You are on page 1of 6

Rahmawati, et al., Pengaruh Pemberian Cuka Apel 'A' terhadap Kadar MDA Hepar....

Pengaruh Pemberian Cuka Apel 'A' terhadap Kadar MDA Hepar


Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Parasetamol Dosis Toksik

(The Effect of 'A' Apple Vinegar on the Liver MDA of Male Wistar
Rat Induced by Toxic Dose of Paracetamol)
Niki Rahmawati, Sugiyanta, Elly Nurus Sakinah
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Jln Kalimantan 37, Jember 68121
e-mail: sugiyanta97.fk@unej.ac.id

Abstract
High dose of paracetamol is metabolized by cytochrome P-450 become free radical N-acetyl-
p-benzoquinoneimine (NAPQI) but liver Glutathione (GSH) is not adequate to change it
become nonreactive metabolite so that NAPQI bind to unsaturated fatty acid of cell
membrane, causing lipid peroxidation and increase liver Malondialdehyde (MDA). 'A' apple
vinegar contains anthocyanin with an antioxidant effect by electron donor to NAPQI and
acetic acid to improve liver GSH level. The aim of research was to investigate the effect of
'A' apple vinegar on the rat liver MDA induced by toxic dose of paracetamol. Research
groups consist of normal control (CMC Na 1% 1 ml for 14 days), negative control (CMC Na
1% 1ml for 14 days + paracetamol 291.6 mg/200gBW on the day 12nd,13rd,14th), and
treatment group ('A' apple vinegar 0.4 ml/150gBW for 14 days + paracetamol 291.6
mg/200gBW on the day 12nd,13rd,14th). Liver MDA was measured on the day 15th with
competitive ELISA. The average of normal control group was 21.58 ng/ml, negative control
group was 70,71 ng/ml, treatment group was 37,67 ng/ml. One way ANOVA and Post hoc
LSD test showed significantly differences between all groups (p<0,05). It can be concluded
that 'A' apple vinegar had an effect on the liver MDA induced by toxic dose of paracetamol.

Keywords: Paracetamol, NAPQI, MDA, 'A' apple vinegar, antioxidant

Abstrak
Parasetamol dalam dosis yang sangat besar akan dimetabolisme oleh sitokrom P-450
menjadi radikal bebas N-acetyl-p-benzoquinoneimine (NAPQI), namun Glutathione (GSH)
hepar tidak cukup untuk mengubahnya menjadi non reaktif sehingga NAPQI berikatan
dengan asam lemak tidak jenuh membran sel, mengakibatkan peroksidasi lipid dan
menaikkan kadar malondialdehyde (MDA) hepar. Cuka apel 'A' mengandung antosianin yang
mempunyai efek sebagai antioksidan dengan donor elektron pada NAPQI, dan mengandung
asam asetat untuk memperbaiki kadar GSH hepar. Tujuan penelitian untuk mengetahui
apakah ada pengaruh pemberian cuka apel 'A' terhadap kadar MDA hepar tikus yang
diinduksi parasetamol dosis toksik. Kelompok penelitian terdiri atas kontrol normal (Na CMC
1% 1 ml 14 hari), kontrol negatif (Na CMC 1% 1 ml 14 hari + parasetamol 291,6 mg/200gBB
hari ke-12,13,14), dan perlakuan (cuka apel 'A' 0,4ml/150gBB 14 hari + 291,6 mg/200gBB
hari ke-12,13,14). Pengukuran kadar MDA hepar pada hari ke-15 dengan metode kompetitif
ELISA, didapatkan hasil rata-rata kelompok kontrol normal 21,58 ng/ml, kontrol negatif 70,71
ng/ml, perlakuan 37,67 ng/ml. Pada uji one way ANOVA dan Post hoc LSD didapatkan
perbedaan signifikan antar semua kelompok (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh pemberian cuka apel 'A' terhadap kadar MDA hepar tikus wistar yang diinduksi
parasetamol dosis toksik.

Kata kunci: Parasetamol, NAPQI, MDA, cuka apel 'A', antioksidan

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 6 (no. 2), Mei 2018 272


Rahmawati, et al., Pengaruh Pemberian Cuka Apel 'A' terhadap Kadar MDA Hepar....

