Professional Documents
Culture Documents
Grade Dentistry Students of Jember University Academic Year 2016/2017)
Grade Dentistry Students of Jember University Academic Year 2016/2017)
Abstract
Background: One of major oral health problem found in oral cavity is dental caries. Several factors can
induce dental caries such as economical factors, excessive high sugar content foods consumption, and
neglect of oral hygiene due to lack of knowledge in how important is teeth and mouth maintenance.
Objective: To analyzed correlation between oral health knowledge and dental caries in first grade
Dentistry students of Jember University Academic Year 2016/2017. This research used cross sectional
approach with total respondents of 119 students. The assessment of oral health knowledge was done by
questionnaire and DMF-T index was used to evaluated dental caries in oral cavity. Results and
Conclusion: The majority of oral health knowledge distribution in first grade dentistry students of Jember
University academic year 2016/2017 was 106 students (89,1%) in good category and DMF-T score of
53 students or 44.5% in very high category.The results of data analyzed by Spearman correlation test
could be concluded that there was a significant relation between dental caries and oral health knowledge
of first grade Dentistry students Jember University academic year 2016/2017 with moderate correlation
strength (-0.460).
Keywords : Dental caries, First grade dentistry students, Oral health knowledge
Abstrak
Latar Belakang: Karies adalah penyakit yang paling banyak dijumpai di rongga mulut, sehingga
merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut. Karies dapat disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah ekonomi, konsumsi makanan dengan kandungan gula tinggi dalam jumlah besar
serta sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut karena kurangnya pengetahuan akan pentingnya
pemeliharaan gigi dan mulut. Tujuan penelitian: Menganalisis hubungan pengetahuan kesehatan gigi
dan mulut dengan karies gigi pada mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember Tahun
Akademik 2016/2017. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah responden
119 mahasiswa. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dinilai menggunakan kuisioner dan karies gigi
dinilai menggunakan indeks DMF-T. Hasil dan Simpulan: Distribusi pengetahuan kesehatan gigi dan
mulut Mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember tahun akademik 2016/2017 paling
banyak berada pada kategori baik yaitu sebanyak 106 (89,1%). Mahasiswa baru paling banyak memiliki
nilai DMF-T pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 53 orang atau 44,5%. Hasil analisis data
menggunakan uji korelasi Spearman dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan karies gigi
terhadap pengetahuan kesehatan gigi dan mulut mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember tahun akademik 2016/2017 dengan kekuatan korelasi sedang (-0,460).
Kata kunci : Karies gigi, Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Gigi, Pengetahuan kesehatan gigi dan
mulut
Hasil analisa data menggunakan uji Kolmogrov- Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
Smirnov didapat nilai p=0,006 untuk penget- mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Gigi Uni-
ahuan kesehatan gigi dan mulut dan nilai versitas Jember tahun akademik 2016/2017
p=0,170 untuk DMF-T yang menunjukkan data adalah baik. Hal ini terlihat dari dominasi perole-
berdistribusi tidak normal. han persentase kategori baik sebesar 89,01%,
Data hasil kuisioner pengetahuan sedangkan sisanya berada pada tingkat kategori
kesehatan gigi dan mulut memiliki distribusi sedang 10,09%. Hal ini menunjukkan bahwa
tidak normal sehingga untuk melihat adanya mahasiswa baru telah berhasil dalam memper-
hubungan antar variabel dilakukan oleh, mengingat dan memahami informasi dari
menggunakan uji korelasi Spearman Hasil apa yang dilihat dan didengar mengenai karies
analisa uji korelasi Spearman pada hubungan gigi serta telah mengetahui cara menjaga keber-
pengetahuan kesehatan gigi dan muklut dengan sihan gigi yang baik. Pendidikan sangat ber-
karies gigi pada mahasiswa baru Fakultas hubungan erat dengan pengetahuan, terutama
Kedokteran Gigi Universitas Jember Tahun pengetahuan tentang kesehatan. Mahasiswa
akademik 2016/2017 menunjukkan nilai baru merupakan mahasiswa yang baru masuk
