You are on page 1of 13

i

SUSUNAN REDAKSI

Editor in Chief
Widyasri Prananingrum

Executive Editor
Noengki Prameswari

Duty Editor
Agni Febrina Pargaputri, Dian Damaiyanti, Fitria Rahmitasari,
Widyastuti, Arya Barahmanta, Meinar Nur Ashrin,
Anne Agustina Suwargiani, Anis Irmawati, Nunuk Purwanti

Editorial Staff and Administrator


Carissa Endianasari, Fitri Puji Rahayu

Peer Review
Udijanto Tedjosasongko, Son mee kyoung, Eha Renwi Astuti,
Syamsulina Revianti, Rima Parwatisari, Arifzan Razak, Sarianoferni,
Dian Mulawarmanti, Mei Syafriadi, Soetjipto

Jurnal Kedokteran Gigi diterbitkan setiap bulan Februari dan Agustus oleh
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah.

ALAMAT REDAKSI
Cp. Carissa Endianasari
Fakultas Kedokteran Gigi-Universitas Hang Tuah
Jl. Arief Rahman Hakim 150 Surabaya
Telp. 031-5945864, 5945894 psw 219/220 Fax. 031-5946261
E-mail: journal.denta@hangtuah.ac.id / jurnal.denta@gmail.com
http://journal-denta.hangtuah.ac.id/

i
Vol. 12 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1907-5987

Vol. 12 No. 1 Februari 2018


______________________________________________________
ISSN : 1907-5987

DAFTAR ISI

Susunan Redaksi
Daftar Isi

Effect Of Immersion Resin Acrylic Heat Cured On Sargassum ilicifolium as a 1


Denture Cleanser Towards To Hardness Surface
Ajeng Erlinda Muchtar, Widaningsih, Anindita Apsari

Effectivity of Stichopus hermanii Supplementation to Prevent Oral 9


Candidiasis on Rats
Paramita Devi Oktaviani, Endah Wahjuningsih, Dwi Andriani

Influence Of Brand Attributes to Brand Awareness in Nala Husada Dental 16


Hospital
Ghita Hadi Hollanda, Aulia Dwi Maharani

Inhibition Effect Extract Stolephorus insularis as a Antimicroba in 22


Staphylococcus aereus Bacteria
Ayulistya Paramita Sutarto, Yulie Emilda Akhwan

Osteoblast Number in Tension Area by Giving Propolis Extract As 28


Orthodontic Relaps Prevention
Budi Handayani, Arya Brahmanta

The Comparison of Ostecytein the Pressure area and Tension area on Tooth 34
Movement Because of Hyperbaric Oxygen Therapy
Muhammad Faizal Winaris, Arya Brahmanta, Pambudi Raharjo

The Cytotoxicity of Daruju Mangrove (Acanthus ilicifolius) Leaf Extract as 44


Root Canal Irrigation
Ratna Putri, Twi Agnita Cevanti, Henu Sumekar

ii
Vol. 12 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1907-5987

Vol. 12 No. 1 Februari 2018


______________________________________________________
ISSN : 1907-5987

DAFTAR ISI

The Difference of Impact Strength in Acrylic Resin Self-Cured with the


51
Addition of Zirconium Dioxide (ZrO2) Nanoparticles
Annete Juwita, Widaningsih, Puguh Bayu Prabowo

The Effective Difference Application of Chitosan Gel with Different


Molecular Weight and Aloe vera on The Density of Collagen Fibers in 60
Wound Healing of Traumatic Ulcer
Michelle Suhartono, Sularsih, Nafi’ah

The Effect of Brown Algae Sargassum sp. Extract Towards The Amount
of Macrophages in The Healing Process of Traumatic Ulcer 72
Annisa Rahmawati, Agni Febrina Pargaputri, Isidora Karsini S

iii
Vol. 12 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1907-5987

RESEARCH ARTICLE

Perbedaan Kekuatan Impak Pada Bahan Resin Akrilik


Self Cured dengan Penambahan Zirconium Dioxide (Zro2)
Nanopartikel

(The Difference of Impact Strength in Acrylic Resin Self-Cured


with the Addition of Zirconium Dioxide (ZrO2) Nanoparticles)
Annete Juwita*, Widaningsih**, Puguh Bayu Prabowo***
*Sarjana Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah
**Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah
***Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah

ABSTRACT

Background: Self-cured acrylic resin is a material used for repairing broken and fractured
dentures. Zirconium dioxide (ZrO2) is a reinforcing material that is being developed as an
additive to the acrylic resin. Purpose: to determine the effect of zirconium dioxide (ZrO2)
addition on self-cured acrylic resin on impact strength. Material and Methods: This study was
a true experimental laboratory study with the design of a post-test only control group design,
using 24 pieces of self-cured acrylic resin measuring 65 x 10 x 2.5 mm divided into 4 groups
with and without zirconium addition dioxide (ZrO2) nanoparticles. Zirconium dioxide (ZrO2)
nanoparticles were silanized first by mixing the silane coupling agent. Furthermore, the impact
strength was tested on the plate. The data obtained were analyzed using the One Way ANOVA
test. Results: there were significant differences in the impact strength between the groups with
a significance value of 0,000 (p <0.05). Conclusion: there was a difference in the increase of
impact strength in acrylic resin self-cured with the addition of ZrO2 nanoparticles
concentrations of 3%, 5%, and 7%.

Key words: Self cured acrylic resin, zirconium dioxide, impact strength

Correspondence: Widaningsih, Department of Prosthodonti, Faculty of Dentistry, Hang Tuah


University, Arif Rahman Hakim 150, Sukolilo, Surabaya, Phone 0818312757, Email:
widaningsih2008@yahoo.com

51
Vol. 12 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1907-5987

ABSTRAK

Latar Belakang : Resin akrilik self cured merupakan bahan yang digunakan untuk reparasi
gigi tiruan yang mengalami patah dan fraktur. Zirconium dioxide (ZrO2) merupakan bahan
penguat yang sedang dikembangkan sebagai bahan tambahan pada resin akrilik. Tujuan :
untuk mengetahui pengaruh penambahan zirconium dioxide (ZrO2) pada bahan resin akrilik
self cured terhadap kekuatan impak. Bahan dan Metode : Penelitian ini merupakan penelitian
true eksperimental laboratoris dengan rancangan the post test only control group design,
dengan menggunakan lempeng resin akrilik self cured sebanyak 24 buah berukuran 65 x 10 x
2,5 mm yang dibagi menjadi 4 kelompok dengan dan tanpa penambahan zirconium dioxide
(ZrO2) nanopartikel. Zirconium dioxide (ZrO2) nanopartikel dilakukan silanisasi terlebih
dahulu dengan mencampurkan silane coupling agent. Selanjutnya dilakukan uji kekuatan
impak pada lempeng tersebut. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji One Way
ANOVA. Hasil : terdapat perbedaan kekuatan impak yang signifikan antar kelompok dengan
nilai signifikansi 0,000 (p<0,05). Simpulan : terdapat perbedaan peningkatan kekuatan impak
pada bahan resin akrilik self cured dengan penambahan ZrO2 nanopartikel konsentrasi 3%,
5%, dan 7%.

Kata kunci: Resin akrilik self cured, zirconium dioxide, kekuatan impak

Korespondensi: Widaningsih, Departemen Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi,


Universitas Hang Tuah, Arif Rahman Hakim 150, Sukolilo, Surabaya, Telp 0818312757,
Email: widaningsih2008@yahoo.com

PENDAHULUAN metacrylate (MMA) monomer akan


terhubung dan membentuk ikatan
Gigi tiruan merupakan alat panjang polimer.
pengganti gigi yang hilang dalam Berdasarkan cara
memperbaiki fungsi pengunyahan, polimerisasinya, resin akrilik terbagi
berbicara, estetika, menjaga kesehatan menjadi 4 yaitu resin akrilik heat cured,
jaringan periodontal, serta mencegah resin akrilik self cured, resin akrilik
kerusakan struktur dalam rongga mulut. visible light cured, dan resin akrilik
Basis gigi tiruan adalah bagian gigi microwave cured. Resin akrilik sebagai
tiruan yang berkontak langsung dengan bahan basis gigi tiruan memiliki
jaringan lunak baik rahang atas maupun kelebihan dan kekurangan.3,4,5
rahang bawah dan tempat melekatnya Kekurangan dari resin akrilik
elemen gigi.1,2 seperti porositas dan tingkat kekasaran
Bahan gigi triuan 95% terbuat permukaan yang tinggi dapat
dari bahan resin akrilik. Dalam bidang menyebabkan fraktur pada gigi tiruan.
kedokteran gigi, resin akrilik memiliki Fraktur pada gigi tiruan sering terjadi
dua kelompok yaitu turunan asam pada bagian midline plat gigi tiruan
akrilik dan asam metakrilik yang rahang atas dan pada bagian
berpolimerisasi tambahan dengan cara sambungan bahan gigi tiruan yang baru
yang sama. Pembentukan resin akrilik dan lama.6,7
terjadi ketika tercampurnya monomer Fraktur gigi tiruan juga dapat
dan polimer serta terjadinya proses disebabkan oleh kesalahan operator
polimerisasi sampai terbentuk PMMA. dalam pembuatan dan manipulasi resin
PMMA yang tersusun dari methyl akrilik. Ratio fraktur antara gigi tiruan

