Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Manajemen Industri Dan Logistik
Jurnal Manajemen Industri Dan Logistik
02 November, 2020,84-101
ARTICLE INFORMATION A B S T R A C T
Article history:
The phenomenon of the existence of a successful salesperson and does
Received: October 14, 20 not indicate that the variables affect the salesperson's performance. The
Revised: October 22, 20 understanding is beneficial for the company to provide training focus. The
Accepted: November 18, 20 purpose of this study is to test the influence of sales skills dimensions
(interpersonal skill, salesmanship skill, marketing skill, company’s product
knowledge and competitors’ product knowledge) on salesperson
_____________________________________ performance in a domestic paint company which has the potential to
influence salesperson performance. The questionnaire was distributed to
Keywords: 57 Supervisors with samples amounting to 268 salespersons form 348
Salesmanship skill population. The method is linear regression analysis through SPSS
Sales force performance Statistik 26th edition software. This analysis was conducted to test the
Paint manufacture company influence of sales skills dimensions on salesperson performance. Based on
the questionnaire, it is evident that salesmanship and interpersonal skills
have a significant influence on salesperson performance. On the contrary,
the remaining three dimensions were found to have no influence on
salesperson performance.
A B S T R A K
Kata kunci: Fenomena adanya tenaga penjual yang sukses dan yang gagal
Keterampilan penjualan menunjukkan bahwa terdapat variabel yang memengaruhi kinerja tenaga
Kinerja tenaga penjual penjual. Pemahaman ini bermanfaat bagi perusahaan untuk memberikan
Perusahaan cat fokus pelatihan. Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh dimensi
keterampilan penjualan yakni: keterampilan interpersonal, keterampilan
keahlian menjual, keterampilan pemasaran, kemampuan pengetahuan
produk perusahaan dan kemampuan pengetahuan produk pesaing
terhadap kinerja tenaga penjual di sebuah perusahaan cat nasional yang
memiliki potensi untuk memengaruhi kinerja tenaga penjual. Kuesioner
didistribusikan kepada 57 Supervisor dengan sampel sebanyak 268 orang
dari populasi sejumlah 348 orang. Metode analisis regresi linier
menggunakan perangkat lunak SPSS Statistik edisi 26, analisis ini untuk
menguji atas pengaruh dimensi keterampilan terhadap kinerja dari tenaga
penjual. Berdasarkan pengumpulan kuesioner terlihat bahwa keterampilan
dalam penjualan dan keterampilan interpersonal secara signifikan
memengaruhi kinerja tenaga penjual. Sementara itu, ketiga dimensi yang
lain tidak berpengaruh terhadap kinerja tenaga penjual.
This is an open access article under the CC–BY license.
*Corresponding Author
Name
E-mail: sony.sihaloho@student.pmbs.ac.id
adalah varaibel yang juga ikut mempengaruhi dan berinteraksi dengan orang lain untuk
variabel terikat namun pengaruhnya tidak begitu mencapai pengaruh dan hasil tertentu.
berarti sehingga keberadaan variabel ini dalam Keterampilan interpersonal mencerminkan
penelitian diabaikan. kemampuan tenaga penjual dalam membentuk
dan mengembangkan hubungan dengan
Dimensi adalah sejumlah komponen dalam pelanggan mereka untuk menciptakan
variabel yang yang satu sama lain saling terkait keuntungan dan hubungan produktif antara kedua
dan menjadi bagian dari satu kesatuan utuh dari belah pihak. Keterampilan interpersonal yang
suatu variabel. Dalam penelitian sebelumnya [3] dimiliki seorang tenaga penjual sangat
ditemukan bahwa terdapat beberapa variabel bermanfaat dalam interaksi dengan pelanggan.
yang menentukan kinerja tenaga penjual yaitu Pelanggan akan merasa cukup nyaman
bakat, keterampilan penjualan, pemahaman berhubungan dengannya sehingga mau membeli
peran, motivasi, faktor kepribadian dan faktor apa saja yang dijual tenaga penjual. Tenaga
organisasi/ lingkungan. Dalam penelitian ini hanya penjual dengan keterampilan interpersonal yang
meneliti pengaruh dari variable ketrampilan tinggi dapat membuat pelanggan membeli produk
penjualan. yang sebenarnya tidak dibutuhkannya.
