You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN MASA KERJA DAN LAMA KERJA DENGAN KADAR TIMBAL


(Pb) DALAM DARAH PADA BAGIAN PENGECATAN, INDUSTRI KAROSERI
SEMARANG

Diah Ayu Pusparini, Onny Setiani, Yusniar Hanani D


Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: diahayu_pusparini@ymail.com

Abstract : Lead (Pb) is a toxic material, it can be accumulated in the body and it
caused several health problems. The used of lead is widely used in industrial
processes one of them in carooserie industry. Which wasin the painting body of a
car industry, because The paint that used contains Pb. Long time duration of
exposure a person is exposed to lead at work can increase the lead levels in
blood so that it can reduce productivity in the work and caused high risk accident.
This study aimed to analyze the association between long period of work and
working timeof employment with high levels of lead (Pb) level in the blood of
workers repainting parts body of car in carroserie industrial Semarang. Design of
the researched was cross sectional with analytic observational research. the
number of samples in this study was taken by purpossive random sampling. Data
were collected through observation, interviews and laboratorytests. The level of
lead in the blood of 34 respondents and measurement of air Pb. Univariate
analysis, bivariate analysis was using Chi Square test. The results of the
statistical test Chi Square showed the association of work period with Pb levels
in the blood (p-value = 0.106) with 95 % CI (0,525- 1,110) and PR 0,764 and a
long working association with Pb levels in the blood (p-value = 0,125) with 95 %
CI (0,033– 0,284) and PR 0,097.It can be concluded that there was no significant
association betweenwork period with lead levels of blood, and there was no
association between working time of employment with lead levels in the blood on
the worker of painting section, industrial carroserie Semarang

Keywords: blood Pb levels, working period, working time, paint, workers

PENDAHULUAN Namun disisi lain, sektor industri


dapat menurunkan derajat
Latar Belakang kesehatan masyarakat dengan
kontribusi yang terjadi sebagai
Perkembangan ekonomi di akibat pencemaran lingkungan dari
Indonesia menitikberatkan pada limbah yang dihasilkan oleh industri
sektor industri. Sehingga kemajuan itu sendiri.
dari sektor Industri di Indonesia
diharapkan dapat memberikan Pencemaran lingkungan
dampak positif terhadap peningkatan yang terjadi di Indonesia salah
kualitas hidup manusia dengan satunya adalah pencemaran logam
meningkatnya penghasilan mereka. berat yang cenderung meningkat
758
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

