You are on page 1of 5

NAMA : RINGGA SATRIA PUTRA

NIM : 200342616808

OFFR : H-BIOLOGI

SOLID AND HAZARDOUS WASTE


1. Do you think that manufacturers of computers, television sets, cell phones, and other electronic
products (Core Case Study) should be required to take their products back at the end of their useful lives for
repair, remanufacture, or recycling in a manner that is environmentally responsible and that does not threaten
the health of recycling workers? Explain. Would you be willing to pay more for these products to cover the
costs of such a take-back program? If so, what percentage more per purchase would you be willing to pay for
these products?
2. Think of three items that you regularly use once and then throw away. Are there reusable items that
you could use in place of these disposable items?
Do you think that you could consume less by refusing to buy some of the things you regularly buy? If so,
what are three of those things? Do you think that this is something you ought to do? Explain.
A company called Changing World Technologies has built a pilot plant to test a process it has developed
for converting a mixture of discarded computers, old tires, turkey bones and feathers, and other wastes into oil
by mimicking and speeding up natural processes for converting biomass into oil. Explain how this recycling
process, if it turns out to be technologically and economically feasible, could lead to increased waste
production.
Would you oppose having (a) a sanitary landfill, (b) a hazardous waste surface impoundment, (c) a
hazardous waste deep-injection well, or (d) a solid waste incinerator in your community? For each of these
facilities, explain your answer. If you oppose having such facilities in your community, how do you think the
solid and hazardous wastes generated in your community should be managed?
How does your school dispose of its solid and hazardous wastes? Does it have a recycling program? How
well does it work? Does your school encourage reuse? If so, how? Does it have a hazardous waste collection
system? If so, describe it. List three ways in which you would improve your school’s waste reduction and
management systems.
List three ways in which you could apply Concept 16.6 to making your lifestyle more environmentally
sustainable.
Congratulations! You are in charge of the world. List the three most important components of your
strategy for dealing with (a) solid waste and (b) hazardous waste.
JAWABAN:
1. Menurut saya, produsen komputer, perangkat televisi, telepon seluler, dan produk elektronik lainnya (Studi Kasus
Inti) harus mengambil kembali produk mereka di akhir masa pakainya untuk dipasangkan kembali, diproduksi ulang,
atau didaur ulang dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan tidak mengancam kesehatan pekerja
pendaur ulang, Karena pada saat mendaur ulang, kemungkinan besar akan terpapar bahan beracun seperti timbal dan
merkuri yang berasal dari limbah elektronik tersebut, serta Limbah elektronik yang dihasilkannya merupakan sumber
bahan kimia beracun dan berbahaya yang dapat mencemari udara, permukaan air, air tanah, dan tanah serta
menimbulkan gangguan kesehatan manusia. Amerika serikat perlu menyetujui perjanjian Konvensi Basel
Internasional, agar dapat meminimalisir dan mengurangi pergerakan limbah elektronik ke perbatasan internasional,
serta dapat menghentikan pengiriman limbah elektronik ke negara2 lain seperti india, cina dan afrika. Hal ini harus
dapat dilakukan oleh amerika serikat agar tidak terjadi kerusakan linkungan dan gangguan kesehatan, karena satu
ponsel elektronik dibuang di AS, dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi orang2 di cina, india dan afrika.
Sekitar 14% dari seluruh AS e-waste hanya didaur ulang. Kemudian Sebagian besar sisanya berakhir di tempat
pembuangan sampah dan insinerator. Saya bersedia membayar membayar lebih untuk produk ini dalam menutupi
biaya program pengembalian dengan menerapkan harga biaya penuh prinsip keberlanjutan bagi konsumen.
2. Tiga barang yang biasa saya gunakan sekali pakai adalah :
• Botol plastik
• Kantong plastik
• Sedotan plastik
Ketiga barang tersebut dapat menjadi limbah di lingkungan. Meskipun sekarang sudah banyak botol air plastik yang
bisa di daur ulang namun masih ada kandungan polikarbonat yang menyebabkan kanker. Maka dari itu saya
mengurangi penggunaan botol plastik dan menggantinya dengan botol air yang terbuat dari kaca atau stainless steel.
Hal itu berlaku juga untuk sedotan plastik yang akan saya kurangi dan menggantinya dengan sedotan berbahan
stainless. Untuk katong plastic, saya akan menguranginya, karena kandungan yang ada diplastik yang berbahaya bagi
lingkungan, minsalnya seperti belanja di pasar dan supermarket, saya lebih menggunakan tas yang saya sediakan dari
rumah agar dapat meminimalisir terjadingan tumpukan kantong plastic.
3. Saya bisa, mengurangi berarti menggunakan lebih sedikit dan menolak berarti tidak menggunakan sama sekali,
keduanya sama-sama mengarah pada kelebihan dan kekurangan serta prioritas. Maka dari itu ada 3 hal yang menurut
saya harus saya kurangi konsumsinya dan menolak untuk membelinya. 3 hal tersebut adalah :
a. Membeli minuman dalam kemasan plastik, sedotan plastik serta mengurangi penggunaan kantong plastik dan
beralih pada minuman dalam kemasan kaca, sedotan stainless serta membawa kantong belanja sendiri ketika
berbelanja.
b. Mengoleksi earphone, saya suka mengoleksi earphone dan berakhir menjadi sampah menumpuk
c. Penggunaan wadah makan/minum dari sterofoam
Ketiga hal diatas sebisa mungkin saya kurangi karena apabila sudah terbuang ke lingkungan akan berbahaya sebab
ketiganya sulit di daur ulang serta diuraikan sehingga menjadi penyebab pencemaran lingkungan.
4. Proses daur ulang ini antara lain :
• Mengubah proses industri untuk menghilangkan atau mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. Sejak 1975,
Perusahaan 3M telah mengambil pendekatan ini dan, dalam prosesnya, menghemat $ 1,2 miliar.
• Mendesain ulang proses dan produk manufaktur untuk menggunakan lebih sedikit bahan dan energi. Misalnya,
bobot mobil biasa telah berkurang sekitar seperempatnya sejak tahun 1960-an melalui penggunaan baja ringan,
aluminium, dan plastik ringan serta material komposit.
• Mengembangkan produk yang mudah diperbaiki, digunakan kembali, diproduksi ulang, dibuat kompos, atau didaur
ulang. Misalnya, mesin fotokopi Xerox yang disewakan oleh perusahaan terbuat dari suku cadang yang dapat
digunakan kembali atau didaur ulang yang memungkinkan pembuatan ulang dengan mudah dan diproyeksikan dapat
menghemat biaya produksi perusahaan sebesar $ 1 miliar.
• Menghilangkan atau mengurangi kemasan yang tidak perlu. Gunakan hierarki berikut untuk pengemasan produk:
tanpa pengemasan, pengemasan yang dapat digunakan kembali, dan pengemasan yang dapat didaur ulang.
• Menggunakan sistem pengumpulan sampah fee-per-bag yang membebankan biaya kepada konsumen untuk jumlah
sampah yang mereka buang tetapi menyediakan penjemputan gratis untuk barang-barang yang dapat didaur ulang dan
digunakan kembali.
• Mengesahkan undang-undang yang mewajibkan perusahaan untuk mengambil kembali berbagai produk konsumen
seperti peralatan elektronik, peralatan, dan kendaraan bermotor, seperti yang dilakukan Jepang dan banyak negara
Eropa, untuk daur ulang atau produksi ulang.

