Professional Documents
Culture Documents
Karakteristik Dan Perilaku Merpati Tingg A8220355
Karakteristik Dan Perilaku Merpati Tingg A8220355
ABSTRACT
This study aims to 1) describe the qualitative characteristics of high pigeon (the coat color, head
shape, tail shape, body shape, eye shape, the shape of the wings, beak shape and the shape of the foot at
the local high pigeon male and female); 2) describe the behavior of pigeons move higher (fly, hanging,
running, fighting), and mating behavior (male approaches the female, browse, and making out). This
research are conducted in August 2015 in the Rawa subur Road No. 49, Enggal Centre Tanjung Karang,
Bandar Lampung. This study used a descriptive exploratory conduct direct observation of the behavior of
pigeons and doves characteristics of male and female local high. The results showed qualitative
characteristics pigeons local high male and female varied: head shape (type round, type jenong, and type
turtledove), beak shape (type rambon and type taper), shape (type of banana bod and ball type), the type
of hair (tenuous and short) and the frequency and timing of moving the highest relative to the local high
pigeon is flying, while the mating behavior is investigate.
Key words: Characteristics, Behavior, Local High Pigeon Males and Females
156
Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(2): 156-160, Mei 2016 Mohamad Haekal M. K. et. al.
157
Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(2): 156-160, Mei 2016 Mohamad Haekal M. K. et. al.
lancip dan rambon yaitu sebanyak 3 ekor paruh Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa
lancip (50%) dan 3 ekor paruh rambon (50%). bentuk bulu sayap pada merpati tinggi lokal
jantan dan betina adalah tipe bulu sayap
Tabel 3. Karakteristik bentuk paruh renggang dan pendek yaitu memilikin hasil
merpati tinggi lokal jantan 100% atau keseluruhan merpati jantan dan
dan betina betina memiliki bulu sayap yang pendek
No Bentuk Jantan Betina renggang. Berdasarkan hasil pengamatan ini,
Paruh Jum Frek Jum Freku diketahui bahwa bentuk bulu sayap
lah uensi lah ensi memengaruhi kemampuan terbang dikarenakan
1. Tipe 4 66,67 3 50 % bulu sayap yang renggang dapat terbang lebih
rambon % tinggi dibandingkan bentuk bulu sayap yang
2. Tipe 2 33,33 3 50 %
rapat hal ini dikarenakan tekanan udara pada
lancip %
Jumlah 6 100 % 6 100 %
bentuk bulu sayap lebar akan terasa lebih ringan
ketika dipermukaan udara.
Bentuk Tubuh
Berdasarkan pada Tabel 4 terlihat bahwa Tabel 5. Karakteristik bentuk bulu sayap
merpati jantan tinggi lokal 6 ekor (100%) merpati tinggi lokal jantan dan
menyerupai jantung pisang hampir serupa betina
dengan merpati jantan, dikarenakan hanya satu
Jantan Betina
terdapat perbedaan yaitu jantan dapat Bulu
mengeluarkan suara (bekur) sedangkan betina No Jum Freku Jum Freku
sayap
lah ensi lah ensi
tidak bersuara. Pada merpati betina lokal
bentuk tubuhnya didominasi oleh bentuk tubuh Tipe 6 100 % 6 100 %
jantung pisang (83,33%), hanya 1 ekor renggang
1.
dan pendek
(16,67%) yang memiliki bentuk tubuh tipe bola.
Jumlah 6 100 % 6 100 %
Tabel 4. Karakteristik bentuk tubuh merpati
Warna Bulu
tinggi lokal jantan dan betina
Berdasarkan pengamatan pada Tabel 6
yaitu karakteristik warna bulu pada merpati
Jantan Betina jantan dan betina tinggi lokal. Beragam yaitu
Bentuk
No Jum Freku Jum Freku warna bulu lampik, perumpung, megan teritis
Tubuh
lah ensi lah ensi sedangkan pada warna bulu merpati betina yaitu
Tipe jantung 6 100 % 5 83,33 terdapat warna bulu perumpung, lampik,
1.
pisang % gambir, dan teritis. Warna bulu yang ada pada
Tipe bola 0 0% 1 16,67 merpati tinggi lokal jantan dan betina relatif
2.
%
sama. Sehingga warna bulu tidak bisa dijadikan
Jumlah 6 100 % 6 100 %
sebagai penentu untuk perbedaan kelamin
jantan dan betina merpati tinggi lokal.
Berdasarkan tabel 4, merpati jantan dan
Tabel 6. Karakteristik warna bulu merpati
betina didominasi oleh bentuk jantung pisang.
tinggi lokal jantan dan betina
Merpati tinggi yang memiliki bentuk tubuh
menyerupai jantung pisang memiliki potensi
terbang yang sangat tinggi dibandingkan dengan
merpati yang memiliki bentuk badan kapal dan Variabel Jantan Betina
bola. Merpati yang memiliki bentuk badan No. (Warna Juml Freku Jum Frekue
menyerupai jantung pisang akan mengurangi bulu) ah ensi lah nsi
terjadinya gesekan antara tubuh dengan udara Megan 2 33,33 0 0%
1.
%
sehingga dapat meminimalisirkan hambatan
2. Gambir 0 0% 1 16,67 %
pada saat terbang dan merpati akan melaju Perumpun 1 16,67 2 33,33 %
dengan cepat kepermukaan udara Tanubrata, 3.
g %
(2004). Badan merpati tinggi yang baik apabila 4. Item 0 0% 0 0%
dilihat akan membusung kedepan sewaktu 5. Lampik 3 50 % 2 33,33 %
berdiri tegap. Syammkhard (2004) 6. Tritis 0 0% 1 16,67 %
mengemukakan bahwa merpati tinggi yang Jumlah 6 100 % 6 100 %
unggul memiliki bentuk tubuh yang
aerodinamis. Karakteristik Perilaku
Bentuk sayap
158
Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(2): 156-160, Mei 2016 Mohamad Haekal M. K. et. al.
159
Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(2): 156-160, Mei 2016 Mohamad Haekal M. K. et. al.
Perilaku menyelisik pada merpati tinggi pendek 100%), warna mata kuning 66,67 %,
lokal adalah perilaku yang dilakukan oleh dan mata merah 33,33 %). frekuensi dan waktu
merpati jantan dan betina lokal sebelum relatif bergerak yang paling tinggi pada merpati
melakukan perkawinan dengan nama lainnya tinggi lokal adalah terbang (69,93
merpati saling menggoda dengan cara %)sedangkan perilaku kawin adalah menyelisik
memasukan kepala ke dalam sayap secara (57,2 %).
berulang ± ulang hal ini dilakukan untuk
merangsang pasangan pada merpati tinggi lokal Saran
jantan dan betina. Perilaku ini paling sering dan Perlu dilakukan penelitian lanjutan
paling lama dilakukan oleh merpati yaitu 57,2 dengan sampel yang lebih banyak terhadap
% dan 3,42 % untuk waktu relatif ( Tabel 10). karakteristik dan perilaku merpati tinggi lokal
Perilaku bercumbu pada merpati tinggi jantan dan betina. Dibutuhkan kamera video
lokal hampir sama, dengan burung bayan- yang memiliki memori internal yang besar serta
bayanan yang merupakan aktivitas pada tahapan batrai pengganti ketika batu baterai habis.
akhir dari perilaku kawin (Takandjandji dkk.,
2010). DAFTAR PUSTAKA
Tabel 10. Waktu relatif perilaku kawin Elien,L. 2001. Mengamati Cara Terbang
merpati tinggi jantan dan betina lokal Burung.
http://www.indomedia.com/intisari/2001
Perilaku Arjuna dan Gemini dan TotalFe/burung.htm Diakses tanggal 3 Maret
Waktu relatif
selvi yanti 2015
keseluruhan (%)
(kali) (kali) Frans.
( kali) 2004. Pengalaman dengan Merpati.
Mendekati 17,67 25,67 43,34http://cc.lasphost.com/burung
1,12 %
lawan jenis merpati/artikel11.asp Diakses tanggal 4
Menyelisik 66,84 64,67 131.51Maret 20153,42 %
Bercumbu 39,67 34,5 Grzimek,
74,17 B. 1972. Anima Life Ancylopedia.
1,93%
Total 124,18 124,84 249,02Bird II (8). 6,47 Van
% nostrand Reinhold
Co.,New York-Cincinnaati-Toronto-
Berdasarkan Tabel 10 bahwa perilaku Melbourne.
menyelisik paling mendominasi yaitu sebesar Marshall, R. 2004. Feeding. http://www.
3,42 % hal ini disebabkan karena menyelisik Birdhealth.com/pigeon diakses tanggal
adalah proses pejantan menggoda betina atau Mosca, F. 2000. Basic Pigeon Genetik.
sebaliknya sehingga kegiatan ini dilakukan http://www.anglefire.com Diakses
berulang kali yaitu pejantan atau betina tanggal 4 Maret 2015
memasukan kepala kedalam sayap secara Noor, R.R. 2000. Genetika Ternak. PT
berulang ± ulang lalu di akhiri dengan Penebar Swadaya Jakarta.
percumbuan. Noor, R.R. 1996. Genetika Ternak. PT
Merpati berbeda dengan unggas lainnya Penebar Swadaya Jakarta.
proses perkawinan pada merpati merupakan Pigeon. 2002. Pigeon Facts.
proses perkawinan yang lumayan panjang yang http//www.pleasebekind.com/pigeon.htm
dimulai dari mendekati lawan jenis, menelisik, l. Diakses tanggal 4 Maret 2015
dan bercumbu sedangkan pada unggas lainnya Rasyaf, M. 1982. Beternak Burung Dara. PT
contohnya pada ayam, ayam tidak ada proses Penebar Swadaya, Jakarta.
menyelisik dan bercumbu sehingga proses Salis. R. 2002. Studi Fenotipe Burung Merpati
perkawinan pada ayam dapat dibilang Lokal. Skripsi. Fakultas Peternakan.
perkawinan yang singkat. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Soeseno, A. 2003. Memelihara dan Beternak
SIMPULAN DAN SARAN Burung Merpati. PT Penebar Swadaya.
Jakarta
Simpulan Sutejo. 1998. Merpati Tinggi. PT Penebar
Karakteristik kualitatif merpati tinggi Swadaya. Jakarta
lokal jantan dan betina belum bisa Tanudimadja. 1978. School of Environmental
membedakan: bentuk kepala (tipe bulat 50 %, Conservation Management. Ciawi,
tipe jenong 33,33 %, dan tipe perkutut16,67 %), Bogor.
bentuk paruh (tipe rambon 66,67 %dan tipe Yahya, H. 2004. Keajaiban Desain Alam.
lancip 33,33%), bentuk tubuh (tipe jantung www.harunyahya.com/indo Diakses
pisang 100%), bentuk bulu ( renggang dan tanggal 8 Maret 2015
160