You are on page 1of 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/327688773

ANALISIS LINDUNG NILAI DENGAN MENGGUNAKAN SWAP DAN FORWARD


UNTUK MENGURANGI RESIKO TRANSACTION EKSPOSURE

Conference Paper · May 2015

CITATIONS READS

0 1,722

2 authors, including:

Ratih Puspitasari
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Indonesia, Bogor
47 PUBLICATIONS   260 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Management Research View project

All content following this page was uploaded by Ratih Puspitasari on 17 September 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS LINDUNG NILAI DENGAN MENGGUNAKAN SWAP DAN FORWARD
UNTUK MENGURANGI RESIKO TRANSACTION EKSPOSURE

Farhana
Ratih Puspitasari

ABSTRACT
Hedging is the one of activities which is performed by a company or a bank to
protect their business from the risk of changes in exchange rates or exchange rate
fluctuations. There are some things that should be watched by company which is often
performing the transaction related to interest rate and exchange rate. For example, bank
should monitor the company performance against losses caused by foreign exchange
and also arrange the strategy, because it is so necessary for the company to perform
hedging.
The purpose of this research is to know how to minimize the risk of losses
experienced by banks caused by currency rates by using hedging technique. The hedging
technique performed is swap and forward hedging technique. The method used is
correlation coefficient and simple regression to determine the relationship between the
variables in question.
The result of this research shows that hedging technique in performing the buying
and selling transaction of foreign exchange has the benefit rather than not using hedging
or can avoid from the risk of transaction eksposure. It can be seen from the significant
level, Forward has the significant level in the amount of 0,000. It means the Forward
Hedging Technique has an effect to the transaction exposure and Hedging transaction
using Swap has the benefit rather than not using Hedging or can be avoided of
transaction exposure. It can be seen from the significant level in the amount of 0,007
which is smaller than 0,05. It means that Swap Hedging Technique has an effect to the
transaction exposure.

The result of this research are Swap and Forward Hedging can avoid the risk of
transaction exposure, because the charge of foreign exchange while using Hedging is
smaller rather than not using Hedging and the selling while using Hedging gives the
larger income rather than not using Hedging. Accordingly, Forward and Swap deserves
to be used because the company or banks can be avoided from the risk of transaction
exposure.

Keywords : Hedging Forward , Swap , Transaction Eksposure

PENDAHULUAN
Pertumbuhan perkonomian suatu negara merupakan salah satu wacana yang
menonjol saat ini, karena pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu ukuran dari
pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa. Setiap negara menginginkan
adanya proses perubahan perekonomian ke arah yang lebih baik karena indikator
keberhasilan suatu negara tergantung dari pertumbuhan perekonomiannya,untuk
mendapatkan kontribusi yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi suatu
negara,harus melakukan pembenahan di dalam perekonomiannya bahkan sampai
melakukan kerja sama Internasional dalam segala bidang. Kerjasama didirikan untuk
meningkatkan kualitas perekonomian suatu bangsa sudah seharusnya menjadi tujuan
dari kepentingan nasional suatu negara.

