You are on page 1of 7

KORELASI KADAR PLUMBUM DARAH

DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN HEMATOKRIT


Correlation Level of Blood Plumbum with Level of Hemoglobin and Hematocrit

Slamet Dwi Pahlawan dan Soedjajadi Keman


Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya
(slatem_njamoek@yahoo.co.id)

Abstract: Technical Services Unit technicians of PT PLN (Persero) APJ Gresik Rayon Giri are force field that have
plumbum exposed risk from highways air. This study aims to analyze the correlation between levels of blood plumbum
with hemoglobin and hematocrit at Technical Services Unit technicians of PT PLN (Persero) APJ Gresik Rayon Giri. The
study conducted using a cross sectional study. Examination of blood plumbum levels, hemoglobin, and hematocrit done
through a blood sample subjects numbered 28 people. The independent variable in is the level of blood Plumbum, and
the dependent variable are the level of hemoglobin and hematocrit. Levels of technicians blood Plumbum, hemoglobin,
and hematokrit are at normal levels. Pearson Correlation Test showing there is no correlation between levels of Plumbum
of blood hemoglobin levels (p = 0.230) and there is no correlation between levels of blood Plumbum with hematocrit
levels (p = 0.068). It is concluded that levels of blood plumbum, hemoglobin, and hematocrit technicians are at normal
levels. There is no correlation between the levels of blood plumbum, hemoglobin, and hematocrit. Recommended,
although the results showing normal levels of blood plumbum, but still need monitoring or examination of blood Plumbum
levels every 6 months as recommended by OSHA.

Keywords: level of blood plumbum, level of hemoglobin, level of hematocrit, technicians of PT PLN (Persero) APJ
Gresik Rayon Giri

Abstrak: Teknisi Unit Pelayanan Teknik PT PLN (Persero) APJ Gresik Rayon Giri merupakan tenaga lapangan yang
mempunyai risiko terpapar plumbum dari udara jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara
kadar plumbum darah dengan kadar hemoglobin dan hematokrit pada teknisi Unit Pelayanan Teknik PT PLN (Persero)
APJ Gresik Rayon Giri. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional. Pemeriksaan kadar plumbum darah,
hemoglobin, dan hematokrit dilakukan melalui pengambilan darah subjek penelitian yang berjumlah 28 orang. Variabel
independen dalam penelitian adalah kadar plumbum darah, sedangkan variabel dependen adalah kadar hemoglobin
dan hematokrit. Kadar plumbum darah, hemoglobin, dan hematokrit teknisi berada pada kadar yang normal. Uji
korelasi Pearson menunjukkan tidak terdapat korelasi antara kadar plumbum darah dengan kadar hemoglobin (p =
0,230) dan tidak terdapat korelasi antara kadar plumbum darah dengan kadar hematokrit (p = 0,068). Disimpulkan
bahwa kadar plumbum darah, hemoglobin, dan hematokrit teknisi berada pada kadar yang normal. Tidak terdapat
korelasi antara kadar plumbum darah dengan kadar hemoglobin dan hematokrit. Disarankan, meski hasil pemeriksaan
kadar plumbum darah menunjukkan normal, namun masih diperlukan pemantauan kesehatan berupa pemeriksaan
kadar plumbum darah setiap 6 bulan sekali, sesuai dengan rekomendasi OSHA.

Kata kunci: kadar plumbum darah, kadar hemoglobin, kadar hematokrit, teknisi PT PLN (Persero) APJ Gresik Rayon
Giri

PENDAHULUAN Berbagai literatur menyebutkan bahwa


kendaraan bermotor merupakan sumber
Plumbum (Pb) adalah bahan alami yang
pencemaran di udara yang terbesar. Hal ini
terdapat dalam kerak bumi yang merupakan
seperti pernyataan Almatsier, (2003) dalam
salah satu unsur logam berat yang toksik yang
Suciani (2007), bahwa dari sekian banyak sumber
tersebar lebih luas daripada kebanyakan logam
pencemaran udara yang ada, kendaraan bermotor
toksik yang lain. Kadar Pb di lingkungan terus
(transportasi) merupakan sumber pencemaran
meningkat seiring dengan aktivitas manusia dalam
udara terbesar (60%), sektor industri 20% dan
proses industrialisasi dan perkembangan industri
yang lain 20%. Sistem moda transportasi jalan
di dunia. Sumber utama pencemaran Pb pada
adalah penyumbang emisi polutan umumnya
lingkungan berasal dari proses pertambangan,
diperkotaan disebabkan pengoperasian kendaraan
peleburan dan pemurnian logam, hasil limbah
yang terbesar di kota. Sumber polutan merupakan
industri, dan asap kendaraan bermotor.

