You are on page 1of 16

73

PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS


PESANTREN
(Studi Kasus di Pondok Pesantren SPMAA Lamongan,
Jawa Timur)
Rihlah Nur Aulia1, Sari Narulita2, Moh Firdaus3, Izzatul Mardhiah4
1
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
Email: rihlah-nuraulia@unj.ac.id,
Email: izzatul-mardhiah@unj.ac.id,
Email: dian.bagus@gmail.com,
Email: adegunawan_iai15@mahasiswa.unj.ac.id,
Email: dianelvirani_iai15@mahasiswa.unj.ac.id

Abstract
This research is backgrounded by some environmental problems which increasingly worries day plus the problem of
management of natural resources that are not friendly and tend to be greedy. The rapid pace of development and
population growth in the past decade has led to the conversion of forest and agricultural land into industrial,
plantation and residential areas, resulting in degradation of uncontrolled environmental damage and pollution. The
main purpose of this research is to know how environmental management conducted by Pondok Pesantren SPMAA
Lamongan, East Java. In addition, the purpose of this study to find out how the implementation of environmental
management conducted by the boarding school as a mirror of concern for the surrounding environment. This
research uses qualitative approach. This means that the data collected is not a number, but the data comes from
interviews, personal documents, memo notes, field notes, and other official documents. So that the purpose of this
study is to describe the empiric reality behind the phenomenon in depth, detailed, and thorough. This research
concludes that every pesantren has its own characteristic in running the concept of ekopesantren that exist, and in
this pesantrenen pesantren SPMAA ekopesantren understood as pesantren that can coexist with nature and full of
lesson will utilize resources wisely and wisely. Although this boarding school has not fully implemented
ekopesantren. This is seen from ecopesantren indicator that has been fulfilled and that has not been fulfilled.

Keywords: ecopesantren, environment

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa masalah lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, ditambah masalah pengelolaan sumber
daya alam yang penuh eksploitasi. Laju pertumbuhan penduduk yang cepat dalam dekade terakhir telah menyebabkan konversi hutan dan
lahan pertanian menjadi kawasan industri, perkebunan dan pemukiman, yang mengakibatkan degradasi kerusakan dan pencemaran
lingkungan yang tidak terkendali. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan lingkungan dilakukan
oleh Pondok Pesantren SPMAA Lamongan, Jawa Timur. Selain itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan
manajemen lingkungan yang dilakukan oleh pesantren sebagai cermin kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Ini berarti bahwa data yang dikumpulkan bukan angka, tetapi datanya berasal dari wawancara,
dokumen pribadi, nota memo, catatan lapangan, dan dokumen resmi lainnya. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan
realitas empiris dibalik fenomena secara mendalam, mendetail, dan menyeluruh. Penelitian ini menyimpulkan bahwa setiap pesantren
memiliki karakteristik tersendiri dalam menjalankan konsep ekopesantren yang ada, dan di pesantren pesantrenen SPMAA ini
ekopesantren dipahami sebagai pesantren yang dapat hidup berdampingan dengan alam dan penuh pelajaran akan memanfaatkan sumber
daya secara bijak dan bijaksana. Meskipun pesantren ini belum sepenuhnya menerapkan ekopesantren. Hal ini terlihat dari indikator
ecopesantren yang telah terpenuhi dan yang belum terpenuhi.

Keywords: ekopesantren, lingkungan.

Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199


74

PENDAHULUAN penting moral keagamaan dan moral sosial

Optimalisasi pelestarian lingkungan sebagai perilaku sehari-hari.

perlu dilihat dari berbagai perspektif baik Pesantren diharapkan berperan

ilmu agama maupun ilmu-ilmu lainnya, dalam pembangunan berkelanjutan yang

melalui ekopesantren. Pondok pesantren telah dicangakan oleh UNESCO, 2010 yaitu

merupakan lembaga tertua di Indonesia yang Education for Suistainable Development

beberapa di antaranya berperan sebagai (ESD) yang bertujuan untuk memberikan

institusi penting dan fleksibel sebagai solusi jangka panjang pada perubahan

lembaga yang dibutuhkan dan dekat dengan perilaku manusia agar dapat hidup

masyarakat. berkelanjutan dalam mencari jalan keluar

Di seluruh Indonesia terdapat 21.521 atas masalah lingkungan seperti yang

ponpes dan 78% di antaranya terdapat di dihadapi sekarang (http://www.

daerah pedesaan. Hal ini menjadi indikasi UNESCObkk.org/index). Deputi Menteri

bahwa pesantren mungkin dapat berpotensi Lingkungan Hidup Bidang Komunikasi

sebagai lokomotif bagi penularan kesadaran Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat,

terhadap konservasi, pembangunan Henry Bastaman (2006) mengatakan bahwa

lingkungan dan dapat berpengaruh pada sesuai dengan MoU antara Kementrian

komunitas pedesaan (Kemenag, 2009). Negara Lingkungan Hidup dengan

Pendidikan pesantren merupakan Departemen Agama Nomor : B-

sebagai wadah dalam melakukan proses 17/DEP.VI/LH/XII/2006 dan Nomor :

pendidikan masyarakat sekaligus sebagai DJ.II/511E/E/2006, tentang Pengembangan

modal sosial yang terus diberikan penguatan Peran Lembaga Pendidikan Islam dalam

dan penghargaan untuk melakukan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang

transformasi dalam membentuk manusia kemudian ditinjaklanjuti dengan Program

seutuhnya. Pondok pesantren merupakan Eco-Pesantren) Pondok Pesantren di

lembaga pendidikan tradisional Islam yang Indonesia akan menjadi sebuah proyek

bertujuan untuk mempelajari, memahami, percontohan bagi negara-negara lain untuk

mendalami, menghayati dan mengamalkan memberikan pemahaman kepada masyarakat

ajaran agama Islam dengan menekankan mengenai masalah lingkungan.

Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199


75

Pada konferensi yang digelar pada 9- lahan dengan kegiatan ramah lingkungan,
10 April 2010 tersebut dihadiri oleh 23 pengelolaan sanitasi dan MCK yang bersih
delegasi asing dari 14 negara termasuk dari dan sehat, rancangan pembangunan fisik
Mesir, Libya, Filipina, Amerika Serikat, yang ramah lingkungan.
Malay-sia,Yordania, Inggris, serta 75 Kedua, pengembangan kegiatan
peserta dari berbagai pesantren di Indonesia. lingkungan berbasis partisipatif. Dalam hal
Konferensi tersebut membahas masalah ini pesantren harus berpartisipasi langsung
pengelolaan lingkungan yang akan dalam meberikan pendidikan lingkungan
diterapkan pada pondok hidup kepada santri dan juga masyarakat
pesantren/“ecopesantren” (Pradini, 2017). sekitar pondok pesantren tersebut, misalnya
Terkait beberapa indikator “ecopesantren”, dengan turut ikut dalam kegiatan menanam
Fahruddin Majeri Mangunjaya (2006), pohon di daerah dimana pondok pesantren
mengatakan bahwa dalam mewujudkan tersebut berada, dan mengikuti program
“ecopesantren”. ada beberapa indikator padam satu jam dalam kampanye “earth
yang ditetapkan sebagai berikut: hour” yang diadakan oleh WWF.
Pertama, pengelolaan sarana Ketiga, Pengembangan kurikulum
pendukung pesantren ramah lingkungan. berbasis lingkungan.Penyampaian materi
Tentunya untuk mewujudkan ekopesantren lingkungan hidup kepada para santri dapat
harus memiliki sarana dan prasarana dilakukan melalui kurikulum secara
pendukung yang mumpuni dan terintegrasi dan terpadu, ataupun mata
mencerminkan upaya-upaya pengelolaan pelajaran tersendiri.
lingkungan hidup. Pengembangan sarana Model pembelajaran dan metode
pendukung pondok pesantren untuk belajar yang bervariasi dilakukan untuk
pendidikan lingkungan hidup, peningkatan memberikan pemahaman kepada santri
kualitas pengelolaan lingkungan hidup di tentang lingkungan hidup yang dikaitkan
dalam dan di luar pondok pesantren, dengan rutinitas sehari-hari. Pengembangan
penghematan sumber daya alam (listrik, air, kurikulum berbasis lingkungan hidup dapat
kertas), peningkatan kualitas pelayanan dicapai dengan hal-hal berikut;
makan halal dan sehat, pengembangan Pengembangan model pembelajaran
sistem pengelolaan sampah, pemanfaatan yang terintegrasi,dan pengembangan materi
Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199
76

tentang lingkungan hidup yang ada di melalui media pembinaan mental spiritual.
masyarakat, pengembangan metode belajar Pondok Pesantren SPMAA lahir dari
berbasis lingkungan Islami, pengembangn keprihatinan Bapak Guru MA. Muchtar atas
kegiatan kurikuler untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat di daerah
pengetahuan dan kesadaran santri tentang tertinggal yang secara kuantitatif masih
lingkungan hidup, pengamalan ajaran Islam mendominasi sistem sosial masyarakat.
tentang lingkungan hidup dalam kegiatan Ironisnya kala itu masih sedikit lembaga
ekopesantren. yang mau menjamah dan memfasilitasi
Keempat, kebijakan pesantren berbagai permasalahan dan kebutuhan
peduli dan berbudaya lingkungan.di sini masyarakat tersebut. Mengacu pada realitas
pesantren dianjurkan untuk mengeluarkan yang demikian itu, maka di awal kiprahnya,
kebijakan dan memfasilitasi santri nya prakarsa untuk mewujudkan gagasan
dalam meneyelenggarakan ketertiban tersebut dikembangkan melalui pesantren
lingkungan hidup secara administratif. sebagai sumber inspirasi, motivasi dan
Misalnya dengan membuat Ikatan Santri inovasi dalam pembangunan masyarakat.
Madrasatul Islamiyah (ISMI) yang Pondok Pesantren SPMAA
membawahi berbagai seksi kegiatan mempunyai potensi yang besar untuk
lingkungan, antara lain: pertanian, disiplin, menjadi Pondok Pesantren yang menerapkan
bahasa, dan kesehatan lingkungan konsep ekopesantren, serta dapat
(kebersihan). mengedukasi masyarakat tentang pentingnya
Studi Kasus Penelitian ini adalah melestarikan lingkungan dan menanggulangi
Pondok Pesantren Sumber Pendidikan kerusakan lingkungan yang sesuai dengan
Mental Agama Allah. Pondok Pesantren nilai-nilai Agama Islam.
Sumber Pendidikan Mental Agama Allah, Pesantren ini memiliki visi sebagai
atau yang lebih dikenal sebagai Pondok beriku: “Bersama Para Pihak
Pesantren SPMAA dikenal sebagai sebuah Mengembalikan Nilai-nilai, Hak Manusia,
lembaga pengembangan swadaya Bumi, Alam dan Isinya Pada Aslinya”. Dari
masyarakat nirlaba yang bergerak dalam visi dijabarkan menjadi misi antara lain: (1)
bidang sosial, pendidikan, lingkungan hidup menjadikan 3 proyek besar umat manusia
dan peningkatan ekonomi masyarakat sebagai arah hidup manusia dan kebijakan
Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199
77

global para pengambil keputusan di dunia; metode observasi atau wawancara untuk
dan (2) Menciptakan situasi kerja yang memperkuat data yang diperoleh.
belajar, bekerja dan berdo’a secara simultan Teknik pengumpulan data yang
dengan mindset ingat Allah, ingat Mati, dan dipergunakan dalam penelitian ini
kasih sesama. menggunakan dokumen dan
Jika jangka panjang hidup tanpa nilai wawancara.Wawancara ditujukan kepada
ketuhanan dan lamanya dari kepemimpinan masing-masing unit dan masyarakat sekitar
umat serta orientasi hidup sesaat menjadi terkait dengan Islam yang dipahami dan
rusaknya tatanan nilai, budaya, hukum, akal ditransformasikan yang diterjemahkan
budi, sosial dan lingkungan. Dengan dalam berbagai aktivitas (dakwah). Analisis
demikian maka diperlukan strategi baru dan penelitian ini terdapat tiga hal utama yang
besar untuk mengembalikan pada aslinya menurut Miles dalam J Moeleong Lexy
secara cepat, tepat, terencana, teroganisir, (2001), untuk menganalisis data yaitu:
dan benar untuk mengimplementasikan 5 reduksi data, penyajian data, dan penarikan
(lima) strategi dasar, yakni memanusiakan kesimpulan/ verifikasi sebagai suatu yang
manusia, mengagamakan agama, jalin-menjalin pada saat sebelum, selama,
mengislamkan Islam, mengimankan iman dan sesudah pengumpulan data dalam
dan mengalamkan alam. bentuk yang sejajar, untuk membangun
wawasan umum yang disebut analisis.

METODOLOGI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan penelitian
Berdasarkan analisis konten Eco-
lapangan (Kualitatif). Lokasi penelitiannya
pesantren dan studi kasus di pesantren
di Pondok Pesantren Sumber Pendidikan
SPMAA Lamongan, Jawa Timur, maka
Mental Agama Allah Jalan Raya Turi No.61,
ditemukan beberapa hal sebagai berikut:
RT.01 / RW.01, Turi, Kabupaten Lamongan,
Jawa Timur 62252. Sumber penelitian ini A. Konsep Ecopesantren
dikelompokkan menjadi dua, yaitu data Menurut berbagai refensi terkait,
primer dan data sekunder. Selain itu bahwa konsep Eco-Pesantren berasal dari
ditambah dengan metode wawancara dan dua kata, yaitu Eco dan Pesantren. Eco
Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199
78

diambil dari kata ecologi yang merupakan yang tidak menghargai lingkungan bahkan
terminology yang erat kaitannya dengan sampai merusaknya menandakan lemahnya
lingkungan hidup. Sedangkan pesantren keimanan mereka. Sebaliknya, semakin
adalah definisi yang dipahami dan terjaganya ekosistem menggambarkan
digunakan untuk institusi pendidikan khas kuatnya iman mereka, minimal dengan
Indonesia yang mengajarkan ilmu-ilmu upaya ini kesadaran bahwa lingkungan dan
keislaman. Maka eco-pesantren diartikan manusia menjadi satu kesatuan.
sebagai sebuah institusi pendidikan Islam Proses belajar yang banyak
yang mempunyai kepedulian terhadap dilakukan pesantrenpun tidak pernah
lingkungan hidup dan melakukan aktivitas- terlepas dari alam. sejak dahulu, santri sudah
aktivitas untuk pelestarian dan perlindungan dibiasakan menerima proses belajar
sumberdaya alam dan lingkungan hidup. mengajar dengan kondisi yang tidak pernah
Pesantren tentu tidak bisa dilepaskan lepas dari alam bebas. Sebagian kecil saja
dari nilai dan tradisi keislaman. Begitu proses belajar terjadi di dalam kelas
mulianya tradisi ini sehingga menjadi sedangkan sisanya banyak mendorong
panduan hidup yang dijalani oleh seluruh interaksi dengan alam. Banyak juga
komponen didalam pesantren. Sebut saja, pesantren yang menggunakan sepeda
beberapa Pesantren di Jakarta meskipun di sebagai alat transportasi keseharian mereka,
dalamnya tumbuh bangunan yang padahal disisi lain banyak masyarakat
menjulang, tetapi keasrian dan kearifan berlomba mengkoleksi kendaraan yang
lingkungan tetap terjaga. Pola kehidupan menggunakan bahan bakar.
yang terbangun didalamnya juga dirasa Pada tahun 2008 Kementrian
sangat menghargai alam (Irawan, 2014). Lingkungan Hidup RI telah meluncurkan
Di saat sekolah konvensional banyak program Eco-Pesantren sebagai salah satu
mengajarkan bagaimana muridnya program yang melibatkan setiap warga
menghargai lingkungan, pesantren melalui pondok pesantren untuk berperan aktif
kata sakti sang Kyai sudah mengajarkan dalam kegiatan mewujudkan lingkungan
bahwa kebersihan dan penghargaan hidup yang bersih dan sehat. Peluncuran
lingkungan menjadi salah satu bagian dari program Eco-Pesantren, tanggal 5-6 maret
keimanan. Ini berarti bahwa bagi siapapun 2008 di Asrama Haji Pondok Gede yang
Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199
79

dihadiri oleh 500 kyai dan santri perwakilan e. Memberdayakan komunitas


dari 125 pondok pesantren di jawa dan luar pondok pesantren untuk
jawa. meningkatkan kualitas
Maka, pantaslah eco-pesantren lingkungan yang Islami,
menjadi padanan kata dari apa yang selama berdasarkan Al-Quran dan As-
ini mereka lakukan. Tetapi, penulis sunnah
beranggapan bahwa sejatinya sebelum f. Meningkatkan aktifitas yang
istilah itu muncul, pesantren sudah mempunyai nilai tambah, baik
melakukan gerakan-gerakan ekologi yang secara ekonomi, sosial, dan
jauh sebelum aktivis mendengungkan isu ekologi.
ini.Ekologi sudah sebegitu melekat dalam g. Menjadikan pondok pesantren
keseharian kehidupan pesantren sehingga sebagai pusat pembelajaran
gerakan yang terjadi mampu mempengaruhi (central of excellence) yang
masyarakat sekitarnya. berwawasan lingkungan bagi
komunitas pesantren dan
B. Tujuan Eco-Pesantren
masyarakat sekitarnya.
Tujuan Eco-Pesantren di antaranya
untuk:
a. Meningkatkan kesadaran bahwa C. Prinsip dan Norma Dasar Eco-Pesantren
ajaran Islam menjadi pedoman
a. Prinsip-prinsip dasar eco-
yang sangat penting dalam
pesantren adalah; hal ihwal
berperilaku ramah lingkungan
ibadah (Rub’u al-ibadat), hal
b. Penerapan ajaran Islam dalam
ihwal sosial kemasyarakatan
kegiatan sehari-hari
(Rub’u al-Muamalat), hal ihwal
c. Sosialisasi materi lingkungan
kekeluargaan (Rub’u al-
hidup dalam aktifitas pondok
Munakahat), hal ihwal
pesantren
penerapan sanksi (Rub’u al-
d. Mewujudkan kawasan pondok
jinayat)
pesantren yang baik,bersih, dan
b. Norma Dasar Eco-Pesantren
sehat
Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199
80

Program-program dan kegiatan Eco-pesantren juga dijadikan salah


yang dikembangkan berdasarkan satu model pendidikan lingkungan berbasis
Al-Quran, As-Sunnah dan Kitab- agama yang direkomendasikan oleh
Kitab Salaf, antara lain: konferensi international aksi Muslim 1
kemaslahatan, kebersamaan, untuk perubahan Iklim untuk diterapkan
keterbukaan, kesetaraan, pada skala International. Cendikiawan
kejujuran, keadilan dan muslim dunia mengakui bahwa pesantren di
kelestarian lingkungan. Indonesia memiliki pemahaman maju dalam
mengelola lingkungan seperti mengolah
D. Perkembangan Eco-Pesantren sampah menjadi kompos dan barang bernilai
Program eco-pesantren merupakan ekonomi, yang sehingga bisa menambah
salah satu bentuk pendidikan lingkungan pendapatan dari kompos itu
hidup khas Indonesia yang berbasis pondok (Fatimahtuzuhro, 2015).
pesantren. Sejak diperkenalkan pertama kali Bagi Indonesia, pengembangan
pada pertemuan “Muslim Seven Year program eco-pesantren memiliki nilai yang
Action Plan for Climate Change” di Istanbul sangat strategis. Sebagai Negara yang
Turki, juni 2009, banyak organisasi muslim berpenduduk muslim terbesar dunia yakni
di dunia tertarik dengan program ini, karena mencapai 200 juta, Indonesia memiliki
dianggap sebagai bentuk paling tepat untuk peran strategis untuk mensinergikan
mendidik masyarakat di lapisan akar komunitas Islam dunia dalam upaya
rumput, dalam hal ini upaya pelestarian dan mengatasi permasalahan kerusakan dan
perlindungan sumber daya alam. Pada pencemaran lingkungan hidup (Muhtaram,
pertemuan tersebut telah disepakati program 2014).
eco-pesantren sebagai salah satu pilot
project pendidikan lingkungan bagi Implementasi Program Ecopesantren di
kalangan umat muslim, yang telah Pondok Pesantren SPMAA
diwujudkan konferensi Muslim. Associate Program ecopesantren ini memang
for Climate Change Action (MACCA) bulan pada awalnya ada untuk mengajarkan dan
maret 2010 di Bogor yang diikuti 14 Negara menamkan rasa cinta terhadap lingkungan
muslim di Indonesia. sekitar kepada para santri.Para santri
Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199
81

diajarkan bagaimana menanggulangi dan pesantren dilakukan secara mandiri hingga


juga menjaga lingkungan sekitar, di mulai saat ini. Hal ini bertujuan untuk meneruskan
dari hal-hal kecil seperti membuang sampah pesan dari Bapak Guru Muhammad
dan juga mengelola air bersih.Dari sini Abdullah Muchtar yang mewasiatkan haram
diharapkan para santri kelak dapat bagi pondok untuk meminta-minta. Wasiat
membawa pengaruh positif bagi pelestarian ini yang dipegang teguh oleh pimpinan
lingkungan hidup. Dalam hal ini Pondok pondok pesantren saat ini.. Pondok
Pesantren SPMAA mempunyai beberapa pesantren SPMAA mendapatkan pemasukan
faktor penunjang kebijakan berwawasan dana mandiri dari hasil padi organik dan
lingkungan. Adapun dalam kebijakan ini tambak organik yang berada di kawasan
Pondok Pesantran SPMAA memiliki pondok pesantren dan dikelola langsung
kebijakan di antaranya: (1) Pengalokasian oleh para santri. Selain untuk memenuhi
dana terkait lingkungan hidup. kebutuhan pondok, hasil panen juga dijual di
Pengalokasian dana dari anggaran pondok pasar. Selain itu dari lahan yang diperoleh
pesantren untuk kegiatan yang berkaitan dari pesantren-pesantren cabang yang
dengan lingkungan hidup yang dilakukan tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur.
secara insidental. Kegiatan bernuansa Salah satu cabang pondok pesantren
lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh SPMAA sebagai pemasok beras organik
pondok pesantren selalu melibatkan terbesar berada di Pasuruan. Banyak donatur
penghuni pondok, jadi penggunaan biaya yang menginginkan kerja sama dengan
dapat diminimalisir dengan itu. Namun pesantren SPMAA guna melaksanakan
untuk kegiatan lingkungan hidup yang kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan
melibatkan warga, untuk semua biaya hidup. Baik lembaga-lembaga negara
ditanggung oleh pondok, guna maupun lembaga swasta.Tidak dapat
membangkitkan semangat kepedulian warga dipungkiri jika melihat prestasi dan
tentang lingkungan tanpa mengeluarkan pencapaian-pencapaian pesantren SMAA
biaya. (2) Kebijakan penggalangan dana memperjuangkan kelestarian
mandiri untuk pengelolaan lingkungan. lingkungan.Tanpa mengajukan proposal
Sejak awal berdirinya Pondok Pesantren namun banyak proposal-proposal yang
SPMAA semua pembiayaan yang dilakukan
Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199
82

datang ke pesantren dan menunggu tanda membudayakan tanaman-tanaman untuk


tangan dari pihak pesantren. ditanam di setiap sudut pondok, selain
tanaman hias juga dilengkapi dengan
Kebijakan selanjutnya yaitu
tanaman toga. Ada pula upaya kontribusi
Kebijakan ponpes SPMAA dalam upaya
pengurangan pemanasan global.pimpinan
penghematan sumber daya alam, di
ponpes SPMAA yaitu Gus Khosyi’in
antaranya: efisiensi penggunaan lahan
pernah mendapatkan penghargaan kalpataru
sebagai ruang terbuka hijau dan estetika
atas kontribusinya sebagai pelopor dalam
(landscape) 40% luas keseluruhan pondok
penghijauan daerah Lamongan Jawa Timur.
pesantren digunakan sebagai ruang terbuka
Beliau memiliki beberapa program Ramah
hijau dan estetika. Pondok pesantren
lingkungan dimulai dengan program
SPMAA memiliki dua kolam ikan besar
pembuatan got (saluran air) di desa turi.
yang memiliki banyak fungsi selain sebagai
Lalu program Biopori pondok pesantren
tempat penangkaran ikan juga sebagai
yang saat ini menjadi model percontohan
sarana rekreatif para santri dan santriwati.
untuk kabupaten Lamongan. Program
Bangunan sekolah untuk santri putra reboisasi pinggiran sungai dan sepanjang
dibangun di atas kolam ikan dilengkapi jalan di kampung Pari, selain itu semua
dengan dua saung besar untuk sarana belajar beliau juga mengorganisir pemberian bibit
para santri, begitu juga bangunan sekolah tanaman toga (tanaman obat keluarga) untuk
untuk santriwati dibangun di atas kolam di tanam di depan atau di belakang rumah
ikan dilengkapi dengan dua saung besar yang di berikan kepada 150 keluarga sebagai
sebagai tempat belajar. Di atas kolam ikan percontohan awal.
di lokasi santri putri juga didirikan dua Kebijakan selanjutnya adalah
gazebo, satu untuk kediaman Gus Khosi’in kebijakan Pondok Pesantren dalam
selaku pimpinan pondok dan satu gazebo mewujudkan lingkungan yang sehat dan
disediakan untuk para tamu yang hadir ke bersih Pondok pesantren SPMAA memiliki
pondok. Gazebo yang dibuat bernuansa peraturan tertulis maupun peraturan yang
hijau dan ramah lingkungan, namun tidak tertulis mengenai kebersihan dan
memiliki konsep modern. Pesantren ini kesehatan lingkungan.
memiliki konsep bernuansa hijau dengan
Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199
83

Selain kewajiban untuk membersihkan mengolah pakan ternak dan pemanfaatan-


kamar terdaftar 8 simpul yang pemanfaatan alam lainya. Pondok pesantren
beranggotakan 9-15 orang/simpulnya yang memberikan pelatihan khusus (live skill)
bertugas untuk membersihkan area-area baik di bidang pertanian ataupun di bidang
tertentu dan akan di Rolling dalam setiap peternakan kepada para santrinya untuk
minggunya jadwal pembersihan dilakukan di menjadi bekal diri sebelum terjun kepada
pagi dan sore hari. Ponpes SPMAA juga masyarakat. Hal tersebut merupakan wujud
menanamkan pada jiwa santri untuk cinta dari sarana ponpes SPMAA untuk
akan lingkungan, dengan menanmkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
membiasakan membuang sampah pada di bidang lingkungan hidup. Dalam
tempatnya, membedakan antara sampah mengembangkan pembelajaran lingkungan,
organik dan non organik. Pesantren juga kebijakan pondok pesantren SPMAA
mengharamkan adanya sampah plastik yang mempunyai strategi yang sudah
berserakan di pondok.Selain itu di tanamkan dipersiapkan, yaitu Kurikulum 2013 dalam
kebiasaan untuk merapikan segala sesuatu pendidikan membuat santri/santriwati untuk
yang terlihat tidak sesuai.Ustadz bukan aktif dalam proses belajar di kelas maupun
hanya sebagai pengingat dan penasehat luar kelas.
mengenai kebersihan lingkungan namun Pondok pesantren memiliki kebijakan
juga sebagi suri tauladan kepada santri- untuk para ustadz/ustadzah agar
santri. menyisipkan materi fiqhul bi’ah di sela-sela
Dalam hal pengembangan sumber pemaparan materi di kelas. Beberapa
daya manusia (SDM) ponpes di bidang praktikum dalam pembelajaran juga sering
lingkungan hidup, pondok pesantren disisipkan tugas mengenai cinta terhadap
SPMAA menjadi pelopor gerakan peduli lingkungan, sehingga para santri dapat lebih
lingkungan hidup dan menjadi percontohan berkontribusi aktif terhadap pelestarian
ecopesantren di wilayah Jawa Timur. lingkungan (Pradini, 2017).
Pesantren juga memberikan pelatihan- Pondok pesantren SPMAA juga
pelatihan terkait pelestarian lingkungan memiliki semboyan yang ditanamkan
hidup yang berkaitan dengan reboisasi, kepada para santrimya “sampah adalah
biopori, pembuatan pupuk organik, berkah” yang memiliki makna jika sampah
Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199
84

hanya dibuang begitu saja maka sampah Dalam masa pengabdian santri putra
tersebut tidak memiliki nilai dan hanya (taruna) akan dikirim keluar pondok di
menjadi sampah. Namun, jika sampah yang daerah-daerah terpencil di seluruh pelosok
berserakan dapat diolah, maka sampah Indonesia dengan hanya dibekali dengan
tersebut menjadi berkah dan menjadi nilai surat pengantar dan tiket keberangkatan,
ibadah. tanpa membawa alat komunikasi dan uang.
Taruna baru boleh menghubungi pondok
Dalam Pengembangan kurikulum
pesantren pusat setelah dua bulan di tempat
Ponpes SPMAA berbasis Islam di
yang dituju. Program ini dimaksudkan untuk
antaranya:
mengasah kemampuan santri untuk
1. Pengembangan model pembelajaran mengamalkan ilmunya dalam bertahan
yang terintegrasi, ketika menginjak hidup di tempat yang belum pernah
tahun-tahun terakhir santri akan didatangi.
diarahkan ke bidang minat bakat Selanjutnya, dalam Kegiatan
yang meliputi pertanian, peternakan, lingkungan berbasis partisipatif Ponpes
komputer, dan elektro. Santri akan SPMAA mengadakan kegiatan
diajarkan kemampuan khusus pada ekstrakulikuler berbasis lingkungan.
minat dan bakat asing-masing. Ekstrakulikuler pondok pesantren selalu
2. Penggalian dan pengembangan diarahkan kepada basis lingkungan,
materi dan persoalan yang ada di walaupun ekstrakulikuler tersebut adalah
masyarakat. Setelah menyelesaikan pramuka. Akan tetapi, pesantren memiliki
tahap-tahap pendidikan, santri akan kegiatan tidak tertulis yang dilakukan secara
diwajibkan melakukan pengabdian berkala di setiap musimnya. Ketika musim
dan santri akan mendapatkan tanam atau musim panen pesantren
panggilan Taruna untuk santri putra mewajibkan seluruh santrinya untuk turut
dan Taruni untuk santri putri masa serta membantu prosesi petani. Kegiatan ini
pengabdian dilakukan selama dua disambut baik oleh petani dan menjadi
tahun. bahan belajar para santri. Para santri juga
diberikan pelatihan untuk menanam padi
organik, tambak organik, pembuatan pupuk
Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199
85

organik, mengolahan sampah organik dan melakukan penebangan liar, dengan


sampah non organik. Kawasan pesantren mengidentifikasi masalah dan mencari
yang luas memudahkan para santri untuk solusi.
praktik langsung cara penerapanya.Pondok Dalam pengembangan sarana dan
pesantren mengajarkan kepada para santri prasarana, pendukung pondok pesantren
untuk mengenal alam disekitarnya seperti memiliki keterfokusan pada sarana dan
jenis pohon yang ada di ponpes, manfaat prasarana lingkungan hidup. Peningkatan
menanam pohon dan lain sebagainya. kualitas pengelolaan lingkungan di dalam
Program toga yang dilaksanakan pondok dan di luar kawasan ponpes. Melihat kondisi
memberikan hampir setiap pohon di ponpes tanah yang ada di sekitar pondok pesantren
diberikan papan nama baik nama latin khususnya dan di kabupaten Lamongan,
ataupun nama umumnya agar para santri umumnya tanah yang ada mulai terkikis dan
mengenal jenis pohon yanga da disekitarnya. kesuburanya mulai berkurang. Pesantren
Pesantren menanamkan prinsip kepada menjadi pelopor untuk memberikan
para santri bahwa setiap pohon yang penyuluhan dan pelatihan mengenai
ditanam dan dirawat merupakan salah satu penanganan tanah yang mengalami
amal jariyah sehingga mereka dapat lebh kerusakan. Penghematan sumber daya alam
mencintai lingkungan disekitarnya. Pondok pesantren juga melakukan pemadaman
pesantren juga menjalin kerja sama jangka secara serempak di kawasan pondok dua kali
panjang dengan KLH seluruh Jawa, dalam seminggu guna melakukan hemat
pesantren juga pernah turut serta di Social energi. Kebiasaan tersebut coba ditularkan
Forest Tree dalam menjaga kelestarian kepada penduduk kampung. Peningkatan
Lingkungan hidup. Ford Foundation juga kualitas pelayanan makanan halal, sehat dan
meminta SPMAA sebagai konsultan di bersih Pondok Pesantren SPMAA sangat
dalam kegiatan PLPS. Pesantren juga memperhatikan kualitas makanan yang akan
menyukseskan sengketa PMD dengan warga dikonsumsi oleh para santrinya, hal ini
penebang pohon liar seluruh Jawa Timur. terbukti dengan beberapa kebijakan pondok
Dengan menggunakan metode pendekatan yang tidak memperbolehkan dapur untuk
persuasif jangka panjang yang bisa menggunakan penyedap buatan yang dijual
menyadarkan satu kampung untuk tidak bebas di pasar.Ini diberlakukan kepada
Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199
86

semua keluarga pondok pesantren dan yang dapat di manfaatkan untuk


semua pesantren-pesantren cabang.Beras menghidupkan api dan memasak air untuk
organik, pupuk organik, ubi organik, serta mandi Lansia. Pondok pesantren SPMAA
tambak organik menjadi pilihan utama juga dapat mengolah air sisa beras dan
pondok pesantren untuk bahan konsumsi limbah kotoran kelinci untuk dijadikan
santri. pupuk organik yang hasilnya dibagikan
Pondok Pesantren SPMAA memiliki secara Cuma-cuma ke pada warga
pengelolaan sampah yang memenuhi syarat kampung.Pesantren juga dapat mengolah
dengan prinsip 3R (mengurangi, sisa dari pohon pisang (debok) untuk di
menggunakan kembali dan mendaur jadikan makanan ternak.
ulang).Ponpes juga menyediakan tempat
sampah terpisah yang memisahkan antara
KESIMPULAN
sampah organic, anorganik dan D3.Selain
Berdasarkan hasil dan pembahasan,
itu, ponpes juga memiliki tempat
maka dapat disimpulkan bahwa,
pengelolaan sampah yaitu untuk mengelola
pengelolaan lingkungan pondok pesantren
sampah organic (dedaunan) untuk
SPMAA Lamongan belum sepenuhnya
dimasukan ke dalam biopori dan nantinya
menerapkan konsep pesantren yang ramah
dapat di gunakan sebagai pupuk. Untuk sisa
dan peduli lingkungan. Hal ini dilihat dari
cucian beras dan limbah air seni kelinci
pengembangan kebijakan berwawasan
dapat diolah menjadi pupuk organik dan
lingkungan yang terdapat di pondok
sebagian hasil pengolahan tersebut
pesantren. Pada visi misi tidak terdapat
digunakan untuk pertanian ponpes kemudian
norma-norma dan prinsip-prinsip dasar
sisanya dijual untuk pemasukan dana ponpes
pesantren yang ramah lingkungan. Selain itu
sehingga bernilai ekonomi. Berbeda halnya
jumlah SDM yang berkompeten di bidang
dengan sampah plastik yang sudah di
lingkungan hidup yang masih kurang di
kumpulkan lalu di proses menjadi bensin.
pondok pesantren menyebabkan proses
Penggunaan energy alternative
pendidikan lingkungan hidup menjadi
dalam pondok pesantren SPMAA berupa
kurang efektif. Akan tetapi, pihak pondok
pengolahan biogas yang memanfaatkan
pesantren sudah menerapkan kebijakan
limbah kotoran santri menjadi menjadi gas
Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199
87

pondok pesantren yang mendukung itu pihak pondok pun telah ikut serta dalam
terwujudnya pondok pesantren yang bersih memperbaiki lingkungan sekitar dengan
dan sehat dengan membuat peraturan dan selalu melaksanakan kegiatan pembagian
tata tertib yang mengatur hal itu juga dengan bibit pohon kepada warga setiap tahunnya.
papan pemberitahuan tentang pentingnya Selanjutnya pengembangan sarana dan
menjaga lingkungan yang tersebar di setiap prasarana ramah lingkungan yang terdapat
sudut pesantren. di pondok pesantren sudah cukup baik,
Kurikulum berbasis lingkungan di dilihat dari aspek peningkatan kualitas
pondok pesantren SPMAA Lamongan pengelolaan lingkungan didalam dan diluar
belum terdapat kurikulum yang spesifik kawasan ponpes seperti tersedianya ruang
menjadikan pengelolaan lingkungan sebagai terbuka hijau yang luas di pondok pesantren,
salah satu aspek yang harus dipelajari santri. dan juga penghematan sumber daya air.
Hal ini disebabkan karena pondok pesantren
ini masih menjadikan kurikulum Pondok
Pesantren Gontor sebagai acuan dan Pondok DAFTAR PUSTAKA
Pesantren Darunnajah 2, yang juga belum
Anonim. 2010. dalam , Pusat Penelitian
memiliki kurikulum murni yang disusun Kebijakan Balitbang , Kementerian
oleh pihak yayasan sendiri. Meskipun Pendidikan Nasional, Jakarta.
http://www.UNESCObkk.org/index.
demikian terdapat hidden curiiculum yang Php.id = 3808
menggabungkan mata pelajaran tentang
Abdullah Mudhofir. 2010. Al-Quran dan
lingkungan dengan mata pelajaran lainnya Konservasi Lingkungan, Jakarta:
yang memang sudah termasuk dalam Dian Rakyat.

kurikulum pondok pesantren. Bastaman, Henry, dalam MoU Kementerian


Bila dibandingkan dengan lokasi lain Negara Lingkungan Hidup dan
Depatemen Agama Nomor : B-
yaitu pengelolaan lingkungan yang 17/DEP.VI/LH/XII/2006
dilakukan pondok pesantren Darunnajah 2,
Mangunjaya,Fachruddin M, 2006. Hidup
maka di lokasi ini lebih baik, dilihat dari Harmonis Dengan Alam (esai-esai
aspek kegiatan bersifat partisipatif sudah pembangunan lingkungan,
konservasi dan keanekaragaman
terdapat berbagai kegiatan yang melibatkan hayati Indonesia), Jakarta: Yayasan
santri dalam mengelola lingkungan. Selain Obor Indonesia.
Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199
88

Fatimatuzzahroh, Feti dkk. 2015. The


potential of pesantren in
sustainable rural development
(case study at Pesantren Buntet in
rural martapada kulon, subdistrict
Astana japura, Regency
Cirebon,Province West Java),
jurnal Ilmiah Peuradeun Vol 3 No
2.
Irawan Bambang, Ecopesantren in
Indonesia as an Approach to
Enviromental Ethics,(Proceeding
AICIS XIV: 2014)
Muhtaram Ali. 2014. Pembinaan kesadaran
lingkungan hidup di pondok
pesantren (studi kasus di pondok
pesantren Darunnajah 3 Serang),
Jurnal Kebudayaan Islam IAIN
Sunan Maulana Hasanuddin
Banten: vol 12 No 2 Juli-Desember.
Pradini Saptalina, dkk, 2017. Development
of institution structure of
agricultural resources management
at pesantren. Wacana: vol 20 No 7.

Volume XIX Nomor 1 Maret 2018 e- ISSN : 2580-9199

You might also like