Professional Documents
Culture Documents
Proposal Metodelogi Penelitian Bisnis
Proposal Metodelogi Penelitian Bisnis
DISUSUN OLEH:
MSY NADIA HANIA PUTRI
01011181621029
METODELOGI PENELITIAN BISNIS B
PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2018/2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI·················································································3
BAB I·························································································5
PENDAHULUAN··········································································5
1.1 Latar Belakang····································································5
1.2 Perumusan Masalah····························································10
1.3 Tujuan Penelitian·······························································10
1.4 Manfaat Penelitian······························································10
1.5 Sistematika Penulisan··························································10
BAB II·······················································································12
TELAAH PUSTAKA·····································································12
2.1 Tinjauan Pustaka································································12
2.2 Landasan Teori··································································12
2.2.1 Pengertian profitabilitas··················································12
2.2.2 Fungsi dari Profitabilitas·················································14
2.2.3 Faktor – Faktor yang Menpengaruhi Profitabilitas···················14
2.2.4 Pengertian Modal Kerja··················································14
2.2.5 Konsep Modal Kerja······················································15
2.2.6 Jenis – Jenis Modal Kerja················································16
2.2.7 Manfaat Modal Kerja·····················································16
2.2.8 Penggunaan Modal Kerja················································16
2.2.9 Pengertian Laporan Arus Kas dan Perputaran Kas···················17
2.2.10 Aktifitas Arus Kas·························································18
2.2.11 Kas Aktivitas Operasi·····················································18
2.2.12 Kas Aktivitas Investasi···················································19
2.2.13 Kas Aktivitas Pendanaan·················································19
2.2.14 Tujuan Laporan Arus Kas················································19
2.2.15 Perputaran Kas·····························································20
2.2.16 Perputaran Persediaan····················································21
2.2.17 Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas····················21
2.2.18 Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas············22
2.3 Penelitian Terdahulu····························································22
2.4 Kerangka Penelitian····························································30
2.5 Hipotesis Penelitian·····························································31
2.5.1 Pengaruh Tingkat Perputaran Kas Dan Perputaran Persediaan
Terhadap Profitabilitas······························································31
2.5.2 Pengaruh Tingkat Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas··········31
2.5.3 Pengaruh Tingkat Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas· ·31
BAB III······················································································33
METODE PENELITIAN·································································33
3.1 Ruang Lingkup Penelitian·····················································33
3.2 Rancangan Penelitian···························································33
3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel····························33
3.4 Jenis dan Sumber Data·························································35
3.5 Teknik pengumpulan data·····················································35
3.6 Populasi dan Sampel···························································35
3.6.1 Populasi·····································································35
3.6.2 Sampel······································································35
3.7 Teknik Analisis Data···························································36
3.7.1 Statistik Deskriptif························································36
3.7.2 Uji Asumsi Klasih·························································36
3.7.3 Analisis Regresi Linier Berganda·······································37
3.7.4 Pengujian Hipotesis·······················································38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ekonomi menjadi salah satu faktor penting yang menjadi
pengaruh dalam mendorong peningkatan dan pertumbuhan dalam dunia
usaha. Hal ini berarti semakin banyak peluang yang dapat di manfaatkan
untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak. Salah satu tujuan utama
dari operasional perusahaan adalah mencapai tingkat profitabilitas yang
maksimal. Agar dapat memperoleh profit, setiap perusahaan harus
mengetahui faktor penting apa yang dapat mempengaruhi setiap profitabilitas
di setiap perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan / memperoleh laba secara efektif. Rasio profitabilitas yang
digunakan adalah ROA dan ROI karena dapat memperhitungkan kemampuan
manajemen perusahaan dalam mengelola aktiva yang dikuasainya untuk
menghasilkan income dan yang dapat mengukur kemampuan perusahaan
dengan keseluruhan dana yang diranamkan dalam aktiva yang digunakan
dalam operasinya untuk memperoleh profit.
Profitabilitas merupakan hal yang penting bagi perusahaan, hal tersebut
karena disamping dapat menilai efektivitas kerja juga merupakan alat yang
digunakan untuk memprediksikan seberapa besar laba yang akan diperoleh
perusahaan di masa mendatang serta digunakan sebagai alat pengendalian
bagi manajemen untuk menganalisis variabel penyebab kenaikan atau
penurunan suatu usaha pada periode tertentu (Husnan, 2001:109- 110).