Keterampilan penjualan interpersonal
Di studi lain, [7] keterampilan penjualan dibagi ke membangun hubungan jangka panjang dengan
dalam tiga dimensi yaitu keterampilan pelanggan yang pada akhirnya meningkatkan
interpersonal, keterampilan keahlian menjual dan keuntungan perusahaan.
keterampilan teknis. Selanjutnya, [10]
memperkenalkan keterampilan pemasaran Menurut [7] ukuran kemampuan interpersonal
sebagai dimensi lain keterampilan penjualan adalah keterampilan mendengarkan, empati,
yang mungkin berpengaruh terhadap kinerja optimisme dan keterampilan mengamati. Ukuran
tenaga penjual. Dalam penelitian ini keterampilan ini telah diamati dan diuji empiris secara terpisah
teknis dibagi menjadi dua yaitu pengetahuan untuk membuktikan bahwa keterampilan
produk perusahaan dan pengetahuan produk interpersonal memengaruhi kinerja tenaga
pesaing. penjual. [13], [14], [15] menemukan bahwa
keterampilan mendengarkan yang efektif adalah
1.2.1. Keterampilan Penjualan keterampilan komunikasi yang berharga bagi
kesuksesan tenaga penjualan. Hasil penelitian
Penelitian ini akan melanjutkan penelitian dari [11] [11] menyatakan bahwa keterampilan
yang menguji pengaruh keterampilan penjualan interpersonal berpengaruh positif terhadap kinerja
terhadap kinerja tenaga penjual di sebuah tenaga penjual. Singkatnya, studi empiris
perusahaan telekomunikasi Malaysia. Secara sebelumnya menunjukkan hubungan positif
spesifik, penelitian ini akan mengolah data atas antara keterampilan interpersonal pada kinerja
pengaruh empat dimensi keterampilan penjualan tenaga penjual. Melalui penelitian ini kami
terhadap kinerja tenaga penjual. Empat dimensi mengharapkan hubungan yang sama antara
keterampilan penjualan adalah keterampilan keterampilan interpersonal dan kinerja tenaga
interpersonal, keterampilan keahlian menjual, penjual, sehingga hipotesis pertama:
keterampilan teknis dan keterampilan pemasaran
diambil dari [12] dikutip dalam [4] dan dimensi H1 : Ada hubungan positif yang signifikan antara
keterampilan pemasaran diadopsi dari [10]. keterampilan interpersonal dan kinerja tenaga
Dalam penelitian ini dimensi keterampilan teknis penjual.
dibagi menjadi 2 yaitu pengetahuan produk
perusahaan dan pengetahuan produk pesaing. 1.2.3. Keterampilan Keahlian Menjual dan
Dimensi pengetahuan produk tersebut merupakan Kinerja Tenaga Penjual
hasil dari [9] yang meneliti pengaruh kemampuan
pengetahuan produk perusahaan dan Keterampilan keahlian menjual secara garis besar
pengetahuan produk pesaing tenaga penjual dapat didefinisikan ke dalam lima sub kategori
terhadap kinerja tenaga penjual. yaitu: kemampuan beradaptasi, penjualan
konsultatif, negosiasi, keterampilan bertanya,
1.2.2. Keterampilan Interpersonal dan Kinerja keterampilan membaca isyarat dan keterampilan
Penjual komunikasi. Penjualan adaptif merupakan
kemampuan dan keahlian tenaga penjual untuk
Keterampilan interpersonal merupakan dapat beradaptasi dan mengelola perilaku
keterampilan seseorang dalam berkomunikasi penjualannya ketika bertemu dan berhubungan
dengan pelanggan [16]. [17] meneliti bahwa terhadap kinerja tenaga penjual yaitu kemampuan
terdapat korelasi positif antara penjualan adaptif strategis dan intrapreneurship.
dan kinerja tenaga penjual dan efektivitas divisi Mempertimbangkan hasil-hasil penelitian
penjualan. [18] juga menyampaikan bahwa sebelumnya maka hipotesis yang berhubungan
terdapat hubungan positif antara penjualan adaptif dengan kinerja tenaga penjual adalah:
dan kinerja penjualan. Proses penting lainnya
dalam penjualan adalah negosiasi [6]; [19]. [18] H3 : Ada hubungan positif yang signifikan antara
dan [20] menyatakan bahwa keterampilan keterampilan pemasaran dan kinerja tenaga
negosiasi yang dimiliki oleh tenaga penjual penjual.
berkontribusi terhadap kesuksesan tenaga
penjual. Pengaruh kecakapan tenaga penjual 1.2.5. Pengetahuan Produk dan Kinerja
lainnya dalam menghasilkan penjualan adalah Tanaga Penjual
gaya komunikasi [21]; [22]; [23]; [6]. [24]
menyatakan bahwa tenaga penjual yang berhasil Pengetahuan produk adalah kemampuan tenaga
adalah tenaga penjual yang dapat mencocokkan penjual dalam menjelaskan desain, spesifikasi,
gaya komunikasi mereka secara jitu ketika cara aplikasi serta keunggulan produk dan
berinteraksi dengan masing-masing tipe layanan kepada pelanggan. Pengetahuan yang
pelanggan. Selain itu, perilaku non-verbal harus dimiliki oleh tenaga penjual diantaranya
seseorang dapat memengaruhi perilaku orang lain adalah pemahaman tentang pasar dan tren pasar
[25]. Unsur penting lainnya dari penjualan yang industri perusahaan, pengetahuan tentang lini
sukses adalah kemampuan tenaga penjual dalam produk pesaing, kebijakan penjualan pesaing dan
hal berkomunikasi secara nonverbal telah muncul pemahaman operasional pelanggan [29],
sebagai komponen penting penjualan yang sebagaimana dinyatakan oleh [30]; [6].
