Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Road transportation contributes significantly to pollution in urban areas. The more
crowded the existing motor vehicle, the higher the pollution levels of carbon
monoxide (CO) in the air. Exposure of pollutant gases such as CO in the blood
(COHb) in humans will lead to a decrease in capacity of the blood to bind oxygen.
This study aims to determine the relationship and influence of traffic density with
COHb concentrations in high-risk communities along the national road of
Semarang. This type of research is observational research with cross sectional
approach. The population in this study was a 20 point national roads and citizens
who perform activities along the national road. Samples from this study is the fifth
street with the number of respondents as many as 29 people using quota
sampling technique. The results of the study by Spearman rank test showed that
there is a connection traffic density with COHb concentrations in high-risk
communities in the national road of Semarang with (p = 0.0001, r = 0.629) and
with linear regression test found no effect of traffic congestion ( p = 0.0001), air
co levels (p = 0.04) and age (p = 0.009) with COHb concentrations in high-risk
communities. The conclusion of this study is there is a relationship and influence
of traffic density with COHb concentrations in high-risk communities. Suggestions
in this research should be a routine check CO levels of air in the city of Semarang
and the realignment of environmentally friendly commercial district.
139
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
140
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
141
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
142
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
143
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
melalui hidung secara langsung. Hal ini dipengaruhi oleh lama bekerja, akan tetapi
sangat berbahaya karena asap yang lebih cenderung dipengaruhi oleh
keluar didalamnya terdapat ribuan zat-zat kebiasaan merokok.53 Selain itu penelitian
kimia dan salah satunya adalah CO.56 Ahirawati. Dwi A menyatakan ada
hubungan massa kerja dengan kadar
3. Perbedaan Konsentrasi COHb menurut COHb dalam darah.17
Masa Kerja Responden
4. Perbedaan Konsentrasi COHb menurut
Sebagian besar responden dengan Lama Paparan Responden
masa kerja lebih dari 3 tahun sebesar 58,6
% (17 responden). Rata-rata konsentrasi Lamanya seseorang bekerja sehari
COHb responden yang bekerja kurang secara baik pada umumnya adalah 6 – 8
dari 3 tahun lebih besar jika dibandingkan jam. Ketentuan waktu yang wajib
dengan rata-rata konsentrasi COHb dilaksanakan adalah :
responden yang bekerja lebih dari 3
tahun. Berdasarkan uji Mann Whitney 1) 7 jam sehari dan 40 jam seminggu
diperoleh nilai p < 0,05 yaitu 0,005. untuk 6 hari kerja dalam seminggu
Dengan demikian dapat diambil 2) 8 jam sehari atau 40 jam seminggu untuk
kesimpulan bahwa perbedaan antara 5 hari kerja dalam seminggu.15
konsentrasi COHb pada responden yang Berdasarkan hal tersebut,
bekerja kurang dari 3 tahun dan kategori responden dibedakan menjadi 2
responden yang bekerja lebih dari 3 tahun yaitu responden dengan lama paparan <
di sepanjang Jalan Nasional Kota 40 jam per minggu dan > 40 jam per
Semarang adalah bermakna atau dengan minggu. Responden yang memiliki kadar
kata lain masa kerja mempengaruhi COHb tinggi adalah kategori >40 jam per
konsentrasi COHb. minggu. Dengan uji statistik Mann
Berdasarkan teori, semakin lama Whitney didapat hasil p value = 0,92 (p
orang bekerja di pinggir jalan maka value > 0,05 yang dapat disimpulkan
semakin banyak kandungan COHb dalam bahwa tidak terdapat perbedaan yang
darahnya. Hal ini mungkin disebabkan bermakna antara lama paparan dengan
karena semakin lama orangbekerja di kadar COHb dalam darah pada
pinggir jalan, maka semakinbanyak CO responden. Artinya, lama paparan tidak
yang dikeluarkan oleh kendaraan mempengaruhi konsentrasi COHb.