Perusahaan dalam memperoleh laba dapat dilihat dari kesuksesan dan
kemampuan perusahaan menggunakan modal kerja secara produktif. Hal ini
dikarenakan perputaran modal kerja merupakan hal yang penting dalam
aktiva yang memang harus dikelola oleh perusahaan dengan efektif dan
efisien (Munawir, 2010).
Pada dasarnya tujuan didirikannya perusahaan yaitu untuk mencari
keuntungan dan kesinambungan kegiatan operasional agar perusahaan dapat
berkembang menjadi semakin besar. Maka dari itu diperlukan manajemen
yang tepat bagi penanganan dan pengelolaan sumber daya yang sudah ada,
supaya kelangsungan hidup perusahaan selalu terjaga. Selain itu manajemen
harus selalu berinisiatif agar sumber daya dapat digunakan secara efektif dan
efisien (Asrini Mayasari, Rita Andini, SE., MM.,, Ari Pranaditya SE, Ak,,
MM., CA.,, Abrar Oemar, SE., MSi. , 2:2017 ).
Semakin banyak perusahaan yang ingin memperkenalkan perusahaannya
ke khalayak ramai dengan mendaftarkan perusahaannya di BEI sehingga
dapat dikenal oleh masyarakat dan modal dari penjualan saham juga akan
meningkat. Perusahaan yang terdaftar di BEI dapat digolongkan dalam
beberapa sektor (Asrini Mayasari, Rita Andini, SE., MM.,, Ari Pranaditya SE,
Ak,, MM., CA.,, Abrar Oemar, SE., MSi. , 2:2017 ).
Pada penelitian ini penulis memilih PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
dan yang telah terdaftar didalam BEI. PT Indofood Sukses Makmur adalah
merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas
di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14
Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya
Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses
Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya
hingga Australia, Asia, dan Eropa. Dalam beberapa dekade ini Indofood telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solution dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi
produk terakhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
PT. Indofood Sukses Makmur tbk telah berhasil memenangkan
beberapa penghargaan seperti Brand Asia 2017 as 3 most top powerful food /
drink brand in Indonesia, Best Of The Best Awards 2017, Employer Branding
Award 2017, Top Capital Market 2017, Most Admired Ceo 2017, dan masih
banyak lagi. Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi
menjadi sebuah perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasi onal
yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di rak para pedagang eceran.
Semakin berganti tahun, persaingan pada sektor makanan dan minuman
menjadi bertambah ketat. Tidak hanya berinovasi produk saja akan tetapi
manajemen harus dapat menetapkan kebijakan tersendiri dalam
mempertahankan siklus operasi perusahaan. Perusahaan memerlukan dana
yang cukup untuk membiayai seluruh kegiatan operasionalnya, seperti biaya
bahan baku, biaya perawatan, dan lain – lain. Modal kerja sangat dibutuhkan
untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan dan digunakan sebagai
investasi. Modal kerja dapat berputar dalam periode tertentu dan diharapkan
dapat kembali dalam kurun waktu satu tahun dengan menghasilkan laba yang
maksimal.
Untuk menghasilkan laba maksimum maka perusahaan harus memiliki
ROA dan ROI yang tinggi. Oleh karena itu, pihak manajemen harus
meningkatkan kinerja keuangan pada perusahaan mereka. Dan hal ini dapat
ditinjau dari laporan keuangan perusahaan tersebut.
Laporan keuangan merupakan catatan yang berisi informasi dalam
bentuk data keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu yang
dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja suatu perusahaan. Laporan
keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau
pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya dan juga sebagai instrument analisis kinerja keuangan di sebuah
perusahaan dan dijadikan sebagai laporan untuk perusahaan di setiap
tahunnya, bahkan ada di setiap triwulan. Laporan keuangan meliputi:
1. Laporan Laba Rugi
2. Laporan Arus Kas
3. Laporan Neraca
4. Laporan Perubahan Modal
5. Laporan atas Laporan Keuangan.
ROA ( Return on Asset ) adalah suatu indikator bagaimana laba suatu
perusahaan dan pada efesiensi operasional perusahaan. ROA sendiri dapat
membandingkan peforma bisnis suatu perusahaan antara pesaing dari
perusahaan sejenis.
Di dalam suatu perusahaan antara ROA dan Profitabilitas sangat
berhubungan satu sama lain. Karena untuk mendapatkan profitabilitas yang
maksimal maka perusahaan harus memperhitungkan setiap pendapatan
dalam suatu aktivitas yang terdapat di suatu perusahaan tersebut, termasuk
juga dapat membandingkan perusahaan kita dengan perusahaan pesaing yang
sejenis dalam menghasilkan laba. Semakin besar nilai ROA, maka akan
menunjukkan juga kinerja di perusahaan tersebut sangat baik pula. Nilai dari
ROA ini menunjukkan bahwa pengembalian atas seluruh aktiva ( pendanaan )
yang di berikan oleh perusahaan.
Selanjutnya, ROI sendiri adalah salah satu indikator yang mengacu pada
presentase hasil dari periode investasi dalam waktu tertentu, yang dihitung
berdasarkan tiap mata uang ( modal) yang diinvestasikan.
Pada penelitian ini akan membahas tentang perputaran kas dan
perputaran persediaan karena merupakan komponen utama didalam
perputaran modal kerja bagi perusahaan yang mana akan membantu manajer
dalam menjalankan perusahaannya.
Berdasarkan pada tabel 1.1 dapat diketahui terdapat analisis dari
pengaruh dari arus kas dan persediaan yang terjadi di perusahaan PT.
Indofood Sukses Makmur tbk setiap tahunnya dengan menggunakan rasio
ROA ( Return on Asset) dan ROI ( Return on Investment ) peneliti tertarik
melakukan penelitian terhadap pengukuran profitabilitas yang ada di ROA
dan ROI untuk mengetahui apakah perputaran arus kas dan persedian telah
dimanfaatkan dengan baik atau belum. Dalam tabel 1.1 akan membahas mulai
dari data – data laba bersih, total aktiva, penjualan dan investasi dalam 6
( enam ) tahun berturut dan yang akan di jumlahkan untuk mencari nilai
ROA dan ROI di dalam perusahaan tersebut .
Berikut ini merupakan perkembangan rata – rata Laba Bersih, Total
Aktiva, Penjualan, Dan Investasi tahun 2012 – 2017 dan perkemabangan
Return on Assets ( ROA) dan Return on Invesment (ROI).
Tabel 1.1
Data Laba Bersih, Total Aktiva, Penjualan, Dan Investasi
PT. Indofood Sukses Makmur tbk
Tahun 2012 – 2017
Tabel 1.2
Perkembangan Rata – Rata Perputaran Kas Dan Perputaran Persediaan
Terhadap Rasio Profitabilitas
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Tahun 2012 – 2017
BAB V PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan mengenai kesimpilan dari hasil
penelitian, keterbatasan penelitian serta sasaran dari hasil
penelitian.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
penjualanbersih
ROI= x 100 %
investasi
2.2.2 Fungsi dari Profitabilitas
Rasio-rasio profitabilitas diperlukan untuk pencatatan transaksi
keuangan biasanya dinilai oleh investor dan kreditur (bank) untuk
menilai jumlah laba investasi yang akan diperoleh oleh investor dan
besaran laba perusahaan untuk menilai kemampuan perusahaan
membayar utang kepada kreditur berdasarkan tingkat pemakaian aset
dan sumber daya lainnya sehingga terlihat tingkat efisiensi
perusahaan.
Efektivitas dan efisiensi manajemen bisa dilihat dari laba yang
dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan yang dilihat
dari unsur unsur laporan keuangan. Semakin tinggi nilai rasio maka
kondisi perusahaan semakin baik berdasarkan rasio profitabilitas.
Nilai yang tinggi melambangkan tingkat laba dan efisiensi
perusahaan tinggi yang bisa dilihat dari tingkat pendapatan dan arus
kas. Rasio-rasio profitabilitas memaparkan informasi yang
pentingkan daripada rasio periode sebelumnya dan rasio pencapaian
pesaing.
