You are on page 1of 10

ANALISA KEKUATAN PELAT LATAI BONDEK SERTA PERBANDINGAN BIAYA

KONSTRUKSINYA
“Studi Kasus Gedung FMIPA UII”

Diah Ayu Putri1 , Tuti Sumarningsih2 , Hariadi Yulianto3


1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas
Islam Indonesia
Email: diah_ayuputri3@gmail.com
2
Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas
Islam Indonesia
Email: tuti.sumarningsih@uii.ac.id
3
Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas
Islam Indonesia
Email: hariadi.yulianto@uii.ac.id

Abstrak : Bondek or steel deck in other terms is one of the innovations of construction materials that
made of steel-shaped sheets materials that used to make floor Slab. The use of bondek itself can save the
use of wood formwork on making floor pelate in usually and become a positive reinforcement floor slab.
The use of bondek for floor Slab can save costs because bondek can act as a formwork as well as a positive
reinforcement on the floor slab, but on other sides the use of bondek causes the use of steel raw materials
increases, where the price of steel raw materials in the market is not cheap. Both opinions are the
background of this research.The purpose of this research is to compare the floor slab by conventional
method with making floor slab by bondek in terms of cost and also its structure. The step in this research
first is collection of data that needed then surveyed in the field about bondek prices on the market and then
after all the complete data can be done calculation analysis. Analysis of RAB floor slab calculation using
conventiona method and floor slab using bondek. The analysis of the structure of the floor slab by using
the bondek is to determine for whether the floor slab is safe and can be used, which the calculation refers
to the Steel Deck Institute 2011.The result of the research analysis has been done in obtaining that the
making of floor slab using bondek cheaper 49,05% than the floor slab with conventional method and for
structural aspect of floor slab of bondek that can be used at Building FMIPA UII is bondek with thickness
0,7mm with wiremesh M10 sheets with 50mm spacing.