52
Vol. 12 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1907-5987

rahang atas dan rahang bawah adalah konduktifitas termal yang rendah,
2:1. Bahan resin akrilik self cured kekuatan termal yang baik, dan tahan
adalah bahan yang sering digunakan korosi.
untuk memperbaiki fraktur atau patah Nanopartikel ZrO2 memiliki sifat
gigi tiruan, karena membutuhkan waktu hidrofilik, sedangkan polimer resin
yang singkat dan dalam sekali akrilik bersifat hidrofobik. Hal ini dapat
kunjungan. Kriteria perbaikan protesa mengakibatkan tidak menyatunya
yang baik adalah kekuatan yang partikel-patikel karena terdapat
memadai, warna yang sama dengan perbedaan energi permukaan. Bahan
bahan asal, akurasi dimensi yang baik, silane coupling agent dibutuhkan untuk
dan mengembalikan kekuatan asal menyatukan kedua bahan. Silane
protesa agar tidak fraktur di kemudian coupling agent dapat merubah
hari.8,9 permukaan penguat menjadi bersifat
Resin akrilik self cured juga hidrofobik sehingga dapat menyatu
dapat digunakan sebagai bahan dalam dengan baik pada polimer.13,14,15
pembuatan sendok cetak khusus dan Berdasarkan latar belakang
peranti ortodonti lepasan karena tersebut, penulis ingin melakukan
sifatnya yang biokompatibel dan penelitian ini yang dimaksudkan untuk
mudah dimanipulasi. Keunggulan dari mengetahui pengaruh penambahan
resin akrilik self cured adalah ZrO2 nanopartikel yang sudah
keakuratan dimensi yang baik, bentuk disilanisasi dengan silane coupling
yang stabil, working time yang singkat, agent terhadap kekuatan impak bahan
sifat konsistensi yang optimum dan resin akrilik self cured.
mudah dilakukan deflasking.
Kekurangan dari resin akrilik self cured
adalah kestabilan warna yang kurang, BAHAN DAN METODE
derajat polimerisasi yang tidak
sempurna, besar molekul material yang Penelitian yang digunakan adalah
lebih rendah, porositas yang besar dan penelitian trues experimental
besarnya jumlah monomer sisa. laboratoris dengan menggunakan
Sehingga menyebabkan resin akrilik rancangan post test only control group
self cured mudah patah kembali apabila design. Unit eksperimen pada
digunakan sebagai bahan penelitian ini adalah lempeng akrilik
reparasi. 4,10,11,12 jenis self cured dengan ukuran 65 mm
Zirconium dioxide (ZrO2) x 10 mm x 2,5 mm dengan kriteria
merupakan bahan yang sedang sampel permukaan halus dan rata, tidak
dikembangkan sebagai bahan tambahan porus, dan ukuran lempeng sama.
pada resin akrilik. Serbuk nanopartikel Subyek dalam penelitian ini
ZrO2 dipilih untuk memperbaiki dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri
kekurangan yang dimiliki resin akrilik, dari kelompok kontrol tanpa
sehingga menjadi bahan biokompatibel penambahan ZrO2 nanopartikel,
yang memiliki ketahanan terhadap kelompok perlakuan 1 penambahan
fraktur yang tinggi. Selain itu ZrO2 ZrO2 nanopartikel konsentrasi 3%,
memiliki kelebihan lain dibandingkan kelompok perlakuan 2 penambahan
bahan penguat lainnya yaitu tahan ZrO2 nanopartikel konsentrasi 5%, dan
terhadap abrasi, tidak memiliki sifat kelompok perlakuan 3 penambahan
toksik, tidak menghantarkan listrik, ZrO2 nanopartikel konsentrasi 7%.