Dengan demikian, analisis tren industri dibutuhkan untuk
menarik kesimpulan yang berguna tentang tingkat laba
(profitabilitas) sebuah perusahaan. Rasio profitabilitas
mengungkapkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan
keputusan operasional yang dilakukan oleh manajemen suatu
perusahaan di mana sistem pencatatan kas kecil juga berpengaruh.
Penjualan Bersih
Rasio Perputaran Kas=
Kas Rata−Rata
2.2.16 Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan dalam perusahaan menunjukkan kinerja
perusahaan dalam aktivitas operasionalnya. Semakin tinggi tingkat
perputaran persediaan, kemungkinan semakin besar perusahaan akan
memperoleh keuntungan. Begitu pula sebaliknya, jika tingkat
perputaran persediaannya rendah maka kemungkinan semakin kecil
perusahaan akan memperoleh keuntungan (Raharjaputra, 2009).
Munawir (2004) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
perputaran persediaan akan memperkecil resiko terhadap kerugian
yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan
selera konsumen, disamping itu akan menghemat ongkos
penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.
Perputaran persediaan adalah berapa kali barang dijual dan
diadakan kembali selama 1 periode tertentu. Rasio perputaran
persediaan merupakan perbandingan antara harga pokok penjualan
dengan persediaan rata – rata yang dimiliki oleh perusahaan selama
satu periode tertentu. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa
jauh efisiensi perusahaan dalam mengelola dan menjual
persediaannya. Semakin tinggi perputaran persediaan, maka semakin
singkat atau semakin baik waktu rata – rata antara penanaman modal
dalam persediaan dan transaksi penjualan( Eka Ayu Rahayu Dan Joni
Susilowibowo, 2014 : 4).
Rasio perputaran persediaan dapat diukur dengan :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Perputaran Kas
(X1) H2
Profitbilitas
(Y)
Perputaran Piutang H3
(X2) H1
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Pengukuran Skala
3.6.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel adalah sebagian
dari karakteristik atau cirri yang dimiliki oleh suatu populasi. Bisa
juga dikatakan bahwa sampel merupakan bagian kecil yang diambil
dari anggota populasi berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan
sehingga bisa mewakili populasinya. Adapun sampel penelitian yang
kami ambil dari PT. Indofood Sukses Makmur tbk yang berasal dari
laporan naraca dan laporan laba dari tahun 2015 – 2017.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang
dinyatakan dengan angka dan perhitungan menggunakan metode statistic
yang di bantu denngan program komputer. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah statistic deskriptif, pengujian asumsi klasik,
analisis linier berganda, dan uji hipotesis.
Y = a + b1X1+ b2 X2 + b3X3 + e
Dimana:
a = Konstanta
b1-3 = Koefisien regresi
X1 = Perputaran kas
X2 = Perputaran persediaan
Y = Profitabilitas (ROA dan ROI)
e = Standard error
2
3.7.4.1 Uji R (Koefektif Determinasi)
2
Nilai R menunjukkan seberapa besar kemampuan variabel
independen menjelaskan variabel dependen. Dengan kata lain, nilai
ini menunjukkan seberapa dekat garis regresi yang kita estimasi
dengan data sesungguhnya. Penelitian ini menggunakan regresi
2
liniear berganda yang dinyatakan dengan R untuk menunjukkan
koefektif determinasi atau seberapa besar pengaruh variabel
perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan yang
dalam hal ini diwakili oleh Return on Assets.
2 2
Nilai R berkisar 0 < R <1. Semakin besar nilai (mendekati
100%) semakin baik model regresi tersebut. Nilai sebesar 0 berarti
variabel dependen tidak dapat diterangkan sama sekali oleh
variabel independennya, dan sebaliknya.
3.7.4.2 Uji signifikan simultan (Uji F static)
Menurut imam Ghozali (2006), uji pengaruh simultan
digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen.
Hipotesisnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ho : = 0 (artinya bahwa tidak ada pengaruh signifikan secara
bersama-sama dari seluruh variabel independen terhadap
variabel dependen)
Ha : tidak semua = 0 (artinya belum terdapat pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel
independen terhadap variabel dependen)
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik dengan
kriteria pengambil keputusan sebagai berikut :
3.7.4.1Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ha dapat ditolak,
pada derajat 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis
alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen
dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
3.7.4.2Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F
menurut tabel. Bila nilai F dihitung lebih besar daripada nilai F
tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha.