You are on page 1of 10

STUDI PERBAIKAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DAN

SISTIM PENGELOLAAN ARSIP & DOKUMEN


DI PT BADAK NGL

Kodrat Iman Satoto1, Adian Fatchur Rochim2, Yuli Christyono3, Tri Handayani4, Amin Taufiq4, Putut Suharso4

Abstract, Library at PT Badak LNG Bontang East informasi yang dibutuhkan. Pengguna saat ini
Kalimantan, store various types of collections such as memiliki kecenderungan untuk lebih memilih
contract documents, agreements, plant & equipment
manuals, reference books, textbooks, technical brochures, sumber informasi elektronik untuk memenuhi
documents and data supporting the project, certification kebutuhan informasinya dibandingkan dengan
documents, images refinery engineering techniques & sumber informasi dalam bentuk tercetak. Hal ini
equipment, magazines, journals and other collections. At didasarkan atas beberapa alasan yang
this time the library management is still done manually,
although some have been made in electronic information
dikemukakan. Perubahan dalam pemilihan
systems. sumber informasi yang digunakan juga diikuti
Besides the libraries, archives and document management pula dengan perubahan perilaku pencarian
systems need to be improved to support the needs of the informasi.
organization. From the results of auditing the Penerapan TI saat ini telah menyebar
International Safety Rating System (ISRs) conducted by
Det Norske Veritas (DNV), the management of archives hampir di semua bidang tidak terkecuali di
and documents need to be improved, especially for the perpustakaan dan kearsipan.
storing and retrieval system for archives and documents Perpustakaan sebagai institusi pengelola
can be done quickly and accurately. informasi merupakan salah satu bidang yang
Utilization of information technology has also been
applied, but need to be evaluated in order to meet the
menerapkan TI dalam melakukan layanan
needs of each user. The document has been categorized as informasi berbasis pustaka. Perkembangan dari
non-active documents, removed from their respective penerapan TI bisa kita lihat dari perkembangan
departments to the Records Center at the Department of jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan
Services to follow rules archive retention policy. While the dengan TI. Jenis perpustakaaan diawali dari
document is still classified as active are still kept by each
department. Creation, storing, organization and perpustakaan manual, perpustakaan ter-automasi,
management of existing documents need to be thoroughly perpustakaan digital atau cyber library.
evaluated to facilitate storing and retrieval document fast Kemajuan TI juga dimanfaatkan dunia
and accurate. kearsipan dalam rangka mempermudah dan
Index Terms — Library, Archive Storage, Retrieval
mempercepat layanan informasi berbasis arsip.
System Keberadaan sistem TI diolah sedemikian rupa
sebelum diimplementasikan dalam sistem
I. PENDAHULUAN kearsipan. sehingga tidak menyimpang dari
Latar Belakang sistem kearsipan yang berlaku. Sistem TI
Kehadiran beranekaragam TI dewasa ini dimanfaatkan pengelola arsip untuk
mengakibatkan adanya perubahan dalam bentuk menciptakan, menyimpan dan menemu balik
sumber informasi. Sumber informasi yang informasi berbasis arsip dengan mudah dan
dahulunya dikemas dalam format tercetak kini murah. (Weir, 1988: 134). Keberadaan TI selain
dengan adanya perkembangan TI telah berubah memudahkan dalam temu balik arsip juga
dalam format elektronis. Perubahan dalam format menjaga kelestarian fisik maupun isi informasi
sumber informasi ini, juga diikuti dengan adanya yang terekam di dalam arsip sehingga tidak
perubahan pengguna dalam memilih sumber rusak, hilang dan yang pasti selalu tersedia setiap
Kodrat Imam Satoto, Program Studi Teknik Sistem Komputer, diperlukan. Keberadaan TI di dalam dunia
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, S.H., kearsipan memungkinkan para penggunanya
Tembalang, semarang 50275 Indonesia. email :kodrat@undip.ac.id untuk mengakses informasi berbasis arsip
Adian Fatchur Rochim, Program Studi Teknik Sistem
Komputer, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jln. Prof. dimanapun mereka berada. (Sugiarto, 2005 :
Sudharto, S.H., Tembalang, semarang 50275 Indonesia. email : 122).
adian@undip.ac.id
Yuli Christiyono, Program Studi Teknik Sistem Komputer,
Ukuran perkembangan jenis
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, S.H., perpustakaan dan arsip banyak diukur dari
Tembalang, semarang 50275 Indonesia. email : yuli@undip.ac.id penerapan teknologi informasi yang digunakan
Tri Handayani, Amin Taufiq, Putut Suharso, Fakultas
dan bukan dari skala ukuran lain seperti besar
Sastra, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, S.H.,
Tembalang, semarang 50275 Indonesia gedung yang digunakan, jumlah koleksi pustaka

