You are on page 1of 17
ae Panduan Penerapan — -Manajemen Mutu ISO 9001: 2000 : BAGI _ JASA PELAKSANA KONSTRUKS! DAN JASA KONSULTANS!I KONST “Menghadapi era globalisasi yang penuh persaingan ketal, mutu menjadi kata kunci. Penerapan SMM ISO 8001:2000 dalam jasa konstruksi merupakan momentum yang tepat,” : Djoko Kirmanto Menteri Pekerjaan Umum Lengkap dengan contoh manual mutu jasa pelaksana konstruksi dan prosedur wajib jasa pelaksana konstruksi dan konsultansi. DAFTAR ISI Kata Pengantar ......cssssscssesseaseee Sekapur Siri ........ Sambutan Menteri Pekerjaan Umum ......... Sambutan Ketua Dewan LPJK ...........0.0....:.008 Sambutan Direktur Utama PT Indah Karya (Persero) ........ccseee MVE Bab I. PENDAHULUAN 1,1. Kebijakan Jasa Konstruksi Nasional ...........0.2:0-++ 2 1.1.1, Undang-Undang Jasa Konstruksi 0200.00.20 ee 1.1.2, Peraturan Pemerintah .. 1.1.3. Keputusan Menteri 1.1.4, Keputusan Dewan Pengurus LPJK... 1.2. Definisi dan Istilah . 1,3. Penjelasan Isi Buku.......... Bab Il. MANFAAT DAN PENERAPAN SMM .... 2.1. Kebutuhan SMM Bagi Badan Usaha Jasa Konstruksi........... 12 2.2. Manfaat SMM 13 vo 2.3. Prinsip Manajemen Mutu ., Bab IN. PERENCANAAN PENERAPAN SMM...... 3.1. Komitmen Manajemenn ........-:eccrereerer eecae 3.2, Penunjukan Wakil Manajemen 0.2.0.0... Seeds 17 3.3. Pembentukan Tim ISO ...... 3.4. Struktur Organisasi ... Se er eae) 3.4.1, Bagan Struktur Organisasi . 20 3.4.2, Wewenang dan Tanggung Jawab Paaernorrste O) 3.5.Membangun SMM .......... 21 3.5.1. Pelatihan Pemahaman SMM Bagi Manajemen dan Raya Wann -sssecsririe : meee 3.5.2. Menyusun Dokumen SMM ....... egies orceerer re eae 3.5.3, Sosialisasi Dokumen SMM .... ae 3.5.4. Penerapan Dokumen : eens qtecaseisert veo 3.5.5, Pengendalian Rekaman 29 3.6. Audit Mutu Internal SMM .. 30 3.6.1. Pelatihan Audit Mutu Internal 3.6.2, Pelaksanaan Audit Mutu Internal............... 3.6.3. Tindakan Koreksi Audit Mutu Inten 32 3.7. Tinjauvan Manajemen eee see MN 32 3.8. Sertifikasi ISO 9001: 2000 ....... 33 3.8.1 Memilih Lembaga Sertifikasi ..... salts SS 3.8.2 Proses Sertifil 36 Bab. IV. PENERAPAN 5MM ....0..2:.. 4.1, Umum . 40 4.2. Manual Mutu ..........0000 oer reat 4.2.1. Visi dan Misi 41 4.2.2. Kebijakan Mutu... 42 4.2.3. Sasaran Mutu... a3. 4.2.4, Peta Proses Bisnis 45 4.2.5, Penerapan dan Pengesampingan ....cccccsccecessese 49 4.3, Dokumentasi Berdasarkan Interaksi Proses Bisnis Badan Usaha arin Pr ccpennteosi aia Peabraesaesti 50 4.3.1, Pengendalian Dokumen .........cc0 Peete ere o 4.3.2, Pengendalian Rekaman 44. Tanggung Jawab Manajemen 4.4.1, Komitmen Manajemen icc 4.4.2. Rapat Tinjauan Manajemen................. 45. Manajemen Sumber Daya 4.5.1. Pengelolaan Sumber Daya... 4.5.2. Pengelolaan SDM dan Pelatihan wiqsaadaqene 54 45.3, Penyediaan Peralatan 4.5.4, Pengelolaan Lingkungan..........:s:sss:sesrsereeeeeeseeereeres 55 4.6. Realisasi Pelaksanaan Proyek ......0.0.00.00.... ere ee S| 4.6.1. Informasi Proyek ... 4.6.2. Prakualifikasi, Tender dan Kontrak .... 4.6.3. Rencana Mutu Kontrak 0... 4.6.4. Proses Pengadaan 4.6.5. Pelaksanaan Proyek ... 4.6.6. Pengendalian Proyek ........scrsesers 4.6.7. Kepemilikan Pelanggan....... 4.6.8, Penyerahan Proyek .....c.00 4.6.9, Kalibrasi Alat Ukur ... 4,7, Proses Desain dan Pengembangan Bagi Jasa Konsultansi Perencanaan . 