You are on page 1of 10

lmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.7 No.2 Th.

2019

PENGARUH PERBANDINGAN NIRA TEBU DENGAN SARI JERUK MANIS


DAN PENAMBAHAN NATRIUM BIKARBONAT (NaHCO3) TERHADAP MUTU
MINUMAN NIRA TEBU BERKARBONASI

(The Effect of Ratio of Sugarcane Juice With Sweet Orange Juice and Addition of Sodium
Bicarbonat (NaHCO3) on The Quality of Carbonated Sugarcane Juice Beverages)

Nugraha Artha Parasian Silalahi*1, Sentosa Ginting1, Herla Rusmarilin1


1)Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian USU
Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan 2015
*E-mail : psilalahis@gmail.com

Diterima tanggal : 12 April 2018 / Disetujui tanggal 25 April 2018

ABSTRACT
The objective of this research was to find out the effect of ratio of sugarcane juice with orange juice and the addition of
sodium bicarbonate (NaHCO3) on the quality of carbonated sugarcane beverage. This research was using Completely
Randomized Design (CRD) with two factors, i.e. ratio of sugarcane juice with orange juice (T) (90%:10%; 80%:20%;
70%:30%; 60%:40%) and the addition of sodium bicarbonate (NaHCO3) (N) (0,5%; 0,6%; 0,7%; 0,8%). The results
showed that ratio of sugarcane juice with orange juice had highly significant effect on total acid, total soluble solid (TSS),
pH value, CO2 content, viscosity, organoleptic of colour, flavor and taste. The addition of sodium bicarbonate (NaHCO3)
had highly significant range on total acid, pH value, CO2 content, viscosity,and had significant effect on organoleptic
flavor and had no significant effect on total soluble solid (TSS), organoleptic colour and taste. Interaction of the effect of
ratio of sugarcane juice with orange juice and the addition of sodium Bicarbonate (NaHCO3) had highly significant effect
on total acid, pH value and had no significant effect on total soluble solid (TSS), CO2 content, viscosity, organoleptic
values of colour, flavor and taste. The effect of ratio of sugarcane juice with orange juice of 60%:40% (T4) and the
addition of sodium bicarbonate (NaHCO3 ) of 0,8% (N4) produced the best quality of carbonated sugarcane beverage.

Keywords : Carbonated Sugarcane Juice Beverage, Orange Juice, Sodium Bicarbonate, Sugarcane Juice.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan nira tebu dengan sari jeruk dan penambahan natrium
bikarbonat (NaHCO3) terhadap mutu minuman nira tebu berkarbonasi. Penelitian ini dilakukan, menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu perbandingan nira tebu dengan sari jeruk manis (T) (90%:10%;
80%:20%; 70%:30%; 60%:40%) dan penambahan natrium bikarbonat (NaHCO3) (N) (0,5%; 0,6%; 0,7%; 0,8%). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perbandingan nira tebu dengan sari jeruk manis memberikan pengaruh berbeda sangat
nyata dengan total asam, nilai pH, total soluble solid (TSS), kadar CO2, viskositas, uji organoleptik warna, aroma dan
rasa. Penambahan natrium bikarbonat (NaHCO3) memberikan pengaruh berbeda sangat nyata dengan total asam, nilai
pH, kadar CO2, dan viskositas, berbeda nyata terhadap uji organoleptik aroma, dan berbeda tidak nyata terhadap total
soluble solid (TSS), uji organoleptik warna dan rasa. Interaksi Perbandingan nira tebu dengan sari jeruk manis terhadap
penambahan natrium bikarbonat (NaHCO3) memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap total asam dan nilai
pH. Perbandingan nira tebu dengan sari jeruk manis 60%:40% (T4) dan penambahan natrium bikarbonat (NaHCO3) 0,8%
(N4) memberikan pengaruh terbaik kepada minuman nira tebu berkarbonasi

Kata kunci : Minuman Nira Tebu Berkarbonasi, Natrium Bikarbonat, Nira Tebu, Sari Jeruk

PENDAHULUAN atau larutan, hal tersebut dilakukan bertujuan


untuk memberikan rasa segar pada minuman,
Minuman berkarbonasi adalah minuman mengembangkan aroma dan juga mencegah
yang mengandung gas CO2. Minuman ini pertumbuhan mikroorganisme didalam minuman
diproses dengan cara penyerapan CO2 oleh air tersebut, selain itu CO2 merupakan gas yang