JURNAL SISTEM KOMPUTER - Vol.1 No.1 Tahun 2011, ISSN: 2087-4685 JSK - 21
atau khasanah arsip yang tersedia maupun jumlah Saat ini PT Badak NGL memiliki
penggunanya. Kebutuhan akan TI sangat beberapa perpustakaan (sekitar 23 perpustakaan)
berhubungan dengan peran dari perpustakaan yang lokasi geografisnya tersebar di beberapa
sebagai kekuatan dalam pelestarian dan seksi dan departemen terkait dan dikelola oleh
penyebaran informasi, ilmu pengetahuan dan masing-masing Seksi atau Departemen yang
kebudayaan yang berkembang seiring dengan bersangkutan. Koleksi pustaka yang dimiliki PT
berkembangnya budaya menulis, mencetak, Badak NGL antara lain: Buku Referensi,
mendidik dan memenuhi kebutuhan manusia Textbooks, Majalah, Jurnal, dan lain-lain.
akan informasi. Perpustakaan membagi rata Manajemen pengelolaan perpustakaan masih
informasi dengan cara mengidentifikasi, dilakukan secara manual tektual, meskipun di
mengumpulkan, mengelola dan menyediakannya beberapa hal sedang dibuat sistem informasi
untuk umum. TI bagi dunia kearsipan sangat secara digital.
mendukung dalam proses daur hidup arsip, yaitu Dalam bidang kearsipan PT Badak NGL
proses berulang sejak arsip diciptakan hingga nampak telah melakukan pemisahan pengelolaan
disusutkan. Perlakuan yang diperlakukan bagi antara arsip dinamis aktif dan arsip dinamis
arsip dilakukan secara sistematis dan terawasi inaktif dengan tepat. Arsip dinamis aktif dikelola
mengingat arsip dinamis menurut Undang- dan disimpan oleh masing-masing Seksi,
Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Departemen, Divisi, dan Sekretaris Manajemen
Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan masih di Bontang dan Jakarta. Sementara itu arsip
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan dinamis inaktif dikelola dan disimpan oleh
administrasi penciptanya. Oleh sebab itu isi bagian Record Center di Departemen Services.
informasi yang terekam di dalam arsip tersebut Dengan demikian PT Badak NGL telah
khususnya arsip dinamis aktif tidak melakukan kegiatan penyusutan arsip sesuai
diperkenankan dibaca bahkan dicopy oleh orang peraturan retensi arsip yang telah ditetapkan oleh
dan/atau unit kerja atau institusi yang tidak Direksi PT Badak NGL. Khasanah arsip yang
berhak mengetahui isi informasi yang terekam di diciptakan oleh PT Badak NGL antara lain:
dalam arsip tersebut. Terlebih bila isi informasi Dokumen Kontrak, Perjanjian, Manual Kilang
tersebut bersifat rahasia atau jangka waktu dan Peralatan, Brosur Teknis, Dokumen dan data
simpannya permanen. Sehubungan dengan hal pendukung Proyek-proyek yang sudah atau
tersebut, maka diperlukan kehati-hatian dan sedang berjalan, Dokumen-dokumen Sertifikasi,
kecermatan dalam menyusun produk hukum Gambar-gambar Teknik Rancang Bangun Kilang
yang menyangkut masalah teknis penerapan TI dan Peralatan, Karya-Tulis, Hasil Studi dan lain-
dalam pengelolaan arsip PT Badak NGL. lainnya. Sistem kearsipan yang mencakup
Harapan yang ingin dicapai adalah para pengelolaan, penyimpanan dan distribusi
pengguna potensial arsip dapat mengakses informasinya untuk seluruh Organisasi kearsipan
informasi berbasis arsip dimanapun mereka PT Badak NGL dirasakan masih perlu diperbaiki
berada tanpa mengganggu aspek hukum dari sesuai dengan aturan dan kebijakan yang ada
arsip itu sendiri. serta untuk memenuhi kebutuhan dari pengguna
Pemisahan makna antara kearsipan (user) yang meningkat.
dengan perpustakaan perlu diperjelas agar tidak Pengeloaan perpustakaan dan
terjadi kerancuan pengertian antara tugas pokok pengelolaan, penyimpanan arsip dan distribusi
kearsipan dengan perpustakaan. Arsip sebagai informasinya untuk seluruh Organisasi kearsipan
sumber informasi yang tidak diterbitkan PT Badak NGL dirasakan masih perlu diperbaiki
pengelolannya diatur didalam Perundang- sesuai dengan aturan dan kebijakan yang ada
undangan Kearsipan. Hanya orang-orang atau serta untuk memenuhi kebutuhan dari pengguna
pihak-pihak tertentu yang dapat mengakses (user) yang meningkat.
sumber informasi berbasis arsip. Sementara itu Evaluasi yang dilakukan oleh manajemen
Perpustakaan merupakan sumber informasi yang PT Badak NGL menunjukkan, bahwa Sistem
diterbitkan. Masyarakat dianjurkan untuk kearsipan PT BADAK NGL perlu dievaluasi
membaca bahkan gemar membaca. Artinya secara menyeluruh agar mudah dalam proses
siapapun diperbolehkan mengakses informasi temu baliknya khususnya pada saat pengguna
yang direkam didalam bahan pustaka. Dengan potensial arsip memerlukan arsip sebagai bahan
demikian perlu dilakukan pemetaan antara referensi sebelum mereka mengambil keputusan.
sumber informasi pustaka dan arsip yang dimiliki
PT Badak NGL agar tidak terjadi kekeliruan
dalam proses pengelolaannya.

