You are on page 1of 9

KOMPARASI KREDIBILITAS PENYELENGGARAAN

UNBK DAN UNKP PADA PELAJARAN MATEMATIKA

Kusaeri, A. Saepul Hamdani, Suparto & Elmita Irmanila


Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Jl. Jend. Ahmad Yani 117 Surabaya
e-mail: kusaeri@uinsby.ac.id

Abstract: Administration Credibility of the Computer-based and the Paper-and-pencil National


Examination in Mathematics Subject. This survey compares the administration credibility between
computer-based and paper-and-pencil national examination of one subject, that is, mathematics. The
credibility was measured from the perspectives of RAVEN – reputation, ability to observe, vested in-
terest, expertise, and neutrality. Three schools in Pasuruan regency were selected to represent the com-
puter-based, and another three to represent the paper-and-pencil test. The data were collected after the
2017 national examination using questionnaires and interview guide. The questionnaires were dis-
tributed to the students and mathematics teachers, whereas the interviews were carried out with the
headmasters. The results of data analysis reveal that the computer-based final exam have better credibil-
ity in the areas of ability to observe and expertise, while the paper-and-pencil one in reputation and neu-
trality. In terms of vested interest, the two types of test do not differ.

Key words: administration credibility, computer-based, paper-and-pencil, final examination

Abstrak: Komparasi Kredibilitas Penyelenggaraan UNBK dan UNKP pada Pelajaran Matema-
tika. Penelitian ini bertujuan membandingkan kredibilitas penyelenggaraan UNBK dan UNKP yang
berfokus pada mata pelajaran matematika. Kredibilitas UN dalam penelitian ini dilihat dari aspek repu-
tation, ability to observe, vested interest, expertise, dan neutrality atau RAVEN. Penelitian ini termasuk
dalam kategori penelitian survei, dilakukan di Kabupaten Pasuruan pada Bulan April - Mei 2017
(setelah diselenggarakannya UN 2017). Sampel penelitian yakni 3 sekolah penyelenggara UNBK dan 3
sekolah penyelenggara UNKP dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner dan
wawancara. Kuesioner diberikan kepada siswa dan guru matematika sedangkan wawancara dilakukan
pada kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UNBK unggul pada aspek ability to observe
dan expertise, sedangkan UNKP unggul pada aspek reputation dan neutrality. Pada aspek vested inter-
est, perbandingan antara UNBK dan UNKP adalah sama.

Kata kunci: kredibilitas UN, UNBK, UNKP

Sebelum tahun 2011, Ujian Nasional (UN) di Siswa yang dinyatakan tidak lulus saat UN sa-
Indonesia dijadikan dasar sepenuhnya untuk menen- ngat memengaruhi nama baik sekolah. Jika sema-
tukan kelulusan siswa. Kriteria kelulusan siswa di- kin tinggi tingkat kelulusan siswa di suatu sekolah,
dasarkan pada skor minimal yang telah dicapai pada maka sekolah tersebut dianggap memiliki reputasi
setiap mata pelajaran yang diujikan serta memper- yang baik dalam pandangan masyarakat (Supa’at,
hitungkan skor rata-rata minimal dari semua mata 2013). Sebaliknya, jika tingkat ketidaklulusannya
pelajaran yang diujikan (Sulistiawan, 2016). Jika tinggi, maka jatuhlah reputasi yang disandang se-
skor siswa dalam UN tidak mencapai standar mini- kolah tersebut termasuk di dalamnya kepala sekolah
mal yang ditetapkan, siswa dinyatakan tidak lulus dan para guru (Kusaeri, 2017). Ketika reputasi dan
atau gagal (Azis & Sugiman, 2015). Situasi seperti nama baik menjadi taruhan, segala cara untuk mem-
ini mendorong sekolah berlomba-lomba agar selu- pertahankannya dilakukan (Saukah & Cahyono,
ruh siswanya dapat lulus UN, walaupun seringkali 2015).
menggunakan cara yang kurang benar seperti mela- Salah satu kendala yang sampai saat ini sulit
kukan praktik kecurangan (Baharudin, 2015). dihindari oleh pemerintah pada penyelenggaraan