sukses [26]; [6]; [21]; [22]. [23] menyatakan empat
ekspresi simbolik nonverbal seperti kualitas suara, Konsep pengetahuan produk dalam penelitian ini
vokalisasi nonverbal, gerakan tubuh dan jarak dibagi menjadi dua yaitu pengetahuan produk
spasial dapat memengaruhi peluang berhasilnya perusahaan dan pengetahuan produk pesaing.
penjualan. Hasil penelitian yang berbeda Konsep ini sejalan dengan konsep yang
ditunjukkan oleh [11] yang menyatakan tidak ada mengatakan bahwa pengetahuan sebagai penjual
hubungan posistif signifikan antara keterampilan dan pesaing merupakan aspek yang penting dari
keahlian menjual dan kinerja tenaga penjual. pengetahuan produk [31]; [32]. Pengetahuan
Artinya tingkat keahlian menjual yang tinggi tidak produk perusahaan menunjukkan kedalaman
berkorelasi dengan kinerja tinggi tenaga penjual. pengetahuan dan pengetahuan produk pesaing
Sementara beberapa studi sebelumnya menunjukkan luasnya pengetahuan tenaga
menunjukkan hubungan positif antara penjual. Pengetahuan produk perusahaan
keterampilan keahlian menjual dan kinerja tenaga dibangun secara internal sedangkan pengetahuan
penjual. Mempertimbangkan hasil-hasil penelitian produk pesaing diperoleh melalui proses di
sebelumnya maka hipotesis kedua adalah: lapangan.
H2 : Ada hubungan positif yang signifikan antara Peningkatan pengetahuan produk perusahaan
keterampilan keahlian menjual dan kinerja tenaga merupakan proses pengembangan internal
penjual. berkelanjutan berdasarkan produk perusahaan
sendiri dan produk. Pengetahuan produk yang
1.2.4. Keterampilan Pemasaran dan Kinerja tinggi akan sangat bermanfaat dalam
Tenaga Penjual menyampaikan nilai produk untuk memenuhi
ekspektasi konsumen. Pengetahuan tentang
Keterampilan pemasaran mengacu pada berbagai produk dan merek memungkinkan
pemahaman pasar dari industri perusahaan tenaga penjualan untuk mengomunikasikan
seperti kebutuhan pelanggan, informasi manfaat dan nilai merek [33]. Penelitian ini
persaingan dan tren industri. Keterampilan membuktikan jika tingginya kemampuan
pemasaran mengacu pada tingkat pemahaman pengetahuan produk tenaga penjual akan
yang dimiliki tenaga penjual tentang bisnis di memberikan kepercayaan diri dan kecakapan
mana mereka beroperasi [27]; [6]. [10] untuk mengatasi keberatan pelanggan dan
mengatakan bahwa keterampilan pemasaran akhirnya mampu menghasilkan penjualan.
memang memengaruhi kinerja tenaga penjual.
Sedangkan [28] mengatakan bahwa ada dua Sebaliknya, pengetahuan produk pesaing yang
variabel lain yang berpengaruh signifikan dapat didefinisikan sebagai pengetahuan tentang
dibagi menjadi 3 bagian seperti yang ditunjukkan mengukur keterampilan pemasaran diadopsi dari
dalam tabel 1, yang mencakup keterampilan [10], kuesioner kinerja tenaga penjual diadopsi
penjualan yaitu keterampilan interpersonal, dari [29]. Pada bagian A, responden diminta untuk
keterampilan keahlian menjual, keterampilan memberikan penilaian terhadap keterampilan
pemasaran, pengetahuan produk perusahaan, tenaga penjual dari sisi keterampilan
pengetahuan produk pesaing; bagian kedua interpersonal, keterampilan keahlian menjual,
adalah kinerja tenaga penjual; dan bagian ketiga keterampilan pemasaran, pengetahuan produk
adalah informasi demografis responden dan perusahaan dan pengetahuan produk pesaing.
tenaga penjual. Tingkat penilaian yang diberikan sebanyak 7 poin
skala, dimulai dari skala 1 (sangat tidak terampil)
2.2. Pengukuran hingga skala 7 (sangat terampil). Bagian B,
responden memberikan persetujuan atau
Kuesioner yang digunakan untuk mengukur ketidaksetujuan mereka dengan beberapa
keterampilan interpersonal, keterampilan keahlian pernyataan dengan skala mulai dari 1 (sangat
menjual, pengetahuan produk perusahaan dan tidak setuju) hingga 7 (sangat setuju).
pengetahuan produk pesaing diadopsi dari [7].
Sementara kuesioner yang digunakan untuk
No Uraian Referensi
3 Kemampuan yang bersangkutan memahami spesifikasi umum dari produk cat
Pesaing
4 Keterampilan dan pengetahuan yang bersangkutan mengenai proses
pengiriman produk cat Pesaing
5 Keterampilan dan pengetahuan yang bersangkutan terkait fitur dan manfaat
produk cat Pesaing
VI Kinerja Tenaga Penjual
1 Kontribusi Omset Salesman terhadap Market Share Perusahaan [29]
2 Efektivitas Salesman dalam menghasilkan penjualan yang tinggi
3 Efektivitas Salesman dalam melampaui target dan sasaran penjualan tahunan
V Pendidikan
1 SMA atau sederajat 193 72.01
2 Diploma 24 8.96
3 S-1 51 19.03
Total 268 100.00
VI Pengalaman Tenaga Penjual
1 Di bawah 1 tahun 34 12.69
2 2-5 tahun 146 54.48
3 6-10 tahun 79 29.48
4 11-15 tahun 6 2.24
5 DI atas 15 tahun 3 1.12
Total 268 100.00
VI Pengalaman Tenaga Penjual
1 Di bawah 1 tahun 45 16.79
2 2-5 tahun 164 61.19
3 6-10 tahun 54 20.15
4 11-15 tahun 3 1.12
5 DI atas 15 tahun 2 0.75
Total 268 100.00
Cronbach’s
Variabel Kode KMO MSA Loadings Eigenvalues
Alpha
A12 0.888
Pengetahuan Produk Perusahaan A13 0.887 0.924 4.269 0.956
A14 0.947
A15 0.934
A16 0.870
A17 0.944
Pengetahuan Produk Pesaing A18 0.836 0.918 3.902 0.929
A19 0.939
A20 0.814
A21 0.833
A22 0.907
Kinerja Tenaga Penjualan B1 0.748 0.924 2.649 0.933
B2 0.957
B3 0.938
Hipotesis diuji berdasarkan hasil analisis regresi Berdasarkan pemaparan dan evaluasi yang
yang disajikan dalam Tabel 6. Ringkasan hasil merupakan produk penelitian terlihat bahwa ada
pengujian hipotesis disediakan pada Tabel 7. korelasi positif yang signifikan antara 2 variabel
Penelitian ini menemukan bahwa ada 2 hipotesis yaitu keterampilan interpersonal dan keterampilan
(H1 & H2) yang diterima. Pada H1 terdapat keahlian menjual terhadap kinerja tenaga penjual,
hubungan yang positif dan signifikan antara sedangkan 3 variabel lainnya yaitu keterampilan
keterampilan interpersonal terhadap kinerja pemasaran, pengetahuan produk perusahaan dan
tenaga penjualan (β=.192, p<.021, ΔR2=.423), keterampilan produk pesaing memiliki hubungan
dengan demikian uji hipotesis H1 ini konsisten positif namun tidak signifikan terhadap kinerja
dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan tenaga penjual. Hasil ini berbeda dengan hasil
bahwa keterampilan interpersonal secara penelitian sebelumnya dari [11] yang menemukan
signifikan memprediksi kinerja tenaga penjualan bahwa hanya keterampilan interpersonal saja
[11]. Namun berbeda pada hipotesis H2, dimana yang berpengaruh positif signifikan terhadap
pada penelitian ini H2 diterima karena terdapat kinerja tenaga penjual. Hasil penelitian ini juga
hubungan yang positif dan signifikan antara berbeda dengan penelitian [9] yang mengatakan
keterampilan keahlian menjual terhadap kinerja bahwa pengetahuan produk perusahaan dan
tenaga penjualan (β=.326, p<.001, ΔR2=.423). pengetahuan produk pesaing memiliki pengaruh
Menariknya adalah pada hasil uji H3, H4 dan H5 positif terhadap kinerja tenaga penjual. Pada
menunjukkan nilai β positif yang berarti variabel penelitian [9] jenis industri perusahaan yang diteliti
independen berhubungan positif terhadap adalah perusahaan mobil dan tenaga penjual
variabel dependen namun tidak menunjukkan menjual langsung ke konsumen akhir yang akan
signifikansi yang kuat, nilai p-value masing- menggunakan mobil tersebut. Dalam kondisi ini
masing adalah .167, .782 & .554 sehingga dengan pengetahuan produk perusahaan dan pesaing
demikian H3, H4 dan H5 ditolak. terkait spesifikasi mobil berperan penting
terhadap keputusan pembelian konsumen akhir.