89
lmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.7 No.2 Th. 2019

bersifat aman karena tidak mudah bereaksi dari bubuk sampai granular. Natrium bikarbonat
dengan zat yang lainnya untuk membentuk zat- atau NaHCO3 dapat menguapkan air dari bahan
zat yang berbahaya, sehingga merupakan zat dan juga dapat menstabilkan asam (Winarno,
pengawet yang aman untuk dikonsumsi. 2002).
Minuman ringan dengan karbonasi adalah Adapun reaksi NaHCO3 dalam air adalah
minuman yang dibuat dengan melarutkan karbon seperti dibawah ini
dioksida kedalam air minum sehingga NaHCO3 Na+ + HCO3
menimbulkan kenampakan gelembung yang HCO3- + H2O H2CO3 + OH-
memberikan kesan segar. Gelembung CO2 HCO3- CO3 + H+
tersebut juga memberikan efek kepuasan yang Gas karbon dioksida yang keluar dari minuman
sangat khas apabila dikonsumsi yaitu rasa karbonasi merupakan hal yang sangat
menggigit dilidah serta menyebabkan efek diharapkan karena gas karbon dioksida
ketagihan bagi konsumen yang mengkonsumsi menyebabkan timbuilnya buih dan geli pada
produk tersebut (Rara, 2007). lidah.
Keunggulan dari produk minuman C6H8O7 + 3NaHCO3 3H2O + 3CO2
karbonasi dapat menyebabkan efek ketagihan + Na3C6H5O7 H2CO3
bagi konsumennya. Minuman berkarbonasi tidak H2CO3 H2O + CO2
termasuk minuman padat gizi namun Proses gelembung karbon dioksida keluar dari
penggunaan gula membuat minuman ini sebagai larutan secara umum dapat dijelaskan, dimana
penyumbang energi yang dibutuhkan oleh tubuh, konsentrasi natrium bikarbonat (NaHCO3) yang
selain itu penambahan bahan tertentu juga dilarutkan dalam air melepaskan gas karbon
memberikan sumbangan mineral yang berarti dioksida pada proses dekompresi (Jellinek,
bagi tubuh (Suragimath, dkk., 2009). 1985).
Kandungan yang berperan untuk minuman Tebu merupakan tanaman yang mudah
karbonasi adalah senyawa karbon yang dapat dijumpai pada negara-negara beriklim tropis.
menghasilkan gas CO2, seperti natrium Karena Indonesia merupakan salah satu negara
bikarbonat. Natrium bikarbonat dengan rumus tropis, tentunya tebu sangat mudah ditemui.
kimia NaHCO3 merupakan bagian terbesar Pembudidayaan tebu di Indonesia lebih banyak
sumber karbonat yang memiliki kelarutan yang ditemukan di pulau Jawa dan Sumatera yang
baik dalam air, non higroskopis, dan mampu kondisi cuacanya memungkinkan jika
menghasilkan 52% gas CO2. Adanya efek melestarikan tanaman ini. Tebu merupakan jenis
karbonasi yang dihasilkan dari reaksi natrium rumput-rumputan yang dijadikan bahan dasar
bikarbonat (NaHCO3) dengan penambahan asam pembuatan gula. Masyarakat tentunya tidak
pada minuman berkarbonasi, memberikan asing dengan tanaman tebu, sebab di pinggir
sensasi menyegarkan pada saat diminum jalan banyak sekali outlet yang menyediakan air
merupakan kelebihan produk minuman tebu untuk memulihkan tenaga kembali setelah
iberkarbonasi (Imanuella, dkk., 2012). lelah bekerja (Koge, dkk.,2003).
Karbondioksida yang dilarutkan dalam air, Tebu mengandung senyawa octacosanol
menyebabkan air menjadi berbuih. Air sejenis alcohol rantai panjang yang mampu
berkarbonasi mengandung sejumlah kecil menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
natrium bikarbonat dan merupakan komponen Octacosanol juga menghambat penumpukan
utama dalam pembuatan minuman ringan. plak pada dinding pembuluh darah, bahkan
Konsentrasi CO2 yang lebih besar dari 5000 ppm berperan juga di dalam perlindungan terhadap
tidak baik untuk kesehatan, sedangkan oksidasi protein di dalam darah. Kandungan
konsentrasi lebih dari 50.000 ppm dapat karbohidrat dalam tebu seperti glukosa, fruktosa
membahayakan kesehatan. dan senyawa selulosa atau hemiselulosa yang
Di Indonesia belum pernah dijumpai mi- cukup banyak juga ternyata dapat bermanfaat
numan berkarbonasi yang menggunakan flavor baik untuk menjaga kesehatan otak, jantung,
alami. Oleh karena itu perlu dilakukan inovasi ginjal dan mata, jika di konsumsi dalam bentuk
dalam pembuatan minuman berkarbonasi segar atau belum di olah menjadi gula, sebab
dengan flavor dari bahan alami serta penentuan meskipun gula berbahan asal dari tebu jika di
penambahan bahan penghasil gas CO2 sehingga konsumsi terlalu banyak akan menyebabkan
minuman berkarbonasi bisa menjadi produk penyakit diabetes (Pallavi, dkk., 2012).
minuman baru yang populer. Nira tebu adalah cairan yang diperoleh dari
Natrium bikarbonat merupakan bagian pemerasan batang tebu. Nira tebu berbentuk
terbesar sumber karbonat dengan kelarutan yang suspensi berwarna gelap dan mengandung gula
sangat baik di dalam air, memiliki sifat dengan sejumlah udara yang membentuk buih
higroskopis serta tersedia secara komersial mulai dari permukaannya. Nira tebu mempunyai

