You are on page 1of 13

Jurna Soshum Insentif ISSN 2655-268X | 2655-2698

DOI : https://doi.org/10.36787/jsi.v1i1.33

Pengaruh Latihan Vokal terhadap Perubahan Kemampuan Menelan


pada Pasien Stroke Infark di Ruang Cempaka Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Slamet Garut Tahun 2015
Zahara Farhan & Sulastini
STIKes Karsa Husada Garut

Abstract. Stroke infarction occurs due to disturbances in neurological system such as loss of motor
function, sensibility and loss of consciousness due to tissue death due to oxygen supply to the brain is
disrupted. Manifestations are impaired ability to swallow. One of the interventions to address the impaired
ability to swallow, namely vokal exercises. This study aimed to influence vokal exercises to changes in
swallow ability stroke infarction in room Cempaka dr. Slamet Garut Hospital. This study was conducted in
May - June 2015 in room Cempak dr. Slamet Garut Hospital using a quasi experimental design. The
sampling technique used purposive sample of 10 respondent. Date collection used observation checklist
sheet and direct observations of researchers. The hypothesis test usedis Mann-Whitney. Hypothesis test
results showed there are significant (p 0.004) vokal exercises to changes in the patient's ability to swallow
infarction stroke at Cempaka Room dr. Slamet Garut Hospital with a meanof the ability to swallow priorto
the vokal exercises of 3.00 and after the vokal exercises of 5.50.The results could be used as reference
material and consideration for physicians and nurses in dealing with stroke patients with impaired
myocardial swallow function by doing vokal exercises.
Keywords : Stroke Infarction, Vokal Exercise, Ability Swallow

Abstrak. Stroke infak terjadi karena gangguan pada sistem neurologi berupa kehilangan fungsi motorik,
sensibilitas dan kehilangan kesadaran karena kematian jaringan akibat suplai oksigen ke otak terganggu.
Berdasarkan data dari rekam medik RSUD dr.Slamet Garut tahun 2014, jumlah penderita stroke infark
sebanyak 1.254 orang. Manifestasi yang sering terjadi adalah gangguan kemampuan menelan. Salah satu
intervensi untuk mengatasi gangguan kemampuan menelan yaitu latihan vokal. Tujuan penelitian
mengetahui pengaruh latihan vokal terhadap perubahan kemampuan menelan stroke infark di ruang
Cempaka RSUD dr. Slamet Garut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2015 di ruang Cempaka
RSUD dr. Slamet Garut dengan menggunakan desain kuasi eksperimen. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive samplingsebanyak 10 responden.Pengumpulan data menggunakan lembar ceklis
observasi dan pengamatan langsung peneliti. Uji hipotesis dengan menggunakan Wilcoxon. Hasil uji
hipotesis terdapat pengaruh (p0,004) latihan vokal terhadap perubahan kemampuan menelan pada pasien
stroke infark di Ruang Cempaka RSUD dr. Slamet Garut dengan nilai rerata kemampuan menelansebelum
dilakukan latihan vokal sebesar 3,00 dan setelah dilakukan latihan vokal sebesar 5,50. Hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan pertimbangan bagi dokter dan perawat dalam menangani
pasien stroke infark yang mengalami gangguan fungsi menelan dengan cara melakukan latihan vokal.
Kata Kunci : Stroke Infark, Latihan Vokal, Kemampuan Menelan

A. PENDAHULUAN stroke di Indonesia dari 8,3 juta jiwa


pada tahun 2007 menjadi 12,1 juta jiwa
Berdasarkan data WHO,
pada tahun 20131. Berdasarkan data
terdapat 15 juta orang di dunia
dari Dinas Kesehatan Kabupaten
menderita stroke setiap tahunnya
Garut, penyakit stroke merupakan
dengan jumlah kematian sebanyak 5
penyebab kematian utama dengan
juta orang pertahun dan sebagian
jumlah penderita sebanyak 1.340 orang
lainnya mengalami kecacatan
selama satu tahun, termasuk di RSUD
permanen. Penyakit stroke di Indonesia
dr.Slamet Garut yang berjumlah
merupakan penyebab kematian utama.
sebanyak 1.254 orang.
Hasil Riset Kesehatan Dasar
Stroke yang disebabkan oleh
(Riskesdas) Kementerian RI tahun
perdarahan pada jaringan otak dan
2013 terjadi peningkatan prevalensi

43
44 | Zahara Farhan, et al.