159
160 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 7, No. 2 Januari 2014: 159–165

unsur kimia dari emisi gas buang kendaraan Ada kecenderungan bahwa semakin tinggi
transportasi jalan yang terdiri dari unsur ozon kadar timbal dalam darah, semakin rendah kadar
(O3), karbon monoksida (CO), natrium dioksida hemoglobin (Hb) dalam darah polisi lalu lintas di
(NO2), sulfur dioksida (SO2), plumbum (Pb) atau kota Semarang (Suciani, 2007). Terdapat korelasi
timah hitam, dan partikulat (PM) yang mencemari negatif antara kadar Hb dan HCT terhadap Pb
udara dan selanjutnya menyebabkan penyakit dalam darah. Pengaruh buruk Pb sudah terjadi
pada manusia (Denny, 2009). pada kadar rata-rata Pb darah sebesar 11,63
Masalah pencemaran di Indonesia terutama µg/dl (Muntaha, 2011), padahal pada berbagai
yang dirasakan beberapa kota besar sudah literatur yang ada menganggap pengaruh buruk
sangat mengkhawatirkan. Hal ini dapat dilihat Pb baru terjadi pada kadar Pb darah 20-30 µg/
dari hasil pemantauan terhadap beberapa dl (EPA, 2006; ATSDR, 2007; ACGIH, 2010).
parameter pencemaran udara ambien di lokasi Pengaruh toksik Pb terhadap sistem hemopoeitik
tertentu menunjukkan bahwa kendaraan bermotor yang tercermin dalam perubahan Hb dan HCT
merupakan sumber utama pencemaran udara terjadi melalui gangguan sintesis heme dan
dengan kontribusi pencemaran CO sebesar 98,8%, menyebabkan umur eritrosit yang lebih pendek
NO sebesar 73,4%, HC sebesar 88,9%, dan timbal (Patrick, 2006). ZnPp dalam % atau logaritma
sebesar 100% (Baits, 2009). Hasil pembakaran berkorelasi secara baik dengan Hb dan HCT
dari bahan tambahan (aditive) Pb pada bahan seperti halnya kadar Pb darah. ZnPp merupakan
bakar kendaraan bermotor menghasilkan emisi prediktor yang lebih baik terhadap Hb dan
Pb inorganik. Logam berat Pb yang bercampur HCT dibanding Pb darah, keduanya langsung
dengan bahan bakar tersebut akan bercampur berasosiasi secara negatif terhadap Hb dan HCT
dengan oli dan melalui proses di dalam mesin serta memperlihatkan konsistensi data set yang
maka logam berat Pb akan keluar dari knalpot ada (Muntaha, 2011).
bersama dengan gas buang lainnya (Sudarmaji Uap Pb-tetraetil diabsorbsi dengan baik
dkk., 2006). Bahan anti letupan yang aktif terdiri melalui paru. Absorpsi Pb yang meningkat
dari Pb-tetraetil (TEL) atau Pb(C2H5)4, Pb-tetrametil menyebabkan penurunan kandungan hemoglobin,
(TML) atau Pb(CH3)4, atau kombinasi dari Pb- penurunan jumlah dan pemendekan masa
tetraetil dan Pb-tetrametil (Girsang, 2008). Pb yang hidup eritrosit, peningkatan jumlah retikulosit
tidak musnah dalam peristiwa pembakaran pada (eritrosit muda), dan peningkatan jumlah eritrosit
mesin menyebabkan jumlah Pb yang dibuang ke berbintik basofilik. Jadi, pemeriksaan darah untuk
udara melalui asap buangan kendaraan bermotor mendeteksi berbagai efek ini dapat digunakan
menjadi sangat tinggi. Keracunan Pb yang berasal sebagai pengukur paparan Pb. Pengukuran Pb
dari udara bebas terdapat pada penduduk yang dalam air kencing dan darah memberi petunjuk
mendapat pemaparan dalam jumlah besar dan terhadap paparan Pb dalam tubuh (Suyono,
waktu lama. Efek paparan ini terhadap kesehatan 1995).
dapat terjadi akut maupun kronik (Palar, 2004). PT PLN (Persero) merupakan perusahaan
Level Pb dalam air, makanan, debu, dan milik negara yang bergerak di bidang
udara bervariasi di seluruh dunia, bergantung pendistribusian energi listrik. Pelayanan terhadap
pada tingkat perkembangan industri, urbanisasi, kebutuhan listrik dikelola melalui Area Pelayanan
dan faktor gaya hidup. Kandungan Pb 10 µg/m3 Jaringan (APJ) PLN, salah satu dari APJ tersebut
di udara banyak terjadi di daerah urban yang adalah APJ Gresik. PT PLN (Persero) APJ Gresik
dekat dengan peleburan, sementara di beberapa Rayon Giri dalam menyelenggarakan pelayanan
kota yang tidak lagi menggunakan bensin yang pendistribusian atau penjualan energi yang
mengandung Pb, kandungan Pb di udara bisa baik untuk meningkatkan kepuasan konsumen
turun mencapai 0,2 µg/m3. Maka bisa disimpulkan membutuhkan Unit Pelayanan Teknik. Unit
bahwa kontaminasi Pb dari udara sangat bervariasi Pelayanan Teknik PT PLN (Persero) APJ Gresik
mulai dari 4 µg/hari hingga 200 µg/hari (Ardyanto, Rayon Giri terdapat teknisi yang merupakan
2005). Indonesia sudah memulai menggunakan tenaga lapangan. Para teknisi Unit Pelayanan
bahan bakar mesin bebas Pb pada tahun 2005, Teknik PT PLN (Persero) APJ Gresik Rayon Giri
namun di dalam bahan bakar mesin jenis premium selama bekerja di lapangan mempunyai risiko
bahkan pertamax plus masih mengandung Pb, terpapar Pb dari udara jalan raya yang terindikasi
yakni 0,013 g/l pada jenis premium dan 0,001 g/l tercemar Pb dari emisi gas buang kendaraan
pada jenis pertamax plus. bermotor dan industri. Para teknisi dalam bekerja
S D Pahlawan dan S Keman, Korelasi Kadar Plumbum Darah 161

