You are on page 1of 13
Supropti 1989, Tes Komposit 116 TES KOMPOSIT UNTUK DETEKSI DINE PERKEMBANGAN PSEIKOMOTOR ANAK Suprepti Djuari Soerais Jurusan Ilmu Kedokteran Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Suprapti Djuari Soerais, Composite Test for Early Detection of Psychomotor Development in Children. Berita Kedokteran Masyarakat V : (3) 116-129 A composite test that could be used as a tool for general examination of psychomotor development in children has been developed. The test focused on special, motoric factors, Le. strength, balance, eye and hand coordination and speed performance. This study was a pilot study that included 144 children aged 12 to 18 months, who were randomly assigned from the Tegalrejo district of Yogyakarta, Indonesia. This study was preceded by e preliminary study aimed at evaluating the applicability and acceptability of the test items constructed for the Composite Test and the Motor Seale of Infant Development. The latter was also used as comparison to the Composite Test. Results of the study showéd that this Composite Test was valid, reliable (the split half teliability coefficient 0.75), applicable and acceptable. In addition, this test wes also highly correlated with the Bayley Motor Scale {r = 0.87), This Composite Test is recommended for screening of general psychomotor development of children aged 12 to 18 months. ~ Key Words : developmental test, psychomotor development, special motoric factors, sex factors, social economic factors. PENDAHULUAN Suatu tes untuk perkembangan psikomotor yaitu Skala Motor Bayley (Bayley, 1969) yang distandardisasi di Amerika telah dinyatakan sebagai alat yang representatif untuk evaluasi perkembangan psikomotor bagi bayi dan anak yang dapat digunakan di negara-negara maju maupun di negara-negara sedang berkembang (Solomons, 1980; Coledon and de Andraca, 1979; Solomons, 1978; © Ramsay and Fitzhardinge, 1977; Polit and Granoff, 1968; William and Jule, 1967; dan Bayley, 1965). Akan tetapi penggunaan tes ini belum pernah dicoba untuk anak-anak di Indonesia. Skala Motor Bayley untuk Perkembangan Bayi adalah khusus dirancang untuk mengukur koordinasi motorik dan keterampilan, terutama untuk koordinasi otot-otot besar dan keterampilan dalam manipulasi dengan jari-jari dan tangan. Perkembangan dari keterampilan motorik ini sangat mempengaruhi aktivitas gerak dalam kehidupannya sehari-hari (Holt, 1977), demikian juga perkembangan motorik dapat mempengaruhi perkembangan mental anak (Werner, 1987). Penelitian ini merupakan Pilot Study yang dimaksudkan untuk menghasilkan suatu Tes Komposit yang dapat dipakai sebagai alat untuk memeriksa perkembangan pésikomotor anak secara keseluruhan, di samping mengevaluasi kemungkinan dapat digunakannya Skala Motor Bayley (Bayley, 1969) untuk anak-anak Indonesia, khususnya di daerah Yogyakarta. 7 ‘Suprapti 1989, Tes Komposit BAHAN DAN CARA Dalam pelaksanaan studi ini diperlukan studi pendahuluan untuk pembuatan Tes Komposit dan uji coba tes tersebut, serta uji coba Skala Motor Bayley. 