Pendahuluan Fungsi hepar adalah metabolisme karbohidrat,


lemak, protein, dan obat [6]. Obat sebagai salah
Parasetamol merupakan obat golongan satu xenobiotik, yaitu senyawa asing bagi tubuh
NSAIDs (Non-Steroidal Anti Inflammatory sehingga harus dimetabolisme dengan tujuan
Drugs) derivat para amino fenol yang digunakan mengubahnya dari non polar menjadi polar
sebagai analgesik ringan sampai sedang dan dengan maksud larut dalam sirkulasi dan bisa
antipiretik namun efek anti inflamasinya lemah diekskresikan melalui ginjal atau empedu [1,7].
[1]. Menurut data RISKESDAS (Riset Kesehatan Radikal bebas adalah senyawa yang
Dasar) tahun 2010, menyatakan bahwa sekitar memiliki satu atau lebih elektron tidak
2000 kasus gagal hepar akut setiap tahun, 50% berpasangan pada orbital luarnya, reaktivitas
diantaranya disebabkan oleh toksisitas obat tinggi, cenderung untuk mencari pasangan
dengan porsi 39% karena parasetamol [2]. dengan menarik elektron senyawa lain. Target
Parasetamol dimetabolisme oleh hepar melalui paling rentan dari radikal bebas adalah asam
dua fase. Fase pertama adalah sebagian kecil lemak tidak jenuh membran sel. Apabila radikal
parasetamol dioksidasi oleh sitokrom P-450 bebas seperti NAPQI beraksi dengan asam
menjadi produk radikal bebas NAPQI N-acetyl- lemak tersebut dalam sel hepar, akibatnya
p-benzoquinoneimine (NAPQI). Atom karbon dinding sel menjadi rapuh, kerusakan struktur
pada struktur cincin benzena milik NAPQI sel, gangguan fungsi, dan memicu munculnya
mempunyai sifat elektrofil (kekurangan elektron) berbagai penyakit [8]. Kerusakan hepar akibat
sehingga mempunyai muatan lebih positif. Sifat obat atau DILI (Drug-Induced Liver Injury) dibagi
tersebut harus dikonjugasi dengan senyawa menjadi DILI intrinsik yang bersifat bisa
nukleofil (kelebihan elektron), yaitu Glutathione diprediksi, dose-dependent, d a n D I L I
(GSH) hepar. Pada GSH terdapat atom S di idiosinkratis yang bersifat tidak bisa diprediksi,
gugus disulfida yang berperan sebagai nukleofil non-dose-dependent [9]. Lebih dari 900 obat
dengan membagikan elektronnya ke NAPQI penyebab kerusakan hepar dengan persentase
sehingga membentuk senyawa dengan ikatan terbesar adalah parasetamol sebesar 37%.
ireversibel [3]. Senyawa tersebut adalah sistein Penggunaan jangka panjang dan overdosis
dan merkapturik yang bersifat non toksik, parasetamol menyebabkan nekrosis hepatosit
nantinya diekskresikan dalam urin [4]. Fase sentrilobular. Hasil metabolisme parasetamol
kedua adalah sebagian besar parasetamol yaitu NAPQI akan menyebabkan peroksidasi
dikonjugasi dengan asam glukoronat dan asam lipid ditandai dengan kenaikan kadar MDA
sulfat serta nantinya juga dieksresikan melalui hepar, menurunnya kadar glutation hepar,
urin [5]. sampai terjadinya nekrosis sel hepar [10].
Dosis tunggal 10-15 gram (200- Malondialdehyde (MDA) adalah senyawa
250mg/kgBB) parasetamol menyebabkan gejala dialdehid hasil akhir peroksidasi lipid. MDA
hepatotoksisitas [1]. Mekanisme yang merupakan produk oksidasi asam lemak tidak
mendasarinya adalah pada metabolisme fase jenuh ganda pada membran sel oleh radikal
kedua mengalami kejenuhan akibat parasetamol bebas dan digunakan sebagai indikator stres
dosis toksik sehingga beralih ke fase pertama, oksidatif. Tinggi rendahnya kadar MDA sangat
akibatnya terbentuk NAPQI berlebihan. GSH bergantung pada status antioksidan dalam
tidak cukup mengubahnya sehingga NAPQI tubuh sehingga apabila status antioksidan tinggi
berikatan dengan hepatosit membentuk NAPQI- maka diikuti oleh rendanya kadar MDA [8]. MDA
protein adduct yang menyebabkan stres dapat diukur dengan metode Thiobarbituric Acid
oksidatif dan nekrosis hepatoseluler [4]. Gejala Reactive Subtance (TBARS) menggunakan
pada hari pertama akibat toksisitas parasetamol spektrofotometri atau spektrofluorometri, selain
belum mencerminkan bahaya yang itu juga bisa dengan metode ELISA kompetitif
mengancam. Anoreksia, mual, dan muntah serta menggunakan kit MDA ELISA siap pakai [11,12].
sakit perut terjadi dalam 24 jam pertama. Keunggulan pemeriksaan MDA adalah sangat
Gangguan hepar dapat terjadi pada hari kedua cocok sebagai biomarker stres oksidatif karena
dengan gejala peningkatan aktivitas serum pembentukan MDA meningkat sesuai dengan
transaminase, laktat dehidrogenase, kadar stres oksidatif, stabil dalam sampel yang
bilirubin serum serta pemanjangan masa diisolasi, tidak dipengaruhi oleh variasi diurnal
protrombin [1]. dan lemak dalam diet, produk spesifik
Hepar merupakan organ terbesar tubuh peroksidasi lipid, terdapat dalam jumlah yang
yang terletak di bagian teratas dalam rongga dapat dideteksi pada semua jaringan dan cairan
abdomen sebelah kanan di bawah diafragma. biologis [13].