JURNAL SISTEM KOMPUTER - Vol.1 No.1 Tahun 2011, ISSN: 2087-4685 JSK - 22
Tujuan dilakukan pada 4 (empat) perpustakaan
Sesuai dengan kebutuhan organisasi PT Skala Nasional dan Internasional.
Badak NGL saat ini dan yang akan datang, maka 2. Melakukan studi banding pada minimum
diperlukan perbaikan Sistem Pengelolaan dan 1 (satu) Perusahaan Skala Nasional dan
Pengembangan Perpustakaan dan perbaikan 1 (satu) Perusahaan Internasional yang
Sistem Kearsipan yang telah ada pada saat ini. sudah memiliki Sistem Kearsipan secara
Dalam hal sistem kearsipan, dilakukan studi dan digital/elektronik.
evaluasi secara menyeluruh mengenai sistem 3. Melakukan kunjungan ke Bontang untuk
kearsipan yang telah ada dan alternatif-alternatif melakukan diskusi (interview), melihat,
untuk perbaikan pengelolaannya. Dari studi ini mengamati sistem, infrastruktur, dan
dibuat rekomendasi sistem kearsipan yang lebih mengevaluasi sistem yang sudah ada dan
baik sejak penciptaan arsip, cara penyimpanan, mengumpulkan data yang diperlukan
distribusi informasi yang cepat dan akurat pada dari semua pihak terkait (end-user dan
saat diperlukan, hingga retensinya. end-user-support) untuk perbaikan
Demikian pula dengan bidang perpustakaan sistem/pengembangan penglolaannya.
juga diperlukan studi secara menyeluruh 4. Membuat hasil studi secara menyeluruh
mengenai Sistem Pengelolaan dan untuk pengembangan Perpustakaan dan
Pengembangan Perpustakaan yang ada pada saat Sistem Kearsipan PT Badak NGL. Studi
ini, alternatif solusi perbaikan/ pengembangan kepustakaan meliputi ;
yang dapat dilakukan. • evaluasi terhadap perpustakaan-
Hasil studi terhadap Sistem Pengelolaan perpustakaan yang sudah ada dan
dan Pengembangan Perpustakaan dan perbaikan pengembangannya
Sistem Kearsipan dapat digunakan untuk • manajemen pengelolaan
memprediksi kebutuhan dan biaya yang perpustakaan yang sudah ada dan
diperlukan untuk alternatif-alternatif solusi alternatif perbaikan/
tersebut. pengembangannya
• tipe atau jenis perpustakaan dan
Batasan Masalah teknologi yang ada dan
Agar pembahasan atau analisis tidak pengembangannya
melebar dan terarah, maka permasalahan dibatasi • luas ruangan yang sudah ada dan
pada : tambahan yang diperlukan
a. Studi dilakukan di PT BADAK NGL
• kelengkapan dan infrastruktur
b. Perpustakaan dan kearsipan
perpustakaan yang ada dan
Kontribusi Studi
kebutuhan untuk pengembangannya
Dalam Studi yang akan dilakukan, akan
memberikan kontribusi antara lain: • kualifikasi tenaga kerja yang ada
dan kebutuhan untuk peningkatan
1. Memberikan gambaran kepada
manajemen PT Badak NGL tentang yang diperlukan
pengelolaan perpustakaan dan kearsipan • jumlah tenaga kerja yang ada dan
di 6 (enam) instansi ber-Skala Nasional kebutuhan tenaga kerja yang
dan Internasional. diperlukan
2. Memberikan solusi berupa ide-ide yang • estimasi biaya untuk perbaikan/
dapat diterapkan PT Badak NGL dalam peningkatan alternatif-alternatif
mengatasi permasalahan yang dihadapai yang diusulkan.
berkenaan dengan Pengelolaan & Studi kearsipan meliputi ;
Pengembangan Perpustakaan dan Sistem • evaluasi terhadap produk perundang-
Kearsipan undangan kearsipan yang digunakan
oleh PT Badak NGL.
Ruang Lingkup Studi • evaluasi terhadap produk perundang-
Ruang lingkup untuk Studi ini meliputi: undangan kearsipan yang diterbitkan
1. Melakukan studi banding ke beberapa oleh Manajemen PT Badak NGL
Perpustakaan industri sejenis dan • manajemen arsip dinamis aktif yang
perpustakaan umum dengan sistem sudah dilakukan dan alternatif
Pengelolaan Tekstual modern maupun perbaikan atau pengembangannya
Digital. Dalam hal ini studi banding

JURNAL SISTEM KOMPUTER - Vol.1 No.1 Tahun 2011, ISSN: 2087-4685 JSK - 23
• manajemen arsip dinamis inaktif 10.Melakukan perbaikan hasil studi setelah
yang sudah dilakukan dan alternatif presentasi dan memberikan presentasi
perbaikan/pengembangannya kedua setelah perbaikan.
• manajemen arsip bernilaiguna per- 11.Membuat Laporan Akhir berdasarkan
manen yang sudah dilakukan dan perbaikan yang diminta.
alternatif perbaikan atau
pengembangannya II. LANDASAN TEORI
• manajemen arsip bentuk khusus yang
sudah dilakukan dan alternatif Kebutuhan Informasi
perbaikan/pengembangannya . Dalam beberapa literatur yang membahas
• evaluasi terhadap ruang dan tentang teori kebutuhan informasi, kebutuhan
perlengkapan manajemn arsip aktif informasi merupakan suatu istilah yang masih
di Unit Pengolah serta Record Center sulit untuk didefinisikan dan diukur. Crawford
lengkap dengan semua infrastruktur (dalam Laloo, 2000: 45) mengungkapkan bahwa
kearsipan yang sudah ada dan sangat sulit mendefinisikan tentang pengertian
pengembangannya dari kebutuhan informasi. Yusuf (1995: 26)
• evaluasi terhadap teknologi menjelaskan bahwa kebutuhan informasi
informasi bidang kearsipan yang merupakan bagian dari beberapa kebutuhan yang
sudah ada dan pengembangannya ada pada diri seseorang. Menurut Wilson (2000:
46), kebutuhan informasi bukanlah kebutuhan
• kualifikasi sumber daya manusia
yang fundamental, tetapi kebutuhan informasi
yang menangani arsip dianmis aktif
merupakan kebutuhan sekunder yang
dan inaktif yang ada dan kebutuhan
dipergunakan untuk memenuhi kepuasan dari
untuk peningkatan yang diperlukan
kebutuhan primer.
• jumlah sumber daya manusia yang Kebutuhan informasi terjadi karena adanya
menangani arsip dinamis aktif dan keadaan tidak menentu yang timbul akibat
inaktif yang ada dan kebutuhan terjadinya kesenjangan (gap) dalam diri manusia
sumber daya manusia yang antara pengetahuan yang dimiliki dengan yang
diperlukan dibutuhkannya (Belkin dalam Suwanto, 1999:
• estimasi biaya untuk perbaikan/ 38). Hal yang sama juga diungkapkan oleh
peningkatan alternatif-alternatif yang Yusuf (1995: 37) yang mengungkapkan bahwa,
diusulkan.dari bidang karsipan timbulnya suatu kebutuhan disebabkan karena
5. Membuat estimasi biaya kapital dan adanya kesenjangan antara harapan dan
operasional untuk pembuatan kenyataan. Pemakai akan mencari informasi
perpustakaan yang baru (tekstual dan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut (Belkin
digital) atau pengembangan dalam Suwanto, 1999: 45). Untuk menjembatani
Perpustakaan yang sudah ada. kesenjangan tersebut, manusia akan
6. Mempelajari sistem pengelolaan menggunakan atau berusaha menggunakan
dokumen arsip yang ada di beberapa berbagai sumber informasi yang ada (Chen dan
Departemen dan Seksi serta membuat Chernon dalam Suwanto, 1999: 49)
studi untuk perbaikan dan Kebutuhan informasi seseorang dapat
pengembangannya. Studi ini meliputi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.
juga evaluasi infrastruktur yang ada dan Wersig (dalam Suwanto, 1999: 39)
alternatif-alternatif perbaikan atau menyatakan bahwa segala tindakan manusia
pengembangannya. didasarkan pada sebuah gambaran tentang
7. Membuat estimasi biaya kapital dan lingkungan, pengetahuan, situasi dan tujuan
operasional untuk alternatif-alternatif yang ada dalam diri manusia. Pendapat
sistem pengelolaan dokumen arsip yang Wersig tersebut sesuai dengan apa yang
diusulkan. dikemukakan oleh Belkin (dalam Suwanto,
8. Membuat Laporan Pendahuluan 1999: 39), yaitu kebutuhan informasi dapat
sebanyak 5 (lima) copy untuk bahan dipengaruhi oleh latar belakang sosial
presentasi. budaya, pendidikan, tujuan yang ada di dalam
9. Memberikan presentasi hasil studi di PT diri manusia tersebut serta lingkungan
Badak NGL Bontang berdasarkan sosialnya. Pannen (dalam Suwanto, 1999)
Laporan Pendahuluan. serta Lin dan Garvey (dalam Laloo, 2002: 29)
mengungkapkan bahwa, kebutuhan informasi