1. Studi Pendahuluan 1,1. Subyek Penelitian Subyek terdiri dari 28 orang, 18 orang anak Jaki-laki dan 10 orang anak. perempuan wmur antara 12-18 bulan yang dipilih secara acak dari 7 rukun kampung (RK) di daerah Kedya Yogyakarta. Secara kebetulan tidak ada anak golongan umur 16 bulan yang memenuhi persyaratan. Semula jumlah anak dalam studi ini 32 orang, tetapi 4 orang anak (12%) mengalami sakit sehingga tidak diikutsertakan dalam analisis data. Hanya anak-anak yang normal dan sehat saja yang diikutsertakan sebagai subyek, Yang dimaksud dengan anak normal adalah anak yang tidak menderita kelainan fisik atau mental yang dapat mengganggu kebebasan gerak anak, Sedangkan anak sehat di sini diartikan anak yang tidak menderita sakit, umpama morbili, panas tinggi, diare, atau mondok dirumah sakit dalam 2 minggu terakhir. 1.2. Pembuatan Tes Komposit. Tes Komposit ini terdiri dari 2 battery, masing-masing terdiri dari 4 macam tugas khusus yang merupakan tes untuk kekuatan, keseimbangan, koordinasi antara mata dan tangan, serta kecepatan dalam melakukan gerakan (speed performance). Masing-masing tagas khusus harus dilakukan 2 kali percobaan, dan setiap percobaan yang berhasil mendapat nilai 1 (satu), Dengan demikian nilai minimum adalah 0 dan maksimum 8. Battery | dipergunakan untuk tes perkembangan psikomotor khususnya anak-anak berumur 12-15 bulan. Sedangkan battery Tl khusus disediakan untuk anak-anak berumur > 15-18 bulan (ampiran 1), Untuk mencoba applicability dan acceptability tugas-tugas khusus tersebut, masing-masing tugas (est item) khusus dicobakan kepada 21 responden, terdiri dari 11 orang anak laki-laki dan 10 orang anak perempuan berumur 12-18 bulan, Pada percobaan ini juga dicari standar lamanya waktu ! untuk mengerjakan (movement time) tugas khusus "kecepatan melakukan gerakan". Mengenai masing-masing tugas khusus dapat dijelaskan sebagai berikut : - Kekuatan, diukur dengan kemampuan seorang anak dari duduk ke : berdiri dengan bantuan untuk golongan umur 12 - 15 bulan, dari duduk ke berdiri tanpa bantuan untuk golongan umur 15 -18 bulan. Metode ini didasarkan atas cara yang umtum untuk mengukur kekuatan yang disarankan oleh Cratty and Hutton (1969). - Keseimbangan didemontrasikan dengan berdiri memegang bola dengan kedua tangan kemudian menjatuhkannya, untuk golongan umur 12 - 15 bulan; dan berdiri memegang bola dengan kedua tangan kemudian malam 7 Supropti 1989, Fes Komposit ua diilhami oleh pernyataan Cratty and Hutton (1969) yang mengatakan bahwa seseorang dapat mengatasi keseimbangan apabila orang tersebut dapat mempertahankan posisi tegak meskipun ada gangguan atau tekanan. - -Koordinasi antara mata dan tangan dites dengan kemampuan anak menggelindingkan bole ke arah sasaran dengan duduk, untuk golongan umur 12-15 bulan; dan berdiri melempar bola ke arah target, untuk golongan umur 15-18 bulan, Tugas khusus ini dipilih berdasarkan koordinasi gerakan antara mata dan tangan pada anak normal (Holle, 1976), dimana anak umur 12 bulan belum dapat melepaskan benda dengan cepat dan tepat, sedangkan pada anak umur 18 bulan gerakan tersebut sudah terjadi secara otomatis, meskipun gerakan memegang dan koordinasi gerakan mata dan tangan sudab mulai timbul semenjak anak berumur 8 bulan. - Kecepatan melakukan gerakan diukur dengan mencatat waktu yang diperlukan dari mulai sarmpai dengan selesai melakukan kegiatan. Mengambil suatu benda pada jarak 2,5 meter dengan merangkak untuk golongan umur 12 - 15 bulan, dan mengambil benda pada jarak 2,5 meter dengan berjalan untuk golongan umur > 15- 18bulan. Standar waktu 4,5 detik dengan