1
Para pengusaha yang memiliki usaha harus bisa meningkatkan kompetensinya
usahanya di pasar internasional agar nantinya dapat bersaing di perdagangan bebas.
Perusahaan yang sudah masuk ke dalam dunia internasional, nantinya akan di
warnai dengan semakin meningkatnya intensitas persaingan serta gejolak harga pasar
yang membuat ketidakpastian untuk meningkatkan usahanya ke dalam dunia
internasional. Globalisasi berdampak pada keragaman mata uang asing yang digunakan
sebagai akibat transaksi jual dan beli dari banyak negara. Transaksi tersebut berkaitan
dengan nilai tukar mata uang. maka perusahaan harus memperhitungkan nilai tukar di
masa yang akan datang di mana nilai tukar di tentukan oleh inflasi dan tingkat bunga.
ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan-perusahaan yang sering kali
atau bertransaksi dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan nilai tukar dan
suku bunga,diantaranya yaitu perusahaan harus melakukan peramalan pergerakan kurs
valuta asing, memonitor kinerja perusahaan terhadap risiko kerugian yang ditimbulkan
oleh fluktuasi valuta asing, serta merancang strategi untuk menghindari kerugian dari
risiko fluktuasi valuta asing (hedging), Maka itu sangat penting artinya bagi perusahaan
melakukan tindakan lindung nilai ( hedging).
Bank (Dealer) merupakan salah satu pelaku pasar valuta asing. Dealer berfungsi
sebagai menjual dan membeli valuta asing terhadap lawan nya. Untuk mengurangi
resiko valas (valuta asing) maka dealer menggunakan tekhnik hedging dan membuat
kesepakatan bersama dengan tanggal yang telah ditetapkan. Untuk menghindari dari
resiko kerugian akibat perubahan kurs,biasa nya bank menggunakan hedging untuk bisa
mendapatkan keuntungan dari transaksi menjual dan membeli valuta asing karena
selisih harga jual beli valas tersebut.
Konsep foreign exchange exposure menggambarkan bagaimana pengaruh nilai
tukar mata uang asing yang berpengaruh pada perusahaan .ada tiga jenis foreign
exchange exposure yaitu ; Transaction exposure, economic exposure , dan tranlation
exposure . transaction exposure yaitu risiko pengaruh inflasi nilai mata uang asing
terhadap nilai sekarang dari aliran kas di masa yang akan datang suatu perusahaan .
Semua jenis transaksi yang menyebabkan terjadinya transaction exposure akan
menimbulkan economic exposure karena, transaksi tersebut menggambarkan arus kas
yang dapat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar
Untuk menghindari dari resiko tersebut perusahaan sebaik nya menggunakan
hedging karena hedging itu seperti mengangsuransikan atau melindungi perusahaan kita
dari resiko fluktuasi kurs valuta asing. Di dalam penelitian ini tekhnik hedging yang
digunakan adalah forward hedging dan swap. Forward dan Swap yang di gunakan sama
sama mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk melindungi dari risiko fluktuasi kurs,
hanya terdapat perbedaan dari transaksinya saja.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengajukan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana analisis lindung nilai dengan menggunakan forward untuk mengurangi
resiko Transaction Eksposure ?
2. Bagaimana analisis lindung nilai dengan menggunakan swap untuk mengurangi
resiko Transaction Eksposure ?

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan di atas,
maka tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana analisis lindung nilai dengan menggunakan
forward untuk mengurangi resiko Transaction Eksposure.
2. Untuk mengetahui bagaimana analisis lindung nilai dengan menggunakan swap
untuk mengurangi resiko Transaction Eksposure

Manfaat Penelitian

2
Berdasarkan data serta informasi yang diperoleh dan dikumpulkan dari
penelitian, maka penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
kegunaan sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis
a. Bagi penulis, dapat memahami pengetahuan tentang manajemen keuangan
internasional yang diperoleh selama pendidikan kuliah
b. Bagi Pembaca, diharapkan makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
sumber bacaan yang dapat memberikan tambahan informasi, wawasan, dan
pengetahuan khususnya tentang mengimplementasi tekhnik hedging forward
dan swap untuk mengurangi risiko transaction eksposure.
2. Kegunaan Praktis
Bagi perusahaan dan bank digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
sehubungan dengan menggunakan tekhnik hedging dengan mempertimbangkan teknik
forward dan swap demi mengurangi resiko transaction eksposure dan juga untuk
memastikan tekhnik hedging forward dan swap layak atau tidak digunakan sebagai
upaya mengurangi resiko transaction eksposure.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Lindung Nilai (Hedging)
Menurut Hady Hamdy (2010:177) hedging adalah “Tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menghindari atau mengurangi resiko kerugian sebagai akibat fluktuasi
kurs valas dengan melakukan "Rekayasa Financial”
Pengertian Forward
Hull (2008: 5) menyatakan kontrak forward hampir sama dengan kontrak futures pada
perjanjian untuk membeli atau menjual aset pada waktu tertentu di masa yang akan
datang dengan harga yang tertentu. Namun, kontrak futures diperdagangkan pada lantai
bursa sedangkan kontrak forward diperdagangkan pada pasar over-the-counter. Pasar
over-the-counter (OTC) merupakan pasar perdagangan alternative yang
menghubungkan dealers melalui jaringan telepon dan komputer sehingga tidak terjadi
pertemuan secara fisik antar dealers.
Pengertian Swap
Currency Swap adalah kesempatan untuk mempertukarkan satu valuta dengan
valuta lain pada kurs dan tanggal tertentu dengan menggunakan bank sebagai perantara
antara dua belah pihak yang ingin melakukan currency Swap.
Pengertian Transaction Eksposure
Menurut jeff madura:380 “Nilai arus kas yang di terima perusahaan dalam berbagai
satuan mata uang dapat terkena dampak kurs dari masing-masing mata uang tersebut
saat di konversi menjadi mata uang yang di inginkan. Dengan cara yang sama, nilai arus
kas keluar perusahaan dalam berbagai mata uang yang akan tergantung dari kurs
masing-masing mata uang tersebut. Seberapa jauh nilai transaksi kas masa depan akan
terpengaruh oleh fluktuasi kurs disebut eksposur transaksi (transaction eksposure)”

Kerangka Konseptual

Perusahaan

Perdagangan Internasional

3
Pasar Valuta Asing
Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara atas masalah yang diteliti terutama
dalam menganalisis tekhnik hedging untuk mengurangi resiko transaction eksposure
terhadap perusahaan yang umum nya melakukan ekspor dan impor. yang kemudian di
uji kebenarannya lebih lanjut melalui penelitian. Dengan bertitik tolak kepada premis-
premis yang dikemukakan di atas, maka berikut ini diuraikan hipotesis penelitian sesuai
dengan paradigma keterkaitan variabel, dan hipotesis yang di ambil.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini metode yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian
deskriptif dan komparatif. Metode penelitian ini adalah suatu metode yang dilakukan
dengan mencari data yang dapat memberikan gambaran yang jelas, sistematik, faktual
dan akurat yang berkaitan dengan variabel-variabel yang dibahas, yaitu hedging forwad
dan hedging swap terhadap transaction ekpsposure. Data yang digunakan oleh peneliti
harus berdasarkan suatu riset dan melakukan analisis terhadap data-data yang telah
ada. Metode ini tersusun sebagai berikut:
1. Studi Deskriptif
Analsis yang dilakukan dengan cara menguraikan dan menjelaskan variabel
penelitian yang dilakukan penulis.
2. Analisis Rasio
Analisis rasio merupakan suatu metode analisis dalam laporan keuangan dengan
membandingkan elemen-elemen yang berada dalam laporan keuangan sehingga
diketahui hubungan antara setiap laporan yang satu dengan yang lainnya.
3. Analisis Statistik
yaitu analisis yang digunakan penulis untuk menganalisis pengaruh dari variabel
bebas terhadap variabel terikat. Model ini dipilih karena penelitian ini dirancang
untuk menentukan hubungan dan pengaruh variabel bebas (independent) terhadap
variabel terikat (dependent).

Jenis dan Sumber data


Jenis dan sumber data yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah
data sekunder dan Primer. Data ini merupakan data yang didapat dalam bentuk siap
untuk digunakan dan sudah dikumpulkan dan diolah pada pihak lain yang umumnya
telah dalam bentuk publikasi, atau data yang diperoleh dari literatur yang dapat

4
dijadikan sumber informasi seperti buku-buku, kepustakaan, majalah, surat kabar serta
data sampel yang diperoleh dari perusahaan.
Prosedur pengumplan data
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan merupakan suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan untuk memperoleh informasi dan data yang diperlukan dengan cara
mempelajari berdasarkan text book yang berkaitan dengan masalah yang dibahas
sebagai acuan dan menganalisa literatur-literatur, yang berhubungan secara
relevan dengan permasalahan yang diteliti.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian ini memfokuskan pada pencarian data dan informasi yang berkaitan
dengan masalah penelitian yang dilakukan dengan meninjau langsung ke
perusahaan yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini dapat diperoleh
gambaran nyata atas masalah–masalah yang dihadapi perusahaan. Dalam
penelitian lapangan digunakan beberapa cara, yaitu:
1. Observasi (Pengamatan)
Yaitu melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran yang tepat
mengenai keadaan dan kegiatan–kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
2. Interview (Wawancara)
Interview dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan
direktur dan bagian Keuangan terkait mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti.
Operasional variabel

No Variabel/Sub Variabel Indikator Skala/ Ukuran


1 Forward Kurs Nominal
2 Swap Kurs Nominal
Real Cost of Hedging
Payable &
3 Transaation eksposure Nominal
Real Cost of Hedging
Receivable

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti yaitu swap dan forward untuk
mengurangi resiko transaction eksposure selama periode perbulan (pertransaksi)
,penulis mencoba untuk menguraikan tentang analisis data penelitian mengenai
pengaruh antara Forward , Swap dan Transaction Eksposure, dimana analisis penelitian
ini dapat di pergunakan untuk memperjelas mengenai variabel-variabel yang di teliti dan
dapat mempermudah penulis dalam menguraikan analisa dan hasil pembahasan
penelitian menjadi lebih terarah pada permasalahan yang di bahas.
Forward dan swap dalam penelitian ini merupakan variabel bebas atau
independent variabel sedangkan transaction eksposure merupakan variabel terikat atau
dependent variable. Data forward dan swap yang di gunakan adalah data yang sudah
diolah oleh Perusahaan PT bank x tersebut dengan yang sudah di perhitungkan oleh PT
Bank x tersebut. data transaction eksposure yang di gunakan yaitu data-data transaksi
forward dan swap yang sudah menggunakan nilai hedging dan nantinya akan di
bandingkan dengan keadaan outstanding (tanpa hedging)Berikut data forward yang
sudah menggunakan tekhnik hedging:

Analisis Transaksi Impor atau pembelian Valuta Asing pada PT bank X


Dalam Kondisi Open Position Pertransaksi 2014

5
Kurs Spot
kurs spot nilai Nilai yang harus
tanggal jatuh pada saat
No saat transaksi nilai transaki Rp dibayar pada saat
tempo jatuh Tempo
transaksi USD dollar jatuh tempo
BI
1 12.165,00 13.977,00 170.030.205,00 02-Feb-15 Rp12.764 Rp178.402.428,00
2 11.867,00 100.000,00 1.186.700.000,00 05-Agust-14 Rp11.792 Rp1.179.200.000,00
3 11.869,00 100.000,00 1.186.900.000,00 07-Agust-14 Rp11.825 Rp1.182.500.000,00
4 11.876,00 100.000,00 1.187.600.000,00 12-Agust-14 Rp11.735 Rp1.173.500.000,00
5 11.878,00 100.000,00 1.187.800.000,00 14-Agust-14 Rp11.725 Rp1.172.500.000,00
6 11.885,00 100.000,00 1.188.500.000,00 19-Agust-14 Rp11.740 Rp1.174.000.000,00
7 11.887,00 100.000,00 1.188.700.000,00 21-Agust-14 Rp11.712 Rp1.171.200.000,00
8 11.894,00 100.000,00 1.189.400.000,00 26-Agust-14 Rp11.776 Rp1.177.600.000,00
9 11.896,00 100.000,00 1.189.600.000,00 28-Agust-14 Rp11.740 Rp1.174.000.000,00
10 11.882,00 100.000,00 1.188.200.000,00 08-Agust-14 Rp11.881 Rp1.188.100.000,00
11 11.891,00 100.000,00 1.189.100.000,00 15-Agust-14 Rp11.751 Rp1.175.100.000,00
12 11.900,00 100.000,00 1.190.000.000,00 22-Agust-14 Rp11.712 Rp1.171.200.000,00
13 11.909,00 100.000,00 1.190.900.000,00 29-Agust-14 Rp11.776 Rp1.177.600.000,00
14 11.915,00 100.000,00 1.191.500.000,00 02-Sep-14 Rp11.793 Rp1.179.300.000,00
15 11.790,00 100.000,00 1.179.000.000,00 3-Sep-14 Rp11.840 Rp1.184.000.000,00
16 11.799,00 100.000,00 1.179.900.000,00 10-Sep-14 Rp11.841 Rp1.184.100.000,00
17 11.800,00 100.000,00 1.180.000.000,00 11-Sep-14 Rp11.890 Rp1.189.000.000,00
18 11.808,00 100.000,00 1.180.800.000,00 17-Sep-14 Rp11.968 Rp1.196.800.000,00
19 11.810,00 100.000,00 1.181.000.000,00 18-Sep-14 Rp12.090 Rp1.209.000.000,00
20 11.817,00 100.000,00 1.181.700.000,00 24-Sep-14 Rp12.036 Rp1.203.600.000,00
21 11.819,00 100.000,00 1.181.900.000,00 25-Sep-14 Rp12.007 Rp1.200.700.000,00
22 11.826,00 100.000,00 1.182.600.000,00 1-Oct-14 Rp12.249 Rp1.224.900.000,00
23 11.829,00 100.000,00 1.182.900.000,00 3-Oct-14 Rp12.205 Rp1.220.500.000,00
2.213.977,00 26.254.730.205,00 Rp26.286.802.428,00
Data yang sudah di olah

Analisis Transaksi Ekspor atau penjualan Valuta Asing pada PT bank Dalam
Kondisi Open Position Pertransaksi 2014
kurs spot
nilai nilai yang harus di
kurs spot saat Tanggal jatuh pada saat
No transaksi nilai transaksi Rp bayar pada saat
transaksi tempo jatuh tempo
(USD) jatuh tempo
BI
1 12.165,00 13.977,00 170.030.205,00 02-Feb-15 Rp12.700 Rp177.507.900,00
2 11.914,00 100.000,00 1.191.400.000,00 05-Agust-14 Rp11.674 Rp1.167.400.000,00
3 11.918,00 100.000,00 1.191.800.000,00 07-Agust-14 Rp11.707 Rp1.170.700.000,00
4 11.929,00 100.000,00 1.192.900.000,00 12-Agust-14 Rp11.619 Rp1.161.900.000,00
5 11.933,00 100.000,00 1.193.300.000,00 14-Agust-14 Rp11.609 Rp1.160.900.000,00
6 11.940,00 100.000,00 1.194.000.000,00 19-Agust-14 Rp11.624 Rp1.162.400.000,00
7 11.942,00 100.000,00 1.194.200.000,00 21-Agust-14 Rp11.596 Rp1.159.600.000,00
8 11.947,00 100.000,00 1.194.700.000,00 26-Agust-14 Rp11.658 Rp1.165.800.000,00
9 11.949,00 100.000,00 1.194.900.000,00 28-Agust-14 Rp11.624 Rp1.162.400.000,00
10 11.921,00 100.000,00 1.192.100.000,00 08-Agust-14 Rp11.763 Rp1.176.300.000,00
11 11.936,00 100.000,00 1.193.600.000,00 15-Agust-14 Rp11.635 Rp1.163.500.000,00