Kata Kunci : Bondek Floor Slab, Cost, Strenght, Floor Slab

1. PENDAHULUAN menggunakan kayu sebagai bahan


bekesting. Keuntungan penggunaan
Ilmu dan teknologi selalu mengalami bondek pada pembuatan pelat lantai
perberkembang dengan sangat pesat, diantaranya, biaya untuk pengadaan
sehingga pada era 2000an sekarang ini bekesting kayu dapat dihemat
ditemukan berbagai macam inovasi- dikarenakan bondek berfungsi sebagai
inovasi di bidang teknik sipil yang bekisting yang tidak perlu dibongkar lagi.
bertujuan untuk mempermudah pekerjaan Kelebihan bondek lainnya adalah lebih
konstruksi salah satunya adalah bondek. praktis dan lebih cepat dalam pengerjaan
Bondek adalah salah satu material di lapangan. Bondek merupakan material
konstruksi yang terbuat dari baja yang memiliki tingkat ketahan terhadap
berbentuk lembaran-lembaran. kebakaran yang baik. Pemakaian bondek
berfungsi juga untuk mengurangi
Pelat lantai konvensional pada umumnya kerusakan lingkungan, dikarenakan
dengan menggunakan bondek penggunaan lapangan dan tulangan pelat lantai. Kedua
bekisting dari kayu dapat dikurangi, perbedaan opini inilah yang menjadi dasar
sehingga kerusakan lingkungan dapat permasalahan yang akan dibahas pada
dikurangi. penelitian tugas akhir ini, bagaimana
perbandingan biaya pelaksanaan pekerjaan
Pelat lantai di proyek konstruksi merupakan pelat lantai metode konvensional dengan
salah satu komponen struktur atas bangunan. pelat lantai menggunakan bondek.
Pelat lantai dengan metode konvensional
adalah pembuatan struktur pelat lantai
2. TINJAUAN PUSTAKA
dengan urutan pemasangan scafolding,
pemasangan bekisting, pemasangan Penelitian – penelitian terdahulu yang telah
tulangan pelat lantai yang terdiri dari membahas tentang bondek yang didapatkan
beberapa lapis tulangan dimana tahap berupa 4 skripsi atau tugas akhir dan 1
akhirnya dilakukan pengecoran beton. jurnal.
Bangunan yang menggunakan metode
konvensional salah satunya adalah gedung Salah satu penelitian yang ada di Jurnal
baru FMIPA UII di Jalan Kaliurang Km 14,5 Teknik POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN:
Kampus terpadu UII. 2337-3539 yang berjudul Analisa
Perbandingan Metode Halfslab dan Pelat
Gedung baru FMIPA UII difungsikan Komposit Bondek Pekerjaan Struktur Pelat
nantinya sebagai kantor, ruang praktikum Lantai Proyek Pembangunan Apartement
dan ruang perkuliahan mahasiswa. Gedung De Papilio Tamansari Surabaya yang ditulis
perkuliahan FIMPA UII digunakan sebagai oleh Fastaria dan Putri (2014) membahas
studi kasus penelitian ini dikarenakan luas tentang analisa perbandingan metode
total bangunan dan jumlah lantai bangunan halfslab dan pelat komposit bondek
yang memenuhi kriteria sebagai studi kasus pekerjaan struktur pelat lantai.
penelitian tugas akhir. Gedung perkuliahan
FIMPA UII digunakan sebagai studi kasus Tugas akhir milik saudara Aiman (2014)
penelitian juga dikarenakan proyek yang berjudul Studi Perbandingan
pembangunannya yang merupakan proyek Penggunaan Teknologi Pelat Beton
swadaya yayasan UII, dimana biaya yang Konvensional Dan Pelat Beton Bondek
dikeluarkan menjadi hal yang harus Gedung Ball Room Universitas
direncanakan secara efisien. Muhammadiyah Makassar. Tugas akhir
yang berjudul Studi Eksperimental Balok
Penggunaan bondek pada struktur pelat Komposit Baja Ringan Dengan Balok Beton
lantai mempunyai keunggulan dibandingkan Bertulang ditulis oleh saudara Andreas
pembuatan pelat lantai dengan metode (2012) adalah penelitian yang bertujuan
konvensional, diantaranya tingkat efisiensi untuk mempelajari aksi komposit antara
penggunaan material konstruksi dan beton dengan baja ringan Liped Chanel pada
kepraktisan di lapangan, struktur pelat lantai struktur balok.
dengan bondek dapat dilihat pada Gambar
1.2 dibawah ini. Ditinjau dari aspek biaya Tugas akhir yang dibuat saudara Akbar
terdapat dua opini yang berkembang, opini (2016) adalah Analisis Perbandingan Biaya
yang pertama adalah struktur pelat lantai Pekerjaan Pelat Lantai Antara
dengan bondek memakan biaya yang mahal Menggunakan Steel Deck Dengan Beton
dikarenakan jumlah pemakaian bahan baku Bertulang Konvensional Studi Kasus Proyek
baja yang meningkat. Opini yang kedua Pembangunan Hotel Sarila Yogyakarta.
adalah struktur pelat lantai dengan bondek Tugas akhir yang dibuat bertujuan
dapat menghemat biaya dikarenakan mengetahui besarnya perbandingan biaya
pengurangan penggunaan bekesting di
pekerjaan pelat lantai antara beton bertulang ditambahkan wiremesh yang berfungsi
dengan steel deck. untuk menambahkan kekokohan dari pelat
lantai. Bondek atau istilah luarnya steeldeck
Judul tugas akhir yang dibuat oleh saudara adalah salah satu material konstruksi yang
Naray (2015) adalah Analisa Perencanaan terbuat dari baja berbentuk lembaran-
Dan Pelaksanaan Pelat Bondek Sebagai lembaran yang digunakan untuk pelat lantai.
Pengganti Tulangan Tarik Konstruksi Pelat
Lantai Pada Proyek Pembangunan Gedung Perhitungan kekuatan pelat lantai bodek
Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Manado . dimana parameter dari elemen – elemen
Tugas akhir yang dibuat bertujuan untuk yang ditinjau adalah besarnya flexural
menganalisa kekuatan dan harga streght dari pelat lantai bondek yang
penggunaan pelat bondek sebagai material digunakan, maka dalam analisa
pengganti bekisting dan tulangan tarik. perhitungannya digunakan rumus dari steel
deck institut tahun 2011 yang composite
3. LANDASAN TEORI section dapat dilihat pada gambar 3.6
3.1 Tinjauan Umum Pelat dibawah ini, dengan penjabaran rumus yang
Asroni, (2010) pelat lantai adalah struktur digunakan seperti dibawah ini juga.
bidang tipis yang dibuat dari beton bertulang
dengan bidang yang arahnya horizontal, dan
beban yang bekerja tegak lurus pada bidang
struktur tersebut.