lapisan pembungkus otak disebut latihan vokal untuk membiasakan lidah


stroke hemoragik, sedangkan stroke agar tidak kaku dan memperbaiki
yang disebabkan oleh adanya trombus kekakuan saat berbicara, serta melatih
atau emboli disebut stroke infark (Non fungsi saraf yang ada di sekitar rongga
Hemoragik)3. Stroke infak mulut. Teknik latihan vokal dapat
mengakibatkan gangguan pada sistem dilakukan dengan mengucapkan huruf
neurologi berupa kehilangan fungsi A, I, U, E, O dengan jelas dan lantang
motorik, sensibilitas dan kehilangan selama 3-5 menit sebanyak 3 kali
kesadaran karena kematian jaringan sehari selama 1 minggu berturut-turut.
akibat suplai oksigen ke otak Beberapa hasil penelitian
terganggu. tentang pengaruh latihan menelan
Manifestasi klinis yang muncul terhadap status fungsi menelan pada
akibat dari stroke infark salah satunya pasien stroke infark yang mengalami
penurunan kemampuan fungsi disfagia diperoleh hasil bahwa, nilai
menelan. Menelan merupakan proses rata-rata kelompok yang diberi
yang kompleks karena melibatkan perlakuan latihan menelan 3 kali sehari
beberapa fungsi saraf kranial. setiap jam makan selama 6 hari
Gangguan menelan disebabkan oleh berturut-turut mempunyai nilai yang
paresis atau kerusakan nervus fasialis, lebih tinggi dibanding kelompok
nervus trigeminus, nervus hipoglosus, kontrol yang tidak diberi perlakuan,
nervus glossoparingeus, dan nervus dengan p-value sebesar 0,02 yang
vagus. Nervus-nervus tersebut mempunyai makna bahwa latihan
berperan dalam proses mengunyah dan menelan dapat meningkatkan status
bicara. Adanya gangguan pada salah fungsi menelan pada pasien stroke
satu nervus tersebut maka akan infark yang mengalami disfagia.
berdampak pada keadekuatan fungsi Berdasarkan hasil studi
menelan, mengunyah atau fungsi pendahuluan yang dilakukan melalui
wicara3. Timbulnya gangguan fungsi wawancara dengan perawat di ruang
menelan dapat mengakibatkan penyakit saraf cempaka RSUD
terjadinya dehidrasi, malnutrisi, dr.Slamet Garut, sebagian besar pasien
bahkan pneumonia akibat kerusakan stroke mengalami gangguan dalam
katup epiglotis yang memungkinkan reflek menelan. Hal ini didukung oleh
terjadinya aspirasi cairan atau makanan hasil observasi dimana dari 21 pasien
ke dalam saluran pernafasan. stroke infark 14 orang mengalami
Penatalaksanaan pasien yang gangguan menelan dan 4 orang
mengalami gangguan fungsi menelan terpasang alat bantu makan
akibat stroke infark dapat dilakukan (Nasogastric Tube). Pemasangan NGT
melalui terapi non farmakologi berupa merupakan tindakan yang beresiko jika
terapi gabungan latihan dan dilakukan tidak sesuai prosedur dan
kompensasi seperti memodifikasi diet asupan makanannya terbatas hanya
dan latihan motorik oral. Latihan makanan cair saja. Selain itu juga
motorik oral bisa dilakukan dengan pasien perlu dilatih untuk
cara latihan vokal, terapi wicara, mengembalikan kemampuan menelan
latihan mengunyah atau latihan selama proses perawatan, karena
menelan makanan. Latihan vokal penanganan yang tepat dalam
adalah terapi rehabilitasi yang pemberian asuhan keperawatan bisa
dilakukan dengan cara mengucapkan mengurangi komplikasi akibat
huruf vokal A, I, U, E, O. Tujuan gangguan menelan.

Volume 1, No. 1, Tahun 2018


Pengaruh Latihan Vokal terhadap Perubahan Kemampuan Menelan | 45

B. RUMUSAN MASALAH Hipertensi dapat


disebabkan oleh arterosklerosis
Berdasarkan uraian dan
pembuluh darah serebral
fenomena di atas, maka rumusan
sehingga mengalami penebalan
masalah penelitian ini adalah “Adakah
dan degenerasi yang kemudian
Pengaruh Latihan Vokal terhadap
pecah dan menimbulkan
Perubahan Kemampuan Menelan pada
perdarahan.
Pasien Stroke Infark di Ruang
Cempaka Rumah Sakit Umum Daerah b. Penyakit Kardiovaskuler
dr.Slamet Garut tahun 2015?”. Penyakit arteri
koronaria, gagal jantung
C. TUJUAN PENELITIAN kongestif, dan hipertrofi
Tujuan Umum ventrikel kiri menyebabkan
penurunan Cardiac Output
Mengetahui pengaruh latihan (CO) yang berdampak
vokal terhadap perubahan kemampuan terganggunya perfusi darah ke
menelan pasien stroke infak di ruang otak (iskemia serebral).
cempaka Rumah Sakit Umum Daerah a. Diabetes Melitus (DM)
dr.Slamet Garut tahun 2015. Komplikasi dari
Tujuan Khusus penyakit DM terjadinya
mikrovaskularisasi dan
1. Mengidentifikasi kemampuan
aterosklerosis yang dapat
menelan pasien stroke infark
mengakibatkan emboli dan
sebelum dan sesudah dilakukan
menurunkan perfusi darah ke
latihan vokal.
otak.
2. Menganalisis pengaruh latihan
b. Merokok
vokal terhadap perubahan
Nikotin akan
kemampuan menelan pada
menyebabkan terjadinya
pasien stroke infark di ruang
timbunan plaque pada
cempaka Rumah Sakit Umum
pembuluh darah sehingga
Daerah dr.Slamet Garut tahun
memungkinkan terjadinya
2015.
arteroklerosis yang
Kajian Pustaka dan Kerangka mengakibatkan menurunnya
Pemikiran Penelitian suplai darah ke otak.
Konsep Dasar Stroke Infark c. Alkoholik
Alkohol akan
1. Definisi Stroke Infark menyebabkan terjadinya aritmia
Sroke infark adalah jantung yang berdampak pada
terganggunya sirkulasi serebral yang kelainan motilitas pembuluh
disebabkan oleh adanya penyumbatan darah sehingga terjadi emboli
pembuluh darah oleh trombus atau serebral.
embolus yang mengakibatkan d. Peningkatan Kolesterol
menurunnya suplai oksigen ke otak Peningkatan kolesterol
(hipoksia serebral) yang berdampak tubuh menyebabkan
terhadap kematian jaringan otak. arteroklerosis dan terbentuknya
2. Faktor Resiko Stroke Infark emboli lemak sehingga terjadi
Faktor resiko terjadinya stroke antara penurunan suplai darah ke otak.
lain: e. Obesitas
a. Hipertensi Individu obesitas

