You are on page 1of 14

AL TADABBUR: JURNAL ILMU ALQURAN DAN TAFSIR Vol: 04 No.

1 Mei 2019
P-ISSN: 2406-9582
E-ISSN: 2581-2564
DOI: 10.30868/at.v4i01.428

STUDI ANALISIS PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ


NABI MUHAMMAD MENURUT AL-QUR’AN DAN HADITS
Aceng Zakaria1
1
Dosen Tetap Prodi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir STAI Al Hidayah Bogor
email: acengstaia@gmail.com

Received: 05/05/2019, Accepted: 07/05/2019, Published: 09/05/2019

ABSTRACT
This paper discusses unique and rare events in the history of human life on earth. Allah
S.W.T. willing to show His power to the opponents of his messenger. Since the time of
Rasulullah S.A.W. until now there are still many people who are disputing and discussing
the truth of the Isra‟ Mi'raj event, even though it is clear and clear explained by Allah
S.W.T. in the Qur'an and the Hadith of the Prophet S.A.W. The problem raised in this
paper is what is the meaning of Isra‟ Mi'raj. What is the opinion of the commentators and
the hadith about the 'Mi'raj Israel itself. Furthermore, is the event carried out with a body
and spirit or just with the soul? Then, what are the wisdom and principles of the events of
the Mi' raj the Prophet? To answer some of these questions the author conducted an
analysis study of verses and also hadith which explained about Isra‟ and Mi'raj by using
the interpretation and sirah nabawiyyah approach (the history of the prophet). From the
results of this study, it can be concluded, among others, that Isra‟ Mi'raj is the journey of
the Prophet Muhammad S.A.W. at night from the Al-Haram Mosque (Mecca) to the Al-
Aqsa Mosque (Palestine) which has been said by Allah S.W.T. in the Al-Qur'an Surat Al-
Isra‟ Verse 1. While Mi'raj is the ascension of the Prophet Muhammad S.A.W. from the
Al-Aqsa Mosque to the sky to Sidratul Muntaha, it continues to reach the highest place to
face Allah S.W.T.
Keywords: Muhammad, faith, isra, mi'raj, miracle.

ABSTRAK
Tulisan ini mendiskusikan kejadian unik dan langka dalam sejarah kehidupan manusia di
muka bumi. Allah S.W.T. berkehendak menunjukkan kekuasaan-Nya kepada para
penentang utusan-Nya Muhammad S.A.W., Sejak zaman Rasulullah S.A.W. sampai
sekarang masih banyak orang yang mempermasalahkan dan memperbincangkan tentang
kebenaran peristiwa Isra‟ Mi‟raj, walaupun sudah jelas dan nyata diterangkan oleh Allah
S.W.T. dalam Al-Qur‟an dan Hadits Rasulullah S.A.W. Adapun masalah yang diangkat
dalam tulisan ini adalah apa makna dari Isra' Mi' raj. Bagaimana pendapat para ulama
tafsir dan hadits tentang lsra' Mi'raj itu sendiri. Selanjutnya apakah peristiwa tersebut
dijalankan dengan jasad dan ruh ataukah hanya dengan ruhnya saja? Kemudian, apa
hikmah dan faidah dari peristiwa Isra' Mi' raj tersebut? Untuk menjawab beberapa
pertanyaan tersebut penulis melakuakan studi analisis terhadap ayat dan juga hadits yang
menjelaskan tentang Isra‟ dan Mi‟raj dengan menggunakan pendekatan tafsir dan sirah

Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... 99


nabawiyyah (sejarah nabi). Dari hasil kajian ini maka dapat disimpulkan di antaranya,
bahwa Isra‟Mi‟raj adalah perjalanan Nabi Muhammad S.A.W. di waktu malam hari dari
Masjid Al-Haram (Mekkah) ke Masjid Al-Aqsha (Palestina) yang telah difirmankan oleh
Allah S.W.T. dalam Al-Qur‟an Surat Al-Isra‟ Ayat 1. Sedangkan Mi‟raj adalah naiknya
Nabi Muhammad S.A.W. dari Masjid Al-Aqsha ke langit sampai ke Sidratul Muntaha
terus sampai ke tempat yang paling tinggi untuk menghadap Allah S.W.T., sebagaimana
dijelaskan dalam Surat An-Najm Ayat 13-18 dan diriwayatkan dalam banyak hadits
shahih.