90
lmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.7 No.2 Th. 2019

kandungan 75% air, 13% serat dan 12% padatan menyegarkan yaitu minuman karbonasi yang
terlarut (Dewi, 2007). aman dikonsumsi oleh masyarakat secara
Nira tebu memiliki rasa yang manis dan umum.
kandungan mineral yang baik untuk tubuh,
seperti kandungan sukrosa membuat minuman
ini sebagai penyumbang energi yang dibutuhkan BAHAN DAN METODE
oleh tubuh, oleh karena itu nira tebu sangat
cocok digunahan sebagai bahan baku Bahan
pembuatan pangan fungsional. Bahan utama yang digunakan dalam
Sukrosa yang terkandung dalam nira tebu pembuatan minuman nira tebu berkarbonasi ini
serta selulosa dalam serat merupakan dua adalah nira tebu, sari jeruk manis dan gula pasir
komponen utama penyusun tanaman tebu, yang diperoleh dari pasar tradisional Medan,
masing-masing komponen tersebut tersusun atas natrium bikarbonat (NaHCO3), asam sitrat, asam
bahan gula sederhana. Sukrosa atau yang biasa malat dan air. Bahan kimia yang digunakan
disebut gula pasir merupakan gabungan dari adalah bahan kimia untuk analisa total asam,
glukosa dan fruktosa. Selulosa merupakan analisa total soluble solid, analisa kadar CO2,
polimer dari glukosa. Kandungan glukosa dan nilai pH dan analisa viskositas.
fruktosa lebih sedikit dibandingkan dengan
sukrosa, oleh karena itu kandungan gula tertinggi Alat
yang terdapat pada nira tebu adalah kandungan Alat yang digunakan adalah untuk
sukrosa (Lahay, 2009). membuat minuman karbonasi yaitu wadah botol
Jeruk manis mempunyai rasa yang manis, kaca beserta tutupnya, pisau stainless steel,
kandungan air yang banyak dan memiliki panci stainless steel, timbangan,oven blower,
kandungan vitamin C yang tinggi (berkisar 27-49 gelas ukur, beaker glass, termometer, kain
mg/100 gram daging buah). Vitamin C saring, dan blender. Peralatan yang digunakan
bermanfaat sebagai antioksidan dalam tubuh, untuk mengetahui mutu minuman karbonasi nira
yang dapat mencegah kerusakan sel akibat tebu yaitu timbangan analitik, pH meter, alat
aktivitas molekul radikal bebas. Sari buah jeruk gelas laboratorium, kertas saring, cawan
manis mengandung 40-70 mg vitamin C per 100 porselen, tanur, desikator, dan handrefractometer
ml, tergantung jenis jeruknya. Makin tua buah merk Atago
jeruk, umumnya kandungan vitamin C semakin
berkurang, tetapi rasanya semakin manis, selain Rancangan Penelitian
itu terdapat juga unsure kimia lain yang terdapat Penelitian ini dilakukan dengan cara
pada jeruk yaitu potassium, kalsium dan fosfor menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
(Bangun, 2004). faktorial dengan dua faktor, yaitu perbandingan
Pada umumnya buah jeruk merupakan nira tebu : sari jeruk manis sebagai faktor I,
sumber vitamin C yang berguna untuk kesehatan dilambangkan dengan T, dengan 4 taraf
manusia. Buah jeruk yang semakin tua biasanya perlakuan yaitu T1 = 90% : 10%, T2 = 80% : 20%,
kandungan vitamin C didalam nya akan semakin T3 = 70% : 30%, dan T4 = 60% : 40%. Faktor II
berkurang, vitamin C pada buah jeruk terdapat adalah penambahan natrium bikarbonat
pada sari buah, daging, dan kulit jeruk, terutama (NaHCO3) dilambangkan dengan N, dengan 4
pada lapisan terluar kulit buah (Suhardi, 1991). taraf perlakuan yaitu N1 = 0,5%, N2 = 0,6%, N3 =
Penambahan Sari jeruk manis dilakukan 0,7%, dan N4 = 0,8%. Setiap perlakuan dibuat
untuk memperbaiki flavor rasa dan aroma yang dalam 2 ulangan.
dimiliki minuman nitra tebu berkarbonasi, dengan
Pembuatan minuman nira tebu berkarbonasi
penambahan saru jeruk maka akan menciptakan
Disortasi buah jeruk manis yang tingkat
aroma serta rasa yang lebih disukai karena buah
kematangannya optimal, dipotong dan
jeruk memiliki rasa manis dan asam yang
dipisahkan dari bijinya, kemudian Buah jeruk
diharapkan dapat memperkaya flavor rasa
diperas sarinya dengan perasan jeruk. Lalu
minuman nira tebu berkarbonasi.
disaring dengan menggunakan kain saring untuk
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
memperoleh sari buah tanpa serat. Disortasi
pengaruh perbandingan nira tebu dengan sari
tanaman tebu yang tingkat kematangannya
jeruk manis dengan penambahan natrium
optimal lalu diperas sarinya menggunakan mesin
bikarbonat untuk menghasilkan minuman
penggiling tebu. Lalu disaring sarinya
karbonasi yang baik, serta memperkenalkan hasil
menggunakan kain saring setelah itu dipanaskan
pemanfatan nira tebu sebagai minuman
dengan suhu 70oC dan didinginkan hingga
berkarbonasi. sehingga menghasilkan inovasi
mencapai suhu ruang. Dicampur nira tebu
pangan dengan produk pangan layak dan