dari proses industrialisasi yang Efek pertama pada


terjadi. Pencemaran logam berat keracunan timbal kronis sebelum
dalam lingkungan dapat mencapai target organ adalah
menimbulkan bahaya bagi adanya gangguan dalam biosintesis
kesehatan, baik bagi manusia, hem dan apabila gangguan ini tidak
hewan, tanaman, maupun segera teratasi akan dapat
lingkungan1. Limbah yang dihasilkan mengakibatkan gangguan terhadap
dari kegiatan industri banyak berbagai sistim organ tubuh seperti
mengandung logam berat salah sistim saraf, ginjal, sistim reproduksi,
satunya adalah timbal (Pb). Limbah saluran cerna dan
industri yang mengandung Pb dapat anemia,penurunan kemampuan otak
mencemari udara, air, dan tanah. dan dapat menghambat
Pencemaran Pb dapat pembentukan darah merah. Pada
meningkatkan risiko kerentanan orang dewasa yang terpapar Pb dari
pada masyarakat disekitar lingkungan, konsentrasi Pb dalam
lingkungan industri terutama pada darah tidak boleh melebihi 10 µg/dl.
pekerjanya sendiri.1 Timbal (Pb)
banyak digunakan manusia dalam Timbal yang terhirup dan
kegiatan industri seperti pada masuk ke dalam sistem pernapasan
pembuatan bahan peledak, baterai, akan ikut beredar ke seluruh
kabel telepon, pemurnian logam, jaringan dan organ tubuh. Lebih dari
pewarna cat, pengkilap keramik, 90 % logam timbal yang terserap
bahan adiktif pada pestisida dan oleh darah berikatan dengan sel
kendaraan bermotor.2 Rute utama darah merah dan mengakibatkan
dari paparan timbal adalah inhalasi gangguan pada proses sintesis
dan ingesti dari timbal dan asap. hemoglobin. Timbal dalam darah
akan menyebabkan efek toksik dan
Timbal (Pb) yang masuk ke bersifat akumulatif pada tubuh.
dalam tubuh manusia setiap hari Meskipun jumlah timbal yang
akan diserap, disimpan dan diserap oleh tubuh sangat sedikit
3
ditampung dalam darah. Bentuk namun dampaknya sangat
kimia Pb merupakan faktor penting berbahaya.4,10
yang mempengaruhi sifat- sifat Pb di
dalam tubuh. Komponen organik Pesatnya kemajuan industri
misalnya tetraethil Pb segera dapat telah memicu timbulnya berbagai
terabsorbsi oleh tubuh melalui kulit macam industri, salah satunya
dan membran mukosa. Timbal (Pb) adalah industri karoseri yang
organik diabsorbsi terutama melalui merupakan kegiatan usaha jasa
saluran pernapasan dan pencernaan pembuatan rangka mobil beserta
dan merupakan sumber Pb utama interiornya di atas chasiss dan
dalam tubuh2. Paparan Pb mesin yang diproduksi oleh pabrik
merupakan ancaman yang sangat lainnya. Industri ini memiliki potensi
berbahaya bagi kesehatan manusia untuk menghasilkan Pb terutama
karena bersifat toksik terhadap pada proses pengecatan. 5 Cat
manusia baik yang berasal akibat merupakan salah satu sumber
tidak sengaja mengkonsumsi lewat pemaparan timbal.5 Timbal
makanan atau minuman, saluran digunakan sebagai bahan pigmen
pernafasan, maupun lewat kulit. dalam cat.6 Penggunaan cat banyak
ditemui di berbagai industri,
misalnya industri pengecatan mobil.
759
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Saat ini, pigmen yang mengandung ambang batas kadar yaitu 10 µg/dl
Pb yang paling umum digunakan dengan rerata kadar timbal (Pb) 24,6
dalam cat meliputi Pb kromat µg/dl. Menurut WHO (World Health
(PbCrO4), Pb kromat molibdat Organization) dan NIOSH (National
(Pb2Cr2HO2O11), dan Pb sulfat Institute for Occupational Safety and
(PbSO4). Pb kromat dibuat dalam Health) nilai ambang batas untuk Pb
beragam struktur kristal untuk dalam darah yang diperbolehkan
menghasilkan warna yang berbeda- adalah 10 µg/dl.11,12,13
beda, di antaranya “chrome yellow”
(kuning tua), “middle chrome” Masa kerja adalah suatu
(kuning kemerahan) dan “orange kurun waktu atau lamanya tenaga
chrome” (oranye). Pb kromat kerja bekerja di suatu tempat.
molibdat menghasilkan pigmen Masa kerja dapat mempengaruhi
merah cerah. Campuran Pb kromat kinerja baik positif maupun negatif.
dengan Pb sulfat dan senyawa lain Masa kerja memberi pengaruh
menghasilkan banyak warna positif pada kinerja bila dengan
misalnya “primrose chrome” (kuning semakin lamanya masa kerja
pucat kehijauan), “lemon chrome” seseorang semakin berpengalaman
(kuning kehijauan agak kemerahan), dalam melaksanakan tugasnya,
dan “chrome green” (campuran Pb sebaliknya memberikan pengaruh
kromat dan besi biru). Senyawa Pb negatif apabila dengan semakin
juga dapat digunakan sebagai agen lamanya masa kerja akan timbul
pengering dan katalis pada cat gangguan kesehatan pada pekerja
berdasar minyak, agar cat lebih serta timbul kebosanan yang
cepat kering dan tersebar merata. disebabkan oleh pekerjaan yang
Agen anti - korosi berdasar Pb sifatnya monoton. Masa kerja suatu
kadang digunakan dalam cat yang pekerja di industri karoseri dapat
berfungsi menghambat perkaratan menggambarkan paparan timbal
pada permukaan logam, dengan (Pb) dalam darah pekerja karena
umumnya berupa Pb tetroksida yang sifat akumulatif timbal (Pb) sehingga
kadang disebut Pb merah atau semakin lama masa kerja seseorang
minium. Senyawa penghambat maka kadar timbal dalam darah
korosi bebas Pb pun bisa didapatkan mereka semakin besar 11.
11 sampel dari cat rumah yang di
beli oleh salah seorang anggota Proses pengecatan bis di
organisasi Indonesia pada karoseri berlangsung selama 2 hari.
International POPs Elimination Hal ini yang menyebabkan pekerja
Network, Rata-rata timbal dari 11 menggunakan cat yang
sampel tersebut adalah 1.5 %. mengandung timbal dalam jangka
timbal di dalam cat sekitar 0.06 % waktu yang cukup lama. Pengecatan
Sehingga hal ini memungkinkan yang berlangsung lama ini yang
pekerja mempunyai risiko gangguan membuat pekerja terpapar timbal
kesehatan akibat dampak dari semakin besar dan memiliki risiko
kegiatan industri ini.6,15 terpapar timbal (Pb) juga semakin
besar pula. Oleh karena itu selain
Dari hasil studi pendahuluan masa kerja yang lama, lama kerja
yang dilakukan pada 10 orang juga menjadi salah satu faktor yang
pekerja bagian pengecatan karoseri menyebabkan kadar timbal (Pb)
X didapatkan hasil 70 % memiliki dalam darah menjadi meningkat.
kadar Pb dalam darah diatas
760
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Pada studi pendahuluan dan Tujuan dari penelitian ini