5. a. Tempat pembuangan sampah sanitasi


Saya sangat setuju mengenai hal tersebut, sarana dan prasarana sanitasi yang buruk akan berpengaruh pada
penyebaran penyakit dan hal berbahaya lainnya. Maka dari itu diperlukan standar sanitasi dalam pembuangan
sampah, antara lain :
• Harus memperhatikan sifat sampahnya kemudian pilih tindakan atau langkah yang tepat dalam menangani
sampah
Harus ada sarana pembuangan sampah yang memenuhi syarat kesehatan
• Adanya tempat sampah yang kedap air dan dilengkapi dengan tutup
Memisahkan sampah berdasarkan sifatnya (misalnya sampah kering dan sampah basah) agar mudah
memusnahkannya
• Menghindari mengisi tempat sampah yang melampaui kapasitasnya Sampah tidak boleh ditampung di tempat
sampah melebihi 2 hari.
b. Penampungan permukaan limbah berbahaya
Saya tidak mendukung penampungan permukaan limbah berbahaya. Beberapa limbah cair berbahaya disimpan di
kolam berjajar, lubang, atau laguna, yang disebut bendungan permukaan. Kadang-kadang mereka menyertakan liner
yang membantu menahan limbah. Saat air menguap, limbah mengendap dan menjadi lebih pekat. Namun, jika liner
tidak digunakan dan di mana pun liner bocor, limbah tersebut dapat meresap ke dalam air tanah. Selain itu, karena
penampung ini tidak tercakup, bahan kimia berbahaya yang mudah menguap dapat menguap, mencemari udara.
Selain itu, badai yang dahsyat dapat menyebabkan kolam seperti itu meluap.
c. Sumur injeksi dalam limbah berbahaya
Saya mendukung adanya hal ini, cara kerja sumur injeksi adalah dengan memompa limbah melalui pipa ke lapisan
batuan dalam di bawah lapisan air tanah dangkal maupun air tanah dalam. Secara teori, limbah ini akan terperangkap
di lapisan itu sehingga tidak akan mencemari tanah maupun air. Namun ini adalah buatan manusia yang sewaktu-
waktu bisa saja terjadi kesalahan, maka dari itu sangat penting untuk mengetahui struktur dan kestabilan geologi
wilayah setempat agar tidak terjadi kebocoran yang dapat mencemari tanah dan air.
d. Insinator limbah padat
Saya tidak mendukung insinator limbah padat. Karena hal tersebut merusak upaya untuk meningkatkan
penggunaan kembali dan daur ulang dengan menciptakan permintaan akan limbah yang dapat dibakar dan
mempermudah konsumen untuk membuang barang-barang yang dapat digunakan kembali dan didaur ulang.
6. Sekolah saya menumpuk sangat banyak komputer beserta keyboard bekas yang tidak terpakai di ruangan
multimedia, menurut saya di sekolah saya tersebut belum menerapkan program daur ulang dengan baik karena mulai
dari saya kelas 11 hingga lulus limbah elektronik tersebut masih menumpuk. Limbah elektronik merupakan sumber
bahan kimia beracun dan berbahaya yang dapat mencemari udara, permukaan air, air tanah, dan tanah serta
menimbulkan gangguan kesehatan manusia. Maka dari itu harus ada cara untuk meningkatkan sistem pengelolaan dan
pengurangan limbah sekolah dengan cara :
a. Mendaur ulang komponen yang masih dapat digunakan
b. Mengumpulkan limbah elektronik menjadi satu dan menyerahkan pada komunitas e-waste yang menyediakan
jasa atau langsung ke perusahaan jasa pengelolahan limbah terkait.
c. Mengurangi pembelian serta penggunaan alat-alat elektronik yang tidak terlalu dibutuhkan agar limbah
elektronik tidak menumpuk.
7. Tiga cara yang dapat diterapkan konsep 16.6 untuk membuat gaya hidup saya lebih ramah lingkungan, antara lain :
• Mendaur ulang sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Contohnya sampah organik dapat diolah menjadi
pupuk kompos. Sehingga kita dapat menghemat biaya yang digunakan untuk membeli pupuk pada umumnya.
• Menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa digunakan. Contohnya kaleng-kaleng bekas dapat digunakan
sebagai tempat pensil ataupun pot bunga. Dengan menggunakan kembali benda-benda tidak terpakai, sampah menjadi
berkurang dan kita tidak perlu lagi membeli barang karena barang yang kita perlukan dapat kita buat sendiri
menggunakan barang tak terpakai tersebut.
• Mengorganisir gerakan warga akar rumput (dari bawah ke atas) untuk mencegah pembangunan ratusan insinerator,
tempat pembuangan sampah, pabrik pengolahan untuk limbah berbahaya dan radioaktif, dan mencemari tanaman
kimia di dalam atau di dekat komunitas mereka. Risiko kesehatan dari insinerator dan tempat pembuangan sampah
bila dirata-ratakan di seluruh negeri cukup rendah, tetapi risiko bagi orang yang tinggal di dekat fasilitas semacam itu
jauh lebih tinggi.
8. a. Limbah padat, ada 4 komponen penting dalam menangani limbah padat antara lain :
• Penolakan membeli beberapa barang, terutama yang memiliki dampak lingkungan yang signifikan, adalah
salah satu cara untuk menggunakan sumber daya secara lebih lestari
• Mengurangi adalah tingkat berikutnya dalam menggunakan sumber daya secara lebih berkelanjutan. Ini berarti
membeli lebih sedikit, dan melibatkan pertanyaan seperti: “Berapa banyak pasang sepatu atau celana atau berapa
banyak blus atau rok yang saya butuhkan? Berapa banyak perangkat elektronik yang saya butuhkan? ”
• Tingkat ketiga dari penggunaan sumber daya yang lebih berkelanjutan adalah penggunaan kembali. Ini
melibatkan pembersihan dan penggunaan barang-barang seperti wadah, piring, perkakas, dan silet berulang kali, dan
dengan demikian meningkatkan masa pakai khas dari produk semacam itu. Bentuk pengurangan limbah ini
mengurangi penggunaan materi dan sumber daya energi, mengurangi limbah dan polusi (termasuk emisi gas rumah
kaca), menciptakan lapangan kerja lokal, dan membantu kita menghemat uang dan memperluas dampak lingkungan
yang menguntungkan.
• Tingkat keempat dari sumber daya yang lebih berkelanjutan penggunaan, daur ulang dan pengomposan,
melibatkan konversi barang dan bahan bekas ke bentuk lain yang bermanfaat. Ini membutuhkan lebih banyak energi
dan mengurangi limbah dan polusi pada tingkat yang lebih rendah daripada penggunaan kembali barang bekas.
b. Tiga komponen terpenting dari strategi saya untuk menangani limbah berbahaya antara lain:
• Gunakan zat yang tidak terlalu berbahaya daripada pembersih rumah tangga komersial. Misalnya, gunakan cuka
untuk memoles logam, membersihkan permukaan, menghilangkan noda dan jamur, serta soda kue untuk
membersihkan peralatan dan menghilangkan bau serta menghilangkan noda.
• Jangan membuang pestisida, cat, pelarut, minyak, antibeku, atau bahan kimia berbahaya lainnya ke toilet, ke saluran
pembuangan, ke tanah, ke tempat sampah, atau ke saluran air hujan. Layanan pembuangan limbah berbahaya gratis
tersedia di banyak kota.
• Jangan membuang bola lampu neon lama (yang mengandung merkuri) ke tempat sampah biasa. Banyak komunitas
dan pengecer produk rumahan menawarkan daur ulang bohlam ini secara gratis.

You might also like