signifikansi 0,00 (p<005) yang berarti terdapat ke perguruan tinggi setelah lulus dari sekolah
hubungan antara karies gigi dengan menengah atas. Penelitian yang telah dilakukan
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut. Nilai oleh Gede,dkk pada murid SMAN 9 Manado
koefisien korelasi sebesar -0,460 yang juga menunjukkan 95% memiliki tingkat penget-
menujukkan adanya hubungan negatif dengan ahuan yang baik.[16] Seseorang yang memiliki
kekuatan korelasi sedang antara karies gigi pendidikan tinggi diasumsikan memiliki penget-
dengan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut ahuan yang baik. Semakin tinggi pendidikan
formal seseorang maka semakin baik penget-
Pembahasan ahuan dan sikap tentang kesehatan yang
memengaruhi prilaku hidup sehat, dengan de-
mikian juga semakin mudah dalam memperoleh
Status karies gigi adalah suatu keadaan pekerjaan dan semakin banyak penghasilan
yang menggambarkan prosentase dan derajat yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan
keparahan penyakit gigi masyarakat, kesehatan.[17]
berdasarkan pengalaman karies yang pernah Distribusi status karies gigi serta tingkat
terjadi pada setiap individu. Pengalaman karies pengetahuan kesehatan gigi dan mulut menun-
(caries experience) gigi permanen biasanya jukkan nilai yang hampir sama dan berada pada
dinyatakan dengan indeks DMF-T sebagai kriteria sangat tinggi. Periode pubertas (remaja)
indikator yang digunakan untuk menentukan usia antara 14-20 tahun umumnya sebagian be-
prevalensi karies dan insiden karies di sar rentan terhadap karies gigi karena terjadi
masyarakat.[14] Survey atau penelitian tentang perubahan hormonal yang dapat menimbulkan
status karies gigi bertujuan untuk melihat pembengkakan gusi, sehingga kebersihan mulut
karakteristik pengalaman karies di masyarakat menjadi kurang terjaga. Mahasiswa baru pada
dan menjelaskan sejauh mana efek penyakit gigi peneitian ini berusia antara 16-20 tahun dengan
terhadap suatu populasi pada suatu periode mayoritas berada pada uia 18 tahun sehingga
tertentu.[15] masih berrada dalam periode pubertas, hal ini-
Penelitian ini dilakukan untuk menget- lah yang menyebabkan persentase karies lebih
ahuai hubungan pengetahuan kesehatan gigi tinggi.[18]
dan mulut dengan karies gigi mahasiswa baru Besarnya hubungan dan arah hubungan
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember korelasi antara pengetahuan kesehatan gigi dan
angkatan 2016 dengan menggunakan pen- mulut terhadap karies gigi pada mahasiswa baru
dekatan cross-sectional. Pemeriksaan status Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
karies gigi dan tingkat pengetahuan gigi dan mu- tahun akademik 2016/2017 dilakukan menggun-
lut dilakukan dalam waktu yang bersamaan dan akan uji korelasi Spearman dengan terlebih dulu
hanya dilakukan satu kali saja. Usia dominan dilakukan uji normalitas Kolmorov-Smirnov.
mahasiswa baru adalah 18 tahun–19 tahun Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa
dengan persentase tertinggi pada kelompok usia terdapat hubungan signifikan antara karies gigi
18 tahun sebanyak 77 orang (64,7%) dengan dengan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
mayoritas mahasiswa perempuan sebanyak 105 mahasiswa baru dalam kategori sedang dengan
orang (89,2%) dan mahasiswa laki-laki hanya koefisien korelasi sebesar -0,046 yang berarti
sejumlah 14 orang (11,8%). semakin tinggi nilai DMF-T maka tingkat penget-
ahuan kesehatan gigi dan mulut akan semakin meluas untuk memperoleh status karies gigi
rendah. yang ada pada mahasiswa di Universitas
Pada penelitian ini ditemukan bahwa Jember serta penelitian lanjutan mengenai
sebanyak 62 orang memiliki tingkat karies gigi dengan mempertimbangkan faktor-
pengetahuan baik namun memiliki kriteria nilai faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini
indeks DMF-T yang tinggi dan sangat tinggi. Hal seperti cara menyikat gigi, status kebersihan
ini disebabkan karena pengetahuan yang tinggi mulut dan kebiasaan buruk. Bagi mahasiswa
tidak optimal diterapkan dalam mendorong baru diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
perilaku pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut akan kesehatan gigi dan mulut sebagai suatu
sehari-hari walaupun sudah memiliki tindakan preventif terhadap terjadinya karies
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang misalnya dengan memeriksakan gigi ke dokter
baik, selain itu pengetahuan yang diterima tidak gigi setiap 6 bulan sekali.