observasi pada pekerja bagian yaitu Menganalisis hubungan antara
pengecatan karoseri X dari 7 pekerja masa kerja dan lama kerja dengan
yang memiliki kadar timbal (Pb) kadar timbal (Pb) dalam darah pada
melebihi batas normal 10 µg/dL 4 pekerja bagian pengecatan industri
orang pekerja pengecatan karoseri di Semarang.
diantaranya memiliki masa kerja
lebih dari 5 tahun dan bekerja lebih METODE PENELITIAN
dari 8 jam setiap hari. Penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Jenis penelitian ini adalah
Indra Cahaya pada tahun 2006 di penelitian observasional analitik,
Medan didapatkan hasil bahwa ada yaitu penelitian yang menjelaskan
hubungan antara masa kerja dengan hubungan antar variabel melalui uji
kadar Pb pada tukang becak mesin hipotesis. Sedangkan metode
di Kota Medan kadar Timbal (Pb) pelaksanaan ini dengan metode
dalam spesimen darah pada survei dan pemeriksaan
kategori berlebih (80-120 µg/dl) dan laboratorium. Desain penelitian atau
berbahaya (>120 µg/dl) banyak rancangan penelitian yang
ditemui pada tukang becak mesin digunakan adalah cross sectional,
yang bekerja selama 1-5 tahun dan karena penelitian ini menekankan
lebih dari 5 tahun. 13 pada waktu pengukuran atau
observasi data variabel bebas dan
Selain itu menurut penelitian terikat dalam satu waktu.40 Populasi
yang dilakukan oleh Sakti pada pada penelitian ini adalah seluruh
tahun 2011, menyatakan bahwa ada pekerja bagian pengecatan industri
hubungan antara masa kerja dengan karoseri dengan sampel sebanyak
Pb dalam darah tukang ojek di Jalan 34 responden dengan purpossive
Setiabudi Semarang (p value = random sampling. Pengumpulan
0,00001). Tukang ojek yang memiliki data penelitian dilakukan dengan
masa kerja 30 tahun mempunyai cara observasi dan wawancara
kadar Pb dalam darah sebesar mendalam (indepth interview) serta
16,07 µg/dl, sedangkan tukang ojek pengukuran kadar timbal dalam
yang memiliki masa kerja 2 tahun darah dengan uji laboratorium .
mempunyai kadar Pb dalam darah
sebesar 6,76 µg/dl. Hal ini dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
disimpulkan bahwa semakin lama
masa kerja seseorang maka risiko A. Karakteristik Responden
terpapar logam timbal akan semakin
besar. Penelitian yang
dilakukan pada pekerja
Berdasarkan uraian latar pengecatan industri karoseri
belakang tersebut peneliti tertarik semarang di peroleh hasil
untuk meneliti hubungan antara deskripsi masing-masing
masa kerja dan lama kerja dengan variabael seperti pada pada
kadar timbal (Pb) dalam darah pada tabel.
pekerja bagian pengecatan industri
karoseri.