DOI : https://doi.org/10.36787/jsi.v1i1.33
46 | Zahara Farhan, et al.

memiliki kecenderungan tergantung pada lokasi dan ukuran


peningkatan kadar kolesterol arteri yang tersumbat dan kekuatan
yang tinggi dan kecenderungan sirkulasi kolateral ke area yang
mengalami hipertensi yang disuplai.
berdampak terjadinya Iskemia dengan cepat bisa
penurunan suplai darah ke otak. menggangu metabolisme. Kematian sel
f. Riwayat Keluarga dan perubahan yang permanen dapat
Faktor genetik dalam terjadi dalam waktu 3-10 menit.
keluarga disini bukan karena Tingkat oksigen dasar klien dan
stroke bisa menurun lewat gen, kemampuan mengonpensasi
melainkan resiko terjadinya menetukan seberapa cepat perubahan
strok karena faktor penyakit yang tidak bisa diperbaiki akan terjadi.
yang bisa menurun seperti Tekanan perfusi serebral harus turun
hipertensi, DM, atau kelainan dua pertiga dibawah nilai normal (nilai
bawaan pada pembuluh darah. tengah tekanan arterial sebanyak 50
g. Usia mmHg atau dibawahnya dianggap nilai
Semakin bertambahnya normal) sebelum otak tidak menerima
usia resiko terjainya stroke aliran darah yang adekuat. Dalam
semakin tinggi jika tidak bisa waktu yang singkat, klien yang sudah
menjaga pola hidup sehat. kehilangan kompensasi autoregulasi
h. Stres Emosional. akan mengalami manifestasi dari
Stres emosional gangguan neurlogis. Penurunan perfusi
merupakan salah satu penyebab serebral biasanya disebabkan oleh
terjadinya hipertensi yang sumbatan yang terjadi, kemudian
mengakibatkan arterosklerosis mengakibatkan iskemik pada jarigan
pembuluh darah serebral. otak yang mendapatkan suplai darah
3. Patofisiologi Stroke Infark (Non dari arteri yang terganggu dan karena
Hemoragik) adanya pembengkakan di jaringan
Otak sangat sensitif terhadap sekelilingnya. Sel-sel di bagian tengah
kondisi penurunan atau hilangnya atau utama pada lokasi stroke akan
suplai darah. Hipoksia dapat mati dengan segera setelah kejadian
menyebabkan iskemik serebral karena stroke terjadi. Hal ini dikenal dengan
tidak seperti jaringan pada bagian istilah cedera sel-sel saraf primer
tubuh lain. Otak tidak bisa (primary neuronal injury).
menggunakan metabolisme anaerob Beberapa proses reaksi
jika terjadi kekurangan oksigen atau biokimia akan terjdi dalam hitungan
glukosa. Otak diperfusi dengan jumlah menit pada kondisi iskemik serebral.
yang cukup banyak dibanding organ Reaksi-reaksi tersebut seperti
lain yang kurang vital untuk neurotoksin, oksigen radikal bebas
mempertahankan metabolisme (oxygen free radicals), nitro ksigen
serebral. Iskemik jangka pendek dapat (nitric oxide), dan glumatat
mengarah kepada penurunan sistem (glutamate) akan dilepaskan. Asidosis
neurologis sementara atau Trancient lokal juga akan terbentuk, depolarisasi
Iskemik Attack (TIA). Jika aliran darah membran akan terjadi, sehingga
tidak diperbaiki, terjadi kerusakan hasilnya akan terjadi edema sitotoksik
yang tidak dapat diperbaiki pada dan kematian sel. Hal ini dikenal
jaringan otak atau infark dalam dengan perlukaan sel-sel saraf
hitungan menit. Luasnya infark sekunder (scondary neuronal injury).

