You are on page 1of 7

Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 5 No.

2 Desember 2018 69

Analisis Logam Timbal (Pb) pada Lipstik yang Beredar di Kecamatan Pasar Jambi

Sholeha Annisa Martines1*, Madyawati Latief2, Havizur Rahman1


1
Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jambi
2
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi, Jambi

*Corresponding author: sholehaannisam@gmail.com

Abstract
Background: Lipstick is a cosmetic product made by cast printing from solid-based materials containing
dissolved and/or suspended dyes that meet the requirement criteria as a dye. This preparations contain waxes,
oils, and dyes as the three main ingredients and some additional material as antioxidants, preservatives, and
fragrances. Lead (Pb) in cosmetic products can come from some naturally occurring substances containing lead
(Pb) (such as dyes and pigments) or equipment used during the production process. Objective: The purpose of
the research is to find out the metal levels of lead (Pb) contained in preparations lipstick that is circulating in the
market of Jambi. Methods: The method used to find out the levels of lead (Pb) are qualitatively using color
reagents and quantitatively using AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Results: The results obtained
from the ten sample lipstick that was used positive contain lead (Pb) heavy metals is characterized by the
formation of a yellow precipitate by KI reagent. The average levels of the lead (Pb) heavy metal in lipstick is
0.899 µg/g. Conclusion: It is informed that the lipstick that is circulating in the market of Jambi is safe if used by
the community. On the basis of regulations issued by BPOM RI lead (Pb) content limit of heavy metal in
cosmetic < 20 µg/g.

Keywords: lipstick, lead (Pb), atomic absorption spectrophotometer

Abstrak
Pendahuluan: Lipstik adalah produk kosmetika yang dibuat dari cetak tuang bahan berbasis padatan yang
mengandung bahan pewarna terlarut dan/atau tersuspensi yang memenuhi kriteria/persyaratan sebagai pewarna.
Sediaan ini mengandung lilin, minyak, dan pewarna sebagai tiga bahan utama dan beberapa bahan tambahan
sebagai antioksidan, pengawet, dan parfum. Timbal (Pb) dalam produk kosmetik bisa berasal dari beberapa
bahan alami yang mengandung timbal (Pb) (seperti pewarna dan pigmen) atau peralatan yang digunakan selama
proses produksi. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kadar logam timbal (Pb) yang terkandung
dalam sediaan lipstik yang beredar di Kecamatan Pasar Jambi. Metode: Metode yang digunakan untuk
mengetahui kadar timbal (Pb) yaitu secara kualitatif menggunakan pereaksi warna dan secara kuantitatif
menggunakan SSA (Spektrofotometer Serapan Atom). Hasil: Hasil yang diperoleh yaitu dari 10 sampel lipstik
yang digunakan positif mengandung logam berat timbal (Pb) ditandai dengan terbentuknya endapan kuning oleh
reagen KI. Rata-rata kadar logam berat timbal (Pb) pada lipstik adalah 0,899 µg/g. Kesimpulan: Hal ini
menginformasikan bahwa lipstik yang beredar di Kecamatan Pasar Jambi aman jika digunakan oleh masyarakat.
Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh BPOM RI batas kandungan logam berat timbal (Pb) dalam
kosmetik yaitu < 20 µg/g.

Kata Kunci: lipstik, timbal (Pb), spektrofotometer serapan atom

PENDAHULUAN padatan yang mengandung bahan pewarna terlarut


Kosmetik adalah zat yang digunakan sebagai dan/atau tersuspensi yang memenuhi kriteria atau
produk perawatan pribadi untuk meningkatkan atau persyaratan sebagai pewarna (Agoes, 2015). Sediaan
melindungi penampilan atau menutupi bau tubuh ini mengandung lilin, minyak, dan pewarna sebagai
manusia (Massadeh dkk., 2017). Lipstik adalah produk tiga bahan utama dan beberapa bahan tambahan
kosmetika yang dibuat dari cetak tuang bahan berbasis sebagai antioksidan, pengawet, dan parfum (Gao dkk.,

