You are on page 1of 6

Midterm Test : Pengukuran Kinerja (Regular Class)

Date/Time : April 17, 2021/13.30


Room :
Facilitator : Rutji Satwiko SE.,M.Si.,CPMA
Sifat Ujian : Closed Book

TEORI (Bobot 50%)

Problem 1 (Bobot 10%)


Sebutkan dan jelaskan secara singkat keterbatasan pengukuran kinerja yang dimiliki oleh Financial Control
System.

Problem 2 (Bobot 10%)


Sebutkan dan jelaskan secara singkat Key Performance Indicators bagi perancangan suatu Balanced Scorecard.

Problem 3 (Bobot 10%)


Sebutkan dan jelaskan secara singkat bagaimana pengukuran non-financial sangat penting bagi perancangan
Balanced Scorecard.

Problem 4 (Bobot 10%)


Sebutkan dan jelaskan secara singkat kritik-kritik yang ditujukan ke ROI sebagai alat pengukuran kinerja.

Problem 5 (Bobot 10%)


Sebutkan dan jelaskan bagaimana Quality sebagai alat untuk keunggulan bersaing.

HITUNGAN (Bobot 50%)

Problem 1 (Bobot 20%)


Selected operating data for two divisions of Outback Brewing, Ltd., of England, are given below (the currency is
the poundsterling, denoted here as £):

DIVISION

Birmingham Manchester
Sales £ 3.000.000 £ 8.000.000
Average operating assets £ 1.500.000 £ 2.000.000
Net operating income £ 300.000 £ 400.000
Property, plant, and equipment (net) £ 900.000 £ 800.000
Required:
1. Compute the rate of return for each division using the return on investment (ROI) formula stated in
forms of margin and turnover.
2. Which divisional manager seems to be doing the better job? Why?

Page 1 of 6
Meiji Isetan Corp., of Japan, has two regional divisions with headquarters in Hokaido and Osaka. Selected data
on the two divisions follow (in millions of yen, denoted by ¥):
DIVISION

Hokaido Osaka
Sales ¥ 4.000.000 ¥ 8.000.000
Average operating assets ¥ 2.000.000 ¥ 4.000.000
Net operating income ¥ 200.000 ¥ 400.000

Required:
Compute the return on investment (ROI) in terms of margin and turnover.

Quality Cost Report (Bobot 30%)

During 2019 and 2020, Wilmington Co reported sales of $ 6,000,000 per year. Wilmington listed the following
quality cost for the last two years. assumes that all changes in the quality costs are due to a quality-
improvement program.

2019 2020
Design Review $ 150,000 $ 300,000
Recalls $ 200,000 $ 100,000
Reinspection $ 100,000 $ 50,000
Incoming Inspection Cost $ 200,000 $ 250,000
Customer Complaint $ 300,000 $ 150,000
Department
Materials Inspection $ 60,000 $ 40,000
Quality Training $ 40,000 $ 100,000
Process Acceptance - $ 50,000
Scrap $ 145,000 $ 35,000
Lost sales (estimated) $ 300,000 $ 200,000
Product Inspection $ 50,000 $ 30,000
Returned Goods $ 155,000 $ 95,000
Total $1,700,000 $1,400,000

Required:

1. Prepare a quality cost report for each year (2019 and 2020). What does this report tell management?
2. Calculate the relative distribution of quality costs by category for each year. What message does this
communicate to management?

Page 2 of 6
Muhammad Ilham Ramadhan
201650584
UTS Pengukur Kinerja
Jawaban
1. a) Pertama, Hal ini dapat mendorong tindakan jangka pendek yang tidak untuk kepentingan
jangka panjang perusahaan. Semakin banyak tekanan yang diterapkan untuk memenuhi tingkat
keuntungan saat ini, semakin besar kemungkinan manajer unit bisnis akan mengambil tindakan
jangka pendek yang mungkin salah dalam jangka panjang.
b) Kedua, manajer unit bisnis mungkin tidak melakukan tindakan jangka panjang yang berguna
untuk memperoleh keuntungan jangka pendek. Misalnya, manajer tidak boleh melakukan
investasi yang menjanjikan keuntungan jangka panjang karena merugikan hasil keuangan jangka
pendek.
c) Ketiga, menggunakan laba jangka pendek sebagai satu-satunya tujuan dapat mendistorsi
komunikasi antara manajer unit bisnis dan manajemen senior. Jika manajer unit bisnis dievaluasi
berdasarkan anggaran laba mereka, mereka mungkin mencoba untuk menetapkan target laba dapat
dengan mudah dipenuhi.
d) Keempat, kontrol keuangan yang ketat dapat memotivasi manajer untuk memanipulasi
data. ini dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Pada satu tingkat, manajer dapat memilih metode
akuntansi yang meminjam dari pendapatan masa depan untuk memenuhi target periode saat ini
(misalnya, penyusutan inventaris dan klaim garansi). Di tingkat lain, manajer dapat memalsukan
data-yaitu, dengan sengaja memberikan informasi yang tidak akurat..
2. Keterbatasan pengukuran kinerja finansial menyebabkan kebutuhan pelengkap yang dapat
mengantisipasi keterbatasan tersebut. Melihat kendala yang dialami bila perusahaan hanya
berpegang pada pengukuran kinerja finansial maka mengenalkan suatu konsep yang dinamakan
dengan Balanced Scorecard yaitu suatu instrumen yang akan menjadi navigasi manajer untuk
sukses dalam bersaing pada masa yang akan datang. Balanced Scorecard (BSC) mentranslasikan
misi dan strategi perusahaan ke dalam suatu ukuran kinerja yang komprehensif yang akan
menjadi framework untuk strategic measurement dan management system. BSC mengukur
kinerja perusahaan melalui empat prespektif yaitu financial, customers, internal business
processes dan learning and growth.
a) Misi dan Visi organisasi
b) Prinsip dan tujuan manajemen (yaitu Pelaksanaan strategi)
c) Faktor penentu keberhasilan organisasi dan operasi
d) Tujuan utama anak perusahaan / divisi / departemen / karyawan
e) Keseimbangan antara pengukuran awal dan akhir (yaitu pengukuran)
3. kinerja finansial di dalam perusahaan akan mendorong perusahaan terlalu berpegang pada
pencapaian dan pertahanan keuntungan finansial jangka pendek, hal ini menyebabkan
perusahaan lebih banyak menanamkan investasi jangka pendek dan kurang memperhatikan
investasi yang bisa menciptakan value jangka panjang, seperti intangible dan intellectual assets
yang bisa menghasilkan pertumbuhan pada masa yang akan datang. Penekanan pada pengukuran
kinerja finansial menyebabkan perusahaan mengurangi pengeluaran untuk pengembangan

Page 3 of 6
produk, peningkatan proses produksi, pengembangan sumber daya manusia, teknologi informasi,
data bases dan sistem, serta pengembangan pasar dan konsumen. Dalam jangka pendek
keputusan yang berorientasi pada kinerja finansial terlihat mengurangi pengeluaran dan
meningkatkan income yang tercantum pada laporan laba-rugi, tetapi kondisi tersebut
memberikan efek kanibalisme bagi assets perusahaan serta penciptaan economic value pada
masa yang akan datang.
4. Pendekatan dengan Analisis Keuangan Sistem Dupont merupakan salah satu alat ukur kinerja
keuangan yang relevan digunakan untuk melihat sejauh mana efektivitas perusahaan dalam
pengembalian atas investasi yang dilakukan oleh perusahaan atau ROI (Return On
Investment).perhitungan Return Of Investment (ROI) dan Return Of Equity (ROE) dapat
dilakukan melalui analisis Sistem Dupont, yaitu analisis yang menggabungkan antara rasio
aktivitas dan profitabilitas.
5. Quality adalah karakteristik dan fitur produk atau layanan yang memengaruhi kemampuannya
untuk memenuhi kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

HITUNGAN
JAWABAN PROBLEM 1

1. For Birmingham:
Margin = Net Operating Income / Sales = £ 300.000 / £ 3.000.000 = 10%
Turnover = Sales / Average operating Assets = £ 3.000.000 / £ 1.500.000 =2
ROI = Margin X Turnover = 10% x 2 = 20%

For Manchester:
Margin = Net Operating Income / Sales = £ 400,000 / £ 8,000,000 = 5%
Turnover = Sales / Average operating Assets = £ 8,000,000 / £ 2,000,000 =4
ROI = Margin X Turnover = 5% X 4 = 20%

2. Hokaido Osaka

Sales ¥ 4.000.000 ¥ 8.000.000

Average operating assets ¥ 2.000.000 ¥ 4.000.000

Net operating income ¥ 200.000 ¥ 400.000

Required:

Compute the return on investment (ROI) in terms of margin and turnover.

ROI Hokaido : Net Operating Income /Average operating assets


: ¥ 200.000 /¥ 2.000.000
: 0.1= 10%
ROI Yokohama : Net Operating Incom/ Average operating assets

Page 4 of 6
: ¥ 400.000 / ¥ 4.000.000
: 0.1 = 10%

JAWABAN PROBLEM 2

1. Wilmington Co
QUALITY COST
2019-2020

TAHUN 2019
Prevention cost
Design review 150.000
Quality training 40.000
Lost sales (estimated) 300.000
Total prevention cost 490.000

Appraisal cost
Material inspection 60.000
Proses acceptance 0
Product inspection 50.000
Incoming inspection cost 200.000
Total appraisal cost 310.000

Internal failure cost


Reinspection 100.000
Scrap 145.000
Total internal failure cost 245.000

External failure cost


Recalls 200.000
Returned goods 155.000
Loss sale ( estimate) 300.000
External failure cost 655.000

TAHUN 2020
Prevention cost
Design review 300.000
Quality training 100.000
Lost sales (estimated) 200.000
Total prevention cost 600.000

Page 5 of 6
Appraisal cost
Material inspection 40.000
Proses acceptance 50.000
Product inspection 30.000
Incoming inspection cost 250.000
Total appraisal cost 370.000

Internal failure cost


Reinspection 50.000
Scrap 35.000
Total internal failure cost 85.000

External failure cost


Recalls 100.000
Returned goods 95.000
Loss Sale (Estimate) 150.000
External failure cost 345.000

2. Laporan biaya kualitas mengkomunikasi 2 hasil utama yaitu total biaya kualitas dan Sebagian besar biaya
kualitas

Page 6 of 6

You might also like