Volume 1, No. 1, Tahun 2018


Pengaruh Latihan Vokal terhadap Perubahan Kemampuan Menelan | 47

Bagian yang membengkak setelah Hemianopia homonimus


iskemik bisa mengarah kepada (figur 70-4) adalah kehilangan
penurunan fungsi saraf sementara. penglihatan pada setengah
Edema bisa berkurang dalam beberapa bagian yang sama dari lapang
jam atau hari dan penderita stroke bisa pandang dari setiap mata. Klien
kembali menggunakan beberapa fungsi hanya bisa melihat setengah
tubuhnya. dari penglihatan normal.
4. Manifestasi Klinis Stroke Infark f. Sindrom Horner
Gangguan khusus yang dapat terjadi Sindrom horner adalah
setelah serangan stroke diantaranya: paralisis pada saraf simpatis ke
a. Hemiparesis dan mata yang menyebabkan
Hemiplegia tenggelamnya bola mata, ptosis
Hemiparesis bagian kelopak mata atas,
(kelemahan) atau hemiplegia bagian bawah kelopak mata
(paralisis) pada salah satu sedikit terangkat, pupil
bagian tubuh dapat terjadi mengecil, dan air mata
setelah stroke. Penurunan berkurang.
kemampuan ini biasanya g. Agnosia
disebabkan oleh infark pada Agnosia adalah
bagian otak yang mengntrol gangguan pada kemampuan
gerakan (saraf motorik) dari mengenali benda melalui indra.
korteks bagian depan. Tipe yang paling sering adalah
b. Afasia agnosia pada indra penglihatan
Afasia adalah penurunan dan indra pendengaran.
kemampuan berkomunikasi, h. Negleksi Unilateral
bisa melibatkan sebagian atau Negleksi unilateral
seluruh aspek dari komuniksi adalah ketidakmampuan
seperti berbicara, membaca, merespon stimulus pada bagian
menulis, dan memahami kontralateral dari bagin infark
pembicaraan. serebral.
c. Disartia dan Disfagia i. Penurunan Sensorik
Disartia adalah kondisi Perubahan sensorik
artikulasi yang diucapkan tidak dapat terjadi karena stroke pada
sempurna yang menyebabkan jalur sensori dari lobus paritel
kesulitan dalam berbicara. yang disuplai oleh arteri
Disfagia adalah serebral anterior atau bagian
ketidakmampuan menelan tengah.
cairan atau makanan. j. Inkontinensia
d. Perubahan Penglihatan Stroke bisa
Stroke yang terjadi di mengakibatkan disfungsi pada
bagian lobus parietal atau sistem pencernaan dan
temporal bisa mengganggu perkemihan. Salah satu tipe
jaringan penglihatan dari neurologi perkemihan adalah
saluran optik ke korteks tidak dapat menahan kandung
oksipital dan mengganggu kemih, otak tidak bisa
ketajaman penglihatan. mengartikan pesan dengan tepat
e. Hemianopia sehingga mengakibatkan
Homonimus kondisi sering berkemih dan

DOI : https://doi.org/10.36787/jsi.v1i1.33
48 | Zahara Farhan, et al.

merasa sangat ingin buang air komplikasi akibat immobilisasi,


kecil. Terkadang klien juga seperti infeksi paru, dekubitus,
mengalami kesulitan buang air serta Deep Vein Thrombosis (DVT)
besar jika terjadi gangguan yang dapat mengancam jiwa
neurolgi sistem pencernaan. pasien.
5. Penatalaksanaan Keperawatan g. Memberikan kesempatan dan
pada Stroke Infark melatih pasien untuk mandiri
Pasien stroke idealnya dirawat h. Memberi kesempatan kepada
di unit stroke, peran perawat disini pasien dan keluarga untuk berlatih
sangat utama sehingga perawat yang dan beradaptasi dengan kelemahan
bertugas di unit stroke harus memiliki yang dialami.
pengetahuan dan keterampilan i. Memberikan edukasi kepada
merawat pasien stroke, yang diperoleh pasien dan keluarga tentang
melalui pendidikan khusus yang perawatan pasien stroke di rumah
terprogram dan terstruktur, yang dan membantu pasien untuk
dibuktikan dengan sertifikat. Peran beradaptasi dengan pola kehidupan
utama perawat dalam tim stroke yang baru.
mencakup peran sebagai pemberi Gangguan Fungsi Menelan pada
layanan asuhan keperawatan atau Pasien Stroke Infark
provider, pendidik atau educator,
penasihat atau consellor bagi pasien Dampak negatif dari stroke
dan keluarga, fasilitator, dan peran dapat mengakibatkan sel neuron
sebagai peneliti atau researcher. mengalami nekrosis atau kematian
Adapun penatalaksanaan keperawatan jaringan, sehingga mengalami
pada pasien stroke diantaranya : gangguan fungsi. Gangguan fungsi
a. Melakukan observasi status yang terjadi tergantung pada besarnya
neurologidan keadaan umum lesi dan lokasi lesi. Pada stroke fase
pasien secara ketat, melakukan akut, pasien dapat mengalami
deteksi dini adanyagangguan gangguan menlan atau disfagia.
menelan dan inkontinensia urin, Gangguan menelan pada pasien stroke
serta melakukan mobilisasi dapat disebabkan oleh edema otak,
dinidan stimulasi dini. menurunnya tingkat kesadaran,
b. Mengkaji status fungsi psikososial ataupun akibat proses diaschisis, yang
pasien. biasanya bersifat sementara. Tetapi
c. Mendeteksi efek samping obat bila lesi terjadi di daerah batang otak,
yang mungkin terjadi. kemungkinan pasien akan mengalami
d. Memberikan bantuan dalam gangguan menelan (disfagia) yang
memenuhi kebutuhan sehari-hari menetap. Lesi pada hemisfer kiri
dan memberikan dukungan menyebabkan menurunnya aktifitas
terhadap kebutuhan psikologis motorik di oral dan apraxia, sedangkan
pasien lesi di hemisfer kanan berhubungan
e. Memberikan perlindungan untuk dengan terlambatnya refleks menelan,
mencegah jatuh atau cedera bolus tertahan difaring, sehingga dapat
f. Mencegah/ meminimalkan menyebabkan aspirasi.
komplikasi dengan cara Selama fase akut tidak ada
melakukan observasi ketat dan hubungannya antara kejadian aspirasi
melakukan intervensi keperawatan atau gangguan menelan (disfagia)
untuk mencegah terjadinya dengan lokasi stroke dan letak lesi.

Volume 1, No. 1, Tahun 2018


Pengaruh Latihan Vokal terhadap Perubahan Kemampuan Menelan | 49

Stroke akut pada batang otak 3. Fase Esofagus


kemungkinan dapat menyebabkan Kelainan yang mungkin terjadi
disfagia dengan atau defisit neurologik pada fase ini adalah kelainan dinding
yang lain. Hampir 62,5 pasien stroke esofagus atau kelemahan peristaltik
batang otak mengalami aspirasi, esofagus.
terutama lesi pada medula atau pons. Latihan Vokal pada Pasien Stroke
Risiko aspirasi akan meningkat bila Infark
mengenai bilateral, dan biasanya
berupa aspirasi yang tersembunyi. 1. Koordinasi Vokal dengan Saraf
Saraf kranial X sampai XII di Otak.
dismobilitas dan asimetris faring, Berdasarkan kajian
laring tidak menutup sempurna, neurolinguistik, membunyikan suatu
terkumpulnya bolus di vallecula, dan huruf melibatkan ratusan saraf. Saraf-
tidak sempurnanya rileksasi atau saraf tersebut berkoordinasi antara satu
spasme dari krikofaringeal. Gangguan dengan yang lain agar dapat
menelan bisa terjadi pada fase berikut menghasilkan bunyi yang akan
ini : diucapkan oleh seseorang. Gangguan
1. Fase Oral pada salah satu saraf menyebabkan
Kelemahan otot menelan pada gangguan terhadap alat ucap.
fase oral dapat berupa kelemahan otot Akibatnya bunyi yang dihasilkan akan
lidah, buruknya koordinasi bibir, pipi, cacat atau membuat pendengar
dan lidah yang menyebabakan kesulitan untuk menafsirkannya. Hal
terkumpulnya maknan dalam mulut ini disebabkan karena alat-alat ucap
atau masuknya bolus ke faring sebelum tidak dapat berfungsi dengan baik
menelan yang dapat menyebabkan untuk membunyikan suatu fonem,
aspirasi. Gangguan pada fase oral ini yang bisa membawa perubahan pada
juga dapat berupa gangguan inisiasi bunyi bahasa yang akan diucapkan.
menelan oleh perubahan status Ucapan akan menyimpang dari apa
menelan dan kognitif, yang beresiko yang seharusnya dibunyikan dan
terjadi pengumpulan bolus makanan di keadaan ini akan sulit dipahami oleh
rongga mulut dan resiko terjadi pendengar. Saraf utama yang terlibat
aspirasi. dalam menghasilkan ucapan adalah:
2. Fase Faringeal a. Saraf kranial ke V
Pada fase ini, dapat terjadi (Trigeminus) yang berperan
disfungsi palatum dan faring superior dalam pergerakan mulut dan
yang menyebabkan makanan atau rahang.
cairan refleks ke nasofaring. Dapat b. Saraf kranial ke X (Vagus)
juga terjadi berkurangnya elevasi yang beperan dalam otot-
laring dan faring sehingga otot pita suara.
meningkatkan resiko aspirasi. c. Saraf kranial ke XII
Gangguan lainnya terjadi kelemahan (Hipoglossus) yang
otot kostriktor faring yang berperan dalam pergerakan
menyebabkan pengumpulan bolus di lidah.
valekula dan sinus piriformis yang Dari fisiologi otak manusia
beresiko terjadi aspirasi, atau dapat diketahui bahwa otak memegang peran
juga terjadi gangguan pada otot yang sangat penting dalam bahasa.
krikofaring yang akan mengganggu Apabila input yang masuk adalah
koordiasi prosese menelan. dalam bentuk lisan, maka bunyi-bunyi

DOI : https://doi.org/10.36787/jsi.v1i1.33
50 | Zahara Farhan, et al.

itu ditanggapi di lobus temporal, c. Anjurkan klien untuk


khususnya oleh korteks primer melakukan latihan vokal
pendengaran. selama 3-5 menit.
2. Teknik Latihan Vokal d. Amati pasien selama
Teknik latihan vokal dilakukan melakukan latihan vokal.
dengan cara mengucapkan huruf “ A, I, e. Lakukan kontrak waktu
U, E, O” sesering mungkin. Adapun untuk latihan vokal
tahapannya seperti berikut : selanjutnya.
a. Berdiri di depan cermin Kerangka Pemikiran Penelitian
(jika kondisi klien
memungkinkan) Pengaruh Latihan Vokal terhadap
b. Ucapkan (keluarkan suara) Perubahan Kemampuan Menelan
vokal A, I, U, E, O dengan pada Pasien Stroke Infark
suara keras dan lantang.
Pasien Dilakukan Nilai 1: Satu kriteria terpenihi.
c. Lakukan sesering mungkin, Stroke penatalaks Nilai 2 : Dua kriteria terpenuhi.
Mengalami Nilai 3 : Tiga kriteria terpenuhi.
minimal setiap sebelum Infark yang
sedang
gangguan
anaan non
farmakolo Nilai 4 : Empat kriteri
pada terpenuhi.
makan. dalam nervus V,
gi :
1. Latihan
Nilai 5 : Lima kriteri terpenuhi.
proses VII, IX, Nilai 6 : Semua kriteria menelan
d. Jika bosan dengan cara ini, perawatan XII
Motori
k
yang baik
terpenuhi.
bisa dengan cara membaca dan
pengobatan
2. Latihan
Vokal
koran atau bernyanyi .

dengan suara keras.


Keterangan :
3. Indikasi Latihan Vokal
Latihan vokal diindikasikan : Diteliti
untuk penderita stroke yang mengalami
gangguan bicara atau berkomunikasi, : Tidak diteliti
serta melatih kemampuan mengunyah : Alur Penelitian
dan menelan. Latihan vokal Sumber: Modifikasi dari Muttaqin, Arif. (2008),
diindikasikan untuk pasien gangguan Crary M.A. Dkk. (2005), Black, Joyce. Hawks,
berekspresi. dan Jane. 2014, dan Wardhana, W, A (2011)
4. Indikator Penilaian D. METODE PENELITIAN
Vokal yang baik jika pada saat
diucapkan suara yang dihasikan benar- Penelitian ini merupakan
benar berbunyi sasuai. Huruf A benar- penelitian kuantitatif dengan
benar berbunyi A bukan menjadi HA menggunakan desain penelitian quasi
atau AH, huruf I tidak menjadi HI, experiment one group Pre Test and
huruf U tidak menjadi HU, dan Post Test Design. Populasi target
seterusnya. Jika bunyi yang keluar dalam penelitian ini seluruh pasien
berbeda saat mengucapkan huruf A, I, stroke yang ada di ruang Cempaka
U, E, O maka vokal dinyatakan buruk. RSUD dr. Slamet Garut, sedangkan
5. Prosedur Latihan Vokal populasi terjangkaunya pasien stroke
Prosedur latihan vokal untuk infark yang sedang dirawat selama
klien dalam masa perawatan di rumah bulan Mei sampai dengan bulan Juni
sakit adalah sebagai berikut: 2015 yang diambil menggunakan
a. Jelaskan prosedur yang akan teknik purposive sampling sebanyak 10
dilakukan. orang dengan kriteria inklusi sebagai
b. Tempatkan pasien pada berikut :
posisi fowler atau semi 1. Pasien stroke infark yang
fowler. mengalami gangguan menelan

Volume 1, No. 1, Tahun 2018


Pengaruh Latihan Vokal terhadap Perubahan Kemampuan Menelan | 51

dengan tingkat kesadaran yang digunakan adalah nilai mean dan


kompos mentis. standar deviasi kemampuan menelan.
2. Pasien stroke infark yang tidak Data diolah dengan menggunakan
dipasang alat bantu makan SPSS versi 16.
(Nasogastric Tube). Analisis Bivariat
3. Pasien stroke infark yang
mampu berkomunikasi Hasil uji normalitas
(berbicara dan mendengar). menunjukan bahwa, data tidak
4. Pasien stroke infark yang tidak berdistribusi normal dimana p value
mengalami paralisis pada otot pre test 0,03 dan p value post test 0,00
wajah. sehingga analisis statistik yang
5. Pasien stroke infark yang digunakan menggunakan statistik non
sedang dirawat mulai dari hari parametrik dengan uji Wilcoxon.
ke 1 sampai dengan hari ke 3. E. HASIL PENELITIAN
6. Bersedia menjadi responden
dengan dibuktikan oleh 1. Kemampuan Menelan Pasien
penandatanganan informed Stroke Infark Sebelum
consent. Dilakukan Latihan Vokal di
Adapun kriteria ekslusi sampel Ruang Cempaka RSUD dr.
dalam penelitian ini adalah sebagai Slamet Garut.
berikut :
1. Pasien stroke infark yang Tabel 1
mengalami paralisis otot wajah Skor Rerata Kemampuan Menelan
dan tidak mampu membuka Pasien Stroke Infark Sebelum
atau menutup mulut dengan Dilakukan Latihan Vokal di Ruang
cepat. Cempaka RSUD dr. Slamet Garut
2. Pasien stroke infark yang Tahun 2015 (n=10)
sedang dalam proses fisioterapi Kategori Nilai St.
atau speech therapy. Pengukuran Rata- Deviasi
3. Pasien stroke infark yang Rata
mengalami afasia. Sebelum 3,00 .816
Instrumen penelitian yang Dilakukan
digunakan lembar ceklis observasi Latihan Vokal
berdasarkan panduan terstruktur untuk
latihan vokal dan perubahan Berdasarkan tabel 1 diatas nilai
kemampuan menelan. Pengumpulan rata-rata kemampuan menelan pasien
data dilakukan setelah latihan vokal stroke infark sebelum dilakukan latihan
pada kelompok intervensi 2 kali setiap vokal sebesar 3,00 dengan standar
hari selama 6 hari dengan durasi 5 deviasi 0,816.
menit. Analisa data dilakukan melalui 2. Kemampuan Menelan Pasien
2 tahap, yaitu: Stroke Infark Setelah Dilakukan
Latihan Vokal di Ruang
Analisa Univariat Cempaka RSUD dr. Slamet
Variabel yang dianalisis adalah Garut.
kemampuan menelan sebelum
dilakukan latihan vokal dan Tabel 2
kemampuan menelan sesudah Skor Rerata Kemampuan Menelan
dilakukan latihan vokal, parameter Pasien Stroke Infark Setelah Dilakukan

DOI : https://doi.org/10.36787/jsi.v1i1.33
52 | Zahara Farhan, et al.

Latihan Vokal di Ruang Cempaka dilakukan latihan vokal.


RSUD dr. Slamet Garut Tahun 2015 F. PEMBAHASAN
(n=10)
Kategori Nilai St. 1. Kemampuan Menelan Pasien
Pengukuran Rata- Deviasi Stroke Infark Sebelum
Rata Dilakukan Latihan Vokal di
Setelah 5,50 .527 Ruang Cempaka RSUD dr.
Dilakukan Slamet Garut
Latihan Vokal Hasil penelitian nilai rata-rata
kemampuan menelan pasien stroke
Berdasarkan tabel 2 diatas, nilai infark sebelum dilakukan latihan vokal
rata-rata kemampuan menelan sesudah adalah sebesar 3,00 dengan standar
dilakukan latihan vokal sebesar 5,50 deviasi 0,816. Data ini merupakan data
dengan standar deviasi 0,527. awal sebagai dasar untuk mengetahui
3. Pengaruh Latihan Vokal ada atau tidaknya perubahan skor
terhadap Perubahan setelah nanti dilakukan latihan vokal.
Kemampuan Menelan pada Salah satu komplikasi yang dapat
Pasien Stroke Infark di Ruang ditimbulkan dari stroke infark adalah
Cempaka RSUD dr. Slamet gangguan fungsi menelan yang dapat
Garut beresiko terjadinya aspirasi oleh
Tabel 3 makanan ke saluran pernafasan.
Pengaruh Latihan Vokal terhadap Tejadinya stroke akut dapat
Perubahan Kemampuan Menelan pada menyebabkan disfagia dengan atau
Pasien Stroke Infarkdi Ruang Cempaka defisit neurologik yang lain. Hampir
RSUD dr. Slamet Garut (n=20) 62,5 pasien stroke batang otak
mengalami aspirasi. Risiko aspirasi
p-
Kategori Nilai Rata- akan meningkat bila terjadinya
N valu
Pengukuran Rata sumbatan / infark mengenai kedua
e
bagian otak (bilateral) yang berdampak
Sebelum Dilakukan 0,00 pada saraf kranial X sampai XII yang
10 6.75
Latihan Vokal 4 dapat mengakibatkan dismobilitas dan
Setelah Dilakukan asimetris faring, laring tidak menutup
10 14.25
Latihan Vokal sempurna, dan terkumpulnya bolus di
vallecula, akibat spasme daerah
Berdasarkan tabel 3 diatas, krikofaringeal. Latihan vokal
hasil uji bivariat dengan menggunakan diindikasikan untuk penderita stroke
uji Wilcoxon diperoleh nilai p 0,004. yang mengalami gangguan bicara atau
Hal ini yang mempunyai makna, berkomunikasi, serta melatih
terdapat pengaruh latihan vokal kemampuan mengunyah dan menelan.
terhadap perubahan kemampuan 2. Kemampuan Menelan Pasien
menelan pada pasien stroke infark Stroke Infark Setelah Dilakukan
dengan perubahan skor rata-rata Latihan Vokal di Ruang
sebesar 7,5 dari sebelum dilakukan Cempaka RSUD dr. Slamet
dengan setelah dilakukan latihan vokal. Garut
Dari data tersebut dapat diketahui Hasil penelitian nilai rata-rata
kemampuan menelan pada pasien kemampuan menelan pasien stroke
stroke infark memiliki kecenderungan infark setelah dilakukan latihan vokal
meningkat (lebih baik) setelah sebesar 5,50 dengan standar deviasi

Volume 1, No. 1, Tahun 2018


Pengaruh Latihan Vokal terhadap Perubahan Kemampuan Menelan | 53

0,527. Berdasarkan data ini, terdapat rata-rata sebesar 7,5 dari sebelum
perubahan nilai rata-rata antara dilakukan dengan setelah dilakukan
sebelum dilakukan latihan vokal latihan vokal. Dari data tersebut dapat
dengan setelah dilakukan latihan vokal diketahui kemampuan menelan pada
yaitu sebesar 2,5. Berdasarkan hasil pasien stroke infark memiliki
penelitian tersebut kemampuan kecenderungan meningkat (lebih baik)
menelan pada pasien stroke infark setelah dilakukan latihan vokal.
memiliki kecenderungan meningkat Upaya meningkatkan
setelah dilakukan latihan vokal. kemampuan menelan pada pasien
Terjadinya peningkatan kemampuan stroke infark salah satunya dapat
menelan pada pasien stroke infark dilakukan dengan melakukan latihan
disebabkan oleh beberapa faktor, salah motorik untuk melatih kekuatan otot
satunya latihan motorik pada daerah yang berperan dalam proses
otot-otot wajah dan lidah yang mengunyah dan menelan. Latihan
dipersarafi oleh saraf kranial V, VII, X, motorik dapat memperbaiki status
dan XII. fungsi menelan7. Berdasarkan kajian
Latihan motorik yang dilakukan neurolinguistik mengungkapkan bahwa
saat latihan vokal dapat menghasilkan tindakan membunyikan suatu huruf
tekanan yang memberikan stimulus dapat melibatkan fungsi ratusan saraf
pada batang otak sebagai respon didalam otak, dimana saraf utama yang
sensori, kemudian respon dikirim terlibat pada proses ini adalah saraf
melalui saraf-saraf kranial yang kranial ke V (Trigeminus), ke X
berperan untuk mengatur aktifitas otot- (Vagus) dan saraf ke XII
otot mengunyah dan menelan. Fungsi (Hipoglossus).
menelan yang terganggu akibat Latihan motorik pada otot –
kelemahan otot dapat kembali otot wajah dan lidah tersebut salah
berfungsi jika dilakukan latihan secara satunya dapat dilakukan melalui
rutin. Hal ini dikarenakan proses latihan vokal dengan menyebutkan
menelan memerlukan beberapa elemen huruf A, I, U, E, O. Latihan vokal
input sensori dari saraf kranial, berpengaruh pada proses menelan
koordinasi saraf pusat, dan respon karena kontrol persarafan pada proses
mtorik sebagai umpan balik. menelan melibatkan saraf kranial ke V,
3. Pengaruh Latihan Vokal VII, IX, X, dan XII yang juga
terhadap Perubahan berfungsi saat proses berbicara.
Kemampuan Menelan pada Latihan vokal dapat mengoptimalkan
Pasien Stroke Infark di Ruang kemampuan saraf-saraf yang
Cempaka RSUD dr. Slamet mengalami penurunan fungsi menjadi
Garut berfungsi kembali dengan baik. Selain
Hasil uji bivariat dengan uji itu, latihan vokal merupakan salah satu
Wilcoxon diperoleh nilai p 0,004 yang teknik rehabilitasi fisik bagi klien
mempunyai makna bahwa terdapat pasca stroke infark, hal ini bertujuan
pengaruh latihan vokal terhadap untuk memanfaatkan dan
perubahan kemampuan menelan pada meningkatkan kemampuan fungsi
pasien stroke infark. Hal ini yang tubuh yang masih baik salah satunya
mempunyai makna, terdapat pengaruh fungsi dalam menelan makanan dan
latihan vokal terhadap perubahan minuman. Fungsi menelan yang baik
kemampuan menelan pada pasien dapat memudahkan makanan dan
stroke infark dengan perubahan skor cairan masuk ke dalam tubuh sehingga

DOI : https://doi.org/10.36787/jsi.v1i1.33
54 | Zahara Farhan, et al.

nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh Medika.


dapat terpenuhi. Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M.
G. KESIMPULAN DAN SARAN 2014. Patofisiolofi Konsep
Klinik Proses-Proses Penyakit
Simpulan penelitian ini adalah Edisi 6. Jakarta: EGC.
kemampuan menelan pasien stroke Wardhana, Wisnu. 2011. Strategi
infark memiliki kecenderungan Mengatasi dan Bangkit dari
meningkat (lebih baik) setelah Stroke. Yogyakarta. Pustaka
dilakukan latihan vokal. Selain itu, pelajar.
terdapat pengaruh latihan vokal
Lutfie, Syarief. 2012. Kembali Aktif
terhadap perubahan kemampuan
Pasca Stroke. Solo Metagraf. PT
menelan pada pada pasien stroke infark
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
di ruang Cempaka Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Slamet Garut Tahun 2015. Mulyatsih, MG. Enny. 2009. The Effect
1. Bagi Rumah Sakit of Swallowing Therapy to
Hasil penelitian ini dapat Swallowing Functional States of
dijadikan sebagai bahan referensi dan Stroke Patients with Dysphagia
pertimbangan bagi dokter dan perawat on The Nursing Context in
dalam menangani pasien stroke infark RSUPN Dr Cipto
yang mengalami gangguan fungsi Mangunkusumo and RSUP
menelan dengan cara melakukan Fatmawati Jakarta. Jurnal
latihan vokal. Keperawatan Indonesia No. 104.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Vol II. Halaman 55-62.
Disarankan untuk melakukan Wijaya, Andre Saferi dan Putri, Yassie
penelitian yang lebih kompleks tentang Mariza. 2013. KMB 2
latihan vokal terhadap kemampuan Keperawatan Medikal Bedah.
menelan dengan melibatkan disiplin Yogyakarta. Nuha Medika.
ilmu kesehatan yang lain khususnya Black, Joyce. Hawks, dan Jane. 2014.
unit rehabilitasi medik dalam Keperawatan Medikal Bedah
menentukan tindakan pelayanan Manajemen Klinis untuk Hasil
kesehatan yang optimal dalam yang Diharapkan, Edisi 8.
menangani gangguan fungsi menelan Singapura: Elsevier.
pada pasien stroke infark. Mansjoer, Arif. Dkk. 2009. Kapita
DAFTAR PUSTAKA Selekta Kedokteran Edisi Ketiga.
Departemen Kesehatan RI. 2014. Jakarta: Media Aesculapius
Laporan Hasil Riset Kesehatan Fakultas Kedokteran UI.
Dasar Indonesia (Riskesdas) Weiner, Howard L. 2000. Buku Saku
2013. Diakses Melalui Neurologi. Jakarta. EGC.
http://www.Depkes.go.id pada Martono, H. dan Kuswardhani, R.A.T.
tanggal 11 November 2015. 2009. Stroke dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut. Penatalaksanaannya oleh
2015. Profil Kesehatan Internis. Jakarta: Internal
Kabupaten Garut Tahun 2014. Publishing. Diakses melalui
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan http://download.portalgaruda.org
Keperawatan Klien dengan / article.STROKE pada tanggal
Gangguan Sistem 21 Februari 2015.
Persarafan. Jakarta. Salemba Sastra, Gusdi. 2011. Neurolinguistik
suatu pengantar. Bandung.

Volume 1, No. 1, Tahun 2018


Pengaruh Latihan Vokal terhadap Perubahan Kemampuan Menelan | 55

Alfabeta.
Crary M.A. Dkk. 2005. Initial
Psychometric Assessment of a
Functional Oral Intake Scale for
Dysphagia in Stroke Patients.
Tortora, J. T. Grabowski, S.R. 2000.
Principles of Anatomy and
Physiology. Toronto. John Wiley
& Sons, Inc.

DOI : https://doi.org/10.36787/jsi.v1i1.33

You might also like