Tabel 7. Ringkasan hasil uji hipotesis Sedangkan dalam penelitian ini, tenaga penjual
menjual kepada toko yang merupakan salah satu
Hubungan Hipotesis Hasil saluran distribusi. Pemilk toko juga memerlukan
Keterampilan H1 Didukung pengetahuan produk perusahaan dan pesaing
Interpersonal tetapi dua dimensi tersebut tidak signifikan
Keterampilan H2 Didukung menentukan keputusan pembelian toko.
Keahlian
Menjual Penelitian ini menunjukkan hasil serupa dengan
Keterampilan H3 Tidak didukung penelitian sebelumnya untuk variabel
Pemasaran keterampilan interpersonal di mana menunjukkan
Pengetahuan H4 Tidak didukung hubungan positif dengan kinerja tenaga penjual.
Produk Keterampilan interpersonal mencerminkan
Perusahaan kemampuan individu untuk berinteraksi dengan
Pengetahuan H5 Tidak didukung orang lain dan umumnya akan memupuk
Produk hubungan interpersonal yang positif [41]; [42]. [4]
Pesaing menyatakan bahwa keterampilan interpersonal
tercermin dalam hal persuasi yang efektif, cara
memberi penjelasan yang baik, dan mekanisme Sehubungan dengan alasan hubungan yang tidak
memengaruhi lainnya yang menunjukkan signifikan antara keterampilan pemasaran dan
kemampuan untuk membujuk dan mengendalikan kinerja tenaga penjual, beberapa hal yang
orang lain. Hasil ini menyiratkan bahwa kinerja mungkin menjadi penyebabnya adalah sifat
tenaga penjual dapat ditingkatkan dengan industri, orientasi perusahaan dan struktur
mempekerjakan tenaga penjual dengan tingkat organisasi penjualannya. Cat yang merupakan
keterampilan interpersonal yang tinggi. produk industri lebih mengutamakan promosi
Selanjutnya, dengan mempekerjakan tenaga penjualan melalui personal selling dibandingkan
penjual dengan tingkat keterampilan interpersonal iklan di media elektronik. Kegiatan promosi lebih
yang lebih tinggi, akan lebih mungkin untuk banyak dilakukan langsung ke saluran penjualan
mempertahankan dan membangun loyalitas seperti toko-toko, supermarket bahan bangunan
pelanggan, meningkatkan pembelian berulang, dan langsung ke pemakai akhir seperti kontraktor
dan lebih banyak mengembangkan hubungan pengecatan dan tukang-tukang. Kondisi ini
jangka panjang dengan pelanggan mereka sesuai membuat orientasi perusahaan cenderung lebih
dengan [27] dan [43] banyak pada penjualan dibandingkan pemasaran.
Pelatihan-pelatihan yang dilakukan lebih banyak
Dalam industri cat retail, peran pemilik toko masih untuk pengembangan keterampilan penjualan.
sangat besar dalam melakukan pembelian Organisasi penjualan juga lebih banyak
barang. Kemampuan tim penjual untuk menjalin didominasi oleh tim penjualan.
hubungan dan mendapatkan kepercayaan dari
pemilik toko menjadi kunci keberhasilan Penelitian ini juga mengatakan bahwa tidak ada
penjualan. Di sini peran penting keterampilan hubungan yang signifikan baik antara
interpersonal sangat dibutuhkan. Penelitian ini pengetahuan produk perusahaan dan kinerja
juga menemukan hubungan positif antara tenaga penjual maupun pengetahuan produk
keterampilan keahlian menjual dan kinerja tenaga pesaing terhadap kinerja tenaga penjual. Hasil ini
penjual. Ini berarti bahwa tingkat keahlian menjual konsisten dengan penelitian sebelumnya dari [11]
yang tinggi berkorelasi dengan kinerja tinggi. dan [10] yang menyatakan tingkat keterampilan
Temuan ini mendukung pendapat bahwa teknis tinggi yang dimiliki oleh tenaga penjual tidak
manajemen dapat meningkatkan kinerja tenaga selalu mengarah ke efek positif kinerja tenaga
penjual dengan memiliki atau merekrut tenaga penjual. Hasil penelitian ini berbeda dengan [9]
penjual dengan keterampilan keahlian menjual yang menemukan bahwa ada pengaruh positif
yang tinggi. Jadi, hal ini menyiratkan bahwa pengetahuan produk perusahaan dan
program-program seperti pelatihan dan pengetahuan produk pesaing terhadap kinerja
pengembangan keterampilan menjual dan tenaga penjual. Tidak adanya hubungan yang
memiliki tenaga penjual dengan pengalaman kerja signifikan antara pengetahuan produk dan kinerja
yang lebih lama menjadi salah satu cara untuk tenaga penjual dapat dijelaskan dari tiga
meningkatkan kinerja tenaga penjual. perspektif. Pertama, tenaga penjual yang diteliti
adalah tenaga penjual untuk pasar retail, dimana
Memiliki pemahaman dan wawasan mengenai produk-produk yang dijual pada pasar retail
pasar dapat mencerminkan kemampuan dan adalah produk standard yang umum ada di pasar
wawasan tenaga penjual mengenai situasi industri seperti cat tembok, cat kayu, cat besi, dan lain-lain
secara umum, seperti tingkat persaingan maupun yang tidak memerlukan pengetahuan teknis untuk
kecenderungan dari pergerakan pasar. Latar mengaplikasikannya. Kedua, sasaran penjualan
belakang pengetahuan yang mendalam sangat untuk menghasilkan omset adalah pemilik toko
penting bagi tenaga penjualan, mengingat yang relatif tidak terlalu fokus terhadap
pengetahuan tersebut memungkinkan tenaga pengetahuan teknis dan lebih fokus terhadap
penjualan dalam mengatasi lingkungan dan manfaat yang mereka terima seperti tingkat
tantangan pasar yang lebih kompleks. Diharapkan keuntungan, kemudahan pengembalian produk
bahwa tenaga penjual dengan keterampilan dan tempo pembayaran. Ketiga, saat ini saluran
pemasaran tinggi akan menghasilkan kinerja yang informasi sudah sangat terbuka luas. Hal-hal
baik [44]; [45]. Meskipun demikian, hasil dari teknis seperti pengetahuan produk dapat
penelitian ini tidak mendukung [10] yang ditampilkan dalam bentuk video yang langsung
menemukan bahwa keterampilan pemasaran bisa disebarluaskan melalui aplikasi whattsapp,
memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja facebook, instagram dan lain-lain. Hal ini
tenaga penjual. Temuan penelitian ini menyebabkan tuntutan tenaga penjual harus
menyiratkan bahwa tenaga penjual tidak perlu memiliki pengetahuan produk menjadi berkurang.
memiliki pengetahuan tentang pasar yang mereka
layani untuk mencapai target penjualan.
Dua dimensi yang signifikan terhadap kinerja keterampilan keahlian menjual dan keterampilan
penjualan adalah keterampilan interpersonal dan interpersonal tenaga penjual.
keterampilan keahlian menjual. Kedua
keterampilan ini akan meningkat seiring dengan Beberapa keterbatasan penelitian ini akan
bertambahnya pengalaman seorang tenaga memberikan arahan untuk perbaikan penelitian
penjual. Dari profil demografi tenaga penjual berikutnya. Pertama, penelitian ini terbatas pada
tampak bahwa 87,31% tenaga penjual memiliki tenaga penjual dalam satu perusahaan. Meskipun
pengalaman kerja di bidang penjualan lebih dari 1 ini cocok untuk menguji kerangka kerja,
tahun dan 83,21% telah memiliki pengalaman penggunaan sampel dari satu perusahaan
kerja lebih dari 1 tahun. tertentu membatasi generalisasi hasil penelitian.
Sebuah studi banding yang melibatkan sampel
Dimensi keterampilan pemasaran, pengetahuan dari banyak perusahaan di industri yang sama
produk perusahaan serta pengetahuan produk akan berguna untuk menguji kerangka kerja
pesaing tidak signifikan berpengaruh terhadap sekaligus dapat memberikan generalisasi temuan
kinerja penjualan. Ketiga keterampilan ini akan yang lebih baik.
meningkat seiring dengan bertambahnya
pengetahuan tenaga penjual terhadap ilmu Kedua, dimensi keterampilan tenaga penjual
pemasaran, pengetahuan produk perusahaan dan dalam penelitian ini terbatas pada lima dimensi
pengetahuan produk pesaing. Profil demografi yaitu keterampilan interpersonal, keahlian
seperti usia, jenis kelamin, suku, pendidikan, menjual, pemasaran, pengetahuan produk
pengalaman di bidang penjualan dan pengalaman perusahaan dan pengetahuan produk pesaing.
kerja tidak berkorelasi dengan ketiga variabel Penelitian di masa depan harus menyelidiki
tersebut. kemungkinan menambahkan dimensi tambahan
yang juga dapat memengaruhi kinerja tenaga
4. KESIMPULAN penjual seperti motivasi, keterampilan persentasi,
keterampilan manajemen umum serta
Konteks penelitian ini telah ditetapkan untuk manajemen keuangan.
menguji dimensi keterampilan penjualan yaitu
keterampilan interpersonal, keterampilan keahlian Ketiga, pemilihan responden yang seluruhnya
menjual, keterampilan pemasaran dan adalah sales supervisor memiliki beberapa
keterampilan teknis yang dijabarkan menjadi dua keterbatasan. Idealnya, kelompok responden
yaitu pengetahuan produk perusahaan serta yang lebih beragam untuk mengevaluasi kinerja
pengetahuan produk pesaing. Berdasarkan pada tenaga penjual. Selain itu, karena tenaga penjual
beberapa tinjauan literatur, maka lima hipotesis lebih banyak berhubungan dengan pelanggan,
berkaitan dengan hubungan dimensi keterampilan disarankan penilaian tenaga penjual dilakukan
penjualan dan kinerja tenaga penjual diuji. Subyek oleh pelanggan. Pelanggan dapat menilai tenaga
atau responden dari penelitian ini adalah tenaga penjual dengan lebih baik pada aspek-aspek yang
penjual di salah satu perusahaan cat Indonesia. memengaruhi sikap pelanggan dan pembelian
Sebanyak 268 responden dari ukuran sampel 348 mereka.