4.8. Analisa dan Evaluasi Proyek ............... .. 69 4.8.1. Kepuasan Pelanggan .... a0) 4.8.2. Kinerja Proyek 4.83, Upaya Perbaikan Berkesinambungan ........0...:0000.... 71 4.9. Penanganan Produk Cacat...... i 410. Tindakan Koreksi dan Tindakan Pencegahan .... id, 4.10.1. Tindakan Koreksi ........icsee 4.10.2. Tindakan Pencegahan .j..sssssssccsisesssonsessesnssunesens 72 4.11 Tindakan Pencegahan Bab V¥. PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSLI ....:++++5 5.1. Umum 5.2. Pengguna Jasa Konstruksi 79 5.3. Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi....seseseessesiseieieseseseee PO 5.4. Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi .... 81 LAMPIRAN A. MANUAL MUTU. 83 B. PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN .. 27: C. PROSEDUR PENGENDALIAN REKAMAN eenelad Di “AUDI MU TO INTBRNADH rat mmratahansnenadeamc 45 E. PROSEDUR PENGENDALIAN PRODUK CACAT .....cc.0. 157 F. PROSEDUR TINDAKAN KOREKSI . 167 G, PROSEDUR TINDAKAN PENCEGAHAN nee 177 H. PROSEDUR PRAKUALIFIKASI .. 187 I. PROSEDUR TENDER... 196 J. PROSEDUR PENANGANAN KEMITRAAN.......0.00000 nea05 K. PROSEDUR MONITORING PELAKSANAAN PROYEK 212 L. PROSEDUR MOBILISAS! DAN DEMOBILISASI PERSONIL 220 M. PROSEDUR KONTRAK PERSONIL re meeee c ee N. IN RUKST KERJA EAM LEADER REFERENSI DAN DASAR KEBIJAKAN ......022002+ KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS LPJK..... DAFTAR PUSTAKA TIM PENYUSUN.... Kata Pengantar Anda tentunya tidak ingin disebutkan sebagai pengusaha cuma jago kandang. Perusahaan yang dijuluki sebagai jago kandang macam-ma- cam artinya, antara lain, perusahaan itu cuma mampu mendapatkan proyek di dalam negeri. Proyek yang dimenangkan bukan bercasar- kan tender terbuka, Merupakan pengetahuan umum bahwa untuk memenangkan proyek dari pemerintah—- misalnya proyek konstruk- si, pengadaan barang dan jasa— didapatkan berkat kelihaian berkkrt (kolusi, korupsi dan nepotisme), Prosedur dan proses tender memang dilaksanakan oleh pemilik proyek. Para peserta menghadiri tender yang pelaksanaannya keli- hatan resmi (formal) lengkap dengan berita acara yang disusun oleh para penanggungjawab proyek yakni birokrat. Namun, di balik acara formal itu kita mahfum bahwa rangkaian pertemuan antara birokrat dan peserta tender sudah berlangsung beberapa kali di luar kantor, misalnya di luar kota. Pada pertemuan tak resmi itulah ditentukan pemenang tender. Bahkan sering terdengar bahwa ajang pertemuan itu merupakan momen penting bagi birokrat untuk "membagi" proyek kepada para peserta tender. Perusahaan milik siapa dapat proyek yang mana, ter- gantung kemampuan peserta memberikan sejumlah uang kepada oknum-oknum birckrat yang mewakili pemerintah (pusat dan dae- rah). Ada pun tender formal yang dilakukan secara terbuka tinggal kan “keputusan-keputusan” yang dibuat pada pertemuani ti- dak resmi. mere! Untuk memenangkan satu proyek syaratnya harus diikuti minimal 3 perusahaan dengan mengajukan penawaran dalam dokumen tertu- tup. Namun, tender itu hanya formalitas karena pemenang sudah di- tentukan. Kedua perusahaan pendamping bertujuan untuk meme- nuhi peraturan pemerintah tetapi keputusan pemenang ditentukan berdasarkan kkn (korupsi, koneksi dan nepotisme), Uniknya lagi, angka penawaran dalam dokumen ketiga perusahaan peserta tender bisa