91
lmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.7 No.2 Th. 2019

dengan sari jeruk manisberdasarkan taraf dititrasi dengan menggunakan larutan Na2CO3
perlakuan (90%:10%, 80%:20%, 70%:30%, 0,0454 N sampai menjadi warna pink stabil, lalu
60%:40%) sebanyak 200 gram untuk tiap dihitung dengan rumus :
perlakuan, dimana pada tiap perlakuan Kadar CO2 = A x N x 44 x 1000 x ppm
ditambahkan gula 10% dan asam (sitrat:malat = V
1:1) 1%, lalu dilakukan homogenisasi dengan Keterangan A = Volume titran NaCO2
cara pengadukan, setelah itu campuran N = Normalitas larutan (0,0454 N)
dimasukkan ke dalam botol dan dipasteurisasi V = Volume sampel
pada suhu 70oC selama 10 menit. Campuran nira 1000 = ml per liter air
tebu dengan sari jeruk manis dalam botol (Sihotang dan Efawani, 2006).
kemudian didinginkan dalam air es selama 3
menit dalam keadaan botol tertutup rapat. Viskositas (Metode Oswald)
Kemudian ditambahkan natrium bikarbonat Metode yang digunakan adalah metode
(NaHCO3) berdasarkan taraf perlakuan (0,5%; Oswald yaitu uji kekentalan menggunakan
0,6%; 0,7%; 0,8%) lalu botol ditutup rapat viscometer untuk mengukur sampel encer atau
kembali, kemudian botol dikocok dengan tujuan kurang kental, dengan cara membandingkan
melarutkan natrium bikarbonat (NaHCO3). waktu alir cairan, sampel dan cairan pembanding
Dilakukan pengamatan dan pengukuran data. menggunakan alat yang sama yaitu viskometer
dan mengukur waktu yang dibutukan masing
Parameter Pengamatan masing cairan, satuan yang digunakan adalam
Total asam (Metode Titrasi) cP ( centi poise) (AOAC, 1984).
Sampel sebanyak 10 g dihaluskan dan
dimasukkan ke dalam labu ukur dan Penentuan nilai organoleptik warna, aroma,
ditambahkan akuades sampai volume 100ml. dan rasa
Diaduk hingga merata, diambil filtratnya Penentuan nilai organoleptik terhadap
sebanyak 10 ml, dimasukkan kedalam warna, aroma dan rasa dilakukan dengan skala
Erlenmeyer lalu ditambahkan phenolphthalein 2 hedonik yaitu dengan cara sampel yang telah
tetes kemudian dititrasi dengan NaOH 0,01 N. diberi kode uji secara acak, lalu oleh panelis
Titrasi dihentikan setelah timbul warna merah dilakukan pengujian secara inderawi
jambu yang stabil (Ranganna, 1978). (organoleptik) dan penilaian ditentukan
Total asam (%) = ml NaoH x BM asam dominan berdasarkan skala numerik.
X fp x 100% (Soekarto, 1985).
Berat sampel x 1000 x valensi
Keterangan : BM = Berat Molekul HASIL DAN PEMBAHASAN
FP = Faktor Pengencer
Hasil penelitian bahan baku yaitu nira tebu dan
Total soluble solid (TSS)
sari jeruk manis yang digunakan dalam
Sampel sebanyak 5 gr bahan dan
pembuatan minuman nira tebu berkarbonasi
dimasukkan dalam beaker glass. Ditambahkan
dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil penelitian
akuades hingga volume 15 ml, diaduk hingga
menunjukkan bahwa perbandingan nira tebu
merata, diambil satu tetes larutan dan diteteskan
dengan sari jeruk manis dan konsentrasi natrium
dalam handrefractometer lalu dilihat di titik terang
bikarbonat (NaHCO3) memberikan pengaruh
dan gelapnya, lalu dihitung dengan rumus TSS
terhadap parameter yang diamati dapat dilihat
TSS(oBrix) = angka handrefractometer x FP
Keterangan : FP = Faktor pengencer pada Tabel 2 dan 3.
(Sudarmadji, dkk., 1997).
Total asam
Penentuan pH (pH Meter) Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa
Penentuan pH dilakukan dengan pH perbandingan nira tebu dengan sari jeruk manis
meter, Diambil sampel yang telah diencerkan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
kemudian dimasukkan kealaml beaker glass dan (P<0,01) terhadap total asam minuman nira tebu
diukur pH dengan menggunakan pH meter berkarbonasi yang dihasilkan. Hal ini disebabkan
(AOAC, 1984). total asam nira tebu lebih rendah dari total asam
yang dikandung sari jeruk manis. Rasa asam
Penentuan kadar CO2 (Metode Titrasi) pada jeruk berasal dari kandungan asam sitrat.
Sampel sebanyak 50 ml dimasukkan ke Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa
dalam Erlenmeyer dengan hati hati kemudian Konsentrasi natrium bikarbonat (NaHCO3)
ditambahkan 5 tetes indikator fenolftalen (pp) dan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata

92
lmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.7 No.2 Th. 2019

(P<0,01) terhadap total asam minuman nira tebu Hubungan interaksi perbandingan nira tebu
berkarbonasi yang dihasilkan, hal ini disebabkan dengan sari jeruk manis dan penambahan
terjadinya pencampuran asam dan basa dan natrium bikarbonat (NaHCO3) terhadap mutu
terjadi reaksi pengikatan dimana asam yang minuman nira tebu berkarbonasi dapat dilihat
telah diikat oleh natrium bikarbonat (NaHCO3) pada Gambar 1
yang bersifat basa akan membentuk garam.

Tabel 1. Karakteristik bahan baku nira tebu dan jeruk manis


Jumlah
Komposisi kimia
Nira Tebu Sari Jeruk Manis
Total asam (%) 0,10 0,25
Nilai pH 5,20 4,77
Total soluble solid (ºBrix) 16,6 9,2

Tabel 2. Pengaruh perbandingan nira tebu dengan sari jeruk manis terhadap parameter yang diamati
Perbandingan nira tebu dengan sari jeruk manis (T)
Parameter T1 T2 T3 T4
90%:10% 80%:20% 70%:30% 60%:40%
Total asam (%) 0,514d,D 0,630c,C 0,726b,B 0,907a,A
Nilai pH 4,571a,A 3,904b,B 3,759c,C 3,504d,D
Total soluble solid (ºBrix) 25,837a,A 25,379b,AB 25,093c,AB 24,177d,C
Kadar CO2 (ppm) 323,227d,D 428,199c,bc 480,137b,B 661,402a,A
Viskositas (cP) 3,206a,A 2,374b,B 2,162c,C 2,016d,D
Nilai organoleptik (numerik)
- Warna 2,783d,D 2,275bc,BC 3,442b,B 3,683a,A
- Aroma 2,158d,D 2,650c,C 3,375ab,AB 3,717a,A
- Rasa 2,600d,D 3,000c,C 3,417ab,AB 3,500a,A
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata
pada taraf 1% (huruf besar).

Tabel 3. Pengaruh konsentrasi natrium bikarbonat (NaHCO3) terhadap parameter yang diamati
Konsentrasi natrium bikarbonat (NaHCO3)
Parameter
N1= 0,5% N2= 0,6% N3= 0,7% N4= 0,8%
Total asam (%) 0,783a,A 0,694b,B 0,660c,C 0,639d,C
Nilai pH 3,709d,D 3,930c,BC 4,029ab,B 4,069a,A
Total soluble solid (ºBrix) 25,297 25,379 25,247 24,899
Kadar CO2 (ppm) 424,389c,B 469,840ab,B 489,153ab,A 509,584a,A
Viskositas (cP) 2,600a,A 2,480b,B 2,381c,C 2,296c,C
Nilaiorganoleptik (numerik)
- Warna 3,258 3,267 3,233 3,425
- Aroma 3,177a,A 2,992b,B 2,867c,BC 2,925d,D
- Rasa 3,067 3,133 3,150 3,167
Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata
pada taraf 1% (huruf besar).

Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat bahwa dapat menyebabkan total asam menjadi tidak
total asam tertinggi diperoleh oleh interaksi T4N1 stabil sehingga kandungan total aam menurun
yaitu sebesar 1,06%, sedangkan yang terendah (Satuhu, 2004).
diperoleh pada T1N4 yaitu sebesar 0,45%.
Semakin kecil kandungan nira tebu dan semakin Nilai pH
rendah konsentrasi kandungan (NaHCO3) yang Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa
digunakan maka total asam minuman nira tebu perbandingan nira tebu dengan sari jeruk manis
berkarbonasi akan semakin meningkat, hal ini memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
disebabkan nira tebu mengandung total asam (P<0,01) terhadap nilai pH minuman nira tebu
yang lebih rendah dibandingkan kandungan total berkarbonasi yang dihasilkan. Hubungan
asam pada sari jeruk manis, natrium bikarbonat interaksi antara perbandingan nira tebu dengan
(NaHCO3) juga bersifat basa atau alkali yang

93
lmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.7 No.2 Th. 2019

sari jeruk manis dengan penambahan natrium bikarbonat (NaHCO3) yang dapat mengikat
bikarbonat (NaHCO3) pada Gambar 2. asam dan membentuk garam , sehingga garam
pH nira tebu lebih tinggi daripada nilai pH dapat menetralisir dan meningkatkan nilai pH.
pada jeruk manis. Hal ini sesuai dengan data Semakin rendah rasio perbandingan sari jeruk
bahan baku yang terdapat pada data bahan baku manis dan semakin tinggi konsentrasi natrium
(tabel 1), jeruk manis memiliki nilai pH yang bikarbonat (NaHCO3) yang digunakan maka
rendah dan merupakan salah satu jenis buah tingkat pH minuman nira tebu berkarbonasi akan
tropis yang memiliki kandungan berbagai jenis semakin meningkat.
asam dan konsentrasi asam yang tinggi, Pulungan dan Beni (2004), natrium
sehingga dengan penambahan jeruk manis pada bikarbonat digunakan sebagai pembentuk reaksi
produk pangan dapat meningkatkan kandungan basa dan bertindak sebagai penetralisir asam
asam seiring dengan semakin menurunnya pH serta dapat menghasilkan buih dan
produk tersebut (Sunarjono, 2004). membebaskan gas karbondioksida (CO2) serta
Konsentrasi natrium Bikarbonat (NaHCO3) dapat larut sempurna dalam air dan mempunyai
dapat kita lihat pada Tabel 4 memberikan sifat non higroskopis. Natrium Bikarbonat
pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) (NaHCO3) biasa digunakan dalam formula
terhadap nilai pH minuman nira tebu effervescent dan dapat menghasilkan larutan
berkarbonasi yang dihasilkan. Hal ini disebabkan yang jernih karena sifatnya larut sempurna dalam
semakin tinggi konsentrasi natrium bikarbonat air (Mohrle,1989).
(NaHCO3) yang ditambahkan maka nilai pH Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat bahwa
minuman nira tebu berkarbonasi akan mengalami semakin rendah rasio perbandingan sari jeruk
kenaikan seiring dengan menurunnya total asam. manis dan semakin tinggi konsentrasi natrium
Apabila terjadi pencampuran asam dan basa bikarbonat (NaHCO3) yang digunakan maka
akan terjadi reaksi pengikatan dimana asam tingkat pH minuman nira tebu berkarbonasi akan
yang telah diikat oleh natrium bikarbonat semakin meningkat, hal ini disebabkan sari jeruk
(NaHCO3) yang bersifat basa akan membentuk manis mengandung tingkat pH yang lebih rendah
garam sehingga dapat menetralisir pH. dibandingakan tingkat pH yang terkandung pada
Peningkatan nilai pH dikarenakan sifat natrium nira tebu (Lia, 2009).

1,20 ŷ = -0,7801T4 + 1,4143


r = -0,9787
ŷ = -0,4597T1 + 0,8123
1,00 r = -0,9132

0,80
Total Asam (%)

0,60

0,40
ŷ = -0,3243T2 + 0,8406
r = -0,9840
0,20
ŷ = -0,3049T3 + 0,9242
r = -0,9578
0,00
0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90
Natrium bikarbonat (%)

T1= 90% : 10% T2= 80% : 20%


T3= 70% : 30% T4= 60% : 40%

Gambar1. Hubungan interaksi antara perbandingan nira tebu dangan sari jeruk manis dengan penambahan
natrium bikarbonat (NaHCO3) dengan total asam minuman nira tebu berkarbonasi

94
lmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.7 No.2 Th. 2019

5,00
4,80
4,60
ŷ = 2,316 T1 + 3,0651, r= 0,9045
4,40
4,20 ŷ = 0,7315 T2 + 3,4282, r = 0,9957
4,00
Nilai pH

3,80
3,60
ŷ = 0,3035 T3 + 3,5614, r = 0,8721
3,40 ŷ= 1,3715 T4 + 2,6129, r = 0,9541
3,20
3,00
0,50 0,60 0,70 0,80
Natrium Bikarbonat (%)
T1= 90% : 10% T2= 80% : 20%

Gambar 2. Hubungan interaksi antara perbandingan nira tebu dangan sari jeruk manis dengan penambahan
natrium bikarbonat (NaHCO3) dengan nilai pH minuman nira tebu berkarbonasi.

Total Soluble Solid (TSS) terjadi karena natrium bikarbonat (NaHCO3) yang
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa mudah larut dalam air dan bereaksi dengan
perbandingan nira tebu dengan sari jeruk manis asam akan menghasilkan CO2 (Pulungan dan
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata Beni, 2004).
(P<0,01) terhadap total soluble solid (TSS) Natrium bikarbonat digunakan sebagai
minuman nira tebu berkarbonasi yang dihasilkan. pembentuk reaksi basa dan juga bertindak
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa sebagai penetralisir asam serta dapat
konsentrasi natrium bikarbonat (NaHCO3) menghasilkan buih dan membebaskan
memberikan pengaruh berbeda tidak nyata karbondioksida (CO2). Menurut Suragimath, dkk
(P>0,05) terhadap total soluble solid (TSS) (2009), jika asam sitrat dan natrium bikarbonat
minuman nira tebu berkarbonasi yang dihasilkan. (NaHCO3) bereaksi maka akan terbentuk asam
Semakin besar perbandingan tebu yang karbonat (H2CO3).Asam karbonat (H2CO3)
digunakan maka total soluble solid (TSS) akan tersebut berperan dalam timbulnya efek extra
semakin meningkat, hal ini sesuai pada data sparkle dengan ciri sentuhan khas soda di mulut
bahan baku (tabel 1) dimana total soluble solid dan perasaan yang menggigit pada saat
(TSS) pada nira tebu lebih tinggi dari total soluble minuman berkarbonasi diminum.
solid (TSS) yang ada pada jeruk manis, hal ini
disebabkan karena nira tebu mengandung Viskositas
beberapa gula. Jenis gula yang terkandung Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa
dalam nira tebu adalah glukosa, fruktosa, dan perbandingan nira tebu dengan sari jeruk manis
sorbitol. memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
. (P<0,01) terhadap tingkat viskositas minuman
Kadar CO2 nira tebu berkarbonasi yang dihasilkan.
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa
perbandingan nira tebu dengan sari jeruk manis konsentrasi natrium bikarbonat (NaHCO3)
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
(P<0,01) terhadap kadar CO2 minuman nira tebu (P<0,01) terhadap viskositas minuman nira tebu
berkarbonasi yang dihasilkan. Berdasarkan Tabel berkarbonasi yang dihasilkan.
4 dapat dilihat bahwa konsentrasi natrium Semakin besar perbandingan tebu yang
bikarbonat (NaHCO3) memberikan pengaruh digunakan maka tingkat viskositasnya akan
berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar semakin meningkat. Hal ini dikarenakan nira tebu
CO2 minuman nira tebu berkarbonasi yang memiliki padatan terlarut lebih tinggi
dihasilkan dibandingkan dengan sari jeruk manis, semakin
Semakin tinggi konsentrasi natrium banyak kandungan padatan terlarut pada bahan
bikarbonat (NaHCO3) yang ditambahkan maka maka akan menyebabkan larutan tersebut akan
kadar CO2 akan semakin meningkat. Hal ini semakin kental, sehingga viskositas larutan yang