A. PENDAHULUAN aktivitas Nabi S.A.W. Tahun itu


Allah S.W.T. telah memilih Nabi disebut „amul huzni (tahun kesedihan).
Muhammad S.A.W. yang sudah terkenal Sehingga orang-orang kafir Quraisy
akan kejujurannya sejak sebelum beliau semakin leluasa untuk melancarkan
diangkat menjadi nabi dan Rasul. intimidasinya kepada Nabi, sampai-
Muhammad S.A.W. hidup di tengah- sampai orang awam Quraisy pun berani
tengah kaumnya selama empat puluh melemparkan kotoran ke atas pundak
tahun sebelum diutus Allah sebagai nabi Rasulullah S.A.W.
dan rasul. Sebelum beliau dibebani Dalam keadaan yang duka cita dan
amanat membawa risalah, selama itu pula penuh dengan rintangan yang sangat
kaumnya belum pernah mendengar atau berat itu, menambah perasaan Rasulullah
menyaksikan dan mendapati beliau S.A.W. semakin berat dalam mengemban
berdusta. Atas prestasi luar biasa itu pula risalah Ilahi. Lalu Allah “menghibur”
Nabi Muhammad S.A.W. diberi gelar oleh Nabi dengan memperjalankan beliau,
kaumnya dengan gelar al-amin (orang sampai kepada langit ketujuh dan
yang terpercaya). menemui Allah. Hingga kini, peristiwa
Jika kita baca sejarah kehidupan ini seringkali diperingati oleh sebagian
Rasulullah S.A.W. (Sirah Nabawiyah), besar kaum muslimin dalam peringatan
sebelum peristiwa itu terjadi, Rasulullah Isra Mi‟raj. Pada dasarnya peringatan
mengalami keadaan duka cita yang tersebut hanyalah untuk memotivasi dan
sangat mendalam. Beliau ditinggal oleh penyemangat, bukan dalam rangka
istrinya tercinta, Khadijah yang setia beribadah (ibadah dalam artian ibadah
menemani dan menghiburnya di kala ritual khusus). Namun peringatan tersebut
orang lain masih mencemoohnya. Lalu juga terdapat beberapa pelajaran.
beliau juga ditinggal oleh pamannya
sendiri, Abu Thalib yang (walaupun
kafir) tetapi dia sangat melindungi

100 Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj...


B. KEHUJJAHAN DALIL ISRA’ pelipur lara setelah paman dan istri
DAN MI’RAJ
beliau meninggal dunia. Peristiwa ini
Dalam Al Qur‟an, dari sekian ribu
juga sebagai penghibur setelah beliau
ayat di dalamnya, hanya ada 4 ayat yang
S.A.W. mendapatkan perlakuan tidak
menjelaskan tentang Isrâ‟ Mi‟raj, yaitu
bersahabat dari penduduk Thâif.
Q.S. Bani Isra`il Ayat 1, dan Q.S. An-
Peristiwa ini diabadikan dalam Al-
Najm Ayat 13 sampai 15. Maksudnya,
Qur‟ân dan Al-Hadits. Allah S.W.T.
kebesaran Islam itu bukan terletak pada
menyebutkan peristiwa ini di dua tempat
peristiwa Isra‟ Mi‟raj ini, tapi pada
dalam Al-Qur`ân, yaitu Al-Isrâ‟/17 Ayat
konsep, sistem, dan muatannya. Pada
1 dan An-Najm/53 Ayat 13-18. Peristiwa
Surat An-Najm Ayat 13-15 itu,
ini terjadi di Mekkah sebagaimana
menggambarkan bahwa Rasulullah
diriwayatkan dalam banyak hadits. Al-
menemui Jibril dalam bentuk aslinya di
Bukhâri memiliki 20 riwayat dari enam
Sidratil Muntaha ketika Isrâ` Mi‟raj.
sahabat Radhiyallahu 'anhum. Sedangkan
Sebelumnya Rasulullah juga pernah
Muslim rahimahullah memiliki 18
menjumpai malaikat Jibril dalam bentuk
riwayat dari tujuh sahabat Radhiyallahu
asli ketika menerima ayat pertama (Q.S.
'anhum.
Al-Alaq: 1-5) dari Allah S.W.T., yaitu
Ibnu Ishaq berkata, “Seperti
ketika berada di gua Hira.
disampaikan kepadaku bahwa hadits
Peristiwa Isrâ'1 dan Mi'râj2
tentang Isra Rasulullah S.A.W. berasal
merupakan salah satu di antara mukjizat3
dari Abdullah bin Mas‟ud, Abu Said Al-
yang diberikan Allah S.W.T. kepada
Khudri, Aisyah istri Rasulullah,
Rasul-Nya, Nabi Muhammad S.A.W.,
Mua‟wiyah bin Abi Sufyan, Al-Hasan
sebagai wujud penghormatan dan
bin Al-Hasan, Ibnu Syihab Az-Zuhri,
Qatadah dan Ummu Hani binti Abdul Al-
1
Isrâ‟, yaitu perjalanan Nabi Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa sallam yang dimulai dari Muthalib. Mereka semua meriwayatkan
Al-Masjidil-Haram sampai ke Al-Masjidil-Aqshâ.
2
Mi'râj, yaitu perjalanan Nabi Muhammad
dari Rasulullah S.A.W.4
Shallallahu 'alaihi wa sallam naik dari Al- Di antara hadits-hadits ini, tidak ada
Masjidil-Aqsha menuju Sidratul-Muntaha (langit
tertinggi). satupun yang menjelaskan secara lengkap
3
Muhammad Sai‟d Ramadhan Al-Buthy.
(2000). Fiqh Al-Sirah: Dirasat Manhajiyah
Ilmiyyah Lisirati Al-Musthafa. Edisi Indonesia,
4
Sirah Nabawiyyah: Analisis Ilmiyah Manhajiyah Abu Muhammad Abdul Malik Bin Hisyam
Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah Al-Mu‟afiri. (2004). Sirah Nabawiyah Ibnu
Sallahu alaihi Wasallam. Jakarta: Robbani Press. Hisyam, Fadli Bahri. Jakarta: Darul Falah. hlm.
hlm. 123. 358.

Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... 101


semua kejadian Isrâ‟ dan Mi'râj ini dari
    
awal sampai akhir, tetapi masing-masing
menceritakan bagian per-bagian.    

Berdasarkan kandungan hadits dari


    
riwayat-riwayat yang ada, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.       

