Professional Documents
Culture Documents
ISSN 0853-2885
Jl. Raya Bandung, Sumedang km.21, Jatinangor 45363, Jawa Barat, Indonesia
2Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung, Sumedang km.21, Jatinangor 45363, Jawa Barat, Indonesia
*Email: esmitobing@gmail.com
ABSTRACT
Effect of dosage and application method of inorganic fertilizer on the growth of immature cacao
(Theobroma cacao L.) tree clone Sulawesi 1
Cacao tree is widely cultivated in Indonesia, especially in smallholder estate. The production of
cacao in Indonesia is still below to its optimum potency. The production of cacao can be improved
by adding inorganic fertilizer. The effectiveness of nutrient absorption by plant depends on several
factors, including the right dosage and application method of fertilizer. This research aimed to get
the best dosage and application method of inorganic fertilizer that give significant growth to
immature cacao tree. This experiment was conducted at Ciparanje Experimental Station, Faculty of
Agriculture, Padjadjaran University, from December 2018 to April 2019. This experiment was
arranged in a Randomized Block Design with nine treatments and three replications. The
treatments consisted of dosage and application method of inorganic fertilizer, the dosages were as
follows: without fertilizer; single fertilizer with one level, i.e. 45 g/plant of urea, 60 g/plant of SP-
36, 35 g/plant of KCl; and NPKMg tablet compound fertilizer (20:10:10:2) with three levels, i.e. 30
g/plant, 60 g/plant, 90 g/plant, while application methods were as follows: spreaded and poured.
The result showed that dosage and application method of inorganic fertilizer significantly affect
the growth of immature cacao especially to the variable of leaf area, leaf chlorophyll index,
number of flush, and flush length. Application of 90 g/plant NPKMg tablet compound fertilizer
(20:10:10:2) by spreading could increase the growth of immature cacao.
ABSTRAK
46
Jurnal Agrikultura 2019, 30 (2): 46-52 Pengaruh Dosis dan Cara …
ISSN 0853-2885
parameter luas daun, indeks klorofil daun, jumlah flush, dan panjang flush. Pemberian 90
g/tanaman pupuk majemuk tablet NPKMg (20:10:10:2) dengan cara ditabur mampu meningkatkan
pertumbuhan kakao belum menghasilkan.
Kata Kunci: Kakao belum menghasilkan, Pupuk anorganik, Dosis, Cara pemberian
47
Jurnal Agrikultura 2019, 30 (2): 46-52 Pengaruh Dosis dan Cara …
ISSN 0853-2885
pada Tabel 1. Hasil uji F pada analisis ragam membentuk jorquette (tempat percabangan dari pola
menunjukkan bahwa dosis dan cara pemberian percabangan ortrotop ke plagiotrop) sehingga relatif
pupuk anorganik tidak berpengaruh nyata terhadap tidak ada lagi pertambahan tinggi tanaman. Pada
pertambahan tinggi tanaman kakao belum umur tanaman kakao yang akan memasuki TBM
menghasilkan. Hal ini diduga disebabkan karena tahun kedua, tanaman telah membentuk cabang
tanaman yang digunakan dalam penelitian telah primer (Wachjar & Kadarisman, 2007).
Pertambahan Luas Daun (cm2) pertambahan luas daun tanaman kakao belum
Hasil uji F pada Analisis Ragam menghasilkan. Rata-rata pertambahan luas daun
menunjukkan bahwa dosis dan cara pemberian setelah dilakukan uji lanjut Duncan pada taraf 5%
pupuk anorganik berpengaruh nyata terhadap dapat dilihat pada Tabel 2.
48
Jurnal Agrikultura 2019, 30 (2): 46-52 Pengaruh Dosis dan Cara …
ISSN 0853-2885
Pada 2 MSP perlakuan G (60 g/tanaman Pertambahan luas daun hanya berpengaruh
majemuk tablet + disiram) memberikan pengaruh pada awal pengamatan diduga disebabkan karena
terbaik terhadap parameter pertambahan luas daun. secara fisiologis, daun merupakan organ tanaman
Pada 4 MSP semua perlakuan memberikan pengaruh yang memiliki pertumbuhan terbatas. Luas daun
terbaik terhadap parameter pertambahan luas daun meningkat berangsur-angsur hingga mencapai batas
apabila dibandingkan dengan perlakuan A (tanpa pertumbuhan maksimum (Suryati, 2015).
pemupukan). Pada 6 MSP perlakuan H (90 Penambahan unsur hara akan memacu pertambahan
g/tanaman majemuk tablet + ditabur) memberikan luas daun, namun semakin mendekati ukuran
pengaruh terbaik terhadap parameter pertambahan maksimum, pengaruh pertambahan unsur hara
luas daun. terhadap pertambahan luas daun akan semakin kecil
Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan (Gardner dkk., 1991).
pemberian pupuk mampu membantu meningkatkan
pertumbuhan tanaman apabila dibandingkan dengan Indeks Klorofil Daun
tanpa pemberian pupuk. Syarif (1985) dalam Thuti Hasil uji F pada analisis ragam
dkk. (2017) menyatakan bahwa unsur P digunakan menunjukkan bahwa dosis dan cara pemberian
dalam perkembangan jaringan meristem. pupuk anorganik berpengaruh nyata terhadap
Berkembangnya jaringan meristem menyebabkan pertambahan luas daun tanaman kakao belum
sel-sel akan memanjang dan membesar, sehingga menghasilkan. Rata-rata indeks klorofil setelah
bagian tanaman seperti daun dan pucuk akan dilakukan uji lanjut Duncan pada taraf 5% dapat
semakin panjang dan lebar serta akan dilihat pada Tabel 3.
mempengaruhi luas daun tanaman.
Pada umur 1 MSP sampai 3 MSP, dosis dan perlakuan E (30 g/tanaman majemuk tablet NPKMg
cara pemberian pupuk belum memberikan (20:10:10:2) dengan cara disiram) memberikan
perbedaan yang signifikan antar perlakuan diduga pengaruh terbaik terhadap parameter indeks klorofil
disebabkan karena pada umur tersebut, tanaman daun. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan
belum mampu menyerap unsur hara yang tersedia di bahwa pemberian dosis 30 g/tanaman pupuk
tanah, sehingga belum dapat dimanfaatkan untuk majemuk tablet NPKMg dengan cara dicairkan
pembentukan klorofil daun. Pada umur 4 MSP terlebih dahulu mampu diserap cepat oleh tanaman.
49
Jurnal Agrikultura 2019, 30 (2): 46-52 Pengaruh Dosis dan Cara …
ISSN 0853-2885
Hal ini sejalan dengan pernyataan Akil (2009) perlakuan 90 g/tanaman majemuk tablet NPKMg
bahwa pelarutan pupuk dalam air sebelum disiram (20:10:10:2) dengan cara ditabur baru memberikan
di sekitar tanaman cukup efektif karena penyerapan pengaruh nyata terhadap indeks klorofil daun pada
pupuk oleh tanaman akan lebih cepat. Pemberian umur 16 MSP.
pupuk dengan cara disiram akan mempermudah Klorofil merupakan pigmen pemberi warna
tanaman untuk menyerap unsur hara yang hijau pada tanaman. Pigmen ini berperan dalam
dibutuhkan oleh tanaman khususnya unsur N, P dan proses fotosintesis dengan menyerap dan mengubah
K yang berasal dari pupuk majemuk tablet. energi cahaya menjadi energi kimia (Dwidjoseputro,
Pada 8 MSP sampai 14 MSP perlakuan E (30 1994). Berdasarkan pernyataan Marvelia dkk. (2006)
g/tanaman majemuk tablet NPKMg (20:10:10:2) bahwa unsur hara N berperan dalam pembentukan
dengan cara disiram) tidak memberikan pengaruh klorofil pada daun sehingga daun berkemampuan
terbaik terhadap indeks klorofil daun diduga untuk menyerap cahaya matahari dalam membantu
disebabkan karena unsur hara yang diberikan sudah proses fotosintesis. Klorofil dapat terbentuk dengan
tidak tersedia lagi bagi tanaman. Hal ini sejalan memanfaatkan unsur hara N dan Mg yang tersedia
dengan pernyataan Triyono dkk. (2013) bahwa bagi tanaman (Wardiana & Mahmud, 2003).
pemberian pupuk dengan cara dicairkan Menurut Lakitan (1996) dalam Syahputra dan
menyebabkan kemungkinan hilangnya unsur hara Wardati (2015), unsur hara K berfungsi sebagai
semakin tinggi akibat proses leaching sehingga tidak penyusun klorofil dan sebagai aktivator berbagai
tersedia dalam waktu yang lama. enzim dalam reaksi fotosintesis dan respirasi.
