You are on page 1of 8

Studi Kasus Hipertensi Dengan Penyakit Pelengkap Diabetes

“A Case Study Hypertension with Diabetes Complementary Diseases”


Muhammad Nurwandi Humola, Rizqah Fajriyani Djaba, Siska Hantu, Sulistiawati
Panyue, Vara Febriana Lasut

Jurusan Farmasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo


Jl. Jendral Sudirman No.6, Dulalowo Timur., Kota Tengah, Kota Gorontalo, Gorontalo
96128
Abstrak
Hypertension or high blood pressure, sometimes also called arterial
hypertension, is a chronic medical condition in which the blood pressure in the
arteries increases. This increase causes the heart to have to work harder than
usual to circulate blood through the blood vessels. Hypertension is divided into
primary hypertension (essential) or secondary hypertension. About 90–95% of
cases are classified as "primary hypertension," which means high blood pressure
without an obvious medical cause. Other conditions that affect the kidneys,
arteries, heart, or the endocrine system account for another 5-10% of cases
(secondary hypertension). While cholesterol is fat that is useful for the body.
However, if the levels in the body are too high, cholesterol will accumulate in the
blood vessels and interfere with blood flow. Cholesterol is a substance that is
produced naturally by the liver, but can also be found in foods of animal origin,
such as meat and milk. The purpose of this study was to analyze case studies
related to hypertension and other comorbidities in order to find the right solution
in the therapeutic treatment of patients. The method used in this research is
literature study using books and journals made in the form of SOAP (Subject,
Object, Assessment, Planning). Based on the results of the research that has been
done, found a treatment solution for hypertension sufferers, including through
Pharmacology and Non Pharmacology therapy. Pharmacological therapy used in
patients is metformin, captopril, hydrochlorothiazide, vit-B6, a combination of
captopril and hydrochlorothiazide, which are used in the treatment of
hypertension accompanied by other comorbidities, namely cholesterol.
Meanwhile, non-pharmacological therapies used are monitoring and controlling
the use of drugs by patients, avoiding smoking and drinking alcohol, exercising
and a salt diet, and reducing foods that contain saturated fat.
Keyword :
Hypertension, Diabetes, Pharmacological Therapy, Non Pharmacological
Therapy.

Abstrak

Page 1
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, kadang juga disebut hipertensi
arteri, adalah kondisi medis kronis di mana tekanan darah di arteri meningkat.
Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya
untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Hipertensi dibedakan
menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar 90–95%
kasus diklasifikasikan sebagai "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah
tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal,
arteri, jantung, atau sistem endokrin terjadi pada 5-10% kasus lainnya
(hipertensi sekunder). Sedangkan kolesterol adalah lemak yang berguna bagi
tubuh. Namun jika kadar dalam tubuh terlalu tinggi, kolesterol akan menumpuk
di pembuluh darah dan mengganggu aliran darah. Kolesterol adalah zat yang
diproduksi secara alami oleh hati, tetapi juga dapat ditemukan dalam makanan
hewani, seperti daging dan susu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis studi
kasus yang berkaitan dengan hipertensi dan penyakit penyerta lainnya guna
menemukan solusi yang tepat dalam pengobatan terapeutik pasien. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan menggunakan buku
dan jurnal yang dibuat dalam bentuk SOAP (Subject, Object, Assessment,
Planning). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan solusi
pengobatan bagi penderita hipertensi antara lain melalui terapi Farmakologi dan
Non Farmakologi. Terapi farmakologis yang digunakan pada pasien adalah
metformin, kaptopril, hidroklorotiazid, vit-B6, kombinasi kaptopril dan
hidroklorotiazid, yang digunakan dalam pengobatan hipertensi disertai penyakit
penyerta lain, yaitu kolesterol. Sedangkan terapi non farmakologis yang
digunakan adalah pemantauan dan pengendalian penggunaan obat oleh pasien,
menghindari merokok dan minum alkohol, olahraga dan diet garam, serta
mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh.
Kata kunci:
Hipertensi, diabetes, terapi farmakologi, terapi non farmakolgi.

PENDAHULUAN ginjal, dan pembuluh darah dan makin


Hipertensi adalah sebagai peningkatan tinggi tekanan darah, makin besar
tekanan darah sistolik sedikitnya 140 resikonya [5].
mmHg atau tekanan diastolik Hampir 1 milyar orang
sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak diseluruh dunia memiliki tekanan darah
hanya beresiko tinggi menderita tinggi. Hipertensi adalah salah satu
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyebab utama kematian dini
penyakit lain seperti penyakit saraf, diseluruh dunia. Di tahun 2020 sekitar

Page 2
1,56 miliar orang dewasa akan hidup juta orang setiap tahunnya di kawasan
dengan hipertensi. Hipertensi Asia Timur-Selatan. Sekitar sepertiga
membunuh hampir 8 miliyar orang dari orang dewasa di Asia Timur-
setiap tahun di dunia dan hampir 1,5 Selatan menderita hipertensi [8].
Menurut Aulia, R. (2017), iuret risiko dan menjadi ancaman kesehatan dunia
hipertensi dibagi menjadi 2 kelompok, pada era saat ini[2].
yaitu Faktor yang tidak dapat diubah  Data World Health Organization
dan factor yang dapat diubah. Faktor (WHO) menyebutkan bahwa tercatat
yang tidak dapat diubah yaitu Riwayat 422 juta orang di dunia menderita
Keluarga, Usia, Jenis Kelamin, diabetes diuretic atau terjadi
Ras/etnik. Sedangkan Faktor yang peningkatan sekitar 8,5 % pada
dapat diubah yaitu dalam Kebiasaan populasi orang dewasa dan diperkiraka
gaya hidup tidak sehat antara lain yaitu n terdapat 2,2 juta kematian dengan
Merokok, Kurang aktifitas fisik, presentase akibat penyakit diabetes
Konsumsi Alkohol, Kebiasaan minum diuretic yang terjadi sebelum usia 70
kopi, Kebiasaan konsumsi makanan tahun, khususnya di iuret-negara
banyak, konsumsi makanan banyak dengan status ekonomi rendah dan
mengandung garam, Kebiasaan menengah. Bahkan diperkirakan akan
konsumsi makanan lemak. terus meningkat sekitar 600 juta jiwa
(IDF) (2019) menjelaskan bahwa pada tahun 2005[4].
Diabetes Melitus merupakan salah satu Prevalensi diabetes iuretic yang
penyakit kronis paling umum di dunia, terdiagnosis pada tahun 2018, penderita
terjadi ketika produksi insulin pada terbesar berada pada kategori usia 55
iuretic tidak mencukupi atau pada saat sampai 64 tahun yaitu 6,3% dan 65
insulin tidak dapat digunakan secara sampai 74 tahun yaitu 6,03% [6].
efektif oleh tubuh[2]. Diabetes Melitus METODE
adalah salah satu penyakit iuretic ive Metode yang digunakan dalam jurnal
yang menjadi perhatian penting karena ini adalah dengan menggunakan
merupakan bagian dari empat prioritas metode SOAP yang dilengkapi IEC,
penyakit tidak menular yang selalu pada metode SOAP, S sebagai subjek
mengalami peningkatan setiap tahun yang berisi catatan informasi pasien, O

Page 3
sebagai objek yang berisi pemeriksaan Obyek
fisik pasien, A sebagai asesmen yang Pemeriksan Seorang wanita berusia 55
berisi kajian dan asesmen. berdasarkan tahun asal Afrika Karibia ditemukan
temuan dan observasi kondisi pasien mengalami peningkatan tekanan darah
dan P sebagai rencana yang berisi secara konsisten selama beberapa
rencana penanggulangan masalah minggu
pasien. KIE (komunikasi, informasi a. Pada pemeriksaan fisik
dan edukasi) berisi bentuk konseling pasien didapatkan data-data berupa
yang akan diberikan kepada pasien. keadaan umum pasien lemah dan
Data pasien yang digunakan diperoleh tingkat kesadaran compos mentis.
secara cross sectional dari file rekam Tanda-tanda vital pasien dengan hasil
medis pasien. pemeriksaan tekanan darah 155/98
Study Kasus mmHg, nadi 84x /menit, suhu 375oC
didapatkan biodata pasien dengan b. Pemeriksaan penunjang
berumur 55 tahun berjenis kelamin Pemeriksaa Nilai Hasil
Perempuan, dengan diagnosa medis n normal
hipertensi dan diabetes. Pada kasus ini
melihat catatan medik keluhan utama Hipertensi 120/80 155/98
didapatkan pasien pusing kelebihan mmHg mmHg
berat badan dan mengalami fungsi
ginjal pada urinisasinya dan sedang
Diabetes 70/110
dirawat dengan metformin dia merokok
mg/dL
25 batang rokok setiap hari dan minum
28 unit alkohol per minggu. Dia
memiliki pekerjaan yang tidak banyak
C. Diagnostik Holistik
bergerak. Dia makan lemak jenuh dan
Aspek Personal
garam dalam jumlah berlebihan.
 Alasan kedatangan: pusing-pusing
Subjektif kelebihan berat badan dan
Pasien yang mengalami peningkatan mengalami fungsi ginjal pada
tekanan darah, kelebihan berat badan urinisasinya.
dan menderita diabetes

Page 4
 Kekhawatiran: nyeri makin  Kecemasan dan kekhawatiran dalam
bertambah Harapan: Penyakit bisa menghadapi masa tua
sembuh dan tidak timbul keluhan Derajat Fungsional
lagi serta tidak terjadi komplikasi  Derajat 2 (dua) yaitu mampu
 Persepsi: nyeri sendi sulit untuk melakukan pekerjaan ringan sehari-
hilang karena faktor usia yang sudah hari di dalam dan luar rumah
lanjut dan hanya perlu berobat saat  Edukasi pasien dan keluarga yang
keluhan muncul tinggal bersamanya tentang
Aspek Klinik entingnya memberi dukungan pada
 Gout Arthritis (ICD10-M10.0) pasien, mengawasi pengobatan
 Hipertensi grade II (ICD10-I10) seperti diet pasien dan kapan harus
Aspek Risiko Internal kontrol kembali
 Usia 55 tahun, geriatri  Edukasi pasien mengenai olahraga
 Pengetahuan yang kurang tentang yang minimal dilakukan 3x/minggu
gout arthritisdan hipertensi dan selama 30 menit dan makanan yang
penyakit diabetes Terlihat dari rendah garam, rendah purin, rendah
wawancara yang dilakukan dengan lemak dan rendah kolesterol
pasien.  Edukasi kepada keluarga mengenai
 Pola berobat hanya sebatas kuratif, pentingnya prinsip preventif
perilaku untuk memeriksakan daripada kuratif
kesehatan masih kurang  Pemberian flip calendar mengenai
 Faktor stressor baik fisik maupun penjelasan penyakit gout arthriti
mental yang didapat dari aktivitas serta hipertensi, menjelaskan pola
yang semakin berkurang dari masa makan sesuai dengan gizi sbang
tua yang dianjurkan bagi pasien dan
Aspek Psikososial Keluarga keluarga di rumah

 Kurangnya pengetahuan keluarga Planning

untuk memotivasi pasien agar selalu Terapi Farmakologi

memeriksakan kesehatannya dan Untuk terapi hipertensi yang

menjaga pola makannya. diasarankan yaitu kombinasi antara


iuretic tiazide dan ACEI (captopril

Page 5
dan hidroklorotiazide). Captopril atas batas normal yaitu lebih dari 140
termasuk sebagai obat inhibitor dan mmHg dan tekanan darah diastolik
bekerja untuk menenangkan pembuluh lebih dari 90 mmHg (Ferri, 2017).
darah. Tujuannya supaya aliran darah Penyakit hipertensi atau tekanan darah
dapat mengalir lebih mudah serta tidak tinggi adalah salah satu jenis penyakit
mengalami hambatan dalam laju yang mematikan di dunia dan faktor
pembuluh darah. Sedangkan bahan risiko paling utama terjadinya
lainnya yaitu hydrochlorothiazide hipertensi yaitu faktor usia sehingga
merupakan salah satu jenis obat tidak heran penyakit hipertensi sering
iuretic yang berfungsi meningkatkan dijumpai pada usia senja/ usia lanjut
kadar urin untuk membuang kelebihan (Ferri 2017), sedangkan menurut
garam maupun membuang cairan Setiati (2016), hipertensi merupakan
berlebih dalam tubuh. tanda klinis ketidakseimbangan
Terapi Non Farmakologi hemodinamik suatu sistem
yaitu dengan Menjaga pola makan, kardiovaskular, di mana penyebab
kurangi makanan yang mengandung terjadinya disebabkan oleh beberapa
lemak jenuh (pada daging sapi, domba, faktor/ multi faktor sehingga tidak bisa
susu, keju dan minyak sawit, dll) dan terdiagnosis dengan hanya satu faktor
mengandung garam berlebih (ikan tunggal [7].
kaleng, mie instan, dan snack-snack Tujuan penelitian ini adalah
termasuk mengandung garam menganalisis studi kasus terkait
berlebihan), Penurunan berat badan hipertensi dan penyakit penyerta
dengan melakukan diet makanan, kolestrol guna menemukan solusi yang
Melakukan aktivitas fisik seperti tepat dalam pengobatan terapeutik
berolahraga, Mengurangi mengonsumsi pasien. dari data pasien yang bernama
minuman beralkohol, Mengurangi Nyonya Angeline seorang wanira
kebiasaan merokok berusia 55 tahun, terdiagnosis
PEMBAHASAN Hiperrtensi. Dimana kondisi pasien
Hipertensi atau yang biasa disebut mengalami peningkatan tekanan darah
tekanan darah tinggi merupakan secara konsisten selama beberapa
peningkatan tekanan darah sistolik di minggu, pembacaan terendahnya

Page 6
adalah 155/98 mmHg dimana tekanan konsumsi garam dapur, menghentikan
darah tersebut melebihi batas normal, konsumsi alkohol, menghentikan
maka dari itu pasien dinyatakan merokok dan olahraga teratur, menjaga
mengalami hipertensi. Nyonya angeline Pola makan yang sehat, Istirahat cukup
juga mengalami kelebihan berat badan dan hindari stress, Pemberian kalium
dan menderita diabetes, dan sedang dalam bentuk makanan (sayur dan
dirawat dengan metformin. buah) diet hipertensi.
Penyakit hipertensi sampai saat ini Terapi farmakologis yang diberikan
belum diketahui penyebabnya dengan pada pasien untuk terapi hipertensi
jelas, tetapi ditemukan beberapa faktor yaitu terapi farmakologis berupa
risiko yang berperan menimbulkan kombinasi obat golongan diuretik tiazid
hipertensi yaitu usia, adanya faktor dan golongan ACEI yaitu (Captopril
genetik dalam keluarga, kelebihan dan Hidroklorotiazid). Captopril
berat badan (obesitas), kurang termasuk sebagai obat inhibitor dan
berolahraga, dan mengkonsumsi bekerja untuk menenangkan pembuluh
makanan yang terlalu berlemak dan darah. Tujuannya supaya aliran darah
mengkonsumsi makanan yang banyak dapat mengalir lebih mudah serta tidak
mengandung kadar garam yang tinggi. mengalami hambatan dalam laju
Penyebab hipertensi yang pembuluh darah. Sedangkan bahan
multifaktorial, mengakibatkan jumlah lainnya yaitu hydrochlorothiazide
penderita hipertensi menjadi cukup merupakan salah satu jenis obat
tinggi (Ramadhan et al., 2018). diuretik yang berfungsi meningkatkan
Terapi Non Farmakologi, Pendekatan kadar urin untuk membuang kelebihan
non farmakologi merupakan garam maupun membuang cairan
penanganan awal sebelum penambahan berlebih dalam tubuh
obat-obatan hipertensi, disamping perlu KESIMPULAN
diperhatikan oleh seorang yang sedang Ucapan Terimakasih kepada dosen
dalam terapi obat. penanggung jawab praktikum farmasi
Menurut Irwan (2016), penatalaksanaa klinik ibu Dizky Ramadani Putri
nnya sebagai berikut : murunkan berat Papeo, M.S.Farm.,Apt. Kami juga
badan pada obesitas, Pembatasan berterimakasih kepada para asisten

Page 7
khususnya kepada Ka Divia 6. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Handayani Mudjidu yang telah 2018. Badan Penelitian dan
bersedia menjadi seorang resensi jurnal Pengembangan Kesehatan Kemente
kami. Terimakasih juga untuk teman B- rian RI tahun 2018. http://www.dep
D3 2019 yang telah memeberikan saran kes.go.id/resources/download/infote
dan masukan dalam pembuatan jurnal rkini/materi_rakorpop_20 18/Hasil
ini. %20Riskesdas%202018.pdf
7. Setiati, Siti. 2016. Pedoman Praktik
REFERENSI
Perawatan Kesehatan untuk
1. Aulia. 2017.Pengendalian Hiperten
Mengasuh Orang Lanjut Usia.
si, Kementerian Kesehatan Rakyat
Jakarta ; PKUI.
Indonesia Direktorat Pencegahan
8. WHO. World Health Statistic
dan Pengendalian Penyakit tidak
Report 2017. Geneva: World Health
Menular
Organization; 2017.
2. IDF. 2019. IDF DIABETES ATLAS
(9th ed.). BELGIUM: International
Diabetes federation. Retrieved from 
https://www.diabetesatlas.org/en/res
ources/
3. Irwan. 2016. Epidemiologi Penyakit
Tidak Menular. Yogyakarta:Deepub
lish.
4. Kementrian Kesehatan RI. 2018.
Profil Kesehatan Indonesia 2017.
Jakarta: Kemenkes RI
5. Nurarif, A. H. & Kusuma, H. 2016.
Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan. Diagnosa Medis dan
Nanda Nic-Noc. Yogyakarta:
Mediaction.

Page 8

You might also like