53
Vol. 12 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1907-5987

Nanopartikel ZrO2 terlebih selama 3 menit untuk memecah partikel


dahulu dilakukan silanisasi untuk yang menggumpal.
meningkatkan adhesi antara Pembuatan sampel diawali
nanopartikel ZrO2 dengan resin akrilik dengan menyiapkan mold berukuran 65
self cured dengan cara 30 gr mm x 10 mm x 2,5 mm didalam kuvet.
nanopartikel ZrO2 dimasukkan ke Pada pembuatan sampel resin akrilik
dalam tabung erlenmeyer yang berisi self cured tanpa penambahan ZrO2,
200 ml etanol murni yang digunakan dilakukan pengukuran polimer dan
sebagai pelarut. Selanjutnya tabung monomer resin akrilik self cured
erlenmeyer dimasukkan ke dalam dengan perbandingan 12 gr : 6 ml. Lalu
sonikator pada temperatur ruang memasukkan polimer dan monomer
selama 20 menit. kedalam pot porselen. Kemudian
Kemudian digetarkan selama 20 polimer dan monomer diaduk hingga
menit pada suhu ruang menggunakan homogen, ditunggu hingga fase dough
magnetic stirrer sehingga nanopartikel stage.
ZrO2 dan etanol tercampur homogen. Pada pembuatan sampel resin
Setelah itu, larutan ditambahkan silane akrilik self cured dengan penambahan
coupling agent sebanyak 1,5 ml (5% nanopartikel ZrO2 konsentrasi 3%,
dari nanopartikel ZrO2) ke dalam nanopartikel ZrO2 yang telah
campuran nanopartikel ZrO2 dan etanol disilanisasi ditimbang sebanyak 0,54 gr
menggunakan syringe steril kemudian untuk 1 buah kuvet yang terdiri dari 3
getarkan dengan getaran 250 rpm mold sampel kekuatan impak.
selama 60 menit. Perhitungan tersebut setara dengan 3%
Campuran dituangkan dalam dari total berat polimer dan monomer.
wadah tertutup dan dibiarkan selama 2 Maka perbandingan ZrO2 : polimer :
hari pada suhu ruang agar zat yang monomer untuk pengisian 3 mold
dilarutkan silane coupling agent dapat adalah 0,54 gr : 11,46 gr : 6 ml.
meresap sempurna pada permukaan Nanopartikel ZrO2, polimer dan
ZrO2. Etanol yang tercampur pada monomer diaduk pada pot porselen
nanopartikel ZrO2 diuapkan dengan hingga homogen.
menggunakan rotary evaporator Pada pembuatan sampel resin
dengan suhu 60°C dan kecepatan 150 akrilik self cured dengan penambahan
rpm selama 30 menit untuk nanopartikel ZrO2 konsentrasi 5%,
memisahkan pelarut etanol dan nanopartikel ZrO2 yang telah
campuran silane coupling agent yang disilanisasi ditimbang sebanyak 0,9 gr
telah menyatu dengan ZrO2. untuk 1 buah kuvet yang terdiri dari 3
Kemudian digunakan alat mold sampel kekuatan impak.
vacuum buchner untuk menghilangkan Perhitungan tersebut setara dengan 5%
sisa etanol dan silane coupling agent dari total berat polimer dan monomer.
yang tersisa. Selanjutnya nanopartikel Maka perbandingan ZrO2 : polimer :
ZrO2 yang sudah di silanisasi monomer untuk pengisian 3 mold
dikeringkan di dalam oven suhu 60°C adalah 0,9 gr : 11,1 gr : 6 ml.
selama 20 jam, kemudian dikeluarkan Nanopartikel ZrO2, polimer dan
dari oven. Selanjutnya nanopartikel monomer diaduk pada pot porselen
ZrO2 diproses menggunakan alat hingga homogen.
sonikator dengan kecepatan 250 rpm Pada pembuatan resin akrilik self
cured dengan penambahan

54
Vol. 12 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1907-5987

nanopartikel ZrO2 konsentrasi 7%, posisi jarum petunjuk skala pada posisi
nanopartikel ZrO2 yang telah nol. Bandul dilepas, sehingga memukul
disilanisasi ditimbang sebanyak 1,26 gr sampel akrilik. Setelah memukul
untuk 1 buah kuvet yang terdiri dari 3 sampel akrilik, bandul masih akan
mold sampel kekuatan impak. berayun setinggi h1 atau sebesar sudut
Perhitungan tersebut setara dengan 7% 𝛽 (amati dan catat sudut 𝛽).
dari total berat polimer dan monomer. Hasil perhitungan kekuatan
Maka perbandingan ZrO2 : polimer : impak dilanjutkan dengan analisi data
monomer untuk pengisian 3 mold menggunakan SPSS 25.0.
adalah 1,26 gr : 10,74 gr : 6 ml.
Nanopartikel ZrO2, polimer dan
monomer diaduk pada pot porselen HASIL
hingga homogen.
Kemudian ditunggu hingga fase Data yang diperoleh dari hasil
dough stage, lalu memasukkan adonan penelitian dan dianalisis secara
resin akrilik self cured kedalam mold. deskriptis.
Meletakkan plastik cellophane yang
sudah diberi air diatas kuvet bawah lalu Tabel 1. Rerata dan standar deviasi
menutup dengan kuvet atas. Kuvet uji kekuatan impak pada setiap
dipres selama 5 menit, kemudian kelompok perlakuan.
mengeluarkan kuvet dari press kuvet. Kelompok N Rerata ± Standar
Kuvet dibuka dan sampel dikeluarkan Deviasi
dari kuvet.
Bagian sampel resin akrilik self K 6 3,3667 ± 0,05888
cured yang tajam dirapikan dengan P1 6 3,4867 ± 0,03011
menggunakan bur fraser kemudian P2 6 3,4400 ± 0,02530
dihaluskan dengan menggunakan
kertas pasir secara berurutan dari nomer P3 6 3,4067 ± 0,03011
100 dilanjutkan nomer 500 kemudian
nomer 1500. Pemolesan dilakukan
dengan menggunakan bur feltcone yang
diberi pumice dan bur brush yang
diberi kryet.
Pengukuran kekuatan impak Gambar 1. Grafik rerata perhitungan
dilakukan dengan menggunakan alat kekuatan impak pada setiap kelompok
mini impact tester type KRY pada suhu perlakuan
ruang 25℃. Metode yang digunakan
merupakan gabungan antara metode Menunjukkan bahwa kelompok
Charpy dan Izod yaitu dengan P1 yaitu kelompok perlakuan
meletakkan bahan uji secara horizontal penambahan ZrO2 konsentrasi 3% pada
dengan arah pukulan searah bahan uji resin akrilik self cured memiliki
dengan salah satu ujungnya di kekuatan impak yang paling besar
cengkram. dibandingkan dengan kelompok
Sampel akrilik diletakkan pada kontrol dan kelompok perlakuan
dasar (anvil), bandul atau beban dengan penambahan ZrO2 konsentrasi
diletakkan setinggi h atau sebesar sudut 5% dan 7%.
𝛼 (sudut 𝛼 diambil 90°). Kemudian atur

55
Vol. 12 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1907-5987

tanpa penambahan ZrO2 menggunakan


uji One Way Anova.

Tabel 4. Hasil uji statistik One Way ANOVA


F Sig
Kekuatan 10,495 0,000
Impak

Hasil uji statistik One Way


ANOVA didapatkan nilai signifikan
adalah 0,000 yang berarti lebih kecil
Tabel 2. Hasil uji normalitas dengan dari 0,05 (p<0,05), maka dapat
Shapiro-Wilk disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
Kelompok N Shapiro- Sig kekuatan impak yang bermakna antar
Wilk kelompok. Untuk melihat perbedaan
K 6 0,958 0,804
kekuatan impak antar kelompok maka
P1 6 0,866 0,212
6 0,827 0,101
dilanjutkan dengan uji LSD.
P2
P3 6 0,866 0,212
Keterangan : p>0,05 Tabel 5. Hasil uji LSD
Kelompok P1 P2 P3

Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk K 0,000 0,004 0,087


didapatkan distribusi data dari semua P1 0,049 0,002
kelompok data terdistribusi normal
P2 0,149
dengan nilai signifikansi lebih dari 0,05
(p>0,05) sehingga dilanjutkan dengan
uji parametrik untuk menguji kekuatan Hasil uji LSD dapat diketahui
impak pada bahan resin akrilik self bahwa kelompok K dengan kelompok
cured dengan penambahan ZrO2 P1 dan kelompok P2, serta kelompok
nanopartikel yaitu dengan uji One Way P1 dengan kelompok P2 dan kelompok
Anova. P3 memiliki perbedaan bermakna.
Namun kelompok yang paling
memiliki perbedaan kekuatan impak
dengan dan tanpa penambahan ZrO2
Tabel 3. Hasil Homogenitas varians pada resin akrilik self cured adalah
dengan Levene Test kelompok K dengan kelompok P1.

Uji Levene Sig


PEMBAHASAN
2,600 0,081
Penelitian ini meneliti tentang
Hasil uji homogenitas kekuatan impak resin akrilik self cured
menunjukkan bahwa signifikansi dengan penambahan ZrO2
semua kelompok lebih dari 0,05 nanopartikel. ZrO2 nanopartikel dalam
sehingga memenuhi syarat untuk penelitian ini dilakukan silanisasi
dilakukan uji beda kekuatan impak terlebih dahulu dengan silane coupling
resin akrilik self cured dengan dan agent agar ZrO2 dapat menyatu dengan
resin akrilik self cured.15

56
Vol. 12 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1907-5987

Penelitian dilakukan Pada penelitian ini, antara


menggunakan sampel plat akrilik dari kelompok P1 dengan P2 dan P3
resin akrilik self cured tanpa diberi memiliki perbedaan bermakna
tambahan ZrO2 nanopartikel disebabkan karena penambahan ZrO2
(kelompok kontrol) dan resin akrilik menyebabkan distribusi dari ZrO2
self cured dengan penambahan ZrO2 nanopartikel tersebut memasuki dan
nanopartikel. Konsentrasi ZrO2 mengisi ruang antara rantai
nanopartikel yang ditambahkan pada makromolekul linear dari polimer resin
resin akrilik self cured adalah 3%, 5% akrilik self cured. Pergerakan
dan 7% sesuai dengan penelitian segmental makromolekul juga menjadi
Hameed dkk (2015). Pada penelitian terbatas sehingga distribusi ZrO2
tersebut digunakan resin akrilik heat nanopartikel menjadi lebih efektif dan
cured dengan penambahan ZrO2 akhirnya kekuatan dan kekakuan bahan
nanopartikel konsentrasi 3%, 5% dan menjadi meningkat dan tidak mudah
7%. patah atau fraktur.16,17,18
Pada penelitian ini didapatkan Pada tabel 5. terdapat kelompok
hasil analisis statistik pada tabel 1. yang tidak memiliki perbedaan
menunjukkan rerata dan standar deviasi kekuatan impak yang bermakna yaitu
kekuatan impak semakin menurun antara kelompok resin akrilik self cured
dengan bertambahnya konsentrasi ZrO2 dengan penambahan ZrO2 nanopartikel
yang di tambahkan. Rerata kekuatan konsentrasi 7% (Kelompok P3) dengan
impak pada resin akrilik self cured kelompok resin akrilik self cured tanpa
tanpa penambahan ZrO2 memiliki nilai penambahan ZrO2 (Kelompok K) dan
rerata terendah dibandingkan dengan kelompok resin akrilik self cured
resin akrilik self cured dengan dengan penambahan ZrO2 nanopartikel
penambahan ZrO2 nanopartikel konsentrasi 5% (Kelompok P2). Hal ini
konsentrasi 3%, 5% dan 7%. disebabkan karena penambahan ZrO2
Sedangkan nilai rerata kekuatan impak nanopartikel yang terlalu banyak dapat
tertinggi terdapat pada resin akrilik self menyebabkan defek pada bahan
cured dengan penambahan ZrO2 sehingga menurunkan kekuatan dari
konsentrasi 3%, sedangkan yang paling bahan tersebut. Pengendapan partikel-
rendah adalah resin akrilik self cured partikel ZrO2 pada matriks polimer dan
tanpa penambahan ZrO2. penambahan ZrO2 nanopartikel yang
Pada penelitian ini, antara berlebih ketika mencapai titik jenuh
kelompok K dengan P1 dan P2 dalam matriks dapat menyebabkan
memiliki perbedaan bermakna gangguan dalam kontinuitas pada
disebabkan karena transfer beban matriks resin.14,16,19
antara ZrO2 nanopartikel dengan Penurunan kekuatan juga dapat
matriks polimer saat dilakukan aplikasi disebabkan karena efek dari
beban. Kekuatan pergeseran transformasi fase tetragonal-ke-
permukaan yang tinggi antara ZrO2 monoklinik dari ZrO2 yang terjadi pada
nanopartikel dan matriks polimer yang saat fase transisi martensit akibat dari
disebabkan pembentukan cross-link induksi termal atau aplikasi stress.
atau ikatan supra molekuler yang Perluasan volume ZrO2 pada fase
menutupi ZrO2 nanopartikel sehingga transformasi ini menyebabkan
dapat mencegah perluasan.16,17 terjadinya cracking pada permukaan
polimer. Fase transisi martensit

57
Vol. 12 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1907-5987

memiliki sifat yang lunak dan ulet Ada perbedaan peningkatan


sehingga saat terjadi induksi sehingga kekuatan impak pada bahan resin
dapat terjadi suatu kecacatan atau akrilik self cured dengan penambahan
defek.20,21 ZrO2 nanopartikel konsentrasi 3%, 5%,
Hal lain yang juga dapat dan 7%. Kekuatan impak paling tinggi
mempengaruhi kekuatan impak adalah adalah resin akrilik self cured dengan
pengadukan polimer dan monomer penambahan ZrO2 nanopartikel
yang dilakukan secara manual dapat konsentrasi 3%.
menyebabkan perbedaan kecepatan
pengadukan. Teknik pengadukan yang
dilakukan secara manual dapat DAFTAR PUSTAKA
menyebabkan udara terperangkap
1. Dama C, Soelioangan S, Tumewu E.
didalam matriks resin akrilik sehingga Pengaruh Perendaman Plat Resin Akrilik
dapat terjadi penurunan kekuatan dalam Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum
impak akibat terjadinya porus pada burmanii) terhadap Jumlah Blastospora
resin akrilik.22 Candida Albicans. Jurnal e-Gigi (eG).
2013;1(2):5-1.
Penelitian Gad dkk (2016) 2. Anusavice KJ, Shen C, dan Rawls HR.
mengatakan bahwa penambahan ZrO2 Phillips Science of Dental Material, 12th ed.
nanopartikel konsentrasi 7% dalam Philadelphia: W.B. Saunders Co.;2013. p.
resin akrilik self cured memiliki 43-724.
3. Craig GR. Dental Materials: Propeties and
kekuatan flexural yang paling tinggi Manipulation. 8th Ed; 2004. p. 186-200.
dibandingkan dengan penambahan 4. Anusavice KJ. Phillips’ Science of Dental
ZrO2 nanopartikel konsentrasi 3% dan Materials. 10th Ed. New Delhi: Elvesier;
2004. p. 9-75, 85-92,62-155, 6-164, 6-734.
5%. Hal ini membuktikan bahwa
5. Hatrick CD, Eakle WS, Bird WF. Dental
penambahan ZrO2 nanopartikel Material Clinical Applications for Dental
konsentrasi 7% memiliki sifat resilient Assistants and Dental Hygienist, 2nd ed.
yang baik sehingga saat denture Missouri: Elsevier, Saunders; 2011. p. 23-
217.
digunakan oleh penderita dapat 6. Irfandy, Dharmautama M, Damayanti I.
mengurangi kemungkinan terjadinya Stabilitas Warna Basis Akrilik Gigi Tiruan
resorpsi tulang. Lepasan setelah Pembersihan dengan
Pada penelitian ini penambahan Ekstrak dan Infusa Bunga Rosella. Journal
of Dentomaxillofacial. 2014; 13(1):38-42.
ZrO2 nanopartikel dapat meningkatkan 7. Budiharjo A, Wahyuningtyas E, Sugiatno E.
kekuatan impak resin akrilik self cured. Pengaruh Lama Pemanasan Pasca
Pada penambahan ZrO2 nanopartikel Polimerisasi dengan Microwave terhadap
konsentrasi 3% pada resin akrilik self Monomer Sisa dan Kekuatan Transversa
pada Reparasi Plat Gigi Tiruan Resin
cured memperoleh hasil peningkatan Akrilik. J Ked Gi. 2014;5(2): 13-1.
kekuatan impak tertinggi. Sehingga 8. Agarwal M, Nayak A, Hallikerimath RB. A
dengan penambahan konsentrasi 3% Study to Evaluate the Transverse Strength of
ZrO2 nanopartikel dapat meningkatkan Repaired Acrylic Denture Resins with
Conventional Heat-Cured,
daya tahan dari bahan reparasi resin Autopolymerizing and Microwave-Cured
akrilik self cured terhadap terjadinya Resins: An in vitro study. J Indian
fraktur atau patah. Prosthodont Soc. 2008;8: 41-36.
9. Arundati R, Patil NP. An Investigation into
the Transverse and Impact Strength of a
New Indegenious High-Impact Denture
SIMPULAN Base Resin, DPI-tuff and its Comparison
with Most Commonly Used Two Denture
Base Resins. J Indian Prothodont Soc.
2006;6(3):133-8.

58
Vol. 12 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1907-5987

10. Powers JM, Wataha JC. Dental Materials Properties of Autoclave Processed Heat
Propertiesand Manipulation. 9th Ed. Cure Acrylic Denture Base Material. J Bagh
Missouri: Mosby Elsevier;2008. p. 93-286, College Dent. 2015;27(1): 39-32.
299-300. 18. Alla RK, Sajjan S, Alluri VR. Influence of
11. Manappalil JJ. Basic Dental Materials. 2nd Fiber Reinforcement on the Properties of
Ed. India: Jaypee Brothers Medical Pub Denture Base Resins. Journal of
Ltd.;2010. p. 399-400. Biometerials and Nanobiotechnology.
12. Noort RV. Introduction to Dental Materials. 2013;4: 91-7.
3rd Ed. China : Mosby Elseveir; 2007. p. 19. Salman TA, Khalaf HA. The Influence of
211-214. Adding of Modified ZrO2-TiO2
13. Ahmed MA, Ebrahim MI. Effect of Nanoparticels on Certain Physical and
Zirconium Oxide Nano-Fillers Addition on Mechanical Properties of Heat Polymerized
the Flexural Strength, Fracture Toughness, Acrylics Resin. J Bagh College Dent.
and Hardness of Heat-Polymerized Acrylic 2015;27(3):33-9.
Resin. World Journal of Nano Science and 20. Ergun G, Sahin Z, Ataol AS. The Effects of
Engineering. 2014;4:57-50. Adding Various Ratios of Zirconium Oxide
14. Dahar E, Handayani S. Pengaruh Nanoparticels to Poly(Methyl Methacrylate)
Penambahan Zirkonium Oksida pada Bahan on Physical and Mechanical Properties.
Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Journal of Oral Science. 2018;60(2): 304-
Polimerisasi Panas terhadap Kekuatan 15.
Impak dan Transversal. Jurnal Ilmiah 21. Nindha TGT. Biomimetik, Biomaterial,
PANNMED. 2017;12(2): 194-9. Teknologi Manufaktur Printing 3D. Diktat
15. Dahar E, Laily AN. Pengaruh Penambahan Teknik Mesin Denpasar: Universitas
Zirkonium Oksida dan Serat Kaca pada Udayana. 2017; p.635.
Bahan Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik 22. Ferasima R. Pengaruh Penambahan Serat
Polimerisasi Panas terhadap Kekuatan Kaca dan Serat Polietilen terhadap Kekuatan
Impak dan Transversal. Jurnal Ilmiah Impak dan Transversal pada Bahan Basis
PANNMED. 2017;12(2):160-154. Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi
16. Ihab NS, Moudhaffar MA. Evaluation the Panas. IDJ. 2013;2(1): 36-27.
Effect of Modified Nano-fillers Addition on 23. Gad MM, Rahoma A, Thobity AM ,
Some Properties of Heat Cured Acrylic ArRejaie AS. Influence of Incorporation of
Denture Base Material. J Bagh College ZrO2 nanoparticles on the Repair Strength of
Dent. 2011;23(3):29-23. Polymethyl Methacrylate Denture Base.
17. Hameed HK, Rahman HA. The effect of International Journal of Nanomedicine.
Addition Nano Particle ZrO2 on Some 2016;11:5633-43.

59

You might also like