You are on page 1of 12

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERKULIAHAN

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN


DENGAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL-REFLEKTIF
BERBASIS PEDAGOGI IGNASIAN
Paulus Wahana
Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Sanata Dharma
Alamat korespondensi: Jl. Affandi Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta 55022
Email: paulus_wahana@yahoo.com

ABSTRACT

This research intended to gain a description of students’ perception on Philosophy of Science lecture
used reflective contextual teaching and learning model based on Ignatian Pedagogy. This research
emerged, by reason of the existence of general perception that Philosophy of Science lecture is not
interesting, has no use, its contents are only will confuse and also burden to the students. The data
gained from students’ perception of Guidance and Counseling Study Program that follow the
Philosophy of Science lecture. To compare the students’ perception between before and after the
lecture conducted, the students are given the questionnaire by similar items in these two opportunities.
In addition of closed answer, there are given also opened answer, to give further explanation on the
selected answer on closed answer. Based on collected data, in fact Philosophy of Science lecture
used reflective contextual teaching and learning model based on Ignatian Pedagogy, gradually gives
appeal to the students as the lecture participants, gradually increase the students’ awareness on the
function of lecture, and gradually increase the students’ comprehension on the core material of the
lecture, relating to the reasoning activities, knowledge and scientific knowledge.
Keywords: contextual-reflective teaching and learning model, Ignatian Pedagogy, perception,
knowledge, scientific knowledge.

1. PENDAHULUAN yang jelas, menyeluruh dan mendalam tentang ilmu


pengetahuan; diharapkan memahami alasan atau
1.1 Latar Belakang Kegiatan dasar pertimbangan orang mengusahakan ilmu
Matakuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan pengetahuan, memahami obyek serta apa yang
merupakan salah satu matakuliah yang termasuk dilakukan dalam mengusahakan ilmu pengetahuan,
dalam kelompok Matakuliah Pengembangan memahami arah tujuan orang mengusahakan
Kepribadian (MPK). Meskipun sebenarnya setiap kegiatan ilmu pengetahuan, memahami cara-cara
matakuliah diharapkan dapat membantu perkembangan ser ta langkah-langkah menyelenggarakan ilmu
kepribadian mahasiswa, namun Matakuliah Filsafat pengetahuan, dan akhirnya diharapkan memahami
Ilmu Pengetahuan (yang termasuk dalam kelompok manfaat dari kegiatan ilmu pengetahuan yang
Matakuliah Pengembangan Kepribadian) diharap dilakukannya.
dapat sungguh membentuk kepribadian mahasiswa Universitas Sanata Dharma, sebagai lembaga
dalam memberikan dasar dan arah bagi perkembangan pendidikan tinggi yesuit, diharapkan memiliki
salah satu aspek yang sangat penting dalam keunikan, yaitu memiliki nilai-nilai dan tujuan
kehidupan mahasiswa, yaitu akal budinya. pendidikan yang bersumber dan diwariskan dari
Mahasiswa sebagai warga masyarakat ilmiah kharisma spiritualitas St. Ignasius Loyola, yang
yang dalam tugas dan kegiatan pokoknya sehari-hari diwujudkan melalui sebuah paradigma pendidikan,
adalah bergelut dan bergulat dengan ilmu yang disebut Pedagogi Ignasian. Tujuan utama
pengetahuan diharapkan dapat memahami dan pendidikan yesuit bukanlah sekedar pengumpulan
mengusahakan ilmu pengetahuan dengan sebaik- segudang pengetahuan atau persiapan untuk
baiknya. Mereka diharapkan memiliki gambaran melaksanakan sebuah profesi, melainkan lebih dari

132
Paulus Wahana, Persepsi Mahasiswa terhadap Perkuliahan Filsafat Ilmu Pengetahuan ....

itu, yaitu mengembangkan pribadi manusia Sementara itu sebagaimana matakuliah yang
seutuhnya yang akan menjadi “manusia untuk orang lain, Matakuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan sering
lain”, sesuai dengan semangat dan teladan Yesus dianggap hanya akan menambah beban bagi
Kristus. (P3MP, 2007: hal. 3). Sasaran pendidikan mahasiswa saja. Bahkan ada sebagian civitas
yesuit adalah membantu ke arah perkembangan academica secara apriori (tanpa dasar pengalaman)
sepenuh-penuhnya semua bakat anugerah Allah menganggap matakuliah tersebut mer upakan
setiap pribadi anggota komunitas manusia. matakuliah yang tidak mudah difahami dan hanya
Dan salah satu aspek penting yang perlu akan membuat pusing mahasiswa saja, serta tidak
dikembangkan adalah aspek intelektualitas atau ada relevansinya dan manfaatnya bagi pengembangan
rasionalitas manusia. Pembentukan intelektualitas profesi mahasiswa. Namun apabila hal ini terjadi,
mahasiswa meliputi semakin ber tambahnya sungguh disayangkan. Sebab mahasiswa, yang telah
kemampuan untuk berpikir secara refleksif, logis, mengurbankan biaya, waktu, dan tenaga untuk
dan kritis. (Provinsi Indonesia Serikat Yesus, 1987: menempuh matakuliah ini, ternyata hanya akan
hal.11), bukan sekedar menumpuk dan membebani sekedar mempeproleh informasi-informasi yang
pikiran dengan segala macam informasi yang ada. dirasa tidak jelas, yang memusingkan, dan bahkan
Maka dalam rangka mengembangkan kemampuan bahan tersebut hanya akan menjadi beban yang tidak
berpipikir mahasiswa, kiranya sudah selayaknya ada manfaatnya.
mahasiswa memperoleh Matakuliah Filsafat Ilmu Agar Matakuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan,
Pengetahuan. Dengan Matakuliah Filsafat Ilmu yang merupakan salah satu matakuliah dari kelompok
Pengetahuan, diharapkan mahasiswa menyadari Matakuliah Pengembangan Kepribadian, sungguh
betapa pentingnya kegiatan berpikir, memahami dapat mengembangkan kepribadian mahasiswa,
penyebab/pemicu terjadinya kegiatan berpikir, memberikan dasar dan arah bagi kegiatan berpikir
memahami obyek dari kegiiatan berpikir, memahami ilmiah mahasiswa, serta memberikan daya tarik dan
arah dan tujuan kegiatan berpikir, memahami cara- menyenangkan untuk dipelajari, maka perlu
cara serta langkah-langkah kegiatan berpikir yang diusahakan model pembelajaran yang dapat
baik untuk sampai tercapainya tujuan serta manfaat mendukung ter wujudnya tujuan tersebut. Model
kegiatan berpikir yang sesungguhnya dan sebaiknya. pembelajaran yang akan saya gunakan dalam
Sehingga kegiatan berpikir sungguh dapat diusahakan kegiatan perkuliahan Filsafat Ilmu Pengetahuan ini
secara optimal dalam kehidupan mahasiswa dalam adalah model pembelajaran kontekstual-refleksif
rangka untuk mengembangkan dirinya, memberikan yang berbasis Pedagogi Ignasian.
pelayanan dan pengabdian pada sesama, dan demi Dengan model ini diharap mahasiswa tidak
kemuliaan dan keluhuran Allah yang Maha Kuasa, hanya sekedar menunggu informasi-informasi
Maha Bijaksana, dan Maha Kasih. sebagai materi yang diberikan oleh dosen, dan
Dalam konteks Indonesia, pendidikan selanjutnya hanya sekedar menjadi beban dan
diselenggarakan dalam rangka mewujudkan tujuan memusingkan mahasiswa, namun diharapkan
nasional Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan mahasiswa aktif memikirkan hal yang dibahasnya,
bangsa. Dan pengembangan ilmu pengetahuan dan berusaha untuk menemukan sendiri lingkup materi
teknologi menjadi bagian integral pembangunan yang dibahasnya, merasakan dan menemukan nilai-
nasional dan ekonomi nasional yang pada gilirannya nilai, persoalan atau permasalahan yang terkandung
akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara di dalamnya, dan selanjutnya berusaha memperoleh
berkelanjutan. Dengan demikian penyelenggaraan penjelasannya serta cara-cara untuk memecahkannya,
pendidikan serta pengembangan ilmu pengetahuan sehingga dapat mengembangkan atau meningkatkan
dan teknologi tidak hanya sekedar berhenti kemampuan berpikir mahasiswa, memberikan
mengumpulkan ilmu pengetahuan sebagai informasi pencerahan bagi mahasiswa dalam mengusahakan
semata, tetapi diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan. Lebih lanjut diharapkan dapat
kecerdasan bangsa dalam rangka menghadapi dan bermanfaat bagi mahasiswa dalam rangka menghadapi
mengatasi berbagai persoalan atau permasalahan berbagai persoalan atau permasalahan yang dihadapinya
kehidupan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan untuk diatasinya, dalam rangka melakukan pelayanan
kehidupan bangsa. dan pengabdian terhadap sesama.

