You are on page 1of 21

1.

Cokelat / Kakao (Theobroma cacao)

2. Pepaya (Carica papaya)

3. Kelapa (Cocos nucifera)

4. Durian (Durio Zibethinus)

5. Ketimunan (Timonius sericcus)

6. Mangga (Magnifera indica)

7. Gandaria (Bouea mcrophylla)

8. Sukun (Artocarpus communis)

9. Terung (Solanum lycopersicum)

10. Pisang (Musa paradisiaca)

11. Vanili (Vannili planifolia)

12. Srikaya (Annona squamosa)

13. Jambu Monyet (Agathis Lalillardieri)

14. Kemiri ( Dipterocarpus sp)

15. Duku (lansium domesticum)

16. Salak (Salacca edulis)

17. Sawo (Manilkara kauki)

18. Enau (Arenga pinnata)

19. Mengkudu (Morinda citrifolia)

20. Sawit (Elais Guinensis)

21. Apel (Malus sylvestris)

22. Kweni (mangifera odorata)

23. Buah Nona (Annona reticulata)

24. Buni ( Antidesma reticulata)

25. Jambu Mawar ( Eugenia jambos)


26. Kawista Batu (Feronica lucida)

27. Kapulasan (Nephelium mutabile)

28. Lechi (Leachi chinensis)

29. Malaka (Phylantus emblica)

30. Strwaberry (Fragaria daltoniana)

31. Anggur (Vitis vinivera)

32. Alpukat (Persea americana)

33. Bacang (Magnifera foetida)

34. Belimbing (Averrhoa carambola)

35. Cempedak (Arthocarpus champeden)

36. Cepukan (Physalis angilata)

37. Ceri (Prunus apetala)

38. Nanas (Ananas comocus)

39. Gowok (Syzygium plychepalum)

40. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

41. Jeruk pomelo (Citrus maxima)

42. Jeruk sukade (Citrus medica)

43. Jeruk keprok (Citrus reticulata)

44. Kurma (Phoenix dactylifera)

45. Kesemek (Diospuros kaki)

46. Sukun (Artocarpus atilis)

47. Salak (Salacca zalacca)

48. Persik (Prunus persica)

49. Manggis (Garcinia mangostana)

50. Almond-leafed Pear (Pyrus amygdaliformis)


51. Pir Austria (Pyrus austriaca)

52. Pir Iberia (Pyrus bourgaeana )

53. Pir Ya (Pyrus bretschneideri )

54. Pir Callery (Pyrus calleryana)

55. Pir Cacasia (Pyrus caucasica)

56. Pir Eropa (Pyrus communis )

57. Pir Plymouth (Pyrus cordata)

58. Pir Algeria (Pyrus cossonii)

59. Aprikot (Prunus armeniaca)

60. Oleaster-leafed Pear (Pyrus elaeagrifolia)

61. Evergreen Pear (Pyrus kawakamii )

62. Rambutan (Nephellium lappacium)

63. Siwalan (Borassus sp)

64. Pir Salju (Pyrus nivalis)

65. Pir Afghan (Pyrus pashia

66. Pir liar (Pyrus pyraster)

67. Sawo duren (Crisophyllum crainito)

68. Pir Nashi (Pyrus pyrifolia)

69. Willow-leafed Pear (Pyrus salicifolia)

70. Menteng (Baccaurea baccimosa)

71. Kedondong (Spondias dulcis)

72. Jambu batu (Psidium guajava)

73. Sage-leafed Pear (Pyrus salvifolia )

74. Jambu bol (Syzygium malaccense)

75. Pir Siberia (Pyrus ussuriensis)


76. Jambu mawar (Syzygium jambos)

77. Pir Xinjiang (Pyrus sinkiangensis)

78. Jambu mete (Anaccadium odontinale)

79. Lemon (Citrus limon)

80. Melon (Cucumis melo)

81. Sawo Manila (Manilkara zapota)

82. Asam (Tamarindus indica)

83. Kiwi (Actinidia deliciosa)

84. Tomat (Solanum Iycopersicum)