Adanya pembelahan dada Nabi  


Muhammad. Usai melaksanakan shalat
'Isyâ‟ pada malam penuh barakah itu,
“Maha suci Allah, yang telah
Malaikat Jibril mendatangi Nabi S.A.W.
memperjalankan hamba-Nya
untuk membedah dada beliau S.A.W.,
pada suatu malam dari Al-
lalu ia mencucinya menggunakan air
Masjidil Haram ke Al-Masjidil6
Zamzam. Kemudian dibawakan bejana
Aqsha yang telah Kami berkahi
emas penuh dengan hikmah dan iman
sekelilingnya agar Kami
lalu dituangkan ke dada Nabi S.A.W.
perlihatkan kepadanya sebagian
Setelah itu Malaikat Jibril menutup
dari tanda-tanda (kebesaran)
kembali dada Nabi S.A.W. dan
Kami. Sesungguhnya Dia adalah
dibawanya naik ke langit5.
Maha mendengar lagi Maha
mengetahui”.
C. DALIL AL-QUR’AN TENTANG
ISRA DAN MI’RAJ Dalam firman-Nya di atas, Allah
Dalam Al-Qur‟an hanya ada dua benar-benar menginginkan kita
surat yang menjelaskan tentang peristiwa mengetahui bahwa mu‟jizat Isra‟ dan
langka yang dialami oleh Rasulullah. Mi‟raj merupakan perbuatan-Nya. Isra
Pertama, Q.S. Al-Isrâ‟/17 Ayat 1. dan Mi‟raj tidak terjadi oleh kekuatan
Allah S.W.T. berfirman: Nabi Muhammad sebagai manusia biasa.
Karenanya surat tersebut dimulai dengan
dengan firman-Nya, “subhaanalladzi
asraa...” yang artinya, “apapun yang
5
Lihat Al-Bukhâri/Al-Fath, 17/284, no.
4709, 4710 dan 15-43-70, no. 3886, 3888, juga
18/242, no. 4856, 4858, Muslim, 1/148, no. 163,
6
1/151, no. 164, Ibnu Asâkir dalam Tahdzîb Târîkh Maksudnya: Al-Masjidil Aqsha dan
Dimasq, 1/386-387, dan Adz-Dzahabi daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah
mengatakan dalam kitab As-Sîrah: "Hadits ini dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan
adalah hadits yang hasan gharîb". kesuburan tanahnya.

102 Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj...


akan terjadi sesudah itu dikaitkan pada D. HADITS TENTANG ISRÂ’
7
kekuatan-Nya. Dari Anas Radhiyallahu 'anhu,
Kedua, Q.S. Al-Najm/53 Ayat 13-18. Rasulullah S.A.W. bersabda: "Aku diberi
Allah S.W.T. berfirman: Buraq, yaitu seekor hewan putih yang
lebih besar dari himar dan lebih kecil
     
dari keledai. Aku mengendarainya. Dia
     membawaku hingga sampai ke Baitul-
Maqdis. Lalu aku mengikatnya di tempat
     
para nabi menambatkan. Aku masuk ke
       Baitul-Maqdis dan shalat dua raka'at.

      Setelah itu aku keluar. Malaikat Jibril
menghampiriku dengan membawa satu
  wadah berisi khamr dan satu wadah
berisi susu. Aku memilih susu. Malaikat
“Dan Sesungguhnya Muhammad
telah melihat Jibril itu (dalam Jibril Alaihissalam berkata: 'Engkau
rupanya yang asli) pada waktu telah (memilih) sesuai dengan fithrah,'
yang lain, (yaitu) di Sidratil
Muntaha. Di dekatnya ada setelah itu, ia membawaku naik ke
Surga tempat tinggal, langit."8
Muhammad melihat Jibril)
ketika Sidratil Muntaha diliputi Dan dalam riwayat lain dikisahkan
oleh sesuatu yang meliputi bahwa Nabi S.A.W. shalat bersama para
penglihatannya (Muhammad)
tidak berpaling dari yang nabi sebelum naik ke langit.9
dilihatnya itu dan tidak (pula)
melampauinya. Sesungguhnya
Dia telah melihat sebagian
tanda-tanda (kekuasaan)
8
Tuhannya yang paling besar. HR. Ahmad dalam Al-Fathur-Rabbâni,
Sidratul Muntaha adalah tempat 20/251-252 dan sanadnya shahîh. Imam Al-
yang paling tinggi, di atas langit Bukhâri dalam Al-Fath, 21/176, no. 5576.
Muslim, 1/145 no. 162. Lihat juga Al-Bukhâri
ke-7, yang telah dikunjungi Nabi dalam Al-Fath, 21/176, no. 5610
ketika mi'raj.” 9
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqî dalam Ad-
Dalâil, 2/388. Qal‟ah Jay dalam Khâsyiyah
berkata: "Riwayat-riwayat tentang Nabi S.A.W.
shalat bersama para nabi sebelum mi'râj saling
menguatkan". Ibnu Hajar berkata: "Itulah yang
lebih jelas". Beliau rahimahullah juga berkata:
"Jumhûr sahabat menetapkan bahwa Nabi S.A.W.
shalat di Baitul-Maqdis". Lihat hadits tentang bab
7
M. Mutawalli Al-Sya‟rawi. (1994). Isra ini dalam Al-Fathur-Rabbâni, karya Imam Ahmad
Mi‟raj Mu‟jizat Terbesar. Jakarta: Gema Insani 20/244-264, beberapa bab tentang kisah Isra‟
Press. hlm. 37. Mi‟raj Rasulullah S.A.W.

Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... 103


E. HADIS TENTANG MI’RAJ Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya:
Nabi Muhammad S.A.W. dibawa "Apa yang telah diwajibkan Rabbmu
naik melewati beberapa langit. Pada atas umatmu?" Rasulullah S.A.W.
setiap langit, Malaikat Jibril minta agar menjawab pertanyaan ini, sehingga
dibukakan pintu langit lalu ia ditanya: Musa Alaihissallam meminta kepada
"Siapakah yang bersamamu?" Jibril Nabi S.A.W. untuk kembali menghadap
S.W.T. menjawab, Muhammad penghuni Allah dan minta keringanan. Rasulullah
langit itupun menyambutnya. S.A.W. melaksanakan saran itu, dan
Di langit dunia, Nabi Muhammad Allah S.W.T. pun berkenan memberi
S.A.W. berjumpa dengan Nabi Adam keringanan. Ketika Rasulullah S.A.W.
Alaihissallam, di langit kedua berjumpa hendak kembali dan berjumpa dengan
dengan Nabi Isa Alaihissallam dan Nabi Nabi Musa Alaihissallam, beliau
Yahya Alaihissallam, di langit ketiga Alaihissallam meminta Rasulullah
berjumpa dengan Nabi Yûsuf Muhammad S.A.W. agar meminta
Alaihissallam, di langit keempat dengan keringanan lagi, dan saran itu pun
Nabi Idris Alaihissallam, di langit kelima dilaksanakan Rasulullah S.A.W. sampai
dengan Nabi Hârûn Alaihissallam, di Allah S.W.T. berkenan memberi
langit keenam dengan Nabi Musa keringanan. Hingga akhirnya, kewajiban
Alaihissallam, dan di langit ketujuh shalat itu hanya lima kali sehari
berjumpa dengan Nabi Ibrâhîm semalam. Setelah itu, ketika Nabi Musa
Alaihissallam yang sedang bersandar Alaihissallam meminta Nabi Muhammad
pada Baitul-Ma'mûr. Kemudian S.A.W. memohon keringanan lagi, maka
Rasulullah S.A.W. melanjutkan Rasulullah S.A.W. berkata: "Aku sudah
perjalanan sampai ke Shidratul-Muntaha memohon kepada Rabbku sehingga aku
(langit tertinggi). Di sinilah, Allah Azza merasa malu," lalu terdengar suara: "Aku
wa Jalla mewajibkan kepada Nabi telah menetapkan yang Aku fardhukan,
Muhammad S.A.W. dan umatnya untuk dan Aku telah memberikan keringanan
menegakkan shalat 50 kali sehari kepada para hamba-Ku".10
semalam.
Akan tetapi dalam perjalanan
10
Al-Bukhâri dalam Al-Fath, 13/24, no.
kembali dari mi'râj ini, ketika sampai di 3207, Muslim, 1/149, no. 163, Ahmad dalam Al-
Fathur-Rabbâni, 20/247-248 dari hadits Anas bin
tempat Nabi Musa Alaihissallam, beliau Mâlik bin Sha'sha'ah Radhiyallahu 'anhu, dan
sanadnya shahîh, An-Nasâ'i, 1/217.

104 Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj...


F. PERJALANAN KEMBALI DARI mendengar yaitu masalah waktu terjadi,
MI'RÂJ
begitu pula kaitannya dengan peristiwa
Berdasarkan riwayat-riwayat yang
Isra Mi‟raj nabi Muhammad S.A.W.
ada menunjukkan bahwa perjalanan
Kapan sebenarnya Isrâ‟ dan Mi‟raj
kembali Rasulullah menempuh rute dari
terjadi, benarkah pada tanggal 27 rajab
langit tertinggi menuju Baitul-Maqdis
atau tidak ? untuk bisa memberikan
11
lalu ke Makkah. Adapun sarana yang
jawaban yang benar, kita perlu melihat
dipakai Rasulullah S.A.W. saat Isrâ'
pendapat para ulama.
ialah Buraq. Dari riwayat-riwayat
tentang Mi‟raj ini juga diketahui, bahwa H. PENDAPAT ULAMA SEPUTAR
riwayat yang menceritakan peristiwa ini MASALAH INI
Pertama, pendapat Al-Hafidz Ibnu
menggunakan fi'il majhul (kata kerja
Hjar Al-Asqaalaniy Rohimahullah;13
pasif), sehingga sarana yang digunakan
para ulama berselisih tentang waktu
tidak diketahui dengan jelas.
Mi‟raj, ada yang mengatakan sebelum
Dalam sebagian riwayat disebutkan:
kenabian. Ini pendapat yang aneh,
"Aku dipasangkan mi'râj". Sehingga
kecuali kalau dianggap terjadinya dalam
Ibnu Katsîr rahimahullah mengatakan
mimpi. Kebanyakan para ulama yang
perihal itu dengan perkataannya:12
mengatakan peristiwa Isrâ‟ dan Mi‟raj
”Mi'râj, ialah tangga. Nabi S.A.W. naik
terjadi setelah kenabian juga berselisih,
menuju langit melalui tangga itu, bukan
di antaranya mereka ada yang
dengan Burâq sebagaimana persangkaan
mengatakan setahun sebelum hijrah. Ini
sebagian orang".
pendapat Ibnu Sa‟ad dan yang lainnya
G. KAPAN ISRA DAN MI’RAJ dan dirajihkan (dikuatkan) oleh An-
TERJADI ?
Nawawi dan Ibnu Hajar, bahkan Ibnu
Ketika mendengar peristiwa besar,
Hajar berlebihan dengan mengatakan
mestinya ada satu pertanyaan yang akan
ijma‟ (menjadi kesepakatan ulama) dan
segera timbul dalam hati yang
itu terjadi pada bulan Rabiul Awal,
Klaim ijma‟ ini tertolak, karena seputar
11
Dikeluarkan oleh Al-Baihaqi dalam Ad-
Dalâil, 2/355-357 dari riwayat At-Tirmidzi
dengan sanad beliau yang bersambung sampai ke
13
Syadâd bin Aus. Al-Baihaqi berkata: “Ini adalah Beliau bernama Ahmad bin Ali bin
sanad yang shahih”. Muhammad al kinaaniy Al Asqaalaniy, seorang
12
Ibnu Katsir. (2003/1424 H.). Bidayah wa ulama besar dalam hadits dan fiqih, pengarang
Al-Nihayah. Libanon Bairut: Darul Marifah, Jilid kitab Fathul Bari, Syarah Shohih Bukhori,
Jilid 3-4. hlm. 118. meninggal tahun 852 hlm.

Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... 105


hal itu ada perselisihan yang banyak 6. Setahun tiga bulan sebelum hijrah,
14
lebih dari sepuluh pendapat. pendapat ini disampaikan oleh Ibnu
Kemudian beliau menyebutkan Faaris.
pendapat para ulama tersebut satu 7. Setahun lima bulan sebelum hijrah,
persatu; ini pendapat As-Suddi.
1. Ibnu Sa‟ad dan yang lainnya dan 8. Delapan belas bulan sebelum hijrah
dirojihkan oleh imam An-Nawawi tepatnya di bulan Ramadhan.
setahun sebelum hijrah tepatnya Pendapat ini disampaikan oleh Ibnu
bulan Rabiul Awal”. Sa‟ad, Ibnu Abi Subrah, dan Ibnu
2. Delapan bulan sebelum hijrah Abdilbar.
tepatnya bulan Rajab, ini isyarat 9. Bulan Rajab tiga tahun sebelum
perkataan Ibnu Hazm ketika berkata; hijrah, pendapat ini disampaikan
terjadi di bulan Rajab tahun 12 oleh Ibnu Asir.
kenabian. 10. Lima tahun sebelum hijrah, ini
3. Enam bulan sebelum hijrah, pendapat imam Az-Zuhri dan
tepatnya bulan Ramadhan”. Ini dirajihkan Al-Qadhi'iyadh.
disampaikan oleh Abu Ar-Rabi bin Sedangkan menurut
Salim. Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri15
4. Sebelas bulan sebelum hijrah sedikitnya ada enam pendapat tentang
tepatnya di bulan Rabiul Akhir”. Ini perbedaan waktu terjadinya Isrâ‟ dan
pendapat Ibrahim bin Ibrahim bin Mi‟râj yaitu sebagai berikut:
Ishaq Al-Habi, ketika berkata; 1. Isrâ‟ terjadi pada tahun tatkala Allah
”terjadi pada bulan Rabiul Akhir, memuliakan Nabi Muhammad
setahun sebelum hijrah”. Pendapat dengan nubuwah. Ini merupakan
ini dirajihkan oleh Ibnu Munayyir pendapat Ath-Thabari.
dalam Syarah As-Surah karya Ibnu 2. Isrâ‟ terjadi lima tahun setelah Nabi
Abdil Barr. Muhammad diutus menjadi rasul.
5. Setahun dua bulan sebelum hijrah,
15
pendapat ini disampaikan Ibnu Beliau adalah seorang ulama dan penulis
produktif kelahiran India di antara karyanya yang
Abdilbar. terkenal adalah „Al-Rohikul Al-Makhtum‟ karya
tulis dalam bidang sejarah Nabi. Dan kitab tesebut
berhasil keluar sebagai pemenang pertama dalam
musabaqoh penulisan tentang siroh Nabi
Muhammad yang diselenggarakan Rabitoh Al-
14
Ibnu Hajar. Fathul Bari 7/203. Alam Al-Islami pada tahun 1397 Hijriyah.

106 Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj...


Hal ini merupakan pendapat Al- Surata Al-Isrâ` menunjukkan bahwa
Nawawi dan Al-Qurthubi Isrâ` tejadi pada masa-masa akhir.16
3. Isrâ‟ terjadi pada malam tanggal 27 Oleh karena banyaknya perbedaan
dari bulan Rajab tahun kesepuluh pendapat dalam masalah ini, maka
dari nubuwah. Ini merupakan benarlah apa yang dikatakan oleh Ibnu
pendapat Al-Manshurfuri. Taimiyah rahimahullah, bahwa tidak ada
4. Isrâ‟ terjadi enam bulan sebelum dalil kuat yang menunjukkan bulan dan
Hijrahnya nabi ke Madinah, atau tanggalnya, bahwa pemberitaan terputus
pada bulan Muharram tahun ketiga serta masih diperselisihkan, tidak ada
belas dari nubuwah. yang dapat memastikannya.17
5. Israterjadi ssetahun dua bulan Bahkan Abu Syaamah mengatakan,
sebelum hijrah tepatnya pada bulan dan para ahli dongeng menyebutkan
Muharram pada tahun ketiga belas Isrâ‟ dan Mi‟râj terjadi dibulan Rajab,
dari nubuwah. menurut ahli ta‟dil dan jarh (ulama
6. Ada juga yang berpendapat, Isrâ‟ hadits) itu adalah kedustaan.
terjadi setahun sebelum hujrah, atau I. Isra’ Mi’râj Dengan Ruh Dan
Jasad
pada bulan Rabi‟ul Awwal tahun
Masalah ini terdapat perbedaan
ketiga belas dari nubuwah.
pendapat di kalangan ulama.
Tiga pendapat yang pertama
Sebagaimana dikatakan oleh Al-Qâdhi
tertolak. Dengan pertimbangan, karena
'Iyâdh, bahwa para ulama berbeda
Khadijah radhiallahu Anha meninggal
pendapat tentang Isrâ‟ Mi‟raj
dunia pada bulan Ramadhan tahun
Rasulullah. Di antaranya:
kesepuluh dari nubuwah. Sementara
1. Ada yang mengatakan Isrâ‟ Mi‟raj
pada saat meninggalnya belum ada
dilakukan dengan ruh saja.
diwajibkan shalat lima waktu. Juga ada
2. Ada yang mengatakan Isrâ‟ Mi‟raj
perbedaan pendapat tentang
dilakukan dengan ruh dan jasad.
diwajibkannya shalat lima waktu pada
malam Isrâ`. Sedangkan tiga pendapat
lainnya tidak ada satupun yang
menguatkannya. Hanya saja kandungan
16
Shafiyyurrahman Al-Mubarokfury.
(1997). Sirah Nabawiyyah. Jakarta: Al-Kautsar.
hlm. 25.
17
Lihat Ibnu Al-Qayyim. (2002). Zaadul
Ma‟aad. Bairut: Darul Kutub. Jilid 1. hlm. 57.

Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... 107


3. Ada yang mengatakan Isrâ‟ Mi‟raj persitiwa itu mustahil sehingga perlu
dilakukan ruh dan jasad dan Mi‟raj dita'wil …."
ruh saja. Jika peristiwa Isrâ‟ Mi‟râj itu terjadi
4. Ada yang mengatakan, semua itu hanya dalam mimpi, maka sudah tentu
hanya terjadi dalam mimpi. orang-orang kafir Quraisy tidak akan
5. Ada yang mengatakan Isrâ‟ Mi‟râj mengingkarinya. Begitu pula, tentu
berupa kasyaf (diperlihatkan dengan sebagian orang yang sudah beriman
membuka hijab) tidak akan murtad. Jika hanya dengan
6. Ada yang mengatakan Isrâ‟ Mi‟râj mimpi, maka peristiwa Isra‟ Mi‟raj itu,
dilakukan dengan cara penguraian sama sekali tidak memiliki nilai mu'jizat.
molekul-mulekul sebagaimana zat Pendapat yang mengatakan peristiwa
kimia. Isra Mi‟raj hanya dalam mimpi, juga
Adapun pendapat yang benar yang menyelisihi firman Allah S.W.T.: yang
dipegangi oleh umat dan sebagian besar artinya: "Maha Suci Allah, yang telah
ulama salaf serta mayoritas memperjalankan hamba-Nya pada suatu
muta'akhhirîn baik ahli fiqih, ahli hadits malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-
maupun ahli ilmu kalam, bahwa Isrâ' Masjidil-Aqsha yang telah Kami berkahi
yang dialami Rasulullah S.A.W. ialah sekelilingnya agar Kami perlihatkan
dengan jasadnya. kepadanya sebagian tanda-tanda
18
Ibnu Hajar berkata: kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia
"Sesungguhnya Isra‟ Mi‟raj terjadi adalah Maha Mendengar lagi Maha
dalam waktu satu malam dengan jasad Melihat" (Q.S. Al-Isrâ`/17 Ayat 1).
dan fisik Rasulullah S.A.W. dalam Permulaan ayat dengan tasbih
keadaan beliau tersadar, terjadi setelah menunjukkan adanya perhatian kepada
diangkat menjadi nabi. Pendapat inilah sesuatu yang penting. Begitu juga
yang dipegangi mayoritas ulama ahli kalimat "bi 'abdihi", memiliki makna
hadits, ahli fiqih dan ahli ilmu kalam. gabungan antara ruh dan jasad.
Zhahir hadist yang shahih menunjukkan Ada yang menafsirkan kejadian
hal itu. Dan tidak sepatutnya kita Isra Mi‟raj dalam Surat Al-Isrâ‟ Ayat 1,
berpaling darinya, karena akal tidak Allah memberkati Rosulullah
memiliki alasan untuk mengatakan sekelilingnya, Rosulullah tidak lagi
18
Al-Bukhâri dalam Al-Fath, 15/44, Kitab:
terikat oleh tiga dimensi:
Al-Mab'ats, Bab: Hadîtsul Isrâ'.

108 Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj...


Tidak terikat dimensi tempat, tidak satu malam, karena luas alam semesta
terikat oleh jauh dekat, jadi bisa dan banyaknya yang dilalui dan
menembus milyaran galaksi pun tidak dilakukan oleh Rosulullah S.A.W.
menjadi persoalan. Tidak terikat pada Maka dengan penjelasan di atas,
keadaan tinggi atau rendah, vertikal atau bahwa Isra‟ Mi‟raj Rasulullah melalui
horizontal, luas atau sempit, atas atau diangkatnya Rasulullah dari dimensi
bawah. Tidak terikat pada dimensi waktu tempat, waktu, dan keadaan seolah
belum, sedang atau akan. Shalat/melihat mengedepankan akal pikiran,
di Masjidil Al-Aqshâ (padahal pada Ahlussunnah wal Jamaah mengimani
waktu masjid tersebut belum dibangun sesuatu yang ghaib terbatas pada apa
kembali) bertemu dengan surga yang yang dijelaskan dalam Al-Qur‟an dan
ada/yang terjadi untuk yang akan datang, Al-Hadits jika tidak terdapat dalam Al-
shalat bersama dengan nabi-nabi lain, Qur‟an atau Al-Hadits tidak wajib kita
tidak terikat lama atau sebentar. imani atau bahkan kita tolak.
Dan perlu diketahui bahwa ada yang
J. Ragam Respon Terhadap Isra’
beranggapan bahwa Rosulullah
Dan Mi'raj
berangkat dengan buraq (hewan sejenis Muahammad Soebari, 19 mengutip
kuda) karena buraq berasal dari kata tulisan Said Hawwa dalam bukunya, Al-
ba...ra...qa.. yang akhirnya berubah jadi Rasul Muhammad‟, menjelaskan bahwa
baraq yang berarti kilat, maka banyak Imam Ahmad, Ibn Abi Syaibah, Al-
yang mengartikan kecepatannya seperti Nasa‟i, Al-Bazzar, Al-Thabari, Abu
kilat yang kecepatannya 300.000 Nua‟im meriwayatkan dari Zararah bi
km/detik. Ini bisa berkaitan dengan Aufa dari Ibn Abbas,
perjalanan hadist nabi yang diriwayatkan Rasulullahbersabda, “Pada malam aku
Al-Bukhari dan Muslim yang melakukan Isra, aku berada di Makkah
menggambarkan buraq sebagai binatang. dan aku tahu orang-orang akan
Dalam memahami hadits tersebut tidak mendustakan diriku...”
bisa difahami secara harfiyah, karena
Pada pagi hari setelah peristiwa ini,
kalau difahami secara harfiyah, akhirnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
tidak masuk akal, karena kalaupun buraq nampak merasa susah karena khawatir
punya kecepatan 300.000 km/detik tidak
19
Muhammad Soebari. (2003). Pelajaran
akan mampu sampai lagi dalam waktu dari Isra Mi‟raj Nabi. Jakarta: Khairul Bayan.
hlm. 29.

Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... 109


dianggap berdusta oleh kaumnya. Dalam S.A.W. menceritakan sifat-sifatnya.
keadaan seperti ini, beliau Shallallahu Mendengar penjelasan Rasulullah
'alaihi wa sallam dihampiri oleh Abu S.A.W., mereka pun berseru: "Demi
Jahal yang menanyakan keadaannya. Allah, keterangannya benar".20
Rasulullah pun memberitahukan tentang Dalam sebuah riwayat diceritakan,
Isrâ‟. orang-orang Quraisy mengingkari
Mendengar penuturan Rasulullah kepergian Rasulullah S.A.W. ke Syam
itu, maka spontan Abu Jahal meyakini lalu kembali lagi ke Makkah yang hanya
jika Nabi Muhammad S.A.W. telah dalam waktu satu malam saja. Karena
berdusta. Namun penolakan Abu Jahal perjalanan itu biasa ditempuh jarak
ini tidak ia ucapkan saat itu. Abu Jahal waktu dua bulan. Sehingga ada sebagian
hanya berkata: "Bagaimana pendapatmu orang yang kemudian murtad saat itu.21
jika aku memanggil kaummu? Apakah Berbeda dengan Sahabat Abu Bakar
engkau akan memberitahukan kepada radhiyallahu 'anhu. Begitu diberitahu
mereka peristiwa yang baru engkau peristiwa itu, beliau radhiyallahu 'anhu
sampaikan kepadaku?". langsung mempercayainya tanpa ragu
Rasulullah S.A.W. menjawab,"Ya," sedikit pun, seraya berkata: "Demi Allah,
maka Abu Jahal bergegas memanggil jika benar ia mengatakannya, maka ia
kaum Quraisy. Setelah mereka datang, benar. Apa yang membuat kalian heran?
Abu Jahl meminta kepada Rasulullah Demi Allah, sesungguhnya ia
S.A.W. agar menceritakan yang telah ia memberitahukan kepadaku bahwa
alami. Rasulullah S.A.W. wahyu telah turun kepadanya dari langit
menceritakannya. ke bumi saat malam atau siang hari. Ini
Orang-orang Quraisy pun terheran lebih besar dari masalah yang membuat
mendengar cerita beliau Shallallahu kalian terheran itu!"
'alaihi wa sallam. Di antara mereka ada
yang pernah melihat Masjid Al-Aqshâ, 20
Al-Bukhâri dalam Al-Fath, 17/284, no.
maka orang-orang ini pun meminta Nabi 4710. Muslim, 1/156, no. 170. Ahmad, Al-Fathur-
Rabbâni, 20/262-263 dari hadits Abbâs dengan
S.A.W. menceritakan sifat Masjidil- sanad shahih.
21
Lihat Ibnu Hisyâm, 2/45 dari riwayat Ibnu
Aqshâ. Lalu Allah S.W.T. mengangkat Ishâq secara mu'allaq. Kabar tentang murtadnya
sebagian orang terdapat dalam hadits-hadits
masjid itu, sehingga seolah bisa dilihat shahîh, di antaranya hadits yang diriwayatkan Al-
Hakim dalam Al-Mustadrak (3/62-63), dan beliau
oleh Rasulullah S.A.W., dan beliau rahimahullah menyatakan hadits ini shahîh. Ini
disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi.

110 Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj...


