UNIT PROCESSES / CHEM.

ENGINEERING PROCESS
Unit processes are also referred to as chemical conversions. In simple terms, the
process which involves chemical changes are known as Unit Processes. Together with unit
operations (physical conversions), unit processes (chemical conversions) form the basic
building blocks of a chemical manufacturing process. Most chemical processes consist of a
combination of various unit operations and unit processes.
1. Raw Material Processes / Preparation
2. Main Reaction Processess
3. Separation
4. Purification

UNIT OPERATIONS
Unit operation follows the same physical laws and may be used in all chemical
industries. The unit operations thus became the fundamental principles of chemical
engineering. Unit operations method was then being used to tackle the fundamental
problems of the quantitative control of large masses of material in reaction and to design
cost-effective industrial-scale processes for chemical reactions. The knowledge is that
industrial chemical-manufacturing processes can be resolved into a relatively few units,
each of which has a definite function and each of which is used repeatedly in different
kinds of processes.

Pulverization : Pembubukan
Sieving : Pengayakan
 MASS BALANCE
Mass Balance also known as Material Balance is an application of conservation of mass.
The law of conservation of mass or principle of mass conservation states that for
any system closed to all transfers of matter and energy, Mass can neither be produced nor
destroyed---that is, mass is conserved. Mass balance will determined the amount of raw
materials needed and the products produced.

Mass Balance pada setiap unit proses akan menunjukkan :

 Aliran massa
 Komposisi
 Perhitungan ukuran alat (Sizing Equipment)

Mass Balance berguna untuk mempelajari Plant Operation dan Troubleshooting :

 Membandingkan kinerja suatu alat dengan desain
 Menambah data yang tersedia dari instrumentasi pabrik
 Mengevaluasi kalibrasi instrumentasi
 Menentukan sumber kehilangan material
 Memperoleh data berkualitas dari laboratorium ke Pilot Plant
 Proses yang komplek biasanya menggunakan software (Aspen Plus, Hysys, Unisim)

Persamaan Neraca Massa Reaksi Kimia:

Accumulation = Material In – Material Out + Generation - Consumption

Material Out = Material In + Generation – Accumulation - Consumption

Input = Aliran masuk ke sistem

Output = Aliran keluar sistem
Consumption = Digunakan oleh reaksi
Generation = Terbentuk karena reaksi
Accumulation = Terkumpul dalam system

Persamaan Neraca Massa Tanpa Reaksi Kimia:

Tidak adanya pembentukan zat ataupun reaksi kimia yang menggunakan zat
tersebut sehingga tidak ada Generation dan Consumption.

Material Out = Material In – Accumulation

JENIS-JENIS PROSES

Berdasarkan keadaannya proses dibedakan menjadi dua yaitu proses dalam

keadaan tunak (steady) dan keadaan tak tunak (unsteady).
a) Proses Steady State
Semua aliran di dalam sistem mempunyai laju, komposisi, massa dan suhu
yang tetap atau tidak berubah terhadap waktu. Sehingga pada keadaan ini
jumlah akumulasi di dalam sistem tetap (laju alir akumulasi = 0)

MATERIAL OUT = MATERIAL IN

Most industrial processes under normal conditions are not really steady-state
because the values of the variables involved when measured fluctuate
continuously due to low-level disturbances to the process and the action of the
control systems to counteract these disturbances. Yet the operation of such
processes is frequently referred to “steady-state behavior”. That should properly
be called pseudo steady-state (meaning that it is not truly steady-state but for
convenience is treated as steady-state) or perhaps quasi steady-state (meaning
effectively behaving as though it were steady-state).
 b) Proses Unsteady State (Transient)
Terjadi perubahan dalam sistem terhadap waktu. Baik berupa perubahan
laju, komposisi, massa maupun suhu. Karena adanya perubahan laju maka
terdapat perubahan akumulasi di dalam sistem sehingga akumulasi massa harus
diperhitungkan.

Berdasarkan kejadiannya proses terbagi menjadi tiga, yaitu Batch, Semi-Batch dan
Continuous

a) Batch Process

Merupakan proses tertutup, memperlakukan sejumlah bahan tetap setiap kali

beroperasi. Sistem kosong diisi dengan kumpulan material, dan (hanya) pada
akhir pemrosesan semua material yang dihasilkan bisa diambil. Dalam
penyiapan sup, misalnya, semua bahan ditempatkan dalam panci kosong,
dipanaskan dan diaduk, dan akhirnya dikeluarkan dari panci saat sudah matang.
Ex : Baking cookies, fermentations, small scale chemicals pharmaceuticals.

Important Features of Batch Process :

 Intermitent Process
 Hasil akhir tidak akan bisa diambil kecuali proses memang sudah
selesai.
 Dynamic Nature
Banyak variasi yang dapat terjadi sesuai dengan perubahan waktu.
 Uncertainty Quality
 Small-scale Product
 Multiproduct Manufacture

DIDESAIN UNTUK OPERASI SECARA INTERMITEN  SHUT DOWN & START UP

• SEMUA REAKTAN DIMASUKKAN SEJAK AWAL PROSES
• KOMPOSISI BERUBAH DENGAN WAKTU  REAKSI DIHENTIKAN SETELAH KONVERSI
YANG DIINGINKAN TERCAPAI
• COCOK UNTUK KAPASITAS PRODUKSI KURANG DARI 5.106 KG/JAM
• PRODUK BERVARIASI & PRODUK BARU
• BEROPERASI LEBIH FLEKSIBLE
• UNSTEADY STATE PROCESS

b) Continuous Process
Pemasukan bahan dan pengeluaran produk dilakukan secara terus menerus/
berkesinambungan dengan laju tertentu. Dari segi ekonomi, lebih
menguntungkan Continuous Process. Ex : Distillation purge, pool filter.

REAKTAN DIUMPANKAN SECARA KONTINYU DAN PRODUK DIAMBIL SECARA

KONTINYU • BEROPERASI PADA STEADY STATE : 24 HOUR/DAY, 7 DAY/WEEK
SEPANJANG TAHUN • KAPASITAS PRODUKSI BESAR > 5.106 KG/JAM
• PRODUK TUNGGAL
• MENGGUNAKAN PROSES YANG SUDAH TERUJI
• PASAR SUDAH TERBANGUN
• PROSES RELATIF BERSIH
• KURANG FLEKSIBLE

c) Semi-Batch Process
Bukan proses Batch ataupun Continuous atau gabungan keduanya.
Merupakan proses terbuka, material memasuki proses selama operasinya tetapi
tidak ada yang keluar.