You are on page 1of 83
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA - ‘'UDANG WINDU DI PT KUALA LARAS SENTANA, KECAMATAN MEDANG DERAS, KABUPATEN ASAHAN, PROVINSI SUMATERA UTARA * FIRDAUS GINTING PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 © Hak cipta milik IPB (Institut Pertanian Bogor) Bogor Agricultural University ini tanpa mencantumkzan dan menyebutkan sumber: 12. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmich, penyusunan laporan, penulisan fitik atau tinjauan suatu mosalah. 'b. Pengutipan tidak merugifean kepentingan yang wojar IPB, 2.Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam Bentyk lapapun tanpa izin IPB. & 3 3 z uedey yun pAuby uodianBuad ‘O ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued sequins UDeANqasUELH UDP uBxyWNqUDDUELY DdUD} “ypjosow nyons uBno{uR nEy aAUE| UOS|NUEd ‘UOJodp] UDUNsNAUad ‘YO! Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, ® ABSTRAK GRDAUS GINTING. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Udang /indu Di PT Kuala Laras Sentana, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten sahan, Provinsi Sumatera Utara. Dibimbing oleh DINARWAN dan NARNI ARMAYANTI. PT Kuala Laras Sentana merupakan salah satu perusahaan swasta di donesia yang bergerak pada usaha budidaya udang yang khusus budidaya dang Windu untuk ukuran konsumsi dengan teknik budidaya yang digunakan ‘e:cara intensif. Satu tahun terakhir ini yang dilakukan mengalami kegagalan Sproduksi yang disebabkan oleh virus. Kegagalan ini telah mempengaruhi {euntungan perusahaan yang pada akhimya akan mempengaruhi kelayakan usaha ari perusahaan tersebut sebagai akibat investasi yang telah ditanamkan. Melihat Soondisi perusahaan yang demikian maka sangat penting dilakukan kajian ulang Serhadap kelayakan dan sensitivitas usahanya. Salah satu alat untuk menentukan elayakan suatu usaha adalah dengan menggunakan analisis finansial. = Penelitian ini dilaksanakan di PT Kuala Laras Sentana, Kecamatan 3vfedang Deras. Sedangkan waktu penelitian adalah dari tanggal 10 Juni sampai Ziengan 10 Juli 2005. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus ‘engan studi kasusnya adalah usaha budidaya Udang Windu di PT Kuala Laras SSentana. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data Sprimer diperoleh dari wawancara dengan pimpinan perusahaan dan para karyawan “crta pengamatan langsung di lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari {iokumen perusahaan; Dinas Perikanan Kabupaten Asahan, Dinas Kecamatan ‘Medang Deras, dan literatur yang menunjang. ~ ~~ Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum usaha udidaya udang windu PT Kuala Laras Sentana, menganalisis keuntungan usaha, renganalisis kelayakan investasi yang ditanamkan dan menganalisis sensitivitas saha terhadap perubahan-faktor produksi , dalam hal ini adalah harga udang dan arga pakan. Hasil perhitungan analisis usaha yang dilakukan selama satu tahun, saha tersebut memperoleh keuntungan sebesar Rp 636.489.237,87. Hasil erhitungan analisis usaha budidaya Udang Windu menguntungkan dilihat dari asil perhitungan R/C > | yaitu 1,47. Hasil analisis kelayakan investasi melalui 3 kriteria investasi terhadap jusaha budidaya udang windu PT Kuala Laras Sentana diperoleh nilai NPV Geabesar Rp 1.281.908.760,51, Net B/C sebesar 3,02 dan IRR sebesar 57,90 persen (Gyang menunjukkan bahwa usaha budidaya Udang Windu di PT Kuala Laras CSentana layak untuk dikembangkan selama umur proyek yaitu 8 tahun. 55. Hasil analisis sensitivitas pada usaha budidaya udang windu apabila terjadi (Céenaikan harga pakan sebesar 18,75 persen diperoteh nilai NPV sebesar Rp =245.794.043,43, Net B/C sebesar 2,49 dan IRR sebesar 51,90 persen yang nemunjukkan usaha budidaya udang windu di PT Kuala Laras Sentana masih Sayak untuk dikembangkan selama umur proyek. Demikian pula apabila terjadi Cpenurunan harga jual udang sebesar 14,55 persen diperoleh nilai NPV sebesar Rp 023.474.030,45, Net B/C sebesar 1,04 dan IRR sebesar 19,71 persen yang “Tnenunjukkan bahwa usaha budidaya Udang Windu di PT Kuala Laras Sentaia nasih layak untuk dikembangkan selama umur proyek. AyssOAlUy, PROVINSI SUMATERA UTARA pada Fakultas Perikanan daa [imu Kelautan Institut Pertanian Bogor Cleb FiRDAUS GINTING C44101019 PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2086 UDANG WINDU DI PT KUALA LARAS SENTANA, FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN KECAMATAN MEDANG DERAS, KABUPATEN ASAHAN, SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA © Hak cipta milik IPB (Institut Pertanian Bogor) Bogor Agricultural University Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang ini tanpa mencantumkzan dan menyebutkan sumber: «@. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmich, penyusunan laporan, penulisan fitik atau tinjauan suatu mosalah. b. Pengutipan tidak merugifean kepentingan yang wojar IPB, 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya te dalam bentuk apapun tanpa izin IPB. PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI & B aa a a se 3 ik Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh fearya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutlean sumber: «@. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmich, penyusunan laporan, penulisan fitik atau tinjauan suatu mosalah. b. Pengutipan tidak merugifean kepentingan yang wojar IPB, 2.Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tul \ANDU DI PT KUALA LARAS SENTANA, KECAMATAN MEDANG ERAS, KABUPATEN ASAHAN, PROVINSI SUMATERA UTARA ‘ang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Soapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG Sdalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk Dengan ini saya menyatakan Skripsi yang berjudul : Sogor, Juli 2006 (644101019 sari ¥ 3 IPB (Institut Perfinian Bogor) Bogor Agricultural University dalam bentuk apapun tanpa izin IPB. i sd oat a. as iy pi8\ 8 ig =: B82 & 27 4 — Z a fa 3 3 8 iS fly pt : ° $55 68 : le abd: NIP. 131 789335 judul Skripsi Nama Mahasiswa omor Pokok ‘anggal Lulus: 31 julr 2006 © Hak cipta milik IPB (Institut Pertanian Bogor) Bogor Agricultural University Hak Cipta Ditindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh Rarya tui tana mencantumlan dan menyebutlan sumber: «@. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmich, penyusunan laporan, penulisan fitik atau tinjauan suatu mosalah. b. Pengutipan tidak merugifean kepentingan yang wojar IPB, 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tul dalam bentuk apapun tanpa izin IPB, ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynuad “uojaued ‘uDe_pypuad uDBURUAdeY yMuN DAuDY UDdANBUad "> & 3 3 s “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 B&uy YRUNjas NED UDIBOqes diANBUaLH BUDID} Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Tiga Binanga tanggal 17 Pebruari 1981 dari Ayah G Ginting dan Ibu R br Sinulingga. Penulis merupakan putra keempat dari lima bersaudara. Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah TK Santa Yoseff pada tahun 1987. Pendidikan dasar ditempuh di SD Negeri 5 dan lulus pada tahun 1995. pada abun yang sama meianjutkan pendidikan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP) Negeri | Tiga Binanga dan lulus tahun 1998. Tahun 2001 penulis tulus dari SMU Negeri 1 Tiga Binanga dan pada tahun | 1N11U BId19 42} i : E & t a 8 z 3 2 E i £ é = i 3 ic 3 é ‘FPenulis memilih Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan- EXelautan, Departemen Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan, Fakultas >erikanan dan mu Kelautan. : Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah aktif di organisasi Skedaerahan yaitu Himpunan Mahasiswa Batak (HIMABA) sebagai pengurus. tui (108 AyissOAlup jesnyjnouBy 1060g & 3 3 z ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang iclah metimpahkan kasih dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan penulis, (Quda tanggal 10 Suni — 10 Juli 2005 dengan judul “Analisis Kelayakan Usaha indidaya Udang Windu di PT Kuala Laras Sentana, Kecamatan Medang Peras, Kabupaten Asaban, Provinsi Sumatra Utara”. 5 Pada kesempatan in, rasa terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan Zepada Ayah, Tbu, Kakak dan Adik atas segala kasih sayang, perbatian, doa dan Shotivasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi. Penulis juga mengucapkan ria kasih kepada komisi pembimbing yaitu Ir. Dinarwan, M.S., dan Ir. Narai ‘Farmayanti, M.Sc., yang telah memberikan arahan dan masukan hingga ‘}enyelesaianskripsi, Dr. Ir. Sukamo, M.adev dan Ir. Anna Fatchiya, M.Si selaku Slosen penguji atas segala masukanya; Kepala Kecamatan Medang Deras, Balai ‘Penyuluhan Pertanian Kecamatan Medang Deras, Pimpinan Perusahaan Ir. Isak Sebayang, M.S., serta staf karyawan perusahaan PT Kuala Laras Sentana yang \clah memberikan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Kepada ‘eman-teman penulis yang telah banyak memberikan masukan guna esempurnaan skripsi ini disampaikan terima kasib. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu ‘masukan dan saran sangat diharapkan untuk perbaikannya. Akhir kata, semoga cpstipsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga semua pihak yang Qoembutubkan, Bogor, Juli 2006 Firdaus Gi 1 44101019 Aysssaiun jesnynouby 10: v g & 3 i g ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynuad “uojaued ‘uDe_pypuad uDBURUAdeY yMuN DAuDY UDdANBUad "> sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, 1 DAFTAR ISI E . Halaman DAFTAR TABEL. v DAFTAR LAMPIRAN @ _ PENDAHULUAN.... = 1.1 Latar Belakang . * 12 Perumusan Masalah.. = 13. Tojuan dan Kegunaan Penelitian 5 13.1 Tujuan Penelitian SI 1.3.2 Kegunaan Penelitian i. TINJAUAN PUSTAKA % 2.1 Deskripsi Udang Windu... = 2.2. Pengertian dan Klasifikasi Tambak. = 23° Analisis Biaya Produksi 2 24 Analisis Usaha... 8 2.5 Analisis Kelayakan Usaha. = 26 Analisis Sensitivitas... Gi. KERANGKA PENDEKATAN STUDI Sy. METODOLOGI 4 4.1 Metode Penelitian 4 42. Jenis dan Sumber Data 14 4.3. Metode Analisis Data My 4.4.1 Analisis Usaha... 15 4.4.2 Analisis Pendapatan Usaha 15 4.4.3 Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya. 15 4.4.4 Analisis Waktu Pengembalian Modal 15 4.4.5 Analisis Finansial Usaha. 16 4.4.6 Analisis Sensitivitas 18 4,5 Batasan dan Pengukuran 18 4.6 Tempat‘dan Waktu Penelitian | 20 HASIL DAN PEMBAHASAN ...... el 5.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian 2 AUsJOAIUA JesNYNIWHYy 1060g 5.2.1 Letak dan Keadaan Alam 5.1.2 Kependudukan.. 5.1.3 Pemerintah. 5.1.4 Sosial... & 3 3 s ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 5 i : i Suppun-6uDpUn I6uNPUllIq D345 ADH, (o6og uejueyed immnsuy) aa HIN erdio ¥eH (O) 52 se 54 55 5.6 Halaman 5.1.4.1 Pendidikan..... Keadaan Usaha Pembesaran Udang di Tambak Desa Nanassiam .. 5.2.1 Sejarah dan Perkembangan Tambak Desa Nanassiam .. 5.2.2 Letak Perusahaan dan Tambak... 5.2.3 Struktur Organisasi Perusahaan. 5.2.4 Sumberdaya Manusi 5.2.5 Permodalan. 5.2.6 Pemasaran. Unit Pembesaran di PT Kuala Laras Sentana 5.3.1 Penentuan Lokasi Tambak .. 5.3.2 Kiasifikasi dan Sistem Tambak 5.3.3 Persiapan Lahan Tambak Kegiatan Teknis Budidaya 5.4.1 Penebaran Benur. 5.4.2 Pemberian akan... 5.4.3 Pengaturan Ait 5.4.4 Pemanenan .. 5.4.5 Prasarana Penunjang Budidaya Analisis Usaha .... 5.5.1 Penerimaan Usaha 5.5.2 Investasi .... 5.5.3 Biaya Produksi 5.5.4 Analisis Pendapatan Usaha .. 5.5.5 Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (R-C Ratio) 5.5.6 Analisis Waktu Pengembalian Modal (Payback Period)...... Analisis Kelayakan Usaha . 4 . 42 ~ 5.6.1 Penerimaan . 42 w 5.6.2 Biaya . 43 3 5.6.3 Cash Flow ... . 43 (Q 37 Analisis Kriteria Investasi . 45 QO 58 Analisis Sensitivitas ... . 46 ou KESIMPULAN DAN SARAN .. 9 6.1 Kesimpulan . 49 = 62 Saran. 49 c QDAFTAR PUSTAKA.. . 50 AMPIRAN.. . 