You are on page 1of 10

Differensiasi Numerik

Nurlita Sari1), Muhammad Alvanjri Ali Almansyah2) , Ade Agung Harnawan3)


Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru, Indonesia

Email korespodensi : nurlitaqq@gmail.com


ABSTRACT− The experiment is titled Numerical Differentiation As well as solving numerical
differentiation equations. In this experiment the problem of numerical differentiation uses three methods,
namely the method of forward difference, backward difference and central difference. in this experiment
using the application code block and wx maxima as a comparison in calculating it manually. Which aims to
calculate the numerical differentiation of a continuous function using forward, backward and central
difference methods and solve numerical differentiation issues. Settlement of differential equations concerns
the initial value issue and problem limit requirement. These problems can be resolved both analytic and
numeric. Analytic solutions provide exact values, while numerically provide an estimate value. However,
some differential equations may not be resolved analytic. One of the most frequent and easy-to-use
numerical methods of calculating the derivation of a function is a different method up. In this method the
domain of a function is partitions over a number of points and an approximate formula for derivatives
obtained from the expansion of the Taylor series in one or more of the partition points. Based on the location
of the partition points used, different methods to be divided into three types, namely the forward difference,
the backward difference, and the difference Center (central difference). In this experiment, the C++ and
WxMaxima programs are used to solve the numerical differentiation issues with forward difference,
backward difference, and central difference. The conclusions that can be drawn from the numerical
differentiation practicum are the student can understand and operate the program regarding numerical
differentiation using the forward, backward and central difference methods. Students can understand and
operate and solve problems regarding numerical differentiation.

KEYWORD : Differentiation; Backward; Central Difference; Forward.

I. PENDAHULUAN yang ada di matematika. Integral merupakan


Persamaan differensial merupakan materi yang termasuk penting dan banyak
persamaan yang menghubungkan suatu penerapan terhadap materi lain. Mempelajari
besaran dengan perubahannya. Persamaan integral butuh perhatian yang kuat dan fokus
differensial dinyatakan sebagai persamaan yang dalam. Namun tidak semua fungsi
yang mengandung suatu besaran dan dapat diintegralkan dengan mudah atau
differensialnya, dan dituliskan dengan : dengan menggunakan aturan yang wajar
digunakan dalam integral. Oleh sebab itu
(1) diperlukan suatu cara lain yang bisa
Persamaan differensial di atas tampaknya memecahkan permasalahan tersebut. Salah
sederhana, tetapi untuk menyelesaikan satu metode yang digunakan adalah metode
persamaan diffrensial di atas bukanlah integrasi numerik (Luknanto, 2001).
sesuatu yang mudah, bahkan dapat dikatakan Persamaan diferensial merupakan gabun-
dengan menggunakan cara analitik, tidak gan dari fungsi yang tidak diketahui dengan
dapat ditemukan penyelesaian. Sehingga turunannya. Persamaan diferensial dibedakan
pemakaian metode-metode pendekatan menjadi beberapa kategori, kategori pertama
dengan metode numerik menjadi suatu adalah persamaan diferensial biasa.
alternatif yang dapat digunakan (Dedy, 2004). Persamaan Diferensial Biasa (PDB)
Integral merupakan salah satu materi merupakan persamaan diferensial yang hanya

1
2 Nurul Hikmah. 1811014220005

memiliki satu variable bebas. Turunan nilainya mengalami perubahan-perubahan


dilambangkan dengan dy/dx atau f’(x) atau y’, berdasarkan waktu (Rinaldi, 2003).
sedangkan fungsi yang tidak diketahui Salah satu metode numerik yang paling
dilambangkan dengan keberadaan variabel sering dan mudah digunakan dalam
terikatnya, sebagai contoh menghitung hampiran turunan suatu fungsi
dy adalah metode beda hingga. Pada metode ini
=x+y (2)
dx domain suatu fungsi dipartisi atas sejumlah
Dari persamaan (2) di atas, maka x adalah titik dan rumus aproksimasi untuk turunan
variabel bebas dan y sebagai variabel terikat. diperoleh dari ekspansi deret Taylor di satu
Berdasarkan turunan tertinggi yang dimiliki, atau lebih titik partisi. Berdasarkan lokasi
PDB dikategorikan menjadi PDB Orde 1yaitu titik-titik partisi yang digunakan, metode
turunan tertingginya adalah turunan pertama, beda hingga dibagi atas tiga jenis, yaitu beda
PDB Orde 2 dengan turunan terting-ginya maju (forward difference), beda mundur
merupakan turunan kedua, begitu juga (backward difference), dan beda pusat
dengan PDB Orde 3 yakni turunan (central difference). Rumus umum beda
tertingginya merupakan turunan ketiga, dan hingga untuk turunan ke-m dengan ketelitian
seterusnya. Kategori persamaan diferensial orde ke-n dapat dibangkitkan dengan suatu
lainnya adalah Persamaan Diferensial Parsial algoritma rekursif (Astuti, 2017).
(PDP), yakni persamaan diferensial yang Metode beda hingga digunakan untuk
memiliki lebih dari satu variabel bebas. memecahkan persamaan differensial biasa
Penyelesaian persamaan diferensial secara numerik, dengan menggunakan deret
menyangkut pada permasalahan nilai awal Taylor yang diputus pada orde tertentu sesuai
dan permasalahan syarat batas. Permasalahan kebutuhan yang ada. Bentuk Umum Deret
ini dapat diselesaikan secara analitik maupun Taylor:
numerik. Penyelesaian secara analitik
memberikan nilai eksak, sedangkan secara
numerik memberikan nilai taksiran. Akan
(3)
tetapi, beberapa persamaan diferensial tidak
Deret Taylor akan memberikan perkiraan
bisa diselesaikan secara analitik. Oleh sebab
suatu fungsi yang benar jika semua deret
itu, para peneliti memperkenalkan beberapa
diperhitungkan. Dalam prakteknya hanya
metode numerik untuk menyelesaikan
beberapa suku saja yang diperhitungkan
persoalan persamaan diferensial (Sihombing
sehingga tidak tepat seperti pada
& Dahlia, 2018).
penyelesaian analitik. Sehingga terdapat
Ada beberapa metode yang dapat
kesalahan (error) yang disebut dengan
digunakan untuk menyelesaikan persamaan
kesalahan pemotongan (truncation error) Rn
differensial, antara lain: metode Euler, metode
yang ditulis:
pendekatan dengan deret Taylor, metode
Ada 3 jenis metode beda hingga dalam
runge-kutta dan metode-metode prediktor-
pendekatan diferensial yaitu:
korektor seperti metode Adam Moulton.
a. Forward Difference (Beda Maju)
Hanya saja metode-metode pendekatan ini
Jika data yang digunakan adalah titik x i
menyebabkan penyelesaian yang dihasilkan
dan xi+1 maka disebut beda maju yang
bukanlah penyelesaian umum dari persamaan
dapat dituliskan dalam bentuk yang sama
differensial, tetapi penyelesaian khusus
dengan deret Taylor yaitu:
dengan nilai awal dan nilai batas yang
ditentukan. Permasalahan persamaan
differensial ini merupakan permasalahan
yang banyak ditemui ketika analisa yang (4)
dilakukan tergantung pada waktu dan
Untuk menghitung diferensial turunan
pertama dapat diturunkan berdasarkan deret
Taylor, yang dapat dituliskan dalam bentuk:

(5)
b. Backward Difference (Beda mundur) (9)
Jika data yang digunakan adalah titik xi
dan xi-1 maka disebut beda mundur yang (Leleury & Tomasouw, 2019).
dapat dituliskan dalam bentuk: Berdasarkan uraian diatas, dapat diambil
tujuan pada percobaan ini. Adapun tujuan
pada percobaan ini adalah menghitung
differensiasi numerik suatu fungsi kontinyu
menggunakan metoda forward, backward
dan central difference. Serta menyelesaikan
persamaan differensiasi numerik.
(6)
Untuk perhitungan differensial pertama II. METODE PENELITIAN
dapat diturunkan berdasarkan deret Percobaan ini dilaksanakan pada hari
Taylor, yang dapat diturunkan berdasar Rabu, 22 April 2020 secara daring melalui
deret Taylor, yang dapat ditulis dalam platform Whatsapp Messenger.Pada
bentuk : praktikum ini digunakan codeblocks dan
Wxmaxima untuk membantu mempermudah
perhitungan. Eksperimen yang dilakukan
(7)
yaitu menghitung turunan fungsi pertama
c. Central Difference (beda pusat) dan kedua dengan metode forward difference,
Jenis beda ketiga ialah beda pusat
backward difference, dan central difference
digunakan jika data yang digunakan dengan menggunakan listing program pada
adalah titik xi+1 dan xi-1. untuk perhitungan
codeblocks dan membandingkannya dengan
differensial turunan pertama dapat WxMaxima.
diturunkan berdasarkan derat Taylor.
A. Algoritma Program
Dengan mengurangi deret Taylor pada - Program Turunan Pertama Metode
persamaan beda maju dengan persamaan
Forward Difference
deret Taylor pada beda mundur, yang 1. Memulai program.
dapat dituliskan dalam bentuk:
2. Memasukkan fungsi #include
<iostream.h>, #include <iomanip.h>,
dan fungsi #include <math.h>.
3. Memasukkan nilai x dan nilai h.
4. Mendifinisikan fungsi f(x) yang
akan di cari nilai turunannya.
5. Mendrfinisikan fungsi turunan f’
eksak (x) sebenarnya dengan
menggunakan f1 = (f(x+h) – f(x))/h.
6. Menampilkan hasil f(x) dan f(x+h).
(8)
7. Menampilkan turunan f(x).
Bila differensialnya sampai orde 2, F′′( xi ),
8. Mengakhiri program.
maka uraian deret Taylor sampai orde 2
kemudian dijumlahkan :
- Program Turunan Kedua

1
4 Nurul Hikmah. 1811014220005

1. Memulai program.
2. Memasukkan fungsi #include
<iostream.h>, #include <iomanip.h>,
dan fungsi #include <math.h>.
3. Memasukkan nilai x dan nilai h.
4. Mendifinisikan f2m dan f2t dengan
f2m = (f(x+2*h)-2*f(x+h)+f(x))/(h*h)
dan f2t =
(f(x+2*h)-2*f(x)+f(x-2*h))/(4*h*h).
5. Menampilkan hasil f(x) maju dan
f(x) tengah.
6. Mengakhiri program.
2. Program Turunan Kedua
B. Flowchart
1. Program Turunan Pertama Metode
Forward Difference

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
Pada tugas eksperimen nomor 1 dilakukan perhitungan derivatif pertama dan kedua pada
titik-titik tabel di modul menggunakan aproksimasi perbedaan maju, mundur dan tengah.
Didapatkan hasilnya seperti berikut:

Data Differensiasi Numerik


0.0
2.0 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7

09:33:42 AM
f(x) = − 2.31 x² + 13.05 x − 18.9106:04:17 AM
02:00:56 AM
09:08:19 PM
03:01:41 PM
06:57:49 AM

Grafik 1. Hubungan x dan f(x)

Tabel 1. Differensiasi numerik 1


Perbedaan Maju Perbedaan Mundur Perbedaan tengah
X
f(x) f’(x) f’’(x) f(x) f’(x) f’’(x) f(x) f’(x) f’’(x)
3,332826 -
2,1 -1,709847 -4,6266 -1,709847 -3,3374533 -1,709847 3,33514 -0,046200
7 4,6265999
2,870166 -
2,2 -1,573823 -4,6266 -1,573823 -2.895613 -1,573823 2,87248 -0,046200
7 4,6265999
2,407506 -
2,3 -1,119214 -4,6266 -1,119214 -2,412133 -1,119214 2,40982 -0,046200
7 4,6265999
1,944846 -
2,4 -0,916014 -4,6266 -0,916014 -1.9494733 -0,916014 1,94716 -0,046200
7 4,6265999
1,482186 -
2,5 -0,747022 -4,6266 -0,747022 -1,4868133 -0,747022 1,4845 -0,046200
7 4,6265999
1,019526 -
2,6 -0,601597 -4,6266 -0,601597 -1,0241533 -0,601597 1,02184 -0,046200
7 4,6265999

Tabel 2. Differensiasi numerik tabel 1 dengan menggunakan WxMaxima


Turunan
x
f(x) f’(x) f’’(x)
2,1 -1,709847 3.335140000000001 −4.6266
2,2 -1,573823 2.872479999999999 −4.6266
2,3 -1,119214 2.409820000000002 −4.6266
2,4 -0,916014 1.94716 −4.6266
2,5 -0,747022 1.484500000000001 −4.6266
2,6 -0,601597 1.021840000000001 −4.6266

Pada tugas eksperimen nomor 2 yaitu menghitung kecepatan mobil pada saat t=0 detik pada
saat t=2,5 detik dan estimasi perlambatan mobil saat t= 2,5 detik. Didapatkan hasil sebagai
berikut:

Y-Values
80
f(x) = − 2.8 x² + 27.51 x + 5.9 Y-Values
60
Polynomial (Y-
40 Values)

20

0
0 1 2 3 4 5 6 7
Grafik 2. Hubungan Jarak terhadap Waktu

- Kecepatan mobil ketika direm ditekan t=0 detik yaitu: 27,5081964 m/s
- Kecepatan mobil pada saat t=2,5 detik yaitu: 13,4901964 m/s
- Perlambatan mobil pada saat t= 2,5 detik yaitu: -5,6071 m/ s2

B.Pembahasan dan kedua dengan metode forward difference,


Praktikum ini bertujuan menghitung backward difference, dan central difference
differensiasi numerik suatu fungsi kontinyu dengan menggunakan listing program pada
menggunakan metode forward, backward codeblocks dan membandingkannya dengan
dan central difference dan menyelesaikan WxMaxima.
persoalan differensiasi numerik. Pada Dalam praktikum ini dilakukan dua
praktikum ini digunakan codeblocks dan tugas eksperimen dimana tugas eksperimen
Wxmaxima untuk membantu mempermudah pertama adalah mwnghitung derivatif
perhitungan. Eksperimen yang dilakukan pertama dan derivatif kedua pada titik-titik
yaitu menghitung turunan fungsi pertama tabel 7 dan 8 pada modul dengan