Pelat lantai sendiri merupakan salah satu


elemen struktur pada suatu konstruksi
bangunan yang terdiri dari bentang panjang
yang disebut Ly dan juga bentang pendek
Gambar 1 Gambar Penampang Komposit
yang biasa disebut Lx. Pelat lantai memiliki Pelat Lantai Dengan Bondek
dua jenis, yaitu Pelat lantai satu arah dan (Sumber : Steeldeck Institute, 2011)
Pelat lantai dua arah yang ditinjau
berdasarkan rasio perbandingan Ly Flexural strenght oke apabila : Mru > Mu+
dibandingkan dengan Lx, dimana untuk nilai *(Momen Ultimate Pelat Lantai)
Ly/Lx lebih dari dua maka termasuk
kedalam pelat satu arah sedangkan jika Dimana :
kurang dari dua maka termasuk kedalam d = h - 1/2 x tinggi gelombang
pelat jenis dua arah. Perbedaan antara pelat hc = h – tinggi gelombang
lantai satu arah dan pelat lantai dua arah itu Lalu,
selain dari rasio perbandingan antara Ly Ycc = d{√(2ρn+(ρn)^2 ) – ρn}< hc (1)
dengan Lx adalah dari sistem
penulangannya saja. Dimana :
𝐸𝑠
3.2 Pelat Lantai Bondek n =
𝐸𝑐
𝐸𝑠
Pelat lantai dengan menggunkan bondek = (2)
merupakan salah satu inovasi di bidang 0,043 𝑥 (𝑊𝑐)1,5 𝑥 √𝐹𝑐
teknik sipil yang berhubungan dengan ρ = As/(b x d) (3)
pembuatan komponen pelat lantai yang Ycs = d – Ycc (4)
𝑏
menambahkan bondek, dimana bondek yang Ic = 𝑥 𝑌𝑐𝑐 3 + As x Ycs2 + Isf (5)
3𝑥𝑛
digunakan untuk pembuatan pelat lantai Flexural Strenght :
memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai (𝐹𝑦 𝑥 𝐼𝑐)
bekisting tetap dan sebagai penulangan My = (ℎ−𝑌𝑐𝑐) (6)
positif satu arah. Pelat lantai bondek Mru = ∅ x My (7)
Keterangan :
d =distance from top of concrate 3.5 Scafolding / Perancah
toocentroid of steel deck Perancah atau istilah luarnya scaffolding
Wc = concrate unit weight, (kg/m3) adalah suatu struktur sementara yang
n = Modular ratio digunakan untuk menyangga manusia dan
Es = 203000 MPa material dalam konstruksi atau perbaikan
Ec = modulus of elasticity of concrate gedung dan bangunan-bangunan besar
Fc = Concrate strenght (MPa) lainnya. Komponen-komponen yang ada
As = area of steel deck per unit (mm2) dalam satu scaffolding adalah rangka main
Isf = moment of inertia of the full steel frame atau walk thru frame, diagonal bidang
deck per unit (mm4) bracing atau cross brace, adjustable jack atau
Fy = yeild stress of steel deck (MPa) jack base, brace locking (pen), join pin dan
Icr = Cracked section moment of inertia u head. Komponen-komponen scaffolding
(mm4) seperti pada Gambar 2 di bawah ini.
h = slab depht (mm)
Ycc = distance from top of slab to neutral
axis of cracked section (mm)
∅ = 0,85

3.3 Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Niron (1978) rencana anggaran biaya (RAB)
terdiri dari 3 komponen, yang pertama
adalah rencana yang memiliki arti himpunan
perencanaan termasuk detail atau penjelasan Gambar 2 Penampang Scafolding Tampak
dan tata cara pelaksanaannya (bestek dan Depan
gambar bestek). Komponen kedua adalah (Sumber : Gambar Proyek Kerja Praktik, 2016)
anggaran yang berarti perkiraan atau
perhitungan biaya suatu bangunan Pipe support berbentuk sebuah batang besi
berdasarkan bestek dan gambar bestek. yang berfungsi untuk meratakan beban
Komponen yang ketiga adalah biaya yang scaffolding agar lebih aman dan kuat
berarti jenis atau besarnya pengeluaran (pelengkap), selain itu juga berfungsi
(rupiah) yang ada hubungannya dengan sebagai pengganti bagian main frame yang
borongan yang tercantum dalam digunakan jika bagian yang akan dicor
persyaratannya. terletak di sudut ruangan yang lahan
penunjangnya sempit, Gambar 3 dibawah ini
3.4 Wiremesh merupakan gambar penampang pipe
Wiremesh adalah bahan material yang support.
terbuat dari beberapa batang logam,baja atau
aluminium dalam jumlah banyak dan
dihubungankan satu sama lain dengan cara
dilas atau bahkan dihubungkan dengan PIN
atau peralatan lain hingga berbentuk
lembaran dan ada yang bisa digulung.
Wiremesh memiliki ukuran diameter besi
dan juga spasi antar besi yang satu dengan
yang lainnya yang beragam, seperti halnya Gambar 3 Penampang Pipe Support Sebagai
Perancah
tulangan besi pada umumnya yang ada di
(Sumber : Eko Saryanto, 2015)
pasaran.
4. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan memiliki A
langkah – langkah yang dapat diringkas
menjadi suatu bagan alir (Flow Chart)
yang dapat dilihat pada Gambar 4 di Pengolahan Data :
bawah ini. 1. Menggambar denah pelat lantai gedung
FMIPA UII
2. Menganalisis kekuatan pelat lantai
dengan bondek
Start 3. Menghitung RAB pelat lantai bondek
dan pelat lantai dengan metode
konvensional
Identifikasi masalah yang akan dijadikan
topik penelitian
Penarikan kesimpulan

Mencari referensi tentang perbandingan


biaya antara pelat konvensional dengan
pelat lantai menggunakan bondek dan Finish
analisa kekuatan pelat lantai bondek
Gambar 4 Bagan Alir Metode Penelitian

5. PEMBAHASAN
Menentukan lokasi yang dijadaikan studi 5.1 Data
kasus Data yang telah didapatkan berupa :
1. Spesifikasi bondek yang digunakan adalah
SMARTDEK LYSAGHT yang dipasarkan
Lokasi yang dijadikan studi kasus adalah oleh PT.Cahaya Bangun Perkasa dengan
Gedung perkuliahan FMIPA UII spesifikasi bahan :
a. Bahan Dasar : Baja High- Tensile
b. Tegangan leleh minimum : 550 MPa
c. Lapis Lindung : Hot Dip Galvanized
Pengumpulan data
d. Tebal Standar : 0,7 mm, 1 mm
e. Berat Bahan : 7,00 kg/m2 untuk
ketebalan 0,7 mm
1. Gambar DED 1. Harga bondek f. Tinggi Gelombang : 50 mm
pelat lantai di pasaran g. Lebar Efektif : 960 mm
gedung h. Panjang : Maksimum 12.000 mm
FMIPA UII 2. Spesifikasi (Panjang dapat dipotong sesuai
bondek yang kebutuhan tergantung daya
2. Harga satuan dijual angkut/fasilitas kendaraan)
DIY dipasaran i. Harga : Rp 105.000/panjang 100 cm dan
lebar 96 cm

2. Spesifikasi wiremesh yang digunakan adalah


sebagai berikut :
A a. Tipe Wiremesh : Union Wiremesh
M10
b. Diameter Tulangan : 10 mm
c. Ukuran : 2,1 m × 5,4 m
d. Spasi : 50 mm 2. Perhitungan Momen Ultimate (Mu) dan
e. Teg Leleh : 5.000 kg/cm², mutu U50 Geser Ultimate (Vu)
f. Harga : Rp 855.000/ lembar
Menghitung nilai Mu dan Vu persamaan yang
3. Produk bondek dan wiremesh pada digunakan sama, yang membedakan hanya
penelitian ini menggunakan biaya tambahan koefisennya saja, dimana koefisien dapat
pengiriman sebesar Rp 900/ kg dengan dilihat pada Pasal 8.3.3 di SNI 2013 tentang
pengiriman barang kurang dari 300 kg Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan
dikenakan tarif tambahan sebesar Rp 40.000 Gedung. Berikut persamaan yang digunkan,
. Jasa pengerimana yang digunakan adalah yaitu ;
Ekspedisi PT. Sadana Combinatama Express
jalur darat dengan menggunakan mobil box Mu = Koefisen × Ln2 × Qu
tertutup dengan maksimum panjang barang Dimana :
yang diangkut adalah 4,5 m dengan lama Mu = Momen Ultimite
pegiriman 1 hari sudah tiba di Yogyakarta. Ln = Panjang Bentang Bersih
Qu = Beban Kombinasi
5.2 Analisis Data
5.2.1Perhitungan Kekuatan Struktur Pelat Vu = 1,15 × 1/2 × Qu × Ln
Lantai Dengan Menggunakan Bondek Vu = 1/2 × Qu × Ln
Komponen yang dijadikan sebagai tolak ukur Dimana :
dari aman atau tidaknya pelat lantai dengan Vu = Geser Ultimate
menggunkan bondek dan juga wiremesh Ln = Panjang Bentang Bersih
adalah dilihat dari flexural strenght dan shear Qu = Beban Kombinasi
strenght. Pelat lantai dengan menggunkan
bondek memiliki dua komponen penyusun Dari persamaan diatas didapatkan nilai – nilai
yaitu tulangan positif dan juga tulangan Mu dan Vu untuk tiap – tiap section yang dapat
negatif, dimana untuk tulangan postif dilihat rekapitulasinya pada tabel 2 dibawah
menggunkan bondek dan untuk tulangan ini.Perhitungan Mu dan Vu dibedakan menjadi
negatif menggunkan wiremesh. 3 section bertujuan untuk mempermudah
perhitungan.
Berikut urutan dan juga penjabaran dari
perhitungan kekuatan dari pelat lantai Tabel 2 Rekapitulasi Nilai Mu dan Vu
Section 1
dengan menggunkan bondek dan wiremesh. MU- = 0,661108 Tm Konversi 6,485468 KnM
1. Pembebanan MU+ = 0,755552 Tm Konversi 7,411964 KnM
MU- = 1,057773 Tm Konversi 10,37675 KnM
Pembebanan yang diperhitungkan pada MU- = 0,961611 Tm Konversi 9,433408 KnM
penelitian ini hanya terdiri dari beban mati MU+ = 0,661108 Tm Konversi 6,485468 KnM

