You are on page 1of 6

4/20/2021

Definisi Shock

Tinjauan Shock A. Tekanan darah sistolik kurang dari 100 mmHg


B. hipoperfusi jaringan global yang mengakibatkan
pasokan oksigen tidak memadai untuk
memenuhi kebutuhan metabolik jaringan
C. Keadaan tidak sadar yang disebabkan
gangguan aliran oksigen
D. Gangguan aliran darah perifer sehingga terjadi
MADINATUL MUNAWAROH sianosis

DEFINISI ETIOLOGI
 ‘Syok’ keadaan berkurangnya perfusi organ dan  Burns
oksigenasi jaringangangguan mekanisme homeostasis.  Diare

Supply < Demand  Muntah


 Trauma  Perdarahan
Kehilangan sekitar 1 / 5 atau lebih dari jumlah normal darah dalam
 Diagnosa syok didasarkan tanda-tanda klinis : tubuh syok hipovolemik.
 Hipotensi
 Oliguria
 Perfusi perifer yang buruk

ETIOLOGI PERDARAHAN DALAM TRAUMA

 Tulang • Humerus 750 ml


 Femur • Tibia 750 ml
Pelvis

• Femur 1500 ml
 Organ Solid
 Hepar
• Pelvis >3L
 Lien
 Pembuluh darah
 Aorta
 Vena Cava

1
4/20/2021

Mechanical Means of
Stopping Hemorrhage

Pelvic Binders
• Reduce pelvis volume
• Tamponade effect

Tourniquets
• Studied extensively
in war
• Good outcomes
• Safe and effective

Small Volume Resuscitation


IV Access Principles in Shock
Paradigm Shift
• Fastest, simplest route best (antecubital)
• Large bore, short length (14-16 gauge, 2inch length)  Using hypertonic/hyperosmotic fluid
• Flow limited by IV gauge & length not size of vein
 Remains in vascular space longer
Optimally  Restores vascular volume
• Two people attempting simultaneously  Without flooding patient
• Two different sites (above & below diaphragm)  Started by military → civilian trauma
• Two to three sites required per major trauma
• Progression [PIV → Femoral → Subclavian]
• Consider Intraosseous (IO) early as rescue device Examples:
 Hetastarch (Hespan/Hextend)
 Hypertonic Saline (3% to 7.5%)

Small Volume Resuscitation: Small Volume Resuscitation


Hetastarch/Hespan/Hextend Hypertonic Saline

• Plasma volume expander


• 500cc hetastarch expands blood volume 800cc Type:
3.0% and 7.5% Sodium Chloride
500ml
Hetastarch
Equivalent 2-3 L LR Action:
Rapidly pulls fluid from tissues into bloodstream
Stabilizes BP & CO and controls ICP
• Safe and effective at 500cc bolus 1 Liter
250 ml
• Cons: NS or LR
• May cause coagulopathy in large doses (>2L dose) ~
• Renal tubular dysfunction concern
Results:
Large RCT unable to show survival benefit

2
4/20/2021

Tranexamic Acid (TXA)


Example Protocols
Military Protocol Oregon Health & Science
 Give within 1-3 hours of University Protocol
injury  MTP activated
1 unit of blood  Pt has received > 4 units
1 Gm of Bolus of TXA within 2 hours
1 Gm Infusion over 8  Give 1 Gm bolus
hrs  Start 1 Gm drip over 8
hrs

Indikator  Urine output PROGNOSIS


Syok Hipovolemik selalu merupakan darurat
Adult 0.5 ml / kg / hour medis. Namun, gejala-gejala dan hasil dapat
bervariasi tergantung pada:
Child 1.0 ml / kg / hour
 Jumlah volume darah yang hilang
 Tingkat kehilangan darah
Toddler 1.5 ml / kg / hour  Cedera yang menyebabkan kehilangan
 Mendasari pengobatan kondisi kronis, seperti diabetes dan
jantung, paru-paru, dan penyakit ginjal
Infant 2.0 ml / kg / hour
Secara umum, pasien dengan derajat syok yang
ringan lebih cenderung lebih baik dibandingkan
 CVC dengan syok yang lebih berat. Dalam kasus-kasus
syok hipovolemik berat, kematian adalah mungkin
bahkan dengan perhatian medis segera. Geriatri
lebih cenderung memiliki prognosis yang buruk
dari shock.

Hypothermia Shock Anafilaktik


 Ringan urtikaria terlokalisr dapat memberat
menjadi full anaphylaxis
 Gejala diawali setelah 60 menit terpapar
alergen
Trauma  Semakin cepat onset= reaksi berat
Triad  Biphasic phenomenone terjadi pada 20%
Death penderita gejala timbul kembali 3-4 jam
setelah gejala inisial menghilang
 “a lump in my throat” dan “hoarseness”
Coagulopathy Acidosis

3
4/20/2021

Sepsis adalah: Shock Septik


A. Penurunan kesadaran, Tekanan darah A. Membaik dengan pemberian bolus cairan 20-
sistolik < 90 mHg, RR > 22, Terbukti/diduga 40 cc/kg BB atau pemberian vasopresor
infeksi B. Terjadi bila tonus simpatis hilang karena efek
toksin bakteri
B. Diakibatkan karena gigitan serangga
atau paparan toksin C. Sepsis disertai hipotensi yang menetap setelah
pemberian bolus cairan 20-40 cc atau
C. Infeksi yang tidak biasa menggunakan vasopressor untuk
D. Gejalanya panas badan tinggi yang tidak mempertahankan MAP > 65 mmHg
turun dalam waktu 48 jam D. Terjadi karena trauma medula spinalis

Shock Neurogenik Shock


A. Terjadi karena reaksi hipersensitif
terhadap obat/zat kimia  Kehilangan jaras simpatis berujung
B. Terjadi bila tonus simpatis hilang karena pada kulit yang hangat dan kering
efek toksin bakteri
 Biasanya shock berlangsung 1 sampai 3
C. Terjadi karena adanya sumbatan aliran minggu
darah pada saraf otak
 Cedera diatas T1 dapat menganggu
D. Terjadi karena trauma medula spinalis
seluruh sistem simpatis
daerah servikal
 Cedera yang lebih tinggi = paralisis
berat

Shock Neurogenik - Shock Neurogenik


Penatalaksanaan
 ABC
 Resusitasi cairan
 Pertahankan MAP 85-90 mmHg untuk 7 hari
 Metilprednisolon
pertama  Digunakan hanya untuk cedera
 Minimalkan resiko cedera korda sekunder tumpul korda spinalis
 Jika tidak ada respon terhadap pemberian  Terapi dosis tinggi 23 jam
cairan, gunakan vasopressor
 Cari penyebab hipotensi lainnya  Harus dimulai dalam 8 jam
 Bradikardi  Resiko kontroversial untuk
 Atropin infeksi dan perdarahan GIT
 Pacemaker

4
4/20/2021

Shock Anafilaktik Syok anafilaktik


A. Terjadi bila tonus simpatis hilang karena
efek toksin bakteri  Syok anafilaktik adalah reaksi hipersensitifitas
B. Terjadi karena adanya sumbatan aliran yang berat yang dimediasi oleh IgE
darah pada saraf otak  Reaksi anfilaktoid adalah gejalanya tidak
C. Terjadi karena reaksi hipersensitif dapat dibedakan dengan anafilaktik, tidak
terhadap obat/zat kimia/gigitan dimediasi oleh IgE
serangga
D. Terjadi karena trauma medula spinalis
daerah servikal

Syok Anafilaktik Shock Anafilaktik


 Faktor risiko untuk anafilaktik yang fatal
 Apa saja gejala yang ditemukan pada syok - riwayat asma tidak terkontrol
anafilaktik? - riwayat anafilaktik
 Rata-rata kekambuhan
 pertama-tama : pruritus, flushing, urtikaria
- 40-60% gigitan serangga
 Selanjutnya : rasa tercekik, cemas, dada sesak,
- 20-40% radiokontras
napas pendek, kepala terasa berat
- 10-20% penicilin
 Terakhir : perubahan status mental, gagal  Penyebab
napas, gagal jantung
- Antibiotik
- serangga
- makanan

Definisi Shock Shock Anafilaktik


 Ringan urtikaria terlokalisr dapat memberat
Aliran darah global tidak adequat (hipoperfusi menjadi full anaphylaxis
jaringan global) mengakibatkan pasokan oksigen
tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan  Gejala diawali setelah 60 menit terpapar
metabolik jaringan alergen
 Menyebabkan asidosis metabolik (asidosis  Semakin cepat onset= reaksi berat
laktat)
 Biphasic phenomenone terjadi pada 20%
 Syok dapat terjadi dengan tekanan darah penderita gejala timbul kembali 3-4 jam
normal
setelah gejala inisial menghilang
 Hipotensi dapat terjadi tanpa syok
 “a lump in my throat” dan “hoarseness”

5
4/20/2021

Patofisiolgi Shock

You might also like