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 6 (no. 2), Mei 2018 273


Rahmawati, et al., Pengaruh Pemberian Cuka Apel 'A' terhadap Kadar MDA Hepar....

Cuka apel merupakan cairan masam terhadap kadar MDA hepar yang diinduksi
hasil proses fermentasi alkohol dan fermentasi parasetamol dosis toksik. Hasil penelitian
asetat dari kandungan gula pada buah apel [14]. diharapkan bisa sebagai bahan informasi
Fermentasi alkohol melibatkan khamir yaitu penelitian lebih lanjut mengenai potensi
Saccharomyces cerevisiae untuk mengubah antioksidan cuka apel 'A' untuk hepatoprotektor
gula menjadi alkohol dalam suasana anaerob. pada konsumsi parasetamol dan sebagai salah
Fermentasi asetat melibatkan bakteri asam satu diet dalam pemenuhan kebutuhan
asetat yaitu Acetobacter atau Aspergilus acetii antioksidan tubuh.
untuk mengubah alkohol menjadi asam asetat
(asam cuka) dalam suasana aerob [14,15]. Metode Penelitian
Kandungan cuka apel tidak jauh berbeda
dengan buah apel segar. Buah apel segar jenis Penelitian ini merupakan penelitian
Anna mempunyai total asam sebesar 0,39%, eksperimental murni (true experimental design)
total fenol 4,22 mg/g, dan aktivitas antioksidan dengan rancangan post test only control group
5,01% [16]. design. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober
Cuka apel 'A' yang beredar di masyarakat sampai November 2015 di Laboratorium
adalah 'T'. Fermentasi dari apel berfungsi Farmakologi dan Laboratorium Biokimia
menyempurnakan kandungan nutrisi. Dosis Fakultas Kedokteran Universitas Jember dan
Tahesta dalam sekali minum adalah dua sendok sudah mendapat persetujuan etik dari Komisi
makan dalam 200 ml air pada penderita yang Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas
tidak mempunyai maag. Sedangkan bagi Jember.
penderita maag, dimulai dari satu sendok teh Kelompok penelitian terdiri atas (Kn)
dan jika tidak ada keluhan dapat ditingkatkan kontrol normal (Na CMC 1% 1 ml 14 hari), (K(-))
sampai dua sendok makan [17]. Pada penelitian kontrol negatif (Na CMC 1% 1 ml 14 hari +
cuka apel Tahesta sebagai antioksidan dalam parasetamol 291,6mg/200gBB hari ke-
menurunkan kadar gula darah tikus wistar, 12,13,14), dan (P) perlakuan (cuka apel 'A'
disebutkan cuka apel mengandung total asam 0,4ml/150gBB 14 hari + 291,6mg/200gBB hari
4,53%, fenol 132,55 mg/L, dan aktivitas ke-12,13,14). Jumlah sampel pada penelitian ini
antioksidan 58,93% [18]. Polifenol merupakan adalah 27 ekor tikus jantan wistar.