761
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tabel 1 Rekapitulasi Deskripsi Variabel Bebas,Terikat dan Variabel Pengganggu

Variabel N (%) Mean ± SD Min ± Max


Kadar Pb dalam Darah (µ µg/ dL)
Normal 4 12,5 34,4082 ± 16,708 5, 18 ± 68,43
Tidak Normal 28 87,5
Umur
<25 tahun 12 35,3 34,65 ± 10,926 19 ± 54
26-35 tahun 5 14,7
36-54 tahun 17 50
Masa Kerja (tahun)
<5 tahun 22 66,7 7,636 ± 9,069 0,1 ± 30
>5 Tahun 11 33,3
Kebiasaan Merokok
Merokok 18 57,5
Tidak Merokok 14 42,5
Status Gizi
Kurus 5 15,2 21,4061 ± 3,68 12,90 ± 29,80
Normal 19 57,6 Kg/m2
Overweight 4 12,1
Penggunaa APD
Tidak Memenuhi Syarat 26 81,2
Memenuhi Syarat 6 18,8
Lama Kerja (Jam)
>= 8 jam 31 96,9 8,19 ± 1,18 4± 11 jam
< 8 jam 1 3,1
Hasil penelitian yang telah tahun sebanyak 82,4% memiliki kadar Pb
dilakukan diperoleh data rata-rata kadar dalam darah tidak normal. Hal ini
timbal (Pb) dalam darah pekerja dari 32 menunjukkan bahwa pemaparan timbal
responden pekerja bagian pengecatan, di dapat terjadi pada semua kelompok umur.
industri karoseri adalah sebesar 34,4082 Berdasarkan hasil penelitian dalam
µg/dL, dengan standar devisiasi 16,708. penelitian ini dapat diketahui bahwa
Kadar Pb terendah dari pekerja yaitu responden yang merokok dan memiliki
sebesar 5,18 µg/dL dan kadar Pb tertinggi kadar timbal tidak normal dalam darahnya
sebesar 68,43 µg/dL. Dari hasil penelitian sebesar 94,4%. Hal ini berarti bahwa
terhadap 32 responden 87,5% responden kebiasaan merokok telah berkontribusi
diantaranya memiliki kadar timbal (Pb) dalam mempengaruhi kadar Pb yang
dalam darah melebihi batas yang terserap didalam tubuh. Dalam penelitian
diperbolehkan oleh CDC yaitu sebesar 10 ini penilaian terhadap status gizi diukur
µg/dL, sedangkan 12,5% memiliki kadar dengan IMT (Indeks Massa Tubuh) yang
timbal dalam darahnya normal yaitu dikategorikan menjadi 3 kelompok, yaitu
dibawah dari 10 µg/dL. kurus, normal dan gemuk. Berdasarkan
hasil penelitian dapat diketahui bahwa
Umur termuda responden adalah responden dengan status gizi kurus
19 tahun dan yang tertua adalah 54 tahun. mempunyai persentase kadar Pb dalam
Variabel umur dalam penelitian ini darah diatas normal lebih besar
dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu <25 dibandingkan responden dengan status
tahun sebanyak 90% responden memiliki gizi normal dan berlebih. Hal ini
kadar Pb dalam darah tidak normal. 26-35 menunjukkan bahwa status gizi dapat
tahun memiliki kadar Pb dalam darah mempengaruhi kadar Pb dalam darah.
tidak normal sebanyak 100%, dan 36-54
762
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Penilaian penelitian untuk variabel penelitian diketahui bahwa pekerja


penggunaan APD meliputi kontinuitas menggunakan APD berupa masker yang
pemakaian APD selama bekerja seperti terbuat dari kain, bahkan ada yang tidak
masker, sarung tangan, baju panjang, pernah menggunakan masker saat
penutup kepala dan sepatu. Berdasarkan melakukan pekerjaan.
hasil penelitian diperoleh data bahwa
responden yang penggunaan APD tidak
memenuhi syarat sebanyak 88,5%
memiliki kadar Pb dalam darahnya
melebihi ambang batas (10 µg/dL).
Observasi yang telah dilakukan di lokasi
B. Hubungan Masa Kerja dengan Kadar Pb dalam Darah

Tabel 2 Hubungan antara masa kerja dengan kadar timbal dalam darah

Masa Kadar Pb dalam darah Total p PR


Kerja Tidak % Normal % N % Value
Normal
Lama
(Lebih 5
0,106
tahun) 8 27,3 3 72,7 11 100
dengan
95% CI 0,764
(0,525-
Baru
1,110)
(kurang 20 95,2 1 4,8 21 100
5 tahun)

*p value yang digunakan adalah Chi Square

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan disimpulkan bahwa tidak ada hubungan


bahwa responden dengan kadar timbal antara masa kerja dengan kadar Pb
yang tidak normal (melebihi10 µg/dL) dalam darah responden. Tidak ada
banyak terdapat pada pekerja yang hubungan yang signifikan disebabkan
memiliki masa kerja baru (≤ 5 tahun) karena penelitian ini hanya dilakukan
sebanyak 95,24 % dan juga pada pada lingkup kecil (satu industri sehingga
responden yang memiliki masa kerja lama data yang diperoleh kurang bervariasi,
(≥ 5 tahun) sebanyak 72,73%. Hal ini tidak signifikannya hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa masa kerja yang mungkin disebabkan oleh rentang masa
baru (≤ 5 tahun) dan ((≥ 5 tahun) memiliki kerja yang sangat jauh yaitu masa kerja
risiko yang sama terjadi peningkatan terendah adalah 2 bulan dan masa kerja
kadar timbal di dalam darahnya. terlama adalah 30 tahun.

Variabel masa kerja dan kadar Pb Selain itu, ada faktor lain yang
dalam darah memiliki skala data mempengaruhi kadar timbal dalam darah
kategorikal dengan taraf signifikansi sehingga tidak ada hubungan yang
sebesar 95% maka uji statistik yang signifikan, faktor-faktor tersebut seperti
digunakan adalah Fisher Exact untuk kemungkinan terpapar di luar lingkungan
menguji hubungan masa kerja dengan tempat kerja karena sebagian responden
kadar Pb, sehingga diperoleh hasil p- yang bekerja di industri karoseri ini
value sebesar 0,106 karena nilai p value merupakan pekerja kontrak yang
>0,05, maka hasil analisis dapat dipekerjakan dalam waktu tertentu dan
763
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

pernah bekerja pada industri yang sama terpapar oleh polutan Pb yang berasal
yaitu sebanyak 30% dari yang dijadikan dari kendaraan bermotor yang digunakan
responden adalah pekerja kontrak dan oleh pekerja karena tidak menggunakan
memiliki pekerjaan lain seperti supir APD saat berangkat dan pulang saat
angkutan saat malam hari dan pernah mengendarai kendaraan bermotor.
bekerja pada industri yang sama, selain
itu responden memiliki kemungkinan
C. Hubungan lama kerja dengan kadar Pb dalam darah