P-ISSN: 2406-9388
E-ISSN: 2580-8303
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 5 No. 2 Desember 2018 70

2014). Terdapat berbagai jenis produk lipstik yang kalibrasi yang sederhana dan efektif (Soares &
dijual di pasaran dengan izin edar yang dikeluarkan Nascentes, 2013).
oleh BPOM. Namun ada pula yang tidak terdaftar Di Jambi telah banyak beredar lipstik yang
sehingga tidak memiliki izin edar secara resmi. memiliki nomor registrasi dari BPOM. Uji
Di sisi lain, telah terjadi kekhawatiran konsumen pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti
bahwa kosmetik mengandung logam berat. Fokusnya terhadap sampel lipstik didapatkan hasil bahwa sampel
adalah logam berat dengan sifat toksik yang signifikan tersebut mengandung kation timbal (Pb²⁺). Komposisi
seperti timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), dan lipstik tersebut mengandung beberapa bahan yang
merkuri (Hg) (Massadeh dkk., 2017). Timbal (Pb) secara alami mengandung logam berat timbal (Pb),
dalam produk kosmetik bisa berasal dari beberapa yaitu: beeswax (≤ 10 ppm), iron oxides (≤ 10 ppm),
bahan alami yang mengandung timbal (Pb) (seperti dan titanium dioxide (≤ 60 ppm) (Rowe dkk., 2009).
pewarna dan pigmen) atau peralatan yang digunakan Logam berat yang terkandung pada bahan tersebut bisa
selama proses produksi (Sharafi dkk., 2015). berasal dari cemaran dalam proses pembuatannya.
Jika timbal (Pb) terakumulasi dalam tubuh, tingkat Berdasarkan ulasan tersebut, maka perlu dilaksanakan
paparan dan konsekuensinya yang signifikan, pengujian mengenai kadar logam timbal (Pb) yang
maka timbal (Pb) dapat membahayakan kesehatan yang terkandung dalam sediaan lipstik yang beredar di
serius, seperti keracunan akut dan kronis, serta Kecamatan Pasar Jambi.
perubahan patologis organ. Hal ini dapat menyebabkan
penyakit pada sistem kardiovaskular, ginjal, tulang, dan BAHAN DAN METODE
hati, bahkan dapat menyebabkan kanker saat timbal Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Juni
(Pb) berlebihan terakumulasi dalam tubuh manusia 2018 di Laboratorium BLHD Kota Jambi serta
(Soares & Nascentes, 2013). Timbal (Pb) dalam tubuh Laboratorium Agroindustri dan Tanaman Obat,
terakumulasi dalam tulang, karena timbal (Pb) dalam Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi.
bentuk Pb2+ (ion timbal) dapat menggantikan Bahan
keberadaan Ca2+ (ion kalsium) dalam jaringan tulang Bahan yang digunakan yaitu HNO3 65% p.a E-
serta toksisitas timbal (Pb) digolongkan berdasarkan Merck, H2O2 30% p.a E-Merck, Pb(NO3)2 E-Merck,
organ yang dipengaruhinya (Arifiyana, 2018). KI, NaOH, HCl, aquabidest, aquadest, lipstik.
Berdasarkan penelitian Nourmoradi dkk. (2013), Alat
di Iran produk kosmetik lipstik yang sering digunakan Alat yang dibutuhkan adalah SSA
memiliki kadar timbal (Pb) 0,08 - 5,20 µg/g dan (Spektrofotometer Serapan Atom) Shimadzu tipe AA-
kadmium (Cd) 4,08 - 60,20 µg/g. Menurut Yatimah 7000, lemari asam, timbangan analitis, hot plate, pipet
(2014), di Ciputat sampel lipstik warna dark brown mikro, kertas saring Whatman No. 42, serta alat-alat
kode TR1 dan TR3 mengandung timbal (Pb) 29,75 ± gelas laboratorium.
2,98 µg/g dan 128,34 ± 9,48 µg/g. Selain itu warna Metode
shocking pink kode TR3 mengandung timbal (Pb) Pengambilan sampel
55,34 ± 7,12 µg/g. Sampel yang digunakan yaitu satu merek lipstik
Berdasarkan Mohamed dkk (2014), di Sudan yang teregistrasi oleh BPOM yang beredar di
evaluasi kandungan timbal (Pb) dalam lipstik yang Kecamatan Pasar Jambi. Sampel diperoleh dari 5 toko,
beredar menunjukkan konsentrasi timbal (Pb) dalam setiap toko diambil 2 sampel, jadi total sampel yang
lipstik berada pada berkisar 0,03 - 3,62 µg/g dengan dianalisis yaitu 10 sampel merek sama dengan nomor
timbal (Pb) terdeteksi pada 83,30% sampel yang diuji. batch berbeda. Teknik sampling yang digunakan yaitu
Kandungan timbal (Pb) yang terdeteksi pada semua purposive sampling. Berdasarkan Sabri & Hastono
sampel berada di bawah batas yang diizinkan oleh (2010), pemilihan sampel dilakukan oleh orang yang
FDA (USA Food and Drug Administration) untuk mengenal populasi yang akan diteliti. Sehingga sampel
timbal (Pb) 20 µg/g. tersebut representatif terhadap populasi yang diteliti.
Berbagai teknik analisis telah digunakan untuk Karakteristik sampel lipstik yang dikehendaki yaitu
penentuan logam dalam kosmetik, salah satunya yaitu lipstik yang beredar di Kecamatan Pasar Jambi. Sampel
FAAS (Flame Atomic Absorption Spectrometry). tersebut telah teregistrasi oleh BPOM. Harganya
Sampel kompleks seperti lipstik memerlukan konversi berkisar antara Rp 10.000 - Rp 12.000 serta memiliki
ke bentuk yang kompatibel dengan instrumentasi untuk seri warna yang diminati oleh masyarakat (orange
pink). Lipstik tersebut kemasannya memiliki nomor