133
Jurnal Penelitian (Edisi Khusus PGSD). Volume 20, No. 2, Desember 2016, hlm. 132-143

1.2 Rumusan Masalah kegiatan ilmiah yang dilakukannya, memahami


Berdasar latar belakang masalah yang prosedur dan cara-cara serta langkah-langkah yang
dipaparkan di atas, kiranya dapat dirumuskan tepat untuk sampai pada tujuan yang diharapkan.
beberapa masalah yang perlu diteliti: Perkuliahan Filsafat Ilmu Pengetahuan tidak
a) Apakah model pembelajaran kontekstual- memberikan setumpuk materi tentang ilmu pengetahuan
refleksif yang berbasis Pedagogi Ignasian untuk dicatat dan dihafalkan oleh mahasiswa,
yang dicobakan ini dapat meningkatkan daya melainkan mengajak dan membimbing mahasiswa
tarik mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan untuk mempersoalkan serta merefleksikan kegiatan
Filsafat Ilmu Pengetahuan? ilmiah (termasuk kuliah) yang mereka lakukan.
b) Apakah model pembelajaran kontekstual- Materi perkuliahan Filsafat Ilmu Pengetahuan
refleksif yang berbasis Pedagogi Ignasian (sebagai content) sebenarnya sudah tersedia dan
yang dicobakan ini dapat meningkatkan bahkan sudah dilaksanakan dalam kehidupan
kesadaran mahasiswa akan makna atau manfaat mahasiswa, sehingga dosen tinggal melatih dan
perkuliahan Filsafat Ilmu Pengetahuan bagi meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk
dirinya? mengkritisi kegiatan yang dilakukannya tersebut.
c) Apakah model pembelajaran kontekstual-
refleksif yang berbasis Pedagogi Ignasian 2.2 Pedagogi Ignasian
yang dicobakan ini dapat meningkatkan Pedagogi Ignasian berawal dari pengalaman
pemahaman mahasiswa akan materi pokok pribadi pendiri Serikat Yesus, yaitu Santo Ignasius
dalam perkuliahan ini, terkait dengan kegiatan dari Loyola, baik dalam membimbing teman-
berpikir, pengetahuan, maupun terkait dengan temannya melakukan Latihan Rohani maupun dalam
ilmu pengetahuan. menempuh studi magister di Universitas Paris.
Pengalaman pribadi tersebut terungkapkan dalam
buku tulisannya yang berjudul Latihan Rohani.
2. LANDASAN TEORI (P3MP, 2007, hal. 3).
Pedagogi Ignasian ini memuat nilai-nilai dan
2.1 Filsafat Ilmu Pengetahuan tujuan pendidikan yang khas, yang menjadi sumber
Filsafat Ilmu Pengetahuan merupakan filsafat serta ciri khas bagi pendidikan yesuit. Tujuan utama
khusus yang membahas berbagai macam hal yang pendidikan yesuit bukanlah sekedar pengumpulan
terkait dengan ilmu pengetahuan. Sebagai filsafat, segudang pengetahuan atau persiapan untuk
Filsafat Ilmu Pengetahuan membahas ilmu melaksanakan profesi, melainkan lebih dari itu, yaitu
pengetahuan sebagai obyeknya secara rasional untuk mengembangkan pribadi manusia seutuhnya
(kritis, logis, dan sistematis), menyeluruh dan yang akan menjadi ‘manusia bersama orang lain dan
mendasar. Filsafat Ilmu Pengetahuan berusaha manusia untuk orang lain’.
memperoleh pemahaman tentang ilmu pengetahuan Salah satu ciri khas pendidikan yesuit adalah
secara benar, jelas, lengkap, serta mendalam untuk berorientasi pada nilai. Pendidikan khas yesuit yang
mendapatkan kerangka pokok serta unsur-unsur berorientasi pada nilai inilah yang menyebabkan
hakiki yang kiranya menjadi ciri khas dari ilmu implementasinya tidak mudah. Tujuan dan nilai-nilai
pengetahuan yang sebenarnya. pendidikan ini menuntut proses pembelajaran dalam
Filsafat Ilmu Pengetahuan mengajak manusia kerangka moral dan intelektual, proses yang bergulat
atau mahasiswa pada khususnya untuk merefleksikan dengan isu-isu penting, dan nilai-nilai kehidupan
kegiatan ilmu pengetahuan yang dilakukannya. yang kompleks. Dan proses ini menuntut para
Dengan Filsafat Ilmu Pengetahuan diharapkan pengajar memiliki kemampuan dan kemauan untuk
mahasiswa menyadari dan memahami kegiatan ilmu memandu pencarian ketiga unsur tersebut.
pengetahuan yang dilakukannya; mahasiswa
menyadari bidang ilmu yang ditekuninya, menyadari 2.3 Kontekstual-refleksif
arah-tujuan kegiatan ilmu pengetahuan yang Kontekstual-refleksif mer upakan metode
dilakukannya. Sehingga diharapkan mahasiswa tidak pokok atau inti model pembelajaran yang digunakan
tersesat dalam melakukan kegiatan ilmu pengetahuan, dalam perkuliahan ini, sebagai model pembelajaran
melainkan mahasiswa memahami arah-tujuan yang berbasis pada Pedagogi Ignasian. Secara

