You are on page 1of 7

Orthodontic Dental Journal Vol. 2 No.

1 Januari-Juni 2011: 26-32

Research Report

Gambaran tingkat keparahan maloklusi dan keberhasilan perawatan


menggunakan Index of Complexity, Outcome and Need (ICON) di RSGM-P
FKG Unair

(Severity assessment and treatment outcome of malocclusion using Index of


Complexity, Outcome and Need (ICON) in RSGM-P FKG Unair)

Shella Rosalia Juli Hariyanti*,Ari Triwardhani**, Elly Rusdiana**


* Mahasiswa Strata 1 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Surabaya – Indonesia
** Staf Pengajar Departemen Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Surabaya – Indonesia

ABSTRACT
Background: Although occlusal indices have been used in research, audit, practice management, and
quality assurance in clinical orthodontics, complexity of orthodontic cases had not been easy to assess. Purpose:
This pilot study aimed at assessing the orthodontic treatment need, malocclusion severity and treatment outcome
in the Orthodontic Department Airlangga University using the Index of Complexity, Outcome and Need (ICON).
Methods: A retrospective analysis of 50 pre-treatment and post-treatment models randomly selected from the
orthodontic model collection of the Airlangga University at 2007-2008. Fifty casts consisted of 25 girls and 25
boys were used in this study. Result: The result showed that from 50 pre-treatment cases, forty-six (92%) of the
sample needed treatment and just four (8%) is no need treatment. In pre-treatment cases also showed
malocclusion severity which are twenty (40%) were classified as moderate, fifteen (30%) as mild, twelve (24%)
as difficult, and only 3 (6%) is very difficult. In post-treatment cases, minimally improved and moderately
improve cases were twenty-four (48%) and 16 (32%), not improve or worse cases were nine (18%) and only one
(2%) is substantially improved. Conclusion: ICON can be used to assess the severity and the treatment outcome
of malocclusion.

Key words: malocclusion, treatment need, treatment outcome, ICON

Correspondence: Shella Rosalia Juli Hariyanti, Faculty of Dentistry, Airlangga University, Jl. Mayjen Prof. Dr.
Moestopo, Surabaya, Indonesia. Email: shella_rosalia@yahoo.com

PENDAHULUAN Treatment Need (IOTN) dan Peer assessment


Rating Index (PAR Index), Dental aesthetic
Seiring dengan peningkatan Index (DAI) dan masih banyak yang lainnya.
pentingnya cara penanganan pasien, jalan yang Bagaimanapun, dari beberapa indeks
digunakan untuk memastikan fakta tersebut, belum ada satupun yang efektif
berdasarkan penelitian secara akurat dalam didesain untuk menilai kebutuhan perawatan,
skala besar adalah dengan menstandarkan hasil yang didapat setelah perawatan,
metode pengukuran. Indeks telah lama kekomplekan kasus dan derajat perubahan oleh
digunakan untuk menstandarkan metode berbagai perawatan yang dilakukan sampai
pengukuran, sehingga dapat memfasilitasi pada berkembangnya Index of Complexity,
perbandingan saat mengadakan survei Outcome and Need (ICON).² Berdasarkan
epidemiologi pada populasi. Indeks telah pada opini para ahli ortodontik yang terdiri
digunakan untuk menilai secara obyektif dari 97 orang yang berasal dari Jerman,
kebutuhan perawatan untuk memaksimalkan Yunani, Hongaria, Italia, Belanda, Spanyol,
kegunaan sumber daya yang terbatas.¹ UK, dan Amerika,³˝⁴ indeks tersebut
Kebutuhan perawatan dan hasil merupakan indeks internasional yang
perawatan telah dinilai selama bertahun-tahun menyediakan metode penilaian tunggal untuk
oleh indeks seperti Index of Orthodontic mencatat kekomplekan, kebutuhan dan

26
Orthodontic Dental Journal Vol. 2 No. 1 Januari-Juni 2011: 26-32

keberhasilan perawatan. Indeks ini diharapkan ada pada foto hitam putih. Lalu diberi skor
dapat digunakan sebagai alat untuk menilai, sesuai dengan skor yang ada pada foto
meneliti dan pembuat keputusan ortodontik. tersebut. Skala tersebut antara 1, untuk estetik
Index of Complexity, Outcome and yang baik, sampai 10, untuk komponen estetik
Need (ICON) terdiri dari 5 komponen, yang yang terburuk.
masing-masing memiliki bobot yang berbeda
sesuai dengan kepentingannya. Komponen
pertama diadaptasi dari komponen estetik
IOTN. Komponen lainnya termasuk
berdesakan/diastema rahang atas, crossbite,
openbite/overbite anterior, dan relasi
anteroposterior segmen bukal. Masing-masing
komponen dapat dilihat dari model studi dan
model progres. Skor ICON mencerminkan
tingkat dari kebutuhan, kekomplekan dan
derajat perubahan sebagai hasil dari
perawatan.²
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui gambaran keparahan
maloklusi dan keberhasilan perawatan
ortodontik menggunakan Index of Complexity,
Outcome and Need (ICON) di Klinik
Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR.
Gambar 1. Skala estetik dari IOTN (Index of
BAHAN DAN METODE Orthodontic Treatment Nee)²

Sampel yang dipakai dalam penelitian 2. Crossbite


ini sebanyak 50 model studi dan model Gigi-geligi rahang atas dan rahang
progres, yang terdiri dari 25 model studi
bawah pada model dioklusikan, kemudian
perempuan dan 25 model studi laki-laki.
Sampel yang telah diseleksi berasal dari model dilihat ada tidaknya crossbite. Skor yang
studi pasien yang dirawat di Klinik Ortodonsia diberikan bila dijumpai adanya crossbite
Fakultas Kedokteran Gigi 2007 – 2008. adalah 1 dan 0 bila tidak.
Kriteria sampel adalah : pasien berusia
9–11 tahun, fase geligi pergantian, dibedakan Tabel 1. Skor penilaian crossbite
antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan,
tidak membedakan suku bangsa, memiliki Skor
0 1
model studi dan model progres yang masih Ciri oklusal
utuh, gigi molar pertama permanen sudah
tumbuh dan tidak karies, pasien telah tidak ada ada
Crossbite crossbite crossbite
menjalani perawatan ortodonti selama 18 bulan
sampai 20 bulan. Keterangan :
Cara kerja penelitian ini dengan - Pada segmen posterior, relasi transversal menunjukkan
meletakkan model studi dan model progres adanya gigitan tonjol pada segmen bukal atau gigitan
pada meja, kemudian masing-masing diamati terbalik
- Pada segmen anterior, crossbite didefinisikan dengan
kelima komponen Index of Complexity, gigi insisivus atau kaninus rahang atas pada saat oklusi
Outcome and Need (ICON) untuk dicatat dalam keadaan edge to edge atau linguoversi
skornya masing-masing komponen.

1. Komponen Estetik
Gigi-geligi rahang atas dan rahang 3. Relasi Vertikal Anterior
bawah pada model dioklusikan, kemudian Disini yang dilihat adalah adanya
dibandingkan dan dipilih yang paling gigitan terbuka (open bite) dan gigitan dalam
mendekati dengan keadaan gigi-geligi yang (deep bite).

27
Orthodontic Dental Journal Vol. 2 No. 1 Januari-Juni 2011: 26-32

Tabel 2. Skor Penilaian Relasi Vertikal Anterior Setelah kelima komponen Index of
Skor Complexity, Outcome and Need (ICON) pada
0 1 2 3 4 model studi dan progres dicatat skornya
Ciri oklusal masing-masing, kemudian skor tersebut
Open bite nor <1 1,1 - 2,1 - >4 dikalikan dengan bobot yang dimiliki oleh
anterior mal mm 2 mm 4 mm mm masing-masing komponen dan dijumlahkan.
2/3 Selu-
sam- ruh
1/3- Tabel 4. Skor Penilaian Relasi Anteroposterior
pai ba-
2/3 Segmen Bukal
selu- gian
bagi-
sam ruh insi- Skor
an 0 1 2
Deep bite pai insi- siv Ciri oklusal
insi-
anterior 1/3 siv ba- Anteroposterior Hanya Relasi Relasi
siv
gigi ba- wah segmen bukal relasi cusp cusp cusp to
yang
wah tertu- ke yang cusp
ter-
ter- tup embrasure lain
tutu-
tu- se- kecuali
pi
tupi mua cusp to
Keterangan : Skor yang dicatat adalah skor yang cusp
tertinggi, baik open bite maupun deep bite

4. Diastema/Berdesakan Rahang Atas Tabel 5. Bobot masing-masing komponen Index of


Komponen ini didapat dengan Complexity, Outcome and Need (ICON)
mengukur diskrepansi jumlah lebar mesiodistal Ciri Oklusal Bobot
gigi dengan lengkung geligi.
Komponen Estetik 7

Tabel 3. Skor Penilaian Diastema /Berdesakan Crossbite 5


Rahang Atas
Skor 0 1 2 3 4 5
Ciri Relasi Vertikal Anterior 4
Oklusal

Berdesakan < 2 2,1 5,1 9,1 13,1 – > 17 Diastema/Berdesakan Rahang


Rahang mm – 5 –9 – 17 mm 5
Atas
Atas mm mm 13 mm
mm
Relasi Anteroposterior Segmen
Diastema > 2 2,1 5,1 >9 3
Bukal
Rahang mm – 5 –9 mm
Atas mm mm
Keterangan : Skor yang dicatat adalah skor yang tertinggi
baik untuk diastema maupun berdesakan Pada model studi, angka yang
didapatkan dari penjumlahan tersebut
digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui
5. Relasi Anteroposterior Segmen Bukal kebutuhan perawatan dan juga tingkat
Gigi-geligi rahang atas dan rahang keparahan maloklusi.
bawah pada model dioklusikan dan dilihat
bagaimana relasi anteroposterior pada sisi
Tabel 6. Kategori Kebutuhan Perawatan
kanan dan kiri, kemudian skor kedua sisi
tersebut dijumlahkan.
Setelah kelima komponen Index of Kategori Skor
Complexity, Outcome and Need (ICON) pada
model studi dan progres dicatat skornya Tidak dibutuhkan perawatan < 43
masing-masing, kemudian skor tersebut
dikalikan dengan bobot yang dimiliki oleh Butuh perawatan > 43
masing-masing komponen dan dijumlahkan.

28
Orthodontic Dental Journal Vol. 2 No. 1 Januari-Juni 2011: 26-32

Tabel 7. Tingkat Keparahan Maloklusi HASIL


Complexity grade Score range Tabel 9. Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin
Easy < 29 dengan Kebutuhan Perawatan Ortodontik ( % )

Mild 29 - 50 Jenis Kelamin


Total
Moderate 51 - 63
Difficult 64 - 77 L P
% of
Very Difficult > 77
Kebutuhan Butuh Total 48 44 92
Perawatan
Tidak % of
Pada model progres, angka yang butuh Total 2 6 8
didapatkan dari penjumlahan tersebut
% of
digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui Total Total 50 50 100
tingkat keberhasilan perawatan. Cara yang
digunakan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan perawatan adalah dengan
mengurangi skor yang diperoleh dari
penghitungan pada model studi dengan empat 30
(4) kali skor yang didapatkan dari
penghitungan pada model progres. 25

Tabel 8. Tingkat Keberhasilan Perawatan 20

Improvement grade Score range Butuh


15
24 22 Tidak Butuh
Greatly improved > -1
Substantially improved -25 sampai -1 10

Moderatelly improved -53 sampai -26 5

3
0 1
Minimally improved -85 sampai -54 Laki-Laki Perempuan

Gambar 2. Diagram Gambaran Kebutuhan


Not improved or worst < - 85 Perawatan

Tabel 10. Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin


Data hasil penelitian diolah dengan dengan Tingkat Keparahan Maloklusi ( % )
menggunakan uji deskriptif, meliputi nilai Jenis
frekuensi dan prosentase. Kelamin
Disamping dilakukan uji deskriptif, Total
juga dilakukan uji perbedaan antara model L P
studi dan model progress dengan
% of
menggunakan angka index. Angka index ini
Mild Total 14 16 30
berskala ordinal sehingga uji yang digunakan
adalah non parametrik yaitu uji Wilcoxon sign Kepa- % of
rahan Moderate Total 22 18 40
rank test dengan tingkat kemaknaan sebesar
Malo- % of
0.05. klusi Difficult Total 12 12 24
Very % of
Difficult Total 2 4 6
% of
Total Total 50 50 100

29
Orthodontic Dental Journal Vol. 2 No. 1 Januari-Juni 2011: 26-32

12 16

14
10
12
8
Mild Substansially Improve
10
Moderate
6 Moderatelly Improve
11 Difficult 8
14 Minimally Improve
8 9 Very Difficult
4 7 6 Not Improve or Worse
10 10
6 6
4
2 6 5
2 2 4
1
0 1
Laki-Laki Perempuan 0
Laki-Laki Perempuan

Gambar 3. Diagram Gambaran Tingkat Keparahan


Gambar 4. Diagram Gambaran Tingkat
Maloklusi Keberhasilan Perawatan Ortodontik

Tabel 11. Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin


dengan Tingkat Keberhasilan Perawatan Ortodontik Tabel 12. Hasil Uji Wilcoxon Sign Rank Test Untuk
(%) Membandingkan Skor Model Studi Dan Model
Progres
Jenis
Kelamin
Total Sesudah–Sebelum
L P
Z -5.969
Substansially % of
0 2 2
Improved Total Asymp. Sig. (2-tailed) 0

Moderatelly % of
Keberha- 12 20 32 .
Improved Total
silan PEMBAHASAN
Perawatan
Ortodontik Minimally % of
28 20 48 Semua pasien yang datang ke klinik
Improved Total
Ortodonsia FKG Unair membutuhkan
perawatan, namun berdasarkan pada penelitian
Not Improve % of
10 8 18 ini terdapat 8% model studi yang dinyatakan
or Worst Total
tidak membutuhkan perawatan oleh Index of
% of Complexity, Outcome and Need (ICON).
Total Total 50 50 100 Keempat model studi tersebut memiliki skor
Index of Complexity, Outcome and Need
Selain dalam bentuk data deskriptif di (ICON) yang termasuk dalam kategori mild
atas, skor yang didapat dari hasil penelitian untuk tingkat keparahan maloklusinya, tetapi
juga dilakukan uji statistik antara skor yang karena total skor yang diperoleh kurang dari 43
didapat pada model studi dan juga model (< 43), sehingga dinyatakan tidak
progres. membutuhkan perawatan.
Dari tabel 12 dapat dilihat bahwa hasil Penggunaan awal indeks pada bidang
uji statistik antara skor yang didapat pada ortodontik adalah berdasarkan pada prinsip
penilaian skor pada model studi dengan model bahwa penderita harus mendapatkan perawatan
progres sebesar 0,000 yang lebih kecil dari ortodontik jika menurut penilaian secara
0,05 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa objektif mereka memang membutuhkan
antara model studi dan model progress terdapat perawatan. Richmond et al juga
perbedaan yang bermakna. Hal ini menggambarkan bahwa pendapat ini terlalu
menunjukkan bahwa terdapat perubahan pada sederhana karena pasien mungkin
model progres selama perawatan berlangsung. membutuhkan perawatan ortodontik tetapi