di lapangan selalu tidak memakai masker September 2012 yang meliputi tahap persiapan,
sehingga risiko terpapar Pb dari udara menjadi orientasi, pengumpulan data, analisis data, dan
lebih besar. Para teknisi juga mengeluh sering tahap laporan hasil penelitian.
pusing, lemas, dan leher terasa kaku. Selain itu, Pengumpulan data dilakukan dengan cara
belum ada kebijakan pemeriksaan kesehatan atau berkunjung dan melakukan penelitian secara
medical checkup secara berkala pada teknisi Unit langsung di PT PLN (Persero) APJ Gresik Rayon
Pelayanan Teknik PT PLN (Persero) APJ Gresik Giri. Pengambilan sampel darah dilakukan
Rayon Giri. Oleh karena itu, perlu dilakukan secara langsung oleh petugas laboratorium
pemeriksaan kadar plumbum darah, hemoglobin, yang kemudian dilakukan pemeriksaan kadar
dan hematokrit dalam darah guna mencegah lebih plumbum darah, hemoglobin, dan hematokrit
awal gangguan kesehatan yang bisa terjadi pada dalam darah sampel penelitian di laboratorium.
teknisi Unit Pelayanan Teknik PT PLN (Persero) Pemeriksaan kadar plumbum darah dilakukan
APJ Gresik Rayon Giri akibat paparan Pb dari dengan menggunakan metode AAS (Atomic
udara di jalan raya yang terindikasi tercemar Pb Absorption Spectrophotometer). Pemeriksaan
dari emisi gas buang kendaraan bermotor dan kadar hemoglobin dilakukan dengan metode
industri. SLS-Hemoglobin (Sulfolyser Hemoglobin).
Pemeriksaan kadar hematokrit menggunakan
metode Hydrodinamic Focussing (perhitungan).
METODE PENELITIAN
Teknik analisis data dalam penelitian adalah
Jenis penelitian ini merupakan penelitian menggunakan analisis bivariat. Sebelum dilakukan
observasional analitik dengan rancang bangun uji statistik dilakukan uji normalitas data dengan
penelitian cross sectional. Populasi penelitian uji Kolmogorov Smirnov karena skala data adalah
adalah seluruh teknisi Unit Pelayanan Teknik interval/rasio. Apabila data berdistribusi normal
PT PLN (Persero) APJ Gresik Rayon Giri yang (p > 0,05) uji statistik yang digunakan adalah
beraktivitas di jalan raya yang terindikasi memiliki uji korelasi Pearson (r-Pearson). Apabila data
udara yang tercemar Pb dari emisi gas buang tidak berdistribusi normal (p < 0,05) uji statistik
kendaraan bermotor dan industri. yang digunakan adalah uji korelasi Spearman
Sampel penelitian adalah teknisi Unit (r-Spearman). Apabila pada uji korelasi didapati
Pelayanan Teknik PT PLN (Persero) APJ Gresik p < 0,05 maka terdapat korelasi antara variabel
Rayon Giri yang beraktivitas di jalan raya yang penelitian, dan apabila pada uji korelasi didapati
terindikasi memiliki udara yang tercemar Pb dari p > 0,05 maka tidak terdapat korelasi antara
emisi gas buang kendaraan bermotor dan industri variabel penelitian.
yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu mempunyai Penelitian ini sudah dinyatakan laik etik oleh
masa kerja < 10 tahun, berjenis kelamin laki- Komisi Etika Penelitian Lembaga Penelitian dan
laki, tidak mempunyai riwayat perdarahan, tidak Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas
mempunyai riwayat penyakit malaria, tidak Airlangga dengan Nomor 74-1071/H3.13/
sedang minum obat, dan bersedia menjadi PPd/2012.
sampel penelitian, sedangkan kriteria eksklusi
dari penelitian ini adalah menolak menjadi sampel
HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian, sehingga didapatkan besar sampel
sejumlah 28 orang. Sampel penelitian mempunyai Risiko terjadinya keracunan plumbum bersifat
karakteristik yang relatif sama, yaitu bekerja kronis dan bergantung pada jenis pekerjaan.
selama delapan jam kerja, mempunyai kebiasaan Keracunan plumbum banyak terjadi pada orang
merokok, tidak memakai masker ketika bekerja di dewasa saat berada di tempat kerja. Para teknisi
jalan raya, tidak ada pemeriksaan kesehatan atau Unit Pelayanan Teknis PT PLN (Persero) APJ
medical checkup secara berkala, serta difasilitasi Gresik Rayon Giri yang menjadi sampel penelitian
transportasi kerja. merupakan pekerja lapangan yang banyak bekerja
Penelitian dilakukan di Unit Pelayanan di jalan raya yang terindikasi tercemar plumbum
Teknik PT PLN (Persero) APJ Gresik Rayon dari emisi gas buang kendaraan yang berbahan
Giri yang berdekatan dengan Kawasan Industri bakar bensin serta proses industri. Teknisi Unit
Gresik yang juga merupakan kawasan tertib lalu Pelayanan Teknis PT PLN (Persero) APJ Gresik
lintas yang selalu dilewati kendaraan bermotor. Rayon Giri merupakan salah satu kelompok yang
Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga bulan berisiko terpapar plumbum.
162 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 7, No. 2 Januari 2014: 159–165