85. Buah Naga (Hylocereus undatus)

86. Kelengkeng (Dimocarpus longan)

87. Blueberry (Vaccinium corymbosum)

88. Ceremai (Phyllanthus acidus)

89. Markisa (Passiflora edulio)

90. Pisang Raja (Musa textilia)

91. Delima (Punica granatum)

92. Zaitun (Olea europaea)

93. Buah Ara (Ficus carica)

94. Matoa (Ponnetia pinniata)

95. Nangka (Artocarpus heterophyllus)

96. Buni (Antidesma bunius)

97. Kersen (Muntingia calabura)

98. Massoi (Cryptocaria massoi)

99. Mata Buta (Excoecaria agallocha)

100. Purnamasada (Cordia subcordata)


Adas Florence = Foeniculum vulgare

Bawang merah = Allium ascalonicum

Bawang prei = Allium ampeloparsum var. Porrum

Bawang putih = Allium sativum

Bayam Tahun = Amaranthus hybridus

Beligo = Benincasa hispida

Belinjo = Gnetum gnemon

Beluntas = Pluchea indica

Bit = Beta vulgaris

Brokoli = Brassica oleracea var. Italica

Buncis = Phaseolus vulgaris

Cabai Rawit = Capsicum frutescens L.

Canola = Brassica napus

Celeriac = Apium graveolens var. Rapaceum

Daun bawang = Allium schoenoprasum

Daun Gedi = Abelmoschus manihot

Gambas = Luffa acutangula

Genjer = Limnocharis flava

Jamur Shiitake = Lentinula edodes

Kacang Biduk = Dolichos lablab

Kacang Gude= Cajanus cajan

Kacang Panjang = Vigna sinensis


Kailan keriting = Brassica oleracea var. Acephala

Kangkung Air = Ipomoea aquatica

Kangkung Darat = Ipomoea reptana

Kara Benguk = Mucuna pruriens var. utilis

Katuk = Sauropus androgynus

Kecipir = Psophocarpus tetragonolobus

Kembang kol = Brassica oleracea var. Botrytis

Kluwih = Artocarpus camansi

Kolrabi = Brassica oleracea var. Gongylodes

Kremah = Alternanthera sessilis

Kubis = Brassica oleracea var. Capitata

Kubis Brussel = Brassica oleracea var. Gemmifera

Kubis Savoy = Brassica oleracea var. Sabauda

Labu Siam = Sechium edule

Lobak = Brassica rapa var. Rapa

Lobak = Raphanus sativus var. hortensis

Lobak merah = Raphanus sativus

Mangkokan = Nothopanax scutellarium

Nangka = Artocarpus heterophyllus

Pare = Momordica charantia

Parsley = Petroselinum crispum var. crispum

Petai = Parkia speciosa

Petai Cina = Leucaena leucocephala

Peterseli = Petroselinum crispum var. Crispum

Ranti = Solanum nigrum


Sawi Daging = Brassica juncea

Sawi Hijau = Brassica rapa var. parachinensis

Selada = Lactuca sativa

Selada air = Rorippa nasturtium-aquaticum

Seledri = Apium graveolens var. Dulce

Terong = Solanum melongena

Terong Pipit = Solanum torvum

Terubuk = Saccharum edule

Terung Belanda = Cyphomandra betacea

Timun = Cucumis sativus

Tomat = Solanum lycopersicum

Turi = Sesbania grandiflora

Ubi = Pastinaca sativa

Wortel = Daucus carota

Mengidentifikasi Bahan/Komoditas Buah Segar

MENGIDENTIFIKASI SIFAT FISIS MORFOLOGI BAHAN/KOMODITAS BUAH-BUAHAN SEGAR

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengidentifikasi Sifat Fisis-Morfologi Bahan/Komoditas Buah-


