You are on page 1of 18

RISET & JURNAL AKUNTANSI

Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224


https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

Pengaruh Pengungkapan Manajemen


Risiko Terhadap Nilai Perusahaan
Melalui Kinerja Keuangan Di Industri
Perbankan Indonesia
Agung Supriyadi Christina Tri Setyorini
Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Bisnis Universitas Jenderal Soedirman Universitas Jenderal Soedirman
agungsupriyadisenpai@gmail.com Christina.setyorini@unsoed.ac.id

Corresponding Author : Agung Supriyadi


Submitted: 27 Juni 2020
Accepted: 03 Agustus 2020
Published: 03 Agustus 2020
ABSTRAK

Investors assess and demand banks to improve their risk management. Then, the profit
earned by the bank is not yet known the effect of risk management on firm value. The aim of
this study is to determine the effect of risk management disclosures on firm value with
profitability as a mediating variable. The population used in this study are all banks listed
on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in the period of 2016 to 2018. This type of research
is a correlational study consisting of thirty-six banks as research samples. Furthermore, the
sampling method used in this study was purposive sampling. The results showed that the
disclosure of risk management has a positive effect on profitability and firm value. Then, the
risks and opportunities in this study can be managed well by the company so that it has a
positive effect on increasing the company's profitability. The market implication assumes
that risk management disclosures can be used as one of the relevant information to increase
the value of the company. However, profitability in this study cannot mediate the relationship
between risk management disclosure and firm value. The size of profitability produced in
banks in Indonesia is not a determining factor in managing a company's risk management
activities. So it can be concluded that risk management is disclosed solely because it fulfills
corporate responsibilities and complies with government regulations.

Keywords : risk management disclosure, profitability, firm value, bank

I. PENDAHULUAN (2010). Sedangkan menurut Fama (1978)


Persaingan dalam perusahaan menyatakan bahwa nilai sebuah
perbankan membuat setiap bank semakin perusahaan dapat dilihat dari harga saham.
meningkatkan kinerjanya agar dapat Verrechia (1983) menyatakan bahwa dari
mencapai tujuan perusahaan. Tujuan sudut pandang ekonomi, perusahaan akan
utama perusahaan adalah memaksimalkan mengungkapkan suatu informasi jika
profit atau laba untuk meningkatkan nilai informasi tersebut akan meningkatkan
perusahaan. Nilai perusahaan merupakan nilai perusahaan. Harga pasar saham yang
nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu meningkat mencerminkan kepercayaaan
bisnis yang sedang beroperasi Sartono masyarakat yang tinggi terhadap

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 467
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

perusahaan. Mereka mau membayar lebih disebabkan bermasalahnya surat berharga


tinggi dengan harapan return yang lebih valuta asing (valas) serta melakukan
tinggi pula. Sehingga penting bagi penjualan reksadana bodong yang
perusahaan untuk memaksimalkan nilai membuat uang tersebut mengalir ke
perusahaan, karena dengan rekening Robert Tantular sebagai pemilik
memaksimalkan nilai perusahaan berarti bank. Kasus tersebut membuat Bank
juga memaksimalkan kemakmuran Century diambil alih oleh LPS dan
pemegang saham Brigham & Daves berubah menjadi PT Bank Mutiara,Tbk
(2010). sampai dengan diakuisisi oleh J Trust
Salah satu cara memaksimalkan Co.Ltd. Setelah diakuisisi oleh J Trust
nilai perusahaan adalah dengan mengelola Co.Ltd membuat nilai perusahaan
risiko perusahaan dengan baik. Dalam perlahan-lahan membaik. Berkaitan
penelitian Sugiyanto & Rahayu (2018) dengan nilai perusahaan dan manajemen
“Risk Management sendiri merupakan risiko di bank, pada Oktober 2019
salah satu praktik Good Corporate Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional
Governance”. Perusahaan perlu (Perbanas) mengatakan kondisi
menerapkan manajemen risiko untuk perbankan di 5 tahun terakhir pada
menunjukkan praktik Good Corporate masalah di kredit macet (NPL) dan
Gorvernance yang dilakukannya. likuiditas. Kondisi tersebut membuat
Penerapan manajemen risiko juga dapat kinerja manajemen perbankan dimasa
dilakukan dengan menurunkan praktik yang akan datang harus memperbaiki
manajemen laba untuk meningkatkan manajemen risikonya, sehingga dapat
reputasi perusahaan melalui menjadikan sinyal positif terhadap
pengungkapan CSR dan lingkungan investor.
perusahaan Setyorini & Ishak (2012). Penelitian sebelumnya yang
Manajemen risiko perusahaan dilakukan oleh Azim & Abdelmoniem
adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh (2015) dan Devi et al.(2017),
dewan direksi, manajemen, dan personil menunjukkan pengaruh positif yang
lain entitas, diterapkan dalam penetapan signifikan antara pengungkapan
strategi perusahaan, yang dirancang untuk manajemen risiko terhadap nilai
mengidentifikasi peristiwa potensial yang perusahaan. Azim & Abdelmoniem
dapat memengaruhi entitas, dan (2015), menyatakan bahwa pengungkapan
mengelola risiko agar berada dalam risiko akan mengurangi eksposur risiko,
risikonya Moeller (2011). Sedangkan sehingga akan meningkatkan nilai
pengungkapan sendiri merupakan bagian perusahaan. Selain itu, dengan mengelola
dari pelaporan perusahaan. Pengungkapan risiko pasar, maka nilai perusahaan juga
manajemen risiko memberikan sinyal akan meningkat. Sebaliknya penelitian
kepada investor baik itu berupa berita baik Anton (2018) dilakukan pada saat terjadi
maupun berita buruk sehingga dapat krisis global 2001 - 2008, menemukan
memengaruhi nilai perusahaan. bahwa manajemen risiko perusahaan tidak
Salah satu bank yang gagal dalam berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
mengelola risikonya adalah Bank Begitu juga penelitian yang dilakukan
Century. Kegagalan Bank Century dalam oleh Sayilir & Farhan (2017)
mengelola risikonya yang disebabkan membuktikan tidak ada pengaruh antara
ketidakpatuhan terhadap hukum manajemen risiko perusahaan terhadap
perbankan yang berlaku, yaitu manajemen nilai perusahaan. Berbedanya hasil
risiko dan manajemen perbankan pada penelitian di atas dapat disebabkan karena
umumnya. Bank Century merupakan bank perbedaan kondisi ekonomi yang terjadi,
yang mengalami krisis keuangan yang dimana pada penelitian tersebut sedang

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 468
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

terjadi krisis global. Profitabilitas II. TINJAUAN PUSTAKA


perusahaan yang diperoleh pada krisis 2.1 Teori Sinyal
global berbeda dengan kondisi normal Teori sinyal menyatakan bahwa
Sayilir & Farhan (2017). perusahaan yang berkualitas baik dengan
Teori sinyal menyatakan sengaja akan memberikan sinyal pada
perusahaan dengan keuntungan yang pasar, dengan demikian pasar diharapkan
tinggi akan sengaja memberikan sinyal dapat membedakan perusahaan yang
sehingga adanya kenaikan volume berkualitas baik dan buruk Hartono
penjualan saham. Variabel profitabilitas (2008). Teori sinyal juga menekankan
merupakan sinyal yang baik maupun pada pentingnya informasi yang
buruk sehingga dapat menjadi syarat dikeluarkan oleh perusahaan bagi
pengungkapan manajemen risiko. keputusan investasi pihak di luar
Beberapa penelitian telah menggunakan perusahaan. Teori signaling
profitabilitas sebagi variabel mediasi. menggambarkan bagaimana semestinya
Penelitian yang dilakukan oleh Dianawati suatu perusahaan memberikan indikasi
& Fuadati, (2016) menggunakan kepada para pengguna laporan keuangan.
profitabilitas sebagai variabel yang Perusahaan dengan prospek yang kurang
memediasi hubungan antara GCG dan menguntungkan akan cenderung untuk
CSR. GCG dan CSR dapat meningkatkan menjual sahamnya Brigham & Ehrhardt
nilai perusahaan pada saat profitabilitas (2005). Sehingga, pada intinya teori
perusahaan tinggi, dan sebaliknya GCG pensinyalan menunjukkan bahwa pemberi
dan CSR dapat menurunkan nilai sinyal merupakan orang dalam yang
perusahaan pada saat profitabilitas memperoleh informasi tentang seseorang,
rendah. Penelitian yang menggunakan produk, atau organisasi yang tidak
profitabilitas sebagai variabel yang tersedia untuk orang luar Connelly et al.
memediasi hubungan antara manajemen (2011). Pada tingkatan yang lebih, orang
risiko dan nilai perusahaan pernah dalam memperoleh informasi, beberapa di
dilakukan oleh Agustina & Baroroh antaranya positif dan beberapa di
(2016). antaranya negatif, yang menurut orang
Berdasarkan latar belakang diatas luar bermanfaat. Orang dalam
maka penelitian ini meneliti tentang memperoleh informasi pribadi positif dan
pengaruh pengungkapan manajemen negatif, dan mereka harus memutuskan
risiko terhadap nilai perusahaan dengan apakah akan mengomunikasikan
variabel intervening profitabilitas. informasi ini kepada orang luar. Teori
Penelitian ini berfokus pada pensinyalan berfokus terutama pada
pengungkapan manajemen risiko komunikasi yang disengaja dari informasi
menggunakan COSO framework 2017 positif dalam upaya untuk menyampaikan
dan perubahan nilai entitas perbankan di atribut organisasi yang positif. Informasi
Indonesia dengan profitabilitas sebagai negatif tentang atribut organisasi
penentunya. Committe of Sponsoring misalnya, mengeluarkan saham baru dari
Organization (COSO) of The Treadway suatu perusahaan umumnya dianggap
Commision mengeluarkan kerangka sebagai sinyal negatif karena eksekutif
terbarunya agar perusahaan dapat dapat menerbitkan ekuitas ketika mereka
memperbaiki kinerja manajemen percaya harga saham perusahaan mereka
risikonya. Kerangka Enterprise Risk dinilai terlalu tinggi Myers & Majluf
Management – Integrating with Strategy (1984).
and Performance meliputi 5 komponen
dan 20 prinsip.

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 469
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

2.2 Teori Stakeholder bahwa perusahaan bukanlah entitas yang


Freeman (1994), mendefinisikan hanya beroperasi untuk kepentingannya
bahwa pemangku kepentingan terdiri dari sendiri namun harus memberikan manfaat
karyawan, pemodal, pelanggan, dan bagi stakeholdernya. Dukungan yang
masyarakat. Teori Stakeholder dipandang diperoleh dari stakeholder kepada
lebih condong ke manajemen sehingga perusahaan memberikan pengaruh
menunjukkan dan mengungkapkan terhadap keberadaan suatu perusahaan itu
bagaimana para manajer beroperasi di sendiri.
perusahaan dibandingkan dengan para
ekonom Freeman et al. (2004). Freeman 2.3 Teori Agensi
(1994), mengaitkan tujuan teori Jensen dan Meckling (1976)
Stakeholder dengan fokus pada dua isu menyatakan bahwa hubungan keagenan
pokok, yaitu: pertama, berusaha mencari merupakan sebuah kontrak antara manajer
tahu tujuan perusahaan; ini membuat para dengan pemilik saham. Perusahaan dapat
manajer menilai diri mereka sendiri dalam sebagai satu rangkaian kontrak antara
hal nilai yang mereka ciptakan dan apa pihak-pihak yang berkaitan. Manajer
yang bisa membuat para pemangku dikontrak oleh pemegang saham untuk
kepentingan tetap bersama. Ini akan mengelola perusahaan agar perusahaan
mengarah pada kinerja perusahaan yang tersebut menghasilkan laba yang
lebih baik; kedua, berupaya untuk signifikan, sehingga dapat meningkatkan
mengetahui tanggung jawab manajemen nilai perusahaan. Namun demikian, para
terhadap para pemangku kepentingan. Hal manajer seringkali bertindak tidak sesuai
ini membuat manajemen kepentingan pemegang saham. Dalam hal
mempertimbangkan jenis hubungan yang ini adanya perbedaan antara kepentingan
mereka inginkan untuk dibuat dengan pemegang saham yang menginginkan
pemangku kepentingan mereka. Manajer pengembalian modal yang telah mereka
harus mengembangkan hubungan serta investasikan dan manajemen yang
membuat pemangku kepentingan menjadi menginginkan kompensasi yang wajar
termotivasi dan menciptakan komunitas atas kinerja yang dihasilkan.
dimana setiap orang memberikan yang Hubungan keagenan masing-
terbaik untuk menciptakan nilai bagi masing pihak baik manajer maupun
perusahaan Freeman et al. (2004). pemegang saham bertujuan untuk
Stakeholder dan organisasi saling kepentingannya sendiri. Manajer biasanya
memengaruhi, hal ini dapat dinilai dari mempunyai lebih banyak informasi
hubungan keduanya yang berbentuk perusahaan dibandingkan pemegang
responsibilitas dan akuntabilitas. Semakin saham. Hal tersebut memunculkan
kuat hubungan perusahaan dengan ketimpangan informasi, yang disebut
stakeholder maka semakin baik bisnis dengan asimetri informasi Jensen dan
perusahaan tersebut. Sebaliknya jika Meckling (1976). Upaya untuk
semakin buruk hubungan perusahaan mengurangi asismetri informasi adalah
dengan stakeholder maka akan semakin melalui pengungkapan laporan keuangan
sulit bisnis perusahaan Donaldson & Sutedja (2006). Pengungkapan
Preston (1995). Konsep dari teori manajemen risiko merupakan bagian dari
stakeholder adalah manajemen strategis, informasi perusahaan tentang tata kelola
yaitu bertujuan untuk membantu perusahaan. Kerangka ERM merupakan
memperkuat hubungan dengan pihak bagian dari mekanisme tata kelola
eksternal dan mengembangkan perusahaan dalam mencapai strategi dan
keunggulan kompetitif Hoyt & Lienberg tujuan bisnis sehingga manajer juga
(2011). Teori Stakeholder mengatakan berhak mendapatkan imbalan atas kinerja

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 470
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

mereka dalam mencapai tujuan perbandingan antara nilai/harga pasar


perusahaan saham terhadap nilai buku
perusahaan yang diperoleh dari
2.4 Nilai Perusahaan selisih antara nilai aktiva yang
Nilai perusahaan adalah nilai jual dimiliki oleh perusahaan dengan nilai
sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis kewajiban.
yang sedang beroperasi Sartono (2010). 4. Deviden yeld ratio merupakan rasio
Fama (1978) menyatakan bahwa nilai keuangan yang membandingkan
perusahaan dapat tercermin dari harga jumlah dividen tunai yang dibagikan
saham. Harga pasar saham yang kepada pemegang saham dengan
meningkat mencerminkan kepercayaaan harga saham.
masyarakat yang tinggi terhadap 5. DPR (Deviden Payout Ratio) adalah
perusahaan. Investor akan bersedia rasio keuangan yang digunakan
membayar saham tersebut lebih tinggi untuk mengukur persentase laba
dengan harapan mereka akan bersih yang dibagikan kepada
mendapatkan return yang lebih tinggi pemegang saham dalam bentuk
pula. Sehingga penting bagi perusahaan dividen.
untuk memaksimalkan nilai perusahaan,
karena dengan memaksimalkan nilai 2.5 Manajemen Risiko
perusahaan berarti juga memaksimalkan Manajemen risiko berperan dalam
kemakmuran pemegang saham Brigham melindungi modal dan mengoptimalkan
& Daves (2010). return terhadap risiko. Skala operasi yang
Brigham & Houston (2014) luas dan volume usaha yang terus
menyatakan bahwa beberapa pendekatan meningkat, membuat sektor perbankan di
analisis rasio dalam penilaian market Indonesia harus menerapkan pola
value. Pendekatan tersebut terdiri price pengelolaan risiko secara terintegrasi
earning ratio (PER), price book value untuk mengidentifikasi, mengukur,
(PBV), market to book ratio (MBR), memantau dan mengendalikan seluruh
deviden yield ratio dan deviden payout eksposur risiko. Beberapa penelitian
ratio (DPR). mengusulkan bahwa manajemen risiko
1. PER (Price Earning Ratio) perusahaan dapat mengurangi biaya
merupakan rasio yang menunjukkan kesulitan keuangan, meningkatkan
berapa banyak jumlah uang yang rela penghindaran risiko manajerial,
dikeluarkan oleh para investor untuk memitigasi pembayaran pajak yang
membayar setiap rupiah laba yang diharapkan, menyelesaikan masalah
dilaporkan. kekurangan investasi dan memberikan
2. PBV (Price Book Value) merupakan kepercayaan bagi bisnis untuk melakukan
rasio yang mengukur nilai pasar proyek investasi baru. Manajemen risiko
keuangan kepada manajemen dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan
organisasi perusahaan sebagai dengan mengurangi biaya modal,
perusahaan yang terus tumbuh. Rasio meningkatkan kepercayaan investor dan
PBV memiliki kelebihan yaitu nilai juga meningkatkan peringkat perusahaan,
buku relatif stabil, nilai buku yang menunjukkan bahwa perusahaan
memberikan standar akuntansi yang memiliki kemampuan untuk membayar
konsisten dan perusahaan yang hutang dalam kondisi yang
memiliki keuntungan negatif bisa memungkinkan Fraser & Simkins (2007).
diukur oleh PBV. Baxter et al.(2013) menyarankan bahwa
3. MBR (Market to Book Ratio) program manajemen risiko berkualitas
merupakan rasio yang menunjukkan tinggi meningkatkan kinerja operasi dan

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 471
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

menambah nilai bagi perusahaan. Hoyt & yang singkat namun, tetap membutuhkan
Lienberg (2011) menyarankan bahwa waktu lama untuk praktik manajemen
manajemen risiko dan nilai bisnis risiko yang tercermin pada kinerja
memiliki korelasi positif. Gates et perusahaan dan nilai perusahaan. Hasil
al.(2012) menyatakan bahwa perusahaan penelitian Anton (2018) juga
akan mengambil keputusan yang lebih menunjukkan manajemen risiko tidak
baik dengan menerapkan proses mempengaruhi nilai perusahaan secara
manajemen risiko. Manajemen risiko signifikan. Tidak signifikannya hasil
memberikan pemahaman kepada penelitian Sayilir & Farhan, (2017) dan
perusahaan untuk mengelola risiko di Anton (2018) dapat terjadi karena
seluruh unit bisnis dan membantu mereka penelitian tersebut dilakukan pada saat
untuk meningkatkan pengembalian modal krisis global dunia 2008-2011.
dan efisiensi modal Meulbroek (2002).
Nocco & Stulz (2006) menemukan bahwa 2.6 Pengungkapan Manajemen Risiko
perusahaan dapat memperoleh Pengungkapan manajemen risiko
keunggulan kompetitif jangka panjang merupakan pengungkapan atas risiko-
karena manajemen risiko memberikan risiko yang dikelola perusahaan dalam
manfaat tingkat mikro kepada perusahaan mengendalikan risiko yang akan datang.
dengan menentukan tanggung jawab Pengungkapan manajemen risiko penting
pengambilan risiko pada tingkat yang karena membantu stakeholder dalam
lebih rendah misalnya bagaimana dan mendapatkan informasi yang diperlukan
oleh siapa risiko itu dimiliki. untuk memahami profil risiko dan
Beberapa peneliti menemukan hasil bagaimana manajemen mengelola risiko.
yang beragam atau merugikan mengenai Informasi megenai manajemen risiko
hubungan antara manajemen risiko dan terdapat pada laporan keuangan bank.
nilai perusahaan. McShane et al.(2011) Pada teori signaling dikatakan informasi
menyelidiki efek manajemen risiko pada yang baik diperlukan oleh investor di
nilai perusahaan dan menemukan bukti pasar modal sebagai alat analisis untuk
hubungan positif antara peningkatan mengambil keputusan investasi. Informasi
tingkat kemampuan ERM dan nilai yang dipublikasikan sebagai suatu
perusahaan, tetapi tidak ada nilai pengumuman akan memberikan sinyal
perusahaan tambahan untuk perusahaan bagi investor dalam pengambilan
yang mencapai peringkat manajemen keputusan investasi. Peraturan OJK No.
risiko yang tinggi. Lebih lanjut, Lin et al. 6/PJOK.03/2015 tentang transparansi dan
(2011) melakukan penelitian teoritis dan publikasi laporan bank menyatakan
menguji pengaruh manajemen pada nilai bahwa bank wajib menyusun,
perusahaan dan menemukan bahwa mengumumkan dan menyampaikan
implementasi manajemen risiko laporan publikasi dalam rangka
menunjukkan korelasi negatif yang transparansi kondisi keuangan dan kinerja
signifikan dengan nilai perusahaan. bank. Informasi tersebut berupa informasi
Penelitian yang dilakukan oleh Sayilir & kuantitatif dan kualitatif yang disediakan
Farhan (2017) menunjukkan tidak ada dapat mempermudah pengguna informasi
hubungan yang signifikan antara nilai dalam menilai kondisi keuangan, kinerja,
perusahaan dan manajemen risiko, hal profil risiko dan penerapan manajemen
tersebut dapat terjadi karena efek risiko, aktivitas bisnis bank, penetapan
manajemen risiko belum tercermin pada tingkat suku bunga, serta kondisi
nilai perusahaan. Sebagian besar keuangan entitas induk, entitas anak,
perusahaan telah menerapkan praktik perusahaan terelasi dan pihak terkait bank.
menajemen risiko untuk periode waktu Pada Peraturan Bank Indonesia

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 472
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

No.13/1/PBI/2011, terdapat 4 pilar yang 1. Strategi : sasaran yang mendukung dan


merupakan penerapan manajemen risiko. selaras dengan misi perusahaan
Yaitu, terdiri dari pengawasan aktif 2. Operasi : efektivitas dan efesiensi dari
Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan penggunaan sumber daya perusahaan
kebijakan, prosedur dan penetapan limit, 3. Pelaporan : keterpercayaan dari
proses manajemen risiko dan sistem pelaporan
informasi manajemen risiko dan sistem 4. Pemenuhan : pemenuhan terhadap
pengendalian internal. Pilar penerapan hukum dan regulasi yang berlaku
manajemen risiko berlaku pada seluruh COSO Enterprise Risk
jenis risiko yang terdiri dari 8 jenis risiko Management – Integrating with Strategy
yaitu : and Performance (2017) terdiri dari 5
1. Risiko kredit komponen yaitu Governance and Culture,
2. Risiko pasar Strategy and Objective Setting,
3. Risiko likuiditas Performance, Review and Revision, dan
4. Risiko operasional Communication and Reporting. Dari 5
5. Risiko kepatuhan komponen tersebut terdapat 20 prinsip
6. Risiko hukum utama sebagai berikut :
7. Risiko stratejik 1. Tata Kelola dan Budaya Organisasi
8. Risiko reputasi terdiri dari 5 prinsip :
COSO (Committee of Sponsoring a. Pengawasan Risiko Dewan
Organizations of the Tredway b. Menetapkan Struktur Operasi
Commission) merupakan suatu inisiatif c. Menentukan Budaya yang
dari sektor swasta yang dibentuk pada Diinginkan
tahun 1985. Tujuan utamanya adalah d. Menunjukkan Komitmen terhadap
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang Nilai-Nilai Inti
menyebabkan penggelapan laporan e. Menarik, Mengembangkan, dan
keuangan dan membuat rekomendasi Mempertahankan Individu
untuk mengurangi kejadian tersebut. 2. Strategi dan Penetapan Tujuan terdiri
COSO telah menyusun suatu definisi dari 4 prinsip :
umum untuk pengendalian, standar, dan a. Menganalisis Konteks Bisnis
kriteria internal yang dapat digunakan b. Mendefinisikan Risk Appetite
perusahaan untuk menilai sistem c. Mengevaluasi Strategi Alternatif
pengendalian perusahaan. Prinsip dasar d. Merumuskan Tujuan Bisnis
yang ditanamkan COSO ERM adalah 3. Kinerja terdiri dari 5 prinsip :
semua bagian di dalam perusahaan a. Identifikasi Risiko
memiliki tanggung jawab terhadap ERM. b. Menilai Tingkat Keparahan Risiko
c. Prioritaskan Risiko
2.7 Kerangka Risiko Manajemen d. Mengimplementasikan Respons
Perusahaan Risiko
Terdapat banyak standar mengenai e. Mengembangkan Pandangan
kerangka ERM, salah satunya yang Portofolio
dimiliki oleh COSO Enterprise Risk 4. Penelaahan dan Revisi terdiri dari 3
Management. Dalam kerangka prinsip :
manajemen risikonya, COSO ERM a. Menilai Perubahan Besar
menuntut perusahaan untuk dapat b. Tinjauan Risiko dan Kinerja
menentukan terlebih dahulu sasaran c. Mengejar Peningkatan Manajemen
perusahaannya, yang terdiri dari empat Risiko Perusahaan
kategori yaitu : 5. Informasi, komunikasi dan laporan
terdiri dari 3 prinsip :

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 473
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

a. Memanfaatkan Sistem Informasi produktifnya untuk menghasilkan


b. Mengkomunikasikan Informasi pendapatan bunga bersih. Semakin besar
Risiko pendapatan bunga yang dikelola bank
c. Laporan tentang Risiko, Budaya, maka semakin kecil kemungkinan bank
dan Kinerja bermasalah dan pada akhirnya
meningkatkan profitabilitas bank.
2.8 Pengembangan Hipotesis Berdasarkan hal tersebut di atas maka
Pengaruh pengungkapan manajemen kami berhipotesis bahwa:
risiko terhadap profitabilitas H1 : Pengungkapan manajemen risiko
Pengungkapan manajemen risiko berpengaruh positif terhadap profitabilitas
yang relevan menggambarkan suatu
perusahaan bisa mengatasi risiko yang Pengaruh pengungkapan manajemen
dihadapi oleh perusahaan. Kemampuan risiko terhadap nilai perusahaan
perusahaan dalam mengelola risiko- Teori sinyal menggambarkan
risikonya merupakan salah satu faktor bagaimana semestinya suatu perusahaan
meningkatnya profit perusahaan Ansori memberikan indikasi kepada para
(2018). Olayinka et al.(2017) pengguna laporan keuangan. Sinyal
menemukan pengaruh positif yang positif perusahaan diperlukan agar para
signifikan antara manajemen risiko stakeholder memberikan dukungan
terhadap profitabilitas di sektor keuangan kepada perusahaan. Pengungkapan
Nigeria. Mereka menggunakan Value at manajemen risiko yang relevan
Risk sebagai ukuran manajemen risiko. menggambarkan suatu perusahaan bisa
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa mengatasi risiko yang dihadapi oleh
organisasi dapat mengendalikan risk perusahaan. Azim & Abdelmoniem
appetite yang selalu ada dampak positif (2015) menemukan bahwa pengungkapan
pada kinerja keuangan. Kerangka ERM risiko akan mengurangi eksposur risiko
dapat memberikan manfaat tidak hanya dengan mengelola risiko pasar nilai
perusahaan melainkan pihak lain yang perusahaan juga akan meningkat. Di
berkepentingan. Teori stakeholder Indonesia penerapan manajemen risiko
menunjukkan bahwa, jika perusahaan masih sedikit akan tetapi positif dan
mendapat dukungan oleh stakeholder signifikan Iswajuni et al. (2018). Luasnya
maka perusahaan tersebut diakui informasi risiko manajemen secara
keberadaannya. Pengungkapan sukarela yang dipublikasikan oleh
manajemen risiko yang didukung oleh perusahaan direspon positif oleh pasar.
stakeholder akan menghasilkan kenaikan Pasar percaya bahwa pengungkapan
labanya dengan cara mengelola peluang manajemen risiko dapat digunakan
dan risiko perusahaan dengan baik. sebagai salah satu informasi yang relevan
Sejalan dengan teori stakeholder dalam mengidentifikasi masa depan dan
kerangka ERM memberikan manfaat keberlangsungan perusahaan Devi et al.
tidak hanya pada perusahaan saja (2017).
melainkan pemangku kepentingan Manajemen risiko perusahaan
(stakeholder). Sejalan dengan penelitian dapat mengurangi biaya kesulitan
yang dilakukan oleh Cahyaningtyas & keuangan, meningkatkan penghindaran
Sasanti (2019) menunjukkan penerapan risiko manajerial, memitigasi pembayaran
manajemen risiko berpengaruh positif pajak yang diharapkan, menyelesaikan
terhadap profitabilitas. Penerapan masalah kekurangan investasi dan
manajemen risiko yang diproksikan NIM memberikan kepercayaan bagi bisnis
menunjukkan kemampuan manajemen untuk melakukan proyek investasi baru.
bank dalam mengelola aktiva Pengungkapan manajemen risiko dapat

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 474
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

memberikan sinyal positif bagi para terdahulu maka kami berhipotesis bahwA:
stakeholder. Sejalan dengan teori sinyal H3 : Profitabilitas berpengaruh positif
dan penelitian terdahulu, maka kami terhadap nilai perusahaan
berhipotesis bahwa:
H2 : Pengungkapan manajemen risiko Pengaruh tidak langsung
berpengaruh positif terhadap nilai pengungkapan manajemen risiko
perusahaan terhadap nilai perusahaan melalui
profitabilitas
Pengaruh profitabilitas terhadap Teori sinyal mengatakan bahwa
nilai perusahaan risiko dan kinerja keuangan yang baik
Profitabilitas yang merupakan salah merupakan bagian dari perusahaan yang
satu sinyal perusahaan. Jika informasi dapat menjadi sinyal bagi investor dalam
laba perusahaan meningkat maka berita pengambilan keputusan. Manajemen
tersebut positif (goodnews), sebaliknya risiko memiliki manfaat utama untuk
jika informasi laba perusahaan menurun manangani risiko secara efektif.
maupun mengalami kerugian maka berita Penerapan manajemen risiko yang baik
tersebut negatif (badnews). Para investor dapat menjadi peluang bagi perusahaan
yang melihat informasi tersebut akan untuk memaksimalkan laba. Kinerja
merespon dan membuat naiknya harga keuangan telah diteliti oleh beberapa
saham. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti Solikhah & Hariyati (2018) dan
oleh Sabrin et al. (2016), menunjukkan Agustina (2016) untuk memediasi
profitabilitas berpengaruh positif terhadap hubungan manajemen risiko dan nilai
nilai perusahaan. Profitabilitas perusahaan. Profitabilitas yang lebih
dipertimbangkan oleh investor dan tinggi mencerminkan jaminan
pemegang saham karena berkaitan dengan pengembalian yang lebih tinggi. Nugraha
harga saham dan dividen yang diterima. (2013), mendukung bahwa secara positif
Semakin meningkat laba perusahaan memengaruhi nilai dan kinerja keuangan
maka harga saham akan naik dan semakin perusahaan. Kinerja keuangan dianggap
besar deviden yang dibagikan. mampu dalam memediasi manajemen
Hubungan antara profitabilitas dan risiko terhadap nilai perusahaan. Pasar
nilai perusahaan menjelaskan bahwa memberikan penilaian yang lebih tinggi
laporan keuangan dan pengungkapan terhadap perusahaan yang memiliki
yang penting dan bermakna bagi kinerja keuangan yang tinggi
manajemen sebagai sarana dibandingkan dengan kinerja keuangan
mengkomunikasikan tata kelola dan yang buruk. Kinerja tersebut tentunya
kinerja perusahaan kepada stakeholder. mendapat dukungan dari stakeholder
Profitabilitas yang tinggi mencerminkan dalam mengelola risiko perusahaan
kemampuan perusahaan untuk dengan baik. Berdasarkan asumsi ini,
menghasilkan pengembalian yang tinggi perusahaan yang melakukan penerapan
untuk pemegang saham. Penelitian yang manajemen risiko dengan baik dan
dilakukan Tui et al. (2017) menemukan didukung dengan profitabilitas yang
pengaruh signifikan positif antara tinggi maka hal tersebut dapat
profitabilitas terhadap nilai perusahaan. meningkatkan nilai perusahaan.
Tinggiya profitabilitas perusahaan dapat Berdasarkan hal tersebut diatas maka
menunjukkan prospek yang lebih baik kami berhipotesis bahwa :
kepada investor sehingga investor akan H4 : Pengungkapan manajemen risiko
tertarik pada perusahaan yang memiliki berpengaruh terhadap nilai perusahaan
profitabilitas tinggi. Sejalan dengan teori melalui profitabilitas
sinyal, teori stakholder dan penelitian

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 475
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

III. Metodologi Penelitian 3 Laporan keuangan (6)


3.1 Pemilihan dan Pengumpulan Data yang memiliki data
Populasi yang digunakan dalam pencilan
penelitian ini adalah seluruh perbankan Jumlah sampel akhir 102
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sumber : idx.co.id (data diolah)
pada periode 2016 sampai 2018 (terdapat
pada situs resmi www.idx.co.id ) Pengumpulan data dalam penelitian
sebanyak 46 entitas. Metode pengambilan ini adalah dengan menggunakan data
sampel dilakukan dengan metode sekunder laporan keuangan yang terdapat
purposive sampling. Sampel yang dipilih di Bursa Efek Indonesia periode 2016-
adalah sampel yang memenuhi kriteria 2018. Waktu penelitian di mulai pada
antara lain : bulan April sampai dengan bulan Juni
1. Entitas perbankan yang terdaftar di 2020. Data dianalisis menggunakan
Bursa Efek Indonesia pada periode analisis deskriptif, regresi linier dan
2016-2018 analisis jalur.
2. Entitas perbankan yang
mempublikasikan laporan keuangan 3.2 Model Penelitian
dan/atau annual report pada periode
2016-2018 secara lengkap dan
berturut-turut. Profitabilitas
3. Laporan keuangan yang tidak ada data
pencilan (outlier)
Tabel 1 menunjukkan proses Pengungkapan Nilai
Manajemen Perusahaan
pemilihan sampel. Dari 46 entitas Risiko
perbankan terdapat 10 entitas yang tidak
lengkap dalam laporan keuangannya Gambar 1 Model Penelitian
secara berturut-turut. Total sampel dalam
tiga tahun adalah 108 sampel. Terdapat 6 Model analisis jalur digunakan
data pencilan dalam seluruh sampel untuk menganalisis pola hubungan antar
sehingga sampel akhir penelitian adalah variabel dengan tujuan untuk mengetahui
102 sampel. Data pencilan (outlier) telah pengaruh langsung maupun tidak
dihilangkan menggunakan teknik langsung variabel independen terhadap
trimming. Kriteria pemilihan sampel variabel dependen melalui variabel
terdapat pada tabel 1. intervening. Uji sobel digunakan untuk
pengujian hipotesis mediasi. Adapun
Tabel 1. Kriteria Pemilihan Sampel persamaan kedua model sebagai berikut :
No Kriteria Banyak 1. ROA = β0 + βY1X1RMD + et
1 Entitas perbankan 46 2. PBV=β0 + βY2X1RMD + βY2Y1ROA + et
yang secara berturut- Keterangan :
turut di BEI pada ROA = Profitabilitas
periode 2016-2018 PBV = Nilai Perusahaan
2 Entitas perbankan (10) RMD = Pengungkapan Manajemen
yang tidak lengkap Risiko
mempublikasikan βY1X1 = Koefisien Jalur X1 ke Y1
laporan keuangan
Analisis dalam 3 108 βY2X1 = Koefisien Jalur X1 ke Y2
tahun βY2Y1 = Koefisien Jalur Y1 ke Y2

3.3 Operasional Variabel

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 476
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

Variabel Dependen dipilih untuk mengukur profitabilitas bank


Variabel dependen dalam karena Bank Indonesia sebagai pembina
penelitian ini adalah nilai perusahaan. dan pengawas perbankan lebih
Nilai perusahaan merupakan nilai pasar mengutamakan nilai profitabilitas suatu
yang mampu memberikan kemakmuran bank yang dikur dengan aset yang
untuk pemagang saham. Nilai perusahaan dananya sebagian besar dari dana
diukur dengan PBV (price book value) simpanan masyarakat. Semakin besar
yaitu membandingkan harga saham ROA suatu bank maka semakin besar pula
terhadap nilai buku per lembar saham tingkat keuntungan yang dicapai bank.
Brigham & Houston (2014). PBV
mencerminkan rasio yang mengukur nilai IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
pasar keuangan kepada manajemen dan 4.1 Hasil
organisasi perusahaan. Analisis statistik deskriptif
Variabel Independen dilakukan untuk menentukan deskripsi
Variabel independen dalam masing-masing variabel penelitian.
penelitian ini adalah pengungkapan Analisis yang digunakan dalam penelitian
manajemen risiko. Pengungkapan ini mencakup nilai minimum, maksimum,
manajemen risiko diartikan sebagai rata-rata dan standar deviasi. Hasil uji
tingkat pengungkapan atas risiko-risiko statistik deskriptif dapat dilihat pada
yang dikelola perusahaan. Pengungkapan Tabel 2 di bawah ini:
manajemen risiko diukur dengan ERM
framework yang dikeluarkan oleh COSO, Tabel 2. Hasil Statistik Deskriptif
yang terdiri dari 20 item pengungkapan. Penelitian
Metode pengumpulan data yang Descriptive Statistics
digunakan untuk menganalisis Std.
N Min Max Mean
pengungkapan manajemen risiko adalah Dev
content analysis. Skala dikonomi tidak RMD 102 ,50 ,90 ,7299 ,1196
tertimbang digunakan dalam pemberian ROA -
skor untuk setiap item pengungkapan 102 4,00 1,465 1,164
1,76
yang dilakukan perusahaan dalam annual PBV 102 ,15 3,40 1,360 ,7900
report. Setiap pengungkapan suatu item Valid
akan diberi nilai 1 dan 0 jika item tidak 102
N
diungkapkan, kemudian skor dari setiap Sumber : Output SPSS 23, 2020
item akan dijumlahkan untuk memperoleh
total skor pengungkapan manajemen Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai
risiko dan total skor tersebut akan rata-rata semua variabel cukup baik.
dibandingkan dengan total item (20) Deviasi standar semua variabel lebih
pengungkapan. rendah dari rata-rata. Ini menunjukkan
Variabel Intervening bahwa variasi distribusi dari nilai
Variabel intervening dalam perusahaan cenderung sama satu sama
penelitian ini adalah profitabilitas. lain.
Profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam 4.1.1. Hasil Uji Asumsi Klasik
memperoleh keuntungan Baxter et al. Uji Normalitas
(2013). Profitabilitas diukur dengan ROA Uji normalitas dengan
(Return on Assets). Rasio ROA Kolmogorov-Smirnov Test. Tabel
mencerminkan kemampuan perusahaan Kolmogorov Smirnov didapat data Asym.
menghasilkan laba dari penggunaan Sig (2-tailed) untuk semua variabel > 0,05
seluruh aset yang dimiliki. Rasio ROA

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 477
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

sehingga model regresi memenuhi asumsi memiliki nilai koefisien sebesar 3,463
normalitas. menunjukkan bahwa variabel
pengungkapan manajemen risiko
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas meningkat satu satuan maka variabel nilai
Asym. Sig perusahaan akan mengalami peningkatan
Ket
(2-tailed) sebesar 3,463 satuan dengan ketentuan
RMD ROA Distribusi
0,071
Normal
variabel lain konstan. Sedangkan
Distribusi profitabilitas memiliki nilai koefisien
RMD,ROA PBV 0,118
Normal sebesar -0,149 menunjukkan bahwa
Sumber : Output SPSS 23, 2020 variabel profitabilitas meningkat satu
satuan maka variabel nilai perusahaan
Dari tabel 4 dapat dilihat seluruh akan mengalami penurunan sebesar -
data analisis berdistribusi normal, karena 0,149 satuan dengan ketentuan variabel
nilai signifikan yang dihasilkan lebih lain konstan.
besar dari 5% atau 0,05.
4.1.2. Analisis Jalur
Analisis Regresi dengan Variabel Analisis jalur digunakan untuk
Intervening menguji pengaruh variabel intervening
Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Model I (mediasi). Analisis jalur merupakan
Unstandardized Stand.
Coefficients Coef.
perluasan dari analisisi regresi untuk
Model t Sig. menaksir hubungan tidak langsung antar
Std.
B Beta
Error satu variabel melalui variabel mediasi.
1 (Constant) -4,386 ,408 -10,75 ,000
RMD 8,016 ,551 ,824 14,53 ,000
Dari nilai-nilai yang dihasilkan pada
a. Dependent Variable: ROA kedua model regresi yang dilakukan,
Sumber : Output SPSS 23, 2020 maka diperoleh diagram jalur sebagai
berikut: e1 = ,567
Tabel 4 merupakan hasil linier
regresi linier sederhana dari model I. e2 = ,942
Pengungkapan manajemen risiko Profitabilitas
,824* -,220
memiliki nilai koefisien sebesar 8,016
menunjukkan bahwa variabel
pengungkapan manajemen perusahaan Pengungkapan
3,463* Nilai
meningkat satu satuan maka variabel Manajemen
Perusahaan
Risiko
profitabilitas akan mengalami
peningkatan sebesar 8,016 satuan dengan
Gambar 2 Diagram Jalur Model
ketentuan variabel lain konstan.
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Model II
Unstandardiz Stand.
ed Coeffic
Model Coefficients ients t Sig.
Std.
B Beta
Error
2 (Constant) -,949 ,671 -1,414 ,160
RMD 3,463 1,09 ,524 3,177 ,002
ROA -,149 ,112 -,220 -1,332 ,186
a. Dependent Variable: PBV
Sumber : Output SPSS 23, 2020
Tabel 5 merupakan hasil linier
regresi linier berganda dari model II.
Pengungkapan manajemen risiko

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 478
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

Tabel 6. Residual coefficient Analisis 4.2 Pembahasan


Jalur 4.2.1. Pengaruh pengungkapan mana-
R Residual jemen risiko terhadap
Model Regresi
Square coefficient
1 RMD ROA ,679 √1-,679 = ,567 profitabilitas
RMD,ROA
Tabel 7. Hasil Penelitian
2 ,133 √1-,113 = ,942 Koef
PBV Y X H t Sig Hasil
jalur
Sumber : Output SPSS 23, 2020 ROA RMD H1 ,824 14,539 ,000 diterima
PBV RMD H2 ,524 3,177 ,002 diterima
PBV ROA H3 -,220 -1,332 ,186 ditolak
Koefisien jalur pengungkapan
Sumber : Output SPSS 23, 2020
manajemen risiko dan profitabilitas
sebesar 0,824. Koefisien jalur
Tabel 7 menunjukkan bahwa
pengungkapan manajemen risiko dan nilai
pengungkapan manajemen risiko
perusahaan sebesar 3,463. Koefisien jalur
memiliki pengaruh positif signifikan
profitabilitas dan nilai perusahaan sebesar
terhadap profitabilitas sehingga hipotesis
-0,220. Residual coefficient dari
pertama dalam penelitian ini diterima.
persamaan regresi pertama 0,567 dan
Risiko-risiko serta peluang dalam
Residual coefficient dari persamaan
penelitian ini mampu dikelola dengan
regresi kedua 0,942.
baik oleh perusahaan sehingga
memberikan efek positif pada
4.1.3. Sobel Test
peningkatan profitabilitas. Seperti
tanggung jawab, pengawasan serta
penerapan yang baik dilakukan oleh
Board of Directors dengan
memperhitungkan risk appetite.
Perbankan memprioritaskan risiko untuk
memilih respon mana yang tepat terhadap
risiko tersebut. Perbankan juga
memanfaatkan sistem informasi dan
teknologi untuk mendukung perusahaan
dalam mencari peluang serta risiko
perusahaan. Hal tersebut diatas
merupakan pengungkapan manajemen
risiko yang membuat laba perusahaan
meningkat.
Gambar 3 Hasil Sobel Test Teori stakeholder mengatakan
dalam aktivitasnya perusahaan tidak lepas
Uji sobel digunakan dalam dari kepentingan lainnya. Kerjasama
melakukan pengujian hipotesis mediasi antara pihak internal dan eksternal serta
ini. Uji sobel dengan cara menguji kepatuhan terhadap regulasi, membuat
kekuatan pengaruh tidak langsung semakin baiknya manajemen risiko
pengungkapan manajemen risiko terhadap perusahaan serta meningkatkan kinerja
nilai perusahaan melalui profitabilitas. keuangannya. Sejalan dengan penelitian
Hasil tes sobel pada gambar 3 Olayinka et al. (2017) dan Cahyaningtyas
menunjukkan nilai signifikansi dihasilkan & Sasanti (2019) pengungkapan
sebesar 0,18522775 > 0,05. Disimpulkan manajemen risiko dan profitabilitas
bahwa profitabilitas tidak memediasi berpengaruh positif signifikan. Hasil ini
hubungan antara pengungkapan menunjukkan kerangka COSO Enterprise
manajemen risiko dengan nilai Risk Management – Integrating with
perusahaan. Strategy and Performance yang

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 479
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

diungkapkan pada sektor perbankan di Lebih lanjut, hasil ini menunjukkan


Indonesia secara keseluruhan kerangka COSO Enterprise Risk
berpengaruh terhadap laba perusahaan. Management – Integrating with Strategy
Penerapan COSO framework 2017 and Performance yang diungkapkan pada
disertai pengungkapan yang detail, sektor perbankan di Indonesia secara
lengkap serta akurat menunjukkan keseluruhan berpengaruh terhadap nilai
kemampuan perusahaan dalam mengelola perusahaan. Penerapan COSO framework
risikonya. Dalam penelitian ini perbankan 2017 disertai luasnya pengungkapan yang
cukup baik mengenai respon yang relevan menunjukkan kemampuan
dihadapi oleh bank atas risikonya. perusahaan dalam mengelola risikonya.
Semakin baiknya pengungkapan Semakin baiknya pengungkapan
manajemen risiko bank maka semakin manajemen risiko bank maka semakin
baik pula kinerja keuangan perusahaan, baik pula nilai perusahaan, sebaliknya jika
sebaliknya jika bank tersebut buruk dalam bank tersebut buruk dalam menerapkan
menerapkan serta mengungkapkan serta mengungkapkan manajemen risiko
manajemen risiko akan mendapatkan maka nilai perusahaan juga semakin
umpan balik yang buruk terhadap kinerja buruk.
keuangan perusahaan.
4.2.3. Pengaruh profitabilitas terhadap
4.2.2. Pengaruh pengungkapan mana- nilai perusahaan
jemen risiko terhadap nilai Tabel 7 menunjukkan bahwa
perusahaan profitabilitas memiliki pengaruh negatif
Tabel 7 menunjukkan bahwa dan tidak signifikan terhadap nilai
pengungkapan manajemen risiko perusahaan. Hipotesis ketiga dalam
memiliki pengaruh positif signifikan penelitian ini ditolak. Berbeda dengan
terhadap nilai perusahaan. Hipotesis penelitian yang dilakukan oleh Sabrin et
kedua dalam penelitian ini diterima. al.(2016) dan Tui et al.(2017)
Pengungkapan manajemen risiko pada menunjukkan bahwa profitabilitas
sektor perbankan menunjukkan memiliki pengaruh yang positif signifikan
pengawasan dewan direksi, nilai-nilai terhadap nilai perusahaan. Namun
perusahaan serta pengembangan sumber demikian, hasil penelitian ini sejalan
daya manusia sejalan dengan strategi dan dengan Faster & Simkins (2007) dan
tujuan perusahaan. Selain itu, kinerja Thaib & Dewantoro (2017) yang
penilaian risiko menunjukkan respon menunjukkan bahwa profitabilitas
risiko yang positif dalam memutuskan berpengaruh negatif dan tidak signifikan.
langkah selanjutnya. Hal ini membuat Hal ini dikarenakan LPS mengungkapkan
informasi (goodnews) yang diterima oleh dalam tiga tahun terakhir tingkat
investor menjadi sinyal positif. Pasar profitabilitas perbankan terus menurun.
percaya bahwa pengungkapan manajemen Salah satu penyebab menurunnya
risiko dapat digunakan sebagai salah satu profitabilitas bank akibat margin bunga
informasi yang relevan dalam yang lemah karena tren penurunan bunga
mengidentifikasi masa depan dan kredit. Ketua Dewan Komisiener LPS
keberlangsungan perusahaan. Sejalan Halim Alamsyah mengatakan
dengan penelitian Azim & Abdelmoniem “profitabilitas bank itu cenderung turun
(2015); Devi et al. (2017) dan Iswajuni et karena margin dari penyaluran kredit yang
al. (2018) menunjukkan bahwa lemah, ditambah masih tingginya rasio
pengungkapan manajemen dan nilai kredit bermasalah. Juga ada regulasi ketat
perusahaan berpengaruh positif dan dari OJK dan Bank Indonesia”. Disisi lain
signifikan terhadap nilai perusahaan.

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 480
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

rata-rata nilai perusahaan pada perbankan keseluruhan berpengaruh terhadap laba


di Indonesia memiliki nilai yang stagnan. perusahaan. Penerapan COSO framework
2017 disertai pengungkapan yang detail,
4.2.4. Pengaruh tidak langsung lengkap serta akurat menunjukkan
pengungkapan manajemen risiko kemampuan perusahaan dalam mengelola
terhadap nilai perusahaan risikonya. Pengaruh pengungkapan
melalui profitabilitas manajemen risiko terhadap nilai
Dari pengujian sobel yang perusahaan juga memiliki hubungan yang
dilakukan, pengaruh mediasi yang positif signifikan. Peran dan tanggung
dihasilkan tidak signifikan yang berarti jawab dewan direksi dalam menjalankan
tidak ada pengaruh mediasi. Hipotesis strategi bisnisnya diimbangi
empat dalam penelitian ini ditolak. pengaplikasian teknologi informasi
Profitabilitas tidak memediasi hubungan perbankan di respon baik oleh pasar. Pasar
pengungkapan manajemen risiko dengan percaya bahwa pengungkapan manajemen
nilai perusahaan. Penelitian ini sejalan risiko dapat digunakan sebagai salah satu
dengan Solikhah & Hariyati (2018) dan informasi yang relevan dalam
Agustina (2016). Profitabiltas merupakan mengidentifikasi masa depan dan
bukan syarat naiknya nilai perusahaan keberlangsungan perusahaan.
dalam hubungannya dengan Komponen yang terdiri dari tata
pengungkapan manajemen risiko. Hal ini kelola dan budaya organisasi, strategi dan
menunjukkan besar kecilnya profitabilitas penetapan tujuan, kinerja, penelaah dan
perusahaan bukan menjadi penentu revisi, informasi, komunikasi dan laporan
perusahaan dalam mengelola aktivitas secara keseluruhan diungkapkan pada
manajemen risiko. Teori agensi annual report perbankan. Komponen
mengatakan profitabilitas harus memiliki manajemen risiko tersebut berpengaruh
kapasitas untuk memediasi antara terhadap nilai perusahaan. Nampaknya
pengungkapan manajemen risiko dan nilai kerangka COSO 2017 sudah diterapkan
perusahaan. Proksi profitabilitas dalam pada perbankan di Indonesia, namun
penelitian ini belum mencerminkan hanya saja penamaannya berbeda yang
perubahan yang signifikan dalam aktivitas terdapat pada laporan keuangan
manajemen risiko pada perbankan perusahaan. Profitabilitas pada penelitian
Indonesia. Dengan demikian, ini berpengaruh negatif dan tidak
profitabilitas tidak memiliki kapasitas signifikan. Hal ini karena pada tahun
untuk memediasi pengaruh pengungkapan 2015-2017 rata-rata industri perbankan
manajemen risiko pada nilai perusahaan. mengalami penurunan. Disisi lain rata-
rata nilai perusahaan pada perbankan di
V. KESIMPULAN Indonesia memiliki nilai yang stagnan.
Pengaruh pengungkapan Profitabilitas juga tidak mampu untuk
manajemen risiko terhadap profitabilitas memediasi pengungkapan manajemen
memiliki hubungan yang positif risiko dengan nilai perusahaan. Hal
signifikan, hal ini menunjukkan bahwa tersebut karena besar kecilnya
pengungkapan manajemen risiko yang profitabilitas yang dihasilkan perbankan
dilakukan entitas perbankan Indonesia bukan menjadi penentu perusahaan dalam
dapat memberikan kontribusi yang positif mengelola aktivitas manajemen risiko.
terhadap profitabilitas. Kerangka COSO Perusahaan mengalami penurunan
Enterprise Risk Management – profitabilitas disebabkan oleh faktor
Integrating with Strategy and internal dan eksternal, hal tersebut tidak
Performance yang diungkapkan pada memengaruhi penilaian investor terhadap
sektor perbankan di Indonesia secara entitas perbankan tersebut. Penerapan

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 481
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

serta pengungkapan manajemen risiko kinerja keuangan perbankan yang


yang dilakukan manajemen semata-mata terdaftar di bursa efek Indonesia.
bukan karna besar kecilnya laba yang Jurnal Akuntansi : Pascasarjana
diperoleh, akan tetapi karena tanggung Universitas Syiah Kuala, Vol. 3
jawab entitas tersebut kepada pemegang No. 1 pp. 10-20.
saham dan kewajiban dari regulasi yang Azim, M. H., & Abdelmoniem, Z. (2015).
ada. Risk management and disclosure
Penelitian ini terbatas pada sektor and their impact on firm value :
perbankan. Pengukuran manajemen risiko the case of egypt. International
menggunakan COSO 2017. Penelitian Journal of Business, Accounting
selanjutnya bisa dikembangkan dengan and Finance, Vol. 9 No. 1 pp. 1-
sektor lain selain perbankan seperti 14.
industri non finansial. Kemudian alat ukur Bank Indonesia. Peraturan Bank
pengukuran manajemen risiko bisa Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011
digantikan dengan ISO 31000 yang tentang Penilaian Tingkat
berlaku di Indonesia. Penelitian Kesehatan Bank Umum.
selanjutnya bisa menggunakan indikator Bank Indonesia. Surat Edaran Bank
lain untuk profitabilitas seperti ROE dan Indonesia Nomor:
NPM sehingga hasil yang berbeda 13/23/DPNP/tanggal 25 Oktober
pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. 2011 perihal Perubahan atas Surat
Edaran No. 5/21/DPNP perihal
Penerapan Manajemen Risiko
DAFTAR PUSTAKA bagi Bank Umum.
Agustiani, R. M. (2016). Pengaruh good Brigham, & Daves. (2010). Intermediate
corperate goverance, return on Financial Management. Tenth
asset, return on equity, bopo dan Edition. South Western: Cengage
capital adequacy ratio terhadap Learning.
nilai perusahaan go publik di Brigham, E., & Ehrhardt. (2005).
bursa efek Indonesia. Jurnal Financial Management Theory
Ekonomi Bisnis, Vol. 21 No.2 pp. and Practice (Eleven Ed). Ohio:
131-135. South Western Cengage
Agustina, L., & Baroroh, N. (2016). The Learning.
relationship between enterprise Brigham, E., & Houston, J. (2014).
risk management and firm value Dasar-Dasar Manajemen
mediated through the financial Keuangan. Jakarta: Salemba
performance. Review of Integratif Empat.
Business and Economic Cahyaningtyas, S. R., & Sasanti, E. E.
Research, Vol. 5 No. 1 pp. 128- (2019). Penerapan manajemen
138. risiko bank, tata kelola
Anton, S. G. (2018). The impact of perusahaan dan kinerja
enterprise risk management on perusahaan perbankan Indonesia.
firm value: empirical evidence Jurnal Aplikasi Akuntansi, Vol. 3
from Romanian non-financial No. 2 pp. 170-206.
firms. Inzinerine Ekonomika- Connelly, B., Certo, S., Ireland, R., &
Engineering Economics, Vol. 2 Reutzel, C. (2011). Signaling
No. 29 pp. 151-157. theory: a review and assessment.
Attar, D., Islahuddin, & Shabri, M. Journal of management, Vol. 1
(2014). Pengaruh penerapan No. 37 pp. 39-67.
manajemen risiko terhadap

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 482
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

Committe of Sponsoring Organization Hoyt, & Lienberg. (2011). The value of


(COSO) of The Treadway enterprise risk management.
Commision. 2017. Enterprise Journal of Risk and Insurance.
Management Framework - Jensen, M., & Meckling, W. (1976).
Integrating with Strategy and Theory of the firm: Managerial
Performance. Juni 2017 behavior. Journal of Finance
Devi, S., Budiasih, I. G., & Badera, I. D. Economic, Vol. 3 pp. 305-360.
(2017). Pengaruh pengungkapan Lin, Y., Wen, M., & Yu, J. (2011).
enterprise risk management dan Enterprise risk management:
pengungkapan intellectual capital strategic antecedents, risk
terhadap nilai perusahaan. Jurnal integration and performance.
Akuntansi dan Keuangan North American Actuarial
Indonesia, Vol. 14 No. 1 pp. 20- Journal, No. 16 pp. 0-48.
45. LMcShane, M., Nair , A., &
Dianawati, C. P., & Fuadati, S. R. (2016). Rustambekov, E. (2011). Does
Pengaruh CSR dan GCG terhadap enterprise risk management
nilai perusahaan : profitabilitas increase firm value? Journal of
sebagai variabel intervening. Accounting, Auditing and
Jurnal Ilmu dan Riset Finance.
Manajemen, Vol. 5 No. 1 pp. 1- Meulbroek, L. (2002). Integrated risk
20. management for the firm: a senior
Donaldson, T., & Preston, L. (1995). The manager’s guide. Journal of
stakeholder theory of the Applied Corporate and Finance,
corporation: concepts, evidence, No. 14 pp. 56-70.
and implications. The Academy of Moeller, R. (2011). COSO Enterprise Risk
Management Review, Vol. 1 No. Management: Establishing
20 pp. 65-91. Effective Governance, Risk, and
Fama, E. F. (1978). The effect of a firm’s Compliance Processes. New
investment and financing Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
decision on the welfare of its Myers, S., & Majluf, N. (1984). Corporate
security holders. American financing and investment
Economic Review, Vol. 98 pp. decisions when firms have
271-282. information that investors do not
Faster, J., & Simkins, B. (2007). Ten have. Journal of Financial
common misconceptions about Economics, Vol. 13 pp. 187-221.
enterprise risk. Journal of Applied Nocco, B., & Stulz, R. (2006). Enterprise
Corporate Finance, Vol. 4 No. 19 risk management: theory and
pp. 75-81. practice. Journal of Applied
Freeman, R. (1994). The politics of Corporate Finance, Vol. 4 No. 18
stakeholder theory: some future pp. 8-20.
directions. Business Ethics Nugraha, D. P. (2013). Efek penerapan
Quarterly, Vol. 4 No. 4 pp. 409- enterprise risk management studi
421. empiris pada reaksi pasar dan
Freeman, R., Wicks, A., & Parmar, B. kinerja perusahaan. Tesis
(2004). Stakeholder theory and Universitas Gajah Mada.
the corporate objective revisited. Olayinka, E., Emoarehi, E., Jonah, A., &
Organization Science, Vol. 15 Ame, J. (2017). Enterprice risk
No. 3 pp. 364-369. management and financial
performance: evidence from

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 483
RISET & JURNAL AKUNTANSI
Volume 4 Nomor 2, Agustus 2020 e –ISSN : 2548-9224
https://doi.org/10.33395/owner.v4i2.257 p–ISSN : 2548-7507

emerging market. International Sutedja. (2006). Pengungkapan


Journal of Management, (disclosure) laporan keuangan
Accounting and Economics, Vol. sebagai upaya mengatasi asimetri
4 No. 9 pp. 937-952. informasi. Jurnal Infestasi, Vol. 3
Otoritas Jasa Keuangan. Peraturan No. 2 pp. 113-125.
Otoritas Jasa Keuangan Nomor Taufik Fajar. Okefinance. Okezone.com.
13/PJOK.03/2015 tentang 18 10 19. (Online). Avaible:
Transparansi dan Publikasi https://economy.
Laporan Bank. okezone.com/read/2019/10/18/32
Sartono, A. (2010). Manajemen 0/2118645/kondisi-perbankan-5-
Keuangan Teori dan Aplikasi. tahun-terakhir-masalah-di-kredit-
Edisi Keempat. Yogyakarta: macet
BPFE. Thaib, I., & Dewantoro, A. (2017).
Sayilir, Ö., & Farhan, M. (2017). Pengaruh profitabilitas dan
Enterprise risk management and likuiditas terhadap nilai
its effect on firm value in Turkey. perusahaan dengan struktur
Journal of Management modal sebagai variabel
Research, Vol.9 No. 1 pp. 86-99. intervening. Jurnal Riset
Setyorini, C. T., & Ishak, Z. (2012). Perbankan Manajemen dan
Corporate social and Akuntansi, Vol. 1 No. 1 pp. 25-
environmental disclosure: a 44.
positive accounting theory view Tui, S., Nurnajamuddin, M., Sufri, M., &
point. International Journal of Nirwana, A. (2017). Determinant
Business and Social Science, Vol. of profitability and firm value :
3 No. 9 pp. 152-164. evidence from Indonesia Banks.
Solikhah, D. R., & Hariyati. (2018). International Journal of
Pengaruh pengungkapan Management & Social Sciences,
enterprise risk management Vol. 01 No. 01 pp. 84-95.
terhadap nilai perusahaan dengan Verrechia, R. E. (1983). Discretionary
profitabilitas sebagai variabel Disclosure. Journal of
mediasi. Jurnal Akuntansi Accounting and Economics , Vol.
Akunesa, Vol. 6 No. 3 pp. 1-20. 5 pp. 179-194.
Sugiyanto, & Rahayu, A. A. (2018). The Wendiyanto Saputro. Kumparan.
implementation of risk Kumparan.com. 22 11 2017.
management and its effect on (Online). Avaible: https://
good cooperative governance and kumparan.com/kumparannews/lp
success. Journal of Indonesia s-ungkap-penyebab-
Economy and Business, Vol. 33 profitabilitas-bank-terus-
No. 3 pp. 3243-3256. menurun/full

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative


Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 484

You might also like