Hasil pemeriksaan kadar plumbum darah darah dengan kadar hemoglobin teknisi Unit
teknisi Unit Pelayanan Teknik PT PLN (Persero) Pelayanan Teknik PT PLN (Persero) APJ Gresik
APJ Gresik Rayon Giri seluruhnya masih berada Rayon Giri (p = 0,230). Hal ini juga sesuai dengan
pada kadar yang normal. Rerata kadar plumbum penelitian yang dilakukan oleh Suciani, (2007)
darah adalah 6,52 µg/dl dengan kadar plumbum dan Kurniawan, (2008) yang menyatakan tidak
darah tertinggi sebesar 8,27 µg/dl dan kadar terdapat korelasi antara kadar plumbum darah
plumbum darah terendah sebesar 4,99 µg/dl. dengan kadar hemoglobin.
Kadar plumbum darah yang normal menurut WHO Hasil uji korelasi Pearson juga menunjukkan
adalah < 40 µg/dl dan batas maksimal kadar bahwa tidak terdapat korelasi antara kadar
plumbum darah manusia yang tidak terpapar plumbum darah dengan kadar hematokrit
adalah 25 µg/dl. Hasil pemeriksaan kadar teknisi Unit Pelayanan Teknik PT PLN (Persero)
hemoglobin sampel penelitian didapatkan rerata APJ Gresik Rayon Giri (p = 0,068). Hal ini juga
kadar hemoglobin adalah 15,65 g/dl dengan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
kadar hemoglobin tertinggi sebesar 17,90 g/dl Kurniawan, (2008) dan Malaka & Iryani, (2011)
dan kadar hemoglobin terendah sebesar 14,00 g/ yang menyatakan bahwa tidak terdapat korelasi
dl. Hal ini menunjukkan bahwa kadar hemoglobin antara kadar plumbum darah dengan kadar
yang dimiliki sampel penelitian adalah normal hematokrit.
karena menurut teori dari WHO bahwa batas Akumulasi kadar plumbum dalam tubuh
terendah kadar normal hemoglobin laki-laki manusia dapat mengakibatkan gangguan
dewasa adalah 13,0 g/dl. Hasil pemeriksaan kadar kesehatan. Plumbum mempunyai afinitas yang
hematokrit sampel penelitian didapatkan rerata tinggi terhadap eritrosit, sekitar 95 % terikat dalam
kadar hematokrit adalah 45,23% dengan kadar eritrosit darah. Plumbum mempunyai waktu paruh
hematokrit teringgi sebesar 49,60% dan kadar dalam darah yang sangat lambat sekitar 25 hari,
hematokrit terendah sebesar 40,80%. Menurut pada jaringan lunak 40 hari dan pada tulang
literatur yang ada, kadar normal hematokrit 25 tahun. Mengingat sifat ekskresi yang sangat
untuk laki-laki dewasa adalah 40–48%. Dari hasil lambat ini, plumbum mudah terakumulasi dalam
pemeriksaan kadar hematokrit didapatkan bahwa tubuh. Gangguan kesehatan yang diakibatkan
seluruh kadar hematokrit sampel penelitian adalah oleh adanya paparan plumbum menimbulkan
normal. gangguan yang bermacam-macam, diantaranya
Semua variabel penelitian memiliki data yang adalah pusing, lesu, lemas, cepat lelah, nyeri
berdistribusi normal (p > 0,05), yaitu p = 0,809 tulang, sukar berkonsentrasi, dan gangguan pada
untuk kadar plumbum darah, p = 0,922 untuk proses pembentukan hemoglobin. Gangguan
kadar hemoglobin, dan p = 0,886 untuk kadar kesehatan tersebut bergantung pada kadar
hematokrit, sehingga untuk mengetahui korelasi plumbum dalam darah seseorang. Gangguan
antar variabel digunakan uji korelasi Pearson pada proses pembentukan hemoglobin
(r-pearson). berupa hambatan pada ALAD akan terjadi jika
Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa kadar plumbum dalam darah sebesar 30 μg/dl
tidak terdapat korelasi antara kadar plumbum (Kurniawan, 2008).

Tabel 1.
Tabel 2.
Hasil Pemeriksaan Kadar Plumbum Darah,
Hasil Uji Korelasi Pearson Penelitian Korelasi antara
Hemoglobin, dan Hematokrit Teknisi Unit Pelayanan
Kadar Plumbum Darah dengan Kadar Hemoglobin
Teknik PT PLN (Persero) APJ Gresik Rayon Giri
dan Hematokrit (Studi pada Teknisi Unit Pelayanan
Teknik PT PLN (Persero) APJ Gresik Rayon Giri)
Variabel Mean ± SD Minimum Maksimum
Variabel Dependen
Kadar Plumbum 6,52 ± 0,74 4,99 8,27
Kadar
Darah (µg/dl) Variabel Kadar hematokrit
hemoglobin
Kadar 15,65 ± 1,09 14,00 17,90 Independen
p- r-
Hemoglobin r-Pearson p-value
value Pearson
(g/dl)
Kadar 0,235 0,230 0,349 0,068
Kadar 45,23 ± 2,76 40,80 49,60 plumbum
Hematokrit (%) darah
S D Pahlawan dan S Keman, Korelasi Kadar Plumbum Darah 163

Hasil pemeriksaan kadar plumbum darah lain (Suciani, 2007). Apabila terjadi gangguan
pada penelitian ini menunjukkan bahwa kadar pada biosintesis hem maka akan terjadi gangguan
plumbum yang dimiliki sampel penelitian pada pembentukan hemoglobin sehingga kadar
adalah normal. Menurut teori yang ada, masa hemoglobin yang terkandung dalam darah
kerja seseorang membuat kadar plumbum menurun.
darah menjadi tinggi, namun dalam penelitian Korelasi antara kadar plumbum darah dengan
ini hal itu belum terlihat karena seluruh sampel kadar hemoglobin dan hematokrit pada penelitian
penelitian memiliki masa kerja di bawah 10 ini didasarkan pada pengaruh patologi plumbun
tahun. Semakin lama seseorang bekerja akan terhadap sistem haemopoietic. Pengaruh plumbum
semakin besar terpapar gas buang kendaraan terhadap sistem haemopoietic menyebabkan
bermotor (Palar, 1999). Semakin lama seseorang penurunan produksi red blood cell atau eritrosit
bekerja maka kadar plumbum darah cenderung dan menurunnya waktu hidup (survival time)
meningkat (Suciani, 2007). Meskipun sampel akibat gangguan pada membran sel. Sifat anemia
penelitian memiliki kadar plumbum darah yang yang terjadi adalah normochrom-normocytic
normal, yaitu di bawah 40 µg/dl, disarankan atau normochrom-microcytic (Malaka dan Iryani,
tetap memeriksakan kadar plumbum darah 2011). Menurut kriteria WHO menyatakan bahwa
secara berkala setiap 6 bulan sekali. Hal ini kadar plumbum darah yang dapat menyebabkan
sesuai dengan petunjuk OSHA. Menurut OSHA, anemia klinis yaitu sebesar 70 μg/dl, sedangkan
apabila kadar plumbum di udara lingkungan kerja menurut US Department of Health and Human
mencapai 40 µg/m3 dan pekerja terpapar selama Services dalam ATSDR (2003) kadar timbal darah
30 hari atau lebih maka wajib dilakukan surveilans mencapai 50 μg/dl menyebabkan gangguan
kesehatan. Surveilans kesehatan tersebut meliputi terhadap sintesis hemoglobin.
pemeriksaan darah termasuk timbal dan zinc Penurunan hematokrit bisa didapatkan pada
protoporphyrin (ZnPp). Apabila pemaparan penyakit anemia, ditandai dengan penurunan
terhadap plumbum cukup rendah, yakni di jumlah eritrosit dan kuantitas hemoglobin,
bawah 40 µg/dl dalam darah maka pemantauan sehingga bisa diasumsikan apabila nilai hematokrit
dilakukan setiap 6 bulan. Apabila plumbum darah rendah maka nilai eritrosit dan hemoglobin
seorang pekerja mencapai lebih dari 40 µg/dl juga rendah, begitu juga sebaliknya. Nilai
maka wajib dilakukan pemantauan setiap 2 bulan hematokrit juga digunakan untuk menghitung
hingga menurun kurang dari 40 µg/dl. Apabila nilai eritrosit rata-rata (Wirawan, 1996). Makin
kadar plumbum dalam darah mencapai 60 µg/dl besar nilai hematokrit, makin banyak pergeseran
atau lebih maka OSHA mengharuskan pekerja di antara lapisan darah, dan pergeseran inilah
tersebut dipindahkan atau diistirahatkan kemudian yang menentukan kekentalan atau viskositas.
dilakukan surveilans setiap bulan dan hanya boleh Viskositas darah meningkat ketika nilai hematokrit
bekerja kembali setelah kadar plumbum dalam meningkat (Price, 2006). Hasil rangkuman yang
darah turun di bawah 40 µg/dl (Malaka dan Iryani, diberikan oleh Environmental Protection Agency
2011). (EPA) menyatakan bahwa kadar plumbum darah
Perlu ditekankan bahwa walaupun kadar di bawah 40 µg/dl tidak terdapat korelasi antara
plumbum di udara telah turun akibat pemakaian kadar plumbum darah dengan kadar hematokrit.
bensin tanpa plumbum atau minim plumbum, Korelasi yang bersifat negatif umumnya terjadi
namun kadar plumbum dalam darah tidak pada kadar plumbum darah di atas 40 µg/dl
begitu saja turun atau rendah. Hal ini terutama (Malaka dan Iryani, 2011).
disebabkan oleh mobilisasi plumbum dari jaringan Hasil pengamatan yang ada pada penelitian
(bone deposit) terutama pada orang yang memiliki ini memperlihatkan bahwa tidak terdapat
body burden yang tinggi akibat pemaparan korelasi antara kadar plumbum darah dengan
plumbum di masa lampau (Malaka dan Iryani, kadar hemoglobin dan hematokrit. Hal ini sesuai
2011). Paparan plumbum yang berlangsung dengan penelitian Suciani (2007), Kurniawan
lama dapat mengakibatkan gangguan terhadap (2008), dan Malaka dan Iryani (2011). Hal ini
berbagai sistem organ. Efek pertama pada bisa dimungkinkan terjadi karena jika dilihat
keracunan plumbum kronis sebelum mencapai dari rerata kadar plumbum darah, hemoglobin,
target organ adalah adanya gangguan pada dan hematokrit masih dalam kategori normal.
biosintesis hem, apabila hal ini tidak segera diatasi Hasil pemeriksaan kadar plumbum darah
akan terus berlanjut mengenai target organ yang seluruh sampel penelitian menunjukkan kadar
164 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 7, No. 2 Januari 2014: 159–165