yangdihirupnya. Namun demikian untuk Hal ini berbanding terbalik dengan
masa kerja>3 tahun ternyata kandungan penelitian sebelumnya, dimana pada
COHb dalamdarahnya lebih sedikit dari penelitian sebelumnya diperoleh hasil
masa kerja <3 tahun.Hal ini mungkin bahwa ada hubungan antara lama
disebabkan karena sampel untukmasa paparan dengan kadar COHb dalam
kerja <3 tahun memiliki faktor lain yang darah, yang berarti semakin lama
mempengaruhi konsentrasi cohb seperti seseorang terpapar gas CO maka kadar
status gizi, riwayat penyakit paru, dan COHb dalam darah pada orang tersebut
tergantung dari paparan CO udara yang juga akan tinggi. Hal ini juga disebutkan
diterima. Selainitu responden yang dalam hasil penelitian Mustika
terambil sebagai sampel masa kerja>3 Chasanatusy bahwa semakin lama para
tahun ternyata tidak mempunyai pedagang memperoleh paparan gas CO
kebiasaanmerokok yang mungkin lebih dari asap kendaraan bermotor berisiko
banyak dapat mempengaruhi meningkatkan kadar COHb dalam darah.
kandunganCOHb dalam darahnya.16 Hal ini sesuai dengan sifat COHb yaitu
Penelitian ini sejalan dengan beberapa kali lebih stabil dibandingkan
penelitian Nia Erva Zuhriyah yang dengan Oksihemoglobin sehingga reaksi
mengemukakan bahwa kandungan COHb ini mengakibatkan berkurangnya
dalam darah tidak sepenuhnya kapasitas darah untuk menyalurkan
144
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
oksigen kepada jaringan tubuh.18 oleh adanya faktor lain yang lebih
Perbedaan hasil penelitian ini mungkin mempengaruhi tingginya konsentrasi
dikarenakan lama paparan bukan COHb seperti kadar CO udara ambien di
merupakan satu-satunya faktor yang lokasi bekerja.18
dapat mempengaruhi tingginya
konsentrasi COHb. 6. Perbedaan Konsentrasi COHb menurut
5. Perbedaan Konsentrasi COHb menurut Riwayat Penyakit Paru
Kebiasaan Pemakaian Masker Berdasarkan penelitian dapat
diketahui bahwa responden penelitian
Alat Pelindung Diri (APD) sangat sebagian besar tidak memiliki riwayat
dibutuhkan dalam melakukan suatu penyakit paru sebesar 89,7 % (26
kegiatan, tidak hanya untuk bekerja, responden). Dan rata-rata konsentrasi
melainkan pada saat berkendaraanpun COHb responden yang memiliki riwayat
diperlukan APD yang sesuai yang penyakit paru lebih besar dibandingkan
berfungsi unutk menlindungi diri dari dengan responden yang tidak memiliki
berbagai risiko yang dapat mengganggu riwayat yaitu 5,67 % dan 3,66 %.
kesehatan. Salah satu APD yang Berdasarkan Mann Whitney diperoleh
digunakan pada saat berkendaraan nilai p < 0,05 yaitu 0,017. Dengan
adalah masker. Masker ini digunakan demikian dapat diambil kesimpulan
untuk melindungi partikulat-partikulat bahwa riwayat penyakit paru dapat
debu yang dapat masuk ke dalam tubuh mempengaruhi konsentrasi COHb pada
bahkan kealiran darah yang dapat responden di sepanjang Jalan Nasional
mengganggu kesehatan.44 Kota Semarang.
Riwayat gangguan pernapasan
Berdasarkan data deskriptif dapat memperparah konsidi kesehatan
diketahui bahwa sebagian besar dari responden ketika terpapar gas CO,
responden tidak menggunakan masker karena kondisi tersebut dapat
pada saat berangkat bekerja, yaitu memudahkan seseorang untuk
sebanyak 28 orang, dan yang kambuh.Tingginya konsentrasi COHb
menggunakan masker pada saat pada responden yang memiliki penyakit
berangkat ke kerja hanya 1 orang. Dari paru dikarenakan system pernafasan
keduanya rata-rata konsentrasi COHb atau pertukaran O2 nya terganggu atau
paling banyak adalah pada responden kurang lancer. Sehingga apabila
yang tidak menggunakan masker pada seseorang pernah, atau sementara
saat berangkat yaitu 3,9%. Dari hasil uji menderita penyakit system pernapasan,
statistik mann whitney didapat hasil p maka akan meningkatkan risiko
value= 0,48 yang berarti tidak ada timbulnya penyakit system pernapasan
