You are on page 1of 37

PROPOSAL METODELOGI PENELITIAN BISNIS

“ ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN ARUS KAS DAN


PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PENINGKATAN
PROFITABILITAS PADA PT. INDOFOOD SUKSES
MAKMUR TBK (Tahun 2012 – 2017) ”

DISUSUN OLEH:
MSY NADIA HANIA PUTRI
01011181621029
METODELOGI PENELITIAN BISNIS B

Diajukan Untuk Memenuhi Serta Melengkapi Syarat – Syarat


Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pada Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen Universitas Sriwijaya

PROGRAM S1
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2018/2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI·················································································3
BAB I·························································································5
PENDAHULUAN··········································································5
1.1 Latar Belakang····································································5
1.2 Perumusan Masalah····························································10
1.3 Tujuan Penelitian·······························································10
1.4 Manfaat Penelitian······························································10
1.5 Sistematika Penulisan··························································10
BAB II·······················································································12
TELAAH PUSTAKA·····································································12
2.1 Tinjauan Pustaka································································12
2.2 Landasan Teori··································································12
2.2.1 Pengertian profitabilitas··················································12
2.2.2 Fungsi dari Profitabilitas·················································14
2.2.3 Faktor – Faktor yang Menpengaruhi Profitabilitas···················14
2.2.4 Pengertian Modal Kerja··················································14
2.2.5 Konsep Modal Kerja······················································15
2.2.6 Jenis – Jenis Modal Kerja················································16
2.2.7 Manfaat Modal Kerja·····················································16
2.2.8 Penggunaan Modal Kerja················································16
2.2.9 Pengertian Laporan Arus Kas dan Perputaran Kas···················17
2.2.10 Aktifitas Arus Kas·························································18
2.2.11 Kas Aktivitas Operasi·····················································18
2.2.12 Kas Aktivitas Investasi···················································19
2.2.13 Kas Aktivitas Pendanaan·················································19
2.2.14 Tujuan Laporan Arus Kas················································19
2.2.15 Perputaran Kas·····························································20
2.2.16 Perputaran Persediaan····················································21
2.2.17 Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas····················21
2.2.18 Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas············22
2.3 Penelitian Terdahulu····························································22
2.4 Kerangka Penelitian····························································30
2.5 Hipotesis Penelitian·····························································31
2.5.1 Pengaruh Tingkat Perputaran Kas Dan Perputaran Persediaan
Terhadap Profitabilitas······························································31
2.5.2 Pengaruh Tingkat Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas··········31
2.5.3 Pengaruh Tingkat Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas· ·31
BAB III······················································································33
METODE PENELITIAN·································································33
3.1 Ruang Lingkup Penelitian·····················································33
3.2 Rancangan Penelitian···························································33
3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel····························33
3.4 Jenis dan Sumber Data·························································35
3.5 Teknik pengumpulan data·····················································35
3.6 Populasi dan Sampel···························································35
3.6.1 Populasi·····································································35
3.6.2 Sampel······································································35
3.7 Teknik Analisis Data···························································36
3.7.1 Statistik Deskriptif························································36
3.7.2 Uji Asumsi Klasih·························································36
3.7.3 Analisis Regresi Linier Berganda·······································37
3.7.4 Pengujian Hipotesis·······················································38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ekonomi menjadi salah satu faktor penting yang menjadi
pengaruh dalam mendorong peningkatan dan pertumbuhan dalam dunia
usaha. Hal ini berarti semakin banyak peluang yang dapat di manfaatkan
untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak. Salah satu tujuan utama
dari operasional perusahaan adalah mencapai tingkat profitabilitas yang
maksimal. Agar dapat memperoleh profit, setiap perusahaan harus
mengetahui faktor penting apa yang dapat mempengaruhi setiap profitabilitas
di setiap perusahaan. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan / memperoleh laba secara efektif. Rasio profitabilitas yang
digunakan adalah ROA dan ROI karena dapat memperhitungkan kemampuan
manajemen perusahaan dalam mengelola aktiva yang dikuasainya untuk
menghasilkan income dan yang dapat mengukur kemampuan perusahaan
dengan keseluruhan dana yang diranamkan dalam aktiva yang digunakan
dalam operasinya untuk memperoleh profit.
Profitabilitas merupakan hal yang penting bagi perusahaan, hal tersebut
karena disamping dapat menilai efektivitas kerja juga merupakan alat yang
digunakan untuk memprediksikan seberapa besar laba yang akan diperoleh
perusahaan di masa mendatang serta digunakan sebagai alat pengendalian
bagi manajemen untuk menganalisis variabel penyebab kenaikan atau
penurunan suatu usaha pada periode tertentu (Husnan, 2001:109- 110).
Perusahaan dalam memperoleh laba dapat dilihat dari kesuksesan dan
kemampuan perusahaan menggunakan modal kerja secara produktif. Hal ini
dikarenakan perputaran modal kerja merupakan hal yang penting dalam
aktiva yang memang harus dikelola oleh perusahaan dengan efektif dan
efisien (Munawir, 2010).
Pada dasarnya tujuan didirikannya perusahaan yaitu untuk mencari
keuntungan dan kesinambungan kegiatan operasional agar perusahaan dapat
berkembang menjadi semakin besar. Maka dari itu diperlukan manajemen
yang tepat bagi penanganan dan pengelolaan sumber daya yang sudah ada,
supaya kelangsungan hidup perusahaan selalu terjaga. Selain itu manajemen
harus selalu berinisiatif agar sumber daya dapat digunakan secara efektif dan
efisien (Asrini Mayasari, Rita Andini, SE., MM.,, Ari Pranaditya SE, Ak,,
MM., CA.,, Abrar Oemar, SE., MSi. , 2:2017 ).
Semakin banyak perusahaan yang ingin memperkenalkan perusahaannya
ke khalayak ramai dengan mendaftarkan perusahaannya di BEI sehingga
dapat dikenal oleh masyarakat dan modal dari penjualan saham juga akan
meningkat. Perusahaan yang terdaftar di BEI dapat digolongkan dalam
beberapa sektor (Asrini Mayasari, Rita Andini, SE., MM.,, Ari Pranaditya SE,
Ak,, MM., CA.,, Abrar Oemar, SE., MSi. , 2:2017 ).
Pada penelitian ini penulis memilih PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
dan yang telah terdaftar didalam BEI. PT Indofood Sukses Makmur adalah
merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas
di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14
Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya
Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses
Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya
hingga Australia, Asia, dan Eropa. Dalam beberapa dekade ini Indofood telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solution dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi
produk terakhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
PT. Indofood Sukses Makmur tbk telah berhasil memenangkan
beberapa penghargaan seperti Brand Asia 2017 as 3 most top powerful food /
drink brand in Indonesia, Best Of The Best Awards 2017, Employer Branding
Award 2017, Top Capital Market 2017, Most Admired Ceo 2017, dan masih
banyak lagi. Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi
menjadi sebuah perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasi onal
yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang
tersedia di rak para pedagang eceran.
Semakin berganti tahun, persaingan pada sektor makanan dan minuman
menjadi bertambah ketat. Tidak hanya berinovasi produk saja akan tetapi
manajemen harus dapat menetapkan kebijakan tersendiri dalam
mempertahankan siklus operasi perusahaan. Perusahaan memerlukan dana
yang cukup untuk membiayai seluruh kegiatan operasionalnya, seperti biaya
bahan baku, biaya perawatan, dan lain – lain. Modal kerja sangat dibutuhkan
untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan dan digunakan sebagai
investasi. Modal kerja dapat berputar dalam periode tertentu dan diharapkan
dapat kembali dalam kurun waktu satu tahun dengan menghasilkan laba yang
maksimal.
Untuk menghasilkan laba maksimum maka perusahaan harus memiliki
ROA dan ROI yang tinggi. Oleh karena itu, pihak manajemen harus
meningkatkan kinerja keuangan pada perusahaan mereka. Dan hal ini dapat
ditinjau dari laporan keuangan perusahaan tersebut.
Laporan keuangan merupakan catatan yang berisi informasi dalam
bentuk data keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu yang
dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja suatu perusahaan. Laporan
keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau
pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya dan juga sebagai instrument analisis kinerja keuangan di sebuah
perusahaan dan dijadikan sebagai laporan untuk perusahaan di setiap
tahunnya, bahkan ada di setiap triwulan. Laporan keuangan meliputi:
1. Laporan Laba Rugi
2. Laporan Arus Kas
3. Laporan Neraca
4. Laporan Perubahan Modal
5. Laporan atas Laporan Keuangan.
ROA ( Return on Asset ) adalah suatu indikator bagaimana laba suatu
perusahaan dan pada efesiensi operasional perusahaan. ROA sendiri dapat
membandingkan peforma bisnis suatu perusahaan antara pesaing dari
perusahaan sejenis.
Di dalam suatu perusahaan antara ROA dan Profitabilitas sangat
berhubungan satu sama lain. Karena untuk mendapatkan profitabilitas yang
maksimal maka perusahaan harus memperhitungkan setiap pendapatan
dalam suatu aktivitas yang terdapat di suatu perusahaan tersebut, termasuk
juga dapat membandingkan perusahaan kita dengan perusahaan pesaing yang
sejenis dalam menghasilkan laba. Semakin besar nilai ROA, maka akan
menunjukkan juga kinerja di perusahaan tersebut sangat baik pula. Nilai dari
ROA ini menunjukkan bahwa pengembalian atas seluruh aktiva ( pendanaan )
yang di berikan oleh perusahaan.
Selanjutnya, ROI sendiri adalah salah satu indikator yang mengacu pada
presentase hasil dari periode investasi dalam waktu tertentu, yang dihitung
berdasarkan tiap mata uang ( modal) yang diinvestasikan.
Pada penelitian ini akan membahas tentang perputaran kas dan
perputaran persediaan karena merupakan komponen utama didalam
perputaran modal kerja bagi perusahaan yang mana akan membantu manajer
dalam menjalankan perusahaannya.
Berdasarkan pada tabel 1.1 dapat diketahui terdapat analisis dari
pengaruh dari arus kas dan persediaan yang terjadi di perusahaan PT.
Indofood Sukses Makmur tbk setiap tahunnya dengan menggunakan rasio
ROA ( Return on Asset) dan ROI ( Return on Investment ) peneliti tertarik
melakukan penelitian terhadap pengukuran profitabilitas yang ada di ROA
dan ROI untuk mengetahui apakah perputaran arus kas dan persedian telah
dimanfaatkan dengan baik atau belum. Dalam tabel 1.1 akan membahas mulai
dari data – data laba bersih, total aktiva, penjualan dan investasi dalam 6
( enam ) tahun berturut dan yang akan di jumlahkan untuk mencari nilai
ROA dan ROI di dalam perusahaan tersebut .
Berikut ini merupakan perkembangan rata – rata Laba Bersih, Total
Aktiva, Penjualan, Dan Investasi tahun 2012 – 2017 dan perkemabangan
Return on Assets ( ROA) dan Return on Invesment (ROI).
Tabel 1.1
Data Laba Bersih, Total Aktiva, Penjualan, Dan Investasi
PT. Indofood Sukses Makmur tbk
Tahun 2012 – 2017

Tahun Laba Bersih Total Aktiva Penjualan Investasi

2012 4.779.446 59.389.405 50.201.548 ( 5.093.117)

2013 3.416.635 78.092.789 57.731.998 ( 14.401.832)

2014 5.299.489 86.077.251 63.594.452 ( 10.162.607)

2015 3.709.501 91.831.526 64.061.947 (5.665.905)

2016 5.266.906 82.174.515 66.750.317 (848.823)

2017 5.145.063 87.939.844 70.186.618 (6.057.774)

Sumber : Laporan Keuangan perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk di


www. idx.co.id

Tabel 1.2
Perkembangan Rata – Rata Perputaran Kas Dan Perputaran Persediaan
Terhadap Rasio Profitabilitas
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Tahun 2012 – 2017

Tahun Perputaran Kas Perputaran ROA (%) ROI (%)


(%) Persediaan (kali)

2012 3,76 1,11 8,05 8,86

2013 4,22 1,20 4,37 3,01

2014 4,91 1,18 6,16 5,26


2015 4,90 1,22 4,04 10,31

2016 4,99 1,09 6,41 77,64

2017 5,13 1,11 5,85 10,59

Sumber : Laporan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

Pada perputaran rasio persediaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk


mengalami diatas selama enam (6) tahun didapatkan perputaran persediaan
PT. INDF tahun 2012 adalah sebesar 1,11 kali, tahun 2013 sebesar 1,20 kali,
pada tahun 2014 sebesar 1,88, tahun 2015 sebesar 1,22, ditahun 2016 sebesar
1,06, dan pada tahun 2017 sebesar 1,11. Perputaran persediaan ini
menerangkan bahwa setahun berapa banyak persediaan yang berputar.
Dari perputaran persediaan selama 6 tahun berturut PT. INDF diatas
selalu tidak menentu perputarannya (tidak selalu stabil), karena tidak selalu
signifikan. Itu berpengaruh juga kepada perputaran kas, ROA, dan ROI-nya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Febrian Andre, dkk (2017)
dan Nina Sufiana, dkk ( 2016 ) menyebutkan bahwa Berdasarkan hasil
penelitian ini didapatkan hasil yaitu ditemukannya pengaruh yang signifikan
antara perputaran kas, perputaran persediaan dan perputaran piutang terhadap
profitabilitas pada perusahaan-perusahaan food and beverages yang terdaftar
di BEI secara bersama-sama (simultan). Dan juga Eka Ayu Rahayu, dkk
(2014) berpendapat bahwa Hasil dari penelitian ini yaitu ditemukannya
pengaruh yang signifikan antara perputaran kas, perputaran piutang dan
perputaran persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan-perusahaan
manufaktur secara bersama-sama (simultan). Sedangkan lain hal lagi menurut
Asrini Mayasar, dkk (2017) mereka menyebutkan bahwa dari hasil
penelitian tentang ini terdapat sebagai berikut:
1. Arus kas dan profitablitas bersifat negatif, maksudnya jika semakin
tinggi arus kas maka profitabilitas didiprediksi akan semakin menurun.
2. Secara konseptual perputaran persediaan yang semakin tinggi akan
menurunkan tingkat profitabilitas.
Mengingat pentingnya modal kerja khususnya pada perputaran arus kas
dan perputaran persediaan pada suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk
menganalisis modal kerja pada PT Indofood Sukses Makmur tbk dengan
judul “Analisis Pengaruh Perputaran Arus Kas Dan Perputaran
Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada PT Indofood Sukses Makmur
Tbk”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan diatas, maka
perumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: Apakah perputaran kas dan
perputaran persediaan secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas di
perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang terdaftar di idx
indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk menguji apakah pengaruh perputaran kas dan perputaran
persediaan secara simultan dapat berpengaruh pada profitabillitas di
PT Indofood Tbk Untuk menguji apakah perputaran kas secara parsial
dapat berpengaruh pada profitabillitas di PT Indofood Tbk ?
2. Untuk menguji apakah perputaran persediaan secara simultan dapat
berpengaruh pada profitabillitas di PT Indofood Tbk ?
3. Untuk menguji apakah perputaran arus kas secara simultan dapat
berpengaruh pada profitabillitas di PT Indofood Tbk ?

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini mencoba menjelaskan bagaimana pengelolaan modal kerja di
perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Hal ini diharapkan penelitian
dapat memberikan manfaat mengenai pengolaan modal kerja pada kedua
perusahaan tersebut secara teoritis maupun empiris. Berdasarkan hal tersebut
adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagi manajemen perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
manajemen perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan
sehubungan dengan pengaruh pengolaan modal kerja pada
profitabilitas di perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini di harapkan dapat menjadi referensi sumber bacaan
untuk kajian pembelajaran bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan
penelitian dengan topic yang sejenis.
3. Manfaat bagi pembaca
Bagi pembaca penelitian ini dapat menjadikan bahan informasi.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan ini di bagi dalam beberapa bab dan pembahasan
yang berkaitan satu sama lain. Adapun sistematika penulisan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini berisi sub – sub yaitu latar
belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan yang
digunakan dalam penelitian.

BAB II TUJUAN PUSTAKA


Pada bab ini akan diuraikan mengenai penelitian terdahulu
yang menjelaskan penelitian yang dilakukan sebelumnya
dan membandingkannya dengan penelitian yang akan di
lakukan pada bab ini juga menjelaskan landasan teori,
kerangka penelitian, dan ipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN


Pada bab ini diuraikan mengenai cara yang dilakukan oleh
peneliti dalam melakukan penelitian secara sistematis. Pada
bab ini berisi tentang rancangan penelitian, batasan
penelitian, identfikasi variabel, definisi operasional dan
pengukuran variabel, poulasi, sampel, dan teknik
pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data
dan teknik analisis data

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN


Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran dari subyek
yang menjadi penelitian serta menjelaskan analisis data
yang dilakukan pada penelitian ini, meliputi analisis
deskriptif, analisisregresi menggunakan pengujian hipotesis.
Pada bab ini juga menjelaskan pembahasan dari hasil
penelitian

BAB V PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan mengenai kesimpilan dari hasil
penelitian, keterbatasan penelitian serta sasaran dari hasil
penelitian.
BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka


Pada landasan teori ini akan dijelaskan beberapa teori yang berhubungan
dengan permasalahan yang akan diteliti dan yang akan di gunakan sebagai
landasan penyusunan hipotesis serta analisisnya.

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Pengertian profitabilitas
Rasio profitabilitas ( profitability ratio ) adalah rasio atau
perbandingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba ( profitabilitas ) dalam satu waktu tertentu yang
berkaitan dengan penjualan asset, dan ekuitas yang berdasarkan pada
dasar pengukuran tertentu. Setiap jenis rasio yang dipakai dapat
menentukan seberapa besar keuntungan yang didapat oleh perusahaan
yang didapat dari penjualan dan kinerja suatu perusahaan yang dapat
mempengaruhi catatan dari laporan keuangan yang sesuai dengan
perhitungan standar akuntasi keuangan. Bagi pimpinan perusahaan,
profitabilitas digunakan sebagai tolak ukur berhasil atau tidak perusahaan
yang dipimpinnya, sedangkan bagi karyawan perusahaan semakin tinggi
profitabilitas yang diperoleh oleh perusahaan, maka ada peluang untuk
meningkatkan gaji karyawan (Nina Sufiana dan Ni Ketut Purnawati, 2:
2016)
Menurut Munawir ( 2007 : 33 ) mengemukakan bahwa
“profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba”.
Yang mana sesuai juga dengan pengertian yang dikemukakan oleh I
Made Sudana ( 2011:22) yang menyatakan bahwa “profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan
sumber – sumber yang dimiliki seperti aktiva, modal atau penjualan
perusahaan”.
Selain itu, menurut wikipedia profitabilitas atau kemampuan
memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam presentase yang digunakan
untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menhasilkan laba pada
tingkat yang dapat diterima. Angka dari profitabilitas dinyatakan antara
lain dalam angka laba sebelum dan sesudah pajak, laba investasi,
pendapatan per saham, dan laba penjualan. Nilai profitabilitas menjadi
norma ukuran bagi kesehatan perusahaan. Dimana apabila profitabilitas
terus mengalami surplus maka akan meningkatkan penjualan dan juga
meningkatkan kepercayaan bagi investor untuk menginvestasikan
dananya ke perusahaan tersebut dan akan mengalahkan perusahaan
pesaing. Begitu juga sebaliknya apabila perusahaan n=mengalami defisit.
Ada beberapa alat pengukura yang digunakan dalam mencari
profitabilitas perusahaan, yaitu ROA, ROI dan ROE. Dalam penelitian
ini pengukuran profitabilitas diukur menggunakan pengukuran Return
On Asset ( ROA) dan Return on Investment (ROI).
Profitabilitas yang tinggi akan dapat mendukung kegiatan
operasional secara maksimal. Tinggi rendahnya profitabilitas dipengaruhi
banyak faktor seperti modal kerja. Dalam melakukan aktivitas
operasionalnya setiap perusahaan akan membutuhkan potensi sumber
daya, salah satunya adalah modal, baik modal kerja seperti kas, piutang,
persediaan dan modal tetap seperti aktiva tetap. Modal merupakan
masalah utama yang akan menunjang kegiatan operasional perusahaan
alam rangka mencapai tujuannya (Bramasto, 2008).
ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang
digunakan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan pada masa lampau untuk kemudian di
proyeksikan di masa yang akan datang. ROA digunakan untuk
menganaisis tingkat profitabilitas perusahaan. ROA dihitung dengan
membandingkan laba bersih dengan total asset atau total aktivanya.
Rumusan untuk mencari ROA adalah sebagai berikut (Munawir, 2004) :

laba setelah pajak


           ROA= rata−rata total asset x 100%

Return on Investment (ROI) adalah rasio keuntungan neto sesudah


pajak dengan jumlah investasi (aktiva) sehingga dalam Du Pont System
diperhitungkan juga bunga dan pajak. Perubahan penjualan belum tentu
proporsional dengan perubahan laba, karena adanya perbedaan dalam
perkembangan biaya. Di samping itu perubahan laba juga dipengaruhi
perubahan perputaran aktiva, semakin cepat perkembangan aktiva berarti
semakin efektif perusahaan, dalam melakukan pengelolaan atas aktiva
dan mengakibatkan peningkatan laba perusahaan (Riddho Perdana Putra,
Prof. Dr. Sudharto PH, MES & Dra. Apriatni EP, Msi, 3:2013).
Berikut ini merupakan rumusan mencari ROI, antara lain:

penjualanbersih
ROI= x 100 %
investasi
2.2.2 Fungsi dari Profitabilitas
Rasio-rasio profitabilitas diperlukan untuk pencatatan transaksi
keuangan biasanya dinilai oleh investor dan kreditur (bank) untuk
menilai jumlah laba investasi yang akan diperoleh oleh investor dan
besaran laba perusahaan untuk menilai kemampuan perusahaan
membayar utang kepada kreditur berdasarkan tingkat pemakaian aset
dan sumber daya lainnya sehingga terlihat tingkat efisiensi
perusahaan.
Efektivitas dan efisiensi manajemen bisa dilihat dari laba yang
dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan yang dilihat
dari unsur unsur laporan keuangan. Semakin tinggi nilai rasio maka
kondisi perusahaan semakin baik berdasarkan rasio profitabilitas.
Nilai yang tinggi melambangkan tingkat laba dan efisiensi
perusahaan tinggi yang bisa dilihat dari tingkat pendapatan dan arus
kas. Rasio-rasio profitabilitas memaparkan informasi yang
pentingkan daripada rasio periode sebelumnya dan rasio pencapaian
pesaing. 
Dengan demikian, analisis tren industri dibutuhkan untuk
menarik kesimpulan yang berguna tentang tingkat laba
(profitabilitas) sebuah perusahaan. Rasio profitabilitas
mengungkapkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan
keputusan operasional yang dilakukan oleh manajemen suatu
perusahaan di mana sistem pencatatan kas kecil juga berpengaruh.

2.2.3 Faktor – Faktor yang Menpengaruhi Profitabilitas


Berikut ini merupakan faktor – faktor yang dapat mempengaruhi
profitabilitas, yaitu:
a. Debt Equity Ratio (DER)
b. Net Receivable Asset Ratio (NRA)
c. Operating Efficiency(OE),
d. Size,
e. Growth dan Gross Domestic Product (GDP).

2.2.4 Pengertian Modal Kerja


Modal kerja adalah modal awal yang diperlukan oleh setiap
perusahaan dalam membiayai setiap kegiatan yang ada di perusahaan
agar rencana perusahaan tersebut ke depannya akan berjalan dengan
baik dan sesuai dengan apa yang di harapkan pada awalnya. Modal
kerja adalah modal atau dana yang diperlukan untuk operasi
bukannya untuk investasi. Di dalam laporan keuangan,nilai dari
modal kerja sama dengan harta lancar yang di kurangi dengan
kewajiban yang harus dibayar dengan segera.
Secara umum modal kerja memiliki pengertian yaitu kelebihan
aktiva lancar pada kewajiban ( hutang) jangka pendek yang harus
segera dibayar oleh perusahaan. Maksud dari kelebihan tersebut
adalah modal kerja bersih.
Menurut jumingan ( 2011:66) modal kerja yaitu “ jumlah dari
aktifa lancar. Jumlah ini merupakan modal kerja bruto ( Gross
Wornking Capital ) definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukan
jumlah dana yang digunakan untuk maksud- maksud operasi jangka
pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam
dan tingkat likuiditas dari unsur-unsur aktiva lancar misalnya kas,
surat-surat berharga,piutang dan persediaan.
Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, modal kerja
penjumlahkan dari aktiva lancar. Aktova lancar tersebut adalah modal
kerja kotor. Pengertian ini bersifat kuantitatif dikarenakan jumlah
dana yang dipakai dalam tujuan operasi jangka pendek. Ketersediaan
modal kerja sangat bergantung pada tingkat likuiditas aktiva lancar
( kas, surat berharga, persediaan, dan piutang).
Sedangkan pengertian modal kerja menurut kasmir ( 2012 : 250 )
yaitu “ modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk
melakukan kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja diartikan
sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva
jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat
berharga,piutang,persediaan dan aktiva lancar .”

2.2.5 Konsep Modal Kerja


Menurut Munawir (2010:14) ada 3 konsep modal kerja yang
umum digunakaan, yaitu :
1. Konsep Kuantitatif
Konsep ini menitik beratkan kepada kuantum yang
diperlakukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam
membiayai operasinya yang bersifat rutin atau menunjukan jumlah
dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka penpek.
Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah
aktiva lancar (gross working capital ).
2. Konsep Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam
konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar
terhadap hutang jangka pendek (net working capital), yaitu jumlah
aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun
para pemilik perusahaan.
3. Konsep Fungsional
Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki
dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok
perusahaan.

2.2.6 Jenis – Jenis Modal Kerja


Menurut Munawir ( 2010:119) pada dasarnya modal kerja itu terdiri
dari dua,yaitu:
1. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah
minimum yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan
lancar tanpa kesulitan keungan, dan
2. Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada
aktifitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas biasa.

2.2.7 Manfaat Modal Kerja


Modal kerja mampu membiayai pengeluaran atau operasi
perusahaan sehari-hari. Dengan modal kerja yang cukup akan
membuat perusahaan beroperasi secara ekonomis dan efesien serta
tidak mengalami kesulitan keuangan. Manfaat modal kerja menurut
Munawir (2010: 116) adalah:
1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena
turunnya nilai dari aktiva lancar.
2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-
kewajiban tepat pada waktunya.
3. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang
cukup untuk melayani para konsumen.
4. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit
yang lebih menguntungkan kepada para langgananya
5. Memungkinkan bagi perusaahan untuk dapat beroperasi dengan
lebih efesien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang
ataupun jasa yang dibutuhkan.

2.2.8 Penggunaan Modal Kerja


Penggunaan modal kerja menurut Kasmir ( 2012: 258) biasa
dilakukan perusahaan untuk:
1. Pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainnya.
Maksudnya dari pengeluaran untuk gaji,upah dan biaya operasi
perusahaan lainya, perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk
membayar gaji,upah dan biaya operasi perusahaan lainnya yang
digunakaan untuk menunjang penjualan.
2. Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan.
Maksud pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang
dagaan adalah pada sejumlah bahan baku yang dibeli yang akan
digunakaan untuk proses produksi dan pembelian barang dagaan
untuk di jual kembali.
3. Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga .
Maksud menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga
adalah pada saat perusaan menjual surat-surat berharga, namun
mengalami kerugian. Hal ini akan mengurangi modal kerja dan
segera ditutupi.
4. Pembentukan dana.
Pembentukan dana merupakan pemisahan aktiva lancar untuk
tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya pembentukan dana
pensiunan, dana ekspansi, atau dana pelunasaan obligasi.
Pembentukan dana ini akan mengubah bentuk aktiva dari aktiva
lancar menjadi aktiva tetap.
5. Pembelian aktiva tetap (tanah, bangunan,kendaraan,dan mesin ).
Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti
pembelian tanah, bangunan, kendaraan dan mesin. Pembelian ini
akan mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar dan timbulnya
utang lancar.

2.2.9 Pengertian Laporan Arus Kas dan Perputaran Kas


Laporan arus kas atau cash flow statement adalah salah satu
komponen laporan keuangan. Ia menyajikan informasi tentang
penerimaan dan pengeluaran kas sebuah organisasi dalam satu
periode tertentu.Dengan melihat laporan ini, kita dapat mengetahui
bagaimana perputaran arus kas suatu perusahaan.
Untuk menyusun laporan arus kas, Anda membutuhkan catatan
tentang penerimaan kas perusahaan. Data ini disebutkan sebagai arus
kas masuk dalam laporan arus kas. Ini didapatkan dari pendapatan
tunai, sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan. Investasi
tunai juga dapat dicatat pada pos arus kas masuk ini.
Selain catatan penerimaan kas, Anda juga membutuhkan catatan
aktivitas pengeluaran kas. Arus kas keluar, adalah nama pos ini dalam
laporan arus kas. Ia didapat dari beban-beban yang harus dibayarkan
perusahaan. Tidak hanya beban operasional saja, namun investasi
yang dikeluarkan untuk ekspansi bisnis perusahaan, juga tercakup di
dalamnya.
Di akhir laporan arus kas, manajemen perusahaan dapat melihat
posisi kas perusahaan. Ini disebut dalam laporan sebagai arus kas
bersih. Nominal arus kas bersih didapat dari mengurangi jumlah arus
kas masuk dengan arus kas keluar. Jika arus kas bersih menunjukkan
angka positif, berarti perusahaan mengalami surplus alias
memperoleh laba. Demikian pula sebaliknya.
Sartono (2010:119) menyatakan bahwa semakin cepat periode
berputarnya piutang menunjukkan semakin cepat penjualan kredit
dapat kembali menjadi kas. Riyanto (2001) menyatakan bahwa
perputaran piutang adalah rasio yang memperlihatkan lamanya waktu
untuk mengubah piutang menjadi kas. Sedangkan Bramasto (2008)
menyatakan bahwa perputaran piutang berasal dari lamanya piutang
diubah menjadi kas, piutang timbul karena adanya transaksi penjualan
barang atau jasa secara kredit Nina Sufiana dan Ni Ketut Purnawati, 2:
2016).

2.2.10 Aktifitas Arus Kas


Laporan arus kas dibagi menjadi tiga bagian. Hal ini adalah
sesuai dengan aktivitas keuangan yang umumnya dilakukan oleh
perusahaan. Aktivitas keuangan tersebut adalah operasi, investasi, dan
pendanaan. Selanjutnya akan dijelaskan berikut ini:

2.2.11 Kas Aktivitas Operasi


Aktivitas operasi adalah aktivitas utama penghasil pendapatan
perusahaan, dan secara langsung berimbas pada kas.Karena
merupakan catatan atas penghasilan perusahaan, maka dalam laporan
kas ini, arus kas masuk sebagian besar berasal dari hasil penjualan
barang dan atau jasa.
Selain itu, penerimaan dari pembayaran royalti, komisi,
atau fee  juga dapat dicatat disini. Termasuk juga pembayaran kontrak
untuk tujuan transaksi dan perdagangan.
Lain halnya pada pos pengeluaran atau arus kas keluar, kas
aktivitas operasi biasanya paling banyak mencatat pembayaran gaji
karyawan. Selain itu, pembayaran kepada pemasok barang (supplier)
dan penerimaan kembali pajak penghasilan, juga biasanya dicatat pada
laporan kas ini.
2.2.12 Kas Aktivitas Investasi
Untuk mengembangkan perusahaan, seringkali para pengusaha
melakukan aktivitas investasi. Agar dapat lebih mudah melakukan
pemantauan terhadap perkembangan investasi itu, maka diperlukan
pencatatan tersendiri terhadap aktivitas keuangan untuk tujuan
tersebut.
Lalu apa sajakah yang termasuk dalam aktivitas investasi?
Aktivitas keuangan seperti perolehan penjualan dan pembelian aktiva
tetap, adalah salah satu contohnya. Perolehan perusahaan dari
pelepasan aset jangka panjang, juga termasuk dalam aktivitas investasi
ini.
Pada kas aktivitas investasi, pos penerimaan dapat berasal dari
penjualan tanah, bangunan, dan peralatan. Perolehan saham dan
instrumen keuangan lain juga dapat menjadi sumber penerimaan.
Pengeluarannya dapat berupa pembayaran kas untuk membeli
aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang.
Pengeluaran lain biasanya berupa uang muka dan pinjaman yang
diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya.

2.2.13 Kas Aktivitas Pendanaan


Klasifikasi ketiga dari laporan arus kas ini mencatat aktivitas
keuangan yang berhubungan dengan investasi pemilik, pengambilan
uang oleh pemilik, dan peminjaman dana. Kas ini dapat juga diartikan
aktivitas keuangan yang menyebabkan perubahan jumlah dan
komposisi modal, juga pinjaman.
Emisi saham, emisi obligasi, pinjaman, wesel, dan hipotik,
adalah beberapa aktivitas yang dapat tercatat dalam penerimaan kas
pada kas aktivitas pendanaan ini. Di sisi lain, pengeluaran kas dapat
berupa pembayaran kas kepada pemegang saham, juga pelunasan
pinjaman.

2.2.14 Tujuan Laporan Arus Kas


Seperti telah disebutkan di atas, bahwa laporan arus kas
memberikan informasi kepada manajemen tentang saldo akhir atau
kas bersih perusahaan di akhir tahun. Itulah mengapa laporan ini
disusun.
Secara umum, laporan arus kas bertujuan untuk membantu
manajemen melakukan evaluasi terhadap kegiatan operasional dan
aktivitas keuangan pada tahun berjalan. Berdasarevaluasi tersebut,
maka mereka dapat merencanakan aktivitas investasi serta
pembiayaan di masa mendatang.
Berbicara tentang evaluasi dan perencanaan, secara lebih detail
arus kas dilaporkan agar pada tahun berikutnya, perusahaan dapat
melakukan prediksi terhadap kemampuan finansialnya. Ini menjadi
satu hal yang penting, karena bagaimanapun—meski bukan yang
utama— uang  memiliki peran vital dalam sebuah perusahaan.
Dengan melakukan prediksi kemampuan finansial tersebut,
manajemen perusahaan dapat merumuskan langkah kebijakan
perusahaan berikutnya. Hal ini terkait dengan perbaikan kinerja
perusahaan. Apakah harus mengurangi jumlah pegawai atau
melakukan efisiensi peralatan kerja? Begitu pula dengan keputusan
lain yang sejenis.
Lebih khusus lagi, dengan melaporkan arus kas, sebuah
perusahaan dapat mengerti hubungan laba bersih terhadap perubahan
kas perusahaan. Apakah laba yang diperoleh signifikan dalam
menambah kas, misalnya.Ataukah laba bersih dapat memperpanjang
‘hidup’ perusahaan?
Terakhir, tujuan khusus dari penyusunan laporan arus kas
adalah untuk melakukan prediksi terhadap arus kas perusahaan pada
periode berikutnya. Hal ini penting bagi manajemen sebagai landasan
jika ingin melakukan ekspansi bisnis perusahaan di masa depan.

2.2.15 Perputaran Kas


Menurut Bambang Riyanto ( 2011 :95) perputaran kas adalah
perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata – rata. Menuh
(2008) menyatakan bahwa perputaran kas merupakan periode
berputarnya kas yang dimulai pada saat kas dinvestasikan dalam
komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas-kas sebagai
unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Menurut
Riyanto (2001) semakin tinggi perputaran kas akan semakin baik,
karena ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya dan
keuntungan yang diperoleh akan semakin besar.
Menurut Kasmir ( 2013:140) perputaran kas berfungsi untuk
mengukur tingkat kecukupan modal kerja untuk membaya tagihan
dan membiayai tagihan.
Rasio perputaran kas dapat dihitung sebagai berikut:

Penjualan Bersih
Rasio Perputaran Kas=
Kas Rata−Rata
2.2.16 Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan dalam perusahaan menunjukkan kinerja
perusahaan dalam aktivitas operasionalnya. Semakin tinggi tingkat
perputaran persediaan, kemungkinan semakin besar perusahaan akan
memperoleh keuntungan. Begitu pula sebaliknya, jika tingkat
perputaran persediaannya rendah maka kemungkinan semakin kecil
perusahaan akan memperoleh keuntungan (Raharjaputra, 2009).
Munawir (2004) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
perputaran persediaan akan memperkecil resiko terhadap kerugian
yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan
selera konsumen, disamping itu akan menghemat ongkos
penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.
Perputaran persediaan adalah berapa kali barang dijual dan
diadakan kembali selama 1 periode tertentu. Rasio perputaran
persediaan merupakan perbandingan antara harga pokok penjualan
dengan persediaan rata – rata yang dimiliki oleh perusahaan selama
satu periode tertentu. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa
jauh efisiensi perusahaan dalam mengelola dan menjual
persediaannya. Semakin tinggi perputaran persediaan, maka semakin
singkat atau semakin baik waktu rata – rata antara penanaman modal
dalam persediaan dan transaksi penjualan( Eka Ayu Rahayu Dan Joni
Susilowibowo, 2014 : 4).
Rasio perputaran persediaan dapat diukur dengan :

harga pokok penjualan


Perputaran Persediaan=
persediaan awal+ persediaan akhir
2

2.2.17 Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas


Perputaran kas merupakan perbandingan antara penjualan
bersih dengan jumlah rata-rata kas. Febrian (2017) Pengaruh
perputaran kas terhadap profitabilitas hasilnya positif signifikan
dalam menghasilkan pendapatan, sehingga dapat dilihat berapa kali
uang kas berputar dalam satu periode tertentu. Semakin tinggi
perputaran kas ini akan semakin baik, ini berarti semakin tinggi
efisiensi penggunaan kasnya dan keuntungan yang diperoleh akan
semakin besar (Riyanto, 2001).
Begitu juga menurut beberapa peneliti yang lain seperti Eka
(2014), Franky dll, menyatakan bahwa pengaruh antara perputaran
kas terhadap profitabilitas bersifat positif signifikan.

H1 : perputaran kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas

2.2.18 Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas


Pengelolaan persediaan merupakan suatu pekerjaan yang
sulit, dimana kesalahan dalam menentukan tingkat persediaan dapat
berakibat fatal. Raharjaputra (2009) menyatakan bahwa semakin
tinggi tingkat perputaran persediaan, kemungkinan semakin besar
perusahaan akan memperoleh keuntungan, begitu pula sebaliknya,
jika tingkat perputaran persediaannya rendah maka kemungkinan
semakin kecil perusahaan akan memperoleh keuntungan. Sedangkan
Munawir (2004) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
perputaran persediaan akan memperkecil resiko terhadap kerugian
yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan
selera konsumen, disamping itu akan menghemat ongkos
penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.
Hal itu didukung juga oleh pernyataan Febrian (2017) yang
menyatakan bahwa pengaruh antara perputaran persediaan terhadap
profitabilitas berpengaruh positif signifikan.

H2 : Pengaruh Persediaan bersifat positif terhadap profitabilitas

2.3 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam
melakukan penelitian sehingga penulis yang dapat memperkarya teori yang
digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian
terdahulu, penulis tidak menemukan judul yang sama dengan penelitian
penulis. Namun penulis menangkat beberpa referensi dalam memperkaya
bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu
dari beberapa jurnal yang terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

No Judul / Peneliti / Metode Hasil


Sumber

1 - Pengaruh ROA Penelitian ini


Perputaran piutang menunjukan bahwa
dan Perputaran ROI
varibel perputaran
Persedian Terhadap
persedian tidak
Profitabilitas pada
Perusahaan Food Uji signifikansi mempunyai pengaruh
and beverge yang individual (statistik t) terhadap profitabilitas
listing di BEI tahun (ROI)
2010-2012
- Putra, Riddho
Perdana, dkk
- Jurnal Administrasi
Bisnis
- 2013

2 - Perputaran Modal ROA Modal kerja secara


Kerja Dan parsial tidak berpengaruh
Perputaran Piutang secara signifikan
Pengaruhnya Metode Eksplanatori terhadap Profitabilitas.
Terhadap
Profitabilitas Pada Tetapi secara signifikan
Pt. Pegadaian berpengaruh terhadap
(Persero) profitabilitas.
- Santoso , Clairene
E.E.
- Jurnal Nasional
- Tahun 2013

3 - Pengaruh Return On Asset (ROA) Hasil dari penelitian ini


Perputaran Kas, yaitu ditemukannya
Perputaran Piutang pengaruh yang signifikan
Dan Perputaran
antara perputaran kas,
Persediaan
Terhadap perputaran piutang dan
Profitabilitas perputaran persediaan
Perusahaan terhadap profitabilitas
Manufaktur pada perusahaan-
- Rahayu, Eka Ayu, perusahaan manufaktur
dkk secara bersama-sama
- Jurnal Nasional
(simultan).
- Tahun 2014

4 - Pengaruh Tingkat ROA Dengan melihat data di


Arus Kas Terhadap atas maka dapat ditarik
Profitabilitas kesimpulan bahwa
Perusahaan Metode pengumpulan variabel independen yaitu
- Regar, Frangky
Laynardi Putra data yang digunakan kas memiliki pengaruh
- Jurnal Nasional dalam penelitian ini yang signifikan secara
- 2015 adalah metode studi bersama-sama terhadap
dokumen variabel dependen yaitu
profitabilitas (saldo laba)
perusahaan

5 - Pengaruh ROA Variabel perputaran kas


Pertumbuhan memiliki pengaruh
Penjualan, negative signifikan
Perputaran Kas,
terhadap profitabilitas,
Perputaran Piutang
Dan Perputaran variabel perputaran
Persediaan piutang memiliki
Terhadap pengaruh negatif yang
Profitabilitas signifikan terhadap
( Pada Perusahaan profitabilitas, dan
Manufaktur Sub variabel perputaran
Sector Makanan
persediaan memiliki
Dan Minuman)
- Iqbal, Muhammad pengaruh positif yang
- Jurnal Nasional signifikan terhadap
- Tahun 2015 profitabilitas. Jadi, hanya
perputaran piutang dan
perputaran persediaan
yang memiliki pengaruh
signifikan terhadap
profitanilitas perusahaan
makanan dan minuman
yang terdaftar di BEI
pada tahun 2011 – 2013

6 - Pengaruh ROA dan ROE Dari hasil penelitian yang


Perputaran telah dijabarkan,
Persediaan, kesimpulan yang dapat
Perputaran Piutang ditarik dari penelitian ini
Dan Perputaran antara lain :
Kas Terhadap  Secara parsial
Profitabilitas Pada perputaran persediaan
Perusahaan Sektor berpengaruh positif
Industri Barang terhadap Return On
Konsumsi Yang Assets.
Terdaftar Di Bei
Periode 2008-2013  Secara parsial
perputaran persediaan
- Seminar, Mohamad berpengaruh positif
Tejo terhadap Return On
Equity.
- Jurnal Nasional
 Secara parsial
- Tahun 2015
perputaran piutang
berpengaruh positif
terhadap Return On
Assets.
 Secara parsial
perputaran piutang
berpengaruh positif
terhadap Return On
Equity.
 Secara parsial
perputaran kas
berpengaruh negatif
terhadap Return On
Assets.
 Secara parsial
perputaran kas
berpengaruh negatif
terhadap Return On
Equity.
 Uji Simultan
menunjukkan hasil
perputaran persediaan,
perputaran piutang
dan perputaran kas
secara bersama-sama
berpengaruh positif
terhadap Return On
Assets.
 Uji Simultan
menunjukkan hasil
perputaran persediaan,
perputaran piutang
dan perputaran kas
secara bersama-sama
berpengaruh positif
terhadap Return On
Equity.

7 - Analisis Pengaruh ROA (Return on Asset) Hasil penelitian ini secara


Arus Kas Terhadap parsial hanya arus kas
Profitabilitas Pada operasi, arus kas investasi
Pt Mayora Indah
dan arus kas pendanaan
Tbk
- Sasongko, Hendro, tidak terdapat pengaruh
dkk yang signifikan terhadap
- Jurnal Nasional profitabilitas (ROA),
- 2016

8 - Pengaruh ROA 1. Pengaruh perputaran


Perputaran Kas, kas terhadap
Perputaran Piutang ROE profitabilitas hasilnya
Dan Perputaran diterima.
Persediaan 2. Pengaruh perputaran
Terhadap teknik analisis regresi persediaan terhadap
Profitabilitas linear berganda profitabilitas hasilnya
- Sufiana, Nina, dkk. ditolak.
- Jurnal Nasional 3. Secara parsial tingkat
- Tahun 2016 perputaran kas tidak
berpengaruh terhadap
profitabilitas pada
perusahaan food and
beverages yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia

9 - Analisis Pengaruh ROA (Return on Asset) Hasil penelitian ini secara


Arus Kas Terhadap parsial hanya arus kas
Profitabilitas Pada operasi, arus kas investasi
Pt Mayora Indah
dan arus kas pendanaan
Tbk
- Sasongko, Hendro, tidak terdapat pengaruh
dkk yang signifikan terhadap
- Jurnal Nasional profitabilitas (ROA),
- 2016

9 - Analisis Pengaruh Berdasarkan hasil


Modal Kerja penelitian ini didapatkan
Terhadap ROA
Profitabilitas hasil yaitu ditemukannya
Perusahaan pengaruh yang signifikan
- Andre, Febrian,
antara perputaran kas,
dkk.
perputaran persediaan
- Jurnal Nasional dan
- Tahun 2017
perputaran piutang
terhadap profitabilitas
pada
perusahaan-perusahaan
food and beverages yang
terdaftar di BEI secara
bersama-sama (simultan).

10 - Pengaruh ROA 3. Arus kas dan


Perputaran Piutang, profitablitas bersifat
Arus Kas, negatif, maksudnya jika
Perputaran Mengumpulkan data semakin tinggi arus kas
Persediaan dokumentasi yaitu arsip maka profitabilitas
Terhadap didiprediksi akan
dalam suatu transaksi
Likuiditas Dengan semakin menurun.
Profitabilitas atau dokumen dengan 4. Secara konseptual
Sebagai Variabel melihat, mempelajari perputaran persediaan
Intervening (Studi dan mengutip laporan yang semakin tinggi
Kasus Pada keuangan perusahaan akan menurunkan
Perusahaan Food tahunan yang sudah tingkat profitabilitas.
And Beverages terdaftar pada Bursa
Yang Terdaftar Di
Efek Indonesia.
Bei Tahun
Penelitian 2012-
2016)
- Mayasari, Asrini,
Dkk
- Jurnal Nasional
- 2017

11 - Cash Flow Discretionary disclosure significant positive


Disaggregation theory suggests predictors of future cash
And Prediction Of flows for both US and
Cash Flow
UK firms.
- Kansalar, Ehsan ,
Dkk
- Jurnal Internasional
- Tahun 2017

12 - Pengaruh ROI Berdasarkan hasil dari


Perputaran Kas, penelitian ini, di dapat
Perputaran Piutang bahwa perputaran kas
Dan Perputaran
berpengaruh positif dan
Persediaan
Terhadap signifikan terhadap
Profitabilitas profitabilitas. Dan
- Faisal, Muhammad perputaran persediaan
- Jurnal Nasional mempunyai pengaruh
- Tahun 2017
positif signifikan
terhadap profitabilitas.

13 - Allocation Of Cash flows The cash balance is


Internally mostly significant,
Generated positive in some models
Corporate Cash
and negative in other
Flow In Africa
- Boapeah ,Henry models
Agyei-, Dkk
- Jurnal Internasional
- Tahun 2018

14 - Pengaruh ITO, DAR, ROA Berdasarkan hasil


Perputaran penelitian, variabel
Persediaan Dan indipiden perputaran
Rasio Hutang
persediaan dan rasio
Terhadap
Profitabilitas hutang secara simultan
( Studi Empiris berpengruh signifikan
Pada Perusahaan terhadap profitabilitas
Sub Sektur Semen pada perusahaan sub
Yang Terdaftar Di sector semen yang
BEI Tahun 2011 – terdaftar di BEI. Secara
2016)
parsial, perputaran
- Sari, Riska Febri
Amarista, Dkk persediaan berpengaruh
- Jurnal Nasional positif signifikan
- Tahun 2018 terhadap profitabilitas
dan rasio hutang
berpengaruh negative
segnifikan terhadap
profitabilitas pada
perusahaan subsector
semen yang terdaftar di
BEI.

15 - Pengaruh ROA Kesimpulan penelitian ini


Perputaran Modal adalah:
Kerja, Piutang,
Persediaan  Rasio perputaran
Terhadap modal kerja, piutang,
Profitabilitas Pada persediaan terhadap
Perusahaan profitabilitas pada
Kosmetik Dan perusahaan kosmetik
Keperluan Rumah dan keperluan rumah
Tangga Di BEI tangga di Bursa Efek
- Sompie, Angelita
Indonesia (BEI) tidak
Gabriela,Dkk
- Jurnal Nasional berpengaruh
- Tahun 2018 signifikan.
 Rasio modal kerja
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas pada
perusahaan kosmetik
dan keperluan rumah
tangga di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
 Rasio perputaran
piutang berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas pada
perusahaan kosmetik
dan keperluan rumah
tangga di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
 Rasio persediaan
berpengaruh terhadap
profitabilitas pada
perusahaan kosmetik
dan keperluan rumah
tangga di Bursa Efek
Indonesia (BEI).

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

2.4 Kerangka Penelitian


Hubungan antara variabel bebas ( independen ) dengan variabel terikat (
dependen) akan dihubungkan secara teoritis melalui kerangka konseptual.
Adapun yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah
perputaran kas dan perputaran persediaan. Sedangkan variabel dependennya
adalah profitabilitas dengan menggunakan ROA ( Return On Asset ).
Hubungan antara variabel – variabelnya adalah dapat di gambarkan sebagai
berikut:
Kerangka Pemikiran

Perputaran Kas
(X1) H2

Profitbilitas
(Y)

Perputaran Piutang H3
(X2) H1

Sumber : Landasan Teori oleh Penulis


Gambar 2.4
Kerangka Pemikiran

2.5 Hipotesis Penelitian


Hipotesis merupakan perumusan atau jawaban sementara dari suatu
masukkan yang telah diteliti sebagai tuntutan dalam menyelesaikan masalah
dan mencari solusi atau jawaban yang sebenarnya dari masalah tersebut.
Berdasarkan penelitian terdahulu dan teori – teori yang mendukung penelitian
ini, maka perumusan hipotesis alternatifnya sebagai berikut:

2.5.1 Pengaruh Tingkat Perputaran Kas Dan Perputaran Persediaan


Terhadap Profitabilitas
Tingkat perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran
persediaan akan selalu mempengaruhi jumlah penjualan yang
dihasilkan, pada saat perputaran mengalami peningkatan maka akan
memberikan peningkatan terhadap profitabilitas, dari penjelasan ini
dapat diperoleh hipotesis sebagai berikut:.
H1 = Perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran
persediaan secara serentak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas (ROA).
2.5.2 Pengaruh Tingkat Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas
Febrian (2017) Pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas
hasilnya positif signifikan dalam menghasilkan pendapatan, sehingga
dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode
tertentu. Semakin tinggi perputaran kas ini akan semakin baik, ini
berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya dan keuntungan
yang diperoleh akan semakin besar (Riyanto, 2001).
Begitu juga menurut beberapa peneliti yang lain seperti Eka
(2014), Franky dll, menyatakan bahwa pengaruh antara perputaran kas
terhadap profitabilitas bersifat positif signifikan. Berdasarkan
penjelasan diatas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 = Perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap


profitabilitas (ROA).

2.5.3 Pengaruh Tingkat Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas


Pengelolaan persediaan merupakan suatu pekerjaan yang sulit,
dimana kesalahan dalam menentukan tingkat persediaan dapat
berakibat fatal. Raharjaputra (2009) menyatakan bahwa semakin
tinggi tingkat perputaran persediaan, kemungkinan semakin besar
perusahaan akan memperoleh keuntungan, begitu pula sebaliknya, jika
tingkat perputaran persediaannya rendah maka kemungkinan semakin
kecil perusahaan akan memperoleh keuntungan. Sedangkan Munawir
(2004) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat perputaran
persediaan akan memperkecil resiko terhadap kerugian yang
disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera
konsumen, disamping itu akan menghemat ongkos penyimpanan dan
pemeliharaan terhadap persediaan tersebut.
Hal itu didukung juga oleh pernyataan Febrian (2017) yang
menyatakan bahwa pengaruh antara perputaran persediaan terhadap
profitabilitas berpengaruh positif signifikan.

H3 = Peputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap


profitabilitas (ROA)
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini dilakukan di PT. Indofood Sukses Makmur tbk pada
periode tahun 2015 – 2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang
disediakan oleh perusahaan mengenai laporan keuangan perusahaan melalui
situsnya ( http://www.indofood.com ) dan data lainnya terdapat di idx (
www.idx.com )

3.2 Rancangan Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas yaitu hubungan sebab
akibat dimana terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih.Variabel
penelitian merupakan indikator terpenting yang menentukan keberhasilan
penelitian yang di dambil dari data tahunan dari 2012 – 2017. Alasan
pemilihan data ini dipilih karena merupakan data yang aya dijadikan
penelitian. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Variabel Independent (Variabel Bebas) adalah variabel yang
mempengaruhi variabel terikat dan menjadi penyebab atas sesuatu hal
atau timbulnya masalah lain. Sesuai dengan pengertian tersebut, maka
dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah modal kerja.
b. Variabel Dependent (Variabel Terikat) adalah variabel yang dipengaruhi
oleh variabel bebas. Sesuai dengan pengertian tersebut, maka yang
menjadi variabel terikat adalah Profitabilitas (Return on Assets).

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel


Penelitian ini menggunakan empat variabel yang terdiri dari dua
variabel terikat (dependen) dan dua dari variabel bebas (independen).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Perputaran Kas Dan Perputaran
Persediaan serta variabel terikatnya adalah Return on Asset (ROA) dan
Return on Investment (ROI). Definisi dari masing – masing variabel tersebut
adalah ditabpilkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Pengukuran Skala

Y¹ = Return On Return on Assets Laba Bersih Rasio


Assets (ROA) (ROA) adalah rasio X 100%
yang menunjukkan Total Aset
hasil atas jumlah
aktiva yang
digunakan dalam
perusahaan Sumber : Kasmir (2011)

Y² = Return On Return on Investment Penjualan Bersih Rasio


X 100 %
Investment (ROI) adalah rasio Investasi
(ROI) keuntungan neto
sesudah pajak dengan
jumlah investasi
(aktiva) sehingga
dalam Du Pont
Sumber :
System
www.datakata.wordpress
diperhitungkan juga
.com
bunga dan pajak.

X¹= Perputaran Perputaran kas Penjualan Bersih Rasio


Kas adalah perbandingan Rata−rata kas
antara penjualan
dengan jumlah kas
rata-rata Sumber : Bambang
Riyanto (2011)

X²= Perputaran Perputaran Harga pokok Rasio


Persediaan persediaan adalah Penjualan
rasio yang
menunjukkan berapa
kali barang dijual dan
diadakan kembali
selama satu periode
akuntansi
Sumber : Jumingan
(2006)
3.4 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yakni
data yang dikumpulkan dari dokumendokumen perusahaan, dari hasil
penelitian kepustakaan, dan dari instansi lainnya yang terkait. Adapun jenis
data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data penelitian bersumber dari
data laporan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur tbk periode 2015-2017
yang disediakan oleh perusahaan melalui situsnya (http://www.indofood.com
) dan di idx ( www.idx.com ).

3.5 Teknik pengumpulan data


metode yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang
berhubungan dengan penelitian adalah :
Metode kepustakaan (Library Research Method), merupakan metode
pengumpulan data dengan cara mengumpulkan sumber dari buku-buku,
jurnal, laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, skripsi-skripsi
dan literatur yang relevan dengan penulisan skripsi ini.

3.6 Populasi dan Sampel


3.6.1 Populasi
Menurut Arikunto (2002) populasi adalah objek yang secara
keseluruhan digunakan untuk penelitian. Jadi apabila ada seorang
yang hendak meneliti semua karakteristik dan juga elemen termasuk
dalam penelitian populasi.
Sedangkan Ismiyanto berpendapat bahwa populasi adalah totalitas
atau keseluruhan subjek penelitian baik benda, orang, ataupun hal lain
di dalamnya yang dapat diambil informasi penting terkait atau yang
berupa data penelitian.
Populasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk pada tahun 2012 sampai dengan 2017.

3.6.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi. Sampel adalah sebagian
dari karakteristik atau cirri yang dimiliki oleh suatu populasi. Bisa
juga dikatakan bahwa sampel merupakan bagian kecil yang diambil
dari anggota populasi berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan
sehingga bisa mewakili populasinya. Adapun sampel penelitian yang
kami ambil dari PT. Indofood Sukses Makmur tbk yang berasal dari
laporan naraca dan laporan laba dari tahun 2015 – 2017.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang
dinyatakan dengan angka dan perhitungan menggunakan metode statistic
yang di bantu denngan program komputer. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah statistic deskriptif, pengujian asumsi klasik,
analisis linier berganda, dan uji hipotesis.

3.7.1 Statistik Deskriptif


Statistic desktiptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel –
variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah rata –
rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum ( Ghozali, 2011).
Statistic deskriptif menyajikan ukuran – ukuran numerik yang sangat
penting bagi data sampel. Uji statistik ini dilakukan dengan program
statistika. Dalam penelitian ini statistic deskriptif dilakukan dengan
melihat nilai rata – rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum.

3.7.2 Uji Asumsi Klasih


Pengujian asumsi klasik dilakukan agar memperoleh hasil regresi
yang bisa di pertanggung jawabkan, mempunyai hasil yang tidak biasa
atau Best Linier Unbiaxed Esminator (BLUE) . Pengujian asumsi
klasik terdiri dari:

3.7.4.1 Uji Normalitas


Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah untuk menguji apakah
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau
tidak. Ada dua cara untuk mendeteksi, yaitu dengan melihat analisis
grafik normal probability plot dan uji statistik. Adapun dasar
pengambilan sebagai berikut (Ghozali, 2011) :
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram, tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
3.7.4.2 Pengujian Autokorelasi
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t – 1 (sebelumnya). Pengujian ini
menggunakan model Durbin Watson (DW – Test). Hipotesis yang
akan diuji adalah :
H0 = tidak ada autokorelasi ( r = 0)
HA = ada autokorelasi (r ≠ 0)
Bila nilai DW > batas atas atau upper bound (du) dan < (4-du)
berarti tidak
ada autokorelasi (Ghozali, 2011).

3.7.4.3 Pengujian Multikolinieritas


Pengujian ini bertujuan apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya
variance inflation (VIF). Hasil dari pengujian ini dapat dilihat dari
nilai VIF menggunakan persamaan VIF = 1 / tolerance. Jika nilai VIF
< dari 10 maka tidak terdapat multikolinieritas (Ghozali, 2011).
3.7.4.4 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Uji
ini dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel (ZPRED) dengan nilai residualnya SRESID. Model regresi
yang baik jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, sehingga diidentifikasi tidak terdapat heterokedastisitas.
Dasar untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu
sebagai berikut (Ghozali, 2011) :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola yang
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.

3.7.3 Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis Regresi berganda berguna untuk meramalkan pengaruh
dua variabel prediktor atau lebih terhadap satu variabel kriterium atau
untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua
buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y)
(Usman, 2003)
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui
pengaruh variable independen (Perputaran kas, perputaran piutang dan
perputaran persediaan) terhadap variabel dependen profitabilitas baik
secara simultan maupun secara parsial.
Untuk menguji model tersebut maka digunakan analisa regresi
linear berganda dengan rumus sebagal berikut (Ghozali, 2006):

Y = a + b1X1+ b2 X2 + b3X3 + e

Dimana:
a = Konstanta
b1-3 = Koefisien regresi
X1 = Perputaran kas
X2 = Perputaran persediaan
Y = Profitabilitas (ROA dan ROI)
e = Standard error

3.7.4 Pengujian Hipotesis


Dalam uji asumsi klasik dapat dilakukan analisis hasil regresi atau
uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji koefektif
2
determinan (R ), uji parsial (t-test), dan uji pengaruh simultan (F-
test).

2
3.7.4.1 Uji R (Koefektif Determinasi)
2
Nilai R menunjukkan seberapa besar kemampuan variabel
independen menjelaskan variabel dependen. Dengan kata lain, nilai
ini menunjukkan seberapa dekat garis regresi yang kita estimasi
dengan data sesungguhnya. Penelitian ini menggunakan regresi
2
liniear berganda yang dinyatakan dengan R untuk menunjukkan
koefektif determinasi atau seberapa besar pengaruh variabel
perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan yang
dalam hal ini diwakili oleh Return on Assets.
2 2
Nilai R berkisar 0 < R <1. Semakin besar nilai (mendekati
100%) semakin baik model regresi tersebut. Nilai sebesar 0 berarti
variabel dependen tidak dapat diterangkan sama sekali oleh
variabel independennya, dan sebaliknya.
3.7.4.2 Uji signifikan simultan (Uji F static)
Menurut imam Ghozali (2006), uji pengaruh simultan
digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen.
Hipotesisnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ho : = 0 (artinya bahwa tidak ada pengaruh signifikan secara
bersama-sama dari seluruh variabel independen terhadap
variabel dependen)
Ha : tidak semua = 0 (artinya belum terdapat pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel
independen terhadap variabel dependen)
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik dengan
kriteria pengambil keputusan sebagai berikut :
3.7.4.1Bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ha dapat ditolak,
pada derajat 5%. Dengan kata lain kita menerima hipotesis
alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen
dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
3.7.4.2Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F
menurut tabel. Bila nilai F dihitung lebih besar daripada nilai F
tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha.

3.7.4.3 Uji secara parsial (uji-t)


Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006).
Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:
1. Membandingkan hasil besarnya peluang melakukan
kesalahan (tingkat signifikansi) yang muncul, dengan tingkat
peluang munculnya kejadian (probabilitas) yang ditentukan
sebesar 5% atau 0,05 pada output, untuk mengambil
keputusan menolak atau menerima hipotesis nol (Ho) :
a. Apabila signifikansi > 0.05 maka keputusannya adalah
menerima Ho dan menolak Ha.
b. Apabila signifikansi < 0.05 maka keputusannya adalah
menolak Ho dan menerima Ha
2. Membandingkan nilai statistik t hitung dengan nilai statistik t
tabel:
a. Apabila nilai statistik t hitung < nilai statistik tabel, maka
Ho diterima .
b. Apabila nilai statistik t hitung > nilai statistik tabel, maka
Ho ditolak.

You might also like