1
6 Nurul Hikmah. 1811014220005

menggunakan aproksimasi perbedaan maju, kebutuhan yang ada. Pada metode ini
mundur dan tengah. Pertama, data pada tabel domain suatu fungsi dipartisi atas
yaitu x dan f(x) kita plotkan terlebih dahulu sejumlah titik dan rumus aproksimasi
menjadi sebuah grafik dalam Ms. Excel untuk untuk turunan diperoleh dari ekspansi
mendapatkan persamaannya. Didapatkan deret Taylor di satu atau lebih titik
persamaannya yaitu y = -2,3133x2 + 13,051x - partisi. Berdasarkan lokasi titik-titik
18,905. Kemudian, persamaan y akan dihitung partisi yang digunakan, metode beda
dengan program, sehingga data-data untuk hingga dibagi atas tiga jenis, yaitu
turunan pertama dan kedua didapatkan beda maju (forward difference), beda
seperti terlihat pada tabel. mundur (backward difference), dan
Tugas eksperimen nomor 2 yaitu beda pusat (central difference)
kecepatan mobil pada saat t=0 detik pada saat 2. Dengan menggunakan metode beda
t=2,5 detik dan estimasi perlambatan mobil hingga tersebut dapat diselesaikan
saat t= 2,5 detik berdasarkan data pada tabel 9 persoalan differensiasi numerik seperti
yaitu hubungan jarak terhadap waktu perhitungan kecepatan atau
kecepatan mobil tersebut. Persamaan yang perlambatan sebuah mobil yang
didapat dari plot data pada tabel tersebut diketahui jarak dan waktunya.
yaitu y = -2.8036x2 + 27.511x + 5.9. Untuk
V. UCAPAN TERIMA KASIH
mencari kecepatan kita ketahui bahwa
Terima kasih kepada dosen pengampu,
kecepatan adalah turunan pertama dari jarak
asisten praktikum dan teman-teman yang
per waktu. Hasil kecepatan yang didapat saat
sudah membantu dalam melaksanakan
t = 0s adalah 27,5081964 m/s dan untuk t=2,5s
percobaan ini.
adalah 13,4901964 m/s. Terakhir untuk
percepatan, maka percepatan pada saat t=2,5s
VI. DAFTAR PUSTAKA
adalah -5,6071 m/ s2. Astuti, W. (2017). Pembuktian bentuk tutup
Salah satu metode numerik yang paling rumus beda maju berdasarkan deret
sering dan mudah digunakan dalam taylor. Jurnal Matematika UNAND, 6(1),
menghitung hampiran turunan suatu fungsi 168–176.
adalah metode beda hingga. Pada metode ini Dedy, A. (2004). Metode Numerik. Yogyakarta:
domain suatu fungsi dipartisi atas sejumlah Teknik Elektronika UGM.
titik dan rumus aproksimasi untuk turunan Leleury, Z. A., & Tomasouw, B. P. (2019).
diperoleh dari ekspansi deret Taylor di satu Simulasi Model Matematika Dispersi
atau lebih titik partisi. Berdasarkan lokasi Larutan Limbah Pada Saluran Air. Zeta -
titik-titik partisi yang digunakan, metode Math Journal, 4(2), 28–33.
beda hingga dibagi atas tiga jenis, yaitu beda https://doi.org/10.31102/zeta.2019.4.2.28-
maju (forward difference), beda mundur 33
(backward difference), dan beda pusat Luknanto, D. (2001). Metoda Numerik.
(central difference). Yogyakarta: UGM.
Rinaldi, M. (2003). Metode Numerik. Bandung:
IV. KESIMPULAN Teknik Informatika.
Kesimpulan yang dapat diambil dari Sihombing, S. C., & Dahlia, A. (2018).
percobaan ini adalah : Penyelesaian Persamaan Diferensial
1. Metode beda hingga digunakan untuk Linier Orde 1 dan 2 disertai Nilai Awal
memecahkan persamaan differensial dengan Menggunakan Metode Runge
biasa secara numerik, dengan Kutta Orde Lima Butcher dan Felhberg
menggunakan deret Taylor yang (RKF45). Jurnal Matematika Integratif,
diputus pada orde tertentu sesuai 14(1), 51–60.
https://doi.org/10.24198/jmi.v14.n1.15953.
51-60

1
8 Nurul Hikmah. 1811014220005

LAMPIRAN
a. Listing Program
1. Listing Program Turunan Pertama
Metode Forward Difference
#include <iostream>
#include<iomanip>
#include <math.h>
double f(double x){
return -2.8036*x*x + 27.511*x + 5.9;
}
using namespace std;

int main()
{
double x, h,f1,f2,f3;
int n;
cout<<"x= ";
cin>>x;
cout<<"h= ";
cin>>h;
f1=(f(x+h)-f(x))/h;
cout<<setiosflags(ios::fixed)<<setprecisi
on(10);
cout<<"f(x)= "<<f(x)<<endl;
cout<<"f(x+h)= "<<f(x+h)<<endl;
cout<<"turunan f(x)= "<<f1<<endl;
}

2.Listing Program Turunan Kedua


#include <iostream>
#include<iomanip>
#include <math.h>
double f(double x){
return //-2.8036*x*x + 27.511*x + 5.9;
}
using namespace std;

int main()
{
double x, h,f2m,f2t,f2mu;
int n;
cout<<"x= ";
cin>>x;
cout<<"h= ";
cin>>h;
f2m=(f(x+2*h)-2*f(x+h)+f(x))/(h*h);
f2t=(f(x+2*h)-2*f(x)+f(x-2*h))/(4*h*h);
f2mu=(f(x)-2*f(x-h)+f(x-2*h))/(h*h);
cout<<setiosflags(ios::fixed)<<setprecision(
10);
cout<<"f(x)maju= "<<f2m <<endl; c. Menggunakan wxmaxima
cout<<"f(x)tengah= "<<f2t <<endl;
cout<<"f(x)mundur= "<<f2mu <<endl;
}

b. Hasil Komputasi
Tugas eksperimen nomor 1
a. Turunan Pertama

Tugas Eksperimen nomor 2


a. Dengan menggunakan program C++

b. Dengan menggunakan WxMaxima

b. Turunan kedua

1
10 Nurul Hikmah. 1811014220005

You might also like