JURNAL SISTEM KOMPUTER - Vol.1 No.1 Tahun 2011, ISSN: 2087-4685 JSK - 24
dipengaruhi oleh tipe atau latar belakang sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
pekerjaan orang yang bersangkutan. Apa yang dan menunjang pembangunan nasional.
diungkapkan oleh beberapa ahli tersebut di
atas, diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Pengertian Kearsipan
oleh Brown (2003: 7) terhadap para ilmuwan Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971
di bidang astronomi, kimia, matematika dan tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan
fisika di Universitas Oklahoma. Dalam disebutkan, bahwa yang dimaksud dengan arsip
penelitian yang dilakukan oleh Brown adalah:
terhadap para ilmuwan tersebut terungkap a. “Naskah-naskah yang dibuat dan diterima
bahwa masing-masing ilmuwan mempunyai oleh Lembaga-lembaga Negara dan Badan-
kebutuhan yang berbeda-beda. Hal ini badan Pemerintahan dalam bentuk corak
tergambarkan dari penggunaan sumber apapun baik dalam keadaan tunggal maupun
informasi yang berbeda-beda untuk berkelompok, dalam rangka pelaksanaan
memenuhi kebutuhan informasinya. kegiatan pemerintahan;
b. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh
Pengertian Perpustakaan Badan-badan Swasta dan/atau perorangan
Menurut kamus ” The Oxford English Dictionary dalam bentuk corak apapun baik dalam
”, kata ” library ” atau perpustakaan mulai keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam
digunakan dalam bahasa Inggris tahun 1374, rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan”
yang berarti sebagai ”suatu tempat buku-buku
diatur untuk dibaca, dipelajari atau dipakai Berdasar pada pasal tersebut diketahui, bahwa
sebagai bahan rujukan”. Pengertian pemerintah Republik Indonesia tidak hanya
perpustakaan ini pada abad ke-19 berkembang memperhatikan arsip pemerintah tetapi juga arsip
menjadi ” suatu gedung, ruangan atau sejumlah yang tercipta karena adanya kegiatan
ruangan yang berisi koleksi buku yang dipelihara administrasi di lembaga swasta bahkan arsip
dengan baik, dapat digunakan oleh masyarakat milik perorangan.
atau golongan masyarakat tertentu. Dalam Pasal 2 Undang-undang tersebut juga
perkembangan lebih lanjut, pengertian mengatur tentang fungsi arsip dinamis dan statis.
perpustakaan memperoleh penghargaan yang Adapun rincian dari penjelasan arsip dinamis
tinggi, bukan sekedar suatu gedung yang berisi menjadi arsip dinamis aktif dan inaktif diuraikan
koleksi buku yang dapat dimanfaatkan oleh dalam Pasal 1 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
masyarakat. 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip. PP ini
Pada tahun 1970, The American Library memuat secara detail mengenai ruang ingkup
Association 1 menggunakan istilah perpustakaan penyusutan arsip. Akan tetapi, mengingat ketika
untuk suatu pengertian yang luas yaitu termasuk Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971
pengertian ” pusat media, pusat belajar, pusat diintroduksi tahun 1971 dan PP tentang
sumber pendidikan, pusat informasi, pusat Penyusutan Arsip diintroduksi pada tahun 1979,
dokumentasi dan pusat rujukan”. Dalam maka pemerintah melalui Arsip Nasional
pengertian yang mutakhir, seperti yang Republik Indonesia menerbitkan Surat Edaran
tercantum dalam Keputusan Presiden RI nomor Kepala Arsip Nasional Nomor SE/01/1981
11, disebutkan bahwa ” perpustakaan merupakan tentang Penanganan Arsip Inaktif sebagai
salah satu sarana pelestarian bahan pustaka Pelaksanaan Ketentuan Peralihan Peraturan
sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi Pemerintah tentang Penyusutan Arsip. Dalam
sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, penerbitan Surat Edaran ini Kepala Arsip
teknologi dan kebudayaan dalam rangka Nasional Republik Indonesia ditugaskan oleh
mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pemerintah Republik Indonesia melalui (PP)
pelaksanaan pembangunan nasional. Nomor 34 Tahun 1979 pasal 17 tentang
Pengertian perpustakaan yang mutakhir Ketentuan Peralihan dan Ketentuan Penutup
ini telah mengarahkan kepada tiga hal yang pasal 18 tentang Ketentuan teknis pelaksanaan
mendasar sekaligus, yaitu hakikat perpustakaan Peraturan Pemerintah ini, ditetapkan oleh Kepala
sebagai salah satu sarana pelestarian bahan Arsip Nasional.
pustaka ; fungsi perpustakaan sebagai sumber Selain Surat Edaran Kepala Arsip
informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan Nasional Nomor SE/01/1981, Kepala Arsip
kebudayaan; serta tujuan perpustakaan sebagai Nasional juga menerbitkan Surat Edaran Kepala
Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor
1 SE/02/1983 tentang Pedoman Umum untuk