Buahan Segar.
Pengertian Pengamatan Visual, Menimbang, Mengukur Dimensi, Volume, Densitas, Laju Respirasi
Format dan Alat Tulis

a. Pengamatan visual

Pengamatan visual adalah suatu pengawasan terhadap suatu kegiatan/keadaan yang dapat dilihat
dengan indra penglihat. Sifat fisik buah-buahan yang sering diamati adalah warna, aroma, rasa, bentuk,
ukuran dan kekerasan. Karena pengamatan visual hanya melibatkan indra penglihat maka sifat buah
yang bisa diamati adalah warna dan bentuk. Tujuan dari pengamatan visual adalah untuk mengetahui
tingkat kematangan buah yang dilihat dari sifat buah.

b. Timbangan

Timbangan atau neraca merupakan suatu instrumen atau alat ukur yang digunakan untuk mengukur
massa suatu benda. Timbangan terbagi manual dan digital. Timbangan Digital adalah suatu alat
timbangan elektronik yang bisa untuk mengukur berat. Timbangan digital tersedia dalam berbagai
bentuk, merek, ukuran, serta format yang berbeda, serta biasanya hadir dengan baterai serta berat
kalibrasi, bantalan timbangan dan nampan. Timbangan perlu ditera ulang secara berkala angka yang
muncul pada layar hasilnya akurat.

Timbangan yang biasa digunakan untuk menimbang buah-buahan antara lain:

1. Timbangan digital buah

Timbangan buah adalah timbangan yang digunakan untuk mengukur massa buah. Ukuran yang akan
digunakan cukup bervariasi dan mudah ditukar seperti pounds, gram maupun kilogram. Biasanya
timbangan ini digunakan di toko buah yang disertai dengan fitur konversi harga. Serta dilengkapi dengan
buku panduan yang akan menjelaskan secara rinci mulai dari pemasangan hingga penggunaan.

2. Timbangan duduk (platform Scale).


Timbangan duduk adalah timbangan yang ditimbang dalam keadaan duduk. Terbagi dua jenis yaitu
timbangan duduk analog dan timbangan duduk digital.

3. Timbangan gantung (Crane scale)

Timbangan gantung digunakan untuk mengukur berat beban benda dengan cara digantung pada bagian
pengaitnya. Timbangan gantung umumnya bisa menimbang mencapai kapasitas lebih dari 100 ton
sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sangat cocok digunakan untuk petani buah untuk menimbang hasil
pasca panen langsung ditempat untuk diproses ketahap berikutnya.

c. Pengukuran dimensi

Dimensi adalah ukuran yang mencakup panjang, lebar, tinggi, luas dan lainnya. Dengan kata lain dimensi
adalah sebuah sistem yang mengukur gerak bebas. Sebuah benda dikatakan berada pada dimensi nol
apabila benda tersebut tidak dapat bergerak sama sekali ke arah manapun, seperti salah satunya titik.
Peralatan yang biasa digunakan untuk mengukur dimensi buah adalah penggaris. Beberapa jenis
dimensi antara lain :

· Dimensi Satu

Dimensi satu merupakan dimensi yang hanya memiliki satu unsur dimensi saja yaitu panjang. Benda-
benda dimensi satu dapat bergerak bebas ke arah kanan dan ke arah kiri. Contoh benda dimensi satu
adalah garis.
· Dimensi dua

Pengertian dimensi dua adalah dimensi yang memiliki dua unsur dimensi yaitu unsur panjang dan unsur
lebar. Benda-benda dimensi dua dapat bergerak bebas ke arah kanan, kiri, atas, dan juga bawah.

· Dimensi tiga

Dimensi tiga merupakan dimensi yang memiliki tiga unsur dimensi yaitu panjang, lebar, dan juga tinggi.
Benda-benda dimensi tiga dapat bergerak bebas ke arah kanan, kiri, atas, bawah, depan, dan belakang.

d. Penentuan volume dan densitas (massa jenis)