plumbum darah di bawah 50 µg/dl dan 40 µg/dl hemoglobin laki-laki dewasa adalah > 13,0 g/dl,
sehingga belum terlihat gangguan pada sintesis dan kadar hematokrit normal adalah 40–48%.
hemoglobin serta tidak terlihat adanya hubungan Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa
antara kadar plumbum darah dengan kadar tidak terdapat korelasi antara kadar plumbum
hematokrit. Hasil ini sesuai dengan pernyataan darah dengan kadar hemoglobin (p = 0,230).
US Department of Health and Human Services Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa
dalam ATSDR (2003) dan EPA dalam Malaka tidak terdapat korelasi antara kadar plumbum
dan Iryani (2011). Hasil ini juga mengindikasikan darah dengan kadar hematokrit (p = 0,068).
kadar plumbum di udara jalan raya masih dalam Penelitian lebih lanjut dengan tema yang sama
batas yang normal. Namun, pengukuran kadar diharapkan melakukan pemeriksaan mengenai
plumbum di udara jalan raya tidak dilakukan oleh retikulosit, sel basofilik, dan pemeriksaan darah
peneliti karena keterbatasan kemampuan dari tepi serta menyediakan alat untuk mendeteksi
peneliti. Penelitian selanjutnya disarankan untuk kadar plumbum di udara di sekitar sampel
melakukan pemeriksaan kadar plumbum di udara penelitian. Pemeriksaan retikulosit, sel basofilik,
di sekitar sampel penelitian. dan pemeriksaan darah tepi dapat digunakan
Sifat anemia yang terjadi akibat plumbum untuk pemeriksaan akibat keracunan plumbum,
adalah normochrom-normocytic atau normochrom- namun dalam penelitian ini tidak dilakukan karena
microcytic yang dapat diketahui dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
pemeriksaan hitung eritrosit, kadar hemoglobin, peneliti. PT PLN (Persero) APJ Gresik Rayon
dan kadar hematokrit. Dengan mengetahui hal Giri sebaiknya melakukan surveilans kesehatan
itu, maka bisa menentukan nilai MCV (Mean pada para teknisi Unit Pelayanan Teknik berupa
Corpuscular Volume), MCH (Mean Corpuscular monitoring plumbum darah setiap 6 bulan sekali
Hemoglobin), dan MCHC (Mean Corpuscular serta pemeriksaan kesehatan berkala karena
Hemoglobin Concentration). Dalam penelitian ini menurut OSHA, apabila kadar plumbum darah di
tidak dilakukan pemeriksaan hitung eritrosit karena bawah 40 µg/dl maka perlu dilakukan pemantauan
penelitian ini tidak sampai meneliti kejadian anemia kesehatan berupa pemeriksaan kadar plumbum
akibat plumbum, tapi hanya sebatas pemeriksaan darah setiap 6 bulan sekali. Selain
kadar plumbum darah, kadar hemoglobin, dan itu, belum adanya kebijakan pemeriksaan
kadar hematokrit untuk mengetahui korelasi antara kesehatan atau medical checkup secara berkala
kadar plumbum darah dengan kadar hemoglobin pada teknisi Unit Pelayanan Teknik PT PLN
dan hematokrit. Pengaruh plumbum sebenarnya (Persero) APJ Gresik Rayon Giri, maka perlu
dapat dilihat pada proses sintesis hemoglobin. Hal diadakan pemeriksaan kesehatan berkala yang
ini dapat diuji dengan pemeriksaan Erythrocyte Zn- bisa digabungkan dengan pemeriksaan kadar
Protoporphyrin (ZnPp) dengan teknik fluorometry plumbum darah.
karena plumbum menekan sintesis hem melalui
inhibisi enzim ferochelatase yang berakibat pada
DAFTAR PUSTAKA
peningkatan protoporphyrin dalam eritrosit. Selain
itu, pemeriksaan retikulosit, sel basofilik, dan ACGIH. 2010. TLVs and BEIs 2010. Cincinnati: The
American Conference of Governmental Industrial
pemeriksaan darah tepi, juga dapat digunakan Hygienist.
untuk pemeriksaan akibat keracunan plumbum. Ardyanto, D. 2005. Deteksi Pencemaran Timah Hitam
Namun hal ini tidak dilakukan dalam penelitian (Pb) dalam Darah Masyarakat yang Terpajan Timbal
karena tidak terdapat laboratorium yang mampu (Plumbum). Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 2
memeriksa ZnPp di Indonesia dan keterbatasan No. 1 Juli 2005: 67–76: http://www.journal.unair.
ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-07.pdf (Diakses 13 Mei
kemampuan serta pengetahuan peneliti. 2012).
ATSDR. 2007. ToxGuide for Lead. The Agency for Toxic
Substances and Disease Registry.
KESIMPULAN DAN SARAN
Baits, M. 2009. Uji Kadar Timbal (Pb) dalam Darah
Rerata hasil pemeriksaan kadar plumbum Anak Jalanan Kota Makassar Akibat Terpapar Emisi
Gas Buang Kendaraan Bermotor. Majalah Farmasi
darah (6,52 µg/dl), hemoglobin (15,65 g/dl),
dan Farmakologi Vol. 13 No. 1 Maret 2009: 25–30:
dan hematokrit (45,23 %) teknisi Unit Pelayanan http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/131092530.pdf
Teknik PT PLN (Persero) APJ Gresik Rayon Giri (Diakses 15 Mei 2012).
berada pada kadar yang normal. Kadar normal Denny, L, 2009. Kajian Konsepsi Kebijakan Mengurangi
plumbum darah adalah < 40 µg/dl, kadar normal
S D Pahlawan dan S Keman, Korelasi Kadar Plumbum Darah 165