dan juga beban hidup yang rekapitulasi Vu 1 = 1,611177 T Konversi 15,80564 Kn


hasil perhitungannya dapat dilihat pada Vu 2 = 1,401023 T Konversi 13,74404 Kn
Section 2
Tabel 1 dibawah ini. MU- = 1,057755 Tm Konversi 10,37658 KnM
MU+ = 1,208863 Tm Konversi 11,85895 KnM
MU- = 1,880454 Tm Konversi 18,44725 KnM
Tabel 1 Rekapitulasi Perhitungan MU- = 1,538553 Tm Konversi 15,09321 KnM
Pembebanan MU+ = 1,057755 Tm Konversi 10,37658 KnM
Pembebanan Pelat Lantai
Beban Mati Plat Lantai Vu 1 = 2,037979 T Konversi 19,99257 Kn
No Nama Tebal (m) Beban volume (T/m3) Beban (QD) (T/m2) Vu 2 = 1,772155 T Konversi 17,38484 Kn
1 Plat (Beton) 0,0945 2,4 0,2268 Section 3
2 Spesi 0,02 0,021 0,00042
MU- = 0,687638 Tm Konversi 6,745729 KnM
3 Kramik 1 0,015 0,015
4 Mekanikal Electrical 1 0,025 0,025
MU+ = 0,785872 Tm Konversi 7,709404 KnM
5 Berat langit - Langit 1 0,011 0,011 MU- = 1,222468 Tm Konversi 11,99241 KnM
6 Berat rangka Langit Langit 1 0,007 0,007 MU- = 1,000201 Tm Konversi 9,811969 KnM
Total Qd Lantai 0,28522 MU+ = 0,687638 Tm Konversi 6,745729 KnM
Beban Hidup Plat lantai
No Fungsi bangunan Beban (QL) (Kg/m2) Konversi (T/m2)
1 Gedung Perkuliahan 250 0,25 Vu 1 = 1,643187 T Konversi 16,11966 Kn
Vu 2 = 1,428858 T Konversi 14,0171 Kn
Beban Terfaktor (Qu)
Kombinasi yang digunakan 1,2D + 1,6L 0,742264 T/m2
3. Tulangan Positif (Bondek) = 5518185,898 mm4
Menghitung kekuatan bondek digunakan
acuan yang berupa SDI 2011 untuk 𝐹𝑦 × 𝐼𝑐 550 × 5518185,898
Composite Steel Floor Deck – Slabs My = ℎ−𝑌𝑐𝑐
= 120−36,4
dikarenakan bentuk penampang dari bondek = 36303855,76 Nmm
yang berbeda. Bondek yang digunakan dikonversi = 36,3038 kNm
adalah smartdeck dengan ketebalan 0,7 mm,
berikut perhitungannya . Mru = ∅ × My
= 0,85 × 36,3038
Flexural strenght oke jika : Mru > Mu+ = 30,8583 kNm
Dimana langkah – langkah mencari nilai
Mru adalah: 4. Tulangan Negatif (Wiremesh)
Data awal :
d = h - 1/2 × tinggi gelombang Fy = 400 MPa
= 120 - 1/2 × 51 Fu = 490 MPa
= 94,5 mm Fc = 30 MPa
β = 0,75
hc = h – tinggi gelombang εc = 0,003
= 120 – 51 Tebal Pelat (h) = 94,5 mm
= 69 mm *dikarenakan bentuk penampang
bondek yang bergelombang
Ycc = d {√2𝜌𝑛 + (𝜌𝑛)2 )–ρn} < hc Selimut
Dimana : beton = 20 mm
b = 1000 mm
n=
𝐸𝑠
*Wc = 2400 kg/m3 d = h – Pb – (1/2 × ∅p)
𝐸𝑐
𝐸𝑠 = 94,5 – 20 – (1/2 ×10) = 69,5 mm
n=
0,043 × (𝑊𝑐)1,5 × √𝐹𝑐
203000 Perhitungan lentur (Flexural Strenght)
= = 7,3308
0,043× (2400)1,5 × √30 Mu- = 18,44725 kNm
*Nilai momen ultimate negatif terbesar
𝐴𝑠 𝑀𝑢−
𝜌 = 𝑏×𝑑 Mn = 0,8
889,69
= 960 × 94,5 = 0,0098 18,44725
= = 23,05906 Knm
0,8

Jadi nilai Ycc adalah : 𝑀𝑛


Rn = 𝑏 × 𝑑2
Ycc = d {√2𝜌𝑛 + – ρn } < hc
(𝜌𝑛)2
23,05906
=94,5{ √2(0,0098)(7,3308) + (0,0098 𝑥 7,3308)2 – = = 4,77388
1000 × 69,52
(0,0098 × 7,3308) } 𝐹𝑦
Ycc = 36,4 mm < 69 mm “Oke” m = 0,85 𝑥 𝐹𝑐
400
= = 15,6863
Ycs = d – Ycc 0,85 𝑥 30
= 94,5 – 36,4
= 58,0999 mm 1 2 × 𝑚× 𝑅𝑛
p= [(1 − √1 − )}
𝑚 𝐹𝑦
𝑏
Ic = 3 𝑥 𝑛 × 𝑌𝑐𝑐 3 + As × Ycs2 + Isf 1
= 15,6863 [(1 − √1 −
2× 15,6863 ×4,77388
)}
400
*dimana Isf adalah momen inersia dari = 0,01333
steeldeck itu sendiri
960
Ic = 3 𝑥 7,3308 × 36,43 + 889,69 × ρmin =
1,4
2 𝐹𝑦
58,0999 + 409687,5
1,4 5.2.2Perbandingan Biaya Yang
= 400 = 0,0035
Dikeluarkan Untuk Pembuatan
0,85 𝑥 𝐹𝑐 600 Struktur Pelat Lantai Dengan
ρb = × 𝛽 × [ ] Metode Bondek Dan Metode
𝐹𝑦 600+𝐹𝑦
0,85 𝑥 30 600 Konvensional
= × 0,75 × [ ]
400 600+400 RAB memiliki 2 komponen utama, yaitu
= 0,02869 volume dan harga satuan, dimana untuk
harga satuan digunakan harga satuan yang
ρmaks = 0,75 × ρb tertera di Peraturan Gubernur D.I.Y No 45
= 0,75 × 0,02869 Tahun 2015 tentang Standar Harga Barang
= 0,02152 dan Jasa Daerah. Besarnya nilai harga satuan
di tiap daerah tidaklah sama.
Karena “ρmin < ρ < ρmaks” maka digunkan
nilai ρpakai sebesar 0,01333 Hasil akhir dari analisa harga satuan adalah
didapatkannya harga satuan untuk tiap
As =ρ×b×d pekerjaan yang selanjutnya dikalikan
= 0,01333 × 1000 × 69,5 dengan volume dan didapatkan RAB
= 926,2903 mm2 keseluruhan dari pekerjaan pelat lantai.
Digunakan: Hasil akhir dari perhitungan RAB pelat
Øtul = 10 mm lantai konvensional dan pelat lantai
1
A1p = × 𝜋 × 𝑑2 menggunaka bondek dapat dilihat pada
4
1 Tabel 3 dan Tabel 4 di bawah ini.
= × 𝜋 × 102 = 78,5398 mm2
4
Tabel 3 RAB Pelat Lantai Konvensional
𝐴1𝑃 × 𝑏
Jarak (s) =
𝐴𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑢 No Elemen Satuan Harga Satuan Volume Total Harga Total Jumlah
78,5398 𝑥 1000
= 1031,6338
= 84,7896 mm 1
Beton m 3
Rp
Plat Lantai 1
1.183.825,00 172,8048 Rp 204.570.642,36
Kayu Penyangga m3 Rp 40.148,00 26,928 Rp 1.081.105,34
Pembesian kg Rp 24.930,50 38623,60124 Rp 962.905.690,59 Rp 1.463.493.798,30
𝐴1𝑝 × 𝑏 Pemasangan Scafolding Bh Rp 230.000,00 810 Rp 186.300.000,00
Ast = 𝑠
Bekisting lbr Rp 224.920,00 483 Rp 108.636.360,00
2 Plat Lantai 2
78,5398 × 1000 m3
= 83,7896
Beton
Kayu Penyangga m3
Rp
Rp
1.183.825,00
40.148,00
156,7842 Rp 185.605.055,57
24,42792 Rp 980.732,13
Rp 978.976.936,05 Rp 1.443.017.683,75
“Oke”
2 Pembesian kg Rp 24.930,50 39268,24316
= 926,29033 mm > 926,2903 Pemasangan Scafolding Bh Rp 230.000,00 778 Rp 178.940.000,00
Bekisting lbr Rp 224.920,00 438 Rp 98.514.960,00
3 Plat Lantai 3