nyaris sama atau sama-sama digelembungkan (mark up). Praktik KKN untuk memenangkan proyek sepertinya telah membuda va yang berdampak terhadap kualitas produk konstruksi Semestinya publik menyaksikan proses tender terbuka li presentasi pengerjaan pro ang diawa ek di lapangan. Digambarkan bagai ana perusahaan jasa pelaksana konstruksi mengerjakan proyek sampai selesai lengkap dengan jaminan kualitas produk, waktu pe- nyelesaian proyek dan sebagainya. Peserta tender tentunya memili- kitim ahli yang kredibel Pada era perdagangan bebas yang sarat persaingan, perusahan harus meninggalkan cara lama. Menangkanlah perusahaan. yang me- mang benar-benar mampu mengerjakan proyek sesuai dengan stan- dar dan prosedur yang ditetapkan. Itu berarti perusahaan itu memili. ki kompetensi untuk bersaing secara internasional Perusahaan yang mampu bersaing secara internasional berarti perusahaan itu harus memenuhi kemampuan quality management dan quality assurance (SO 9000) yang telah diadopsi 150 negara. Jika berharap memas' uki pasar dunia, semua jenis industri (kecil, me- nengah dan perusahaan besar) harus mengimplementasikan ISO 9000 sebagai salah satu syarat bahwa Anda siap bersaing di tingkat dunia. Upaya LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi) nasional patut kita hargai dengan menerbitkan buku ini. Ini berarti, LPJK ber keinginan onsultan, asosia- war semua perusahaan jasa konstruksi/| si asosiasi terkait dan organisasi profesi mampu bersaing secara in- ternasional. Kita harus mampu menyesuaikan diri terhadap peru- bahan yang demikian cepat, dan berlangsung setiap waktu. Agar Anda juga jago menghadapi perusahaan-perusahaan manca negara —untuk mendapatkan proyek di dalam/luar nege rus mengimplementasikan ISO 9001:2000. Pada masa transisi implementasi selalu ada masalah yang menghambat. Untuk memperlancar transisi ke penerapan ISO 9001:2000, sebaiknya Anda melakukan langkah-langkah seperti beriku iI— perusa haan Anda he Segeralah buat transisi untuk mengawali pencapaian manfaat bagi perusahaan Anda. Pastikan, bahwa tim manajemen benar-benar komit men- dukung sepenuhnya pelaksanaan transisi implementasi ISO 9001:2000. Usahakan, sebanyak mungkin karyawan perusahaan Anda untuk terlibat (berpartisipasi) dalam transisi ISO 9001:2000 Selalu diperbarui fungsi panitia pengarah yang menangani implementasi ISO 9001;2000, dan selalu mengkomunikasi- kannya ke seluruh bagian/divisi yang ada pada perusahaan. Sebaiknya gunakan pihak ketiga untuk menganalisis keku- rangan yang terjadi. Pastikan bahwa standar baru dan syarat-syarat baru yang ha- tus dilakukan di perusahaan, haruslah dimengerti oleh semua karyawan. Jakarta, 14 Januari 2005 Rayendra L. Toruan Editor Bab | PENDAHULUAN Jembatan P.GALANG — P. GALANG BARU Karya Bangun Sucipto) = Panduan Penerapan Manajemen Mutu ISO 9001; 2000 1.1. Kebijakan Jasa Konstruksi Nasional Perkembangan industri jasa pelaksana konstruksi dan konsultan struksi di Indonesia pada dekade terakhir mengalami perubahar nifikan akibat imbasan krisis moneter yang melanda Indonesia pertengahan Juni 1997. Pemulihan ekonomi khususnya_sekto: masih dirasakan bes Sement itu desakan gelombang globalisasi perdagangan ¢ termasuk sektor jasa konstruksi tidak dapat dibendung lagi. pengusaha nasional di Indonesia harus kreatif