32 AUSIOAIUL | & 3 3 z ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 5 i : i Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, AjsiBAluH jeinynouby 1060g (oRga ueeveg imasw) aal my erdigneH GQ) DAFTAR TABEL Halaman Potensi Lahan Usaha Tani di Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Medang Deras, Tahun 2005 at Jumlah Rumah Tangea/Kepala Keluarga Tani Berdasarkan Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Medang Deras, Tahun 2005 ....._ 22 Jumlah sarana pendidikan di Kecamatan Medang Deras, Tahun 2005 Komposisi Sumberdaya Manusia PT Kuala Laras Sentana Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Tahun 2006...... Frekuensi Pemberian Pakan dan Waktu pemberian Pakan di PT Kuala Laras Sentana Kecamatan Medang Deras, Tahun 2005 ... Komponen Investasi dalam Usaha Budidaya Udang Windy PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras, Tahun 2005 aa Biaya Tetap Usaha Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras dalam satu tahun, Tahun 2005.. 39 Biaya Variabel pada Usaha Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan encom. Deras dalam satu tahun, Tahun 2005... Biaya Total, Penerimaan Total, Keuntungan dan R-C ratio Usaha Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana Kecamatan Medang Deras dalam satu tahun, Tahun 2005 ...... ae 0. Biaya Investasi, Keuntungan dan Payback Period Usaha Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras, Tahun 2005. Nilai NPV, Net B/C dan IRR Usaha Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana, Tahun 2005... N Nilai NPV, Net B/C dan IRR pada kondisi normal, Kenaikan Harga Pakan sebesar 18,75% dan Penurunan Harga Jual Udang Winidtt sebesar 19,84% pada Usaha Budidaya Udang Windy PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan » Medang Dera, Tahun 2005 : 47 & 3 3 z ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 5 i : i Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Sketsa Kecamatan Medang Deras . 2. Layout Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana © Kecamatan Medang Deras Kabupaten Asahan.. oe = Dokumentasi Tambak Udang Windu PT Kuala Laras Sentana Desa Nanassiam, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Asahan 55 Contoh Perhitungan Analisis Usaha Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras dalam satu tahun, Tahun 2005... Nilai Investasi, Nilai Sisa dan Penyusutan pada Usaha Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang 5 Deras, Tahun 2005.... INNSHI) Gal HIYA EIA! By Nilai Biaya Tetap dan Biaya Variabel Usaha Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Asahan, Tahun 2006... o6og ueiuRueg Cash flow Usaha Tambak Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Asahan, Tahun 2005... ®. Perhitungan IRR dalam Kondisi Normal......... 9. Contoh menghitung Presentase Perubahan Harga Pakan pada Usaha ambak Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras, Tahun 2006... 0.Cash flow Usaha Tambak Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras Apabila Terjadi Kenaikan Harga © Pakan Udang sebesar 18,75 %, Tahun 2005 .. 9 a Perhitungan Nilai IRR Dengan Texjadinya Kenaikan Harga S Pakan dang sebesar 18,75 %.... . 65 3: 2. Contoh menghitung Presentase Perubahan Harga Jual Udang pada = Usaha Tambak Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras, Tahun 2005.. : . 6 AjssaaluK [es cee Halaman 2 4,. bedoy EF = & i zs ag i Hl H ez & _ aij are 2 Sf GEG sii ie ab gee = 333i dag B. a2) 338 “ida Gh mor 83.3 | oa, E 1 aap aaa 2] aa. p22. ii Base adie e235 ¢3 222 2243 gaa $3 baa bags seh ei © Hak eink mitk IPB (Institut Pertanian Bogor) Bogor Agricultural University Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh fearya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutlean sumber: «. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmich, penyusunan laporan, penulisan Fritik atau tinjauan suatu masalah, b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wojar IPB, 2.Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tul dalam bentuk apapun tanpa izin IPB, DAFTAR GAMBAR | i 3 E 4 : j ci © Hak cipta milik IPB (Institut Pertanian Bogor) Bogor Agricultural University Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang j i 3 i ilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tuls ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber: «@. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmich, penyusunan laporan, penulisan fitik atau tinjauan suatu mosalah. bb. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB. ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued & 3 3 z 3 Q 3 g 8 sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} : 3 i 3 i i 3 a 3 Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ‘Sumberdaya hayaii perairan merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional yang sangat penting. Indonesia merupakan salah satu G@reara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki sekitar 17.506 pulau dengan Panjang garis pantai terpanjang yaitu 81.000 km atau sekitar 14 persen dari garis antai dunia. Dalam sektor perikanan, khususnya budidaya saat ini sedang Svengalami peningkatan dalam produksinya. Hal ini ditunjukkan dengan Feningkatan produksi perikanan budidaya sebesar 7,29 % dari 1,13 juta ton pada shun 2002 menjadi 1,22 juta ton pada tahun 2003 (www. tempointeraktif. com ). ‘Kontribusi sektor perikanan dalam penerimaan devisa negara di masa yang akan ‘tang perlu lebih ditingkatkan. Pengembangan budidaya perikanan dipandang Sperlu dilakukan selain untuk dapat mengurangi ketergantungan terhadap ‘Perikanan tangkap juga untuk memanfaatkan potensi budidaya perikanan Shdonesia serta untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan yang meningkat Sciring dengan peningkatan jumlah penduduk dan kemajuan pola pikir masyarakat. Salah satu komoditas budidaya tambak yang cukup populer diusahakan adalah udang windu (Penaeus monodon Fab.), yang mempunyai prospek cerah di masa yang akan datang karena dinilai sebagai komoditas yang potensial, baik untuk pasar domestik maupun luar negeri. Udang windu merupakan salah satu jcnis komoditas budidaya air payau yang mempunyai nilai ekonomis penting, CFarena mempunyai harga jual yang tinggi dibandingkan dengan komoditas ‘Quudidaya tainnya. S. __Pada umumnya usaha budidaya udang relatif cepat dibanding budidaya ‘Qromoditas lainnya, karena ditentukan oleh empat hal, yaitu ; 1) daya serap pasar ings’, sehingga memungkinkan keuntungan yang besar; 2) marjin usaha yang Besar; 3) dikuasainya teknologi pembenihan dan berkembangnya industri dan qbarana produksi lain, schingga pengadaan sarana produksi dapat relatif tepat AYISJOAIUF, ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued & 3 3 z 3 Q 3 g 8 sequins UDeANqasUELH UDP uBxyWNqUDDUELY DdUD} : 3 i 3 i i 3 : a 3 Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, arga, tepat waktu, tepat jumlah dan tepat mutu; 4) kesesuaian sumberdaya alam sdonesia dengan “standard biological” udang (PKSPL 2002). Kabupaten Asaban menyitnpan potensi yang sangat besar bagi engembangan agribisnis di bidang dan perikanan dan kelautan. Kabupaten ini remiliki garis pantai sepanjang 119 km. Namun demikian, sampai saat ini otensi perikanan dan kelautan yang sangat besar tersebut belum dimanfaatkan (Qceara optimal. Potensi sumberdaya pesisir dan kelautan Kabupaten Asahan Slukup menjanjikan untuk dikembangkan bagi penanaman modal, antara lain : 2) Daerah sentral nelayan terdapat di Kecamatan Tanjung Balai, Tanjung Tiram, STalawi, dan Medang Deras; 2) Peluang pemasaran tersedia di Medan, Tebing inggi, dan Pematang Siantar, 3) Jumlah tambak sebanyak 172 unit (budidaya Serikanan); 4) Daerah sentral budidaya meliputi Kecamatan Madeng Deras, 2ralawi, dan Lima Puluh; 5) Pemasaran ekspor ke Negara Malaysia (Dinas *Perikanan Kabupaten Asahan 2004), Sesuai dengan luas lahan yang ada di S EH w& ang disebut input diubah menjadi barang dan jasa lain yang disebut output. Nilai ari input produksi tersebut dinamakan biaya produksi. Salah satu penggolongan biaya produksi menurut Mulyadi (1981), adalah dasar hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai, yang tercakup dalam Biaya langsung dan biaya tidak langsung. Penggolongan biaya produksi yang lain S:dalah atas dasar hubungannya dengan perubahan volume produksi yang tercakup alam biaya tetap dan biaya variabel. Menurut Lipsey, Steiner, Purvis, dan Caurant (1996), biaya total (Total ‘ost = TC) adalah seluruh biaya yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah utput tertentu. Biaya total dibedakan menjadi dua, yaitu Biaya Tetap Total Total Fixed Cost = TFC) dan Biaya Variabel Total (Total Variable Cost = TVC). jaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan berubahnya jumlah output. jaya variabel adalah biaya yang berubah dengan berubahnya jumlah output. yueyeg3niy & ug! 4 Analisis Usaha Usaha perikanan dapai didefinisikan sebagai setiap organisasi dari alam, (2onaga kerja dan modal yang ditunjukan pada produksi di lapangan perikanan. -Pvalam analisis usaha perikanan komponen yang digunakan adalah biaya produksi, Gpenerimaan usaha, dan pendapatan yang diperoleh dari usaha perikanan. Menurut CRianto, 8 (1989), untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh, analisis Sa By 410694, AYISIOAL & 3 3 z 3 ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued g 3 £ a 7 DAIDY Y Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, sequins UDeANqasUELH UDP uBxyWNqUDDUELY DdUD} | 3 i 2 i i 3 : a 3 saha dapat diketahui dari beberapa analisis antara lain : analisis pendapatan saha, analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C) dan analisis waktu engembalian modal (payback period). Menurut Lipsey et al. (1996), pendapatan atau keuntungan adalah total enerimaan (Total Revenue = TR) dikurangi dengan total biaya (Total Cost = ©). Penerimaan adalah hasil perkalian dari jumlah produksi total dengan harga (Quman, sedangkan pengeluaran dimaksudkan nilai penggunaan sarana produksi 3)ang diperlukan atau dibebankan pada proses produksi yang bersangkutan Gariyanto K . 1995). Biaya total terdiri dari biaya investasi, biaya tetap dan biaya SJariabel. Biaya total adalah semua biaya yang digunakan untuk menghasilkan 3 roduksi termasuk biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya Yang jumlabnya tetap, tidak tergantung kepada perubahan tingkat kegiatan dalam Snenghasilkan keluaran atau produk didalam interval tertentu dan dinyatakan alam satuan rupiah. Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubab-ubah 3 esuai dengan perubahan tingkat produksi dan dinyatakan dalam satuan rupiah Umar 2601). o6og 5 Analisis Kelayakan Usaha Menurui Kadariah, Karina, dan Gray (1978), suaiu usaha yang memerlukan nodal besar dengan resiko yang besar diperlukan suatu analisis kelayakan usaha. wnalisis kelayakan usaha dimaksudkan untuk mengevaluasi apakah usaha tersebut syak untuk diusahakan. Untuk mengevaluasi kelayakan usaha perlu diketahui esar manfaat dan besar biaya dari setiap unit yang dianalisis. Dalam hal ini yang ipjihitung sebagai benefit (hasil) adalah apa yang diperoleh orang-orang atau badan Qowasta yang menanamkan modalnya dalam proyek tersebut. Penilaian investasi dalam suatu usaha dilakukan dengan membandingkan oatara semua manfaat yang diperoleh akibat investasi dengan semua biaya yang ‘Osikeluarkan selama proses investasi dilaksanakan (Kuntjoro 1985). Menurut Kadariah, ef al.(1978), bahwa indikator yang biasa dipakai untuk embandingkan manfaat dan biaya pada usaha adalah Net Present Value (NPV), Over Benefit Cost-Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR). NPV dapat Ziartikan sebagai nilai sekarang dari arus pendapatan yang timbul oleh investasi ry 4o6; ANY|NOL AjssaaAlu & 3 3 z 3 ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued g 3 £ a sequins UDeANqasUELH UDP uBxyWNqUDDUELY DdUD} : 4 j 3 3 z 5 3 i a 3 Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, Jusnan dan Swarsono 1994). Bila NPV lebih besar dari nol (positif) berarti anfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan, maka secara cansial investasi dikatakan layak dilaksanakan dan usaha dalam keadaan enguntungkan. Apabila NPV lebih kecil dari nol (negatif) maka investasi cerugi dan tidak dilaksanakan karena tidak mampu menutup biaya. NPV sama engan nol berarti manfaat yang diterima hanya cukup untuk menutupi biaya total Qing dikeluarkan, semakin besar nilai NPV menunjukan semakin menguntungkan uatu proyek untuk dilaksanakan berarti semakin besar keuntungan hasil usaha Gitusnan dan Swarsono 1994). Apabila Net B/C lebih besar dari satu berarti manfaat yang diperoleh lebih Foesar dari biaya yang dikeluarkan, maka investasi layak untuk dilaksanakan dan uu ey gE 5 3 zt e = 8 2 g & : i e z a 2 dak cukup untuk menutupi biaya, maka investasi tidak layak untuk dilaksanakan. Internal Rate of Return (IRR) adalah nilai discount rete (suku bunga) yang rembuat NPV dari suatu proyek sama dengan nol. Internal rate of return (IRR) Sidalah tingkat rata-rata keuntungan intem tahunan bagi perusahaan yang Jhelakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen (Gittinger. 