30
Orthodontic Dental Journal Vol. 2 No. 1 Januari-Juni 2011: 26-32

derajad keparahan maloklusinya sangat ringan. Index of Complexity, Outcome and


Perawatan ortodontik mungkin Need (ICON) ini memiliki beberapa
dipertimbangkan dapat mengurangi maloklusi kelemahan antara lain pemberian bobot yang
sehingga status membutuhkan perawatan tidak besar pada Aesthetic Component IOTN.⁹
penting.⁶ Selain itu, indeks ini tidak menilai overjet,
Dari tingkat keberhasilan perawatan hanya over bite. Sedangkan kelebihan dari
pada tabel 11 tersebut dapat diketahui bahwa indeks ini adalah mudah untuk digunakan dan
penderita yang dirawat selama 18-20 bulan juga dapat digunakan pada pasien maupun
masih membutuhkan perawatan yang lebih model studi.¹º
lanjut. Tingkat keberhasilan perawatan Disimpulkan bahwa di RSGM-P FKG
ortodontik pada sampel penelitian tidak ada Unair kasus yang mengalami perbaikan
yang masuk dalam kategori greatly improve minimal dan sedang adalah 48% dan 32 %,
atau memiliki perubahan yang sangat besar menjadi lebih jelek 18 % dan hanya 2 % yang
dari model studi, dan yang dinilai masuk benar-benar memberi hasil baik.
substansially improve atau sangat berubah
hanya dijumpai pada satu model saja. Hal ini
dikarenakan pada perawatan ortodontik DAFTAR PUSTAKA
menggunakan piranti lepasan tidak dapat
digunakan untuk langsung menggerakkan 1. Koochek, A. R., Shue Te Yeh, M., Rolfe,
banyak gigi, melainkan hanya beberapa gigi B., Richmond, S. General Practice: The
dalam setiap tahap, sehingga membutuhkan relationship between Index Of Complexity,
waktu perawatan yang lebih lama. Selain itu, Outcome And Need, and patients’
karena piranti lepasan ini dapat dipakai dan perceptions of malocclusion: A study in a
dilepas sendiri oleh penderita, maka juga general dental practice. Br Dent J.
membutuhkan adanya kekooperatifan 2001;191:325-9.
2. Daniels CP, Richmond S. The development
penderita dalam pemakaian piranti lepasan.⁷
of The Index of Complexity, Outcome and
Dari tabel 11 juga dapat dilihat bahwa Need (ICON). J Orthod. 2000;27:149–62.
pada kelompok perempuan perawatan 3. Richmond S, Daniels CP. International
ortodontik lebih banyak memberikan hasil comparisons Of Professional Assessments
daripada laki-laki. Hal ini dikarenakan In Orthodontics: Part 1 – Treatment Need.
perempuan lebih menghargai penampilan gigi- Am J Orthod Dentofac Orthop.
geligi, bentuk badan, dan memiliki ketertarikan 1998a;113:180-5.
pada keindahan fisik daripada laki-laki. Pada 4. Richmond S, Daniels CP. International
intinya, nilai sosial dan penampilan lebih comparisons of professional assessments in
penting bagi perempuan dibandingkan laki- orthodontics: Part 2 - Treatment outcome.
laki. Maka dari itu, mereka lebih menerima Am J Orthod Dentofac Orthop. 1998b;113:
perawatan dengan baik dibandingkan laki- 324-8.
laki. Keberhasilan perawatan juga tergantung 5. Richmond S., Ikanomou C, William B,
pada kerja sama antara penderita, orang tua Ramel S, Rolfe B, Kurol J. Orthodontic
dan juga operator. treatment standart in public group practice
Tabel 12 menunjukkan bahwa adanya in Sweden. Sweden Dent J. 2001;25: 137-
perbedaan yang bermakna antara penilaian 44.
pada model studi dan model progres. Hal ini 6. Onyeaso, Chukwundi O, Begole EA.
berarti bahwa perawatan yang dilakukan Orthodontic treatment standard in an
selama 18-20 bulan oleh operator mampu accredited graduate orthodontic clinic in
memperbaiki maloklusi yang ada. Perbaikan North America assessed using the Index of
maloklusi yang ada tidak hanya ditunjukkan Complexity, Outcome and Need (ICON).
oleh skor indeks melainkan juga secara Hell Orthod Rev. 2006;9: 23-34.
statistik, yang ditunjukkan oleh hasil uji 7. Rahardjo P, Djokosalamoen S. Buku
Wilcoxon Sign Rank Test dengan tingkat pegangan peranti ortodonti lepasan. Bagian
kemaknaan lebih kecil dari 0,05 (<0,05), yakni Ortodonsi FKG Unair. 2005; p. 2-3.
0,000. 8. Hamlan N, Al-Shraim N. Factors that
influence perceptions of orthodontic

31
Orthodontic Dental Journal Vol. 2 No. 1 Januari-Juni 2011: 26-32

treatment need. Saudi Dental Journal. 10. Fireirra DA. A critique of Index of
2008;20(3):111-20. Compexity, Outcome and Need. 2005:198-
9. Rahardjo P. Ortodonti dasar. Airlangga 304.
University Press. 2009; p.35.

32

You might also like