134
Paulus Wahana, Persepsi Mahasiswa terhadap Perkuliahan Filsafat Ilmu Pengetahuan ....

lengkap dan garis besar, langkah-langkah perkuliahan dalam mengikuti perkuliahan, meningkatkan
tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut: pertama, kesadaran mahasiswa akan makna atau manfaat
setiap pokok bahasan atau materi pembelajaran/ perkuliahan Filsafat Ilmu Pengetahuan bagi mahasiswa,
perkuliahan selalu disuguhkan/disajikan secara serta meningkatkan pemahaman mahasiswa akan
kontekstual, artinya materi tersebut perlu dilihat materi pokok perkuliahan Filsafat Ilmu Pengetahuan.
dalam hubungannya dengan hal-hal lainnya yang Penelitian ini dapat dimasukan dalam jenis penelitian
relevan, dan terutama dalam kaitannya dengan eksperimental tindakan. Setelah menemukan
kehidupan mahasiswa. Dengan melihat dalam masalahnya/persoalannya, yaitu harapan untuk
konteksnya tersebut, diharap mahasiswa mampu meningkatkan daya tarik mahasiswa, meningkatkan
mengalami baik langsung atau tidak langsung kesadaran mahasiswa akan makna serta manfaat
tentang materi perkuliahan tersebut, misalnya secara perkuliahan, ser ta meningkatkan pemahaman
inderawi (melihat, mendengar, membau), secara mahasiswa akan materi pokok perkuliahan Filsafat
emotif, secara afektif, secara konatif, atau paling Ilmu Pengetahuan, peneliti membuat rencana untuk
tidak secara kognitif, sehingga bahan pembicaraan mencoba menerapkan suatu model perkuliahan
tersebut bukan suatu yang terlalu asing bagi (kontekstual-refleksif yang berbasis Pedagogi
mahasiswa, sedemikian r upa tidak memiliki Ignasian) dalam matakuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan
gambaran sedikit pun tentang bahan tersebut. demi terwujudnya harapan tersebut. Setelah rencana
Berdasar pengalaman tersebut, selanjutnya tesebut dijalankan, berulah diselidiki, dievaluasi
mahasiswa merefleksikannya, yaitu merenungkan, apakah tindakan yang telah direncanakan tersebut
merasakan, memikirkan, menggambarkan kembali memberikan hasil sesuai dengan harapan, dengan
bahan pembicaraan tersebut (dalam kaitannya melakukan perbandingan antara keadaan mahasiswa
dengan yang lain maupun dengan dirinya), untuk pada awal perkuliahan dengan keadaannya setelah
dapat memahaminya, untuk dapat menemukan mahasiswa hampir menyelesaikan perkuliahan.
makna atau arti serta nilai-nilai yang terkandung di Sehingga penelitian ini juga dapat disebut penelitian
dalamnya. Dan selanjutnya berdasarkan pemahaman deskriptik-komparatif.
ser ta nilai yang diperolehnya, diharapkan dapat
menumbuhkan motivasi dan mendorong mahasiswa 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
untuk bertindak (aksi), demi terwujudnya nilai-nilai Penelitian ini dilakukan di Program Studi
yang ditemukan dan dipilihnya. Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dan dari tindakan tersebut diharapkan Dharma Yogyakarta. Diselenggarakan pada perkuliahan
mahasiswa dapat memperoleh dan merasakan Semester Gasal, Tahun Akademik 2007/2008, yang
hasilnya. Untuk itu perlu adanya pemikiran lebih berlangsung pada bulan Agustus sampai dengan
lanjut terhadap tindakan serta hasil yang dirasakannya, Desember 2007,
dalam rangka untuk memperoleh feedback, yaitu
melihat adanya kelebihan dan peluang, melihat 3.3 Subyek dan Obyek Penelitian
kelemahan dan hambatan dari usaha yang Dalam penelitian ini yang menjadi subyek
dilakukannya (evaluasi), serta dapat menemukan penelitian adalah dosen kelompok Matakuliah
ser ta memanfaatkan lebih lanjut hasil yang Pengembangan Kepribadian yang mengampu
diperolehnya sebagai dasar atau modal (yang perlu matakuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan. Sedang obyek
dilihat dalam konteksnya) bagi pengalaman lebih penelitian adalah kemampuan berpikir ilmiah
lanjut untuk membahas pokok bahasan atau bahan mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling,
perkuliahan berikutnya. yang mengikuti Matakuliah Filsafat Ilmu
Pengetahuan, Semester Gasal, Tahun Akademik
2007/2008. Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam
3. METODOLOGI PENELITIAN penelitian ini sebanyak 46 orang.

3.1 Jenis Penelitian 3.4 Prosedur Penelitian


Penelitian ini didasarkan pada tindakan yang Prosedur penelitian ini berlangsung sebagai
dirancang untuk diuji-cobakan dalam rangka mengatasi berikut: pertama, merencanakan kegiatan perkuliahan
masalah, yaitu meningkatkan daya tarik mahasiswa dengan menggunakan model perkuliahan kontekstual-

135
Jurnal Penelitian (Edisi Khusus PGSD). Volume 20, No. 2, Desember 2016, hlm. 132-143

refleksif yang berbasis Pedagogi Ignasian ser ta pada pengisian kuesioner dengan segala keterangannya
instr umen-instr umen penelitian yang akan yang telah dijawab dan diisi mahasiswa untuk
digunakannya; kedua, pembagian dan pengisian mengetahui tanggapan mahasiswa tentang matakuliah
kuesioner oleh mahasiswa tentang persepsi Filsafat Ilmu Pengetahuan pada awal semester, dan
mahasiswa, yang meliputi minat dan ketertarikan dibandingkan dengan tanggapan mahasiswa setelah
mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan Filsafat mahasiswa mengikuti perkuliahan hingga perkuliahan
Ilmu Pengetahuan, alasan ser ta manfaat yang dalam semester tersebut hampir berakhir.
dirasakan mahasiswa, dan tentang pemahaman
mahasiswa mengenai berpikir ilmiah pada awal
kuliah; ketiga, melakukan kegiatan perkuliahan 4. TEMUAN PENELITIAN
Filsafat Ilmu Pengetahuan sesuai rencana; dan DAN PEMBAHASAN
keempat, pengisian kuesioner oleh mahasiswa
tentang peningkatan persepsi mahasiswa yang Selain tentang identitas responden, angket
meliputi minat dan keter tarikan mahasiswa, mengajukan 9 pokok per tanyaan yang terkait
peningkatan alasan serta manfaat yang dirasakan dengan penelitian. Berhubung pertanyaan terakhir
mahasiswa, dan tentang pemahaman mahasiswa tentang “mengetahui bidang ilmu yang ditekuninya”
mengenai berpikir ilmiah pada setelah perkuliahan banyak yang salah pemahaman, yaitu dikira
sudah berlangsung dan hampir sampai akhir semester. menanyakan matakuliah FIP yang sedang diambilnya,
sementara yang tertulis dan yang dimaksud adalah
3.5 Instrumen Penelitian bidang ilmu yang sesuai dengan program studi yang
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ditekuninya, maka pertanyaan terakhir tidak dianalisa,
ini berupa kuesioner self-assesment, yang mengandung dan dengan demikian pokok pertanyaan/persoalan
pilihan tertutup dan isian keterangan terbuka, yang yang dianalisa tinggal tersisa 8 biji.
diisi mahasiswa pada awal semester. Sedangkan Sedangkan mahasiswa yang mengikuti kuliah
kuesioner self-assesment berikutnya tentang FIP pada kelas ini sebenarnya berjumlah 48 orang,
peningkatan kemampuan berpikir ilmiah, yang juga sementara yang mengisi angket sebelum pekuliahan
berisi pilihan tertutup, dan isian keterangan yang maupun angket setelah perkuliahan hanya 42, maka
terbuka, diisi pada hampir akhir semester. responden yang dapat peneliti olah hanya sebanyak
42 orang. Dari pengolahan angket tersebut, secara
3.6 Analisa Data keseluruhan dapat diperoleh data sebagaimana
Analisa data menggunakan analisis deskriptif- tersedia pada Table 1.
komparatif, dan persentase. Analisis data didasarkan

Tabel 1: Keadaan Sebelum Perkuliahan dan Setelah Perkuliahan

Sebelum Perkuliahan Setelah Perkuliahan


No. Pertanyaan
a b c d x y
1. Tertarik/berminat mengikuti Kuliah FIP 0 8 29 5 42 0
0% 19% 69% 12% 100% 0%
2. Manfaat/kegunaan FIP bagi mahasiswa 0 4 34 4 42 0
0% 9,5% 81% 9,5% 100% 0%
3. Memahami alasan memperoleh kuliah FIP 29 13 0 0 42 0
69% 31% 0% 0% 100% 0%
4. Mengetahui gambaran perkuliahan FIP 34 6 2 0 42 0
81% 14% 5% 0% 100% 0%
5. Memahami gambaran kegiatan berpikir 12 23 7 0 42 0
28% 55% 17% 0% 100% 0%
6. Mengetahui hubungan kegiatan berpikir 13 28 1 0 42 0
dengan pengetahuan 31% 67% 2% 0% 100% 0%

136
Paulus Wahana, Persepsi Mahasiswa terhadap Perkuliahan Filsafat Ilmu Pengetahuan ....

Tabel 1: Lanjutan

Sebelum Perkuliahan Setelah Perkuliahan


No. Pertanyaan
a b c d x y
7. Mengetahui perbedaan antara pengetahuan 21 18 3 0 39 3
dan ilmu peng. 50% 43% 7% 0% 93% 7%
8. Mengetahui gambaran menyeluruh ttg ilmu 34 8 0 0 39 3
peng. 81% 19% 0% 0% 93% 7%

Keterangan: sisi saja melainkan dari berbagai sisi, memberikan


a. Tidak setuju…………….. banyak bekal pada mahasiswa untuk memperoleh
b. Sedikit/kurang setuju ……… pengetahuan secara luas, mendalam dan dapat
c. Setuju ……………… diper tanggungjawabkan, mengajak mahasiswa
d. Sangat setuju …………………. berpikir lebih kritis, realistis dan mendalam tentang
x. ya (setuju) berbagai hal, mendukung mengikuti matakuliah-
y. tidak (tidak setuju) matakuiah lainnya dan mendorong untuk memahaminya
lebih jelas untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
4.1 Tertarik/berminat Mengikuti
Kuliah FIP 4.2 Manfaat FIP bagi Mahasiswa
Dari table di atas nampak bahwa sebelum Berdasar table di atas, pada awal kuliah
mengikuti kuliah, mahasiswa yang sangat tertarik/ mahasiswa yang menjawab bahwa FIP sangat
berminat mengikuti kuliah FIP ada 5 (12%), yang bermanfaat bagi mahasiswa ada 4 (9,5%), yang
tertarik/berminat 29 (69%), dan yang hanya sedikit menjawab bermanfaat ada 34 (81%), sedang yang
atau kurang tertarik/berminat ada 8 (19%). Dengan menjawab hanya sedikit atau kurang bermanfaat ada
demikian mahasiswa yang sudah tertarik/berminat 4 (9,5%). Dengan demikian yang menjawab bermanfaat
dan bahkan sangat ter tarik/berminat mengikuti bahkan sangat bermanfaat ada 38 (90,5%), sebagian
kuliah FIP pada awalnya sudah ada 34 (81%). Sebagian besar mahasiswa menjawab bermanfaat bagi
besar mahasiswa sebenar nya sudah ter tarik/ mereka. Berhubung mereka baru akan mengikuti
berminat mengikut kuliah FIP. Sayang untuk pokok kuliah FIP, tentu saja penjelasannya tidak langsung
soal ini tidak dimintai penjelasan/alasan berkenaan terkait dengan pemahaman mereka terkait isi
dengan ketertarikan mereka pada awal perkuliahan. perkuliahan FIP. Penjelasan mereka cenderung
Namun setelah mereka menjalani perkuliahan didasarkan pada kepercayaan mereka secara umum
FIP ini, ternyata seluruh mahasiswa 42 (100%) bahwa apa yang diberikan dalam perkuliahan tentu
menjawab lebih ter tarik/berminat mengikuti bermanfaat, bukan atas dasar pemahaman yang
kuliah FIP. Adapun penjelasan tentang semakin mungkin pernah mereka peroleh. Misalnya penjelasan
ketertarikan/keberminatan mereka mengikut kuliah mereka dapat dilihat dalam berbagai contoh berikut:
FIP antara lain adalah sebagai berikut: terkait dengan semua yang dipelajari pasti ada manfaatnya,
metode perkuliahan, dosen dalam memberikan materi menambah wawasan mahasiswa, mahasiswa lebih
kuliah enak dan mudah diterima, tidak sesulit seperti mengetahui dan mengerti, mahasiswa memperoleh
dibayangkan sebelumnya; terkait dengan materinya, gambaran yang jelas, memenuhi jumlah SKS yang
tidak membahas teori-teori dari berbagai filsuf, harus ditempuh, pengetahuan yang diberikan pada
melainkan mengajak mahasiswa untuk mencari dan setiap kuliah pasti bermanfaat.
menemukan secara langsung ilmu pengetahuan Sedangkan terkait dengan pertanyaan yang
sebagai obyeknya dan membehasnya secara diberikan/diisi setelah mereka mengikuti kuliah,
rasional, menyeluruh dan mendasar; berkenaan terkait dengan meningkatkan mahasiswa merasakan
dengan manfaat, mahasiswa merasakan bahwa manfaat dari FIP ini, kiranya dapat dilihat pada
kuliah FIP membantu mahasiswa untuk berpikir, jawaban mereka. Seluruh mahasiswa, 42 (100%),
mengembangkan pola pikir dalam memandang dan memilih bahwa perkuliahan FIP dapat meningkatkan
menyikapi suatu hal, tidak hanya melihat dari satu pemahaman mahasiswa, bahwa FIP bermanfaat bagi

137
Jurnal Penelitian (Edisi Khusus PGSD). Volume 20, No. 2, Desember 2016, hlm. 132-143

mereka. Dan hal tersebut dapat dilihat pada bahwa dalam bertindak diperlukan pemikiran dan
penjelasan mereka. Pemahaman manfaat tidak hanya perencanaan yang matang agar tujuan yang
sekedar didasarkan pada kepercayaan bahwa setiap diinginkan tercapai; memberikan motivasi pada
hal yang diberikan dalam kuliah mesti bermanfaat, mahasiswa agar berpikir untuk dapat menemukan
tetapi lebih didasarkan pada pemahaman mereka pemecahan atas permasalahan yang dihadapinya.
tentang Filsafat Ilmu Pengetahuan, setelah mereka
memang telah menerima secara nyata dalam 4.3 Memahami Alasan Memperoleh
perkuliahan. Kuliah FIP
Setelah mengikuti perkuliahan FIP, mahasiswa Berkenaan dengan alasan mengapa mahasiswa
tidak hanya menjawab bahwa FIP itu bermanfaat memperoleh matakuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan,
berdasarkan kepercayaan bahwa setiap matakuliah ternyata berdasarkan table di atas, pada awal
yang diberikan sebagaimana lain-lainnya pada perkuliahan terdapat 13 (31%) mahasiswa kurang
umumnya mesti baik, melainkan lebih berdasarkan tahu atau sedikit tahu, dan 29 (69%) tidak tahu.
pengalaman yang diterima dan dirasakan sendiri Ter nyata selur uh mahasiswa (100%) kurang
bahwa perkuliahan FIP yang diikuti tersebut mengetahui atau bahkan tidak mengetahui tentang
memang bermanfaat, dengan penjelasan-penjelasan alasan mereka memperoleh kuliah Filsafat Ilmu
sebagai berikut: terkait dengan kegiatan berpikir, FIP Pengetahuan. Dan ketidak tahuan mereka dapat
memberi motivasi mahasiswa agar berpikir untuk dilihat dalam bagian yang dapat mereka isi dengan
dapat menemukan pemecahan atas permasalahan- penjelasan: selain ada 5 mahasiswa yang tidak
permasalahan yang dihadapinya; mendorong mengisi, banyak yang menyatakan tidak tahu dengan
mahasiswa untuk berpikir rasional, radikal, berbagai penjelasan, misalnya bahwa mahasiswa
komprehensif, dan progresif; membentuk pola pikir masih bingung, heran, masih asing, belum pernah
mahasiswa lebih mendalam, kompleks, kritis, logis, mempelajari, tidak ada penjelasan sebelumnya;
dan sistematis. Terkait dengan ilmu pengetahuan, namun ada pula yang memberikan alasan yang
FIP membantu mahasiswa untuk menemukan tujuan umum, misalnya: agar memperoleh nilai, agar
ilmu pengetahuan sesuai dengan bidangnya, mempunyai pengetahuan tentang FIP, dan agar
memberikan pemahaman tentang ilmu pengetahuan memperoleh manfaat dari matakuliah FIP tersebut.
lebih baik (jelas, lengkap, mendalam, dan benar), Namun setelah mahasiswa mengikuti kuliah
memberikan pemahaman tentang ilmu pengetahuan FIP, setelah mengalami serta menerima isi perkuliahan
dari berbagai segi, sehingga memberikan pencerahan FIP, mereka semuanya, 42 (100%), menyatakan lebih
dan kejelasan, mahasiswa memperoleh pemahaman memahami alasan mengapa mereka memperoleh
tentang ilmu pengetahuan secara lengkap dan serta mengikuti kuliah FIP. Adapun alasan mereka
mendalam, menemukan ciri-ciri hakiki tentang ilmu memperoleh serta mengikuti kuliah FIP dapat dilihat
pengetahuan, unsure-unsurnya, dan tujuannya. dalam penjelasan mereka, kurang lebih sebagai
Terkait dengan perkuliahan di Prodinya, FIP berikut: terkait dengan ilmu pengetahuan sebagai
membantu mahasiswa untuk merefleksikan dan obyeknya, agar mahasiswa (sebagai warga masyarakat
memahami orientasi serta tujuan perkuliahan yang ilmiah) memahami ilmu pengetahuan dengan baik,
biasa diikutinya, menyadarkan mahasiswa bahwa serta dapat melaksanakan dengan baik pula, mahasiswa
mengikuti kuliah itu merupakan suatu kebutuhan memperoleh pencerahan dan memiliki pengetahuan
demi perkembangan selanjutnya; mahasiswa yang luas, mendalam, dari berbagai sudut pandang
menemukan kejelasan, keutuhan, dan kebenaran tentang ilmu pengetahuan, mahasiswa memahami
pemahaman tentang ilmu pengetahuan, dengan ilmu pengetahuan dengan baik, sehingga mengerti
segala unsur-unsurnya serta tujuannya. Dan terkait tujuan yang hendak dicapai dalam mempelajari ilmu
dengan kehidupan, FIP membantu mahasiswa untuk pengatahuan; terkait dengan perkuliahan yang
merefleksikan serta menerapkan ilmu pengetahuan menjadi tugas pokoknya, agar mahasiswa tidak
yang diterimanya dalam kehidupan sehari-hari; hanya sekedar melakukan r utinitas kegiatan
mahasiswa mendapatkan pencerahan dan dapat perkuliahan yang dirasa tidak memiliki makna,
mengubah kebiaaan lama yang salah menjadi namun mahasiswa diharap mampu merefleksikan
kebiasaan yang benar; mahasiswa mengetahui orientasi perkuliahan secara jelas, ser ta dapat