Tabel 3 Hubungan antara lama kerja dengan kadar Pb dalam darah

Kadar Pb dalam darah Total


Lama p
Tidak PR
Kerja % Normal % N % Value
Normal
Lebih
0,125
dari 8 28 90,3 3 9,7 31 100
dengan
jam
95% CI 0,097
Kurang
(0,033-
dari 8 1 100 0 0 0 100
0,280)
jam

*p value yang digunakan adalah Chi Square

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan oleh OSHA (Occupational Safety Health


bahwa responden dengan kadar timbal Assesment) sehingga hasil analisis yang
yang tidak normal (melebihi10 µg/dL) dilakukan tidak menunjukkan adanya
banyak terdapat pada pekerja yang hubungan yang signifikan.13
memiliki lama kerja lebih dari 8 jam sehari
sebanyak 90,3 % daripada mereka yang Industri karoseri menerapkan jam
memiliki lama kerja kurang dari 8 jam kerja lembur bagi pekerja jika jumlah
dalam sehari. Hal ini menunjukkan bahwa pesanan terhadap bis meningkat. Menurut
pekerja yang memiliki lama kerja lebih dari Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
8 jam memiliki resiko lebih besar terpapar Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
timbal (Pb) sehingga kadar timbal dalam Kep 102/Men/VI/2004 tentang Waktu
darahnya semakin tinggi . Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur
menyebutkan bahwa lama kerja lembur
Variabel lama kerja dan kadar Pb yang diberikan oleh sebuah industri dalam
dalam darah memiliki skala data nominal satu hari adalah 3 jam perhari atau 14 jam
karena data dikategorikan. Uji statistik dalam seminggu kecuali pada hari libur
yang digunakan adalah adalah Fisher kerja. Jam kerja lembur yang diterapkan
Exact untuk menguji hubungan antara oleh industri karoseri ini dalam sehari 3
lama kerja dengan kadar Pb dalam darah, jam. Namun dari 34 pekerja yang menjadi
sehingga diperoleh hasil p-value sebesar responden 11,8% diantaranya bekerja
0,125 karena nilai p value >0,05. Maka melebihi waktu kerja lembur yang telah
hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ditetapkan oleh Keputusan Menteri
tidak ada hubungan antara lama kerja Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
dengan kadar Pb dalam darah Indonesia Nomor Kep. 102/Men/VI/2004
responden.Tidak signifikannya analisis Tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah
yang didapat diduga karena jumlah jam Kerja Lembur yaitu selama 77 jam per
kerja responden masih pada batas rata- minggu atau 11 jam perhari tanpa adanya
rata lama kerja perhari yang ditentukan hari libur. 14
764
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