dan proaktif mer dapi serangan dan masuknya pelaku-pelaku bisnis jasa konst nbangkan usaha dan membawa investo asing. yang ikut meng ing di Indonesia. Selain proyek konstruksi yang berasal dari pemerintah dan sv nasional, diperkirakan pihak asing akan meningkatkan investa: dalam berbagai proyek yang tentu saja membutuhkan jasa pelak konstruksi dan konsultan konstruksi. Pelaku jasa konstruksi dana yang asing pada umumnya memiliki kecuk ap diinvestasikan untuk membiayai kegiatan pe ngunan berbagai proyek konstruksi di Indonesia, serta memilik unggulan teknologi dan tena ga profesional (SDM) yang handal Oleh karena itu apabila para pelaku bisnis jasa konstruksi n nal tidak segs 1 membenahi dan memperbaiki kinerja manaje Badan Usaha agar mampu menghasilkan karya secara efisien, 1 para pelaku jasa konstruksi nasional akan kesulitan mendap: proyek-prayek yang ditenderkan oleh para investor asing ters Para pelaku jasa konstruksi masional hanya sebagai penonton at: dak bisa menjadi tuan di negerinya sendiri. Sementara orang-c asing leluasa mengembangkan usaha, bekerja dan menikmati p pembangunan yang dilakukan di Indonesia Sebagai negara kepulauan yang memiliki wilayah sangat ar yang sangat t Indonesia mempun potensi pangsa pa. Indonesia membutuhkan pembangunan dan pengembangan struktur dan proyek-proyek jasa konstruksi seperti jaringan __Pendabuluan raya, pelabuhan kapal laut, lapangan terbang, irigasi dan sektor in- dustri manufaktur. Proyek-proyek itu dapat dibiayai oleh pemerin- tah, para investor nasional dan asing (mancanegara). Investor akan menanamkan modalnya untuk membangun berba- gai infrastruktur, dan proyek-proyek pendukungnya membutuhkan peran jasa pelaksana konstruksi dan konsultan konstruksi yang ber- kualitas dan kredibel. Para pelaku jasa konstruksi nasional harus mengubah paradigma agat mampu mendapatkan proyek yang didanai oleh investor bukan pemerintah. Para pelaku jasa konstruksi harus mampu bekerja seba- ik-baiknya dengan mengutamakan kinerja manajemen yang, efisien, dan sanggup bersaing dengan para pelaku bisnis jasa konstruksi asing yang juga tertarik mengerjakan proyek-proyek konstruksi di Indonesia. Kemampuan bersaing untuk mendapatkan proyek-proyek pada era pasar bebas sangat mutlak. Oleh karena itu Badan Usaha jasa konstruksi nasional harus berusaha menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) secara konsisten, dan selalu melakukan perbaikan yang berkesinambungan secara konsisten untuk meningkatkan kinerja ma- najemen yang efisien serta mampu memenuhi kepuasan pengguna jasanya, Berbagai SMM telah ditawarkan untuk dapat diterapkan oleh Badan Usaha jasa konstruksi, telah diketahui oleh para pelaku jasa konsultan dan konstruksi nasional. Salah satu yakni SMM yang paling banyak diterapkan dan dilakukan di lapangan adalah yang berdasar- kan standar internasional yakni [SO 9001:2000. ISO merupakan ancnim dari International Organization for Stan- dardization yang bertanggungjawab menghimpun. standardisasi di dunia. Badan ISO memiliki Komite Teknik (Technical Committee) TC 176 yang bertanggungjawab terhadap pengembangan SMM ISO 9000. Komite Teknik telah menerbitkan revisi ISO 9000 versi tahun 2000. Pengakuan lebih dari 150 negara dengan cara mengadopsi ISO 9000 di negaranya masing-masing. Lebih dari 