Volume dan massa jenis adalah dua sifat fisik yang sangat erat kaitannya dalam penanganan pascapanen
bahan (komoditi) pangan. Volume merupakan salah satu sifat fisik bahan pangan yang digunakan dalam
perhitungan awal untuk menduga sifat fisik yang lain seperti berat jenis, dan sifat fisik yang lainnya.
Sedangkan massa jenis adalah sifat fisik bahan pangan yang dapat digunakan untuk menduga
kematangan dari buah, contohnya buah durian, dimana buah durian memiliki berat jenis yang kecil pada
saat sudah masak. Dengan kata lain, volume dan massa jenis serta sifat fisik lainnya pada suatu bahan
pangan berperan penting dalam kegiatan sortasi dan grading (pemutuan).

e. Laju respirasi

Respirasi adalah suatu proses biologis, yaitu oksigen diserap untuk digunakan pada proses pembakaran
(oksidatif) yang menghasilkan energi diikuti oleh pengeluaran sisa pembakaran berupa gas
karbondioksida dan air (Deddy Muctadi, 1992 dalam Octavianti Paramita, 2010). Laju respirasi dapat
diketahui dengan mengukur banyaknya gas karbondioksida, uap air, dan energi yang dihasilkan. Semakin
besar nilai komponen – komponen tersebut, maka semakin besar laju respirasinya. Laju respirasi pada
umumnya digunakan sebagai indikator laju metabolisme pada komoditi pertanian (Tito Yassin dkk,
2013). Laju respirasi produk hortikultura, suhu dan kelembaban juga dipengaruhi oleh komposisi gas
terutama O2 dan CO2 di sekitar produk (Rokhani Hasbullah, 2008).

Laju respirasi ini erat kaitannya dengan pada buah-buahan yang dapat diklasifikasikan berdasarkan buah
klimaterik dan non klimaterik. Buah klimaterik adalah buah yang memiliki kenaikan laju respirasi ke
tingkat yang paling tinggi sebelum pemasakan, sehingga buah cepat mengalami kerusakan atau
pembusukan. Buah non-klimaterik adalah buah yang tidak mengalami kenaikan atau perubahan laju
respirasi. Proses pematangan buah non-klimaterik terjadi saat buah masih berada pada pohonnya,
sedangkan buah klimaterik akan cepat matang setelah buah dipanen.
2. Cara Menyediakan Peralatan Untuk Pengamatan Visual, Menimbang, Mengukur Dimensi,

Volume, Densitas, Laju Respirasi Format dan Alat Tulis

Seorang instruktur sebagai pelaksana suatu program pelatihan dituntut mampu mengelola peralatan
pelatihan yang pada umumnya telah tersedia di fasilitas tempat pelatihan. Penyediaan peralatan
pelatihan pada umumnya telah dilakukan atau dilaksanakan oleh pengelola pelatihan berdasarkan
analisis kebutuhan pelatihan yang akan dilaksanakan.

Berikut ada beberapa hal yang harus disediakan sebelum memulai kegiatan mengidentifikasi sifat fisis
morfologis bahan/komoditas buah-buahan segar antara lain

· Tentukan jenis peralatan yang dibutuhkan pada unit kompetensi mengidentifikasi


bahan/komoditas buah-buahan segar

· Tentukan jenis buah apa saja yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi bahan/komoditas buah-
buahan segar

· Peralatan yang tercantum dalam daftar peralatan yang sudah dibutuhkan tersedia dari tempat
penyimpanan/gudang

· Memulai penataan workshop seperti pengaturan area kerja/praktik, penyusunan bahan dan
peralatan.

· Membersihkan workshop sebelum dilakukan kegiatan pelatihan.

3. Menyiapkan Peralatan Untuk Pengamatan visual menimbang, mengukur dimensi, volume, densitas,
laju respirasi format dan alat tulis

Berikut adalah beberapa hal yang harus disiapkan sebelum memulai kegiatan mengidentifikasi sifat fisis
morfologis bahan/komoditas buah-buahan segar antara lain:

· Siapkan daftar inventaris peralatan

· Pastikan meja kerja dalam keadaan bersih

· Memeriksa peralatan untuk diketahui kondisinya, apakah peralatan siap digunakan dalam keadaan
berfungsi dengan baik

