darah. terhadap
terjadi dalam waktu 4 jam  Walaupun sifatnya trimetoprim dan
setelah dosis oral tunggal jarang dapat terjadi obat-obat golongan
reaksi sulfonamida.
hipersensitivitas
yang fatal pada
kulit atau darah
seperti sindrom
Steven Johnson,
toxic epidermal,
necrosis fulminant,
hepatic necrosis
dan diskrasia darah
lainnya.

Efficacy safety Suitability Cost


Tidak memiliki
Tidak memiliki Obat
perbedaan
perbedaan ditanggung
Zidovudine t ½ 1 jam signifikan
signifikan dengan oleh
dengan obat
obat lainnya pemerintah
lainnya
Tidak memiliki
Tidak memiliki Obat
perbedaan
perbedaan ditanggung
Lamivudine t ½ 9 jam signifikan
signifikan dengan oleh
dengan obat
obat lainnya pemerintah
lainnya
Tidak memiliki
Tidak memiliki Obat
perbedaan
perbedaan ditanggung
Tenovofir t ½ 12 jam signifikan
signifikan dengan oleh
dengan obat
obat lainnya pemerintah
lainnya
E. Choose a P drugs

Step 4: Start the treatment

Step 5: Give information to the patient

Step 6: Monitor (or stop?) treatment

2. Bentuk sedian obat : Kapsul


Keuntungan :
 Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi
 Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak
 Tepat untuk obat yang teroksidasi dan mempunyai bau dan rasa
yang tidak enak
 Bentuk kapsul mudah ditelan dibanding bentuk tablet
 Bentuknya lebih praktis dan menarik.
 Bahan obat dapat cepat hancur dan larut di dalam perut sehingga
dapat segera diabsorpsi
 Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
 Dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dan dosis
yang berbeda-beda sesuai kebutuhan pasien.
 Kapsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan bahan
tambahan/pembantu seperti pada pembuatan pil dan tablet.
Kerugian :
 Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang mudah menguap karena
pori-pori kapsul tidak dapat menahan penguapan.
 Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang higroskopis (menyerap
lembab).
 Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan
cangkang kapsul.
 Tidak dapat diberikan untuk balita.

3. Dosis regimen
a. Zidovudine
- Dosis : 100 mg
=4x25 = 100 mg/hari
Total amount of drug :
Sediaan obat 100 mg = 100/100 = 1 tab x 180 hari = 180 tab
- Frekuensi administrasi : 1x/hari
- Rute administrasi : oral
- Waktu administrasi : tiap 24 jam, 1 jam sebelum makan
- Durasi pengobatan : 6 bulan

You might also like