semua bisa dipraktikkan karena terdapat faktor-
faktor pendukung lain yang dapat Daftar Pustaka
mempengaruhi pengetahuan misalnya peran
orangtua, guru, faktor lingkungan, sosial
[1] Kaur, R., Kataria, H., Kumar, S., dan
ekonomi, dan faktor lainnya. Pendidikan
Kaur, G. 2010. “Caries Experience
kesehatan gigi dan mulut dapat menghasilkan
among Females aged 16–21 in Punjab,
perubahan atau peningkatan pengetahuan,
India and its Relationship with Lifestyle
sedangkan peningkatan pengetahuan belum
and Salivary HSP70 Levels”. Eur J Dent,
tentu akan berpengaruh langsung terhadap
4 (3): 303-308.
status karies gigi.[19] Menurut Warni,
[2] Kawuryan, U. 2008. Hubungan penget-
pengetahuan yang baik belum tentu tindakan
ahuan tentang kebersihan gigi dan mulut
yang dilakukan baik pula. Hal tersebut karena
dengan kejadian karies anak SDN Kleco II
pengetahuan sebatas perilaku tertutup, artinya
kelas V dan VI Laweyan Surakarta. Skrip-
masih terbatas dalam bentuk perhatian
si. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
perasaan dan persepsi. Tindakan sendiri
Surakarta. hal.33.
termasuk perilaku terbuka, artinya telah
dilakukan atau telah diterapkan.[20] [3] Kementerian Riset, Teknologi dan Pen-
Kemungkinan lain adalah proses karies gigi didikan Tinggi RI. 2013-2016. Pangkalan
telah terjadi lama sebelum mahasiswa baru Data Pendidikan Tinggi. Jakarta: Kemen-
memasuki perguruan tinggi dan mendapat terian Riset, Teknologi dan Pendidikan
pengetahun yang lebih baik mengenai Tinggi.
kesehatan gig dan mulut [21].
[4] Badan Penelitian dan Pengembangan
Simpulan dan Saran Kesehatan Departemen Kesehatan Re-
publik Indonesia. 2008. Riset Kesehatan
Kesimpulan berdasarkan hasil Dasar (RISKESDAS) 2007. Badan Peneli-
penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan tian dan Pengembangan Kesehatan De-
adalah mahasiswa baru Fakultas Kedokteran partemen Kesehatan Republik Indonesia
Gigi Universitas Jember tahun akademik
2016/2017 memiliki distribusi pengetahuan [5] Badan Penelitian dan Pengembangan
kesehatan gigi dan mulut paling banyak pada Kesehatan Departemen Kesehatan Re-
kategori baik yaitu sebanyak 106 (89,1%) publik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan
dengan nilai DMF-T pada kategori sangat tinggi Dasar (RISKESDAS) 2013. Badan Peneli-
yaitu sebanyak 53 orang atau 44,5%. Hasil tian dan Pengembangan Kesehatan De-
analisis data menggunakan uji korelasi partemen Kesehatan Republik Indonesia
Spearman dapat disimpulkan bahwa terdapat
[6] Tjahja I. N., Sintawati F. X., dan Yovita T.
hubungan signifikan karies gigi terhadap
A. 2006. Gambaran Karies Gigi Perman-
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
en di Beberapa Puskesmas Kota dan Ka-
mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Gigi
bupaten Bandung, Sukabumi, serta Bogor
Universitas Jember tahun akademik 2016/2017
Tahun 2002. Media Litbang Kesehatan.
dengan kekuatan korelasi sedang (-0,460).