1. Kadar Timbal (Pb) dalam darah 1. Grant, LD., John Wiley and Sons,
pekerja yang melebihi ambang Hoboken, NJ. Lead and Its
batas ditetapkan oleh WHO (10 Compound. In Morton Lipmana,
µg/dL) sebanyak 87,5% lebih Environmental Toxicant, Human
banyak dibandingkan pekerja yang Exposure and their health Effect,
memiliki kadar Pb dalam darahnya 2009
normal. Rerata 34,4082 µg/dL, 2. Palar, H. Pencemaran dan
dengan standar devisiasi 16,708. Toksikologi Logam Berat 2008:20-
Kadar Pb terendah dari pekerja yaitu 30
sebesar 5,18 µg/dL dan kadar Pb 3. De Maeyer, EM. Pencegahan dan
tertinggi sebesar 68,43 µg/dL. Pengawasan Anemia Defisiensi
2. Umur responden terbanyak adalah besi. WHO, Jenewa.
mereka yang memiliki umur 36- 54 Diterjemahkan Oleh Arisman.
tahun dengan rata- rata umur 35 Widya Medika. Jakarta. 1993:3-6
tahun. 4. Siswanto A Toksikologi Industri.
3. Responden yang memiliki kebiasaan Balai Hiperkes Dan Keselamatan
merokok lebih banyak persentase Depnaker Jatim. Surabaya. 1991.
dibandingkan mereka yang tidak P : 1-30
merokok yaitu sebanyak 57,5%. 5. Harsono didik, dkk. Desain
4. Status gizi responden yang diukur prototipe penanganan gas Buang
dengan IMT 57,6% memiliki IMT dari Industri pemanfaatan aki
Normal. bekas. Laporan Penelitian BPPI
5. Penggunaan APD oleh responden Jawa Tengah. 1994-1995:1-10
sebanyak 81,2% lebih banyak tidak 6. Clark, et al. Lead Levels in New
memenuhi syarat. Enamel Household Paints from
6. Rata-rata masa kerja pekerja di Asia. Africa and South America
bagian pengecatan industri karoseri Environmental Research, 2009.
sebesar 7,636 tahun dengan 109: 930-936.
standar devisiasi 9,069. Dengan 7. WHO, Recommended Health
masa kerja terbaru selama 4 bulan Based Limit in Occupational
dan masa kerja terlama selama 30 Expossure to Heavy Metal,
tahun Technical Report Series No. 647.
7. Tidak ada hubungan antara masa Genewa. 1980.
kerja dengan kadar timbal (Pb) 8. NOISH, Control of Inorganic Lead
dalam darah dengan p value 0,106 at Work, canberra: australian
dengan 95% CI (0,525- 1,110) dan Goverment Publishing Service,
PR 0,764 1994:1012-2015.
8. Rerata lama kerja pekerja di bagian 9. Goyer, R.A. Toxic effects of metals
pengecatan industri karoseri adalah In Casarett and Doull’s Toxicology.
8,19 jam dengan standar deviasi The basic science of poisons. 3rd
1,118 jam per hari. ed. New York : Macmillan
9. Ada hubungan antara lama kerja Publishing Co. 1993,p. 582-635
dengan kadar timbal (Pb) dalam 10. Mibakhuddin. Hubungan Kadar Pb
darah dengan p value= 0,125 dalam Darah dengan Profil Darah
dengan 95% CI (0,033- 0,28) dan Pada Petugas Operator Stasiun
PR 0,097 Pengisian Bahan Bakar Umum di
Kota Semarang Timur.Jurnal
Kesehatan Masyarakat Indonesia,
4(2).2007.

765
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

11. Joko Suyono, Deteksi Dini


Penyakit akibat Kerja (World
Health Organization). Editor:
Caroline Wijaya. EGC Penerbit
Buku Kedokteran. Jakarta.2012
12. Sullivan J.B. and Kreger
G.R.Hazardous Material
Toxicology ClinicalPrinciples of
Environmental Health. William and
Wilkins. Baltimore, Maryland USA.
1992.
13. Minarti, Fitra Ayu, Onny Setiani, Tri
Joko. Hubungan Paparan Timbal
dengan Kejadian Gangguan
Fungsi Hati Pada Pekerja
Pengecoran Logam di CV. Sinar
Baja Cemerlang Desa Bakalan,
Ceper Kabupaten Klaten. Jurnal
Kesehatan Lingkungan Indonesia
Vol.14 No.1/ April 2015.
[online][dikutip pada tanggal 23
April 2016]
http://ejournal.undip.ac.id/index.ph
p/jkli/article/viewFile/10030/7992
14. Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor Kep.
102/Men/Vi/2004 Tentang Waktu
Kerja Lembur dan Upah Kerja
Lembur. Jakarta. 2004.
15. Muliyadi, H.J Mukono, Mulyanto
Notopuro. Paparan Timbal Udara
Terhadap Timbal Darah,
Hemoglobin, Cystatin C Serum
Pekerja Pengecatan Mobil. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 11 (1)
(2015) 87-95. [online] [dikutip pada
tanggal 24 April 2016].
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.
php/kemas.

766

You might also like