Maka digunakan tulangan D10-70, Beton


Kayu Penyangga
m3
m3
Rp
Rp
1.183.825,00
40.148,00
169,0656 Rp 200.144.083,92
26,376 Rp 1.058.943,65
Dikonversi ke wiremesh menjadi digunakan Pembesian kg Rp 24.930,50 44273,36819 Rp 1.103.757.205,61 Rp 1.594.662.473,18
Pemasangan Scafolding Bh Rp 230.000,00 798 Rp 183.540.000,00
wiremesh dengan ukuran diameter 10 mm Bekisting lbr Rp 224.920,00 472 Rp 106.162.240,00
4 Plat Lantai 4
dengan spasi 50 mm. Beton m3 Rp 1.183.825,00 162,84 Rp 192.774.063,00
Kayu Penyangga m3 Rp 40.148,00 25,2432 Rp 1.013.463,99
Pembesian kg Rp 24.930,50 38082,09737 Rp 949.405.728,48 Rp 1.424.931.855,48
Perhitungan Geser (Shear Strenght) Pemasangan Scafolding Bh Rp 230.000,00 780 Rp 179.400.000,00
Bekisting lbr Rp 224.920,00 455 Rp 102.338.600,00
Vu- = 19,99257 kN *Nilai geser TOTAL BIAYA PLAT LANTAI METODE KONVENSIONAL Rp 5.926.105.810,70
Luas Bangunan Plat Lantai dari Lantai 1 sampai Lantai 4 (M2) 4666,6432
ultimate terbesar Harga Per(M 2) Rp 1.269.886,20