Emisi Polutan Transportasi Jalan di Perkotaan Kesehatan Bina Husada Vol. 7 No. 4 Desember
Indonesia Guna Memelihara Kualitas Udara 2011: 123–134:http://lppmbinahusada.net/downlot.
dan Kesehatan Masyarakat dalam Perspektif php?file=2.pdf (Diakses 13 Mei 2012).
Pembangunan Transportasi Berkelanjutan. Vol. 21, Palar, H. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam
No. 2 tahun 2009. Berat. Jakarta: Rineka Cipta.
EPA. 2006. Air Quality Criteria for Lead. Document no Patrick, D. 2006. At a Glance Medicine. Alih bahasa:
EPA/600/R-05/144aF. Environmental Protection Anissa Racmalia. Jakarta: Erlangga.
Agency. Price, S.A. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-
Girsang, E. 2008. Hubungan Kadar Timbal di Udara Proses Penyakit. Jakarta: EGC Penerbit Buku
Ambien dengan Timbal dalam Darah pada Pegawai Kedokteran.
Dinas Perhubungan Terminal Antar Kota Medan. Suciani, S. 2007. Kadar Timbal dalam Darah Polisi Lalu
Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara. http:// Lintas dan Hubungannya dengan Kadar Hemoglobin
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7020/1/ (Studi pada Polisi Lalu Lintas yang Bertugas di Jalan
08E00704.pdf (Diakses 18 Januari 2012). Raya Kota Semarang). Tesis. Semarang : Universitas
Kurniawan, W. 2008. Hubungan Kadar Pb dalam Darah Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/15877/1/
dengan Profil Darah pada Mekanik Kendaraan Sri_Suciani.pdf (Diakses 15 Mei 2012).
Bermotor di Kota Pontianak. Tesis. Semarang: Sudarmaji, Mukono, J, dan Prasasti, C.I. 2006.
Universitas Diponegoro. http://eprints.undip. Toksikologi Logam Berat B3 dan Dampaknya
ac.id/17625/1/Wahyu_Kurniawan.pdf (Diakses 18 terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan
Januari 2012). Vol. 2 No. 2 Januari 2006: 129-142.http://www.
Malaka, T. dan Iryani, M. 2011. Hubungan Kadar Timbel journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-2-03.pdf
dalam Darah dengan Kadar Hemoglobin dan (Diakses 13 Desember 2011).
Hematokrit pada Petugas Pintu Tol Jagorawi. Jurnal Suyono, J. 1995. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja
Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 6 No. 1 Agustus (World Health Organization). Editor : Caroline Wijaya.
2011: 35–41. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran.
Muntaha, A. 2011. Analisis Kadar Timbal dalam Wirawan, R. dan Silman, E. 1996. Pemeriksaan
Lingkungan Kerja terhadap Kadar Timbal dalam Laboratorium Hematology Sederhana. Edisi kedua.
Darah dan Hubungannya dengan Kejadian Anemia Jakarta: Fakultas Kedokteran UI.
pada Pekerja Industri Elektronik 2011. Jurnal

You might also like