JURNAL SISTEM KOMPUTER - Vol.1 No.1 Tahun 2011, ISSN: 2087-4685 JSK - 25
Menentukan Nilaiguna Arsip. Surat Edaran (SE) serius dalam mengelola arsip-arsip yang
ini merupakan amanah yang diberikan diciptakan dalam kerangka pembangunan
pemerintah Republik Indonesia kepada Kepala Indonesia. Keseriusan itu nampak tertuang dalam
Arsip Nasional Republik Indonesia yang dimuat Undang-undang Kearsipan Nomor 7 Tahun 1971
dalam pasal 4 tentang Jadwal Retensi Arsip pasal 3 tentang tujuan kearsipan yang berbunyi,
(JRA) ayat (2) yang berbunyi Arsip Nasional “tujuan kearsipan ialah untuk menjamin
menetapkan pedoman untuk digunakan sebagai keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional
petunjuk dalam menentukan nilaiguna arsip. tentang perencanaan, pelaksanaan dan
Keberadaan SE ini memperkuat jajaran aspek penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta
hukum bidang kearsipan mengingat isi informasi untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban
yang terekam didalam arsip bersifat khusus tersebut bagi pemerintah.” Berdasar pada
sehingga untuk pengaturan penyusutannyapun penjelasan tersebut diketahui, bahwa keseriusan
diperlukan prosedur hukum yang jelas dan legal. pengelolaan arsip merupakan bagian dari upaya
Didalam Undang-undang Nomor 7 pemerintah untuk menyelamatkan dokumen-
Tahun 1971 mengatur dengan jelas mengenai dokumen kegiatan penyelenggaran pemerintahan
tanggungjawab Arsip Nasional sebagai inti sebagai bahan bukti pertanggungjawaban
organisasi dari Lembaga Kearsipan Nasional pemerintah dalam penyelenggaraan
(lihat pasal 8 ayat (2) huruf a UU Nomor 7 pemerintahan.
Tahun 1971). Kewajiban kearsipan Lembaga Keberadaan lembaga-lembaga dan
Kearsipan Pusat dan Daerah telah diatur di dalam Badan-badan swasta dan/atau perorangan
Pasal 9 ayat (1). (2), (3). Sehubungan dengan merupakan bagian dari penyelenggaraan
kegiatan penyusutan arsip, maka peraturan dalam pemerintahan. Arsip yang tercipta sebagai akibat
Pasal 5 UU tersebut telah diatur mengenai aspek dari kegiatan mereka juga diatur pengelolaannya
hukum penyusunan JRA. Pasal 5 ayat (1) oleh pemerintah Republik Indonesia. Dalam
mengatur ketentuan legalitas JRA oleh Kepala perkembangannya, mengingat bahwa lembaga-
Arsip Nasional Republik Indonesia, tetapi Pasal lembaga/badan-badan swasta merupakan
5 ayat (2) yang mengatur tentang retensi arsip lembaga/badan profit, maka pemerintah
keuangan dan kepegawaian ditentukan JRA menerbitkan perundang-undangan kearsipan
keuangan harus terlebih dahulu meminta yang khusus mengatur tentang pengelolaan arsip
pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan. yang disiptakan oleh lembaga-lembaga/badan-
Adapun JRA kepegawaian harus terlebih dahulu badan swasta. Peraturan-peraguran tersebut
meminta pertimbangan dari Badan Pemeriksa diciptakan sebagai pedoman bagi mereka agar
Keuangan. Sehubungan dengan ketentuan tetap menjalankan sistem kearsipan dengan baik,
tersebut dan mempertimbangkan perkembangan efektif dan efisien. Perundang-undangan
dan kebutuhan yang berkaitan dengan kearsipan yang mengatur tentang sistem
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan kearsipan bagi lembaga-lembaga dan Badan-
negara, maka Kepala Arsip Nasional Republik badan swasta selain Undang-undang Nomor 7
Indonesia menerbitkan Peraturan Kepala Arsip Tahun 1971, PP Nomor 34 Tahun 1979, SE
Nasional Republik Indonesia Nomor 07 Tahun Kepala Arsip Nasional RI Nomor SE/01/1981
2007 tentang Jadwal Retensi Arsip Keuangan. dan SE/02/1983 juga;
Sedangkan Jadwal Retensi Arsip Kepegawaian 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1997
yang pernah diterbitkan sebagai Surat Keputusan tentang Dokumen Perusahaan
Bersama (SKB) Kepala Arsip Nasional Republik 2. PP Nomor 87 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Penyerahan dan Pemusnahan Dokumen
Negara Nomor 02 Tahun 2000 dan Nomor 22 Perusahaan
Tahun 2000 pada perkembangannya dinilai sudah 3. PP Nomor 88 Tahun 1999 tentang Tata Cara
tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan Pengalihan Dokumen Perusahaan ke Dalam
kebutuhan. Sebagai penggantinya, maka Mikrofilm atau Media Lainnya dan
diterbitkan Peraturan Bersama Kepala Arsip Legalisasi
Nasional Republik Indonesia dan Kepala Badan Dewasa ini manusia dihadapkan pada isu
Kepegawaian Negara tentang Jadwal Retensi globalisasi sebagai konsekuensi logis dalam
Arsip Kepegawaian Negeri Sipil dan Pejabat perkembangan perkembangan jaman.
Negara Nomor 05 Tahun 2007 dan Nomor 41 Sehubungan dengan hal tersebut, maka
Tahun 2007. percepatan perolehan informasi juga menjadi
Dari uraian tersebut di atas diketahui, kebutuhan yang tak terhindarkan sebagai
bahwa pemerintah Republik Indonesia cukup komponen pendukung utama dalam