hasil metabolit sekunder yang dihasilkan Populasi tikus jantan wistar didapat dari
tanaman. Polifenol sudah dibuktikan sebagai peternakan di Malang sedangkan sampel dipilih
antioksidan kuat yang dapat menangkal radikal dengan simple random sampling dan dibagi 3
bebas dengan mekanisme yaitu mendonorkan kelompok sehingga masing-masing kelompok
elektron atau atom hidrogen. Penelitian lebih terdiri atas 9 ekor. Sampel diadaptasi selama 7
lanjut menyatakan bahwa polifenol sebagai hari dengan pemberian makanan standar dan
salah satu antioksidan alami mempunyai akuades. Kemudian diberikan perlakuan selama
pengaruh sebagai penghancur rantai 14 hari sesuai kelompok perlakuan. Pada hari
peroksidasi lipid dengan mendonasikan elektron ke-15 semua sampel diterminasi dengan cara
kepada radikal bebas, menetralisasinya tikus dimasukkan ke dalam toples berisi kapas
sehingga menjadi lebih stabil dan tidak reaktif yang sudah dibasahi oleh eter. Setelah tikus
[19]. Cuka apel 'T' dalam 300 ml juga teranestesi dilakukan pembedahan dan
mengandung vitamin C sebesar 13,706 mg, total pengambilan organ hepar sedangkan sisa
karoten 0,599 µg, dan antosianin 14,399 ppm sampel yang tidak terpakai dikremasi.
[17]. Ketiga kandungan tersebut berfungsi juga Serbuk Na CMC didapatkan dari
sebagai antioksidan [20,21,22]. Antosianin dan Laboratorium Farmaseutika Fakultas Farmasi
asam asetat berperan sebagai antioksidan alami Universitas Jember. Na CMC 1% dibuat dengan
dengan cara antosianin berfungsi sebagai donor menggunakan serbuk Na CMC yang dilarutkan
elektron kepada radikal bebas dan menurunkan dalam akuades hangat. 1% didapatkan dari 1
peroksidasi lipid sedangkan asam asetat gram serbuk Na CMC dalam akuades hangat
dengan memperbaiki kadar enzim hepar yaitu 100 ml. Cuka apel 'A' yang digunakan adalah 'T'
GSH hepar [23]. yang didapat dari salah satu apotek di Jember
Berdasarkan hal tersebut, cuka apel 'A' dengan dosis 0,4ml/150gBB/hari diberikan pada
diharapkan dapat mencegah peningkatan kadar kelompok P selama 14 hari. Dosis tersebut
MDA hepar akibat parasetamol dosis toksik. diperoleh dari penelitian Zubaidah (2011)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang antioksidan dalam menurunkan gula
terdapatnya pengaruh pemberian cuka apel 'A' darah tikus wistar. Dosis cuka apel 'A'

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 6 (no. 2), Mei 2018 274


Rahmawati, et al., Pengaruh Pemberian Cuka Apel 'A' terhadap Kadar MDA Hepar....

menyesuaikan dengan berat badan tikus yang Hasil analisis data menunjukkan distribusi
ditimbang setiap minggunya. Parasetamol dosis data normal, varians data homogen sehingga
toksik didapat dari ¾ LD50 parasetamol tikus diuji dengan One Way ANOVA dan hasilnya
wistar. LD50 parasetamol tikus wistar adalah terdapat perbedaan signifkan antar kelompok,
1944mg/kgBB sehingga ¾ LD50nya adalah begitu juga dengan Post hoc LSD (p<0,05)
291,6mg/200gBB tikus. Sediaan kaplet
parasetamol 500 mg dilarutkan dalam 4ml Na Pembahasan
CMC 1% dan dosis dalam bentuk ml
parasetamol larut dalam Na CMC 1% juga Parasetamol dosis toksik dimetabolisme
menyesuaikan dengan berat badan tikus. di hepar oleh sitokrom P-450 menjadi radikal
Pengukuran kadar MDA hepar dengan bebas NAPQI yang jumlahnya berlebihan
metode ELISA kompetitif menggunakan kit MDA sehingga cenderung berikatan dengan
ELISA merek Elabscience. Hepar yang sudah komponen sel yaitu asam lemak tidak jenuh
diambil ditimbang sebanyak 0,5 gram, dipotong membran sel dan terjadi peroksidasi lipid
kecil-kecil, dicuci dengan PBS dingin pH 7,4 sehingga menimbulkan kenaikan kadar MDA
sampai bersih dari darah, kemudian dimasukkan [4,8].
ke eppendorf dengan ditambah cairan PBS Hasil penelitian menunjukkan rata-rata
sama banyak. Kemudian divorteks agar kadar MDA hepar pada kelompok Kn sebesar
terbentuk homogenat, disentrifus dengan 21,58 ng/ml. Induksi parasetamol dosis toksik
kecepatan 5000 rpm selama 5 menit untuk sebesar 291,6 mg/200gBB tikus pada hari ke-
mendapat supernatan. Supernatan inilah yang 12,13,14 memperlihatkan adanya peningkatan
digunakan sebagai sampel dalam pengukuran rata-rata kadar MDA hepar pada kelompok K(-)
menggunakan kit MDA ELISA dan dibaca menjadi 70,71 ng/ml. Nilai signifikansi antara
absorbansinya menggunakan ELISA plate kelompok Kn dan kelompok K(-) menunjukkan
reader dengan panjang gelombang 450 nm. adanya perbedaan yang signifikan (p<0,001).
Absorbansi dimasukkan ke dalam rumus kurva Dari uraian di atas, induksi parasetamol dosis
standar dan kadar MDA dinyatakan dalam toksik dapat menyebabkan peningkatan kadar
satuan ng/ml. Analisis data yang digunakan MDA hepar secara signifikan karena radikal
adalah One Way ANOVA untuk mengetahui bebas yaitu NAPQI akibat parasetamol dosis
perbedaan kadar MDA hepar antar kelompok toksik. Parasetamol dimetabolisme oleh hepar
(p<0,05) dan dilanjutkan dengan uji Post hoc melalui jalur sitokrom P-450 menjadi NAPQI.
yaitu LSD untuk mengetahui kelompok mana Radikal bebas NAPQI ini apabila dosis terapi
yang berbeda signifikan (p<0,05). masih bisa dikonjugasi oleh GSH menjadi
produk yang tidak reaktif. Namun akibat
parasetamol dosis toksik yang diberikan selama
Hasil Penelitian
3 hari terbentuk NAPQI yang berlebih karena
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kemampuan GSH yang tidak mencukupi untuk
kadar MDA hepar kelompok Kn sebesar 21,58 mengubahnya menjadi produk tidak reaktif.
ng/ml, K(-) 70,71 ng/ml, dan P 37,67 ng/ml. Sehingga NAPQI ini mengakibatkan
pembentukan radikal reaktif. Radikal tersebut
bereaksi dengan asam lemak tidak jenuh ganda
pada membran sel hepar sehingga
menghasilkan peroksidasi lipid yang selanjutnya
akan mengubah struktur dan fungsi membran
sel berupa meningkatnya permeabilitas
membran hingga kerusakan sel. Reaksi
peroksidasi lipid membran sel hepar akan
meningkatkan produksi senyawa MDA
(Malondialdehid) dalam sel hepar [4].
Kelompok P dosis 0,4 ml/150gBB apabila
dibandingkan dengan kelompok K(-) memiliki
perbedaan yang signifikan (nilai p<0,001).
Pemberian cuka apel 'T' dengan dosis 0,4
Gambar 1. Histogram hasil rata-rata kadar MDA ml/150gBB memperlihatkan adanya pengaruh
hepar ± standar deviasi berupa penurunan kadar MDA hepar yang
signifikan jika dibandingkan dengan kelompok

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 6 (no. 2), Mei 2018 275


Rahmawati, et al., Pengaruh Pemberian Cuka Apel 'A' terhadap Kadar MDA Hepar....

K(-). Tikus yang diberikan cuka apel Tahesta Simpulan dan Saran
dengan dosis 0,4 ml/150gBB memiliki rata-rata
kadar MDA hepar sebesar 37,67 ng/ml. Data Berdasarkan hasil penelitian, terdapat
tersebut menunjukkan bahwa cuka apel Tahesta pengaruh pemberian cuka apel 'A' terhadap
dengan dosis di atas mampu mencegah kadar MDA hepar tikus wistar yang diinduksi
peningkatan kadar MDA hepar tikus wistar yang parasetamol dosis toksik.
diinduksi parasetamol dosis toksik secara Saran ke depan perlu penelitian lebih
signifikan. Hal ini disebabkan cuka apel Tahesta lanjut mengenai dosis efektif cuka apel 'A' untuk
mengandung apel 'A'. Cuka buah apel mencegah kenaikan kadar MDA hepar akibat
mempunyai komponen antioksidan berupa induksi parasetamol dosis toksik, cuka apel 'A'
antosianin dan asam asetat sebagai antioksidan dalam bentuk sediaan selain cair misalnya
[18]. Antosianin yang mampu memberikan donor kapsul sehingga memudahkan perhitungan
atom hidrogen atau elektron pada radikal bebas dosis dalam bentuk mg/kgBB, dan pemanfaatan
NAPQI menjadi radikal stabil dan tidak reaktif cuka apel 'A' terhadap organ ginjal dengan
sehingga proses peroksidasi lipid dapat induksi CCl4.
dikurangi dan produksi MDA menjadi rendah.
Komponen antosianin tersebut dapat Daftar Pustaka
dimanfaatkan sebagai hepatoprotektor untuk
mencegah peningkatan kadar MDA hepar yang [1] Gunawan SG. Farmakologi dan Terapi. Ed
diakibatkan oleh radikal bebas NAPQI dari 5. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2011.
parasetamol yang dapat menyebabkan [2] Riset Kesehatan Dasar. Indonesia:
kerusakan sel-sel hepar [19]. Komponen yang Departemen Kesehatan Republik
kedua adalah asam asetat murni dari hasil Indonesia; 2010.
fermentasi cuka apel dapat memperbaiki ezim [3] Fessenden RJ, Fessenden JS. Kimia
hepar dengan menaikkan kadar GSH sehingga Organik. Jakarta: Erlangga; 2006.
membantu mengubah NAPQI yang sudah [4] B u n c h o r n t a v a k u l C , R e d d y K R .
menumpuk akibat parasetamol dosis toksik Acetaminophen-Related Hepatotoxicity. J
menjadi produk non reaktif. Selain kedua Clin Liver Dis. 2013; 17: 587-607.
komponen utama di atas, vitamin C dan karoten [5] Firth JD, Baker EH. Medical Masterclass
juga berperan sebagai antioksidan yang mampu Scientific Background to Medicine 2.
menurunkan kadar MDA hepar [23]. Dosis 0,4 London: Royal College of Physicians; 2008.
ml/150gBB tikus ini juga dapat dibuktikan dari [6] G u y t o n H a l l . B u k u A j a r F i s i o l o g i
p e n e l i t i a n c u k a a p e l Ta h e s t a s e b a g a i Kedokteran. Ed 11. Jakarta: EGC; 2007.
antioksidan yang mampu menurunkan kadar [7] Murray RK, Granner DK, Rodwell VW.
gula darah [18]. Biokimia Harper. Ed 27. Jakarta: EGC;
Kelompok P dosis 0,4 ml/150gBB apabila 2009.
dibandingkan dengan kelompok Kn berbeda [8] Winarsi H. Antioksidan Alami dan Radikal
signifikan (p<0,001). Rata-rata kadar MDA hepar Bebas: Potensi dan Aplikasinya dalam
kelompok Kn dan kelompok P secara berturut- Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius; 2007.
turut yaitu 21,58 ng/ml dan 37,67 ng/m. Hal ini [9] Fisher K, Vuppalanchi R, Saxena R. Drug-
menunjukkan bahwa pemberian cuka apel Induced Liver Injury. Arch Pathol Lab Med.
Tahesta dosis 0,4 ml/150gBB mencegah 2015; 139: 876-887.
peningkatan kadar MDA hepar namun belum [10] Pandit A, Sachdeva T, Bafna P. Drug-
sampai batas normal jika dibandingkan dengan Induced Hepatotoxicity: A Review. J of
kelompok kontrol normal. Hal tersebut Applied Pharmaceutical Science. 2005;
dikarenakan pada kelompok P menggunakan 02(05): 233-243.
dosis pada penelitian terdahulu berupa [11] Jetawattana S. Malondialdehyde (MDA), a
antioksidan tetapi dengan induktor oksidan yang Lipid Oxidation Product. The University of
berbeda. Dari data-data di atas, diketahui bahwa Iowa: Department of Radiation Oncology
cuka apel Anna memiliki pengaruh menurunkan Free Radical and Radiation Biology; 2005.
kadar MDA hepar tikus putih galur wistar (Rattus [12] Thompson M. Immunoanalysis-Part 2:
novergicus) yang diinduksi parasetamol dosis Basic Principles of ELISA. Analytical
toksik. Methods Commmittee. 2010; 45.
[13] Swastika APA. Kadar Malondialdehid
(MDA) Pada Abortus Inkomplit Lebih Tinggi
Dibandingkan Dengan Kehamilan Normal.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 6 (no. 2), Mei 2018 276