P-ISSN: 2406-9388
E-ISSN: 2580-8303
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 5 No. 2 Desember 2018 71

batch, komposisi (Tabel 1), expired date dan nama Pembuatan larutan induk
produsen. Komposisinya yaitu sebagai berikut. Dilarutkan 0,1598 g Pb(NO3)2 di dalam sejumlah
kecil HNO3 1 + 1 (1 mL HNO3 : 1 mL aquadest),
Tabel 1. Komposisi lipstik
ditambahkan 10 mL HNO3 pekat. Diencerkan dengan
No. Komposisi
1. Castor (Ricinus communis) oil aquadest sampai 1000 mL. Dalam 1,00 mL larutan
2. Myristil lactate induk mengandung 100 µg timbal (Pb) (APHA, 2012).
3. Isopropyl myristate Pembuatan kurva kalibrasi
4. Isopropyl lanolate Sebanyak 10 mL larutan induk timbal (Pb)
5. Candelilla (Euphorbia cerifera) wax
1000 ppm lalu dituang ke labu ukur 100 mL
6. Lanolin
7. Petrolatum menggunakan pipet. Diencerkan dengan aquabidest
8. Beeswax sampai dengan garis batas lalu ditambahkan HNO3
9. Carnauba (Copernicia cerifera) wax 1 mL, pengenceran dilanjutkan hingga 100 mL.
10. Ozokerite Dikocok homogen dan diperoleh larutan konsentrasi
11. Sorbitan sesquioleate
100 ppm. Selanjutnya larutan konsentrasi 100 ppm
12. Methylparaben
13. Propylparaben diencerkan menjadi 2 ppm; 1,5 ppm; 1 ppm; 0,5 ppm;
14. Parfum 0,2 ppm; dan 0 ppm. Kemudian diukur serapannya
15. Cl 15850 menggunakan spektrofotometer serapan atom pada
16. Cl 45380 panjang gelombang 283,3 nm (APHA, 2012).
17. Cl 45410
Validasi metode analisis
18. Cl 45370
19. Cl 42090 Uji linearitas
20. Cl 19140 Analisis regresi y = a + bx digunakan untuk
21. Cl 12085 menghitung koefisien korelasi (r) (Harmita, 2004).
22. Cl 77491 Keterangan:
23. Cl 77492
y = intensitas yang terbaca
24. Cl 77499
25. Cl 77742 a = tetapan regresi (intersep)
26. Cl 77891 b = koefisien regresi (slope)
27. Cl 42090 x = konsentrasi
28. Cl 77007 Uji batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ)
29. Cl 77947
Perhitungan LOD dan LOQ menggunakan
30. Cl 75470
31. Cl 77510 persamaan regresi linear dari kurva kalibrasi (Harmita,
2004).
Preparasi sampel 3 𝑆𝑦/𝑥
Destruksi basah digunakan untuk preparasi sampel LOD =
𝑆𝑙
lipstik. Ditimbang masing-masing satu gram sampel 10 𝑆𝑦/𝑥
LOQ =
dimasukkan ke beaker glass Pyrex 100 mL 𝑆𝑙

(Nourmoradi dkk., 2013). Ditambahkan 20 mL HNO3 𝛴(𝑦−𝑦𝑖)²


𝑆𝑦⁄𝑥 =√
65%. Dipanaskan menggunakan hot plate dengan suhu 𝑛−2

100°C. Proses dilakukan hingga hilangnya asap Keterangan:


berwarna coklat. Selanjutnya ditambahkan 1 mL H2O2 LOD = batas deteksi
pekat untuk mempercepat proses oksidasi. Larutan LOQ = batas kuantitasi
didinginkan terlebih dahulu. Lalu ditambahkan 𝑆𝑦⁄𝑥 = simpangan baku residual
aquabidest hingga 50 mL. Penyaringan dilakukan 𝑆𝑙 = slope
dengan kertas saring Whatman No. 42. Pengujian menggunakan spektrofotometer serapan
Uji kualitatif kation timbal (Pb²⁺) atom
Digunakan tiga pereaksi warna yaitu larutan KI, Dibersihkan nebulizer spektrofotometer serapan
NaOH, dan HCl. Ditambahkan 2 - 3 tetes larutan atom dengan cara diaspirasikan aquadest yang
pereaksi dalam 1 mL larutan sampel. Terbentuknya mengandung 1,5 mL HNO3 pekat/L aquadest.
endapan kuning (KI), putih (NaOH), dan putih (HCl) Kemudian diaspirasikan blanko ke dalam
menunjukkan adanya kation timbal (Pb²⁺) (Ayuni & spektrofotometer serapan atom. Selanjutnya
Yuningrat, 2014). diaspirasikan sampel yang telah dipreparasi sebagai

P-ISSN: 2406-9388
E-ISSN: 2580-8303
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 5 No. 2 Desember 2018 72