1
Vn = 6 × √𝐹𝑐 × 𝑏 × 𝑑
1
= 6 × √30 × 1000 × 69,5
= 63444,52958 N
dikonversi = 63,44453 kN
ФVn = Ф × Vn
= 0,75 × 63,44453
=47,5834kN>19,9926kN “Oke”
Tabel 4 RAB Pelat Lantai Bondek lantai menggunakan didapatkan untuk
pelat lantai dengan metode
No Elemen SatuanHarga Satuan Volume Total Harga Total Jumlah
1 Plat Lantai 1
konvensional RAB yang dikeluarkan
Beton M3
Rp 1.183.825,00 136,08378 Rp 161.099.380,86 mencapai harga Rp 5.926.105.810,70
Kayu Penyangga m3 Rp 40.148,00 3,1368 Rp 125.936,25
Wiremesh Lbr Rp 869.141,00 127 Rp 110.380.907,00 Rp 500.276.593,10 dengan harga per m2 sebesar Rp
Pemasangan Scafolding Bh Rp 230.000,00 401 Rp 92.230.000,00
Bondek M2 Rp 114.305,00 1193,6518 Rp 136.440.369,00
1.269.886,20.
2
3
Plat Lantai 2 RAB yang dikeluarkan untuk pelat
Beton M Rp 1.183.825,00 123,4675575 Rp 146.163.981,26
Kayu Penyangga m3 Rp 40.148,00 3,25524 Rp 130.691,38 lantai dengan menggunkan bondek
100.820.356,00 Rp 477.855.397,63
Wiremesh
Pemasangan Scafolding
Lbr
Bh
Rp
Rp
869.141,00
230.000,00
116 Rp
410 Rp 94.300.000,00
Rp2.025.712.068,46 dengan harga per
Bondek M2
Rp 114.305,00 1193,6518 Rp 136.440.369,00 m2 sebesar Rp 434.083,34. Selisih
3 Plat Lantai 3
Beton M3 Rp 1.183.825,00 133,13916 Rp 157.613.466,09 antara pembuatan pelat lantai
Kayu Penyangga
Wiremesh
m3
Lbr
Rp
Rp
40.148,00
869.141,00
3,6336 Rp
125 Rp
145.881,77
108.642.625,00 Rp 492.581.929,35
menggunakan bondek dan dengan pelat
Pemasangan Scafolding Bh
2
Rp 230.000,00 417 Rp 95.910.000,00 lantai metode konvensional adalah
Bondek M Rp 114.305,00 1139,6698 Rp 130.269.956,49
4 Plat Lantai 4 pembuatan pelat lantai dengan
3
Beton
Kayu Penyangga
M
m3
Rp 1.183.825,00
Rp 40.148,00
128,2365 Rp
3,1656 Rp
151.809.574,61
127.092,51
menggunakan bondek memiliki
Wiremesh Lbr Rp 869.141,00 120 Rp 104.296.920,00 Rp 481.723.543,61 persentase lebih murah sebesar 49,05%
Pemasangan Scafolding Bh Rp 230.000,00 414 Rp 95.220.000,00
Bondek M2 Rp 114.305,00 1139,6698 Rp 130.269.956,49 terhadap pelat lantai metode
Biaya Pengiriman Rp 73.274.605
TOTAL BIAYA PLAT LANTAI METODE BONDEK Rp 2.025.712.068,46
konvensional.
Luas Bangunan Plat Lantai dari Lantai 1 sampai Lantai 4 (M2) 4666,6432
Harga Per(M 2) Rp 434.083,34
6.2 Saran
Saran dari penelitian yang telah dilakukan
RAB pelat lantai menggunakan bondek untuk penelitian selanjutnya yang ingin
memiliki persentase lebih murah daripada membahas topik yang sama adala :
RAB pelat konvensional sebesar 40,79%. 1. Disarankan dalam pembuatan
penelitian dengan topik perbandingan
6. KESIMPULAN DAN SARAN harga bondek dengan metode
6.1 Kesimpulan konvensional dapat menggunkan
Kesimpulan pada penelitian ini adalah : produk – produk yang ada di daerah
1. Struktur pelat lantai yang apabila di yang digunkan sebagai lokasi proyek,
desain menggunkan bondek sebagai guna mengurangi biaya pengiriman
tulangan positif dan wiremesh sebagai produk dari produk tersebut supaya
tulangan negatif memiliki hasil aman lebih terlihat selisih yang signifikan
dan dapat digunakan setelah melalui dari perhitungan RAB pelat lantai
proses analisis dengan perhitungan menggunkan bondek dan dengan pelat
terhadap kuat geser dan kuat lenturnya, lantai dengan metode konvensional.
yang memiliki spesifikasi berupa: 2. Disarankan dalam pembuatan atau
a. Ketebalan Pelat Lantai : 120mm pembangunan gedung ataupun
b. Mutu Beton Rencana : 30 MPa bangunan bertingkat yang tidak begitu
c. Merk Bondek : Smartdek Lysaght rumit dapat digunkan bondek dan
d. Ketebalan Bondek : 0,7 mm diperkuat dengan wiremesh untuk
e. Merk Wiremesh: Union Wiremesh komponen pelat lantainya, karena lebih
M10 menghemat biaya pekerjaan pelat
f. Diameter Wiremesh : 10 mm lantai.
g. Jarak Wiremesh : 50 cm
h. Mu dan Vu : 30,8583 kNm dan DAFTAR PUSTAKA
47,5834 kN Asroni Ali, 2010, Balok Dan Pelat Beton
i. Angka Aman : 2,6 Bertulang, Penerbit Graha Ilmu.
Yogyakarta.
2. Perbandingan harga pelat lantai dengan
metode konvensional dan dengan pelat
Aiman K.. Naufal. 2014. Studi
Perbandingan Penggunaan Teknologi
Pelat Beton Konvensional Dan Pelat
Beton Bondek Gedung Ball Room
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Tugas Akhir. (Tidak Diterbitkan).
Universitas Hasanuddin. Makassar.
Andreas. 2012. Studi Eksperimental Balok
Komposit Baja Ringan Dengan Balok
Beton Bertulang. Tugas Akhir. (Tidak
Diterbitkan). Universitas Indonesia.
Jakarta.
Ervianto. Wulfram I., 2007, Cara Tepat
Menghitung Biaya Bangunan, Penerbit
Andi, Yogyakarta.
Ir. Sudarmoko. M.Sc.. 1996, Perancangan
Struktur Pelat Beton, Penerbit UGM
Press, Yogyakarta.
Naray. 2015. Analisa Perencanaan Dan
Pelaksanaan Pelat Bondek Sebagai
Pengganti Tulangan Tarik Konstruksi
Pelat Lantai Pada Proyek Pembangunan
Gedung Kuliah Terpadu Politeknik
Negeri Manado. Tugas Akhir. (Tidak
Diterbitkan). Politeknik Negeri Manado.
Sulawesi Utara.
Priya. Al Akbar. 2016. Analisis
Perbandingan Biaya Pekerjaan Pelat
Lantai Antara Menggunakan Steel Deck
Dengan Beton Bertulang Konvensional.
Tugas Akhir. (Tidak Diterbitkan).
Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Steel Deck Institute, 2011, Composite Steel
Floor Deck – Slabs, Amerika Serikat.
Wibowo. 2012. Modifikasi Perencanaan
Menggunakn Struktur Baja Dengan
Balok Komposit Pada Gedung
Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Paper.
(Online). Institut Teknologi Sepuluh
Nopember. Surabaya.

You might also like