JURNAL SISTEM KOMPUTER - Vol.1 No.1 Tahun 2011, ISSN: 2087-4685 JSK - 26
menyelesaikan tugas-tugas manusia dalam e. bahwa pemanfaatan Teknologi Informasi
bidangnya masing-masing. Kebutuhan tersebut berperan penting dalam perdagangan dan
direspons positif oleh komunitas teknologi pertumbuhan perekonomian nasional untuk
dengan menciptakan teknologi berbasis mewujudkan kesejahteraan masyarakat;
informasi. Kerjasama dalam bentuk komunikasi f. bahwa pemerintah perlu mendukung
yang intens tidak dapat dihindarkan untuk dapat pengembangan Teknologi Informasi melalui
menciptakan teknologi berbasis informasi seperti infrastruktur hukum dan pengaturannya
yang dibutuhkan oleh komunitas informasi sehingga pemanfaatan Teknologi Informasi
dengan basis datanya masing-masing. (Qalyubi, dilakukan secara aman untuk mencegah
dkk, 2007: 367). Dalam menyikapi kebutuhan penyalahgunannya dengan memperhatikan
informasi yang cepat, tepat dan akurat serta nilai-nilai agama dan sosial budaya
menyikapi kemajuan teknologi yang tak masyarakat Indonesia;
terbedung lagi maka pemerintah berinisiatif g. bahwa berdasarkan pertimbangan
mengakomodir kemajuan tersebut termasuk sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf
dalam bidang kearsipan. UU Nomor 7 Tahun b, huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f perlu
1971 sangat terbuka untuk perkembangan membentuk Undang-Undang tentang
tersebut. Pasal 1 huruf a maupun b jelas-jelas Informasi dan Transasksi Elektronik”
menyatakan “...arsip dalam berbagai bentuk
corak apapun baik dalam keadaan tunggal III. METODE STUDI
maupun berkelompok...”. Keberadaan PP Nomor
88 Tahun 1999 memungkinkan dilakukannya Metode Studi yang dilakukan, antara lain;
pengalihmediaan arsip sepanjang arsip aslinya 1. Konsultan melakukan studi banding ke
tetap disimpan sebagai bahan bukti untuk beberapa perpustakaan di industri sejenis
kepentingan hukum. Lebih jauh lagi mengenai dan perpustakaan umum untuk
arsip elektronik telah diatur dalam Undang- memberikan gambaran pengelolaan
undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi sistem manajemen perpustakaan yang
dan Transaksi Elektronik. Bagian considerans sesuai. Dalam studi banding ini,
Undang-undang ini menyebutkan, bahwa; konsultan beserta wakil dari PT Badak
a. bahwa pembangunan nasional adalah suatu NGL akan melihat dan mempelajari dari
proses yang berkelanjutan yang harus minimum 4 (empat) perpustakaan skala
senantiasa tanggap terhadap berbagai nasional dan internasional dengan
dinamika yang terjadi di masyarakat. kriteria yang berbeda dalam tingkat
b. bahwa globalisasi informasi telah kompleksitas dan sistem manajemen
menempatkan Indonesia sebagai bagian dari pengelolaannya. Selain itu konsultan
masyarakat informasi dunia sehingga juga akan melakukan studi banding pada
mengharuskan dibentuknya pengaturan minimum 1 (satu) Perusahaan skala
mengenai pengelolaan Informasi dan nasional dan 1 (satu) perusahaan
Transaksi Elektronik di tingkat Nasional internasional yang sudah memiliki
sehingga pembangunan Teknologi Informasi sistem pengelolaan arsip secara
dapat dilakukan secara optima, merata, dan digital/elektronik.
menyebar ke seluruh lapisan masyarakat guna 2. Konsultan akan melakukan diskusi dan
mencerdaskan kehidupan bangsa; wawancara untuk mendapatkan data dan
c. bahwa perkembangan dan kemajuan masukan dari semua pemakai
Teknologi Informasi yang demikian pesat (user/customer) dan sasaran calon
telah menyebabkan perubahan kegiatan pemakai (expected user) tentang harapan
kehidupan manusia dalam berbagai bidang kebutuhan untuk sistem pengelolaan
yang secara langsung telah mempengaruhi perpustakaan dan sistem pengelolaan
lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum arsip di PT Badak NGL. Dalam hal
baru; perpustakaan, pemakai adalah karyawan
d. bahwa penggunaan dan pemanfaatan dari berbagai tingkatan termasuk para
Teknologi Informasi harus terus Praktikan (trainee). Untuk pengelolaan
dikembangkan untuk menjaga, memelihara, arsip, pemakai adalah karyawan dari
dan memperkukuh persatuan dan kesatuan berbagai tingkatan, profesi sampai
nasional berdasarkan Peraturan Perundang- dengan Manajemen PT Badak NGL.
undangan demi kepentingan nasional; 3. Konsultan akan mempelajari
permasalahan pengelolaan, infrastruktur,

JURNAL SISTEM KOMPUTER - Vol.1 No.1 Tahun 2011, ISSN: 2087-4685 JSK - 27
organisasi, sistem, manajemen updating dokumen gambar tersebut yang
perpustakaan yang ada dan kebutuhan terintegrasi agar seluruh informasi di
yang diharapkan dari pemakai, alternetif- lingkungan accessible bagi authority user.
alternatif pengembangan dan Aplikasi dilengkapi dengan pelacakan
pengelolaannya, infrastruktur, organisasi, dokumen gambar awal hingga dokumen
manajemen, estimasi biaya kapital dan terupdate, pencipta maupun pengupdate
operasional untuk perbaikan dan dokumen, tanggal updateing dokumen dan
pengembangan perpustakaan yang ada. lokasi dimana fisik dokumen berada.
4. Konsultan akan mempelajari
permasalahan pengelolaan, infrastruktur, 4. 2 Bidang Perpustakaan
sistem, manajemen 1. Proses Alih Media, meliputi:
pengelolaan/perlakuan arsip yang ada a. seleksi dokumen; proses seleksi ini
dan kebutuhan yang diharapkan dari diperlukan untuk menentukan koleksi
pemakai, alternatif-alternatif perbaikan perpustakaan mana yang akan
pengelolaannya, infrastruktur, dialihmendiakan. Tentuanya tidak semua
manajemen, estimasi biaya kapital untuk koleksi perpustakaan akan dialihmedia.
perbaikan sistem pengelolaan/perlakuan b. Scanning, proses mengubah dokumen
dokumen arsip. printed (paper-based) menjadi electronic-
5. Konsultan akan membuat laporan awal, based
memberikan presentasi dan laporan akhir c. inputing; proses pemberian abstraksi dan
studi termasuk membuat usulan dan indeksi dari koleksi maupun deskripsi
kesimpulan serta rekomendasi untuk bibliografis yang sudah dalam bentuk
perbaikan sistem pengelolaan elektronik .
perpustakaan dan arsip.
d. editing; proses penyuntingan dari koleksi
apabila ada perubahan dalam proses alih
media.
IV. ANALISIS KEBUTUHAN DAN 2. Koordinasi dengan TI untuk menata ulang
PENGEM-BANGAN beberapa Software yang dimiliki (ELIDA,
E-Doc, Ellips)
4. 1. Bidang Kearsipan 3. Integrasi sistem elektronik untuk
1. Digitalisasi
perpustakaan. Focus dan tujuan utama dari
a. Scanning, menggunakan mesin scanner integrasi system perpustakaan adalah
berkecepatan tinggi dan berkapasitas Sistem Temu Balik Informasi khususnya
ukuran besar. dalam hal pencarian, penelusuran dan
b. Inputing, dilengkapi aplikasi untuk penemuan koleksi perpustakaan. Adanya
melakukan rename dokumen, abstraksi kebutuhan akan kecepatan, keakuratan, dan
dan keterangan-keterangan pendukung ketepatan penemuan koleksi menjadikan
dokumen tersebut. integrasi system elektronik semakin krusial.
c. Saving, digunakan untuk menyimpan 4. Salah satu komponen dalam integrasi
dokumen pada central data dan system elektronik adalah kebutuhan akan
melakukan back-up secara rutin. mesin pencari lokal (Local Search
d. Distributing, menggunakan aplikasi Engine). Aplikasi mesin pencari ini harus
pengelolaan buku agenda elektronik. terkoneksi ke seluruh perpustakaan seksi
2. Program aplikasi pengelolaan dokumen dan departemen di PT Badak sehingga
elektronik menggunakan buku agenda proses penelusuran koleksi dapat dilakukan
elektronik hingga distribusi dan disposisi di tiap perpustakaan secara real time.
dokumen yang terintegrasi agar seluruh 5. Sentralisasi Data; dalam hal ini kebutuhan
informasi di lingkungan accessible bagi akan sistem klasifikasi dan katalogisasi
authority user. Aplikasi ini dilengkapi yang terpusat. Salah satu yang menjadi
dengan system search dengan kata tangkap focus dalam sentralisasi data adalah bentuk
nomor agenda, klasifikasi dokumen, subyek Katalog Induk (Union Catalogue) koleksi
dokumen, dan/atau tanggal dokumen perpustakaan PT Badak, sehingga semua
sehingga memudahkan penemuan kembali. data koleksi dapat diperoleh melalui satu
3. Program aplikasi pengelolaan dokumen pangkalan data yang dapat didistribusikan
gambar elektronik hingga proses pencatatan

JURNAL SISTEM KOMPUTER - Vol.1 No.1 Tahun 2011, ISSN: 2087-4685 JSK - 28
ke setiap perpustakaan seksi dan Saran
departemen. Adapun saran yang dapat diberikan
sehubungan dengan pelaksanaan penelitian ini
4. 3 Bidang Teknologi Informasi adalah :
Kebutuhan User 1. Perlu adanya dukungan yang kuat dari
a. Ketersediaan Aplikasi Kearsipan dan Top Level Manajemen dan
Perpustakaan yang terintegrasi pada implementasinya secara konsisten,
seluruh lokasi penyimpanan dokumen dan 2. Perlunya dilakukan update SOP
arsip dengan batasan wewenang, Manajemen Kearsipan PTB yang
b. Ketersediaan kapasitas media standart ISO 9000:2008 termasuk
penyimpanan data yangg mencukupi, hasil penyeragaman business process dan
pengamatan di lapangan bahwa sistem pemisahan antara kearsipan dengan
edocsys sdh baik, hanya kapasitas storage perpustakaan secara konsisten,
kurang mencukupi (karena sub-sistem ini 3. Menunjuk satu departemen yang telah
tidak pada lingkungan production), exist di PT Badak NGL yang
sehingga baru digunakan 2 tahun space membawahi bidang perpustakaan dan
sudah tidak tersedia, kearsipan untuk bertugas mengelola
c. Ketersediaan terminal akses pada tiap user dokumen-dokumen vital, dokumen
yang membutuhkan akses. inaktif, dokumen statis milik perusahaan
d. Network section membutuhkan transmisi yang diperkuat dengan pembuatan
yang lebih baik, saat ini menggunakan Peraturan perundangan yang mengatur
multi mode (jarak jauh hanya smp 100 fungsi departemen tersebut, dalam hal
Mbps), dibutuhkan minimal 1 Gbps. ini adalah Information and
Network tidak dapat mengadakan transmisi Communication System (ICS)
sendiri karena itu adalah wewenang dari Department, dimana Record Center yang
bagian radio and communication, bertugas mengelola kearsipan dan
e. Radio and Communication Section akan Library yang bertugas mengelola
menggelar transmisi kabel FO baru perpustakaan,
menunggu dari request network, 4. Pendirian bagian khusus yang bertugas
f. Planning tahun 2010 : CCTV / security khusus menangani Arsip dan
master plan, jaringan network plant dan Perpustakaan PT Badak NGL,
network general dihubungkan, artinya 5. Digitalisasi/alih media semua dokumen
beban network menjadi lebih berat. perusahaan (konvensional maupun
media baru) sehingga tiap seksi mudah
PENUTUP mengakses secara elektronik, ruang depo
dan SDM pun menjadi lebih efektif dan
Kesimpulan efisien,
Dari hasil analisa dan pembahasan dapat 6. Pelatihan kearsipan berkesinambungan,
disimpulkan bahwa : berjenjang, dan bersertifikasi sesuai
1. Kurang koordinasi antara seksi Network dengan urutan daur hidup arsip baik
dan Communication, manajemen arsip konvensional,
2. Backbone kurang reliabel, karena manajemen arsip media baru,
mengandalkan transmisi dari TOB ke manajemen arsip elektronik sampai
NAB sebesar 4 Gbps etherchanel. dengan digitaliasi dokumen bagi semua
Apabila link TOB-NAB terkendala sekretaris dan Clerk.
maka jaringan tersendat, 7. Pengembangan program aplikasi
3. Standar cabling UTP pada lapis akses, pengelolaan dokumen gambar elektronik
kami dapatkan data link hanya 10 Mbps dengan bantuan teknologi informasi,
pada satu titik di perpustakaan. untuk dokumen gambar hingga proses
Setting IP kami dapatkan ada satu titik yg pencatatan updating dokumen gambar
memiliki gateway pada LAN yg berbeda. tersebut yang terintegrasi agar seluruh
informasi di lingkungan accessible bagi
authority user.

JURNAL SISTEM KOMPUTER - Vol.1 No.1 Tahun 2011, ISSN: 2087-4685 JSK - 29
DAFTAR PUSTAKA Yuli Christyono,

[1]. Benedict, Karen. Di dalam Bradsher, James


Gregory. 1988. Archival Ethics. London:
Mansell Publishing Limited
[2]. Brown, C.M. 1999. Information Seeking
Behaviour of Scientist in The Electronic
Age: astronomers, chemist, mathematicians,
and physicts. Journal of The American
Society for Information Science, Vol. 50 No
10
[3]. Daryan, Yayan, dkk. Terminologi
Kearsipan Indonesia.Jakarta: PY Sigma
Cipta Utama dan Bandung: LP2A
[4]. Ellis, Judith.1993. Keeping Archives.
Victoria-Australia: The Australian Society
of Archives Inc.
[5]. Kennedy, Jay. 1998. Records Management.
Second Edition. South Melbourn-Australia:
Addison Wesley Longman Pty Limited
[6]. Laloo, J. 2000. Information, Information
Needs and Information Seeking. McGraw
Hill, USA.
[7]. Pederson, Ann, dkk. 1987. Keeping
Archives. Sydney: The Australian Society of
Archives Inc.
[8]. Weir, Thomas E., Jr. New Automation
Techniques for Archivistists di dalam
Managing Archives and Archval
Institutions. London, Mansell Publishing
Limited.
[9]. Wilson, T.D. 2000. Human Information
Behavior. University of Sheffield.
[10].Yusup, Pawit M. 1995. Pedoman Praktis
Mencari Informasi. PT Remaja Rosdakarya,
Bandung

Kodrat Imam Satoto, dilahirkan di Madiun, Indonesia, pada tahun


1963. Beliau mendapatkan gelar sarjana dan magister dari jurusan
Teknik Elektro, Universitas Gadjah Mada, pada tahun 1991 dan
2002. Saat ini, Beliau aktif menjadi dosen di jurusan Teknik
Elektro, Universitas Diponegoro-Semarang sejak tahun 1993.
Bidang penelitian yang digeluti adalah basis data, jaringan
komputer, teknologi dan sistem informasi.

Adian Fatchur Rochim, dilahirkan di Semarang,Indonesia, pada


tahun 1973. Beliau mendapatkan gelar sarjana dari jurusan Teknik
Elektro, Universitas Diponegoro, pada tahun 1997 dan gelar
magister dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut
Teknologi Bandung, pada tahun 2003. Saat ini, Beliau aktif menjadi
dosen di jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Diponegoro, sejak tahun 1998. Bidang penelitian yang digeluti
adalah jaringan komputer, mikroprosesor dan teknologi informasi.

JURNAL SISTEM KOMPUTER - Vol.1 No.1 Tahun 2011, ISSN: 2087-4685 JSK - 30

You might also like