95
lmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.7 No.2 Th. 2019

banyak mengandung padatan terlarut lebih nilai organoleptik aroma akan semakin menurun,
besar. hal ini disebabkan karena natrium bikarbonat
Semakin tinggi konsentrasi natrium (NaHCO3) dapat mereduksi dan menetralisir
bikarbonat (NaHCO3) yang ditambahkan maka senyawa paembentukan flavor yang terkandung
tingkat viskositasnya akan semakin menurun hal pada bahan sehingga mengakibatkan turunnya
ini disebabkan karena natrium bikarbonat dapat nilai organoleptik aroma.
mereduksi senyawa glukosa yang terkandung Penggunaan natrium bikarbonat (NaHCO3)
dalam bahan sehingga mengakibatkan turunnya menghasilkan sedikit aroma amoniak sehingga
tingkat viskositas pada bahan dan menyebabkan penggunaan konsentrasi natrium bikarbonat yang
tingkat kekentalannya semakin menurun. Hal ini cukup tinggi dapat mengurangi flavor pada
disebabkan natrium bikarbonat (NaHCO3) bahan.
mengalami hidrolisis parsial yang dapat menjaga
kestabilan suatu larutan dengan cara Nilai Organoleptik Rasa (Numerik)
menghasilkan ion OH-. Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa
perbandingan nira tebu dengan sari jeruk manis
Nilai Organoleptik Warna (Numerik) memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa (P<0,01) terhadap nilai organoleptik rasa
perbandingan nira tebu dengan sari jeruk manis minuman nira tebu berkarbonasi yang dihasilkan.
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa
(P<0,01) terhadap nilai organoleptik warna konsentrasi natrium bikarbonat (NaHCO3)
minuman nira tebu berkarbonasi yang dihasilkan. memberikan pengaruh berbeda tidak nyata
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa (P>0,05) terhadap nilai organoleptik rasa
konsentrasi natrium bikarbonat (NaHCO3) minuman nira tebu berkarbonasi yang dihasilkan.
memberikan pengaruh berbeda tidak nyata Semakin tinggi perbandingan sari jeruk
(P>0,05) terhadap nilai organoleptik warna manis yang digunakan, maka nilai organoleptik
minuman nira tebu berkarbonasi yang dihasilkan. rasa akan semakin meningkat, hal ini disebabkan
Semakin besar perbandingan sari jeruk oleh buah jeruk yang digunakan merupakan buah
manis yang digunakan, maka nilai organoleptik jeruk yang memiliki tingkat kematangan yang
warna akan semakin meningkat hal ini tinggi sehigga dihasilkan rasa yang manis dan
dikarenakan sari jeruk manis memberi warna agak asam sehingga rasa yang terlalu manis dari
yang lebih menarik daripada nira tebu. Warna nira tebu dapat tertutupi (Mardiana dan
kuning oranye pada jeruk disebabkan pigmen Ratnasari, 2013).
beta-karoten yang terkandung pada buah jeruk Rasa suatu produk pangan dapat berasal
(Lee dan min, 1990). Warna kuning oranye pada dari bahan baku yang digunakan dan apabila
jeruk terbukti lebih disukai daripada warna hijau telah mendapat perlakuan dan pengolahan maka
pucat yang dihasilkan oleh tanaman tebu. rasanya dipengaruhi oleh bahan yang
ditambahkan selama pengolahan, jeruk
Nilai Organoleptik Aroma (Numerik) mengandung asam-asam organik yaitu asam
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa sitrat dan asam malat.
perbandingan nira tebu dengan sari jeruk manis
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata
(P<0,01) terhadap nilai organoleptik aroma KESIMPULAN
minuman nira tebu berkarbonasi yang dihasilkan.
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa 1. Perbandingan nira tebu dengan sari jeruk
konsentrasi natrium bikarbonat (NaHCO3) manis memberikan pengaruh berbeda sangat
memberikan pengaruh berbeda tidak nyata nyata (P<0,01) terhadap total asam, nilai pH,
(P>0,05) terhadap nilai organoleptik aroma total soluble solid (TSS), penentuan kadar
minuman nira tebu berkarbonasi yang dihasilkan. CO2, viskositas, nilai organoleptik warna, dan
Semakin besar perbandingan sari jeruk nilai organoleptik aroma, nilai organoleptik
manis yang digunakan, maka nilai organoleptik rasa.
aroma akan semakin meningkat hal ini 2. Semakin besar perbandingan nira tebu yang
dikarenakan sari jeruk manis memberi aroma digunakan atau semakin kecil perbandingan
yang lebih baik darpada nira tebu oleh sebab itu sari jeruk manis yang digunakan maka nilai
semakin banyak sari jeruk manis yang digunakan pH, penentuan kadar CO2 ,total soluble solid
maka nilai organoleptik aroma akan semakin (TSS) dan viskositas akan semakin
meningkat. meningkat sedangkan total asam, nilai
Semakin tinggi konsentrasi natrium organoleptik warna, nilai organoleptik aroma
bikarbonat (NaHCO3) yang ditambahkan maka dan nilai organoleptik rasa semakin
menurun.