138
Paulus Wahana, Persepsi Mahasiswa terhadap Perkuliahan Filsafat Ilmu Pengetahuan ....

menerapkan dalam kehidupan mereka secara nyata, adalah secara filosofis, membahas secara rasional
agar mahasiswa lebih bertanggungjawab lagi dalam (kritis, logis, sistematis), obyektif, menyeluruh,
mengikuti kuliah, serius dalam memahami ilmu mendalam, dengan tujuan yang diharapkan memahami
pengetahuan yang digelutinya, sehingga ilmu ilmu pengetahuan secara lengkap dengan aspek-
pengetahuan tersebut kelak dapat digunakan dalam aspeknya (sebagai proses, prosedur, dan sebagai
kehidupan mereka. produk), jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya, dan dapat memotivasi mahasiswa
4.4 Mengetahui Gambaran melakukan kegiatan ilmiah dengan baik.
Perkuliahan FIP
Berdasar table di atas, terdapat 34 (81%) 4.5 Mengetahui Kegiatan Berpikir
mahasiswa yang tidak memahami gambaran tentang Berdasar table di atas, pada awal perkuliahan
perkuliahan FIP, dan yang menyatakan sedikit atau FIP terdapat 23 (55%) mahasiswa yang sedikit/
kurang mengetahui tentang gambaran perkuliahan kurang mengetahui tentang kegiatan berpikir, dan
FIP ada 6 (14%). Sehingga mahasiswa yang menyatakan terdapat 12 (28%) tidak mengetahui tentang kegiatan
sedikit atau kurang mengetahui hingga tidak berpikir. Terdapat 35 (83%) mahasiswa sedikit atau
mengetahui gambaran perkuliahan FIP berjumlah 40 kurang mengetahui hingga tidak mengetahui
(95%). Sedang yang menjawab mengetahui ada 2 (5%), tentang kegiatan berpikir. Dan hanya 7 (17%)
dan yang sangat mengetahui tidak ada. Meskipun mahasiswa mengetahui tentang kegiatan berpikir.
baru akan memulai kuliah, namun sudah ada yang Hal ini tentu saja mengejutkan: meskipun mahasiswa
menjawab mengetahui serta sedikit mengetahui sudah biasa melakukan kegiatan berpikir, namun
gambaran tentang perkuliahan FIP; dan memang mereka tenyata tidak memiliki pemahaman yang
sebagian besar tidak memberikan penjelasan (24 jelas tentang kegiatan berpikir. Sembilan orang
orang tidak tahu karena belum mengikuti perkuliahan tidak memberikan keterangan, sedang tiga orang
FIP, dan 7 orang tidak mengisi penjelasan). menyatakan tidak menger ti. Adapun kualitas
Meskipun ada beberapa yang menjawab pemahaman mereka tentang kegiatan berpikir pada
sedikit mengetahui atau bahkan ada yang menjawab awal perkuliahan dapat dilihat dalam penjelasan dari
mengetahui, namun ternyata gambaran mereka mahasiswa yang menjawab mengetahui, sebagai
tentang perkuliahan FIP tidak benar, tidak sesuai berikut: berkenaan dengan tujuan, kegiatan berpikir
dengan apa yang akan senyatanya dikuliahkan. Hal bertujuan untuk memahami diri dan lingkungannya,
tersebut dapat kita lihat dalam beberapa contoh memperoleh pengetahuan baru, mencari yang baik,
sebagai berikut: mereka memiliki gambaran tentang mengungkapkan pendapat tentang sesuatu hal
perkuliahan FIP sebagai yang mempelajari seputar yang ada dalam pikiran, dapat menjalankan yang
ilmu kependidikan, mempelajari tentang manusia dipikirkannya, membantu perkembangan hiidup.
dengan alam semesta, mempelajari untuk menjadi Terkait dengan cara berpikir yang baik adalah
manusia yang berguna, mempelajari cara ahli filsafat berpikir positif dan optimis.
berpikir untuk menunjang ilmu yang dipelajari Namun setelah mengikuti perkuliahan FIP,
mahasiswa, mempelajari sejarah awal munculnya seluruh mahasiswa 42 (100%) memilih jawaban
ilmu pengetahuan, dan mempelajari ilmu-ilmu yang bahwa mereka lebih memahami tentang kegiatan
pasti sulit. berpikir. Peningkatan pemahaman tentang kegiatan
Mengikuti kuliah FIP memang dapat berpikir tersebut dapat dilihat dalam penjelasan
meningkatkan pengetahuan mereka tentang berikkut. Meskipun setiap penjelasan belum
gambaran perkuliahan FIP. Dan setelah mengikuti lengkap, karena memang merupakan penjelasan
perkuliahan FIP, ternyata seluruh mahasiswa, 42 singkat, namun masing-masing penjelasan cukup
(100%), memilih jawaban lebih dapat mengetahui memiliki kebenaran jawaban. Dan bila disintesekan
gambaran perkuliahan FIP. Adapun peningkatan antara jawaban yang satu dengan yang lain, kita
pengetahuan mereka dapat dilihat dalam penjelasan, dapat menemukan penjelasan yang lengkap tentang
yang kurang lebih sebagai berikut: berkenaan kegiatan berpikir: terkait penyebab, kegiatan berpikir
dengan obyek yang dibahas, FIP membahas ilmu dipicu oleh adanya persoalan, pertanyaan, adanya
pengetahuan; sedangkan cara yang digunakan rasa penasaran untuk ingin tahu, adanya keraguan,

139
Jurnal Penelitian (Edisi Khusus PGSD). Volume 20, No. 2, Desember 2016, hlm. 132-143

ser ta adanya permasalahan yang dihadapinya. dasar dari pengetahuan, untuk memperoleh
Terhadap persoalan dan pertanyaan tersebut orang pengetahuan yang jelas dan benar orang harus
terpicu untuk berpikir dengan tujuan memperoleh berpikir secara kritis, logis, dan sistematis. Bila
penjelasan/keterangan untuk menemukan jawaban jawaban-jawaban tersebut di atas disintesekan, maka
yang jelas, yang benar. Sedangkan terkait dengan akan diperoleh keterangan/penjelasan yang lengkap
masalah yang dihadapinya, orang terpicu untuk tentang hubungan antara kegiatan berpikir dengan
berpikir dengan tujuan memperoleh kejelasan pengetahuan. Dengan berpikir orang dapat memperoleh
konteks masalahnya, dan akhirnya menemukan pengetahuan, sehingga untuk memperoleh
solusinya/pemecahannya. Dan untuk sampai pengetahuan yang jelas dan benar, orang perlu
memperoleh penjelasan/keterangan/pencerahan, berpikir dengan sungguh-sungguh, yaitu berpikir
serta akhirnya menemukan jawaban yang sebenarnya, kritis, logis, dan sistematis, dan terkait dengan yang
ser ta menghasilkan pemecahan, orang har us dipikirkan perlu dipikirkaan secara obyektif,
mengusahakan cara pemikiran yang sungguh- menyeluruh, dan mendalam.
sungguh, yaitu berpikir yang rasional (kritis, logis,
sistematis), obyektif, menyeluruh dan mendalam. 4.7 Mengetahui Perbedaan
Antara Pengetahuan
4.6 Mengetahui Hubungan Kegiatan dan Ilmu Pengetahuan
Berpikir dengan Pengetahuan Berdasar table di atas, sebelum perkuliahan
Berdasar table di atas, pada awal perkuliahan FIP dimulai, mahasiswa yang memberikan pilihan
FIP, terdapat 13 (31%) mahasiswa yang tidak sedikit/kurang mengetahui tentang perbedaan
mengetahui hubungan kegiatan berpikir dan pengetahuan dan ilmu pengetahuan ada 18 (43%),
pengetahuan, dan terdapat 28 (67%) mahasiswa yang dan yang memilih tidak mengetahui ada 21 (50%).
sedikit/kurang mengetahui tentang hubungan Dengan demikian mahasiswa yang memilih sedikit/
kegiatan berpikir dengan pengetahuan. Dengan kurang mengetahui hingga tidak mengetahui tentang
demikian terdapat 41 (98%) mahasiswa yang sedikit/ perbedaan pengethuan dengan ilmu pengetahuan
kurang memahami hingga tidak memahami tentang ada 39 (93%). Sedangkan yang memilih jawaban
hubungan antara kegiatan berpikir dengan pengetahuan. mengetahui perbedaan antara pengetahuan dan ilmu
Sedang yang memilih mengetahui ada 1 (2%). Yang pengetahuan hanya ada 3 (7%). Di samping banyak
tidak memberikan penjelasan ada 5 orang, sedang mahasiswa yang tidak mengisi penjelasannya (8
yang memberikan jawaban belum memahami ada 2 orang) dan menyatakan tidak tahu (7 orang), namun
orang. Adapun kualitas penjelasan tentang pengetahuan kualitas pengetahuan mereka tentang perbedaan
mereka tentang hubungan antara kegiatan berpikir antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan dapat kita
dengan pengetahuan dapat dilihat dilihat sebagai lihat kurang lebih sebagai berikut: terkait dengan
berikut: berpikir diperoleh dari dalam individu wujudnya, pengetahuan adalah hasil dari ilmu
sedang pengetahuan dari luar individu, pengetahuan pengetahuan, sedangkan ilmu pengetahuan
berhubungan dengan kegiatan berpikir, pengetahuan merupakan teori dan kumpulan kerangka pikir;
menjadi bahan untuk berpikir, berpikir dan pengetahuan pengetahuan adalah apa yang telah kita ketahui,
sama-sama diperoleh dari pengalaman, dengan telah kita pahami, sedangkan ilmu pengetahuan
berpikir orang dapat menimbang-nimbang mana menyangkut hal-hal yang perlu kita ketahui dan kita
yang baik dan benar tentang pengetahuan. gali, serta berupa teori-teori. Terkait dengan cara
Setelah mengikuti perkuliahan FIP, ternyata atau sumber nya, pengetahuan diperoleh dari
seluruh mahasiswa 42 (100%) memilih jawaban informasi dan pengalaman, sedangkan ilmu
lebih dapat mengetahui hubungan antara kegiatan pengetahuan dari belajar; pengetahuan diperoleh
berpikir dengan pengetahuan. Adapun peningkatan dari berbagai informasi, sedangkan ilmu pengetahuan
pengetahuan tentang hubungan kegiatan berpikir dari pengalaman; pengetahuan dari berbagai
dengan pengetahuan, dapat dilihat dalam penjelasan kegiatan, sedangkan ilmu pengetahuan dari kegiatan
mahasiswa, yang kurang lebih sebagai berikut: belajar saja; pengetahuan mencakup banyak hal
kegiatan berpikir manjadi sarana memperoleh dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan ilmu
pengetahuan yang jelas, kegiatan berpikir menjadi pengetahuan diperoleh dalam pengajaran formal;