berpartisipasi dalam survei. Dari lima hipotesis
yang diuji, dukungan hanya ditemukan untuk dua Keempat, penelitian ini menggunakan
hipotesis yang menunjukkan bahwa ada pengukuran subyektif terhadap kinerja tenaga
hubungan yang signifikan antara keterampilan penjual berdasarkan kuesioner. Penelitian yang
keahlian menjual dan kinerja tenaga penjual serta menggunakan pengukuran subyektif dan obyektif
antara keterampilan interpersonal dan kinerja diharapkan akan memberikan pemahaman yang
tenaga penjual. lebih baik terhadap hubungan antara variabel
keterampilan dan kinerja tenaga penjual.
Meskipun ada beberapa temuan yang berbeda
dengan penelitian sebelumnya, hasil dari Penelitian ini dilakukan dalam kerangka bisnis
penelitian ini menunjukkan bahwa tenaga penjual perusahaan dan saluran distribusi (toko cat dan
memiliki keterampilan keahlian menjual dan toko bahan bangunan), dimana yang diteliti
keterampilan interpersonal dapat secara adalah tenaga penjual perusahaan yang menjual
signifikan meningkatkan kinerja tenaga penjual. ke saluran distribusi. Penelitian lanjutan dapat
Dengan mengetahui pentingnya keterampilan dilakukan dengan meneliti tenaga penjual pada
keahlian menjual dan keterampilan interpersonal, perusahaan cat yang menjual langsung kepada
perusahaan harus memberikan penekanan konsumen akhir.
kepada peningkatan metode pelatihan dan
pengembangan untuk meningkatkan
5. DAFTAR PUSTAKA
[9] V. Sangtani and F. Murshed, “Product
[1] G. B. G. Indonesia, “Indonesia Paint & Knowledge and Salesperson
Coating Industri,” Global Business Guide Performance: Rethinking the Role of
Indonesia, 2017. Optimism,” Mark. Intell. Plan., vol. 35, no.
http://www.gbgindonesia.com/en/property/ 6, pp. 724–739, 2017, doi: 10.1108/MIP-
article/2017/overview_of_the_indonesian_ 11-2016-0199.
paint_industry_still_promising_despite_slo
wdown_11774.php. [10] M. Ahearne and N. Schillewaert, “The
Effect of Information Technology on
[2] M. H. Morris, D. L. Davis, J. W. Allen, R. A. Salesperson Performance,” 2000.
Avila, and J. Chapman, “Assessing the
Relationships Among Performance [11] M. S. Basir, S. Z. Ahmad, P. J. Kitchen,
Measures, Managerial Practices, and and U. Kingdom, “The Relationship
Satisfaction When Evaluating the Between Sales Skills and Salesperson
Salesforce: A Replication and Extension,” Performance: An Empirical Study in the
J. Pers. Sell. Sales Manag., vol. 11, no. 3, Malaysia Telecommunications Company,”
pp. 25–35, 1991, doi: Relatsh. Between Sales Ski. Salesperson
10.1080/08853134.1991.10753876. Perform. An Empir. Study Malaysia
Telecommun. Co., vol. 3, no. 1, pp. 51–73,
[3] G. A. Churchill, N. M. Ford, S. W. Hartley, 2010.
and O. C. Walker, “The Determinants of
Salesperson Performance: A Meta- [12] N. M. Ford, O. C. Walker, G. A. Churchill,
Analysis,” J. Mark. Res., vol. 22, no. 2, p. and S. W. Hartley, “Selecting Successful
103, 1985, doi: 10.2307/3151357. Salespeople: A Meta-Analysis of
Biographical and Psychological Selection
[4] G. A. Churchill, N. M. Ford, M. Johnson, Criteria in Review of Marketing 1988,” Am.
and O. C. Walker, Sales Force Mark. Assoc., 1988.
Management, 6th ed. Singapore: McGraw-
Hill Co, 2000. [13] L. B. Comer, T. Drollinger, N. Winter, P.
Taylor, L. B. Comer, and T. Drollinger,
[5] T. N. Ingram, R. W. LaForge, R. A. Avila, “Linked References Are Available on Jstor
S. J. Charles, and M. R. Williams, Sales For This Article : Active Empathetic
Management: Analysis and Decision Listening and Selling Success : A
Making, 5th ed. Ohio: Thomson South- Conceptual Framework,” vol. 19, no. 1, pp.