96
lmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.7 No.2 Th. 2019

3. Konsentrasi natrium bikarbonat (NaHCO3) Koge, K., Michael S. dan Chung, C.C., 2003.
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata Antioxidants and Other Functional Extract
(P<0,01) terhadap total asam, nilai pH, from Sugar Cane. Asian Functional Foods
penentuan kadar CO2; memberikan pengaruh Chapter 18 E 1, Jepang.
berbeda nyata (P<0,05) terhadap nilai
hedonik aroma dan memberikan pengaruh Lahay, R. R.,2009. Pemuliaan Tanaman Tebu.
berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap total http://repository.Usu.ac.id. [02September
soluble solid (TSS), nilai organoleptik warna 2014].
dan nilai organoleptik rasa.
4. Semakin tinggi konsentrasi natrium Lee, S.H. dan Min, D.B. (1990). Effects,
bikarbonat (NaHCO3) maka nilai pH akan Quenching Mechanism and Kinetics of
semakin meningkat sedangkan total Carotenoids in Chlorophyll-Sensitized
asam,penentuan kadar CO2, nilai hedonik Photooxidation of Soybean Oil. Journal of
aroma dan viskositas semakin menurun. Agriculture Food Chemistry 38: 1630-1634.
5. Interaksi perbandingan nira tebu dengan sari Lia, E. W. 2009. Optimasi Asam Sitrat dan
jeruk manis dan konsentrasi natrium Natrium Bikarbonat Sebagai Eksipien Pada
bikarbonat (NaHCO3) memberikan pengaruh Pembuatan Granul Effervescent Ekstrak
sangat nyata terhadap toatal asam dan nilai Teh hijau dengan Metode Granula Basah.
pH. Skripsi. Universitas Sanatha Dharma.
6. Dari hasil penelitian yang dilakukan Yogyakarta.
didapatkan hasil terbaik dari perlakuan T4N4
yaitu perlakuan dengan perbandingan nira Mardiana, L. dan J. Ratnasari. 2013. Ramuan
tebu dengan sari jeruk manis 60%:40% dan khasiat jeruk. Penebar Swadya,
berdasarkan parameter karakteristik sensori Jakarta.
(nilai organoleptik warna, aroma, dan rasa)
dan total asam, nilai pH, Viskositas yang Mohrle R., 1989, Effervescent Tablets, In
masih dapat diterima serta penggunaan Lieberman, H.A., Lachman, L., and
konsentrasi natrium bikarbonat (NaHCO3) Schwartz,J.B. (editors), Pharmaceutical
0,8% berdasarkan nilai skor efek karbonasi, Dosage Forms Tablets, Vol. I, 2th Ed,
kadar CO2, dan pH. Marcel Dekker Inc, New York, 225-255.

Pallavi, R., S, Elakkiya, S., R. T. Sai., dan D., P.


DAFTAR PUSTAKA Suganya., 2012. Anthocyanin Analysis and
Its Anticancer Property from Sugarcane
AOAC. 1984. Official Methods of Analysis of The (Saccharum Officinarum L) Peel.
Association of Official Analytical Chemist. International Journal of Research in
AOAC, Washington. Pharmacy and Chemistry, India.
Bangun, A. P., 2004. Mengatasi Problem Pulungan, M. dan H. Beni. 2004. Membuat
Pencernaan dengan Terapi Jus. Agromedia Effervescent Tanaman Obat. Trubus
Pustaka.Jakarta Agrisarana, Surabaya.
Dewi, F. R., 2007. Pengaruh Jenis Mikroba dan Rara, 2007. Kenikmatan Minuman Ringan.
Varietas Tebu terhadap Efisiensi http://bz.blogfam.com/2006/02.html [4
Fermentasi NIra menjadi Etanol. Skripsi februari 2018].
Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri
Malang, Malang. Ranggana, S. 1978. Manual of Analysis for Fruit
and Vegetable Product. Mc. Graw Hill
Immanuela, M., Sulisyawati, dan M. Ansori. 2012. Publishing Company Limited, New Delhi.
Penggunaan Asam Sitrat dan Natrium
Bikarbonat dalam minuman jeruk nipis Satuhu, S. 2004 Penanganan dan Pengolahan
berkarbonasi. J Food and Culi-nary Buah. Penebar Swadaya, Jakarta.
Education. Universitas Negeri Semarang
1(1): 26-30. Sihotang, C. dan Efawani. 2006. Pengaruh CO2
terahadap bahan pengan. Fakultas
Jellinek, G. 1985. Sensory Evaluation of Food: Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru.
Theory and Practice. Ellis Horwood,
Chichester, England. Soekarto, E 1985. Penilaian Organoleptik untuk
Pangan dan Hasil Pertanian. Bhratara
Karya Aksara, Jakarta.

97
lmu dan Teknologi Pangan J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.7 No.2 Th. 2019

Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi. 1997. Suragimath, G., K. R. Krishnaprased, S. Moogla,
Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan S. U. Sridhara, S. Raju. 2010. Effect of
dan Pertanian. UGM Press, Yogyakarta. carbonated drink on excisional palatal
woundhealing: A study on wistar rats.
Suhardi. 1991. Penuntun Laboratorium Analisa Indian J. Dent Res. 21(3): 330-333.
Produk Buah buahan dan Sayuran PAU
Pangan dan Gizi. UGM. Yogyakarta. Winarno. F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sunarjono, H. 2004. Pengenalan Jenis Tanaman
Buah-buahan Penting di Indonesia.
Penerbit Sinar Baru, Bandung.

98

You might also like