logam terlarut dan/atau logam total. Lalu dicatat Pada penelitian ini digunakan HNO3 65% yang
absorbansinya (APHA, 2012). berfungsi sebagai oksidator kuat, serta H2O2 sebagai
Penentuan kadar timbal (Pb) di sampel katalis untuk menyempurnakan proses oksidasi.
Penentuan kadar timbal (Pb) di sampel yaitu Pemanasan sampel dengan suhu 100°C bertujuan untuk
menggunakan persamaan regresi linier. mempercepat proses putusnya ikatan logam dengan
y = bx + a senyawa organik. Selama proses tersebut menimbulkan
Keterangan : asap coklat yang mengindikasikan zat organik dalam
x = absorbansi sampel sampel telah teroksidasi. Hal ini sesuai dengan
y = konsentrasi sampel Wulandari & Sukesi (2013) dalam Yatimah (2014),
b = slope yaitu timbulnya asap kecoklatan artinya HNO3 telah
a = intersep mengoksidasi senyawa organik. Hal ini akan terus
Berdasarkan BPOM RI (2014), perhitungan kadar berulang selama proses destruksi, kemudian akan
logam berat timbal (Pb) yaitu: berakhir setelah semua bahan organik terdekomposisi
C (µg/ml) semua.
Logam Pb (µg/g) = x F (mL)
B (g)
Uji kualitatif kation timbal (Pb²⁺)
Keterangan :
Pemisahan dan pengujian ion di dalam larutan
C = konsentrasi timbal (Pb) dalam sampel dari kurva
yang mengacu pada prosedur laboratorium merupakan
kalibrasi
analisis kualitatif. Identifikasi kualitatif adanya
F = faktor pengenceran sampel
kandungan logam berat dalam kosmetik dapat
B = bobot sampel dari larutan uji
dilakukan dengan menambahkan reagen tertentu pada
Analisis data
sampel kosmetik. Melalui penambahan ini sampel yang
Pengujian secara kualitatif dilakukan dengan
telah dipreparasi akan memberikan hasil berupa
menggunakan reaksi warna serta pengujian secara
perubahan warna larutan atau reaksi yang
kuantitatif menggunakan persamaan regresi linear.
menghasilkan endapan dengan warna tertentu
Penyajian data dilakukan dengan menggunakan tabel,
(Arifiyana, 2018).
diagram dan kurva kalibrasi.
Pada penelitian ini digunakan pereaksi warna KI,
HCl, dan NaOH. Hasil yang diperoleh ada di Tabel 2.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Validasi metode analisis
Preparasi sampel
Uji linearitas
Analisa suatu unsur logam pada sampel dengan
Linearitas merupakan kemampuan metode
spektrofotometer serapan atom, digunakan sampel
memperoleh hasil-hasil uji yang proporsional dengan
dalam bentuk larutan. Metode destruksi basah
konsentrasi analit pada kisaran yang diberikan. Selain
umumnya digunakan untuk analisis logam-logam berat
itu, merupakan ukuran seberapa baik kurva kalibrasi
beracun yang tidak tahan pemanasan tinggi atau mudah
yang menghubungkan respons (y) dengan konsentrasi
menguap (Connors, 1982). Menurut Rasyid dkk.
(x) (Gandjar & Rohman, 2017). Berdasarkan hasil yang
(2013), penentuan unsur dengan konsentrasi yang
diperoleh (Gambar 1) nilai koefisien korelasi (r) yaitu
sangat rendah dapat menggunakan metode destruksi
0,99678 dimana nilai tersebut mendekati 1. Hal ini
basah. Proses destruksi diharapkan dapat meninggalkan
menunjukkan bahwa konsentrasi sampel yang
logamnya, sehingga dalam analisis unsurnya tidak
diperoleh dapat dihitung dari nilai absorbansi.
saling mengganggu.
Tabel 2. Uji ualitatif kation timbal (Pb²⁺)
kKeterangan
No. Nama Sampel
KI HCl NaOH
1. 1A + - -
2. 1B + - -
3. 2A + - -
4. 2B + - -
5. 3A + - -
6. 3B + - -
7. 4A + - -
8. 4B + - -
9. 5A + - -
10. 5B + - -

P-ISSN: 2406-9388
E-ISSN: 2580-8303
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 5 No. 2 Desember 2018 73

y = 0,006155x + 0,000116
R² = 0,99678
0.014
0.012
0.01
0.008
0.006
0.004
0.002
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5

Gambar 1. Kurva kalibrasi timbal (Pb)

Uji batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ) pengukuran, serta memberikan hasil yang termasuk
Jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat cermat dan seksama (Dewi, 2011).
dideteksi yang masih memberikan respon signifikan Penentuan kadar timbal (Pb) di sampel
dibandingkan dengan blanko yang disebut sebagai Spektrofotometer serapan atom digunakan untuk
batas deteksi (LOD). Sedangkan parameter pada menentukan kadar timbal (Pb) di sampel. Pengukuran
analisis renik dan diartikan sebagai kuantitas terkecil hasil destruksi sampel pada panjang gelombang
analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi 283,3 nm karena terjadi penyerapan cahaya oleh atom
kriteria cermat dan seksama disebut sebagai batas untuk melakukan transisi elektron dari tingkat dasar ke
kuantitasi (LOQ). Ada beberapa cara untuk tingkat eksitasi (Dewi, 2012). Menurut Yuyun dkk
memperoleh nilai LOD dan LOQ yaitu signal to noise, (2017), penggunaan metode spektrofotometri serapan
penentuan blanko, dan kurva kalibrasi (Rohman, 2018). atom dikarenakan memiliki sensitifitas yang tinggi,
Nilai LOD dan LOQ yang diperoleh dari logam proses cepat, jumlah cuplikan sedikit, spesifik terhadap
timbal (Pb) diperoleh dari perhitungan statistika unsur yang dianalisis, serta dapat digunakan untuk
menggunakan metode kurva kalibrasi. Hasilnya yaitu penentuan kadar unsur yang sangat rendah.
nilai LOD 0,195 ppm dan LOQ 0,649 ppm. Hal ini Hasil analisis kuantitatif (Tabel 3) menggunakan
menginformasikan bahwa metode tersebut dapat spektrofotometer serapan atom menunjukkan bahwa
digunakan untuk analisis logam timbal (Pb). logam timbal (Pb) terdeteksi dalam semua sampel
Terpenuhinya syarat uji sensitivitas karena lipstik yang diuji.
memberikan respon yang signifikan dalam tiap
Tabel 3. Kadar timbal (Pb) dalam lipstik
No. Kode Sampel Rata-Rata Absorban Rata-Rata Konsentrasi (µg/mL) Rata-Rata Kadar Timbal (µg/g)
1. 1A 2 x 10ˉ4 14 x 10ˉ2 ± 0,00 64 x 10ˉ1 ± 84 x 10ˉ6
4
2. 1B 2 x 10ˉ 14 x 10ˉ2 ± 0,00 64 x 10ˉ1 ± 84 x 10ˉ6
4
3. 2A 2 x 10ˉ 22 x 10ˉ2 ± 11 x 10ˉ2 1,00 ± 51 x 10ˉ1
4
4. 2B 3 x 10ˉ 3 x 10ˉ2 ± 0,00 1,37 ± 18 x 10ˉ4
4
5. 3A 25 x 10ˉ 22 x 10ˉ2 ± 11 x 10ˉ2 1,00 ± 51 x 10ˉ1
4
6. 3B 25 x 10ˉ 22 x 10ˉ2 ± 11 x 10ˉ2 1,00 ± 51 x 10ˉ1
4
7. 4A 25 x 10ˉ 22 x 10ˉ2 ± 11 x 10ˉ2 1,00 ± 51 x 10ˉ1
4
8. 4B 2 x 10ˉ 14 x 10ˉ2 ± 0,00 64 x 10ˉ1 ± 84 x 10ˉ6
4
9. 5A 25 x 10ˉ 22 x 10ˉ2 ± 11 x 10ˉ2 1,00 ± 51 x 10ˉ1
4
10. 5B 2 x 10ˉ 14 x 10ˉ2 ± 0,00 64 x 10ˉ1 ± 12 x 10ˉ4

Semua sampel lipstik tersebut mengandung logam logam berat timbal (Pb) dalam penelitian ini yaitu
berat timbal (Pb) dengan kadar (Gambar 2) yang 0,899 µg/g. Hal tersebut menginformasikan bahwa
rendah serta sesuai dengan Peraturan Kepala BPOM RI lipstik yang beredar di Pasar Jambi aman dan tidak
Nomor 17 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa berbahaya bagi kesehatan jika digunakan oleh
kandungan logam berat timbal (Pb) pada kosmetik masyarakat.
yaitu < 20 µg/g. Secara menyeluruh, rata-rata kadar

P-ISSN: 2406-9388
E-ISSN: 2580-8303
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 5 No. 2 Desember 2018 74

1.6

1.4

1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
1A 1B 2A 2B 3A 3B 4A 4B 5A 5B

Gambar 2. Grafik kadar timbal (Pb) lipstik


Perbedaan hasil yang diperoleh dengan yang telah APHA. (2012). Standard Method for the Examination
dilaporkan oleh Nourmoradi dkk. (2013) kandungan of Water and Wastewater (22nd Ed.). New
timbal (Pb) pada lipstik yang sering digunakan di Iran York: American Public Health Association Inc.
yaitu 0,08 - 5,20 µg/g. Selain itu Effendi dkk. (2014) Arifiyana, D. (2018). Identifikasi Cemaran Logam
menyatakan bahwa lipstik yang beredar di Makassar Berat Timbal (Pb) pada Lipstik yang Beredar di
mengandung logam timbal (Pb) sebesar 3,504 - Pasar Darmo Trade Center (DTC) Surabaya
56,649 µg/g. Berdasarkan penelitian Elizabeth dkk. dengan Reagen Sederhana. Journal of Pharmacy
(2015) bahwa lipstik di Medan yang terdaftar dan tidak and Science; 3; 13-16.
terdaftar di BPOM mengandung logam timbal (Pb) Ayuni, N. P. S. A. & Yuningrat, N. W. (2014). Kimia
dengan kadar 0,8146 - 5,5916 mg/Kg. Analitik: Analisis Kualitatif dan Pemisahan
Nilai rata-rata konsentrasi dan kadar timbal (Pb) Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
yang diperoleh dari sampel lipstik (Tabel 3) memiliki BPOM RI. (2014). Peraturan Kepala Badan Pengawas
nilai standar deviasi yang kecil. Akar dari varian Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor
merupakan standar deviasi atau disebut juga sebagai 17 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
simpangan baku karena merupakan patokan luas area Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
di bawah kurva normal. Sedangkan variasi data di Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011
dalam kelompok data terhadap nilai rata-rata termasuk tentang Persyaratan Cemaran Mikroba dan
nilai variasi atau deviasi. Jika semakin besar nilai Logam Berat dalam Kosmetika. Jakarta: BPOM.
variasi, maka semakin bervariasi pula data tersebut Connors, K. A. (1982). A Textbook of Pharmaceutical
(Sabri & Hastono, 2010). Analysis. New York: John Wiley & Sons Inc.
Dewi. (2011). Analisa Cemaran Logam Timbal (Pb),
KESIMPULAN Tembaga (Cu), dan Kadmium (Cd) dalam
1. Sediaan lipstik yang beredar di Kecamatan Pasar Tepung Gandum secara Spektrofotometri
Jambi positif mengandung logam timbal (Pb) dengan Serapan Atom. Skripsi; Fakultas Matematika
kadar rata-rata 0,899 µg/g. dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
2. Kadar logam timbal (Pb) pada lipstik tidak melebihi Indonesia, Jakarta.
batas (< 20 µg/g) yang ditetapkan oleh BPOM RI. Dewi, D. C. (2012). Determinasi Kadar Logam Timbal
(Pb) dalam Makanan Kaleng Menggunakan
DAFTAR PUSTAKA Destruksi Basah dan Destruksi Kering.
Agoes, G. (2015). Sediaan Kosmetik (SFI-9). Alchemy; 2; 12-25.
Bandung: ITB Press. Effendi, N., Pratama, M. & Kamaruddin, H. (2014).
Analisis Kandungan Logam Berat Merkuri (Hg)

P-ISSN: 2406-9388
E-ISSN: 2580-8303
Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Vol. 5 No. 2 Desember 2018 75

dan Timbal (Pb) pada Kosmetik Lipstik yang Rasyid, R., Humairah & Zulharmitta. (2013). Analisis
Beredar di Kota Makassar dengan Metode Kadmium (Cd), Seng (Zn) dan Timbal (Pb) pada
Spektrofotometri Serapan Atom. As-Syifaa; 6; Susu Kental Manis Kemasan Kaleng secara
82-90. Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Jurnal
Elizabeth, P., Nurmaini & I. Chahaya, S. (2015). Farmasi Higea; 5; 62-71.
Analisis Kandungan Logam Timbal (Pb) pada Rohman, A. (2018). Validasi Penjaminan Mutu Metode
Lipstik Lokal yang Teregistrasi dan Tidak Analisis Kimia. Yogyakarta: UGM Press.
Teregistrasi Badan Pengawas Obat dan Rowe, R. C., Sheskey, P. J. & M. E. Quinn. (2009).
Makanan (BPOM) serta Tingkat Pengetahuan Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth
dan Sikap Konsumen Terhadap Lipstik yang Edition. USA: Pharmaceutical Press and
Dijual di Beberapa Pasar di Kota Medan Tahun American Pharmacists Association.
2015. Jurnal Lingkungan dan Keselamatan Sabri, L. & Hastono, S. P. (2010). Statistik Kesehatan.
Kerja; 4; 1-10. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Gandjar, I. G. & Rohman, A. (2017). Kimia Farmasi Sharafi, K., Fattahi, N., Pirsaheb, M., Yarmoharmadi,
Analisis (Cetakan ke enam belas). Yogyakarta: H. & Davil, M. F. (2015). Trace Determination
Pustaka Pelajar. of Lead in Lipsticks and Hair Dyes using
Gao, P., Liu, S., Zhang, Z., Meng, P., Lin, N., Lu, B., Microwave-assisted Dispersive Liquid–liquid
Cui, F., Feng, Y. & Xing, B. (2014). Health Microextraction and Graphite Furnace Atomic
Impact of Bioaccessible Metal in Lip Cosmetics Absorption Spectrometry. International Journal
to Female College Students and Career Women, of Cosmetic Science; 37; 489-495.
Northeast of China. Enviromental Pollution; Soares, A. R. & Nascentes, C. C. (2013). Development
197; 214-220. of a Simple Method for the Determination of
Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Lead in Lipstick Using Alkaline Solubilization
Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu and Graphite Furnace Atomic Absorption
Kefarmasian; 1; 117-135. Spectrometry. Talanta; 105; 272-277.
Massadeh, A. M., El-khateeb, M. Y. & Ibrahim, S. M. Wulandari, E. A. & Sukesi. (2013). Preparasi
(2017). Evaluation of Cd, Cr, Cu, Ni, and Pb in Penentuan Kadar Logam Pb, Cd, dan Cu dalam
selected Cosmetic Products from Jordanian, Nugget Ayam Rumput Laut Merah (Eucheuma
Sudanese, and Syrian markets. Public Health; cottonii). Jurnal Sains dan Seni Pomits; 2; 15-
149; 130-137. 17.
Mohamed, F. A. H., Osman, B., Kariem, E. A. G., Yatimah, Y. D. (2014). Analisa Cemaran Logam Berat
Abdoon, I. H. & Mohamed, M. A. (2014). Kadmium dan Timbal pada Beberapa Merek
Evaluation of Lead Content in Topical Lipstik yang Beredar di Daerah Ciputat dengan
Cosmetics Commonly Used in Sudan. World Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom
Journal of Pharmaceutical Research; 4; 204- (SSA). Skripsi; Fakultas Kedokteran dan Ilmu
211. Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Nourmoradi, H., Foroghi, M., Farhadkhani, M. & Yuyun, Y., Peuru, A. R. A. & Ibrahim, N. (2017).
Dastjerdi, M. V. (2013). Assessment of Lead Analisis Kandungan Logam Berat Timbal dan
and Cadmium Levels in Frequently Used Kadmium pada Pengolahan Ikan Asin di
Cosmetic Products in Iran. Journal of Kabupaten Banggai Kepulauan. Journal of
Environmental and Public Health; 1-5. Pharmacy; 3; 71-76.

P-ISSN: 2406-9388
E-ISSN: 2580-8303

You might also like