150.000 organisa- si atau Badan Usaha telah berhasil menerapkan dan melaksanakan En Panduan Penerapan Manajemen Mutu ISO 9001: 2000 ISO 9001:2000. Badan Usaha yang memiliki sertifikat SNI 9001:2001ISO 9001:2000 berarti Badan Usaha sudah mempu kapasitas dan potens untuk bersaing secara internasional Banyak Badan menerapkan dan memperoleh sertifikat SNI 19-9001: 2001 9001:2000 sebagai pengakuan penerapan SMM. Hal itu dapat Jsaha jasa konstruksi yang merencanakan ut lakukan dengan melalui proses asesmen (penilaian) yang dilaks kan oleh Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu yang sudah diakred oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). 1.1.1. Undang-Undang Jasa Konstruksi Pemerintah Republik Indonesia menyediakan perangkat perat dan undang-undang sebagai pedoman penyelenggaraan jasa k truksi nasional. Hal itu diupayakan agar dapat mewadahi perk bangan globalisasi jasa konstruksi dengan Undang-undang Nom« tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi yang secara efektif dliterag sejak 7 Mei 2000. ‘Tujuan Undang-undang Jasa Konstruksi terscbut adalah mem kan arah pertumbuhan dan perkembangan jasa kenstruksi untuk wujudkan struktur usaha yang kokoh, andal, berdaya saing tingg ngan hasil pekerjaan konstruksi yang bermutu tingkat internasior Diterbitkannya Undang-undang Jasa Konstruksi menyangkut timbangan-pertimbangan sebagai berikut * Kebutuhan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional de: mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata se material maupun spiritual. ~ Jasa konstruksi merupakan kegiatan yang mencakup ekon sosial dan budaya yang memiliki peran penting dalam penc: pembangunan nasional. zai peraturan perundangan yang sudah ada belum orientasi tethadap kepentingan pengembangan jasa konst yang mengakibatkan iklim usaha yang lamban bagi duku daya saing jasa konstruksi yang optimal i Pendahuluan = ae Azas yang diterapkan dalam Undang-undang Jasa Konstruksi (UU JK) tersebut adalah kejujuran, keadilan, manfaat, keserasian, kese- imbangan, kemandirian, keterbukaan, kemitraan, keamanan dan keselamatan 1.1.2. Peraturan Pemerintah Untuk menjabarkan pernyataan-pernyataan yang tertuang dalam pa- sal-pasal UU JK tersebut diterbitkan Peraturan Pemerintah PP 28/ 2000, PP 29/2000, PP 30/2000. Keppres No. 80/2003 tentang Pedo- man Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mengatur tatacara pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sumber pem- biayaannya dari APBN/APBD. 1.1.3. Keputusan Menteri Untuk mensinkronisasi proses pengadaan jasa konstruksi dengan un- dang-undang yang telah mengaturnya serta guna mewujudkan struk- tur usaha jasa konstruksi yang kokoh, andal, berdaya saing tinggi dan hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas, menteri menerbitkan Su- rat Keputusan Menteri Menteri Kimpraswil yang terkait yakni: Kepmen. 396/2000 tentang IUJK, Kepmen 339/2003 tentang Pewn- juk Pengadaan Jasa Konstruksi, Kepmen 362/2004 tentang SMM di lingkungan Dep Kimpraswil. 1.1.4. Keputusan Dewan Pengurus LP]K Nasional Dewan Pengurus LPJK Nasional menerbitkan surat Keputusan Dewan Pengurus LPIK Nasional Nomor, 75/KPTS/LPJK/D/X1/2002 jo. No: 08 KPTS/LPIK/D/1/2004 untuk Jasa pelaksana Konstruksi. Perusahaan besar diwajibkan untuk mengarah ke SMM berbasis ISO 9001:2000. Sedangkan SK Dewan Pengurus LPJK Nasional Nomor: 200/KPTS/ LPJK/D/X1/2003 jo. No. 10/KPTS/LPJK/D/L/2004 tentang norma untuk jasa perencanaan dan pengawasan konstruksi yang juga mengharuskan para Penanggung Jawab Badan Usaha/Operasi/Bidang/Sub Bidang memahami SMM untuk jasa perencanaan/‘pengawasan. ¢ Jasa konstruksi adalah salah satu kegiatan dalam bidang ekor sosial dan budaya yang mempunyai peranan penting dalam capaian berbagai sasaran guna menunjang terwujudnya t pembangunan nasional. + Pengguna jasa adalah kepala kantor/satuan kerja/pemimpin yek/pemimpin bagian proyek/pengguna anggaran/pejabat disamakan sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggungj atas pelaksanaan pengadaan jasa dalam lingkungan unit | proyek tertentu, adalah Badan Usaha # Penyedia jz tau orang perseorangan kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa. ’@ perencana konstruksi adalah usaha jasa yang member yanan jasa konsultansi perencanaan (konsultan perencana) struksi kepada Pengguna Jasa a pelaksana konstruksi adalah usaha jasa yang member ‘a pelaksanaan konstruksi (kontraktor) kepada Peng + h usaha pengawas konstruksi adal: jasa yang memberik: yanan jasa kenstruksi pengawasan (konsultan pengawas) pel an konstruksi kepada Pengguna Jasa, Badan Usaha adalah Badan Usaha di bidang,jasa konstruksi. % Sistem Manajemen Mutu (SMM) adalah sistem manajemen t mengarahkan dan mengendalikan Badan Usaha dalam hal m. IsO_ adalah Standardization yang berkedudukan di Jenewa Swiss. al badan dunia Internasional Organizatio ISO 9001:2000 adalah suatu standar persyaratan sistem m: men mutu yang diterbitkan oleh badan dunia ISO. Audit adalah proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi ' memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara ob untuk menentukan sejauh mana kriteria yang diaudit telah nuhi. iB Pendahuluan * SNI 19-9001:2001 adalah standar sistem manajemen mutu nasio- nal yang diadopsi dari ISO 9001: 2000 * Sertifikat [SO 9001:2000 (SNI 19-9001:2001)adalah tanda_ bukti pengakuan dari Lembaga Sertifikasi, bahwa suatu Badan Usaha telah menerapkan SMM secara konsisten dan berkesinambungan sesuai standar internasional ISO 9001:2000 atau standar nasional SNI 19-9001:2001 1.3. Penjelasan Isi Buku Buku panduan penerapan sistem manajemen mutu (SMM) ini diter- bitkan sebagai upaya untuk memberikan petunjuk pengembangan dan penerapannya secara mudah dan praktis bagi Badan Usaha yang memerlukannya. SMM merupakan persyaratan yang diterapkan secara konsisten bagi Badan Usaha Jasa Konstruksi (konsultan dan kontraktor) secara nasional, terutama bagi Badan Usaha yang memiliki katagori kualifikasi besar yang harus dibuktikan dengan memiliki sertifikat 150 9001:2000 (SNI_ 19-9001:2001), Penjelasan yang ditulis dalam buku panduan ini didasarkan atas alur pemahaman seperti berikut * Memahami kebutuhan SMM bagi Badan Usaha jasa konstruksi, manfaat penerapan SMM dan memahami 8 (delapan) prinsip ma- najemen mutu yang akan dijelaskan dalam BAB IL * Memberikan panduan dalam membuat perencanaan penerapan SMM bagi Badan Usaha yang menginginkan menerapkan SMM ISO 9001:2000 (SNI 19-9001:2001), Direksi Badan Usaha me- nunjuk wakil manajemen (WM). WM bertanggungjawab dalam upaya membangun kondisi dan penerapan SMM yang diperkuat oleh Tim ISO yang membantu dalam tahapan proses membangun sistem dengan menyusun dokumentasi SMM sesuai kebutuhan Badan Usaha, WM selanjutnya menyiapkan perangkat audit inter- nal dengan menunjuk audit panel yang selanjutnya bertanggung jawab pada semua kegiatan yang menyangkut keperluan audit EE Panduan Penerapan Manajemen Mutu ISO 9001: 2000 internal dan perbaikan SMM. Untuk melaksanakan komitmen koordinasi terhadap penerapan SMM, maka Direksi Badan | harus menyelenggarakan tinjauan manajemen dalam bentuk 1 atau lainnya untuk mendapatkan keputusan yang strategist lanjut penerapan SMM di lingkungan Badan Usaha hingga ‘s ISO 9001:2000 (SNI 19-9001:2¢ Pembahasan rinei terdapat dalam Bab III Kemampuan untuk memelihara kesesuaian penerapan SMM hadap kebutuhan kegiatan di Badan Usaha dan upaya untuk an dalam BAF ningkatkan kehandalan SMM yang dij , kebijakan mutu dan s Ditegaskan pemahaman visi, misi mutu, Identifikasi proses bisnis bagi keefektifan SMM, pen n wewenang dan tanggung jawab di Badan Usd suai de desain bagan organisasi. Kondisi SMM yang terpelihara ura konsisten meme! komitmen manajemen yang kuat termasuk penyel pat tinjauan manajemen yang secara efektif oleh Dircksi Usaha. Tanpa adanya komitmen pimpinan yang jelas, mak: nerapan SMM tidak akan berjalan baik, mengakibatkan pene! $MM tidak memberikan arti yang positif bagi Badan Us timbul keterpaksaan di setiap jajaran Badan Usaha Proses penerapan SMM sangat terkait dengan penyediaan su daya terutama pengelolaan sumber daya keuangan, pengel sumber daya manusia beserta kebutuhan pelatihan, penye peralatan dan pengelolaan lingkungan. jaa Dalam Bab V dijelaskan perbedaan penerapan pada pen jasa konsultan perencanaan/pengawasan dan jasa pelaksana Dengan demikian pembaca dapat lebih berkonsentra struk: suai jenis usahanya untuk menyiapkan kebutuhan pengakua at ISO 9001, dari ita setidak-tidaknya dapat dipahami nerapan SMM dengan = mendapatkan sert Namun, terlepa tuhan perencanaan, mutu dan kemampuan memelihara per an SMM, termasuk dokumen-dokumen yang perlu dikembat serta sumber da us mampu mengelola m nusia yang ha es an. un er in an Pendahuluan Buku ini menyertakan lampiran yang berupa contoh-contoh dokumen SMM, yaitu contoh Manual Mutu dan contch-contoh model Prosedur dan Instruksi Kerja yang dapat digunakan sebagai acuan dalam bidang usaha jasa konstruksi dan bukan standar baku yang harus dibuat. Setiap Badan Usaha dapat mengkreasikan sendiri bentuk dan format Prosedur dan Instruksi Kerja sesuai kebutuhan pada Badan Usaha. Hal yang menjadi penting dalam pebuatan Prosedur dan Instruksi Kerja adalah esensi penggunaannya dapat memenuhi persyaratan standar ISO 9001;2000. lampiran A; Manual Mutu Lampiran B —: Prosedur Pengendalian Dokumen Lampiran C : Prosedur Pengendalian Rekaman lampiran D — : Prosedur Audit Inetrnal Lampiran E —; Prosedur Pengendalian Produk Catat lampiran F —: Prosedur Tindakan Koreksi lampiranG —: Prosedur Tindakan Pencegahan Lampiran H —: Prosedur Prakualifikasi Lampiran I : Prosedur Tender lampiran J: Prosedur Penanganan Kemitraan lampiran K — : Prosedur Monitoring Pelaksanaan Proyek LampiranL — : Prosedur Mobilisasi dan Demobilisasi Personil Lampiran M _ : Prosedur Kontrak Personil lampiranL —; Instruksi Kerja Team Leader

You might also like