1986). Suatu Susaha atau kegiatan investasi dikatakan layak apabila nilai /RR lebih besar dari ngkat discount rate (suku bunga) yang ditentukan. Sebaliknya jika nilai IRR -bih kecil dari tingkat discount rate (suku bunga), maka usaha atau kegiatan .vestasi tidak layak untuk dijalankan. eyed IMBSUI) ad .6 Analisis Sensitivitas w Analisis Sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang berubah-ubah terhadap hasil suatu analisis. Tujuan analisis ini adalah untuk (Gnelihat kembali hasil analisis suatu kegiatan investasi atau aktivitas ekonomi Ssonbila terjai suatu kesalahan atau adanya perubahan didalam perhitungan biaya Q tau manfaat. Analisis sensivitas ini perlu dilakukan karena dalam analisis Legiatan investasi, perhitungan didasarkan pada proyek-proyek yang mengandung -Retidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang iGittinger. 1986). Dengan demikian, analisis sensitivitas membantu menentukan fa g E E Bg 8 g 8 f z 3 - f é i B 8 E Es i & AjssaaAlu proyek dengan menunjukkan bagian-bagian yang peka yang memerlukan pengawasan yang lebih ketat untuk menjamin hasil yang diharapkan akan ‘menguntungkan perekonomian (Kadariah et at. 1978). © Hak cipta milik IPB (Institut Pertanian Bogor) : Bogor Agricultural University Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh fearya tulis ini tanpa mencantumlaan dan menyebutkan sumber: «@. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmich, penyusunan laporan, penulisan fitik atau tinjauan suatu mosalah. b. Pengutipan tidak merugifean kepentingan yang wojar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB. & 3 3 z 3 ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued g 3 £ a sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} : 3 i 2 i i 3 a 3 Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, Il. KERANGKA PENDEKATAN STUDI Seiring dengan kebijakan pengembangan kawasan pantai Timur Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten Asahan ingin menjadikan sektor perikanan dan kelautan sebagai sumber nafkah bagi sebagian besar masyarakat di Kabupaten (@sahan. Sebagai salah satu perwujudan dari program tersebut, maka Sembangunan industri perikanan termasuk pengembangan budidaya harus Goemperhatikan pendekatan sistem usaha perikanan terpadu, berkelanjutan dan 7 i i i Analisis usaha perlu dilakukan karena untuk mengetahui apakah usaha sudidaya udang windu dapat memberikan keuntungan dalam jangka pendek. ‘aalisis usaha tersebut meliputi pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan “lan biaya serta payback period. Jika hasil analisis usaba tersebut untung, maka {perlu dilakukan analisis finansial yang meliputi Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost-Ratio (Net B/C) dan Internal Rate of Return (IRR). Pada kelayakan isaha tambak udang juga dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui ‘Sejadian yang berbeda dengan perkiraan-perkiraan yang dibuat dalam perencanaan juga untuk melihat kepekaan proyek terhadap kemungkinan ‘crjadinya perubahan-perubaban dalam perhitungan manfaat dan biaya. Apabila hasil perhitungan analisis finansial dan uji sensitivitas tidak layak dijalankan maka harus diadakan evaluasi kegiatan terhadap usaha budidaya udang windu. Sebaliknya jika hasil perhitungan analisis finansial dan uji sensitivitas menunjukkan bahwa usaha budidaya udang windu masih layak dijalankan, maka Gperlu dilakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha yang telah berjalan. ‘2 Untuk mengembangkan usaha budidaya udang windu perlu diperhatikan slaltor-faktor yang menjadi peluang dan kendata pengembangan dan harus Gnengetahvi alternatif pengembangan usaha agar tercapai tujuan untuk mencapai reuntungan yang maksimum. Secara skematis kerangka pendekatan studi =Hisajikan pada Gambar | SUI) Gell HEI! z AjssaaluK [es 2 Semi intensif Intensif 3 « 5 g | q eG (lt! i i fla gk 3 g22 |Waddeteaa 3 Hee IErbadG ! EEE 4353 Eee = dhe! ale i =| ! Gas 2 a a 4 Bogor} BogorAgricultural University Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh fearya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutlean sumber: «@. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmich, penyusunan laporan, penulisan fitik atau tinjauan suatu mosalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wojar IPB, 2.Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tul dalam bentuk apapun tanpa izin IPB. ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued & 3 3 z 3 g 3 £ a sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} : 3 i 2 i i 3 a 3 Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, Iv. METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian ‘Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus dengan satuan kasusnya adalah Perusahaan budidaya udang windu di PT Kuala (@aras Sentana, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Asahan. Studi kasus adalah enclitian tentang status subyek penelitian yang berkenan dengan suatu fase Qpesifik dari keseluruhan personalitas (Nazir 1998). Tujuan penelitian studi kasus Jalan memberikan gambaran secara detail tentang latar belakang, sifat-sifat dan %arakter yang khas dari unit yang dianalisis. a %2 Jenis dan Sumber Data 5 Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data text dan data i i B B 5 a e E i 8 f g i ‘iumerik. Data text tidak mengikuti kaidah yang telah ditentukan dan dapat Perbentuk apa saja. Data image adalah data yang ditampilkan dalam bentuk foto, Scartun, diagram dan sejenisnya yang memberikan informasi secara spesifik mengenai keadaan tertentu (Fauzi 2001). Berdasarkan sumbernya, data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan perusahan dan para karyawan perusahaan dan data produksi. Data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan, Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Medang Deras, studi literatur, buku-buku dan artikel yang berhubungan dengan Gopik penelitian ini. Q 9 343 Metode Analisis Data @Q Menurut Singarimbun dan Efendi (1989), analisis daia adalah proses Spenyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan Fiinterpretasikan. Analisis data yang digunakan adalah analsisfinansial. Data Gjian informasi yang telah terkumpul, ditabulasikan kemudian dianalisis dengan Cmenggunakan metode berikut: a AYISIOAL & 3 i 5 5 ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued g 3 £ a Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} : 3 i j 2 i i 3 : a 3 43.1 Analisis Usaha 432 Analisis Pendapatan Usaha Satu Tabua Analisis ini bertujuan untuk mengetahui besamnya keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan. Menurut Lipsey et al. (1995), konsep pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut : Keuntungan (a) = Penerimaan Total - Biaya Total a =TR-TC. 3 ©) i * Jika penerimaan total > biaya total, usaha untung, * Jika penerimaan total = biaya total, usaha tidak untung dan tidak rugi (usaha impas) * Jika penerimaan total < biaya total, usaha rugi 33 Analisis mbangan Penerimaan dan Biaya (R-C Ratio) ‘Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh 10 uzIUeHodanyNsUl) ad] INU eIdID >» lari kegiatan usaha selama periode tertentu (dihitung selama periode satu tahun) Fakup menguntungkan, dengan rumus sebagai berikut (Riyanto 1998) 3 g TR RIC= 7c @ dimana TR-=Penerimaan Total (Total Revenue) ‘TC = Biaya Total (Total Cost) Dengan kriteria usaha : R/C> 1, usaha menguntungkan RIC = 1, usaha impas RIC <1, usaha rugi VV 060g (Gi3.4 Analisis Waktu Pengembalian Modal (Payback Period) Analisis Payback Period adalah suaiu analisis untuk mengetabui periode Ssaktu yang diperukan untuk menutup kembali pengeluaran invests inital cash qivesment) dengan menggunakan aliran kas. Payback period merupakan rasio OL AYIsIOAIUA & 3 i g 5 ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 3 ; Q a Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} | 3 i j 2 i i 3 : a 3 antara initial cash invesment dengan cash flow, dengan satuan waktu (Umar 2001), Secara matematis dinyatakan dalam rumus sebagai berikut : pp = 2es08i 5 tahun 6) ‘Keuntungan 435 Analisis Finansial © Untuk mengetahui kelayakan usaha diperlukan besar manfaat aiau benefit ian besar biaya dari setiap unit yang dianalisis. Menurut Kadariah etal (1978), odikator yang digunakan untuk membandingkan manfaat dan biaya pada suatu cogiatan usaha adalah sebagai berikut : 3 Net Present Value (NPV) Ue & NPV adalah selisih antara total present value dari manfaat dan biaya pada ctiap tahun kegiatan usaha. Rumus perhitungannya: z 3 g : 5 NPV= > (B-CMI + if... (4) 3 i g Bimana: 3 Bt = Penerimaan (Benefit) pada tahun ke-t Ct= Biaya (Cost) pada tahun ke-t n= Umur proyek (tahun) i = Discount rate (%) t = Umur ekonomis Dalam metode NPV terdapat tiga kreteria kelayakan investasi, yaitu : 1. NPV> 0, berarti usaha tersebut layak diusahakan 2. NPV=0, berarti usaha tersebut mengembalikan sama besamya dengan nilai_uang yang ditanamkan untuk mencapai hasilnya. 3. NPV <0, berarti usaha tersebut tidak layak diusahakan. Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) Net B/C merupakan perbandingan antara NPV total dari benefit bersih eunynguby 1060g i i i I 2 i = ; & (Clontang efisiensi dalam penggunaan modal. Rumus perhitungannya adalah: a AYIssOAl & 3 i g 5 ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued : 3 i j 2 i i 3 : a 3 3 : 5 é 7 DAIDY Y Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} 8 (Bt-Ct) & ati (Br=Cy >0 (Ct BY’ (Br-Ct) <0 ia (I+ Net B/C = Keterangan : B, = Penerimaan (Benefit) pada tahun ke-t C, = Biaya (Cost) pada tahun ke-t i = Tingkat diskonto n= Umur proyek (tahun) 1 =0,1.23 n ilai Net B/C Ratio mengandung dua arti penting yaitu : Net B/C > 1, maka proyek layak atau menguntungkan Net B/C <1, maka proyek tidak layak atau tidak menguntungkan > Internal Rate of Return (IRR) IRR merupakan tingkat suku bunga yang menunjukan jumlah nilai é 3 g ugiuerodamnsul) gal yim eidio xe O) i z s 3 Ss : i & : ? 3 £ E Bu 1992). & SNilai IRR yang lebih besar atau sama dengan bunga yang berlaku menunjukan bahwa usaha layak untuk dilaksanakan. Rumus perhitungannya: [ NPV? a WRR= i+ To apy ye -i’) 6 Keterangan : i = tingkat suku bunga yang menyebabkan nilai NPV > 0 ° = tingkat suku bunga yang menyebabkan nilai NPV <0 2 NPV’ = NPY padai' 3 NPY = 2 > criteria : 9 IRR > i, artinya usaha dapat dilanjutkan Ss IRR 0, Net B/C I dan IRR > i. AyissOAlu & 3 3 z 5 3 2 Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, ; 3 g € 5 a sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! Apabila diperoleh nilai IRR lebih besar dari interest rate yang berlaku, maka proyek tersebut layak untuk dilaksanakan. Namun apabila nilai /RR lebih kecil dari interest rate yang berlaku maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. 43.6 Analisis Sensitivitas © Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan Fang berubah-ubah terhadap hasil suatu analiss. Tujuan analisis ini adalah untuk velihat kembali hasil analisis suatu kegiatan investasi atau aktivitas ekonomi ‘3oabila terjadi suatu kesalahan atau adanya perubahan didalam perhitungan biaya Sau manfaat. Menurut Sanusi (2000), jika suatu proyek dianalisis secara teliti, ‘Baik secara ekonomis maupun finansial,jikaterdapat sesuatu yang tidak beres cau sesuai dengan rencananya, maka harus diuji lagi. Analisis sensitivitas bertujuan untuk mengetahui apakah yang akan terjadi S.oabila ada suatu kesalahan atau perubahan pada unsur-unsur penting dalam ‘asar-dasar perhitungan biaya atau benefit. Adanya perubahan pada faktor atau ZLnsur penting dalam usaha tersebut menentukan kelayakan hasil perhitungan yang Stiperoteh adalah kenaikan harga pakan dan penurunan harga jual udang. ed MI 4.4 Batasan dan Pengukuran 1. Penelitian ini hanya menitikberatkan pada hasil analisis usaha dan kelayakan finansial. 