Vol. 17 (4): 26-31.
Saran pada penelitian ini adalah perlu
dilakukan penelitian penelitian lebih lanjut dan
[7] Sari, R.P., Rezeki A.T, dan Mujab M,A. Kelas 4 SDN Caturtunggal 4 Depok Sle-
2006. Pengungkapan Diri Mahasiswa man Yogyakarta Tahun 2013. Jurnal
Tahun Pertama Universitas Diponegoro Medika Respati Vol. 10 (2): 59-67.
Ditinjau dari Jenis Kelamin dan Harga
Diri. Jurnal Psikologi Universitas Dipone- [14] Jovianti, T.A. 2010. Pengaruh Kebiasaan
goro 3 (2): 11-25 Menyikat Gigi terhadap Status Pengala-
man Karies Riskesdas 2007. FKM
[8] Shirazi, U., Naz .F, dan Yousuf M. 2013. UI:Thesis.
DMF-T Index Among Dental Undergradu-
ates Of Lahore Medical And Dental Col- [15] Shulman, J.D., dan Cappelli, D.P., 2008,
lege In Different Professional Years Of Epidemiology of Dental Caries: Preven-
Dentistry. Pakistan Oral & Dental Journal tion in Clinical Oral Health Care. United
33 ( 1): 156 State: Mosby Elsevier. hal: 7.
[9] Ahamed, Moyin, Punathil, Patil, Kale dan [16] Gede, Pandelaki dan Mayan. 2013.
Pawar. 2015. Evaluation of The Oral Hubungan Pengetahuan Kebersihan Gigi
Health Knowledge, Attitude and Behavior dan Mulut Dengan Status Kebersihan Gigi
of The Preclinical and Clinical Dental Stu- Dan Mulut Pada Siswa Sma Negeri 9
dents. Journal of International Oral Health Manado. Jurnal e-GiGi (eG), Vol.1 (2): 84-
Vol. 7 (6): 65-70 88.
[10] Radiah. 2013. Gambaran Status Karies [17] Tulangow, Mariati dan Mintjelungan.
dan Pola Pemeliharaan Kesehatan Gigi 2013. Gambaran Status Karies Murid
dan Mulut pada Mahasiswa Asal Ternate Sekolah Dasar Negeri 48 Manado Ber-
di Manado. Jurnal e-Gigi. Vol.1 (1): 45-51 dasarkan Status Sosial Ekonomi Orang
Tua. Jurnal e-GiGi (eG), Vol. 1 (2): 85-93.
[11] Wyne, A.H., Choham A.N., Al-Motairy
E.A.A., Al Gezzy S.A. 2007. Dental Caries [18] Tarigan, R. 2013. Karies Gigi, Ed. 2.
and Oral Hygiene in Male Dental Students Jakarta: EGC. hal. 22.
of King Saud University College of
Dentistry, Riyadh. Pakistan Oral & Dental [19] Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan
Journal 27 (2): 219-222 Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. hal.106-107: 142: 262-263
[12] Annisa, A. 2014. Perbedaan Prevalensi
Karies Dan Tingkat Pengetahuan Kese- [20.] Warni, L. 2009. Hubungan Perilaku Murid
hatan Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Sd Kelas V dan VI Pada Kesehatan Gigi
Usia 9-10 Tahun Yang Memiliki UKGS dan Mulut Terhadap Status Karies Gigi di
dengan Yang Tidak Memiliki UKGS Di Ke- Wilayah Kecamatan Delitua Kabupaten
camatan Kolaka Tahun 2014. Makassar: Deli Serdang. Medan: Thesis Magister
Skripsi Sarjana pada FKG Universitas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanudin. Sumatera Utara.
[13] Rosdewi, N. N. 2015. Hubungan Tingkat [21] Dabrowska, E., Letko R. dan Balunowska
Pengetahuan Siswa Tentang Karies Gigi M. 2006. Assessment of Dentition Status
Dan Kebiasaan Menggosok Gigi Dengan and Oral Hygiene in First Year Students,
Kejadian Karies Gigi Siswa Kelas 3 dan Medical University of Bialystok. Advance
in Medical Science Vol. 51: 105