perbedaan kadar COHb dalam darah jika terpapar CO akan dapat
berdasarkan penggunaan masker pada menyebabkan tingginya konsentrasi
responden. Meskipun tidak ada COHb.15
perbedaan yang signifikan namun Berbeda dengan penelitian dari
berdasarkan data deskriptif dapat Ummi yang menunjukkan tidak ada
diketahui bahwa rata-rata kadar COHb hubungan di antara riwayat penyakit
yang paling tinggi adalah pada paru dengan konsentrasi COHb,
responden yang tidak menggunakan dikarenakan perbedaan karakteristik
masker pada saat berangkat bekerja responden. Serta penyaringan
atau sebaliknya. responden, responden penelitian umi
Penelitian dari Novita juga memiliki riwayat penyakit paru terdapat
menunjukkan hasil p value= 0,787 yang kadar COHb tidak normal di dalam
berarti tidak ada perbedaan kadar COHb darah sebanyak 56%, dan responden
dalam darah berdasarkan penggunaan yang tidak memilki riwayat penyakit paru
masker pada responden. Disebabkan
145
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
146
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
147
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 2, April 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Daftar Pustaka
831526.Pdf. Diakses Tanggal 20
Desember 2015
12. Mellisa.Persamaan
1. Sudiro. Pengelolaan Kualitas Udara Gaussian.Http://Digilib.Itb.Ac.Id/Files/D
Sektor Transportasi: Analisis Kasus isk1/555/Jbptitbpp-Gdl-Melissanim-
Beberapa Kota Di Dunia Sudiro Dosen 27721-3-2007ta-2.Pdf. Diakses Pada
Teknik Lingkungan Ftsp Itn Malang.12 Tanggal 20 Desember 2015
(6), 2008: hlm 1-13 13. Mulia, R.M. 2005. Kesehatan
2. Permendagri No. 56 Tahun 2015 Lingkungan. Graha Ilmu. Yogyakarta
tentang Kode dan Data Wilayah 14. Zendrako, E. Pengukuran Kadar Gas
Administraasi Pemerintahan. (Online). Pencemar Nitrogen Dioksida Di Udara
(www.kemendagri.go.id Diakses Pada Sekitar Kawasan Industri. Medan:
Tanggal 27 November 2015) Universitas Sumatera Selatan. 2010
3. Agusnar, H. Kimia Lingkungan. Medan 15. Awal S. Analisa Kinerja Mesin Bensin
: USU Press, 2007. Berdasarkan Hasil Uji Emisi. Media
4. Surat Keputusan Gubernur Provinsi Smartek. Penerbit Jurusan D3 Teknik
Jawa Tengah No. 8 tahun 2001 Mesin st Universitas Tadulako, Palu,
tentang Baku Mutu Kualitas Udara 2009
Ambien Provinsi Jawa Tengah 16. Fardiaz, S.. Polusi Air Dan Udara.
5. H.J. Mukono, Prinsip Dasar Kesehatan Kanisius. Yogyakarta. 2010
Lingkungan, (Edisi Revisi) Surabaya:
Airlangga University Press, 2006) 17.Ratnawati.The Effect Of Electrical
6. Praja. Gas Penyebab Emisi Udara. Stimulation (Es) On Strength Of
Yogyakarta: Kanisius, 2006. Quadricep Femoris Muscle In Acute
7. Azmi, Rifaatul. Pengetahuan, Sikap, Exacerbation And Post Acute
dan Tindakan Supir Angkutan Kota Exacerbation Copd Patien, Maj Kedokt
Medan Trayek Marrtubung-Amplas Indon. 60 (6) 2010
tentang Pentingnya Uji Emisi 18.Mursid Raharjo,dkk. Ancaman Karboksi
Kendaraan Bermodot di Medan Tahun Haeomoglobine (Cohb) Masyarakat
2010. USU, 2010 Beresiko Tingi Pada Ruas Jalan
8. Eva Kartikaningtyas. Faktor Yang Nasional, (Online), 2013,
Berhubungan Dengan Kapasitas Vital (http://Core.Ac.Uk/Download/Files/379
Paru (Studi Kasus Pada Karyawan /11705508.Pdf Diakses Pada Tanggal
Industri Genteng Hst Sokka Desa 28 November 2015)
Kuwayuhan Kecamatan Pejagoan
Kabupaten Kebumen Tahun 2013).
Unnes. Diakses Pada Tanggal 28
November 2015
9. Mukono.Toksikologi Lingkungan,
Surabaya: Airlangga University
Press.2005
10. Sarudji, D.. Kesehatan Lingkungan.
Cv. Karya Putra Darwati. Bandung.
2010
11. E, Endrayanan Putut L. Tesis Simulasi
Model Dispersi Polutan Karbon
Monoksida Di Pintu Masuk Tol (Studi
11. Kasus Line Source Di Ruas Tol
Dupak, Surabaya). Its.
Http://Digilib.Its.Ac.Id/Public/Its-
Master-18907-Presentation-
148