10
Kusaeri, dkk., Komparasi Kredibilitas Penyelenggaraan ... 11

UN adalah tindak kecurangan (Dwiatmoko, Rosa, Pada tahun 2017, pemerintah kembali menye-
& Gunawan, 2015). Tidak hanya di Indonesia, tin- lenggarakan UNBK dan UNKP dengan berbagai
dak kecurangan pada saat ujian juga terjadi di Ma- bentuk perbaikan (Indahri, 2016). Salah satu kabu-
laysia, Qatar, Ghana, dan Afrika (Shariffuddin & paten yang menyelenggarakan dua sistem ujian ter-
Holmes, 2009; Syam & Al-Shaikh, 2013; Mensah, sebut yakni Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Pe-
Gbettor, & Appietu, 2016; Nyamwange, Ondima, merintah Kabupaten Pasuruan membuat kebijakan
& Onderi, 2013). Bentuk kecurangan yang terjadi untuk memilah sekolah penyelenggara UNBK dan
antara lain membawa catatan tertulis ke ruang ujian, penyelenggara UNKP. Sebagian besar sekolah pe-
melakukan diskusi dengan teman yang duduk ber- nyelenggara UNBK adalah Sekolah Menengah Atas
dekatan, mencari jawaban di internet melalui hand- (SMA), sedangkan penyelenggara UNKP sebagian
phone, bahkan sampai melakukan pemalsuan doku- besar berasal dari Madrasah Aliyah (MA).
men dengan cara mengganti skor hasil ujian atau Dua sistem ujian yang berlaku memunculkan
melakukan manipulasi jawaban. pertanyaan terkait kredibilitas kedua sistem tersebut
Adanya berbagai macam tindakan negatif yang (Kelana, 2016). Kredibilitas UN menjadi hal pen-
terjadi di lapangan, mendorong para pemangku ting untuk dilihat karena sebagai bentuk pemerik-
kepentingan memperbaharui sistem UN (Labulan saan tindak kecurangan pada saat UN (Adow, Alio,
& Effendi, 2012). Hal ini bertujuan untuk memini- & Thinguri, 2015). Jika tindak kecurangan pada
malisir segala bentuk kecurangan, sehingga penye- saat penyelenggaraan UN semakin tinggi, maka se-
lenggaraan UN dapat berjalan sesuai dengan tujuan- makin mengikis kredibilitas UN (Ossai, Ethe, Ok-
nya (Damayasa, Sudarma, & Tegeh, 2015). Peme- wuedei, & Edougha, 2014).
rintah melakukan pemanfaatan teknologi dalam Menurut Thwaites dkk (2017), kredibilitas UN
menyelenggarakan UN guna meningkatkan kualitas dapat dilihat dari aspek reputation, ability to observe,
UN sekaligus menciptakan modernisasi pendidikan vested interest, expertise, dan neutrality atau RA-
(Rendy, Bakri, Permana, & Muliyati, 2015; Sudibyo, VEN. Aspek reputation terkait pendapat siswa dan
2011). kepala sekolah terhadap kebijakan yang ditetapkan
Pada tahun 2015, pemerintah mulai memperke- oleh pemerintah pusat, kualitas soal ujian, serta sa-
nalkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) rana dan prasarana yang disediakan untuk penye-
yaitu sistem pelaksanaan UN dengan menggunakan lenggaraan UN (Astuti, 2012). Aspek ability to ob-
komputer sebagai media ujiannya (Hidayah, 2013). serve merujuk pada kemampuan suatu ujian sebagai
Media komputer yang digunakan pada penyeleng- alat evaluasi hasil belajar siswa (Widoyoko, 2011).
garaan UN, menjadikan segala bentuk aktivitas di- Aspek vested interest menyoroti tentang kesiapan
lakukan secara online (Arief, 2013). Sistem ujian siswa, guru, dan sekolah dalam menghadapi UN
berbasis komputer ini diharapkan dapat memper- (Sumarti, 2005). Aspek expertise merujuk pada
baiki sistem keamanan saat penyelenggaraan UN, keobjektifan pelaksanaan UN yang meliputi keju-
sehingga mampu meminimalisasi segala bentuk ke- juran, keteguhan, dan keadilan (Tjun, Marpaung, &
curangan (Poggio, Glasnapp, dan Yang, 2005). Tidak Setiawan, 2012). Aspek neutrality adalah sejauh
hanya di Indonesia, berbagai negara juga telah mene- mana konsistensi UN terhadap tujuan, fungsi, dan
rapkan ujian berbasis komputer atau dikenal dengan manfaatnya (Yahya & Mutiarin, 2015).
Computer Based Test (CBT) dengan alasan yang Beberapa penelitian di berbagai negara telah
sama, misalnya di Amerika, Sri Lanka, dan Nigeria menyoroti kredibilitas pelaksanaan ujian. Misalnya
(Russell, Goldberg, & O’connor, 2003; Arachchi, penelitian yang dilakukan di Amerika, yang intinya
Dias, & Madanayake, 2014; Jimoh, Shittu, & Kawu, ujian berbasis komputer lebih kredibel dan mampu
2012). memberikan fasilitas yang sebanding dengan ujian
Penetapan kebijakan terkait UNBK yang dise- berbasis kertas (Seo & Jong, 2015). Hasil peneliti-
lenggarakan mulai tahun 2015 tidak meninggalkan an lainya juga menyimpulkan bahwa ujian berbasis
Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). komputer memiliki kelebihan jika dibandingkan
Sinergisme penggunaan UNKP dan UNBK me- dengan ujian berbasis kertas, antara lain unggul da-
nyesuaikan dengan kondisi sekolah di Indonesia, lam penilaian dan pelaporan hasil tes, keamanan tes
mengingat fasilitas dan sumber daya manusia belum yang lebih baik, serta efisien (Wang, Jiao, Young,
sepenuhnya sama antara daerah satu dengan yang Brooks, & Olson, 2008).
lainnya (Pakpahan, 2016). Hal ini yang menjadikan Berbeda dengan hasil penelitian di atas, pe-
alasan pemerintah menyelenggarakan dua sistem UN nelitian yang dilakukan Seoul National University,
sekaligus pada tahun itu yakni UNKP dan UNBK Korea Selatan menunjukkan bahwa ujian berbasis
guna menutupi kekurangan. komputer sebanding dengan ujian berbasis kertas
12 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 24, Nomor 1, Juni 2018, hlm. 10-18

dalam menguji kemampuan bahasa (Choi, Kim, & sekolah tersebut. Kategori yang digunakan sebagai
Boo, 2015). Adapun penelitian yang dilakukan di acuan dalam adalah sangat baik
Jerman justru memberikan hasil yang sangat jauh (85 < Nilai UN < 100), baik
berbeda. Setiap siswa memiliki pemahaman yang (70 < Nilai UN < 85), cukup
berbeda dalam mengoperasikan komputer sehingga (55 < Nilai UN < 70), dan kurang
menimbulkan kekhawatiran tersendiri dalam diri (0 < Nilai UN < 55) (Susanti, 2017).
siswa yang berujung pada hasil yang diperoleh Teknik pengumpulan data yang digunakan
(Karay, Schauber, Stosch, & Brauns, 2015). Hasil adalah kuesioner dan wawancara. Kuesioner berisi-
yang sama juga diperoleh dari penelitian di Indone- kan 14 pernyataan yang diberikan kepada siswa
sia, bahwa siswa memiliki kecemasan yang mening- dan 15 pernyataan yang diberikan kepada guru ma-
kat ketika menghadapi ujian berbasis komputer ter- tematika. Sedangkan wawancara digunakan untuk
utama pada saat pelajaran matematika (Sulistyaning- menggali informasi dari kepala sekolah. Pada ke-
sih & Sugiman, 2016). giatan ini digunakan lembar wawancara yang ber-
Berbagai penelitian di atas menunjukkan ma- isikan 11 pertanyaan.
sih terjadi kesimpangsiuran respon penyelenggara- Analisis data dilakukan dengan cara memban-
an ujian berbasis komputer. Oleh karenanya, pen- dingkan hasil persentase respon dari penyelenggara
ting untuk dilakukan penelusuran lebih jauh secara UNBK dengan penyelenggara UNKP. Hasil per-
hati-hati dan mendalam pelaksanaan ujian berbasis sentase respon diperoleh dari akumulasi data dari
komputer pada ujian yang berskala nasional. Dengan kuesioner siswa dan guru matematika yang dipilah
kata lain, perlu dilakukan fokus kajian yang mem- menjadi empat kategori respon, yaitu: sangat bagus,
bandingkan kredibilitas penyelenggaraan dua sis- bagus, cukup bagus, dan kurang bagus. Persentase
tem ujian nasional di Indonesia yakni UNBK dan
respon tersebut dikategorikan berdasarkan aspek
UNKP mata pelajaran matematika.
RAVEN yaitu (Reputation, Ability to observe, Ves-
ted interest, Expertise, Neutrality). Hasil persentase
METODE respon yang dibandingkan adalah jumlah respon sa-
ngat bagus dan bagus pada penyelenggaraan UNBK
Penelitian ini termasuk dalam kategori peneli-
tian survei. Pengambilan data dilakukan dengan dan UNKP.
cara memberikan kuesioner kepada siswa dan guru Hasil wawancara dianalisis dengan cara me-
matematika serta melakukan wawancara kepada rangkum dan memilah hal-hal pokok dan penting
kepala sekolah terkait pendapat mereka tentang kre- berdasarkan aspek RAVEN. Hasil transkrip wawan-
dibilitas penyelenggaraan UN mata pelajaran ma- cara dari penyelenggara UNBK dibandingkan de-
tematika yang diselenggarakan di sekolah masing- ngan hasil transkrip wawancara dari penyelenggara
masing. UNKP yang kemudian dilakukan penarikan kesim-
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - pulan dari kedua hasil tersebut sebagai penguat ha-
Mei 2017 (setelah diselenggarakannya UN 2017), sil analisis dari lembar kuesioner.
dengan mengambil lokasi di Kabupaten Pasuruan,
Jawa Timur. Populasi penelitian ini 38 SMA (8 HASIL DAN PEMBAHASAN
sekolah berstatus negeri dan 30 sekolah berstatus
swasta), dan 110 MA (2 berstatus negeri dan 108 Hasil
berstatus swasta) di Kabupaten Pasuruan. Dari
keseluruhan populasi tersebut, terdapat 38 SMA Pada aspek reputation, jumlah perolehan res-
dan 5 MA menyelenggarakan UNBK, sedangkan pon ―sangat bagus‖ dan ―bagus‖ pada penyeleng-
103 MA menyelenggarakan UNKP. garaan UNKP mencapai 85%. Hal ini mengungguli
Sampel penelitian ini adalah 3 SMA penye- perolehan pada UNBK yang hanya mendapat jumlah
lenggara UNBK dan 3 MA penyeleng-gara UNKP respon ―sangat bagus‖ dan ―bagus‖ sebesar 76.52%
(dengan rincian 1 sekolah negeri dan 2 sekolah atau selisih sekitar 8% sebagaimana Gambar 1. Ber-
swasta) pada masing-masing SMA dan MA. Pe- dasarkan data tersebut, aspek reputation terkait ke-
nentuan sampel SMA atau MA dalam penelitian ini bijakan penyelenggaraan UNKP, kualitas soal ma-
dilihat dari beberapa aspek: (1) akreditasi sekolah, tematika pada UNKP, serta sarana dan prasarana
yaitu sekolah yang terakreditasi A yang dipilih; (2) yang disediakan pada penyelenggaraan UNKP pa-
hasil UN pelajaran matematika tahun 2016, dengan da pelajaran matematika lebih baik jika dibanding-
mempertimbangkan kategori yang dicapai siswa di kan dengan penyelenggaraan UNBK.
Kusaeri, dkk., Komparasi Kredibilitas Penyelenggaraan ... 13

Gambar 1 Persentase Jumlah Responden pada Aspek Reputation

Gambar 2 Persentase Jumlah Responden pada Aspek Ability to Observe

Gambar 3. Persentase Jumlah Responden pada Aspek Vested Interest

Hasil perolehan persentase tersebut didukung tidak memiliki kendala dari segi tampilan maupun
oleh hasil wawancara yang menyatakan bahwa pa- kualitas soal matematika. Kedua sistem ujian dika-
da aspek reputation pada UNKP maupun UNBK takan setara dalam hal tampilan. Hanya saja masih
14 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 24, Nomor 1, Juni 2018, hlm. 10-18

ada sarana dan prasarana yang kurang mendukung expertise menyandang kategori bagus. Sangat jauh
keberlangsungan UNBK pada pelajaran matemati- berbeda dengan UNBK, pada aspek ini UNKP
ka terutama dalam penyediaan komputer. Hal ini- mendapatkan kategori bagus yang lebih rendah dari
lah yang menyebabkan kurangnya totalitas sekolah responden. Hal ini menimbulkan asumsi bahwa ke-
dalam mendukung kebijakan pemerintah. unggulan pada aspek expertise terkait pada keobjek-
Apabila dilihat dari aspek ability to observe, tifan pelaksanaan UN yang meliputi kejujuran, kete-
data penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guhan, dan keadilan pada saat penyelenggaraan UN
responden (siswa dan guru matematika) menyatakan mata pelajaran matematika dimiliki oleh UNBK.
bahwa penyelenggaraan UNBK pada pelajaran mate- Penyelenggaraan UNBK pada pelajaran matemati-
matika dikategorikan bagus. Hal ini dibuktikan dari ka tahun 2017 telah mampu melakukan perbaikan
perolehan jumlah persentase ―sangat bagus‖ dan ―ba- sistem sehingga segala bentuk kejujuran, keadilan,
gus‖ pada UNBK lebih tinggi dibandingan dengan dan keteguhan dapat ditegakkan dan dijunjung tinggi.
UNKP, sebagaimana Gambar 2. Artinya, dari aspek Sejalan dengan hasil wawancara yang mem-
ability to observe terkait dengan kemampuan suatu benarkan kelebihan dari UNBK, bahwa penyeleng-
ujian sebagai alat evaluasi hasil belajar siswa pada garaan UNBK pada pelajaran matematika telah
pelajaran matematika berpihak pada UNBK. Sebab, mampu memperbaiki beberapa kekurangan UN ta-
UNBK dianggap lebih mampu dijadikan alat evalu- hun sebelumnya. Hal ini mengakibatkan UNBK
asi pada pelajaran matematika dibandingkan dengan direkomendasikan untuk menjadi sistem ujian masa
UNKP. UNBK memang dianggap mampu memini- mendatang pada pelajaran matematika karena mam-
malisir bentuk kecurangan saat UN pada pelajaran pu meminimalisir kecurangan yang terjadi. UNBK
matematika yang selama ini sering terjadi pada mampu menjadikan siswa untuk tetap fokus melihat
UNKP. Tidak hanya itu, UNBK dirasa cukup efisien soal matematika yang ditampilkan di layar kompu-
dan efektif untuk dijadikan alat evaluasi pelajaran ter dan mengabaikan kegiatan yang lain.
matematika karena semua sistem dilakukan secara Aspek neutrality memberikan hasil yang jauh
online. berbeda antara UNBK dan UNKP. Sekitar 62% res-
Pada aspek vested interest, lebih dari separuh ponden menyatakan bahwa pada aspek neutrality
responden memberikan respon yang positif terhadap terkait konsistensi UNBK terhadap tujuan, fungsi,
penyelenggaraan UNBK pada pelajaran matema- dan manfaatnya sudah bagus. Sementara itu pada
tika dan juga pada UNKP. Gambar 3 menunjukkan UNKP menunjukkan hasil yang lebih tinggi diban-
bahwa masing-masing kategori untuk kedua jenis dingkan dengan UNBK. Artinya, siswa dan guru
ujian memiliki perbedaan yang sangat sedikit. Oleh matematika menilai bahwa UNKP pada mata pela-
karena itu, dapat dikatakan bahwa aspek vested in- jaran matematika lebih cenderung memiliki sifat
terest terkait kesiapan siswa, guru, dan sekolah da- yang merata dan mampu diterima oleh semua ka-
lam menghadapi UNKP maupun UNBK pada pela- langan sekolah maupun siswa. Senada dengan itu,
jaran matematika dianggap sama. Hal ini bisa saja hasil wawancara juga menekankan bahwa UNKP
terjadi karena UN 2017 ini tidak menjadi salah satu lebih disarankan untuk tetap diberlakukan terutama
penentu kelulusan siswa, sehingga berdampak pada bagi sekolah-sekolah yang belum mampu menye-
persiapan yang tidak begitu berlebihan menjelang lenggarakan UNBK.
penyelenggaraan UN pada pelajaran matematika.
Hasil yang berbeda ditunjukkan dari perolehan Pembahasan
hasil wawancara yang sebagian besar menyatakan
bahwa telah melakukan berbagai upaya serius guna Pada aspek reputation, penyelenggaraan UNKP
mensukseskan penyelenggaraan UN pada pelajaran pada pelajaran matematika lebih baik jika diban-
matematika. Bahkan di salah satu sekolah yang baru dingkan dengan UNBK. Letak kelemahan UNBK
pertama kali menyelenggarakan UNBK, melaku- yakni pada minimnya sarana dan prasarana yang
kan berbagai persiapan terutama terkait sarana dan ada di sekolah penyelenggara UNBK. Sekolah yang
prasarana penunjang seperti komputer, jaringan in- menyelenggarakan UNBK melibatkan kontribusi
ternet, akses listrik, sampai penyediaan genset. Hal siswa dalam memenuhi kekurangan yang ada. Hal
ini tentunya bukan hal yang mudah untuk dipersi- ini dibuktikan dengan adanya beberapa siswa yang
apkan, begitu juga dengan biaya yang dikeluarkan. dihimbau untuk membawa laptop pribadi guna me-
Pada aspek expertise, data penelitian menun- menuhi kebutuhan perangkat komputer yang masih
jukkan sekitar 78% responden menyatakan bahwa kurang. Diberlakukannya UNBK sebagai sistem
UNBK pada pelajaran matematika terkait aspek ujian untuk pelajaran matematika tentu memiliki
Kusaeri, dkk., Komparasi Kredibilitas Penyelenggaraan ... 15

beberapa kendala pada sekolah terutama yang ber- berikan efek samping terhadap mata adalah mem-
kaitan dengan sarana dan prasarana (Harmiyuni & baca di layar komputer. Ketika melihat monitor pa-
Sailan, 2016). da waktu yang lama diiringi dengan konsentrasi
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk penuh saat mengerjakan soal matematika akan me-
menunjang keberlangsungan UNBK pada pelajaran nyebabkan kelelahan pada mata (Suryadi, 2016).
matematika memang tidak sederhana seperti halnya Oleh karena itu, bagi sekolah yang jarang menggu-
UNKP, sehingga tidak heran jika dikaitkan dengan nakan fasilitas komputer perlu melakukan pembi-
sarana dan prasaran memang UNBK dan UNKP asaan diri pada siswanya untuk mengerjakan soal-
sangat jauh berbeda. Hal ini menjadikan hasil per- soal matematika yang ditampilkan di monitor.
olehan persentase penyelenggaraan UNBK pada Pada aspek ability to observe, terdapat kelebih-
pelajaran matematika lebih rendah dibandingkan an dari penyelenggaraan UNBK yakni terkait ke-
UNKP. Komputer yang merupakan alat utama yang mampuannya menjadi alat evaluasi pelajaran ma-
digunakan saat UNBK berlangsung, belum tentu tematika yang lebih baik jika dibandingkan UNKP.
sesuai dengan jumlah peserta UN di setiap sekolah. Penyelenggaraan UNBK menawarkan keefektifan
Kondisi ini mengakibatkan beberapa siswa membe- dan keefisiensian dalam menyajikan soal matemati-
rikan kontribusi untuk meminjamkan laptop priba- ka kepada siswa, karena semua dilakukan secara
dinya kepada sekolah. Selain komputer, dibutuhkan online sehingga meminimalisir campur tangan ma-
genset yang merupakan sumber aliran listrik. Genset nusia. Sistematika evaluasi berbasis komputer mam-
diperlukan guna antisipasi terjadinya pemadaman pu mengurangi campur tangan manusia, karena setiap
listrik yang dapat menghambat berlangsungnya respon jawaban disimpan dan dinilai secara elek-
UNBK. Selain listrik, yang perlu diperhatikan ada- tronik (Labulan & Effendi, 2012). Sebagian besar
lah jaringan internet, dimana sekolah harus mem- kecurangan terjadi disebabkan oleh tindakan manu-
persiapkan dan mengantisipasi terjadinya gangguan sia yang berkecimpung langsung pada penyeleng-
internet. Sarana dan prasarana yang dijelaskan di garaan UN, sehingga tidak heran jika pada saat
atas belum melingkupi tenaga ahli yang diperban- penyelenggaraan UNKP pada pelajaran matemati-
tukan dalam mengontrol setiap jalannya ujian. ka sulit menghindari kecurangan karena semua sis-
Berbanding terbalik dengan persiapan penye- tematikanya dilakukan secara manual dan melibat-
lenggaraan UNBK pada pelajaran matematika, seti- kan tenaga manusia.
ap sekolah tidak merasa kesulitan untuk memenuhi UNBK pada pelajaran matematika memang
segala bentuk kebutuhan siswa saat penyelengga- sangat sesuai dijadikan rujukan alat evaluasi masa
raan UNKP. Hal ini dikarenakan pada tahun-tahun mendatang jika dilihat dari berbagai kelebihan yang
sebelumnya telah menyelenggarakan UNKP sehing- dimilikinya. Ujian berbasis komputer dianggap mam-
ga tidak diperlukan persiapan yang khusus. Dari pu mengurangi stres bagi siswa (Arachchi, 2014).
segi soal yang ditampilkan di kertas, saat menger- Ujian berbasis komputer merupakan alat evaluasi
jakan soal matematika sangat dibutuhkan ilustrasi yang aman dari tindak kecurangan pada saat pelajar-
atau pembuatan model matematika untuk mencerna an matematika, meminimalisir pembacaan jawaban
soal, sehingga tampilan soal matematika di atas ker- yang kurang rapi dari tulisan tangan, meningkatkan
tas dirasa sangat bagus guna mempermudah siswa transparansi penskoran hasil ujian pada pelajaran
untuk menghitung, mencoret-coret kertas atau me- matematika, serta meminimalisir terjadinya salah da-
nandai soal. Hal tersebut tidak dimiliki oleh UNBK lam pengkodean soal yang dikerjakan siswa. Tidak
sehingga terkadang ada siswa yang merasa kesu- heran jika banyak responden yang menaruh harap-
litan dalam mengilustrasikan soal matematika ka- an besar pada UNBK untuk menutupi kekurangan
rena dihadapkan pada layar monitor dan mouse. UNKP pada pelajaran matematika.
Siswa yang belum terbiasa di depan layar mo- Pada aspek vested interest, terdapat kesamaan
nitor dengan konsentrasi tinggi saat mengerjakan motivasi diri baik bagi guru matematika maupun
soal matematika menjadi tantangan berat dan bisa siswa dalam menghadapi penyelenggaraan UNBK
saja memengaruhi hasil UN. Mencermati soal ma- atau UNKP. Hasil penyajian data tersebut menun-
tematika di depan layar komputer yang memancar- jukkan bahwa sebagian besar dari mereka berang-
kan cahaya dapat mempengaruhi kinerja mata dan gapan bahwa gaya atau budaya saat menghadapi
konsentrasi. Kecepatan membaca pada kertas lebih UNBK maupun UNKP pada pelajaran matematika
cepat 20% dibandingkan dari layar komputer (Gar- sama saja. Tidak diperlukan perlakuan khusus, cu-
land & Noyes, 2003). Hal tersebut dikarenakan kup melakukan persiapan-persiapan yang selama ini
perbandingan membaca di atas kertas dengan mem- dilakukan dalam menghadapi UN. Pada dasarnya
baca di depan layar komputer tentu yang lebih mem- perbedaan UNBK dengan UNKP pada pelajaran
16 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 24, Nomor 1, Juni 2018, hlm. 10-18

matematika terletak pada media ujian yang diguna- dakan apapun untuk meningkatkan kejujuran saat
kan, tidak ada perbedaan soal matematika ataupun UN pelajaran matematika berlangsung, namun de-
kisi-kisi. Hal ini menyebabkan siswa maupun guru ngan alat evaluasi yang patut untuk dipercaya men-
matematika tidak menjadikan perbedaan media ter- jadikan mereka memihak pada UNBK.
sebut kendala besar untuk membedakan diantara Pada aspek neutrality, konsistensi penyeleng-
keduanya. Tidak selarasnya dengan pendapat kepala garaan UNKP pada pelajaran matematika terhadap
sekolah kemungkinan karena beberapa kepala seko- fungsi, tujuan dan manfaat memang lebih unggul
lah mengetahui segala bentuk rencana dan upaya dibandingkan UNBK. Hal ini dikarenakan UNKP
yang ditempuh guna mensukseskan UN pada pela- merupakan sistem UN yang mampu diselenggara-
jaran matematika, namun kebanyakan dari mereka kan oleh seluruh sekolah. Berbanding terbalik de-
belum mengetahui realita di lapangan terutama di ngan UNBK, bahwasanya UNBK hanya mampu
kelas. dilaksanakan oleh sekolah yang telah memenuhi
Adanya dua sistem ujian yang diberlakukan, standar sekolah pelaksana UNBK.
terkadang tidak menjadikan hal luar biasa pada saat Alat evaluasi dianggap baik apabila memiliki
pelajaran matematika. Hal ini dikarenakan siswa keberfungsian yang menyeluruh serta mampu me-
terkadang telah terbiasa dengan sistematika yang ber- nyampikan pesan dan manfaat kepada siswa (Su-
beda dalam penyelenggaraan UN (Karay, Schauber, trisno, 2016). Apabila UNBK pada pelajaran ma-
Stosch, & Brauns, 2015). Penggunaan sistematika tematika belum sepenuhnya menjadi alat evaluasi
yang berbeda tidak memberikan dampak yang be- yang baik di mata para elemen pendidikan terutama
sar bagi siswa, sehingga dapat dikatakan bahwa sti- siswa, maka sangat dibutuhkan penyempurnaan.
mulus-stimulus yang dapat meningkatkan konsen- Tentu hal ini menjadi sorotan publik karena terjadi
trasi siswa untuk mempersiapkan diri dalam me- ketimpangan sosial yang membandingkan sekolah
ngerjakan soal matematika sangat sedikit. yang memiliki sarana dan prasarana yang memenuhi
Pada aspek expertise, UNBK dianggap mampu dan yang masih kurang bahkan yang terbelakang.
meminimalisir tingkat kecurangan yang terjadi pada Apabila pemerintah pusat berkeinginan untuk mem-
saat diselenggarakannya UN pelajaran matematika berlakukan UNBK serentak di seluruh Indonesia,
jika dibandingkan UNKP. Ujian dengan berbasis belum tentu dapat menjangkau sekolah-sekolah yang
komputer cenderung lebih stabil dan konsisten da- masing memerlukan bantuan dan minim akan sara-
lam meningkatkan efikasi diri pada saat mengerja- na dan prasarana. Perlu ditanamkan bahwa apapun
kan soal matematika, motivasi intrinsik dan sosial bentuk kebijakan pemerintah tentu untuk kebaikan
siswa sehingga dapat merangsang siswa menjawab semua elemen pendidikan tanpa harus meninggal-
soal matematika dengan konsentrasi tinggi (Piaw, kan tujuan, fungsi, dan manfaat dari UN itu sendiri.
2012). Kebocoran soal matematika yang terjadi Berdasarkan pemaparan di atas, secara kese-
sangat minim terjadi karena soal disimpan di data- luruhan dapat dinyatakan bahwa di masing-masing
base yang menyulitkan oknum untuk melakukan ujian memperoleh predikat bagus dari responden
kecurangan. Selain itu, timer pengerjaan soal mate- pada dua aspek yang berbeda. Penyelenggaraan
matika dilakukan secara online sehingga tidak ada UNBK pada pelajaran matematika mengungguli
toleransi waktu tambahan apabila waktu telah ha- penyelenggaraan UNKP pada aspek ability to ob-
bis. Hal ini secara tidak langsung menjadikan siswa serve dan aspek expertise, sedangkan UNKP pada
mengurangi keinginannya untuk berbuat curang pelajaran matematika mengungguli pada aspek re-
dengan membawa kunci jawaban atau menyontek putation dan aspek neutrality. Satu dari lima aspek
saat UN pada pelajaran matematika berlangsung. tersebut yaitu aspek vested interest memiliki per-
Ujian berbasis komputer dapat mempengaruhi sentase yang beda tipis di setiap kategori pada kedua
validitas nilai yang diperoleh dari hasil ujian (Rus- jenis ujian. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
sell, Goldberg, & O'connor, 2003). Kevalidan nilai dari masing-masing ujian memiliki proporsi kele-
yang didapatkan dari ujian yang kemudian disin- bihan dan kekurangan yang sama, sehingga kredi-
kronisasikan dengan nilai keseharian, maka dapat bilitas antara penyelenggaraan UNBK dan UNKP
dijadikan tolak ukur siswa tersebut melakukan per- pada pelajaran matematika berdasarkan aspek RA-
buatan yang jujur. Apabila hasil dari UN pada pela- VEN dapat dikatakan sama.
jaran matematika tersebut sesuai dengan kemampu-
an mereka, maka naluri guru matematika untuk SIMPULAN
mempercayai hasil dari ujian nasional semakin me-
ningkat. Hal tersebut dikarenakan pada dasarnya Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
guru matematika pun juga tidak bisa melakukan tin- sebelumnya dapat disimpulkan bahwa komparasi
Kusaeri, dkk., Komparasi Kredibilitas Penyelenggaraan ... 17

kredibilitas penyelenggaraan UNBK dengan UNKP Penelitian ini menyisakan beberapa keterbatas-
mata pelajaran matematika dapat dikatakan sama. an, di antaranya: (1) daerah yang dijadikan tempat
Terbukti bahwa berdasarkan aspek RAVEN, pe- penelitian ini hanya Kabupaten Pasuruan, sehingga
nyelenggaraan UNBK dikatakan bagus dibanding- belum merefleksikan kondisi aktual yang sepenuh-
kan UNKP di dua aspek yakni ability to observe nya terlihat terkait kredibilitas antara UNBK dan
dan expertise, sedangkan penyelenggaraan UNKP UNKP; dan (2) populasi yang digunakan hanya se-
lebih bagus di aspek reputation dan neutrality jika batas jenjang SMA dan MA, belum menjangkau
dibandingkan UNBK. Pada aspek vested interest, jenjang SMK dan SMP. Dengan demikian, hasil
perbandingan antara UNBK dan UNKP adalah yang diperoleh sangat mungkin akan berbeda apa-
sama. bila melibatkan kedua jenjang tersebut.

DAFTAR RUJUKAN

Adow, I. M., Alio, A. A., & Thinguri, R. 2015. An As- International Journal of Industrial Ergonomics,
sessment of the Management of KCSE Examina- (31): 411-423.
tion and Its Influence on Irregularities among Harmiyuni, & Sailan, M. 2016. Persepsi Siswa tentang
Students: A Case of Secondary Schools in Man- Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
dera County, Kenya, Journal of Education and di SMK Komputer Mutiara Ilmu Makassar,
Practice, 6 (28): 15-22. Jurnal Tomalebbi, 3 (2): 36-42.
Arachchi, S. M., Dias, K., & Madanayake, R. S.2014. A Hidayah, N. 2013. Ujian Nasional Dalam Prespektif Ke-
comparison Between Evaluation of Computer bijakan Publik, Jurnal Pencerahan, 7 (1): 35-40.
Based Testing and Paper Based Testing for Sub- Indahri, Y. 2016. Moratorium Ujian Nasional, Info Sing-
jects in Computer Programming, International kat Kesejahteraan Sosial, 8 (23): 9-12.
Journal of Software Engineering & Applications Jimoh, R.G., Shittu, A. J. K., & Kawu. 2012. Students'
(IJSEA), 5 (1): 57-72. Perception of Computer Based Test (CBT) for
Arief, R. 2013. Aptitude Test Online pada Seleksi Calon Examining Undergraduate Chemistry Courses,
Asisten Lembaga Pengembangan Komputerisasi, Journal of Emerging Trends in Computing and
UG Jurnal, 7 (5): 12-16. Information Sciences, 3 (2): 125-134.
Astuti, D. 2012. Tesis: Membangun Reputasi Perusa- Karay, Y., Schauber, S. K., Stosch, C., & Brauns, K. S.
haan dengan Mengelola Opini Publik: Studi Ka- 2015. Computer Versus Paper—Does It Make
sus pada Program Talkshow Indonesia Lawyers Any Difference in Test Performance? Teaching
Club tvOne. Jakarta: Universitas Indonesia. and Learning in Medicine, 27 (1):57-62.
Azis & Sugiman. 2015. Analisis Kesulitan Kognitif dan Kelana, I. 2016. Peneliti: Kredibilitas Ujian Nasional
Masalah Afektif Siswa SMA dalam Belajar Ma- Harus Diangkat Kembali. (http://www.republi-
tematika Menghadapi Ujian Nasional, Jurnal
ka.co.id). Diakses 28 Agustus 2017.
Riset Pendidikan Matematika, 2 (2): 162-174.
Kusaeri, K. 2017. Studi Perilaku Cheating Siswa Madra-
Baharudin. 2015. Ujian Nasional dan Pembudayaan
sah Dan Sekolah Islam Ketika Ujian Nasional.
Siswa Aktif Belajar (Refleksi Pasca Putusan
Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam,
Permendikbud No. 5 Tahun 2015 tentang Krite-
11(2): 331-354.
ria Kelulusan Peserta Didik UN), Terampil, 4 (1):
Labulan P. M., & Effendi, F. 2012. Pengembangan
90-109.
Choi, I. C., Kim, K. S., & Boo, J. 2015. Comparability of Smart Try Out System Berbasis Komputer pada
A Paper-Based Language Test and A Computer- Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Kejuruan,
Based Language Test, Nova Southeastern Univ, Aksioma,1 (1): 83-93.
20 (3): 295-320. Mensah, C., Gbettor, E. M. A., & Appietu, M. E. 2016.
Damayasa, K., Sudarma, I K., & Tegeh, I M. 2015. Examination cheating attitudes and intentions of
Pengembangan Computer Assisted Test (CAT) students in a Ghanaian polytechnic, Journal of
dalam Proses Evaluasi Hasil Belajar Siswa pada Teaching in Travel & Tourism, 1-19.
Mata Pelajaran IPA Kelas VIII Semester Genap, Nyamwange, C., Ondima, P., & Onderi, P. 2013. Factors
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Gane- Influencing Examination Cheating Among Sec-
sha, 3 (1). ondary School Students: A Case of Masaba
Dwiatmoko, Ig. A., Rosa, P. H. P., & Gunawan, R. 2015. South District of Kisii County, Kenya. Elixir
Analisis Statistis Data Nilai Ujian Nasional dan Psychology, 56: 13519-13524.
Nilai Sekolah Menengah Atas di Daerah Isti- Ossai, M. C., Ethe, N., Okwuedei, C. A., & Edougha, D.
mewa Yogyakarta, Jurnal Ilmiah Widya Teknik, E. 2014. Development of Examination Behaviour
14 (2): 89-95. Inventory: An Integrity Measure for Prevention
Garland, K. J., & Noyes, J. M. 2003. VDT Versus Paper- of Cheating in School Exams, World Journal of
Based Text: Reply to Mayes, Sims and Koonc, Education, 4 (2): 37-49.
18 Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 24, Nomor 1, Juni 2018, hlm. 10-18

Pakpahan, R. 2016. Model Ujian Nasional Berbasis Sulistyaningsih, E., & Sugiman, S. 2016. The Effect of
Komputer: Manfaat dan Tantangan, Jurnal Pen- CBT National Examination on Senior High
didikan dan Kebudayaan, 1 (1): 19-35. School Students's Cognitive Readiness and Anxie-
Piaw, C. Y. 2012. Replacing Paper-Based Testing with ty Facing Mathematics Tests in DIY Province. Jur-
Computer-Based Testing in Assessment: Are We nal Riset Pendidikan Matematika, 3(2): 198-208.
Doing Wrong? Procedia - Social and Behavioral Sumarti, T. 2005. Sosiologi Kepentingan (Interest) da-
Sciences, 64: 655-664. lam Tindakan Ekonomi”. Paper presented at Be-
Poggio, J., Glasnapp, D. R., & Yang, X. 2005. A Com- dah Buku: Principles of Economic Sociology
parative Evaluation of Score Results from Com- (Richard Swedberg, 2003), Bogor.
puterized and Paper & Pencil Mathematics Test- Supa’at. 2013. Madrasah dan Ujian Nasional, Jurnal
ing in a Large Scale State Assessment Program, Pendidikan Islam, 7 (2): 335-362.
The Journal of Technology, Learning, and As- Suryadi, D. 2016. Pengaruh Radiasi Monitor terhadap
sessment, 3 (6): 4-30. Kesehatan Mata, Jurnal Nasional Ecopedon, 3
Rendy, Z. Z., Bakri, F., Permana, A. H., & Muliyati, D. (1): 140-143.
2015. Pengembangan Piranti Lunak Tes Berbasis Sutrisno, H. 2016. An Analysis of The Mathematics
Komputer (CBT-software) untuk Mata Pelajaran School Examination Test Quality. Jurnal Riset
Fisika SMA, Prosiding Seminar Nasional Fisika Pendidikan Matematika, 3(2): 162-177.
(E-Journal) SNF2015, IV: 23-30. Syam, M. I., & Al-Shaikh, F. 2013. The Factors that
Russell, M., Goldberg, A., & O’connor, K. 2003. Com- Lead to Cheating in Exams and How to Avoid
puter-Based Testing and Validity: A Look Back Them, 1 (2): 33-37.
into The Future, Assessment in Education, 10 (3): Thwaites, J., Lally, J., Wells, D., McMurtary, E., &
279-293. McBride, M. A Level Crtical Thinking for OCR:
Saukah, A., & Cahyono, A. E. 2015. Ujian Nasional di Tailored Resources to Inspire Your Critical
Indonesia dan Implikasinya Terhadap Pembela- Thinkers. (http: //www.pearsonschoolsandfecol-
jaran Bahasa Inggris, Jurnal Pendidikan dan leges.co.uk/). Diakses 26 Agustus 2017.
Evaluasi Pendidikan, 19 (2): 243-255. Tjun, L. T., Marpaung, E. I., & Setiawan, S. 2012.
Seo, D. G., & Jong, G. D. 2015. Comparability of Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor
Online- and Paper-Based Tests in a Statewide Terhadap Kualitas Audit, Jurnal Akuntansi, 4 (1):
Assessment Program: Using Propensity Score 33-56.
Matching, Journal of Educational Computing Wang, S., Jiao, H., Young, M. J., Brooks, T., & Olson, J.
Research, 52 (1): 88-113. 2008. Comparability of computer-based and pa-
Shariffuddin, S. A., & Holmes, R. J. 2009. Cheating in per-and-pencil testing in K–12 reading assess-
Examinations: A Study of Academic Dishonesty ments: A meta-analysis of testing mode effects.
in a Malaysian College, Asian Journal of Univer- Educational and psychological measurement,
sity Education, 5 (2): 99-124. 68(1): 5-24.
Sudibyo, L. 2011. Peranan dan Dampak Teknologi In- Widoyoko, E. P. 2011. Evaluasi Program Pembelajar-
formasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia, an: Panduan Praktis bagi Pendidik dan Calon
Widyatama, 2 (20): 175-185. Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sulistiawan, C. H. 2016. Kualitas Soal Ujian Sekolah Yahya, MHD. R., & Mutiarin, D. 2015. Model Lelang
Matematika Program IPA dan Kontribusinya ter- Jabatan di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa
hadap Hasil Ujian Nasional. Jurnal Penelitian Yogyakarta, Jurnal Ilmu Pemerintahan & Ke-
dan Evaluasi Pendidikan, 20(1): 1-10. bijakan Publik, 2 (2): 286-329.

You might also like