Abu Bakar radhiyallahu 'anhu pun satu malam dan dilakukan oleh jasad
kemudian mendatangi Nabi S.A.W. dan ruhnya.
menanyakan peristiwa yang telah 3. Riwayat Isra‟ Mi‟raj telah disepakati
didengarnya. Dan demikianlah keadaan keshahihannya oleh ulama ahli hadits
Sahabat Abu Bakar radhiyallahu 'anhu, dan sirah. Juga telah ditetapkan
setiap Rasulullah S.A.W. menceritakan sebagaimana disebutkan dalam Al-
sesuatu, maka beliau radhiyallahu 'anhu Qur`aan, hadits-hadits shahih, dan
berkata: "Engkau benar, aku bersaksi Ijma' kaum muslimin. Peristiwa ini
bahwa engkau adalah Rasulullah…," lalu termasuk salah satu mu'jizat yang
Nabi S.A.W. bersabda: "Wahai Abu diterima Rasulullah S.A.W. Barang
Bakar, engkau adalah shiddiq," dan siapa mengingkari peristiwa ini,
mulai saat itulah beliau radhiyallahu berarti ia telah mengingkari sesuatu
'anhu dinamai Ash-Shiddiq. Artinya yang ma'lûm bid-dharûrah
22
orang yang selalu percaya. (diketahui secara pasti).
4. Penyebutan antara Masjidil Harâm,
K. BEBERAPA KESIMPULAN
Masjidil Al-Aqshâ dan Mi‟raj secara
DARI PRISTIWA ISRA’ MI’RAJ
berurutan merupakan bukti yang
1. Peristiwa Isra‟ dan Mi‟raj terjadi
menunjukkan tingginya kedudukan
setelah beberapa ujian menimpa
Masjidil Al-Aqshâ.
Rasulullah S.A.W. ini, bertujuan
5. Ketika dibawakan kepada Rasulullah
untuk memperteguh semangat
S.A.W. berupa khamr dan susu,
Rasulullah S.A.W. Juga sebagai
beliau S.A.W. memilih susu. Ini
isyarat bahwa penderitaan yang
menunjukkan bahwa Islam itu din
beliau alami bukan karena Allah
(agama) yang sesuai fithrah.
S.W.T. meninggalkannya, akan
6. Diwajibkan shalat fardhu pada
tetapi sebagai sunnatullah bagi
malam Mi‟raj merupakan bukti
orang-orang yang dicintai-Nya.
betapa penting rukun Islam ini. Oleh
2. Isra‟ dan Mi‟raj yang dialami
karena itu, semestinya shalat bisa
Rasulullah itu terjadi dalam waktu
membebaskan manusia dari godaan
22
Diriwayatkan Al-Hakim dalam Al- nafsu syahwat dan tujuan-tujuan
Mustadrak, 3/62-63. Beliau berkata: "Hadits
ini sanadnya shahîh, namun tidak dibawakan dunia.
oleh Imam Al-Bukhâri dan Muslim". Ini
disepakati oleh Adz-Dzahabi dalam Talkhîs
Al-Mustadrak.

Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj ... 111


Demikianlah beberapa pelajaran Al-Mubarokfury, S. (1997). Al-Rohikul
Al-Makhtum. tejemahan, Sirah
yang bisa kita ambil dari peristiwa
Nabawiyyah, Kathur Suhardi.
Isra‟ Mi‟raj. Semoga semakin Jakarta: Al-Kautsar.
menambah keimanan kita kepada Al-Qayyim, I. (2002). Zaadul Ma‟aad.
Beirut: Dar Kutub. Jillid 1.
Allah, kitab-Nya, Nabi-nabi-Nya,
Al-Qusyairy Al-Naisabury, M.A. (1992).
para malaikat-Nya, Hari Akhir, serta Shahih Muslim. Beirut: Dar Al-Fikr.
Qadha dan Qadar-Nya. Al-Sya‟rawi, M. Mutawalli. (1994).
Mu‟jizatu Al-Kubra Al-Isra wa Al-
DAFTAR PUSTAKA Mi‟raj, Edisi Indonesia, Isra Mi‟raj
Mu‟jizat terbesar, Penerjemah:
Refrensi dari Buku Salim Basyahril. Jakarta: Gema
Al-Bukhary, M.I. (2002). Sohih Al- Insani Press.
Bukhary. Beirut: Dar Kutub. Ibnu Katsir, I. (2003/1424 H.). Bidayah
Al-Buthy, M.S.R. (2000). Fiqh al-Sirah: wa Al-Nihayah. Libanon Bairut:
Dirasat Manhajiyah Ilmiyyah Darul Marifah, Jilid Jilid 3-4.
Lisirati Al-Musthafa, Terjemahan, Soebari, M. (2003). Pelajaran dari Isra
Sirah Nabawiyyah: Analisis Ilmiyah Mi‟raj Nabi. Jakarta: Khairul Bayan.
Manhajiyah Sejarah Pergerakan
Islam di Masa Rasulullah sallahu
alaihi wasallam, Aunur Rafiq Shaleh Refrensi dari Internet
Tamhid. Jakarta: Robbani Press.
http:// www. dakwatuna. com/ 2011/
Al-Kinaaniy Al-Asqaalaniy, A.A.M. 06/12847/ hikmah-dari- Isrâ`-miraj/
(t.t.). Fath Al-Bary Syarah Shahih #ixzz1s BeCCLDW.
Al-Bukhary.
Al-Mu‟afiri, A.M.H. (2004). Al-Sirah Al-
Nabawiyah li Ibni Hisyam,
Terjemahan, Sirah Nabawiyah Ibnu
Hisyam. Jakarta: Darul Falah.

112 Studi Analisis Peristiwa Isra‟ Mi‟raj...

You might also like