sebaran baku 1,01 adalah sesuai dengan teori Cratty and Hutton (1969) bahwa dalam menentukan standar movement time diambil waktu rerata sebagai suatu central tendency dan sebaran baku sebagai the dispersion of score. - Masing-masing tugas khusus dari Tes Komposit tersebut diberikan tidak lebih dari 2 kali percobaan, mengingat concentration span anak di bawah umur 18 bulan masih sangat pendek (Drillien and Drummond, 1977) dan lagi pula anak umur 12 - 18 bulan selalu ingin bebas dengan menolak segala perintah, anak-anak tersebut masih sangat tergantung kepada ibunya. 1,3, Kriteria untuk Klasifikasi tingkat perkembangan psikomotor anak. Pada penelitian ini dibuat klasifikasi penilaian tingkat perkembangan psikomotor sebagai berikut: ‘Untuk Tes Komposit : Untuk Skala Motor Bayley (Bayley Psychomotor Development Index atau Bayley PDI) a). Skora 0 - 2 buruk a). Skore 60-70 buruk ‘b). Skore 3-4 lambat +b). Skore 71 - 85 lambat ¢). Skore 5-6 sedang c). Skore 86 - 100 sedang ). Skore 7-8 bagus @). Skore'101- 115 bagus ®). Skore > 115 bagus sekali 1.4. Pengumpulan data Pemeriksaan perkembangan psikomotor dengan Tes Komposit dan Skala Motor Bayley disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Tes diberikan pada waktu anak tidak mengantuk dan tidak lapar atau haus. ‘Untuk menghindari salah tafsir maka separo dari anak-anak diberikan tes dengan Skala Motor Bayley dulu baru kemudian dengan Tes Komposit, sedangkan anak-anak yang lainnya sebaliknya. Data dicatat vada daftar isian ug Suprapli 1989, Tes Komposit 1.5. Analisis data Data yang dicatat dan dikumpulkan pada lembar-lembar daftar isian yang telah disediakan dianalisis secara statistik diskriptif (tabel-tabel), dan statistik inferensial dengan t-test khususnya untuk mengetahui perbedaan antara skor Skala Motor Bayley menurut standar normal anak Amerika (US standard norm) dengan skor dari sampel anak-anak Indonesia. 2. Studi Utama 2.1. Subyek Penelitian Penelitian ini mengambil populasi di Kecamatan Tegalrejo Kodya Yogyakarta. Kecamatan Tegalrejo terdiri dari 18 RK dan berpenduduk cukup padat yaitu 25.399 orang, 6.886 diantaranya adalah balita. Subyek terdiri dari 144 orang anak umur 12-18 bulaz, 69 orang anak laki-laki dan 75 orang anak perempvan. Subyek didapatkan melalui penyaringan anak-anak berusia 12-18 bulan di masing-masing R.K. di seluruh Kecamatan Tegalrejo. Dari penyaringan didapatkan 225 orang anak yaitu 111 anak laki-laki dan 114 anak perempuan. Kemudian diambil 174 orang (77%) anak secara acak. Akan tetapi setelah penelitian berjalan, sebanyak 30 orang anak (17%) mengalami drop-out, jadi tinggal 144 orang anak sebagai subyek. Yang diambil sebagai subyek adalah anak-anak yang normal dan sehat seperti pada studi pendahuluan. 2.2, Pengumpulan data Pemeriksaan perkembangan psikomotor dari subyek dilakukan di masing-masing Balai RK, pelaksanaannya seperti pada studi pendahuluan. Sebelum pemeriksaan, orang tua diwawancarai Jebih dahuiu oleh petugas Japangan untuk mendapatkan data latar belakang sosial ekonomi orang tua. Pemeriksaan oleh peneliti dilakukan di rumah responden bila anak-anak yang herhalangan datang di Balai RK. 2.3, Analisis data . Data yang telah dicatat dianalisis secara statistik diskriptif (tabel-tabel) dan secara statistik inferensial dengan chi-square untuk mengetahui perbedaan frekuensi/proporsi antara : jenis kelamin terhadap perkembangan psikomotor, latar belakang sosial ekonomi orang tua terhadap perkembangan psikomotor, dan korelasi sederhana untuk mengetahui hubungan antara Tes Komposit dengan Skala Motor Bayley. Dilakukan juga analisis untuk mengetahui reliabilitas dari Tes Komposit, diuji dengan Split Half Reliability Test. ‘Suprapti 1989, Tes Komposit —- 120 HASIL DAN PEMBAHASAN 1, Studi pendahuluan 1.1. Pembuatan Tes Komposit ‘Tes Komposit yang dalam pembuatannya telah melibatkan 21 orang anak Jaki-laki dan perempuan umur antara 12-18 bulan, merupakan tes yang representatif dan memenuhi persyaratan. Tes perkembangan psikomotor ini merupakan tes yang komprehensif mencakup unsur-unsur postur dan lokomotor, terdiri dari tes-tes untuk : kekuatan, keseimbangan koordinasi antara mata dan tangan, dan kecepatan dalam melakukan gerakan. Semua tugas khusus tersebut juga merupakan performance task yang sesuai dengan persyaratan yang digariskan oleh Touwen (1971), Hoskin & Squires (1973), dan Stott (1966), Tes tersebut juga telah memenuhi persyaratan lebih dari separo responden dapat melakukan tes dengan baik (Sloan, 1951) Tabet. | Jumlah responden yang lulus dan yang gagal dalam melakukan tugas khusus Tes Komposit ini valid karena semua tugas pokok menggambarkan kegiatan yang penting dan pokok yang mampu dikerjekan oleh anak-anak sesuai dengan umurnya dalam kegiatannya sehari-hari (Lewis, 1978). Reliabilitas tes diperiksa pada uji coba tes tersebut. Untuk tugas khusus kecepatan melakukan gerakan, movement time untuk melaksanakan tugas tersebut telah distandardisasi dengan responden, ternyata waktu rata-rata adalah 4,5 detik dan sebaran baku atau SB 1,01 (Lampiran 1). 1.2, Uji coba Tes Komposit dan Skala Motor Bayley Pelaksanaan uji coba tes diikuti oleh 28 orang anak masing-masing diberikan Tes Komposit dan Skala Motor Bayley secara bergantian. Hasil Tes Komposit sesuai yang diharapkan, Anak-anak yang menjadi responden adalah anak-anak yang sehat dan tidak berkelainan, maka hasil Tes Komposit adalah bagus berarti normal. Dari masing-masing golongan umur dalam variasi antara 7,1 dan 7,7 dengan median 7,3 (Tabel 2). 1 Supropti 1989, Tes Komposit Tabel2. -_‘ Skor dari Tes Komposit menurut golongan umur Hasil tes dengan Skala Motor Bayley pada responden menunjukkan bahwa untuk masing-masing golongan umur tidak berbeda secara bermakna dari standard norm Skala Motor Bayley untuk anak Amerika, Dengan demikian hasil tes sesuai dengan yang diharapkan, berarti status perkembangan psikomotor responden normal. Dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan dari hasil tes tersebut pada golongan umur 12 bulan (t = 3,117), dan golongan umur 15 bulan (t = 3,666), serta golongan umur 18. bulan (t = 0,815) antara standard norm untuk anak Amerika dan responden. (Tabel 8), berarti Skala Motor Bayley dapat digunakan untuk memeriksa perkembangan psikomotor anak Indonesia, karena cara pengambilan sampel dan metode pelaksanaan sama. Tabel 3. Perbedaan Raw Score dari Skala Motor Bayley antara US Bayley Norm dan responden US Bayley Norms Responden x SB n XxX . = Bayley (1969). Dalam pelaksanaan tes perkembangan psikomotor ini telah dicatat pula bahwa waktu untuk melakukan Tes Komposit rata-rata 7 - 10 menit, sedangkan untuk Skala Motor Bayley rata-rata 15 - 20 menit. Telah diamati juga bahwa ibu dan anak menikmati kedua macam tes tersebut. Ini berarti bahwa kedua tes dapat diterima dan dapat dipergunakan, namun Tes v7 avreey Y Cae at Suprapti 1989, Tes Komposit 122 2, Studi utama 2.1, Populasi dan distribusi anak Pada penyaringan populasi anak-anak berusia 12-18 bulan di Kecamatan Tegalrejo Kodya Yogyakarta, didapatkan 225 orang anak, 111 orang anak laki-laki dan 114 orang anak perempuan. Karena pada waktu pemeriksaan 12 orang anak sedang sakit dan 14 orang anak sedang bepergian, serta 5 orang anak pindah alamat, maka jumlah anak yang diteliti ada 144 orang, 69 orang anak Jaki-laki dan 75 orang anak perempuan dengan kisaran umur 11 bulan 15 hari dan 18 bulan 4 hari. 2.2, Nilai tes perkembangan psikomotor Hasil tes perkembangan psikomotor dari subyek menurut golongan umur dengan Tes Komposit menunjukkan bahwa skor rata-rata antara 4,0 - 6,4 sedangkan dengan Skala Motor Bayley skor Bayley PDI rata-rata 79,8-90,5 (Tabel 4). Pada penelitian ini skor rata-rata dari Tes Komposit maupun Skala Motor Bayley pada masing-masing golongan umur dari subyek, menunjukkan tingkat perkembangan psikomotor lambat dan sedang. Klasifikasi tingkat perkembangan psikomotor Tes Komposit skor 3 - 4 lambat, skor 5 - 6 sedang. Sedangkan untuk Bayley PDI skor 71 - 85 lambat, skor 86 - 100 sedang. Apabila ditinjau dari nilai Bayley PDI pada subyek dan dibandingkan dengan nilai Bayley PDI US standard norm rata-rata 100 dengan SB 16, maka skor dari subyek sedikit lebih rendah hal ini kemungkinan disebabkan adanya perbedaan besar sampel dalam penelitian. Tabel4, _ Skor dari Tes Komposit dan Bayley PDT menurut golongen umur Golongan ‘Tes Komposit Bayley PDI 12 21 42 i 79,8 19,6 13 29 31 47 84,3 12,1 i4 9 | 55 43 90,5 14,8 16 14 5,5 47 80,8 15,7 16 24 40 2,5 80,4 18,8 7 20 5,2 28 87,4 19,6 18 1 64 16 89,4 13,6 2.3. Pengaruh jenis kelamin terhadap perkembangan psikomotor Dalam penyelidikan perbedaan frekuensi jenis kelamin terhadap tingkat perkembangan psikomotor ternyata bahwa: tingkat perkembangan psikomotor antara anak laki-laki dan perempuan tidak berbeda secara Ihawmalna (DXA ARY eanant tarlihot node tahal K don & Hol toreahnt eaenad Suprapti 1989, Tes Komposit (1979), bahwa pada dasarnya pada periode 0 - 2 tahun faktor jenis kelamin tidak mempengaruhi perkembangan psikomotor anak. Tabel 6. Perbedaan frekuensi antara jenis kelamin terhadap skor dari Tes Komposit Tes Komposit 0-2 34 Gambat) 5-6 (sedang) 24 X? 0,578 dengan derajat kebebason 3 (t.s.) Tabel 6. Perbedaan frekuensi antara jenis kelamin terhadap skor dari Bayley PDI Bayley PDI 50-70 Courak) 14 20,3 9 12,1 23 15,9 71 - 85 Cambat) 20 29,0 34 45,3 64 37,5 86 - 100 (sedang) 18 26,1 24 32,0 42 20,2 101 - 115 (bagus) 14 20,3 7 9,3 2.0 1468 > 115 (bagussekali) 3 4,3 1 1,3 4 2,8 X? 8,672 dengan derajat kebebasan 4 (t.b.) . Pengaruh faktor sosiat ekonomi terhadap perkembangan psikomotor Pada penelitian ini telah dipelajari juga perbedaan proporsi antara faktor latar belakang sosial ekonomi terhadap tingkat perkembangan psikomotor. Sebagai indikator status sosial ekonomi adalah pendidikan orang tua yang dinyatakan dalam lamanya menempuh pendidikan, dan pekerjaan orang tua yang disesuaikan dengan klasifikasi menurut Registrar General (1950) dan US Bureau of the Census (1964). Hasil penyelidikan tersebut menunjukkan bahwa dengan Tes Komposit ada kecenderungan makin tinggi pendidikan ayah makin tinggi pula tingkat perkembangan psikomotor anak (P<0,05), sedangkan dengan pendidikan ibu hal tersebut tidak terbukti (P>0,05), yang dapat dilihat pada Tabel 7. Sedangkan dengan Skala Motor Bayley yang dinyatakan dengan Bayley PDI pengaruh faktor pendidikan orang tua terhadap tingkat perkembangan psikomotor tidak terbukti juga (Tabel 8). Seperti halnya Bayley (1965) menyatakan bahwa perkembangan psikomotor anak umur 2 - 30 bulan tidak uprapti 1989, Tes Komposit 124 menyebutkan bahwa perkembangan psikomotor anak sangat kecil dipengaruhi oleh pendidikan ibunya. Tabel?, _ Perbedaan proporsi antara pendidikan ayah dan ibu terhadap tingkat perkembangan psikomotor menurut Tes Komposit ‘X? 17,379 dengan derajat X? 13,787 dengan derajat ~ Kebebasan 9 {b.) kebebasan 9 (t.b.) Tabel8, _. Perbedaan proporsi antara pendidikan Ayah dan Ibu terhadap tingkat perkembangan psikomotor menurut Bayley PDL Perididikan Ayah (tahun)* Bayley PDI 50 - 70 (buruk) 5 a 3 6 6 8 87 8 71-85 dambat) 2 20 14 18 mz 200 14 8 86 - 100 (sedang) 1 16 6 19 5 16 6 16 101 - 115 (bagus) a 7 4 10 0 10 6 5 0 2 0 2 0 2 1 1 > LIS (bagus sekali) X? 19,091 dengan dera- X? 20,668 dengan dera- Jat kebebasan 12 (tb.) Jat Kebebasan 12 (t.b.) * 0 tahun = tidak pernah sekolah 1-6 tahun = tingkat Sekolah Dasar 7-9 tahun = tingkat Sekolah Menengah Pertarna >9 tahun = tingkat Sekolah Menengah Atas atau lebih. Hasil evaluasi tentang pengaruh pekerjaan orang tua terhadap tingkat perkembangan psikomotor menunjukkan bahwa pekerjaan ibu sulit untuk diperbandingkan, karena 107 diantara 144 orang ibu (74 %) tidak bekeija (Tabel 9 dan 10), Dilihat dari perbedaan proporsi antara pekerjaan ayah terhadap tingkat perkembangan psikomotor menunjukkan bahwa : anak dari pegawai negeri atau swasta tingkat perkembangan psikomotornya cenderung iebih tinggi dari buruh, meskipun hasil analisis statistik perbedaan tidak signifikan (P>0,05), seperti terlihat pada Tabel 9 dan 10. Danamian tananhet anmint damnnn Tamanna Danintian Mannnnl (OKAY 125 Suprapti 1989, Tes Komposit dengan tes Griffiths tidak menemukan pengaruh pekerjaan ayah terhadap perkembangan anak, Sedangkan Frakenberg et al. (1978) menyatakan bahwa perkembangan anak sampai umur 2 tahun dipengaruhi oleh pekerjaan ayah. Demikian juga Leiderman ef al, (1973) menyatakan bahwa faktor lingkungan mempengaruhi 25 % perkembangan psikomotor. Hal tersebut berarti bahwa faktor sosial ekonomi tidak sepenuhnya berpengaruh terhadap perkembangan psikomotor anak. Tabel 9, Perbedaan proporsi antara pekerjaan Aysh dan Ibu dengan tingkat psikomotor menurut Tes Komposit gan 4,222 dengan derajat Jat kebebasan 12 (tb) Kebebasan 12 (tb) Tabel 10, Perbedaan proporsi antara pekerjaan Ayah dan Ibu dengan tingkat perkembsngan psikomotor menurut Bayley PD{ 80-70 (buruk) 1-85 (lambat) . 86-100 (sedang) 101-115 (bagus) >115 (bagus sekali) Jumlah 18,253 dengan dera- Jat kebebasan 16 (tb.) jat kebebasan 16 (t.b.) = tidak bekerja, jbu rumah tanga buruh, termasuk buruh tani pegawed golongan J, tukang kayu, pedagang = pegawai golongan 1, sekretoris, wisaswasta. = pegawai golongan III ke atas, ahli tehnik, swasta Disesuaikan dengan klasifikasi menurut Registrar General (1950) dan US Bureau of the Census (1964). <2bHe Suprapti 1989, Tes Komposit 126 2.5. Hubungan antara Tes Komposit dan Skala Motor Bayley Pada penelitian ini telah dibuktikan bahwa Tes Komposit dan Skala * Motor Bayley sebagai indikator dalam penilaian perkembangan psikomotor anak saling mempengaruhi. Makin tinggi skor Tes Komposit makin tinggi pula skor Bayley PDI, atau sebaliknya. Penilaian tersebut telah dibuktikan dengan. analisis statistik chi-square (P< 0,001) dan diperkuat dengan analisis partial “correlation yang menunjukkan hubungan yang sangat kuat (r = 0,87), seperti terlihat pada Tabel 11. Sebagaimana telah dikemukakan di muka bahwa Skala Motor Bayley dapat digunakan untuk anak-anak Indonesia, berhubung raw score dari responden dan standard norm dari Bayley tidak berbeda secara bermakna (Tabel 3). Tabel 11. | Hubungan antara nilai Tes Komposit dengan Bayley PDI TTes| Komposit X? 183,440 dengan derajat kebebasan 12 (b.) r= 0,87 2.8, Reliabilitas dari Tes Komposit Untuk menghitung reliabilitas dari Tes Komposit maka skor dalam melakukan tugas-tugas khusus oleh masing-masing responden dibagi menjadi 2 seimbang, yaitu skor dari percobaan J dan skor dari percobaan II. Kemudian data dianalisis secara statistik dengan menghitung Coefficient of correlation dari skor kedua percobaan tersebut. Split-half reliability coefficient yang didapat pada perhitungan ini adalah 0,75. Hal tersebut membuktikan bahwa Tes Komposit ini dapat dipercaya atau reliable. KESIMPULAN DAN SARAN Tes Komposit ini merupakan suatu metode penilaian perkembangan psikomotor yang praktis, mudah dan cepat pelaksanaannya tetapi cukup valid dan reliable, acceptable dan applicable, serta representatif untuk dipergunakan pada anak-anak golongan umur 12 - 18 bulan. Dibanding Skala Motor Bayley (Bayley, 1969), Tes Komposit lebih sederhana, lebih cenat velaksanaannva. namun mempunvai hubunean positif yang sangat kuat 127 ‘Suprapti 1989, Tes Komposit yang berarti saling mempengaruhi, sehingga yang satu dapat menggantikan yang Jainnya karena juga sama-sama acceptable dan applicable untuk anak Indonesia. Tingkat perkembangan psikomotor anak-anak Indonesia dalam studi sedikit lebih rendah dari tingkat perkembangan psikomotor anak-anak Amerika dalam standard Bayley Norm Bayley, 1969). Faktor jenis kelamin tidak berpengaruh atas perkembangan psikomotor anak-anak umur 12 - 18 bulan, Sedangkan faktor-faktor latar belakang sosial ekonomi orang tua tidak sepenuhnya mempengaruhi perkembangan psikomotor anak. Disarankan agar Tes Komposit ini dikembangkan ke arah yang lebih luas dan lengkap dalam arti tes perkembangan secara keseluruhan, dan dalam golongan umur yang lebih luas pula. Tes Komposit dapat digunakan untuk penyaringan perkembangan psikomotor anak umur 12 - 18 bulan. Ucapan Terima kasih Penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: dr. _ Doeljachman Mh, SKM, MSc, dr. Tonny Sadjimin, MPH, MSc, PhD, dan dr. Siswanto Agus Wilopo MSc, atas segala bimbingan dan bantuannya sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar. Kepada responden dan siapa saja yang telah membantu terlaksananya studi ini diucapkan terima kasih yang tak terhingga. KEPUSTAKAAN Bachroni, M. dan Kaswara, E. 1979 Laporan Penelitian Perkembangan Fisik Anak urur 0 - 2 tahun. Ditinjau dari Tinghat Sosial Ekonomi Orang tua di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Fakultas Peikologi Universitas Gadjah Made, Bayley, N. 1985 Comparisons of Mental and Motor Test Scores for Ages 1 - 15 months by Sex, Birth order, Geographic Location and Education of Parents. Child Development, 36 : 379-41. Bayley, N. 1963 Manual for the Bayley Scales of Infant Development, New York: The Psychological Corporation. Celedon, J.