Western, 2004. 15–29, 1999.
Management Control, Sales Territory [26] T. W. Leigh and J. O. Summers, “An Initial
Design, Salesperson Performance, and Evaluation of Industrial Buyers’
Sales Organization Effectiveness,” Int. J. Impressions of Salespersons’ Nonverbal
Res. Mark., vol. 13, no. 4, pp. 345–363, Cues,” J. Pers. Sell. Sales Manag., vol. 22,
1996, doi: 10.1016/S0167-8116(96)00016- no. 1, pp. 41–53, 2002, doi:
X. 10.1080/08853134.2002.10754292.
[18] J. R. Goolsby, R. R. Lagace, and M. L. [27] G. L. Manning and R. Barry, Selling Today:
Boorom, “Psychological Adaptiveness and Creating Customer Value, 9th ed. New
Sales Performance,” J. Pers. Sell. Sales Jersey: Pearson Education, 2004.
Manag., vol. 12, no. 2, pp. 52–66, 1992,
doi: 10.1080/08853134.1992.10753907. [28] S. Sengupta, R. E. Krapfel, and M. A.
Pusateri, “An Empirical Investigation of
[19] D. W. Cravens, T. N. Ingram, R. W. Key Account Salesperson Effectiveness,”
LaForge, and C. E. Young, “Behavior- J. Pers. Sell. Sales Manag., 2000, doi:
Based and Outcome-Based Salesforce 10.1080/08853134.2000.10754245.
Control Systems,” J. Mark., vol. 57, no. 4,
pp. 47–59, Oct. 1993, doi: [29] D. N. Behrman and W. D. Perreault,
10.2307/1252218. “Measuring The Performance of Industrial
Salespersons,” J. Bus. Res., vol. 10, no. 3,
[20] C. P. Schuster and J. E. Danes, “Asking pp. 355–370, 1982, doi: 10.1016/0148-
Questions: Some Characteristics of 2963(82)90039-X.
Successful Sales Encounters,” J. Pers.
Sell. Sales Manag., vol. 6, no. 1, 1986, doi: [30] B. Artur and C. D. W., “The Effect Of
10.1080/08853134.1986.10754410. Moderators on The Salesperson Behavior
Performance and Salesperson Outcome
[21] T. F. Stafford, “Conscious and Performance and Sales Organization
Unconscious Processing of Priming Cues Effectiveness Relationships,” Eur. J.
in Selling Encounters,” J. Pers. Sell. Sales Mark., vol. 36, no. 11/12, pp. 1367–1388,
Manag., vol. 16, no. 2, pp. 37–44, 1996, Jan. 2002, doi:
doi: 10.1080/08853134.1996.10754052. 10.1108/03090560210445227.
[22] T. E. Whittler, “Eliciting Consumer Choice [31] J. C. Prabhu, R. K. Chandy, and M. E. Ellis,
Heuristics: Sales Representives’ “The Impact of Acquisitions on Innovation:
Persuasion Strategies,” J. Pers. Sell. Sales Poison Pill, Placebo, or Tonic?,” J. Mark.,
Manag., vol. 14, no. 4, pp. 42–53, 1994, vol. 69, no. 1, pp. 114–130, 2005, doi:
doi: 10.1080/08853134.1994.10754002. 10.1509/jmkg.69.1.114.55514.
[23] K. C. Williams, R. L. Spiro, and L. M. Fine, [32] K. Zheng, C. B. Li, K. Z. Zhou, and C. B. Li,
“The Customer-Salesperson Dyad: An “How Knowledge Affects Radical
Interaction/ Communication Model and Innovation : Knowledge Base, Market
Review,” J. Pers. Sell. Sales Manag., vol. Knowledge Acquisition, and Internal
10, no. 3, 1990, doi: Knowledge Sharing Stable URL :
10.1080/08853134.1990.10753832. https://www.jstor.org/stable/23261319
Research Notes and Commentaries How
[24] K. C. Williams and R. L. Spiro, Knowledge Affects Radical Innovation :
“Communication Style in the Salesperson- Acquisi,” Strateg. Manag. J., vol. 33, no. 9,
Customer Dyad,” J. Mark. Res., vol. 22, no. pp. 1090–1102, 2012, doi:
4, 1985, doi: 10.1002/smj.l959.
10.1177/002224378502200408.
[33] C. Baumgarth and M. Schmidt, “How
[25] S. Cho, “Influence of Consumer Age and Strong Is The Business-To-Business
Clothing Type of Salesperson on Brand in The Workforce? An Empirically-
Consumer Satisfaction with Salesperson’s Tested Model of ‘Internal Brand Equity’ in
Performance,” Master Diss. Virginia Tech, a Business-To-Business Setting,” Ind.
2001, doi: 10.1007/s11239-006-5570-0. Mark. Manag., vol. 39, no. 8, pp. 1250–
1260, 2010, doi: