Biomedik Blok 4 Parasitologi

Malaria
(Sesi II )

23 Maret 2020

Sisirawaty, dr, MS, SpParK

Sisy 2020
 Tujuan Pembelajaran
MAMPU MENJELASKAN
• Menjelaskan perbandingan morfologi dan ciri-
ciri khas masing – masing Plasmodium (P.
vivax, P. falciparum, P. malariae, P. ovale)
• Mengetahui Plasmodium knowlesi dapat
menginfeksi manusia
• Berbagai metoda untuk diagnosis malaria

Sisy 2020
 Tujuan Pembelajaran
MAMPU MENJELASKAN
• Cara pembuatan sediaan darah hapus tebal
dan tipis
• Diagnosis laboratorik malaria secara
mikroskopik dengan cara kualitatif dan
kuantitatif

Sisy 2020
Review

Vivax malaria (benign tertian malaria)

• Develops with a tertian fever (48 hours

periodicity) if untreated
• Can have a long latent period after infection
• Can relapse after treatment, due to
hypnozoites
 Falciparum malaria
• Generally follows a relatively mild or uncomplicated
course
• However, in some patients, particularly young
children & non-immune adults, may become a
severe life-threatening disease
• High parasite densities
• The feature of ‘Sequestration’ in which mature
parasites specifically adhere to endothelial cells in
the post capillary venules of critical organs such as
the brain
 Malariae malaria
• Chronic malaria ( persistence of low level
parasitaemia in the blood)
• Quartan malarial nephropathy (glomerulo-
nephritis & nephrotic syndrome):
- particularly in West & East Africa (children)
- malarial antigen are found in the renal
glomerular basement membrane
 Ovale malaria (ovale tertian malaria)
• Found mainly in west Africa
• Is most gradual in onset than vivax malaria
• Develops with a tertian fever (48 hours
periodicity) if untreated
• Can relapse after treatment (less commonly
than vivax malaria), due to hypnozoites
 Malaria
• P. knowlesi : a malaria of macaque monkeys,
is an important cause of human malaria on
the island of Borneo & Malaysia (1965.. First
reported)
 Plasmodium Plasmodium Plasmodium Plasmodium
Falciparum Vivax Ovale Malariae

Daur praeritrosit 5,5 hari 8 hari 9 hari 10-15 hari

Hipnozoit - + + -

Jumlah merozoid 40.000 10.000 15.000 15.000

hati

Daur eritrosit 48 jam 48 jam 50 jam 72 jam

Eritrosit yang Muda,tua dan Retikulosit dan Retikulosit dan tua

dihinggapi normosit normosit normosit muda

Pembesaran eritrosit - ++ + -

Titik-titik eritrosit Maurer Schuffner James Ziemans

Pigmen Hitam Kuning tenguli Tenguli tua Tenguli hitam

Jumlah merozoid 8-24 12-18 8-10 8

eritrosit
 Plasmodium Plasmodium Plasmodium Plasmodium
Falciparum Vivax Ovale Malariae

Daur dalam nyamuk 10 hari 8-9 hari 12-14 hari 26-28 hari

Maksimum 2.500.000 50.000 30.000 20.000

parasitemia

Derajat anemia ++++ ++ + ++

Malaria berat Bisa mencapai Bisa mencapai Sangat jarang- Sangat jarang
24 % 22 %
Pola demam subtertiana tertiana tertiana kuartana
 SEVERE MALARIA

DEFINITION : Patient, asexual P.lasmodium parasitemia,with one or

more CLINICAL or LABORATORY FEATURES :

PROSTRATION
IMPAIRED CONSCIOUSNESS SEVERE ANAEMIA
RESPIRATORY DISTRESS HYPOGLYCAEMIA
MULTIPLE CONVULSIONS ACIDOSIS
CIRCULATORY COLLAPSE RENAL IMPAIRMENT
PULMONARY EDEMA HYPERLACTATAEMIA
ABNORMAL BLEEDING HYPERPARASITEMIA
JAUNDICE
HAEMOGLOBINURIA

WHO: Guidelines for the Treatment of Malaria 2006

 Faktor Predisposisi Malaria Berat
• Anak usia balita
• Wanita hamil
• Penderita dengan imunokompromais
• Penduduk daerah endemis yang telah lama
meninggalkan daerah tersebut dan kembali lagi
• Turis atau wisatawan dari daerah hipoendemis

Zulkarnain I, Setiawan B. Malaria berat. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2006
 MALARIA DIAGNOSIS
• Anamnesis : historical travelling
• Clinical features
• Laboratory finding :
– Malaria smear ( aseksual )
– QBC method - - acridine-orange staining
– Rapid Diagnostic Test ( ICT, ParaSight-F,
OPTIMAL )
– Serology (IFAT, IHA, ELISA)  epidemiological
studies
– Molecular methods (PCR)  epidemiological studies
• Verbal autopsy
Sisy 2020
 Diagnosis Malaria
. Menemukan parasit malaria dalam darah
. Menemukan antigen Plasmodium dalam darah
. Menemukan DNA/RNA Plasmodium dalam
darah

Sisy 2020
 Diagnotik Malaria
Diagnosis pasti : menemukan parasit
malaria dalam sediaan darah.

I. Metode konvensional :
Membuat sediaan darah tebal dan
tipis dengan pewarnaan Giemsa
dan memakai mikroskop cahaya.
Sisy 2020
 Sediaan darah
tebal & tipis
+ Microscopy

Clinical Diagnosis

Sisy 2020
 Penjelasan Slide 17 -18
Slide no 17 -18 adalah cara
pembuatan sediaan darah tebal dan
tipis

Sisy 2020
 Blood examination for malaria parasites

• Identification of species parasites in smears of

blood film
(thick & thin Giemsa
stained smears)
• The gold standard for
individual diagnosis
is the microscopical
examination of thick & thin films
Sisy 2020
 Blood examination for malaria parasites
Notes : thick film is useful for detecting
light infections but species diagnosis is
easier with the thin film, because the red
cell morphology is maintained in the thin
film, whereas the red cells are completely
lysed in the thick film

Sisy 2020
 Diagnosis malaria

Interpretasi hasil pembacaan sediaan darah:

A. Kualitatif :
- ada/tidaknya parasit(spesies/stadium)
- negatif = tidak ditemukan parasit pada
pemeriksaan 100 lapang pandang
(WHO)

Sisy 2020
 Hitung parasit (Parasite Count)
B. Metode semi kuantitatif :
Hitung parasit pada sediaan darah tebal :
+ = 1 – 10 parasit per 100 lpg.
++ = 11 – 100 parasit per 100 lpg.
+++ = 1 – 10 parasit per 1 lpg.
++++ = > 10 parasit per 1 plg.

C. Metode kuantitatif :
Densitas parasit : menghitung jumlah parasit per 200 lekosit
dalam sediaan darah tebal dan jumlah lekosit rata-rata
8000 / ul darah.
parasit / ul darah = jumlah parasit yang dihitung x 8000
jumlah lekosit yang dihitung (200)
Sisy 2020
 Diagnostik Malaria
II. Tehnik QBC (quantitative buffy coat) :
Menggunakan tabung kapiler; dengan pewarnaan jingga
Akridin (Acridine orange) yang berfluoresensi dan
diperiksa dengan mikroskop fluoresen.

Catatan: metode dgn QBC masih sangat mahal dan tidak

tersedia di laboratorium-laboratorium standar.

Sisy 2020
III. Rapid Diagnostic Test/ Uji diagnostik cepat
+ Rapid
Diagnostics
Clinical Diagnosis

Sisy 2020
 Rapid Diagnostic Test/ RDT
(Uji diagnostik cepat)
Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi
antigen parasit malaria, dengan menggunakan
metoda imunokromatografi.

Catatan : RDT tidak digunakan untuk

mengevaluasi pengobatan

Sisy 2020
 Rapid test
Kelemahan tes ini :
1.Tidak dapat mengukur densitas
parasit (secara kuantitatif).
2.Dapat terjadi hasil Positif palsu
karena adanya antigen residual dan
gametosit muda.
3.Biaya cukup mahal.

Sisy 2020
 Diagnosis Malaria
Cara konvensional Deteksi antigen/RNA
- Morfologi & jumlah -Morfologi & jumlah para-
parasit dapat dilihat sit tidak dapat dilihat/
& dihitung  evaluasi dinilai  tidak dapat
pengobatan evaluasi pengobatan
-Jumlah parasit dibawah -Jumlah parasit sedikit
microscopic threshold positif (1-2 parasit/ul)
tidak terlihat
(50 parasit/ul)
Sisy 2020
Sisy 2020
Sisy 2020
Sisy 2020
 References
• Buku Parasitologi kedokteran, FK UI, edisi keempat,
2010
• Cook GC, Zumla AI. Manson’s Tropical Diseases.
Twenty-second edition, 2009. Saunders Elsevier.

• John DT, Petri WA. Markell & Voge’s Medical

parasitology. Ninth edition, 2006. Saunders
Elsevier.

• Warrell DA, Gilles HM. Essential Malariology. 4th

edition, 2002. Arnold International Students’ edition.

Sisy 2020 : Malaria 1