· Memeriksa peralatan sudah terkalibrasi dengan baik sebelum digunakan seperti timbangan.
Adapun syarat-syarat terjadinya pengamatan Menurut Agus Sujanto adalah :

1. Ada perhatian kita kepada perangsang itu.

2. Ada perangsang yang mengenai alat indera kita.

3. Urat syaraf sensoris harus dapat meneruskan perangsang itu ke otak.

4. Kita dapat menyadari perangsang itu.

Untuk memperoleh hasil pengamatan yang baik seseorang yang hendak melakukan pengamatan
sebaiknya memperhatikan prinsip-prinsip pengamatan sebagai berikut:

· Pengamatan sebagai suatu cara pengumpulan data harus dilakukan secara cermat, jujur, dan
obyektif serta terfokus pada objek yang diteliti

· Dalam menentukan objek yang hendak diamati, seorang pengamat harus mengingat bahwa
makin banyak objek yang diamati, makin sulit pengamatan dilakukan dan makin tidak teliti hasilnya

· Sebelum pengamatan dilaksanakan, pengamat sebaiknya menentukan cara dan prosedur


pengamatan

· Agar pengamatan lancar, pengamat perlu memahami apa yang hendak dicatat serta bagaimana
membuat catatan atas hasil pengamatan yang terkumpul.

4. Menyediakan modul atau buku pegangan identifikasi bahan/komoditas buah

Modul atau buku pegangan identifikasi bahan/komoditas buah disesuaikan dengan kebutuhan
mengenai jenis buah apa yang diproses serta bagaimana perlakuannya terhadap buah tersebut.
Biasanya identifikasi buah-buahan berbentuk informasi mengenai ciri-ciri buah-buahan segar,
pengelompokan buah-buahan seperti buah-buahan tropis dan subtropis, buah-buahan klimaterik dan
non klimaterik serta terdapat pula daftar checklist untuk memverifikasi kualitas buah-buahan apakah
telah sesuai atau tidaknya dengan ciri-ciri buah tersebut dan pengelompokan buah-buahan tersebut.

Berikut adalah beberapa format menyiapkan buku pegangan dalam mengidentifikasi bahan /komoditas
buah.
Tabel.1 Form Pengamatan Visual (Warna, Bentuk), Berat, Dimensi, Massa Jenis, Volume Buah-buahan

No

Nama buah

Golongan buah

Warna

Bentuk

Dimensi

Massa Jenis

Volume

Pengertian Buah Segar

Secara harfiah pengertian dari buah segar adalah bahan pangan yang tidak memerlukan pengolahan
sudah dapat dikonsumsi secara langsung. Buah segar dapat dimakan langsung tanpa diolah terlebih
dulu, karena rasanya sudah beraneka, segar, bentuk dan warnanya menarik.

Karakteristik Buah-buahan

Berdasarkan sifatnya, buah-buahan dikelompokan menjadi beberapa golongan sebagai berikut.

1. Berdasarkan Musim Berbuahnya

a. Buah musiman adalah buah yang hanya ada di waktu musim tertentu. Pada suatu saat berbuah
banyak dan pada saat lain tidak berbuah sama sekali. Contohnya buah duren, mangga, kedondong,
duku, dan rambutan.

b. Buah sepanjang tahun adalah jenis buah-buahan yang tersedia sepanjang tahun. Buah ini
dihasilkan dari tanaman yang berubah sepanjang tahun tidak tergantung musim. Buah yang dapat kita
nikmati kapan saja, yang sepanjang tahun tersedia. Contohnya nanas, pisang, pepaya, jambu air, jambu
biji, markisa dan sebagainya.

2. Berdasarkan Iklim Tempat Tumbuhnya

a. Buah tropis, buah-buahan dari tanaman yang tumbuh di iklim panas atau tropis dengan suhu
udara sekitar 25°C atau lebih. Contohnya pisang, pepaya, nanas, mangga, rambutan, dan durian.

b. Buah subtropis, buah dari tanaman yang tumbuh di iklim sedang atau di daerah yang
mempunyai suhu udara maksimum 22°C. Contohnya apel, jeruk, stroberi, anggur, dan sebagainya.