140
Paulus Wahana, Persepsi Mahasiswa terhadap Perkuliahan Filsafat Ilmu Pengetahuan ....

pengetahuan berdasar dari sumber yang sudah ada, tentang gambaran menyeluruh ilmu pengetahuan
sedangkan ilmu pengetahuan berasal dari sumber- ada 8 orang (19%), sedangkan yang memberikan
sumber lain; pengetahuan bisa didapatkan dimana jawaban tidak mengetahui gambaran menyeluruh
saja, sedangkan ilmu pengetahuan didapatkan dalam ilmu pengetahuan ada 34 (81%). Dengan demikian
lingkup pendidikan. mahasiswa yang memilih jawaban sedikit/kurang
Setelah perkuliahan FIP berlangsung, ternyata mengetahui dan memilih jawaban tidak mengetahui
hampir semua mahasiswa, 39 (93%) menjawab bahwa ada 42 orang (100%). Dengan demikian tidak ada
mereka lebih dapat mengetahui perbedaan antara responden yang memberikan jawaban mengetahui
pengetahuan dan ilmu pengetahuan, dan hanya 3 tentang gambaran menyelur uh tentang ilmu
(7%) menyatakan tidak. Ada pun peningkatan pengetahuan. Meskipun banyak yang tidak
pengetahuan mereka dapat dilihat dalam penjelasan memberikan penjelasan (22 mahasiswa) dan ada 8
mereka, yang kurang lebih sebagai berikut: terkait mahasiswa menyatakan belum memiliki gambaran
dengan lingkup atau cakupannya, ilmu pengetahuan menyelur uh tentang ilmu pengetahuan, karena
merupakan salah satu jenis pengetahuan, sehingga belum mempelajarinya, namun kita dapat memperoleh
untuk mengetahui ilmu pengetahuan kita perlu sedikit gambaran pemahaman mereka, dengan
memahami pengetahuan terlebih dahulu; pengetahuan melihat beberapa penjelasan mereka yang kurang
cakupannya lebih luas, sedangkan pengetahuan lebih lebih sebagai berikut: terkait dengan gambaran
sempit. Terkait dengan kualitasnya, pengetahuan umum, ilmu pengetahuan mer upakan sebuah
hasilnya belum tentu benar, sedangkan ilmu kerangka berpikir yang sistematis, mer upakan
pengetahuan hasilnya dapat diandalkan kebenarannya, rangkuman semua ilmu; tentang obyek yang
hasilnya pasti dan dapat dipertanggungjawabkan; dipelajari, ilmu pengetahuan mempelajari hubungan
pengetahuan begitu mudah diperoleh, namun hasil manusia dengan alam semesta, segala hal ikhwal
tidak selalu memuaskan, sedangkan ilmu pengetahuan pengetahuan manusia, tentang alur berpikir yang
menghasilkan kebenaran pengetahuan yang lebih logis dan sistematis; sedangkan terkait dengan
dapat dipercaya, lebih dapat diandalkan, karena manfaatnya, ilmu pengetahuan membantu kita
telah diusahakan lebih serius; ilmu pengetahuan mempelajari pengetahuan, memberi manfaat dalam
merupakan kegiatan akal-budi yang menghasilkan kehidupan sehari-hari. Nampak bahwa gambaran
pengetahuan yang lebih jelas, sedangkan pengetahuan masih terlalu umum, belum menunjukkan kekhasan
hanya sekedar tahu, tetapi kurang jelas. Dan dari ilmu pengetahuan tersebut.
berkenaan dengan cara, pengetahuan diperoleh Setelah menjalani perkuliahan FIP, sebagian
secara langsung dari apa yang kita alami, sedangkan besar mahasiswa, 39 orang (93%), merasa dibantu
ilmu pengetahuan har us dipelajari dan diteliti mengetahui gambaran menyeluruh tentang ilmu
berdasar proses ter tentu; ilmu pengetahuan pengetahuan, dan masih ada 3 (7%) belum dapat
diusahakan lebih teratur (ilmiah), sedangkan mengetahui gambaran menyeluruh ilmu pengetahuan.
pengetahuan itu kacau, campur aduk, dan lebih Adapun kualitas pengetahuan mereka, dapat kita
untuk kepentingan hidup praktis sehari-hari; lihat dari penjelasan mereka, yang kurang lebih
pengetahuan adalah kegiatan mengetahui, sedangkan sebagai berikut: berkenaan dengan obyek yang
ilu pengetahuan merupakan salah satu pengetahuan, dipelajari, ilmu pengetahuan mempelajari seluruh
yang diusahakan secara sungguh-sungguh; pengetahuan kenyataan, segala yang ada, segala bidang serta
tanpa dipelajari sungguh-sungguh kita sudah tahu, aspek kehidupan, dan seluruh alam semesta dengan
karena dapat diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, segala isinya serta aktivitasnya sejauh dapat diindera
sedangkan ilu pengetahuan harus dipelajari dengan secara langsung maupun tidak langsung; terkait
menggunakan metode ilmiah. dengan aspek pendekatan, ilmu pengetahuan dapat
dilihat dari 3 aspek pendekatan, yaitu sebagai proses,
4.8 Mengetahui Gambaran Menyeluruh prosedur, dan sebagai produk; terkait dengan cara,
Ilmu Pengetahuan ilmu pengetahuan merupakan kegiatan berpikir yang
Dari table di atas, sebelum mahasiswa diusahakan secara ilmiah, yaitu diusahakan secara
mengikuti kegiatan perkuliahan FIP, mahasiswa yang rasional, kritis, logis, sistematis, dan metodis;
memberikan jawaban sedikit/kurang mengetahui berkenaan dengan tujuan, menguak tabir dan

