You are on page 1of 11

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, STATUS GIZI, ASUPAN KALSIUM,


MAGNESIUM, VITAMIN B6 DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN SINDROM
PRAMENSTRUASI (STUDI PADA MAHASISWI PEMINATAN GIZI
KESMAS FKM UNDIP TAHUN 2017)

Nurul Anggraeni, Dina Rahayuning Pangestuti, Ronny Aruben

*Nurul Anggraeni, Anggraeninurul@ymail.com

ABSTRACT

Premenstrual syndrome (PMS) is a collection of physical, psychological and


emotional symptoms associated with a woman's menstrual cycle. Calcium
and magnesium affect the hormone estrogen. Vitamin B6 has an important
role in the formation of serotonin associated with premenstrual syndrome.
The aim of this study to analyze the relationship of nutritional knowledge,
nutritional status, calcium, magnesium, vitamin B6 intake and physical activity
with premenstrual syndrome. This research is a quantitative research with
cross sectional approach. Samples were taken using total sampling technique
with 40 respondents. Data were obtained by interview using nutrition
knowledge questionnaire, Shortened Premenstrual Assessment Form (sPAF),
2x24 hour physical activity recall sheet and Semi Quantitative FFQ sheet.
Data were analyzed by univariate and bivariate using Rank Spearman and
Pearson Product Moment test. The results showed that 70% of respondents
had enough knowledge category, 57.5% of respondents had normal body
mass index (BMI), 50% of respondents had mild activity level, 55% had
premenstrual syndrome with moderate to severe symptoms, 62.5% of
respondents had less calcium adequacy, while the magnesium adequacy
(70%) and vitamin B6 (67.5%) were adequate. The results showed there was
no correlation between nutritional knowledge with calcium, magnesium and
vitamin B6 intake (p>0.05). There was a relationship between nutritional
status and premenstrual syndrome (p <0.05) and no association between
calcium intake, magnesium, vitamin B6 and physical activity with
premenstrual syndrome (p>0.05).

Keywords : Nutrition Knowledge, Nutritional Status, Nutritional Intake,


Physical Activity, Premenstrual Syndrome

PENDAHULUAN
Menstruasi adalah perdarahan pelepasan endometrium yang
secara periodik dan siklik dari dialami oleh sebagian besar wanita
uterus, disertai dengan adanya usia reproduktif sebagai tanda

526
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

bahwa organ kandungan telah defisiensi kadar endorfin dalam


berfungsi secara matang.1 Banyak tubuh yang dapat mengakibatkan
wanita yang mengalami sindrom pramenstruasi. Namun
ketidaknyamanan secara fisik dengan aktivitas fisik berupa
selama beberapa hari sebelum olahraga dapat merangsang
datangnya periode menstruasi. Hal hormon endorfin keluar dan
ini khususnya sering terjadi pada menimbulkan perasaan tenang
awal masa dewasa. Gejala-gejala saat terjadinya sindrom
4
dari gangguan menstruasi mulai pramenstruasi.
dari rasa tidak nyaman pada Faktor lain yang dapat
daerah perut sampai masalah mempengaruhi kejadian sindrom
ketidakstabilan emosi, kondisi ini pramenstruasi adalah status gizi.
yang dikenal dengan Premenstrual Status gizi memiliki peranan yang
syndrome.2 cukup penting pada tingkat
Sindrom pramenstruasi keparahan kejadian sindrom
merupakan kumpulan gejala fisik, pramenstruasi. Hasil penelitian
psikologis dan emosi yang terkait yang dilakukan di Virginia
dengan siklus menstruasi wanita menyebutkan bahwa wanita yang
dan secara konsisten terjadi memiliki skor indeks massa tubuh
selama tahap luteal dari siklus >30 memiliki risiko 3 kali lipat
menstruasi akibat perubahan mengalami sindrom pramenstruasi
hormonal yang berhubungan dibandingkan dengan wanita yang
dengan siklus saat ovulasi memiliki skor indeks massa tubuh
(pelepasan sel telur dari ovarium) <30.5
dan menstruasi. Gejala-gejala Selain status gizi penyebab lain
tersebut biasanya terjadi secara terjadinya sindrom pramenstruasi
regular pada 7-14 hari sebelum adalah defisiensi kalsium dan
datangnya menstruasi dan magnesium. Wanita yang
menghilang pada saat dimulainya mengkonsumsi makanan rendah
menstruasi sampai beberapa hari kalsium dan magnesium memiliki
setelah selesai menstruasi.3 risiko terkena sindrom
Etiologi atau penyebab pramenstruasi lebih tinggi
terjadinya sindrom pramenstruasi dibandingkan dengan wanita yang
belum diketahui secara pasti, mengkonsumsi makanan yang
namun terdapat beberapa faktor cukup mengandung kalsium dan
risiko yang mempengaruhi kejadian magnesium.6
sindrom pramenstruasi yaitu pada Selain kalsium dan magnesium,
wanita yang pernah melahirkan, zat gizi lain yang dapat
status perkawinan, usia, stres, diet, mempengaruhi terjadinya sindrom
kekurangan zat-zat gizi, kurang pramenstruasi adalah vitamin B6.
olahraga dan aktivitas fisik. Wanita yang mengalami sindrom
Kurangnya aktivitas fisik pada pramenstruasi disebabkan
wanita akan menyebabkan ketidakseimbangan antara hormon

527
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

estrogen dan progesteron, dimana terhindar dari berbagai macam


hormon estrogen mengalami penyakit degeneratif yang
peningkatan. Kadar estrogen yang berdampak pada kondisi
meningkat akan mengganggu kesehatannya. Selain itu,
proses kimia tubuh termasuk mahasiswi kadang kala mengalami
vitamin B6. Vitamin B6 dikenal gejala sindrom pramenstruasi pada
sebagai vitamin antidepresan setiap bulannya yang dapat
karena berfungsi sebagai berpengaruh terhadap penurunan
pengontrol produksi serotonin yang produktivitas kegiatan sehari-
memiliki peranan penting dalam harinya di kampus.
mengendalikan perasaan Berdasarkan uraian latar
seseorang.Perbaikan kadar vitamin belakang tersebut, maka peneliti
B6 di dalam tubuh terbukti dapat tertarik untuk mengetahui
meringankan gejala sindrom hubungan pengetahuan gizi, status
7
pramenstruasi. gizi, asupan kalsium, magnesium,
Penelitian yang dilakukan vitamin B6 dan aktivitas fisik
mengenai sindrom pramenstruasi dengan sindrom pramenstruasi
mengambil subjek mahasiswi yang pada Mahasiswi Peminatan Gizi
merupakan kelompok usia dewasa. Kesmas Fakultas Kesehatan
Dalam perkembangannya, Masyarakat Universitas
mahasiswi membutuhkan asupan Diponegoro Tahun 2017.
zat gizi yang seimbang agar

METODE seluruh wanita yang tercatat


Jenis penelitian yang sebagai mahasiswi peminatan gizi
digunakan adalah penelitian kesmas FKM UNDIP Tahun 2017,
observasional dengan sudah mengalami menstruasi,
menggunakan pendekatan berusia diatas 18 tahun dan
kuantitatif dan rancangan bersedia menjadi responden,
penelitian cross sectional. Tujuan sedangkan kriteria eksklusi yaitu
dari penelitian ini adalah untuk responden mengkonsumsi obat-
mengetahui hubungan obatan hormonal dan responden
pengetahuan gizi, status gizi, tidak hadir saat penelitian.
asupan kalsium, magnesium, Data dikumpulkan
vitamin B6 dan aktivitas fisik menggunakan kuesioner yang
dengan sindrom pramenstruasi. meliputi identitas responden, status
Populasi penelitian ini adalah gizi, pengetahuan gizi, Shortened
seluruh mahasiswi peminatan gizi Premenstrual Assessment Form
kesmas FKM UNDIP Tahun 2017. (sPAF), recall aktivitas fisik 2x24
Sampel dalam penelitian ini diambil jam (hari kuliah dan hari libur) dan
menggunakan teknik total sampling frekuensi pangan
sebanyak 40 mahasiswi. Kriteria semikuantitatif.Analisis data yang
inklusi pada penelitian ini adalah digunakan yaitu berupa analisis

528
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

univariat dan bivariat dengan Tabel 3. Distribusi Frekuensi


menggunakan uji korelasiRank Status Gizi pada Mahasiswi
Spearman dan Pearson Product Status Gizi (n) (%) Rerata SD
Moment. Kurus 7 17,5
Normal 23 57,5
HASIL Gemuk
Tabel 1. Distribusi Frekuensi 4 10 21,43 3,363
(Overweight)
Karakteristik Umur Mahasiswi Obesitas I 5 12,5
Umur (n) (%) Rerata SDObesitas II 1 2,5
20 Tahun 5 12,5 Jumlah 40 100
21 Tahun 30 75 21,0 0,506 Tabel 3 menunjukkan
22 Tahun 5 12,5 bahwa sebagian besar responden
Jumlah 40 100 memiliki status gizi normal yaitu
Tabel 1 menunjukkan sebesar 57,5%. Dari 40 mahasiswi
bahwa dari 40 responden yang hanya terdapat 1 mahasiswi yang
tergolong umur 20 tahun sebanyak memiliki status gizi obesitas II
5 orang (12,5%), umur 21 tahun dengan persentase sebesar 2,5%.
sebanyak 30 orang (75%) dan Rata-rata status gizi responden
umur 22 tahun sebanyak 5 orang sebesar 21,43% dengan standar
(12,5%). Rata-rata umur deviasi sebesar ±3,363.
responden yaitu 21 tahun dengan
standar deviasi sebesar ±0,506. Tabel 4. Distribusi Frekuensi
Kategori Tingkat Kecukupan
A. Analisis Univariat Kalsium pada Mahasiswi
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecukupan
(n) (%)
Tingkat Pengetahuan Gizi pada Kalsium
Mahasiswi Kurang 25 62,5
Pengetahuan Cukup 15 37,5
(n) (%) Rerata SD
Gizi Jumlah 40 100
Cukup 28 70 Tabel 4 menunjukkan bahwa
80,16 5,336
Baik 12 30 sebagian besar responden yaitu
Jumlah 40 100 sebanyak 25 orang memiliki
Tabel 2 menunjukkan asupan kalsium yang kurang
bahwa sebanyak 28 orang (70%) (62,5%) dan 15 orang memiliki
pengetahuan gizi responden asupan kalsium yang cukup
tergolong cukup dan sebanyak 12 (37,5%) dengan rata-rata 81,97
orang (30%) pengetahuan gizi mg.
responden tergolong baik. Rata- Tabel 5. Distribusi Frekuensi
rata pengetahuan gizi responden Kategori Tingkat Asupan
yaitu 80,16% dengan standar Magnesium pada Mahasiswi
deviasi sebesar ±5,336.

529
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Tingkat Kecukupan 50% dan dari 40 mahasiswi hanya


(n) (%)
Magnesium terdapat 6 mahasiswi (15%) yang
Kurang 12 30 memiliki aktivitas fisik berat. Rata-
Cukup 28 70 rata aktivitas fisik responden
Jumlah 40 100 sebesar 1,72% dengan standar
Tabel 5 menunjukkan bahwa deviasi sebesar ±0,215.
sebagian besar responden yaitu
sebanyak 28 orang memiliki Tabel 8.Distribusi Frekuensi
asupan magnesium yang cukup Sindrom Pramenstruasi pada
(70%) dan 12 orang memiliki Mahasiswi
asupan magnesium yang rendah Sindrom
(n) (%) Rerata SD
(30%) dengan rata-rata 146,45 mg. Pramenstruasi
Tidak ada
Tabel 6. Distribusi Frekuensi gejala hingga 18 45
Kategori Tingkat Kecukupan gejala ringan
31,05 8,530
Vitamin B6 pada Mahasiswi Gejala sedang
Tingkat hingga gejala 22 55
Kecukupan (n) (%) berat
Vitamin B6 Jumlah 40 100
Kurang 13 32,5 Tabel 8menunjukkan bahwa
Cukup 27 67,5 jumlah responden yang tidak
mengalami gejala hingga
Jumlah 40 100
mengalami gejala ringan sindrom
Tabel 6 menunjukkan bahwa pramenstruasi (45%) lebih sedikit
sebagian besar responden yaitu dibandingkan dengan responden
sebanyak 27 orang memiliki yang mengalami gejala sedang
asupan vitamin B6 yang cukup
hingga gejala berat sindrom
(67,5%) dan 13 orang memiliki
pramenstruasi (55%). Rata-rata
asupan vitamin B6 yang kurang
sindrom pramenstruasi responden
(32,5%) dengan rata-rata 118,11
sebesar 31,05% dengan standar
mg.
deviasi sebesar ±8,530.
Tabel 7.Distribusi Frekuensi B. Analisis Bivariat
Aktivitas Fisik pada Mahasiswi
Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Uji
Aktivitas Rerata SD Bivariat
(n) (%)
Fisik
Ringan 20 50
Sedang 14 35 1,72 0,215
Berat 6 15
Jumlah 40 100
Tabel 7 menunjukkan bahwa
sebagian besar responden memiliki
aktivitas fisik ringan yaitu sebesar

530
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

p kalsium, magnesium dan vitamin


No Uji Hubungan (r)
value B6 dengan sindrom pramenstruasi
Pengetahuan dan tidak ada hubungan antara
1. gizi dengan 0,119 0,463 aktivitas fisik dengan sindrom
asupan kalsium pramenstruasi.
Pengetahuan
gizi dengan PEMBAHASAN
2. 0,001 0,996 1. Hubungan Pengetahuan Gizi
asupan
magnesium dengan Asupan Kalsium
Pengetahuan Hasil analisis statistik
gizi dengan dengan menggunakan uji korelasi
3. 0,087 0,593 Rank Spearman pada penelitian
asupan vitamin
B6 ini diperoleh nilai p value 0,119
Status gizi (p>0,05) menunjukkan bahwa
dengan tidak ada hubungan yang
4. 0,632 0,000 signifikan antara pengetahuan gizi
sindrom
pramenstruasi dengan asupan kalsium.
Asupan Penelitian ini sejalan dengan
kalsium dengan penelitian yang dilakukan oleh
5. 0,137 0,400 Fika Rahmawati tahun 2012 yang
sindrom
pramenstruasi menyatakan bahwa tidak ada
Asupan hubungan yang signifikan antara
magnesium pengetahuan gizi dengan asupan
8
6. dengan 0,029 0,858 kalsium (p=0,316).
sindrom Tidak adanya hubungan
pramenstruasi yang signifikan antara
Asupan vitamin pengetahuan gizi dengan asupan
B6 dengan kalsium pada responden diduga
7. 0,092 0,574 adanya pengaruh teman
sindrom
pramenstruasi pergaulan dan kebiasaan makan
Aktivitas fisik setiap harinya. Faktor lain yang
dengan diduga mempengaruhi yaitu
8. 0,115 0,479 bahwa sebagian besar responden
sindrom
pramenstruasi merupakan anak kost yang
Berdasarkan tabel 9 dapat biasanya memiliki pola makan
diketahui bahwa ada hubungan yang tidak teratur dan dalam
antara status gizi dengan sindrom pemilihan variasi makanan (food
pramenstruasi. Tidak ada choice) responden bergantung
hubungan antara pengetahuan gizi pada status ekonomi (uang
dengan asupan kalsium, bulanan) dan ketersedian pangan
magnesium dan vitamin B6. Tidak yang ada di lingkungan
ada hubungan antara asupan responden.

531
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

2. Hubungan Pengetahuan Gizi karena sikap dan perilaku


dengan Asupan Magnesium responden yang belum
Hasil analisis statistik diaplikasikan dengan baik dalam
dengan menggunakan uji korelasi pemilihan jenis makanan
Rank Spearman pada penelitian ini meskipun sebagain besar
diperoleh nilai p value 0,996 pengetahuan gizi responden
(p>0,05) menunjukkan bahwa tidak cukup baik. Faktor lain yang
ada hubungan yang signifikan diduga mempengaruhi yaitu
antara pengetahuan gizi dengan bahwa sebagian besar responden
asupan magnesium. merupakan anak kost yang
Tidak adanya hubungan biasanya memiliki pola makan
yang signifikan antara yang tidak teratur dan dalam
pengetahuan gizi dengan asupan pemilihan variasi makanan (food
magnesium pada responden choice) responden bergantung
diduga karena pengetahuan gizi pada status ekonomi (uang
yang cukup tidak diaplikasikan bulanan) dan ketersedian pangan
dengan baik dalam kebiasaan yang ada di lingkungan
makan responden. Faktor lain yang responden.
diduga mempengaruhi yaitu bahwa
sebagian besar responden 4. Hubungan Status Gizi dengan
merupakan anak kost yang Sindrom Pramenstruasi
biasanya memiliki pola makan Hasil analisis statistik
yang tidak teratur dan dalam dengan menggunakan uji korelasi
pemilihan variasi makanan (food Pearson Product Moment pada
choice) responden bergantung penelitian ini diperoleh nilai p value
pada status ekonomi (uang 0,000 (p<0,05) menunjukkan
bulanan) dan ketersedian pangan bahwa ada hubungan yang
yang ada di lingkungan responden. signifikan antara status gizi dengan
sindrom pramenstruasi.
3. Hubungan Pengetahuan Gizi Penelitian ini sejalan dengan
dengan Asupan Vitamin B6 penelitian yang dilakukan oleh
Hasil analisis statistik Amiruddin Eso tahun 2013 dan
dengan menggunakan uji korelasi Rendi Retissu tahun 2010 yang
Rank Spearman pada penelitian menyatakan bahwa ada hubungan
ini diperoleh nilai p value 0,593 yang signifikan antara indeks
(p>0,05) menunjukkan bahwa massa tubuh dengan sindrom
tidak ada hubungan yang pramenstruasi (p=0,000 dan
signifikan antara pengetahuan gizi p=0,026).9,10
dengan asupan vitamin B6. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Tidak adanya hubungan merupakan salah satu ukuran
yang signifikan antara untuk memprediksi persentase
pengetahuan gizi dan asupan lemak didalam tubuh manusia.
vitamin B6 pada responden diduga Pada wanita dengan berat badan

532
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

berlebih memiliki cadangan lemak dapat diketahui seberapa besar


yang lebih tinggi. Lemak terutama zat-zat gizi yang dapat diserap
kolesterol merupakan bahan dasar oleh tubuh.12
pembentukan estrogen.
Peningkatan kadar estrogen 6. Hubungan Asupan Magnesium
berbanding lurus dengan dengan Sindrom
peningkatan persentase lemak Pramenstruasi
didalam tubuh, yang artinya Hasil analisis statistik
semakin tinggi indeks massa tubuh dengan menggunakan uji korelasi
maka akan semakin besar risiko Rank Spearman pada penelitian ini
seorang wanita untuk mengalami diperoleh nilai p value 0,858
sindrom pramenstruasi.5 (p>0,05) menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan yang signifikan
5. Hubungan Asupan Kalsium antara asupan magnesium dengan
dengan Sindrom sindrom pramenstruasi.
Pramenstruasi Penelitian ini sejalan dengan
Hasil analisis statistik penelitian yang dilakukan oleh
dengan menggunakan uji korelasi Indah Ratikasari tahun 2015 yang
Rank Spearman pada penelitian menyatakan bahwa tidak ada
ini diperoleh nilai p value 0,400 hubungan yang signifikan antara
(p>0,05) menunjukkan bahwa asupan magnesium dengan
tidak ada hubungan yang sindrom pramenstruasi
signifikan antara asupan kalsium (p=0,183).13
dengan sindrom pramenstruasi. Tidak adanya hubungan
Penelitian ini sejalan dengan yang signifikan antara asupan
penelitian yang dilakukan oleh Tri magnesium dengan sindrom
Astuti Septiani tahun 2009 yang pramenstruasi disebabkan adanya
menyatakan bahwa tidak ada faktor hormon estrogen yang lebih
hubungan yang signifikan antara dominan, karena pada dasarnya
asupan kalsium dengan sindrom hormon estrogen dapat
pramenstruasi (p=0,700).11 mempengaruhi metabolisme dari
Tidak adanya hubungan magnesium.14Selain itu,
yang signifikan antara asupan berdasarkan hasil tingkat
kalsium dengan sindrom kecukupan magnesium pada
pramenstruasi diduga karena pada responden diketahui bahwa
penelitian ini yang diukur hanya sebagain besar responden memiliki
terbatas pada asupan dan tidak asupan magnesium yang cukup
dilakukan pemeriksaan secara (28%) didalam tubuh, sehingga
biokimia. Pemeriksaan biokimia kadar magnesium didalam tubuh
memberikan hasil yang lebih tepat akan tetap stabil.15
dan objektif dibandingkan dengan
penilaian konsumsi pangan karena 7. Hubungan Asupan Vitamin B6
dengan pemeriksaan biokimia dengan Sindrom

533
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Pramenstruasi piridoksin dalam tubuh menurun


Hasil analisis statistik atau rendah maka biosintesis
dengan menggunakan uji korelasi serotonin akan terganggu,
Rank Spearman pada penelitian sehingga dapat memicu terjadinya
ini diperoleh nilai p value 0,574 pola pergantian estrogen dan
(p>0,05) menunjukkan bahwa progesteron. Terjadinya fluktuasi
tidak ada hubungan yang estrogen akibat menurunnya kadar
signifikan antara asupan vitamin serotonin dapat dikatakan sebagai
B6 dengan sindrom salah satu penyebab terjadinya
pramenstruasi. sindrom pramenstruasi.3
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh 8. Hubungan Aktivitas Fisik
Warih Kusumatutik tahun 2013 dengan Sindrom
yang menyatakan bahwa tidak ada Pramenstruasi
hubungan yang signifikan antara Hasil analisis statistik
asupan vitamin B6 dengan dengan menggunakan uji korelasi
sindrom pramenstruasi Pearson Product Moment pada
16
(p=0,519). penelitian ini diperoleh nilai p
Tidak adanya hubungan value 0,479 (p>0,05) menunjukkan
yang signifikan antara asupan bahwa tidak ada hubungan yang
vitamin B6 dengan sindrom signifikan antara aktivitas fisik
pramenstruasi dikarenakan dengan sindrom pramenstruasi.
adanya faktor hormonal yaitu Penelitian ini sejalan dengan
keseimbangan antara hormon penelitian yang dilakukan oleh
estrogen dan progesteron.16Selain Aviani Harfika tahun 2015 yang
itu, berdasarkan hasil tingkat menyatakan bahwa tidak ada
kecukupan vitamin B6 pada hubungan yang siginifikan antara
responden diketahui bahwa aktivitas fisik dengan sindrom
sebagian besar responden pramenstruasi (p=0,418).17
memiliki asupan vitamin B6 yang Tidak adanya hubungan
cukup (67,5%) didalam tubuh, yang signifikan antara aktivitas
sehingga kadar vitamin B6 fisik dengan sindrom
didalam tubuh akan tetap stabil.15 pramenstruasi diduga bahwa
Vitamin B6 atau piridoksin tingkat aktivitas fisik yang
berkaitan dengan kofaktor sintesis dilakukan oleh responden
neurotransmitter seperti serotonin. merupakan tingkat aktivitas fisik
Ketika kadar serotonin rendah yang dilakukan di dalam
dalam tubuh maka akan timbul kehidupan sehari-hari. Kegiatan
gejala somatik dan afektif sindrom yang dilakukan di dalam
pramenstruasi. Serotonin kehidupan sehari-hari tidak dapat
mempunyai peranan penting digolongkan dalam kegiatan
dalam kejadian sindrom olahraga. Selain itu, hampir semua
pramenstruasi, saat kadar responden jarang melakukan

534
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

kegiatan olahraga seperti aerobik, DAFTAR PUSTAKA


jogging dan lari. Hal ini 1. Heffner LJ, Schust DJ. At a
dikarenakan waktu luang yang Glance – Sistem Reproduksi
dimiliki responden pada hari libur Edisi Kedua. Jakarta:
hanya digunakan untuk bersantai Erlangga, 2011.
di kos atau berisitirahat seperti 2. Dickerson, L.M., J, P., Mazyck
tidur dan bermain gadget. dan Hubter M. Premenstrual
Aktivitas fisik (olahraga) Syndrome. Jurnal American
yang teratur dan berkelanjutan Family Physician, 2003.
berkontribusi untuk meningatkan 3. Saryono dan Sejati, W.
produksi dan pelepasan endorfin. Sindrom Pramenstruasi.
Endorfin adalah hormon yang Yogyakarta: Nuha Medika,
diproduksi oleh tubuh ketika kita 2009.
merasa bahagia. Endorfin 4. Tambing, Yane. Aktivitas Fisik
berperan dalam kekebalan tubuh dan Sindrom Pramenstruasi
dan pengendalian terhadap stres. pada Remaja. Yogyakarta:
Wanita yang mengalami kejadian Universitas Gadjah Mada,
sindrom pramenstruasi terjadi 2012.
karena kelebihan estrogen. 5. Masho, S.W, Adera, T, South-
Kelebihan estrogen dapat dicegah Paul, J. Obesity as a Risk
dengan meningkatkan endorfin. Factor for Premenstrual
Syndrom. Virginia:
KESIMPULAN Departement of Preventive
Berdasarkan hasil penelitian Medicine and Community
diketahui bahwa ada hubungan Health, 2005.
antara status gizi dengan sindrom 6. Bendich, A. The Potentials for
pramenstruasi (p=0,000). Tidak Dietary Supplements to
ada hubungan antara pengetahuan Reduce Premenstrual
gizi dengan asupan kalsium Syndrome (PMS) Symptomps.
(p=0,463), magnesium (0,996) dan J of The Am College of Nutr
vitamin B6 (p=0,593). Tidak ada 1:3-12, 2000.
hubungan antara asupan kalsium 7. Lustyk, M.K.B dan Gerrish,
(p=0,400), magnesium (p=0,858) W.G. Issues of Quality of Life,
dan vitamin B6 (p=0,574) dengan Stress and Exercise
sindrom pramenstruasi dan tidak Premenstrual Syndrome and
ada hubungan antara aktivitas fisik Premenstrual Dysphoric
dengan sindrom pramenstruasi Disorder. Jerman: Spinger
(p=0,479). Science, 2010.
8. Rahmawati, Fika. Pengetahuan
Gizi, Sikap, Perilaku Makan
dan Asupan Kalsium pada
Siswi SMA. Program Studi Ilmu

535
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 1, Januari 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Gizi Fakultas Kedokteran 16. Kusumatutik, Warih. Hubungan


Universitas Diponegoro, 2012. antara Asupan Gizi Vitamin B6
9. Eso, Amiruddin. Hubungan dan Kalsium terhadap Kejadian
Indeks Massa Tubuh dengan Pra Menstruasi Sindrom pada
Kejadian Premenstrual Siswi Kelas X SMA Bhinneka
Syndrome pada Mahasiswi Karya 2 Boyolali. Universitas
Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Surakarta,
Universitas Halu Oleo 2013.
Angkatan 2012-2013. Fakultas 17. Harfika, Aviani. Hubungan
Kedokteran Universitas Halu Aktivitas Fisik dan Konsumsi
Oleo, 2016. Pangan Sumber Lemak
10. Retissu, Rendi. Hubungan dengan Kejadian Sindrom
Indeks Massa Tubuh dengan Pramenstruasi pada
Sindrom Pramenstruasi. Mahasiswa IPB. Institut
Fakultas Kedokteran dan Ilmu- Pertanian Bogor, 2015.
Ilmu Kesehatan Universitas 18. Nurlela E, Widyawati, Prabowo
Jendral Soedirman, 2010. T. Hubungan Aktivitas Fisik
11. Septiani, Tri Astuti. Hubungan dengan Kejadian Sindrom
Asupan Vitamin B6, Kalsium Pramenstruasi. Jurnal Ilmu
dan Magnesium dengan Keperawatan. 3(1): 1-5, 2008.
Kejadian Premenstrual
Syndrome (PMS). Fakultas
Kedokteran Universitas
Diponegoro, 2009.
12. Widajanti, Laksmi. Survei
Konsumsi Gizi. Semarang: BP
UNDIP, 2014.
13. Ratikasari, Indah. Faktor-faktor
yang Berhubungan dengan
Kejadian Sindrom
Pramenstruasi (PMS) pada
Siswi SMA 112 Jakarta tahun
2015. UIN Syarifhidayatullah,
2015.
14. Jacobs. T, Susan.
Micronutriens and The
Premenstrual Syndrome: Case
for Calcium and Magnesium. J
Am College Nutr, 2000.
15. Almatsier, Sunita. Prinsip
Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama,
2010.

536

You might also like