Rahmawati, et al., Pengaruh Pemberian Cuka Apel 'A' terhadap Kadar MDA Hepar....

Denpasar: Program Studi Ilmu Biomedik [19] Tsao R. Chemistry and Biochemistry of
Program Pascasarjana Universitas Dietary Polyphenols. J Nutrient. 2010; 2:
Udayana; 2013. 1231-1246.
[14] Pranowo D. Alternatif Penerapan Produksi [20] Asyun. An Overview of Ascorbic Acid
Bersih di Industri Pengolahan Cuka Apel. Biochemistry. J Fac Pharm Ankara. 2009;
Bogor: Institusi Pertanian Bogor; 2005. 38(3): 233-255.
[15] Pranowo D. Kajian Kinerja Membran [21] Fiedor J, Burda K. Potential Role of
Ultrafiltrasi Untuk Penjernihan Cuka Apel. Carotenoids as Antioxidants in Human
Bogor: Institusi Pertanian Bogor; 2006. Health and Disease. J Nutrients. 2014; 6:
[16] Aprilia D, Susanto WH. Pembuatan Sari 466-488.
Apel (Malus sylvestris Mill) dengan [22] Radovanovic B, Radovanovic A. Free
Ekstraksi Metode Osmosis (Kajian Varietas Radical Scavenging Activity and
Apel dan Lama Osmosis). J Pangan dan Anthocyanin Profile of Cabernet Sauvignon
Agroindustri. 2014; 1(2): 86-96. Wines from Balkan Region. J Molecules.
[17] Cuka Apel Tahesta [Internet]. [cited 8 2010; 15: 4213-4226.
September 2015]. Available from: [23] Mohammad, Yeap, Lim, Yusof, Beh, Tan, et
http://www.tahesta.com/cuka-apel/ al. Antioxidant Effects of Pineapple Vinegar
[18] Zubaidah E. Pengaruh Pemberian Cuka in Reversing of Paracetamol Induced Liver
Apel dan Cuka Salak terhadap Kadar Damage in Mice. Chinese Medicine. 2015;
Glukosa Darah Tikus Wistar yang Diberi 10(3): 1-10.
Diet Tinggi Gula. J Teknologi Pertanian.
2011; 2(13): 163-169.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 6 (no. 2), Mei 2018 277

You might also like