2. Average Body Weight (AI8W) yaitu berat rata-rata udang dalam tambak yang diketahui setelah dilakukan sampling |. Feeding Rate (FR) yaitu pakan yang dibutuhkan oleh udang per berat tubub udang per hari, dinyatakan dalam persen 4, Survival Rate (SR) yaitu persentase jumlah udang yang masih hidup ditambak pada waktu tertentu, dinyatakan dalam persen (%). SR yang dihitung sebesar 60% 5. Analisis usaha adalah evaluasi keuangan untuk mengetahui keberhasilan usaha yang telah dicapai AjsseaiuH jeinynouBy 1060g Q 3 g 8 ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, (o6og uejueyed immnsuy) aa HIN erdio ¥eH (O) sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} ‘ 3 i 3 a i g 3 ig iG g 3 ay g : AjsseaiuH jeinynouBy 1060g 6. Keuntungan merupakan selisih dari penerimaan total dengan biaya total dan dinyatakan dalam satuan rupiah 7. R-C ratio adalah tingkat perbandingan antara penerimaan total dengan biayanya, rata-rata per tahun 8. Analisis Finansial usaha adalah analisis terhadap kegiatan usaha dengan memperhitungkan biaya dan manfaat dalam suatu usaha dengan alat ukur yang digunakan adalah NVP, Net B/C dan IRR 9. Net Present Value (NVP) adalah selisih antara jumlah Presen Value dari Benefit dan cost pada setiap tahun kegiatan, dinyatakan dalam rupiah 10. Internal Rate of Return (IRR) adalah suata tinggat suku bunga (diiscount rate) yang menunjukan nilai kini dari biaya total sama dengan nilai kini dari penerimaan total 11. Net Benefit adalah manfaat bersih yang diperoleh dengan mengurangi pengeluaran total dengan penerimaan total pada setiap tahun proyek 12. Cash Flow adalah arus manfaat bersih yang diterima pengelola selama proyek berjalan dengan mengurangkan biaya-biaya dari penerimaan total pada setiap tahun proyek, dinyatakan dalam rupiah 13. Analisis Sensitivitas adalah suatu analisis yang dapat melihat pengukuran yang akan terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah. Komponen yang digunakan adalah kenaikan harga pakan udang dan penurunan harga jual udang windu 14. Biaya investasi adalah semua biaya yang dikeluarkan pertama kali untuk memperoleh manfaat sampai secara ekonomis tidak menguntungkan lagi, dinyatakan dalam rupiah 15. Modal investasi adalah modal yang dikeluarkan pertama kali untuk memperoleh beberapa kali manfaat sampai secara ekonomis tidak menguntungkan lagi. Semua investasi dinilaikan berdasarkan nilai kini (Present Value) dan dinyatakan dalam satuan rupiah 16, Modal kerja adalah modal yang dikeluarkan untuk membiayai seluruh kegiatan usaha agar usaha berjalan lancar sesuai dengan rencana dan dinyatakan dalam satuan rupiah 20 17. Nilai penyusutan adalah nilai yang dihasilkan dari pengurangan harga pembelian dengan harga terpakai yang dibagi dengan lamanya pemakaian dalam tahun (umur teknis) 18. Nifai sisa (Salvage Value) adalah nilai dari barang modal yang tidak habis dipakai selama usaha berjalan, dinyatakan dalam rupiah 19. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tetap setiap tahun dan sifatnya tidak dipengaruhi oleh naik turunya produksi yang dihasilkan dari suatu masa proyek, dinyatakan dalam rupiah 20. Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung dari output yang akan dihasilkan dalam satu tahun, dinyatakan dalam rupiah 21. Biaya perawatan adalah biaya tahunan untuk keperluan rutin selama umur ekonomi dari proyek tersebut, dinyatakan dalam rupiah 22. Penerimaan adalah hasil perkalian jumlah produksi total dengan harga satuan yang dinyatakan dalam satuan rupiah 23. Pengeluaran adalah nilai penggunaan sarana produksi yang diperlukan atau dibebankan pada proses produksi, dinyatakan dalam rupiah 3 ; Q a © 7 DAIDY Y Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 080g uelueyeg inaNsul) al #INNUU eIdID EH 5 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT Kuala Laras Sentana yang terletak di Desa Nanassiam, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian berlangsung selama satu bulan mulai tanggal {0 Juni sampai dengan 10 Juli 2005 sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} ‘ 3 i i 3 ig iG q3 ay a g : AyissOAlup jesnyjnouBy 1060g ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued & 3 3 z 3 g 3 £ a sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} : 3 i 2 i i 3 a 3 Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian 5.1.4 Letak dan Keadaan Alam Kecamatan Medang Deras merupakan salah satu kecamatan yang berada (@ kawasan Kabupaten Asahan bagian Utara yang dibatasi oleh : = 1) Wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Selat Sumatera 2) Wilayah sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sei Suka © 3) Wilayah sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bandar Bedagai dan = Kecamatan Bandar Khalifah 3 4) Wilayah sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sei Suka z Kecamatan Medang Deras memiliki pantai laut Utara yang memanjang ari Timur ke Barat sepanjang 15 km. Luas wilayah Kecamatan Medang Deras 3 Secara keseluruhan adalah 6.532 ha, yang terdiri dari lahan sawah dan lahan darat, ‘Sengan potensi lahan usaha tani, seperti yang terdapat pada Tabel 1 a 2 gr ‘abel 1. Potensi Lahan Usaha Tani di Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Medang Deras, Tahun 2005 No. Potensi Lahan Luas (ha) 1 _| Lahan Sawah a. Pengairan teknis (irigasi) 240 .Pengairan setengah teknis 920 c.Irigasi sederhana 80 d.Tedah hujan 1.963 ¢.Sawah pasang surut 40 2 | Lahan Darat/Kering a. Ladang/Tegalan Pertanian 649 b.Pekarangan/Bangunan 177 c.Lading/Tanah Huma 41S d.Ladang pengembalaan 368 e. Tambak 826 £. Rawa/Pasang Surut 1.154 Total. 6.532 | ‘=Sumber: Balai Penyuluhan Pertanian Kecamaten Medang Deras 2005 Keadaan monografi Kecamatan Medang Deras merupakan daerah dimana persen datar sampai berombak dan sisanya | persen berbukit. Keadaan suhu AISIOAIUQ) pean, ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued & 3 3 z 3 g 3 £ a 7 DAIDY Y Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, sequins UDeANqasUELH UDP uBxyWNqUDDUELY DdUD} : 3 i 2 i i 3 : a 3 dara berkisar antara 24°C-36°C dan tinggi pusat pemerintah wilayah Kecamatan (edang Deras dari permukan laut adalah 5 m. 1.2 Kependudukan Rekapitulasi hasil P4B di Kecamatan Medang Deras menunjukan jumlah sal penduduk sampai Juni 2005 adalah 44.190 jiwa yang terdiri dari 22.434 laki- (xi (50.77%) dan 21.756 perempuan (49.23%) dengan jumlah Rumah Tangga 992. Dari jumlah penduduk tersebut semuanya Warga Negara Indonesia (WND. 2 Mata pencaharian penduduk pada umumnya bertani dan sebagian kecil 5 cbagai nelayan tradisional, pedagang, dan buruh. Menurut data dari Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Medang Deras tahun 2005, jumlah Rumah ‘Tangga/Kepala Keluarga tani berdasarkan mata pencahariannya dapat dilihat pada Babel 2. E 3 Stabel 2. Jumlah Rumah Tangga/Kepala Keluarga Tani Berdasarkan Mata 2 Pencaharian Penduduk Kecamatan Medang Deras, Tahun 2005. 5 ee Jenis Mata Pencaharian to| [Pertanian|Karyawan[Perikanan|Dagang|PNS|Lain-Lain| 1| Sidemulye 330] 75\ ayaa 20) 2[ Aek Nauli 23] 1 15) nl 4 19} 3| Sei Buah Keras 256) 32 174] 13, 6 36 {Sei Rakyat 331 2: is{ 4 32) 3 Tanjung Sigeni 157 39) | a3 12] 6{Pangkalan Cangkring| _397| 164) | 24) 7|Pangkalan Rakyat 522| 95] 4 37 6 27 8|Pakam 432 63] So 38] 1 16 9 Lalang 633 Tig 46i|__—60|_—7] 34) 10|Medang 243 231 596 52] 20) 40 Pin Durian 450] 32) 127 18] 29 G12] Nanassiam 7 q30f ts] 4 © 13)P. Dodek Barw | 21 sia 56 34| } P. Dodek Induk 2 45] 31 34_15 37] a Total 3.903] 957, 3.062] 420] 1711 364) Dibra Penyahion Peroni Ketan Mest Das Tan 2005 2 = _ Dari Tabel 2. tersebut mata pencaharian yang lebih dominan adalah bidang qpertanian dengan mengandalkan potensi sawah sedangkan sisanya bekerja dilahan ceerkebunan dan petemakan. Dalam bidang perikanan menurut salah satu sumber AjssaaAlu & 3 3 s ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued guedey yun oAuby uodianBuad ‘O 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, pa) ij tempat penelitian dilakukan, dari hasil penataran nelayan Desa Nanassiam terdapat 3.062 nelayan tradisional yang melakukan kegiatan penangkapan ikan secara tradisional sepanjang 17 km dari garis pantai. Mereka berasal dari berbagai daerah sekitar muara dan luar Kecamatan Medang Deras. 5.13. Pemerintah © Secara administrasi Kecamatan Medang Deras terdiri dari 12 Desa, 2 jKelurahan, 105 Dusun, 119 RW, 357 RT, 54 orang kader pembangunan Daerah : e E i ‘Adapun program kerja pemerintah desa antara lain : a. Pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah Desa Nanassiam pada tahun 2005 b. Penataan kembali perangkat desa yang kosong ¢. Pembinaan administrasi desa 1.4. Sosial 1.4.1. Pendidikan Tingkat pendidikan suatu penduduk memberikan perannya dalam ‘Speningkatan sumberdaya manusia, oleh karena itu penduduk sebagai komponen sosial memiliki petan yang besar terhadap kemajuan suatu wilayah. Pemerintah Kecamatan Medang Deras berupaya untuk meningkatkan tingkat pendidikan penduduk. Tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Medang Deras dapat dilihat pada Tabel 3. Bog UeWeHge IMINSUI) Gell >I eId AyissOAlup jesnyjnouBy 1060g & 3 i 5 5 ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued Q 3 g 8 Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} : 3 i 3 i i 3 : a 3 24 ‘Tabel 3. Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Medang Deras, Tahun 2005 No| Sarana Pendidikan | Jumlah | Jumlah Marid | Persentase (orang) (%) 1 __| Tingkat kanak-kanak (TK): 6 91 0,56 2 | Sekolah Dasar (SD): a. Swasta Umum 2 390 2,40 b. Swasta Islam 2 95 0,58 c. Swasta Protestan 2 110 0,68 d. Negeri 10 2.174 13,38 e. Inpres 18 3.857 BiB 3. | Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) : a. Negeri 4 3.750 23,07 b. Swasta 10 4578 28,17 4 | Madrasah Tsanawiyah 6 452 2,78 5 | Madrasah Aliyah 3 325 2,00 6 | Sckolah Menengah Umum (SMU): 1 423, 2,66 Total 64 16.254[ 100,00 ‘aaa Pepa Permian Kecnain Medeng Das Tan 205 2 Dari jumlah sarana pendidikan di Kecamatan Medang Deras yang paling yyak jumlah murid adalah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama terdapat di spekolah swasta sebesar 4.578 orang. Sebagian penduduk yang telah Snenyelesaikan Sekolah Menengah Umum melanjutkan kuliah ke luar daerah "Karena di daerah iersebut tidak mempunyai perguruan tinggi a 5.1.4.2. Agama Jumlah penduduk Kecamatan Medang Deras mayoritas Muslim 32.508 jiwa, Khatolik 1.103 jiwa, Kristen Protestan 10.145 jiwa, Budha 360 jiwa dan penganut aliran kepercayan kepada Tuhan yang Maha Esa Aek Nauli 25 jiwa. Dalam rangka menunjang terselenggaranya pelaksanaan pembinaan keagamaan (Gian sarana peribadatan yang memadai. Pemerintah Kecamatan Medang Deras S rembangun sarana peribadatan sampai tahun 2005, yaitu : 20 buah Mesjid, 40 Zvah Musola, 29 buah Gereja dan 6 buah Wihara. Aysusaiuq jesnyno1 & 3 3 z 3 ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued g 3 £ a sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} : 3 i 2 i i 3 a 3 Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, 25 5.1.5. Sarana dan Prasarana 5.1.5.1 Sarana dan Prasarana Fisik a. Transportasi Anus lalu lintas di Kecamatan Medang Deras 100 persen melalui jalan darat, dengan prasarana berupa minibus dan ojek dengan kondisi jalan relatif baik. © »b. Komunikasi E —_Sarana telekomunikasi (telepon) di Kecamatan Medang [eras antara lain g telepon umum dan fasilitas lainnya. Sc. Jaringan Air Bersih = Sarana air bersih di wilayah Kecamatan Medang Deras antara lain PAM 8 Pedesaan, pompa jet/pompa tangan dan sumur. & 2 Keadaan Usaha Pembesaran Udang di Kecamatan Medang Deras 2.1 Sejarab dan Perkembangan Tambak PT Kuala Laras Sentana = Usaha budidaya di Kecamatan Medang Deras berawal dari usaha yang Soulai dijalankan oleh PT Kuala Laras Sentana pada tahun 2000. PT Kuala Laras Sentana merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam usaha budidaya udang yaitu pembesaran udang windu. Perusahaan ini merupakan perusahaan pribadi yang modalnya milik seorang pengusaha yang berasal dari Medan. Latar belakang berdirinya PT Kuala Laras Sentana adalah untuk memanfaatkan potensi alam perairan pantai Selat Sumatera dengan memanfaatkan areal lahan pesisir untuk dijadikan lahan tambak khususnya komoditi udang yang Chemilai ekonomis tinggi. Disamping itu juga terbukanya peluang yang sangat dalam ekspor udang beku di dunia serta untuk memperoleh keuntungan shesar. eS Perkembangan usaha budidaya udang tersebut memang sangat Gnenjanjikan. Keberadaan budidaya udang tersebut memberikan “multiplier efect’ Giau efek ganda yang dirasakan masyarakat setempat. Pembangunan infrastruktur, Jalan, pengadaan jaringan listrik PLN, dan terciptanya lapangan kerja yang (remberikan kesempatan kerja kepada masyarakat sekitar. Sa AYISIOAL & 3 3 z 3 ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued Q 3 g 8 Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, sequins uDeANqasuELU UDP UDxWNzUDDUALE DAUD} : 3 i 3 i i 3 : a 3 26 Sejak berdirinya perusahaan yaitu tahun 2000 hingga 2005 mengalami pasang surut. Tiga tahun pertama usaha mengalami kenaikan namun setelah itu perusahaan tidak berproduksi lagi. Hal ini terjadi karena mewabahnya penyakit yang disebabkan oleh virus White spot. Perusahaan mengalami kevakuman selama dua tahun schingga tidak berproduksi selama itu pula lahan tidak dimanfaatkan sama sekali. Pada awal 2005 perusahaan kembali menginvestasikan modalnya. x4 ©) 8 5 7 E g z PT Kuala Laras Sentana berlokasi di Desa Nanassian Kecamatan Medang eras, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara dengan batas Wilayah sebagai ikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Sumatera 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sei Buah Keras 3. Sebetah Timur berbatasan dengan Desa Durian 4, Sebelah Barat berbatasan dengan Pangklan Dodek Baru Luas wilayah lahan selurubnya adalah 257.385 m?, dengan luas efektif Jang dikembangkan 256.000 m?(25,6 ha), luasan tersebut belum termasuk mess Scaryawan, kantor, gudang pakan, ruang mesin, dan pompa. uLpidio » uejuevied ymnsul) al 3H 5.23 Straktur Organisasi Perusahaan Tugas dan fungsi dari jabatan yang ada di PT Kuala Laras Sentana saat penulis melakukan penelitian dirinci seperti pada gambar 2: Direktur wD ° @ Q Manajer Lapangan/Mandor > © ° a a | ql ‘Anak Pakan Teas | Penjaga Malam [ Pembantu | Sambar 2. Struktur Organisasi PT Kuala Laras Sentana Sumber: Dama Primer PT Kuala Leras Senima, Tabun 2005 AYISIOAL & 3 3 z ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 5 i : i Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, 27 Rincian tugas dan wewenang : 1, Direktur : Sebagai pemilik modal, pimpinan sekaligus bagian keuangan dan pemasaran 2, Manajer lapangan/mandor : Bertugas mengontrol kegiatan operasional budidaya dan hubungan masyarakat. _ Teknisi lapangan : Melaksanakan segala kegiatan teknis yang berhubungan dengan bagian listrik dan mesin. ‘Anak pakan : memberikan pakan dan bertanggung jawab terhadap kolam tambak yang sedang dikelotanya baik pertumbuhan maupun produksi udang. Penjaga Malam : Mengontrol/mengawasi keamanan lokasi tambak tersebut. . Pembantu : Membersihkan lingkungan mess karyawan dan kantor serta menyediakan konsumsi untuk karyawan. Oe 52.4, Sumberdaya Manusia PT Kuala Laras Sentana saat peoulis melakukan penelitian memiliki 24 laff yang terdiri dari pimpinan, seorang manajer lapangan (mandor), seorang eknisi mesin, 18 orang menjadi anak pakan atau setiap | orang bertanggung ‘S.wab mengurus 1 kolam, 2 orang tukang jaga malam dan 2 orang pembantu. Komposisi sumberdaya manusia yang ada di PT Kuala Laras Sentana berdasarkan tiagkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4. Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa kualitas sumberdaya manusia PT Kuala Laras Sentana relatif kurang, namun keablian dan keterampilan yang mereka wnilikd adalah semata-mata karena pengalaman sebelumnya dalam budaya tambak. ‘Tabel 4. Komposisi Sumberdaya Manusia PT Kuala Laras Sentana Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Tahun 2005, ueHEd Ns 7 Keterangan Pendidikan ‘Jumlab (orang) 1._| Direktur/pemilik modal SI 1 | 2. | Manajer lapangan SMA 1 | 3,_| Teknik lapangan ‘SMA 1 4. | Anak pakan/Anak kolam ‘SD, SMP, dan SMA 18 5. | Penjaga kolam ‘SMP 2 5 Pembantu sD 2 Cee a a aT 5 a <= & 3 3 z ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 i : i Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, 28 Jenis gaji yang dibayarkan berupa gaji pokok, bonus, tempat tinggal (mess karyawan). Penerimaan tenaga kerja buruh dan borongan seringkali dibutuhkan untuk kegiatan perbaikan konstruksi tambak dan persiapan tambak. Penerimaan caaga kerja berasal dari masyarakat daerah lain. Supaya tidak ada yang tidak di inginkan seperti pencurian dan perampokan. Karena itu pimpinan perusahaan tidak mau menerima tenaga kerja daerah tersebut. © Pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan perusahaan bagi karyawan Fang sudah tidak dapat ditolelir lagi karena tidak mengikuti aturan yang Sitetapkan perusahaan seperti mengenai ketidakdisplinan dalam jam kerja dan Sondisi kesehatan yang menurun yang menyebabkan turunnya produktivitas kerja. 2.5 Permodalan Modal merupakan salah satu faktor penentu dalam menjalankan suatu ‘Usaha karena tanpa modal usaha tidak dapat berjalan dengan baik. Investasi yang itanam PT Kuala Laras Sentana pada usaha budidaya udang di Kecamatan ‘Sledang Deras merupakan modal sendiri (self financing) dan pinjaman dari bank. Jumlah investasi yang ditanam adalah sebesar Rp 1.056.840.000,00 ditambah pinjaman dari bank sebesar Rp 800.000.000,00. euedamnsul) 5.2.6 Pemasaran Produk yang dihasilkan perusahaan bersifat perishable atau sifat yang coudah rusak yaitu udang segar. Ukuran (size) udang yang dipasarkan bermacam- Slacam antara lain yaitu 30 ekor/ke, 35 ekor/ke, dan 40 ekor/kg. Harga jual udang ‘ -suai dengan harga yang berlaku di pasaran pada saat panen sesuai dengan —ioengseu kepada fluktuas nil tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika. Harga Gaal udang juga sesuai dengan ukuran udang yang dihasilkan. Pada saat penelitian eptember 2005) harga udang yang berlaku yaitu untuk ukuran (size) 30 ekorhke besar Rp 50.000,00, 35 ekorlkg sebesar Rp 45.000,00 dan 40 ekor/kg sebesar ap 40.000,00. AYIsIOAIUA & 3 3 z 3 ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued Q 3 g 8 7 DAIDY Y Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} : 3 i 3 i i 3 a 3 29 Dalam hal promosi perusahaan tidak melakukan promosi khusus akan ‘ctapimasih melalui rekan bisnis dan kerabat dekat. Udang yang dihasilkan -perusahaan disalurkan kepada perusahaan udang beku dengan harga yang disesuaikan dan dengan harga yang berlaku di pasaran. Disamping itu ada juga perusahaan yang datang ke lokasi budidaya tambak dengan ongkos transportasi ditanggung oleh perusahaan tersebut. © 3 Unit Pembesaran di PT Kuala Laras Sentana $3.1 Penentuan Lokasi Tambak = Penentuan tokasi budidaya merupakan salah satu kunci yang menentukan 2 eberhasitan dan kelancaran usaha budidaya air payau. Pemilihan lokasi berarti @renghindari sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif dan mendapatkan lokasi engan paling banyak faktor-faktor positif. Penentuan lokasi yang tepat akan Tpeminimumkan “beban” biaya (investasi dan operasional) jangka pendek maupun Songka panjang. Penentuan lokasi tambak harus mempertimbangkan dua ‘Persyaratan, yaitu persyaratan teknis dan persyaratan non teknis. Persyaratan Seknis meliputi kelayakan sumber air (kualitas dan kuantitas), kualitas tanah, Slevasi tanah dan pasang surut. Persyaratan non teknis lebih mengarah kepada aspek sosial (ketersediaan tenaga kerja) dan ketersediaan fasilitas penunjang (cransportasi dan komunikasi) dan hubungan sosial budaya dengan masyarakat \ingkungan sekitar tambak. ‘Sumber air yang digunakan pada pertambakan ini berasal dari air laut. Pada saat pasang dimanfaatkan untuk mengeluarkan air dari tambak (pergantian air sistem sirkulasi). Tanah dapat dibedakan dengan berbagai tekstur yaitu, Gampung beliat, lampung berpasir, lampung berlumpur (Devide 1987). Jenis Ganah yang baik untuk tambak adalah lempung beliat. Tekstur tanah di PT Kuala uu 2 nySUI), sLaras Sentana adalah lempung berpasir. @ PT Kuala Laras Sentana memiliki tambak yang kemiringannya 1,5 meter i atas permukaan air laut, sehingga mempermudah masuknya air laut. Untuk Giemasukkan dan mengeluarkan air dalam kolam perusahaan menggunakan Fy omape air. AYIsIOAIUA & 3 3 z ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney RUE UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 5 i : i Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, 30 Persyaratan non teknis dalam lokasi tambak adalah ketersediaan tenaga kerja dan fasilitas penunjang seperti prasarana transportasi dan komunikasi. ‘Tenaga kerja yang digunakan di perusahaan tersebut adalah tenaga kerja dari desa Jain karena pimpinan perusahaan tidak ingin memakai penduduk asli daerah ‘ersebut supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (pencurian udang). Hubungan dengan masyarakat disekitar perusahaan dengan PT Kuala Laras {tana terjalin baik Karena sistem budidaya yang digunakan perusahaan tersebut siiah intensif dan ramah lingkungan dan tidak terjadi konflik. 501.2. Klasifikasi dan Sistem Tambak F Berdasarkan klasifikasi tambak menurut letak dan kesempatan adapatkan air laut, tambak PT Kuala Laras Sentana dapat digolongkan sebagai tambak lanyah yaitu, tambak yang mendapatkan air langsung dari laut dan 1H ey nj -Gpanjang tahun dapat diisi dengan air laut. ‘Ada pun desain dan konstruksi tambak unit pembesaran udang di PT \@iala Laras Sentana adalah sebagai berikut : 5. Ukuran dan Bentuk Tambak Petak tambak berbentuk persegi empat dan berukuran antara 3.000 m? Srnpai dengan 8.500 m’. Petakan tambak yang ada dibagi menjadi 3 blok dimana masing-masing blok berbeda dalam jumlah petak tambak dan antara blok dipisahkan oleh saluran air. Tinggi tambak 1,50 meter. Tambak juga memiliki 4 4m jog ul olam yang berfungsi sebagai penampung air masuk dari muara pada saat terjadi air pasang, 2. Pematang Tambak Fungsi utama dari pematang adalah sebagai penahan air dan pemisah ‘Biara petakan tambak. Pematang tambak pada prinsipnya dapat dibedakan ke B am dua jenis, yaitu : 1. Pematang utama, yaitu pematang yang dibuat disekeliling area pertambakan. Penampang melintang pematang tambak berbentuk trapesium dengan lebar permukaan atas sekitar 3 sampai dengan 4 meter dengan tinggi 0,5 m di atas ketinggian aliran air dengan perbandingan tinggi dan lebar sisi luar adalah 1 : 1,5 m. Ajsssaiuq jesnyjnouby 4 & 3 3 z ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 5 i : i Suppun-6uDpun I6uNpUIiq D345 }OH, 31 2. Pematang Sekunder, yaitu pematang yang dibuat di dalam batas keliling pematang utama yang memisahkan antara satu petak dengan petak lain. Lebar pematang berkisar antara 2-3 meter dari kemiringan lereng pematang sebesar 45 derajat. 3. Saluran Air, Pintu Air dan Pembuangan. Areal pertambakan tidak terlepas dari saluran air yang merupakan saluran uunjang keberhasilan budidaya. Didalam kegiatan budidaya pertambakan (qplapat dua macam saluran, yaitu saluran utama dan saluran pembagi. Kedua s@uuran tersebut hendaknya selalu dikontrol agar tidak terjadi pengendapan lumpur pétla kolam tambak. yun Saluran utama merupakan saluran yang menghubungkan sumber air, @gan areal pertambakan pada PT Kuala Laras Sentana Kecamatan Medang Lpras mengambil air dengan menggunakan pompa yang disalurkan oleh pipa yg berukuran 6 dan 8 inchi ke masing-masing tambak. 3 Saluran pembuangan (pengeluaran) pada area pertambakan PT Kuala | 2sas Sentana merupakan parit pembuangan dengan lebar parit 5 meter. Air yang baylebih dan air yang dikeluarkan bila panen (dengan pompa) dibuang langsung & saluran pembuangan utama. Kedalaman rata-rata parit 1,6 meter. 5.4.3. Persiapan Lahan Tambak a, Pembersihan dan Penetralan Tambak Tambak yang sudah digunakan beberapa periode budidaya akan menyebabkan terjadinya penumpukan bahan organik di dasar tambak. Hal ini dapat dilihat didasar tambak yang terlihat lebih tebal dari tambak yang baru satu Gh dua kali periode budidaya. (Q _ Pembersihan dan penetralan bahan organik yang terdapat dalam dasar ‘Qobak sangat penting ditakukan sebab semakin bertumpuk bahan organik maka Ba dukung tambak semakin berkurang. Hal ini ditandai dengan BOD (ological Oxygen Demand) yang meningkat dan suplay oksigen ke dasar (Szabak semakin berkurang. Usaha ini yang dilakukan dalam mengembalikan daya dukung lahan adalah dengan pengeringan tambak dan pembalikan tanah. Metode ini bertujuan dein AYIsIOAIUA & 3 3 s ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynuad “uojoUed ‘uDe|pypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 5 i : i Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, 32 agar lapisan bahan organik yang terkandung di dalam tanah dapat teroksidasi dengan baik. b. Pengapuran Kegiatan pengapuran biasanya dilakukan pada pagi hari. Adapun tujuan pengapuran ini untuk meningkatkan nilai pH, memperbaiki keadaan hara tanah. Dosis yang diberikan pada pengapuran-sebanyak 1,6 ton per ha, kapur diberikan Qean cara menebarkan kapur secara merata keseluruh bagian tambak. Bagian \Zigah biasanya diberikan lebih banyak, karena pada bagian tersebut umumnya \Gidisi tanah cukup masam. Pemupukan Pemupukan dilakukan untuk mendorong pertumbuhan plankton. Pupuk basal dari bahan organik maupun anorganik. Pupuk organik berupa pupuk KSeapos, sedangkan pupuk anorganik berupa urea, TSP. Masing-masing dosis fig diberikan sebanyak 35 kg/ha. Sedangkan untuk dolomik diberikan mulai a pengeringan tambak sampai panen udang sebanyak 11.000 kg, Selain p@nupukan juga keberadaan sinar matahari harus diperhatikan, sebab pada awal pS:siapan sinar matahari hendaknya dibiarkan menembus sampai ke dasar tambak, sehingga organisme benthik dapat tumbuh lebih besar. ) aa pts cd. Pemberantasan Hama Pemberantasan hama dilakukan setelah pengeringan. Kegiatan pengeringan tambak pada saat persiapan fisik tambak tidak menjamin matinya organisme yang tidak diharapkan ada di tambak. Hal ini disebabkan karena ‘Binya telur-telur ikan dan jenisikan yang tahan hidup dalam tanah dasar yang {obab dan adanya stadium telur serta larva beberapa organisme yang tahan panas ith kering sampai tingkat dan jangka waktu tertentu. Pemberantasan hama @iakukan dengan menggunakan saponin yang selanjutnya dilakukan penebaran ‘elit. Penebaran zeolit dilakukan dengan dosis sebanyak 3 ton per ha. Aysueaiuq jesnyn & 3 3 z ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 5 i : i Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, ce e Obat-obatan Pemberian obat-obatan dilakukan untuk mendorong pertumbuhan udang. Berbagai macam obat-obatan diberikan yaitu mulai dari vitamin sampai ke obat pencegahan terhadap penyakit. Pemberian obat-obatan mulai dari Super PS 50 literfha, Super Media 50 liter/ha, Super NB 50 liter/ha, Starbio 26 liter/ha, Campuran Molase dengan Tepung Terigu di Fermentasi selama satu hari 30 ‘fra dan Dolomik 420 kg/ha. Pemberian obat-obatan mulai dari pemasukan bgnur sampai udang siap dipanen. Sal 1s Bdio Sit. Kegiatan Teknis Budidaya 1. Penebaran Beour Sementara persiapan fisik tambak tersebut berjalan, pengelola tambak lah mulai memesan sejumlah benur yang diperlukan untuk ditebar, karena k@erlambatan penebaran akan memberi peluang kepada hama untuk tumbuh gam tambak. Benur yang digunakan pada pembesaran udang di PT Kuala Laras sSntana, Kecamatan Medang Deras adalah benur dengan PL 10-12 yang berjenis gong wind, Benur berasal dari Birun, Provinsi Banda Aceh. Lokasi benur yang :gat jauh tersebut memerlukan penanganan yang sangat hati-hati, sebab kualitas, bev saat ditebar sangat menentukan keberhasilan usaha pembesaran. Perusahaan hanya menunggu benur dari produsen pembenihan, sehingga pertanggungjawaban terhadap kualitas benur sampai ke lokasi tambak di bebankan kepada produsen benur tersebut, Sebelum benur ditebar, terlebih dahulu benur perlu diadaptasikan dengan keadaan subu dan salinitas air tambak. Pada saat penebaran benur suhu yang ideal \Guk air tambak adalah 26 °C dan salinitas 15-30 promil. Penebaran benur Gsanya ditakukan pada waktu tedub atau matam hari S Padat penebaran benur tambak udang PT Kuala Laras Sentana di Geamatan Medang Deras adalah 50 ekor/m?. Benur yang ditebar sangat ‘ebmerlukan makanan alami yang terdapat dalam perairan. Karena padat SSpebaran yang cukup tinggi tersebut maka PT Kuala Laras Sentana Gengimbanginya dengan upaya peningkatan dalam pengelolaannya baik pakan Baupun kualitas aimya. AYIsIOAIUA & 3 3 z ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 5 i : i Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, 34 5.42. Pemberian Pakan Manajemen pakan merupakan salah satu aspek yang sangat menentukan kcberhasilan suatu kegiatan budidaya udang. Manajemen pemberian pakan hendaknya menjadi perhatian sebab 60 sampai 70 persen biaya produksi berasal dari pakan (Widodo 2003). Pakan udang yang digunakan dalam pembesaran udang di PT Kuala Laras tana, Kecamatan Medang Deras terdiri dari pakan alami dan pakan tambahan (pele). Dalam usaha budidaya, udang dapat makan makanan alami yang tumbuh [Mesin pompa 10.000.000,00] [Paralon, 100 bh (ut = 8 tahun) 20.000.000,0 18 | 3 [Hand tractor (ut = 5 tahun) 15,000.00, 1,47 & [Timbangan elektrik, 2 bh (ut = 3 tahun) 5.000.000,00] 0,47| fata (ut = 3 tahun) 1.500.000, 0,14) | [Kabel (ut = 5 tahun) 4.500.000,00| 0,43) © [Ember, 24 bh ( ut= 1,5 tahun) 180.000, 0,02] & [Viber (ut = 5 tahun) 2.000.000,00| 0,19 | & [Cangkul, 24 bh (ut = 1,5 tahun ) 360.000,00 0.0: © [Selang, 100 meter (ut = 1,5 tahun ) {600.000,00] 0,06 | G7 [Keranjang, 24 bh ( ut = 1,5 tahun ) {600.000,00 0,06] | & [Trambang plastik, 10 kg (ut = 1,5 tahun ) 200.000,0 0,02] © [Baskom, 10 bh (ut = 1,5 tahun ) 150.000,00] 0.01 20 [HT/Komunikasi, 7 bh (ut = 2 tahun ) 5.250.000,00] 0,50] 21 [Peralatan Laboratorium/ pH, 2 bh(ut = 1,5 thn)| _1.500.000,00) 0,14 2? [Kendaraan Operasional, 2 bh(ut=5 tahun) | — 25.000.000,00) 2,37] ‘otal |1.056.840.000,00| _ 100,00] ‘Str Diobh dar daa prey, Tahun 2005 5.5.3 Biaya Produksi © Biaya produksi atau biaya operasional merupakan komponen penting {2am suatu usaha. Biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variable. . Giaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tetap dan tidak tergantung kepada lume produksi. Biaya variabel adalah biaya yang sifatnya tergantung kepada lume produksi yang dihasitkan. == Biaya tetap yang dikeluarkan berupa biaya pemeliharaan, gaji karyawan, |ggnbayaran abodemen listrik (PLN), pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (2BB),Iuran wajib kepada Organisasi Pemuda yang bemama Ikatan Pemuda Sa AYISIOAL & 3 3 s ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘UDepypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 5 i : i Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, 39 Karya (IPK), Iuran sukarela, konsumsi karyawan (makanan sehari-hari, rokok dan \oin-lainnya) dan pengembalian pinjaman dan bunga. Biaya tetap yang dikeluarkan pada usaha tambak udang adalah Rp 395.425.712,13. Jumlah biaya ‘clap yang dikeluarkan untuk usaha tambak udang PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Biaya Tetap Usaha Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di (Q)___Kecamatan Medang Deras dalam satu tahun, Tahun 2005. ral Biaya Tetap Nilai (Rp) Persentase (%) jaya pemeliharan 48,000.000,00| 12,14] i Karyawan '90.000.000,00| 22,76 3 PBB 852.725,00, 0,22) % [furan Wajib (IPK) 8.400.000,00| 2,12 © fluran Sukarela 1.200.000,00| 0,30) § |Listrik (Abodemen) 4.777.500,00, 1,21 2 [Konsumsi 46.000.000,00, 11,63] | & [Pengembalian pinjaman dan bunga 196.195.487.13] 49,62] @ [Fotal Biaya Tetap 395.425.712,13] 100,00} Sigiber 7 Dioish dan data primer, Tahun 2005. Bog ut Biaya variabel yang digunakan dalam usaha budidaya udang meliputi Sa persiapan tambak/kolam, biaya pembelian benur, upah tenaga kerja, pemtakaian listrik, solar, pakan, kapur, pupuk, obat-obatan, oli minyak, dan biaya ransportasi. Biaya variabel usaha tersebut adalah Rp 968.085,050,00. Biaya total yang dikeluarkan datam produksi udang adalah Rp 1.363.510.762,13. AyissOAlup jesnyjnouBy 1060g & 3 3 z ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD sequins uDeANqasuEWY UDP UDxWN}UDSUELE DAUD} guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, 40 Tabel 8. Biaya Variabel pada Usaha Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras dalam satu tahun, Tahun 2005. No Biaya Variabel Nilai (Rp) roa 1 [Persiapan Kolam/ tambak 30,000.000,00| 3.11 2 [Benur (3.750.000 ekor x Rp 11,00) 41.250.000,00) 4.28 3 |Upah Tenaga Kerja 6.000.000,00| 0.62) 4 [Pemakaian Listrik 167.283.480,00| 1735 @ paxan 57.000 kg x Rp 10365 per kg 590.805.000,00| 61.28 | & [Solar (8090 It x Rp 2300) 18.400.000,00| Loi | 2 Kapur (31000 kg x Rp 550) | 17.050.000,0 17 # Pupuk (Urea, TSP, Dolomlik, Kompos) | __8.437.500,00 0.88 © lobat-obatan | 79.913.400,00 8.29 §B [oti minyak (100 tx Rp 12500) [ 1.250.000,00] 0.13} |B [Lain-lain (transportasi) [ 2.500.000,00] 0.38 © [Fotal Biaya Variabel [_ 968.085.050,00 100,00] ‘Fer Dio can pre, Tahun 205, 4 Analisis Pendapatan Usaha Pendapatan merupakan selisih antara total penerimaan dengan total peogeluaran. Total penerimaan ditentukan oleh nilai penjualan dari komoditas yang diproduksi, sedangkan total pengeluaran ditentukan oleh biaya produksi yang dikeluarkan. Penerimaan total yang diperoleh perusahaan sebesar Rp 2.000.000.000,00, sedangkan biaya total yang dikeluarkan adalah Rp 1.363.510.762,13. Dari penerimaan dan biaya total tersebut diketahui keuntungan yang diperoleh sebesar og ueijeniod Rp 636.489.237,87. Penerimaan total yang diperoleh merupakan hasil penjualan Sing dengan size rata-rata 30 ekor kg selama satu tahun. Pengeluaran total erolch dari hasil penjumlahan antara jumlah biaya tetap dengan total biaya variabel. & Tingkat keuntungan yang besar dalam usaha budidaya udang dapat @ijadikan gambaran bahwa usaha tersebut dapat dikembangkan. Untuk ‘Seagetahui kriteria kelayakan usaha dapat dilakukan analisis finansial dan Solisis sensitivitas. AjsssaiuN |e. & 3 3 z ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 5 i : i Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, 4t 5.5. Analisis imbangan Penerimaan dan Biaya (R/C) Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang diperoleh selama periode tertentu cukup menguntungkan. Nilai R/C pada usaha budidaya udang adalah sebesar 1,47, artinya setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan usaha budidaya udang akan mendatangkan penerimaan sebesar Rp 1,47. Nilai R/C lebih besar dari satu berarti usaha budidaya udang tersebut menguntungkan, yezena penerimaan yang diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Nilai Pgnerimaan total, biaya total, keuntungan, dan nilai R-C dapat dilihat di Tabel 9. Tubel 9. Biaya Total, Penerimaan Total, Keuntungan dan R/C Usaha Budidaya Z Udang Windu PT Kuala Laras Sentana Kecamatan Medang Deras, = Tahun 2005. Ro Keterangan | Nilai — | Biaya Total (TC) (Rp) 1363.510.762,13 = | a). Biaya Tetap Total (TFC) (Rp) 395.425.712,13, = |b). Biaya Variabel Total (TVC) (Rp) '968.085.050,00 | Peneriman (TR) (Rp) 2,000.000.000,00 ® | Keuntungan (7) (Rp) 636.489.237,87 2 [RC 147 Slips: Diobh dav data primer, Tahun 2005 5.5.6 Analisis Waktu Pengembalian Modal (Payback Period) Analisis payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutupi kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara ‘Wiial cash investment dengan cash inflow nya yang hasilnya merupakan satuan Btu, © Analisis payback period dilakukan untuk mengetahui berapa lama waktu Re dibutuhkan untuk memperoleh kembali nilai investasi yang ditanam. ‘Salisis payback period eshadap usaha budidaya udang windu PT Kuala Laras ‘Gutana di Kecamatan Medang Deras adalah 1,66 tahun. Nilai ini berati waktu Sng dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi adalah 1,66 tahun. AjIssBaAluN |e. & 3 3 s ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 5 i : i Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, 42 Tabel 10. Biaya Investasi, Keuntungan dan Payback Period Usaha Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras, Tahun 2005. No Keterangan Nilai | | Biaya Investasi (Rp) 1.056.840.000,00 2 | Keuntungan (z) (Rp) 636.489.237,87 Payback period (tahun) 1,66 Ge naan Te Analisis Kelayakan Usaha ‘Analisis kelayakan adalah suatu analisis terhadap biaya dan manfaat dalam stu usaha yang dilihat dari sudut badan atau orang-orang yang menanam tn ‘lalnya dengan tujuan untuk mengetahui apakah usaha tersebut layak untuk celankan. Kelayakan usaba budidaya udang windu di PT Kuala Laras Sentana at dilihat pada nilai NPV, Net B/C dan IRR, schingga dengan alat analisis \Bebut dapat diketahui layak tidaknya usaha dijalankan dan dikembangkan. exdiogten 21 }.] Penerimaan Penerimaan yang diperoleh dalam usaha budidaya udang PT Kuala Laras ‘Sentana di Kecamatan Medang Deras berasal dari penjualan udang setiap satu periode ditambah dengan nilai sisa (salvage value) yang diperoleh pada akhir proyek. Nilai produksi udang ditentukan oleh produksi yang dihasilkan dikali dengan harga udang yang berlaku. Harga udang sangat fluktuatif, hal ini didasarkan pada size (ukuran) udang yang diproduksi. Semakin sedikit size udang maka harga semakin besar. Ukuran yg paling dominan diminati oleh pembeli adalah size 30 ekor per kg. Untuk {Reacapai size tersebut secara teknis pembesaran budidaya udang membutuhkan Qictu 4 bulan (120 hari). Berdasarkan hasil wawancara harga udang yang dijual eevrata sebesar Rp 50.000,00 per kg. Produksi yang dicapai pada tahun pertama 1, Net B/C | dan IRR > discount rate. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya udang tersebut layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan. uu ead su) Gel 11. Nilai NPV, Net B/C dan IRR Usaha Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana, Tahun 2005. o Keterangan I] Nilai ©) _| Net Present Value (NPV ) (Rp) | 1,281,908,760,51 ‘>2_| Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) 3,02 | {23 [internal Rate of Retum (IRR) (%) 57,90 | Sb Dio dr dpi, Taken 5 Aysueaiuq jesnyn & 3 3 z ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 5 i : i Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, 5.8 Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas pada usaha budidaya udang windu dilakukan untuk melihat kepekaan usaha apabila terjadi perubahan harga pada input maupun output. Dalam usaha pembesaran ini komponen yang dianggap peka terhadap kelayakan usaha adalah harga pakan udang dan harga jual udang. Analisis kepekaan terhadap harga pakan udang dan harga jual udang dikarenakan sgyupakan komponen biaya utama dan biaya terbesar. = Berdasarkan data yang diperoleh, harga pakan udang (pelet) dengan merk Gold Coin” pada tahun 2000 sebesar Rp 7.100,00 per kg. Pada tahun 2001 harga patkan naik menjadi Rp 8.000,00 per kg. Kemudian pada tahun 2002 naik sebesar 2 9.500,00 per kg. Pada tahun 2003 harga pakan terus naik sebesar Rp 9.800,00 p@ kg. Tahun 2004 harga pakan menjadi Rp 10.000,00 per kg. Pada tahun 2005 st penelitian harga pakan udang sebesar Rp 10.365,00 per kg. Berdasarkan data yang diperoleh, harga udang dari tahun 2000 sebesar Rp 58500,00 per kg. Pada tahun 2001 harga udang meningkat menjadi Rp 63.000,00 per kg. Kemudian pada tahun 2002 harga udang mengalami penurunan sebesar jp 50.000,00 per kg. Pada tahun 2003 harga udang naik sebesar Rp 55.000,00 Be kg. Tahun 2004 harga udang mengalami penurunan sebesar Rp 47.000,00 per ke, Pada tahun 2005 saat penelitian harga udang mengalami peningkatan menjadi Rp 50.000,00 per kg. . Dari data perkembangan harga pakan dan harga udang windu selama lima ann tahun diperoleh persentase perubahan sebesar 18,75 persen dan -14,55 persen. Dari data tersebut kemudian dibuat suatu kepekaan untuk melihat sensitivitas dari usaha budidaya udang terhadap harga pakan dan perubahan nilai jual udang \Ghdu. Perhitungan nilai persentase perubahan nilai harga pakan dan nilai harga Py udang dapat dilihat pada Lampiran 9 dan Lampiran 12. Pethitungan cash flow Phisis finansial usaha budidaya udang dengan sensitivitas menghasilkan nilai ay, Net B/C dan IRR yang terdapat pada Tabel 12. Aysusaiuq jesnyno1 & 3 3 z ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 i : i Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, 47 Tabel 12. Nilai NPV, Net B/C dan IRR pada kondisi normal, Kenaikan Harga Pakan sebesar 18,75% dan Penurunan Harga Jual Udang Windu sebesar 14,55% pada Usaha Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras, Tahun 2005. Kondisi [Kenaikan harga pakan| Penurunan harga Keterangan Dedice sebesar 18,75% _ |udang sebesar 14,55%| NPV (Rp) _| _1.281.508,760,51| 945,794,043,43 23.474.030,45 [Net B/C 3,02) 2,49| 1,04 (RH) 57,90, 51,9 18,71 — Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa usaha budidaya udang windu a5PT Kula Laras Sentana pada kenaikan harga pakan udang sebesar 18,75 persen oh Rp 7.100,00 per kg menjadi Rp 10.365,00 per kg (kenaikan harga pakan cdzncapai Rp 3.265,00 per kg) menghasilkan nilai NPV positif, Net B/C> | dan 1/22 lebih besar dari suku bunga yang berlaku (18%). Hasil analisis sensitivitas ‘Gpadap perubahan harga pakan menunjukkan bahwa usaha ini tidak begitu cipengaruhi oleh perubahan harga pakan. © Pada saat terjadi penurunan harga jual udang sebesar 14,55 persen dari Rp ©§.000,00 per kg menjadi Rp 50.000,00 per kg ( penurunan harga jual udang @acapai Rp 13.000,00 per kg) menghasilkan nilai NPV positif, Net B/C > 1 dan {IRR lebih besar dari suku bunga yang berlaku (18%). Hal ini menunjukkan bahwa perubahan harga jual udang menunjukkan bahwa usaha ini masih layak dijalankan. Nilai NPV yang positif menunjukkan usaha budidaya udang windu PT Kuala Laras Sentana layak untuk dijalankan. Nilai Ner B/C> 1 menunjukkan {jaja selama umur proyek nilai manfaat bersih lebih besar dari pada biaya biaya \Grsih yang dikeluarkan, Sedangkan nilai JRR lebih besar dari nilai suku bunga {Gscount rate) menunjukkan bahvva investasi yang ditanam pada usaha budidaya oylang windu tersebut, akan memberikan tingkat pengembalian sebesar 23,91 {f2isen, Berdasarkan kondisi tersebut, maka usaha budidaya udang windu PT Qala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras layak untuk dikembangkan (iia kondisi terjadinya kenaikkan harga pakan sebesar 18,75 persen dan \avurunan harga jual udang sebesar 14,55 persen. AYIsIOAIUA & 3 3 s ‘@d] 40{om Buo/ uD6uRUadex UDe!6rueW OPA UDdaNBUued 1 04404 uDsynued “uojoUed ‘uDepypuad UD guedey yun oAuby uodianBuad ‘O “ypjosow nyons upno{uR ney AU UOS|NUAd ‘UOJedp] UDUNsNAUad ‘YO! 3 5 5 i : i Suppun-6uDpUn i6uNpUIIq D345 HOH, 48 Hasil perbandingan antara kondisi usaha dalam keadaan normal dan usalia sensitivitas menunjukkan perubahan dalam nilai NPV, Net B/C dan IRR. Pada sensitivitas kenaikan harga pakan udang, NPV mengalami penurunan sebesar Rp 336.114.717,08 yang artinya bahwa jumlah net benefit yang akan diperoleh selama umur proyek 8 tahun yang dihitung berdasarkan nilai saat ini mengalami penurunan sebesar Rp 336.114.717,08. Nilai Nee B/C menurun sebesar 0,53 yang arti bahwa nilai manfaat bersih dalam usaha ini berkurang sebesar 0,53 dari biaya bersih yang dikeluarkan. Nilai JRR menurun sebesar sebesar 6,00 persen a ya bahwa tingkat pengembalian (earning) berkurang sebesar 6,00 persen dari iniéestasi yang ditanam setelah terjadi kenaikan harga pakan udang sebesar 18,75 pesen. Pada sensitivitas penurunan harga jual udang, NPY mengalami penurunan s@esar Rp 1.258,434.730,06. Hal ini berarti bahwa jumlah manfaat bersih (net bGefit) yang akan diperoleh selama umur proyek 8 tahun yang dihitung b@idasarkan nilai sekarang mengalami penurunan sebesar Rp 1.258.434.730,06. Nilai Net B/C menurun sebesar 1,98 berarti nilai manfaat bersih usaha berkurang & ° = 2 e 2. 2 5 3 2 Lampiran 2. Layout Kolam Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana Kecamatan Medang Deras Kabupaten Asahan. Saluran Pembuangan Air al sal a Cleealelerel Jt =z ]fz]fe xls lfe See e Pe lfe dle Seles We |e | as Bangunan 2 ‘ 3 sllellsligile a rrrrtrt~S~—~”srsS EVE SNS El] Sh Fie SETS eH es ils 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, [””C*SatanPemasukanaiy SSS g ; |_ L z 8 8 g & & g 8 8 7 < 5 || *5 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, 3, |) 73, E Saluran Pembuangan Air 5 Bl) mI mo mI a a 2 a 3 a 3 : & g ] : 7 8 8 8 8 8 8 3 . ae fe 3, 8, 3, 3, ee te IT Hig cee ips Pe ‘Saluran Pemasukan Air Keterangan: Ay Aus Kolam Budidaya Udang Windu yang digunakan B,-By _: Sebagian Kolam Budidaya Udang Windu yang digunakan (3 kolam) Ci-C Kolam yang tidak digunakan untuk budiday ‘Sumber : Perusahaan Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana Tahun 2002. ‘IV NVONVN Wad VAV.LA NVUNTVS VIVA NVIVE eh Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Asahan 1. Lahan Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana 3. Pompa Saluran Air Masuk ampiran 3. Dokumentasi Tambak Udang Windu PT Kuala Laras Sentana, 2. Konstruksi Kolam Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana Hak cipta milik IPB (Institut Pertanian Bogor) Bogor Agricultural University jenyebutlean sumber: penyusunan laporan, penul brit atau tinjauan suatu masalah, i dalam bentuk apapun tanpa izin IPB. 56 yya PT Kuala Laras Sentana 5. Saluran Pengeluaran (outlet) 4, Saluran Pemasukan (inlet) 6. Pembersihan Kolam Budiday apjutan Lampiran 3 al University webutlean sumber: penyusunan laporan, penul Rr 2 &Snpiran 4. Contoh Perhitungan Analisis Usaba Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras g3g Sentana di Kecamatan Medang Deras dalam satu tahun, Tahun 2005 Ph bgvesrast & ¥ S-Man (257.385 m’) Rp 300.000.000,00 4 #Bhovasi Petakan Tambak (18 petakan, ut = 10 tahun) Rp 450.000.000,00 2 $.§'Qeunan (mess, kantor, gudang dan gudang mesin) Rp — 95.000.000,00 § @ Pglengkapan Rumah dan Kantor Rp 40.000.000,00 3 § BiEosci 147 KVA, 3 bh (ut =8 tahun) Rp — 45,000,000,00 zeke or (ut=4) Rp — 35.000.000,00 8 3 es air, 3 bh (ut = 8 tahun) Rp — 10.000.000,00 = 3 $Galon, 500 bh (ut=8 tahun) Rp — 20.000.000,00 8 B Fidud wapior (ut= 5 tahun) Rp 12.500.000,00 3 ae a aigan elektrik, 2 bh (ut = 3 tahun) Rp —_5.000.000,00 & FE Blo (ul 3 tahun) Rp —_1.500.000,00 § 35 Kabel, 3000 m (ut = 5 tahun) Rp —_4.500.000,00 Sag =20 bh (ut = 1.5 tahun) Rp 180.000,00 Bee ‘Webar Benur (ut = 5 tahun) Rp —_2.000.000,00 33 Cangio®, 9 bh (ut = 1.5 tahun) Rp 360.000,00 a@ 20 meter (ut = 1.5 tahun) Rp 600.000,00 S72 Koranjdug, 24 bh (ut = 1.5 tahun) Rp —_600.000,00 33 Tambai®: plastik, 10 kg (ut = 1.5 tahun) Rp —_200.000,00 3 E Baskorg 10 bh (ut= 1.5 tahun) Rp 150.000,00 5 oftunikasi, 7 bh (ut = 2 tahun) Rp _5.250.000,00 & 21g Peralatg Laboratoriuny pH, 2 bh (ut = 2 tahun) Rp _1.500.000,00 § 22 Kendargan Operasional, 2 bh (ut = 5 tahun) Rp 25.000.000,00 g ge 3 2 3 Gal lnyGiasi Rp 1.056.840.000,00 3 23 A TETAP Ee: pemeliharaan Rp — 48.000.000,00 g 3 uryawan Rp 90.000.000,00 z 8 Rp —_-852.725,00 2 Vajib Organisasi Pemuda Rp —_8.400.000,00 3 ukarela Rp —_1.200.000,00 zg (ebodemen) Rp 4.777.500,00 i mi Rp 46.000.000,00 = ia Tetap Rp 395.425.712,13 2 ° 2 (VARIABEL. 5 Festa tambak Rp — 30.000.000,00 5 a Rp 41.250.000,00 3 0G) ekor x Rp 11,00 per ekor s “Gaoga Kerja Rp —_ 6.000.000,00 ° 250.000,00/6 bulan : orn Listrik : Rp 167.283.480,00 Rp 590.805.000,00 AyissOaiup jean 58 gored z pee 4 Qanjutan) 5 & Sox Pokpan 31.000 kg x Rp 9.640 per kg. 8 8 8 3.8 Gold Coin Spesatistic 26.000 kg x Rp 11.090 per kg SEESD Rp _ 18.400.000,00 5 5 § $080 |i (Per tahun) x Rp 2.300 229588 Rp _17.050.000,00 8.6 & 212000 ke x Rp 550 2a ERR Rp _8.437.500,00 § x Sec T9P\O ke x Rp 2.000 perkg B82 Sth Urey 20 kg x Rp 2.500 per kg § 35 SZ Dolwmit 11.000 kg x Rp 160 per kg $23 FE Kompos 6.000 kg x Rp 1.000 per kg. 25 8 Dhiobjan Rp 79.913.400,00 2 3 Sg Betasit 66 It x Rp 90.000 © 85 Sb. Kast 315 kg x Rp 10.000 2% 450 Sapgain 1500 kg x Rp 2.050 23280. Super PS 1.248 Itx Rp 8.400 & 2 3c. Supsr Media 1248 It x Rp 9.900 2 386 Supge NB 128 Itx Rp 33.000 z FE atbio 648 kg x 14.000 3 ie ak Rp —_1.250.000,00 g 33 GRp 12.500/t $88 Lain-laip (transportasi) : Rp 2.500.000,00 & 32 ° FSi Bay’ Variabel Rp 968.085.050,00 Foe 8 2 #6TALBIAYA Rp 1.363.510.762,13 a 22 RUMAAN i ‘¥Bjuslan Udang Windu size 30. 40.000 kg x Rp 50.000,00 per kg Rp _2.000.000.000,00 g 8 PENERIMAAN Rp 2.000.000.000,00 a } LISIS USAHA z APATAN =TR-TC 2 =Rp 636.489.237,87 Fy =TR/TC 2 =147 g Investasi 2. Period = ————_ «/ tahun : Keuntungan 3 = 1.66 tahun Aysusaiug jeinyjnowByA0bog ampiran 5, Nilai Investasi, Nilal Sisa dan Penyusutan pada Usaha Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang, a Deras, Tahun 2005 Jumlah | Harga per unit UmurTeknis| Penyusutan | _ Nilai Sisa o Komponen Investasi Satuan_| (unit) (Rp) Nilai Beli (Rp) | (Tahun) per tahun (Ro) ‘1 | Lahan m 257385 1.165,57 | _300.000.000,00 400.000.000,00 2 | Renovasi Petakan Tambak unit 18] _5.000.000,00 | 450.000.000,00 8 | 50.273.437,50 | _47.812.500,00 3 | Bangunan (Kantor, Mess, Gudang) | unit 1] 95.000.000,00 | _95.000.000,00 8 10,093.750,00 |_14.250.000,00 4] Perlengkapah Rumah dan Kantor _| unit 1] 40.000.000,00 |" 40.000.000,00 51 6.800.000,00| _6.000.000,00 Genset 147 KVA unit 3 5.000.000,00[ _45.000.000,00 8 |_4.781.250,00 | _6.750.000,00 © 6 | Kincir unit 50 700.000,00| _35.000.000,00 4 8.750.000,00 | 8.750.000,00 7 | Mesin pompa air unit 3 3.333.333,33[__10.000.000,0 8 593.750,00 | .250.000,00 8 | Paralon batang 100 | _ 200.000,00 | 20.000.000,00 8 _2.125.000,00 | 3.000.000,00 9 | Hand tractor unit 1 15.000.000,00 | 15.000.000,00 S| 2.550.000,00| _ 2.250.000,00 0 | Timbangan elektrik unit 2| 2.500.000,00[ _$.000.000,00 3 1.416.666,67| __750.000,00 3 [Jala meter 200 7.500,00|___1.500.000,00 3|__425.000,00| _225.000,00 “12 | Kabel meter 3000 1,500,00 | 4.500.000,00 | S| 720.000,00 | _900.000,00 213 | Ember unit 24 7,500,00 180.000,00 1,5|___76.500,00 = “14 | Viber unit 1] 2.000.000,00 | 2.000.000,00 5] 340.000,00[ _300.000,00 5 | Cangkul unit 24 15.000,00 360.000,00 | 1,5 | _ 204.000,00 : 6 | Selang meter 100 6.000,00 (600.000,00 1,5] 340.000,00 e 7 | Keranjang unit 24 25.000,00 (600.000,00 1,5 | 340.000,00 : 8 | Tambang plastik kilogram 10 20.000,00 | 200.000,00 1,5 _113.333,33 - 9 | Baskom unit 10 15.000,00 150.000,00 1,5|__ 85.000,00 - 0 | HT/Komunikasi unit Z| 750.000,00| _ 5.250.000,00 2[ 2.231.250,00[ _1.903.125,00 21 | Peralatan Laboratorium/ pH unit 2] 750.000,00[ _1.500.000,00 15 | 637.500,00| _543.750,00 22 | Kendaraan Operasional unit 2] 2.500.000,00| _ 25.000.000,00 5|_4.250.000,00| 3.750.000,00 Total 1.056.839.999,99 502.434.375,00 terangan; * Nilai Sisa = Niloi Beli - (Penyusutan x Umur Pemakoian) Penyusutan per tahun = (Nilai Pembelian = Nilai Sisa) / Umur Teknis Nilai untuk komponen Iain diasumsikan nol yaitu ember, cangkul, selong, keranjang, timbangan plastik, baskom, sedangkan investasi lainnya tidak, Alssonwun ieamipoulhy Heder 6s 60 © $eopiran 6. Nilai Biaya Tetap dan Biaya Variabel Usaha Budidaya Udang Windu PT Kuala 328 Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Asahan, Tahun 2005 BS > Persentase Baae Uraian Biaya Nilai (Rp) - (%) £252 | A Binya Tetap 3.218 6 | Bioya pemeliharaan 48.000.000,00 12,14 2 £83 | Gaji karyawan 32/2 3 | 2. Manejer Lapangan/Mandor | orang Fike g 24,000. 000/tahun 32/5 8 | b. deknis Lapangan | orang Rp 223 | 6.600.000/ahun 2 2 & | c Baak Pakan 18 orang Rp $4.000,000/ahun aFe8 1. Sembantu 2 orang Rp 6.000.000/tahun Sele | jdatab 90.000.000,00 22,76 Seo | PBB 852.725,00 0,22 82 _| lun Wajib (PK) 8.400.000,00 2,12 35 _| luda Sukarela 1.200.000,00 0,30 4% | Lirik (Abodemen) 4.777.500,00 121 25 “egiyembalian pinjaman dan bunga 196.195.487,13 49,62 gi _| ésumsi 46.000.000,00 11,63 = 3 B TSial Biaya Tetap 395.425.712,13 100 poe ke g 22 | e8piaya Variabel | = £4 || Persiapan Kolam/ tambak 30.000.000,00 3 g 36 Benur (3.750.000 ekor x Rp 11,00) 41.250,000,00 4,28 2 28 | Upah Tenaga Kerja I 6.000.000,00 | 062 g 3 Pemakaian Listrik [__167.283.480,00 | 17,35 & 8 Pakan 57.000 kg x Rp 10.365 per kg [___590.805.000,00 61,28 z Solar (5.000 It x Rp 2.300) 18.400.000,00 191 z Kapur (15.000 kg x Rp 175) 17.050.000,00 477 2 Pupuk 8.437.500,00 0,88 5 (Bat-obatan 83.909.707,00 8,29 3 & minyak (100 It x Rp 12.500) 1.250.000,00 0.13] 5 (Gun-lain (transportasi) 3.700.000,00 0,38 | E Brat Biaya Variabel 964.089.380,00 100 3 TOTAL BIAYA 1,363.510.762,13 Aysusaiuq jesnyn Lampiran 7. Cash Flow Usaha Tambak Udang Windu PT Kuala Larns Santana di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Asahan, Tahun 2005 Deen re i ————_ —— EE ——<&=—_E_{_*—a>>TxKK£{—= —>===ayj$») a aaa Tae a af raeromres | ele {Saamiiisneael | fret | Alsseqtun jesminouBy 10509 19 o a eg & 3 £ e 2 2 3 < Lampiran 8. Perhitungan JRR Dalam Kondisi Normal Tahun _| Net Lncramental Benefit DFI8% Present Value DFS7% Present Value DFS8% Present Value 0 (636.067.075) 1|__(636.067.075) | (636.067.075) 1|__(636.067.075) | 1 257,262,163 | 0.847457627 |__218,018,782.10 | 0.636942675_| _163,861,250.00 | 0.632911392 | 162,824,154.00 rs 324,113,163 | 0.718184430 | 232,773,027.06 5695971 | 131,491,404.00 | 0.400576831 | 129,832,224.00 3 411,081,438 | 0.608630873 | __250,196,854.27 | _0.258405077 |_106,225,531.00 | 0.253529640 | 104,221,329.00 4 510,645,963 | 0.515788875 |__263,385,506.79 |_0.164589221 84,046,821.00 | 0.160461797 |_81,939,169.00 5 $90,522,913 | 0.437109216 | __258,123,007.61 |_0.104833899 |__ 61,906,819.00 | 0.101558100 |_59,972,385.00 6 + $50,082,288 | 0.370431539 | _203,767,828.57 |_0.066773184 | __36,730,746.00 | 0.064277278 |_35,357,792.00 7 613,862,913 | 0.313925033 |__192,706,935.30 | 0.042530690 | __26,108,014.00 | 0.040681822 | _24,973,062.00 8 1,123,913,538 | 0.266038164 | __299,003,893.81 | 0.027089612 | __30,446,381.00 | 0.025747990 |_28,938,513.00 Net Present Value 1,281,908,760.51 4,749,891.88 8,008,448.74) ARR = $7 + (S8-57)x(4.749.891 ,88/4.749,.891 ,88(-(-8.008.448,74))) IRR = 57.37 % 8 63 9.800,00 10.000,00. Harga (Rp) 3,65% .00 X100% =12,68% 100 100% =18,75% 00 X100% = 3,16% 2000 2001 2002 2003 2004 Rp10.000,00 9994 Tahun Rp10.000,00 ‘Rp9.500,00 .000,00 - Rp9.800,00 519906 _ > 04% ‘Rp8.000,00 Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras. 000,00 — Rp7.100, Rp7.100,00 o (institat Pertafian » 9. Contoh menghitung Persentase Perubahan Harga Pakan pada Usaha Budidaya »iase sensitivitas ditentukan berdasarkan nilai perubahan terbesar yaitu 18,75 %. *p 500,00 - Rp8.000, ‘8 300,00 — Rp9.500, © Hatggipta mili Bogor Agricultural University °p blak CiptgDilindyngi Undang-Undang 1. Difgrang Mmenguttp |sebhgian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebuthan sumber: ‘a-Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmich, penyusunan laporan, penulisan fitik atau tinjauan suatu mosalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wojar IPB, 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa PB. Lamplran 10. Cash Flow Usaha ‘Tambak Udang Windu PT Kuala Laras Santana di Kecamatan Medang Deras Apabila Terjadi Kenalkan Trane pn Cote era ae Alsseqtun jesminouby 10609 o a eg & 3 £ e 2 2 3 < Lampiran 11, Perhitungan Nilai /RR dengan terjadinya kenaikan Harga Pakan Udang sebesar 18,75% Tahun | Net Incramental Benefit DF 18% Present Valuc DFSI% Present Value DFS2% [_Present Value 0 (636.067.075) (636.067.075) (636.067.0975) | 1 | (636.067.075) 140,947,428 0.847457627 119,446,973.30 0.662251656 93,728,571.38 0.657894737 |_92,728,571.38 235,123,160 0.71818443 168,861,792.36 0.438577255 103,119,670.05. 0.432822549 | 101,767,295.57 332,032,535 0.608630873 202,085,251.38 0,290448513 96,438,256.15. 6.284753608 | 94,547,462.37 525,874,882 441,197,641 | 0.515788875 227,564,834.97 0.192350009 84,864,370.19 0.187337900 | __82,653,039.66 0.437109216 229,864,757.34 0.127384112 66,988,104.76 0.123248619 | 64,813,352.71 485,434,257 0.370431539. 179,820,158.85 0.084360339. 40,951,398.45 0.081084617 |_39,361,251.02 $49,214,882 0.313925033 172,412,299.95 0.055867774 30,683,412.98 0,053345143 | 29,297,946.45 Joo [wa fon fur | fs fro | 1,059,265,507 Net Present Value 0.266038164 281,805,050.28 0.036998526, 39,191,262.32 0.035095489 | 37,175,440.80 945,794,043.43 11,868,867.77 | (1,366,015.03) IRR = $1 + (52-51)x(11.868.867,77/1 1.868.867,77(-(-1.366.015,03))) IRR = 51,90 % so 66 50.500,00] '55.000,00, '50.000,00, '55.000,00, 47.000,00| Harga (Rp) 12. Contoh menghitung Persentase Perubahan Harga Jual Udang pada Usaba Budidaya Udang Windu PT Kuala Laras Sentana di Kecamatan Medang Deras. nlese sensitivitas ditentukan berdasarkan nilai perubahan terkecil yaitu -14,55 % < e x a. 8 _ | x R = 7S cf = « 3 7 " 0 t r ° a . gb & & & 5 5 & 5 5 3 8 8 8 ; a cies Z sigis 3 Sle 3 5 ARBRE] alg 38 38 8 ae gle als gle sj $8 g g gh ge gi 3|= © Hakginta mii ee (insta Pertangan 8 Bogor Agricultural University Hab Cipta Diliidungi Undang-Undang 1. Dilgrang mefigitip sebagign atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber: ‘Rengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmich, penyusunan laporan, penulisan fitik atau tinjauan suatu mosalah. bb. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wojar IPB, 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa PB. Alsseqtun jesminouBby 1050g Lampiran 13. Cash Flow Usaha Tambak Udang Windu PT, Kuala Loras Santana di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Asahan Apabila Terjadi Penurunan Harga Jual Udang Sebesar 14,55%, Tahun 2005 Rema a poomen ee = eee iiss cr Tekin So fen Leesa na a iss 18 Se Haan a a a (e] o a g a 3 = 2 e 2. 2 5 3 2 Lampiran 14, Perhitungan Nilai IRR dengan terjadinya Penurunan Harga Udang Sebesar ~14,55%. Tahun _| Net Incramental Benefit DF 18% Present Value DF 18% Present Value DF19% Present Value 0 (636.067.075) 1 (636.067.075) 1 | (636.067.075) i (636.067.075) 1 (33,737,837.13) |_0.847457627 | (28,591,387.40) | 0.847457627 | (28,591,387.40) | 0.840336134 | (28,351,123.64) | - 20,653,162.87 |_0.718184430 14,832,780.00 | 0.718184430| _14,832,780.00 | 0.706164819 14,584,537.02 3 99,093,937.87 | _0.608630873 | _60,311,629.88 | 0.608630873 | _60,311,629.88 | 0.593415814 58,803,909.82 4 180,277,087.87 | _0.515788875 |__92,984,916.37 | 0.515788875 | __92,984,916.37 | 0.498668751 89,898,550.32 = 280,650,594.12 | _0.437109216 |_122,674,961.23 | 0.437109216 | 122,674,961.23 | 0.419049371 |_117,606,454.92 6 286,459,969.12 | _0.370431539 |_106,113,807.27 | 0.370431539 |_106,113,807.27 | 0.352142329 | _100,874,680.55 = 271,900,594.12 | _0.313925033 |__ 85,356,403.04 | 0.313925033 |__85,356,403.04 | 0.295917923 80,460,259.11 8 773,7! .12 | 0.266038164 | 205,857,995.05 | 0.266038164 | 205,857,995.05 | 0.248670524 |_192,419,067.64 Net Present Value 23,474,030.45 23,474,030.45 (9,770,739.26) IRR = 18 + (19-18)x(23.474.030,45/23.474.030,45(-(-9.770.739,26))) IRR = 18,71 % 89 Lampiran 15. Rinclan Nilal Sisa Usaha Budidaya Udang Windu di PT Kuala Laras Sentana Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Asahan, Tahun 2005. Umur Umur proyck Komponen nilai sisa a) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Tahan 8 00,000,000) Renovasi Petakan Tambak 8 47,812,500| Bangunan (Kantor, Mess, Gudang) | 8 14,250,000 Genset 147 KVA, 8 6,750,000 Mesin pompa air 8 5,250,000 Paralon 8 3,000,000 Perlengkapan Rumah dan Kantor | _5 000,000 6,000,000 Hand tractor 3 2,250,000, 2,250,000] Kabel 5 900,000 900,000 Viber 5 300,000 300,000 Kendaraan Operasional 5 3,750,000. 3,750,000 Kineir 4 8,750,000. 8,750,000. -Timbangan ele 3 750,000 750,000 Tala 3 225,000 225,000 HT/Komunikasi 2 1,903,125 1,903,125 1,903,125. Peralatan Laboratorium/ pH. oe 543,750 543,750 543,750 543,750) 543,750) Total Nilal Sisa_ $43,750|_1,903,125] 1,518,750] 9,293,750} _15,103,125|_543, 750| 502,434,375, ber Dia dr dis PAT Tahun FOS ee ae s e 2 = gs < o a g a ° = 2 e 2. 2 5 3 2 Lampiran 16. Rincian Pengembalian Pokok Pinjaman dan Bunga Pinjaman Usaha Budidaya Udang Windu di PT Kuala Laras Sentana Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Asahan, Tahun 2005. Tahun Pengembalian (Rj Bunga 18 % Pengurangan Pokok Saldo (Rp) 0 300,000,000.00 1 196,195,487.13, 144,000,000.00 52,195, 487.13 747,804,512.87 2 196,195,487.13, 134,604,812.32 61,590,674.81 686,213,838.06 3 196,195,487.13 123,518,490.85 72,676,996.28 613,536,841.79 4 196,195,487.13 110,436,631.52 85,758,855.61 527,777,986.18 3 196,195,487.13 95,000,037.51 T01,195,449.62 426,582,536.56 6 196,195,487.13 76,784,856.58 119,410,630.55 307,171,906.02 7 196,195,487.13 55,290,943.08 140,904,544.04 166,267,361.97 8 196,195,487.13 29,928,125.16 166,267,361.97 (0.00) | Total 1,569,563,897.02 7169,563,897.02 800,000,000.00 SUmmbér: Diolah dor ata primer, Tahun 2005, Keterangan : Pengembalian = A x Capital Recovery Factor Dengan A = Besamya Pinjaman CRF= i 1 Ta Keterangan ; i = Tingkat suku bunga t= Priode pengembalian pinjaman OL

You might also like