Pada umur 16 MSP perlakuan 90 g/tanaman
majemuk tablet NPKMg (20:10:10:2) dengan cara Jumlah Flush
ditabur (H) memberikan pengaruh terbaik terhadap Hasil uji F pada analisis ragam
parameter indeks klorofil daun. Menurut Wijaya menunjukkan bahwa dosis dan cara pemberian
dkk. (2014) pupuk majemuk tablet yang pupuk anorganik berpengaruh nyata terhadap
mengandung N, P, K, dan Mg memiliki sifat lambat jumlah flush tanaman kakao belum menghasilkan.
dalam melepaskan unsur hara (slow release) untuk 3 Rata-rata indeks klorofil setelah dilakukan uji lanjut
bulan hingga 12 bulan. Hal ini menyebabkan Duncan pada taraf 5% dapat dilihat pada Tabel 4.
Flush merupakan daun muda yang baru pada faktor iklim, unsur hara tersedia, sifat fisik
terbentuk sementara flushing adalah proses tanah dan kandungan kimia, edafik dan biotik
keluarnya daun-daun muda. Flushing bergantung
50
Jurnal Agrikultura 2019, 30 (2): 46-52 Pengaruh Dosis dan Cara …
ISSN 0853-2885
yang kemudian mempengaruhi proses fisiologis tanaman kakao dalam pembelahan sel. Pembelahan
internal (Kozlowski, 1971). oleh pembesaran sel-sel yang muda akan
Pada umur 16 MSP perlakuan H (90 membentuk primordia daun.
g/tanaman majemuk tablet + ditabur) mampu
memberikan hasil terbaik pada parameter jumlah Panjang Flush
flush tanaman kakao belum menghasilkan. Hal ini Hasil uji F pada analisis ragam
sejalan dengan pernyataan Lakitan (1996) dalam menunjukkan bahwa dosis dan cara pemberian
Marajahan dkk. (2012) unsur hara yang paling pupuk anorganik berpengaruh nyata terhadap
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan jumlah flush tanaman kakao belum menghasilkan.
perkembangan daun adalah N. Kandungan N yang Rata-rata indeks klorofil setelah dilakukan uji lanjut
terdapat dalam tanah akan dimanfaatkan oleh Duncan pada taraf 5% dapat dilihat pada Tabel 5.
Pada umur 16 MSP perlakuan H (90 dengan cara ditabur dapat menyediakan hara bagi
g/tanaman majemuk tablet + ditabur) mampu tanaman dalam waktu yang relatif lama. Pemberian
meningkatkan panjang flush tanaman kakao belum pupuk dengan cara disiram pada tanaman
menghasilkan. Hal ini sejalan dengan pernyataan mengakibatkan akurasi dan penyerapan pupuk oleh
Wardani dkk. (2011) bahwa pembentukan pucuk akar dapat lebih tinggi namun beresiko mengalami
dan daun-daun baru (flush) berkaitan dengan kehilangan (Novizan, 2002).
ketersediaan unsur hara bagi tanaman sehingga
didapatkan bahan dan energi untuk proses SIMPULAN
pembelahan dan diferensiasi sel yang mengarah
kepada proses morfogenesis jaringan seperti Berdasarkan hasil penelitian dan
pembentukan daun. pembahasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan
Pemberian 90 g/tanaman pupuk majemuk sebagai berikut:
tablet NPKMg dengan cara ditabur memberikan 1. Terdapat dosis dan cara pemberian pupuk
hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan anorganik yang memberikan pengaruh baik
pemberian pupuk dengan dosis yang sama namun terhadap pertumbuhan tanaman kakao belum
dengan cara disiram. Hal ini menunjukkan bahwa menghasilkan klon Sulawesi 1 khususnya pada
pemberian pupuk dengan cara disiram lebih mudah pertambahan luas daun, indeks klorofil daun,
larut sehingga tidak tersedia bagi tanaman dalam jumlah flush, dan panjang flush.
waktu yang lama sedangkan pemberian pupuk
51
Jurnal Agrikultura 2019, 30 (2): 46-52 Pengaruh Dosis dan Cara …
ISSN 0853-2885
52