-M. and Andraca, I. 1979 Psychomotor Development During Treatment of Severely Marasmic Infant, Early Human Development, 3(3) : 264-75, Cratty, BJ. and Hutton, RS. 1969 Experiment in Movement Behavior and Motor Learning, hal 3 - 68. Philadelphia Lea & Febiger. Drillien, C.M. and Drummond, M.B. 1977 Developmental Assessment and Developmental Screening, hal 44-92, London ; Blackwell Scientific Publication. Frankenberg, W.K,, Dick, MP. and Carland, J.1975 Development of preschool-aged children of different social and ethnic groups ; implications for developmental screening, Journal of Pediatrics, 87 (1) 2125-32, Holle,B.1976 Motor Development in Children normal and Retarted, hal 77-166. London ; Blackwell Scientific Publication. Hols, KS. 1977 Developmental Paediatrics. London: Butter Worths. Hoskin, T.A. and Squires, J.B.1973 Developmental Assessment: A Test for Gross Motor and Reflex Development, Physical Theraphy. 53 (2) : 117-26, Ivanans, T. 1976 Effect of maternal education and ethnic background on infant development. Archives of Diseases in Childhood, 50(6).454-57. ‘Leiderman,P.H.,Babu,B., Kagia, J., Kaemer, H.C.and Leiderman, C.F. 1973 African infant presociety and some social influences during the first year. Nature, 242(23), 244-49. Lewis, BJ. 1978 Structuring movement experiences for preschool children : Care, Health and rapti 1989, Tes Komposit 128 lit, E. and Granoff, B. 1968 Mental and Motor development of Peruvian children treated for severe malnutrition, Revista Interamericana de Psicologia, 1, 92-102. nsay,M, and Fitzhardinge, P.M. 1977 A Comparative Study of Two Developmental Scales the Bayley and the Griffiths. Early Human Development, 1(2) : 151-57. yistrar - Generel. 1950 Classification of Occupation. London : H.MS.O. an, W. 1951 Motor proficiency and intelligences, 16th Meeting of the North American Congress on Mental Deficiency, lomons, H.C. 1978 The Malleability on infant motor development. Clinical Pediatrics, 12{11), 836-40. lomons, H.C, 1980 Standardization of the Bayley Motor Scale of Infant development in Yucatan, ‘Mexico, Developmental medicine and Child Neurology, 22, 580-87. att, D-H 1966 A general test of motor impairment for children. Development Medicine and Child Neurology, 8, 523-31. uwen, B.C.L. 1971 A Study on the Development of Some Motor Phenomen in Infancy. Development ‘Medicine and Children Neurology, 13: 435-46. S, Bureau of the Census. 1964, U.S.Consus of Population, 1960 Subjects Reparts Person by Family Choracteristic. Final Report P.C. (2)- 4B, Washington DC : VS, Government Printing Office. ‘erner, D. 1987 Disabled village children. A guide for community health workers, Rehabilitation workers ‘and families. Palo Alto ; The Hasperian Foundation. ‘illiam, JF. and Jule, W. 1967 The Bayley Infant Scale of Mental and Motor Development. An Exploratory Stady with and English Sample. Developmental Medicine and Child Neurology, 9, 391-401

You might also like