3. Berdasarkan Proses Pematangannya

Buah klimaterik, yaitu buah yang setelah dipanen dapat menjadi matang hingga terjadi pembusukan.

Proses pematangan buah

a. dalam fase klimaterik ditandai dengan perubahan warna, tekstur dan bau buah. Contohnya pisang,
mangga, pepaya, jambu biji, apel dan sebagainya.

b. Buah non klimaterik, yaitu buah yang setelah dipanen tidak akan mengalami proses pematangan
tetapi langsung ke arah pembusukan. Contohnya semangka, anggur, jambu air, dan nanas.

1. nama buah: pisang

tempat tumbuhnya: daerah tropis

musim berbuahnya: sepanjang tahun

rasa: manis

tekstur kulitnya:halus, warna kuning atau hijau

2. nama buah: durian

tempat tumbuhnya: tropis

musim berbuahnya: oktober - november


rasa:manis, bau harum khas

tekstur kulitnya: kasar, berduri

3. nama buah: nanas

tempat tumbuhnya: tropis

musim berbuahnya: sepanjang tahun

rasa:manis-asam

tekstur kulitnya: kasar-bersisik warna kuning

4. nama buah: salak

tempat tumbuhnya: tropis

musim berbuahnya: sepanjang tahun

rasa: manis-asam

tekstur kulitnya: kasar, bersisik kecil, warna coklat

5. nama buah:pepaya

tempat tumbuhnya:tropis

musim berbuahnya:sepanjang tahun

rasa:manis

tekstur kulitnya: halus, warna hijau atau kuning

6. nama buah:jambu air

tempat tumbuhnya: tropis

musim berbuahnya: setahun dua kali

rasa:manis-asam
tekstur kulitnya:halus warna merah atau hijau

7. nama buah:rambutan

tempat tumbuhnya: tropis

musim berbuahnya: setahun dua kali

rasa:manis-asam

tekstur kulitnya: kasar, berambut, warna merah

8. nama buah:matoa

tempat tumbuhnya:tropis

musim berbuahnya:setahun dua kali

rasa:manis

tekstur kulitnya: halus, bercangkang keras, warna merah atau kuning

9. nama buah:mangga

tempat tumbuhnya:tropis

musim berbuahnya:setahun sekali

rasa:manis-asam

tekstur kulitnya:halus warna kuning atau hijau

10. nama buah:belimbing

tempat tumbuhnya: tropis

musim berbuahnya:sepanjang tahun

rasa:manis-asam

tekstur kulitnya: halus, warna kuning atau hijau


Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/8088390#readmore

nama buah : matoa

tempat tumbuhnya: asli dari papua

musim berbuahnya:oktober-november (dua kaliu berbuah dalam setahun)

rasa: perpaduan rasa kelengkeng dan durian

 tekstur kulitnya: bercangkang, warna merah atau hitam

proses pematangannya: 1-2 bulan setelah masa berbunga

nama: durian

tempat tumbuhnya: tropis (asia tenggara)

musim berbuahnya: musim kemarau

rasa: manis, aroma harum


tekstur kulit: keras, berduri

proses pematangan: 4-6 bulan setelah berbunga

nama: rambutan

tempat tumbuhnya: tropis (asia tenggara)

musim berbuahnya: oktober-november

rasa: manis-asam

tekstur kulit: warna merah berambut

masa pematangannya: 2-3 bulan setelah berbunga

nama:alpukat

tempat tumbuhnya: tropis (asia tenggara)

musim berbuahnya: 6 bulan - 1 tahun sekali

rasa: manis aroma harum

tekstur kulit: warna hijau tua, kulit agak keras

masa pematangannya: 6 bulan setelah berbunga

nama:pisang

tempat tumbuhnya: tropis (asia tenggara)

musim berbuahnya: sepanjang musim

rasa: manis

tekstur kulit: warna hijau/ kuning

masa pematangannya: 3 bulan setelah berbunga


Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/8043096#readmore

You might also like