141
Jurnal Penelitian (Edisi Khusus PGSD). Volume 20, No. 2, Desember 2016, hlm. 132-143

rahasia alam semesta untuk memperoleh kejelasan/ sebelumnya, enak dan gampang terima, selain
pencerahan dan kebenaran; sedangkan terkait memberikan pencerahan atau penjelasan
dengan manfaat, membantu kita dalam menjawab tentang kegiatan berpikir secara umum
dan memecahkan segala persoalan serta permasalahan maupun kegiatan berpikir dalam ilmu
yang kita hadapi. Bila penjelasan-penjelasan tersebut pengetahuan.
disintesekan atau digabungkan satu sama lain, d) Perkuliahan Filsafat Ilmu Pengetahuan yang
kiranya akan saling melengkapi serta menghasilkan telah diikuti mahasiswa ter nyata dapat
gambaran secara menyelur uh tentang ilmu meningkatkan pemahaman mahasiswa
pengetahuan sebagai berikut: ilmu pengetahuan tentang materi pokok perkuliahan, yaitu
merupakan kegiatan berpikir manusia (yang dapat kegiatan berpikir, pengetahuan, maupun ilmu
dipahami sebagai proses, prosedur, dan produk) pengetahuan.
yang berusaha menguak rahasia alam semesta e) Model pembelajaran kontekstual-refleksif
dengan segala isinya serta aktivitasnya sejauh dapat yang berbasis Pedagogi Ignasian nampaknya
diindera secara langsung atau tidak langsung, cocok untuk dipakai dalam penyelenggaraan
dengan meneropong dari berbagai sudut penglihatan, perkuliahan Filsafat Ilmu Pengetahuan,
ser ta melakukan kajian lebih mendalam, yang karena mahasiswa tidak hanya sekedar diberi
diusahakan secara obyektif, kritis, logis, sistematis, informasi atau penjelasan tentang ilmu
dan metodis, dalam rangka untuk memperoleh pengetahuan, namun mahasiswa dituntun
penjelasan/pencerahan/keterangan, sehingga dapat untuk melakukan kegiatan berpikir, baik
membantu kita dalam menjawab serta memecahkan berpikir secara umum terkait dengan kehidupan
berbagai macam persoalan serta masalah yang kita sehari-hari, maupun berpikir ilmiah terkait
hadapi. dengan ilmu pengetahuan, dan mencoba
untuk merefleksikan cara-cara serta langkah-
langkah yang telah dilakukan dan kemudian
7. SIMPULAN DAN SARAN dibahas.

7.1 Simpulan 7.2 Saran


Berdasar data dari kuesioner yang telah diisi Berdasarkan simpulan di atas, kiranya dapat
mahasiswa dapat diperoleh beberapa kesimpulan diberikan beberapa saran sebagai berikut:
sebagai berikut:: a) Berhubung kegiatan berpikir pada umumnya
a) Pada awal kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan maupun kegiatan berpikir ilmiah, merupakan
ter nyata mahasiswa sebenar nya sudah hal yang sangat penting dalam kegiatan
tertarik mengikuti perkuliahan Filsafat Ilmu akademis, dan bila di Prodi tidak ada matakuliah
Pengetahuan, serta mengharap ada manfaatnya, yang mampu menuntun mahasiswa untuk
meskipun lebih didasari oleh kepercayaan melakukan kegiatan berpikir pada umumnya
akan manfaat dari setiap matakuliah yang maupun berpikir ilmiah dengan baik,
disediakan oleh Universitas, bukan atas dasar alangkah baiknya mahasiswa memperoleh
kekhasan manfaat dari matakuliah FIP. matakuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan.
b) Meskipun sudah biasa menjalani, yaitu b) Filsafat Ilmu Pengetahuan sebenar nya
menjalani kegiatan ilmiah melalui perkuliahan, merupakan matakuliah yang menarik serta
namun ternyata pada awal kuliah mahasiswa dirasa bermanfaat bagi mahasiswa, bila
belum memahami sedemikian jelas tentang menggunakan model pembelajaran yang
kegiatan berpikir, tentang pengetahuan, ilmu sesuai. Agar perkuliahan Filsafat Ilmu
pengetahuan secara umum, maupun secara Pengetahuan tidak dirasa dan dianggap hanya
khusus yang dipelajarinya dalam program sekedar membebani dan menghambat kuliah
studi mereka. mahasiswa, sebaiknya perkuliahan Filsafat
c) Perkuliahan Filsafat Ilmu Pengetahuan yang Ilmu Pengetahuan perlu direncanakan dan
telah diikuti mahasiswa ternyata dirasakan diselenggarakan dengan sungguh-sungguh,
sebagai yang menarik dan bermanfaat, karena dengan model pembelajaran yang sesuai.
ternyata tidak terlalu sulit seper ti dikira

142
Paulus Wahana, Persepsi Mahasiswa terhadap Perkuliahan Filsafat Ilmu Pengetahuan ....

DAFTAR PUSTAKA Pusat Pengembangan dan Penjaminan Mutu


Pembelajaran (P3MP). 2007. Hibah
Brian P.Hall. 1973. Value Clarification as Learning Kompetisi Model Pembelajaran Berbasis
Process. New York: Paulist Press. Pedagogi Ignasian (Pedoman). Yogyakarta:
Depar temen Pendidikan Nasional Direktorat Universitas Sanata Dharma.
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Siberman, Melvin L. 2001. Active Learning: 1001
Direktorat Pendidikan Lanjutan Per tama. Strategi Pembelajaran Aktif (Penerjemah
2003. Pendekatan Kontekstual (Contextual Sarjuli dkk.). Yogyakarta: Yappendis.
Teaching and Learning). The Liang Gie. 1997. Pengantar Filsafat Ilmu.
Johnson, Elaine B. 2002. Contextual Teaching and Yogyakar ta: Liber ty.
Learning. Thousand Oaks, Califor nia: Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM.
Cor win Press, Inc. 2003. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liber ty.
Jujun S. Suriasumantri. 1985. Filsafat Ilmu. Jakarta: Wahana, Paulus. 2007. Filsafat Ilmu Pengetahuan
Sinar Harapan. (Bahan-bahan Kuliah), Yogyakar ta.
Provinsi Indonesia Serikat Yesus. 1987. Ciri-ciri
Khas Pendidikan pada Lembaga Pendidikan
Yesuit. Yogyakarta: Kanisius.

143

You might also like