6
12 11.950,00 100.000,00 1.195.000.000,00 22-Agust-14 Rp11.596 Rp1.159.600.000,00
13 11.965,00 100.000,00 1.196.500.000,00 29-Agust-14 Rp11.658 Rp1.165.800.000,00
14 11.973,00 100.000,00 1.197.300.000,00 02-Sep-14 Rp11.734 Rp1.173.400.000,00
15 11.818,00 100.000,00 1.181.800.000,00 3-Sep-14 Rp11.781 Rp1.178.100.000,00
16 11.832,00 100.000,00 1.183.200.000,00 10-Sep-14 Rp11.782 Rp1.178.200.000,00
17 11.834,00 100.000,00 1.183.400.000,00 11-Sep-14 Rp11.831 Rp1.183.100.000,00
18 11.848,00 100.000,00 1.184.800.000,00 17-Sep-14 Rp11.908 Rp1.190.800.000,00
19 11.850,00 100.000,00 1.185.000.000,00 18-Sep-14 Rp12.030 Rp1.203.000.000,00
20 11.862,00 100.000,00 1.186.200.000,00 24-Sep-14 Rp11.976 Rp1.197.600.000,00
21 11.865,00 100.000,00 1.186.500.000,00 25-Sep-14 Rp11.947 Rp1.194.700.000,00
22 11.880,00 100.000,00 1.188.000.000,00 1-Oct-14 Rp12.188 Rp1.218.800.000,00
23 11.884,00 100.000,00 1.188.400.000,00 3-Oct-14 Rp12.144 Rp1.214.400.000,00
26.359.030.205,00 Rp26.085.907.900,00
Data yang sudah di olah

Fluktuasi nilai mata uang asing sangat mempengaruhi nilai yang harus di bayar
oleh counterparty atau lawan nya yang harus di bayarkan pada saat jatuh tempo.
Counterparty adalah peserta, baik bank atau pelanggan, dengan siapa transaksi
keuangan dibuat, atau pihak-pihak yang melakukan transaksi keuangan. Ketika bank
menjual dan membeli valuta asing pada lawannya memiliki resiko yang akan
mempengaruhi keuangan perusahaan bank x. Sebagai ilustrasi, pada tanggal 12 juni
2014, spot rate yang berlaku USD 1=Rp 11.674 dan nilai transaksinya USD 1.00.000,
sehingga di peroleh nilai transaksi dalam rupiah adalah sebesar USD 1.00.000 X Rp
11.674/USD = Rp 1.167.400.000. Pada saat jatuh tempo atau 60 hari kemudian, yaitu
tanggal 5 agustus 2014, kurs spot yang berlaku pada saat tanggal jatuh tempo
mengalami kenaikan atau apresiasi menjadi Rp. 11.914, sehingga nilai yang di
bayarkan oleh counterpartynya mengalami kenaikan menjadi Rp 1.191.400.000.
kenaikan yang terjadi sebesar Rp 24.000.000.
Pada saat bank x membeli valuta asing pada tanggal 15 juli 2014, spot yang
berlaku adalah USD 1 = 11.800 dan nilai transaksinya adalah sebesar USD 1.00.000
sehingga diperoleh nilai transaksi sebesar adalah Rp 1.180.000.000. Pada tanggal 11
september 2014, kurs spot yang berlaku USD 1= Rp 11.890 sehingga nilai yang harus
dibayarkan oleh pt bank x mengalami kenaikan sebesar Rp 1.189.000.000. kenaikan
yang terjadi pada saat bank x membeli pada saat jatuh tempo nya adalah sebesar
9.000.000.
Dilihat dari ilustrasi diatas, maka perusahaan berada dalam posisi yang tidak
pasti akibat fluktuasi nilai tukar mata uang asing yang dapat menyebabkan bertambah
besarnya nilai kewajiban yang harus di bayar oleh bank x apabila rupiah mengalami
depresiasi dan apabila rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar maka perusahaan
dapat mengambil keuntungan. Hal ini terjadi karena PT Bank x tidak mengambil
tindakan apapun untuk mengurangi resiko fluktuasi nilai tukar mata uang asing atau
dengan kata lain saat ini Bank X berada dalam kondisi open position.
Pengaruh yang terjadi terhadap transaction eksposure apabila perusahaan tidak
melakukan tindakan hedging atau dalam keadaan open postion, terbukti pada saat
perusahaan membandingkan saat menggunakan hedging dan tidak melakukan hedging.
Jika perusahaan tidak melakukan hedging maka akan terjadi resiko nilai tukar atau
transaction eksposur yang akan berakibat akan merugikan perusahaan. Resiko tersebut
dapat mempengaruhi biaya pembayaran di masa yang akan datang. Terlihat pada bulan
juni 2014 sampai agustus 2014 perusahaan jika tidak melakukan hedging mendapatkan
kerugian saat membayar valuta asing sebesar Rp 32.072.223 karena USD dollar menaik.
Ketika perusahaan melakukan penjualan valuta asing maka, perusahaan akan
menerima piutang uang tersebut di masa yang akan datang. Terlihat pada saat kondisi

7
open position dengan menggunakan tekhnik hedging perusahaan menguntungkan
menggunakan hedging karena total jumlah pada saat jatuh tempo bank menerima
keuntungan sebesar Rp 273.122.305 jika tidak menggunakan hedging maka perusahaan
tidak menerima keuntungan.
Walaupun pada tujuan nya hedging adalah meminimalisir fluktuasi kurs , di
dalam dunia perbankan , bank mengharapkan keuntungan dengan menjual dan membeli
valuta asing dengan tanggal yang sudah di tentukan atau jatuh tempo yang sudah di
tetapkan pada saat kesepakatan bersama. Dengan transaksi menjual dan membeli
valuta asing terhadap counterparty atau lawan nya yang berbeda-berbeda. Dengan itu
perusahaan mendapatkan keuntungan akibat melakukan tindakan tekhnik hedging
lindung nilai.

Tabel Transaksi Swap

Tanggal Jatuh Tempo


Jenis Transaksi CCY Deal Date Amount
No (Kurs Beli)
1 Swap USD 02-Feb-15 10.000.000,00 2-Mar-15
2 Swap USD 27-Jan-15 10.000.000,00 27-Feb-05
3 Swap USD 12-Mar-15 10.000.000,00 16-Apr-05
4 Swap USD 18-Feb-15 10.000.000,00 23-Feb-15
5 Swap USD 18-Feb-15 10.000.000,00 20-Feb-15
6 Swap USD 21-Apr-14 10.000.000,00 16-Mar-15

Data yang sudah di olah

data yang dilakukan ini adalah data primer, dengan data kurs spot saat transaksi
yaitu data yang sudah dihitung oleh Pt bank x tersebut yang akhirnya sudah menjadi
Tanggal Jatuh
Kurs Beli Nominal Beli Kurs Jual Nominal Jual
Tempo(Kurs Jual)
12.575 125.750.000.000,00 18-Feb-15 12.515 125.150.000.000,00
12.554 125.540.000.000,00 29-Jan-15 12.493 124.930.000.000,00
13.240 132.400.000.000,00 16-Mar-15 13.176 131.760.000.000,00
12.795 127.950.000.000,00 2-Mar-15 12808,95 128.089.500.000,00
12.795 127.950.000.000,00 27-Feb-15 12808,9 128.089.000.000,00
13.190 131.900.000.000,00 16-Apr-15 132254,8 1.322.548.000.000,00
771.490.000.000,00 1.960.566.500.000,00
hitungan atau kesepakatan bersama antara bank dengan metode swap.

Perbandingan penggunaan hedging dan Open position

No Nominal Beli Nominal Tanpa Nominal Jual Nominal Tanpa

8
Hedging Hedging
1 Rp125.750.000.000,00 Rp129.930.000.000,00 Rp125.150.000.000,00 Rp127.000.000.000,00
2 Rp125.540.000.000,00 Rp128.630.000.000,00 Rp124.930.000.000,00 Rp125.150.000.000,00
3 Rp132.400.000.000,00 Rp128.380.000.000,00 Rp131.760.000.000,00 Rp132.370.000.000,00
4 Rp127.950.000.000,00 Rp128.130.000.000,00 Rp128.089.500.000,00 Rp129.930.000.000,00
5 Rp127.950.000.000,00 Rp128.490.000.000,00 Rp128.089.000.000,00 Rp128.630.000.000,00
6 Rp131.900.000.000,00 Rp132.370.000.000,00 Rp1.322.548.000.000,00 Rp128.380.000.000,00
Total Rp771.490.000.000,00 Rp775.930.000.000,00 Rp1.960.566.500.000,00 Rp771.460.000.000,00
Data yang sudah di olah
Dari tabel tersebut dapat dilihat bila perusahaan tidak menggunakan swap dapat
mengalami kerugian , total transaksi kurs beli tanpa menggunakan hedging atau dalam
keadaan open position adalah Rp.775.930.000.000 sedangkan jika bank menggunakan
hedging bank hanya membayar Rp.771.490.000.000 dengan itu Bank dapat menghemat
sebesar Rp 4.441.000.0000 dan dalam jatuh tempo akhir kurs jual atau pada saat bank
menjual kembali valuta tersebut bank mendapat keuntungan karena pada saat keadaan
open position Rp.771.460.000.000 dan jika perusahaan bank mengunakan hedging total
nominal jual nya adalah Rp.1.960.566.500.000 maka perusahaan bank mendapatkan
keuntungan sebesar Rp1.189.106.500.000. maka dengan bank x melakukan transaksi
perusahaaan bank X juga mendapatkan keuntungan.
Hasil Pembahasan Statistik
Analisis Regresi Sederhana (Uji T)
Analisis regresi sederhana atau Uji T digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel
dependent. Derajat signifikan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat
kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa suatu
variabel independent secara parsial mempengaruhi variabel dependent.
Analisis Regresi Sederhana (Uji t) Hedging Forward, Terhadap Transaction Eksposure
Coefficientsa

Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 1,230E7 1,722E7 ,715 ,479


x1 ,985 ,015 ,995 66,491 ,000 1,000 1,000

a. Dependent Variable: Transaction Eksposure(Y)


b. X1 = Forward
Sumber : Hedging Swap yang sudah di olah terhadap Transaction eksposure Pada PT
Bank x dan Kurs Bank Indonesia
1. Hedging Forward (X1) terhadap Transaction Eksposure (Y)
Terlihat pada table 4.20 terdapat nilai sig 0,000. Nilai sig lebih kecil dari
0,05 atau 0,000 < 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Variabel X1 memiliki
thitung 66,491 dengan ttabel = 2,01. Jadi ,thitung>ttabel dapat disimpulkan bahwa
variabel X1 memiliki kontribusi terhadap Y. nilai t positif menunjukkan bahwa
variabel X1 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. jadi dapat disimpulkan
bahwa hedging forward berpengaruh signifikan terhadap resiko transaction
eksposure.
Analisis Regresi Sederhana (Uji t) Hedging Swap, Terhadap Transaction Eksposure
Coefficientsa

9
Model
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 1,13E+11 5,81E+10 1,951 0,075

X1 0,285 0,087 0,685 3,261 0,007 1 1


a. Predictors: (Constant),Swap
b. Dependent Variable: Transaction Eksposure
Sumber : Hedging Swap yang sudah di olah terhadap Transaction eksposure Pada PT
Bank x dan Kurs Bank Indonesia
2. Hedging Swap (X2) terhadap Transaction Eksposure (Y)
Terlihat pada table 4.19 terdapat nilai sig 0,007. Nilai sig lebih kecil dari
0,05 atau 0,007 < 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Variabel X1 memiliki
thitung 3,261 dengan ttabel = 2,14. Jadi ,thitung>ttabel dapat disimpulkan bahwa
variabel X2 memiliki kontribusi terhadap Y. nilai t positif menunjukkan bahwa
variabel X1 mempunyai hubungan yang searah dengan Y. jadi dapat disimpulkan
bahwa hedging swap berpengaruh signifikan terhadap resiko transaction
eksposure.
Analisis Koefisien Korelasi
Analisis koefisien korelasi digunakan untuk kuat atau tidaknya hubungan antara
variabel X dan variabel Y. dalam analisis ini dapat menggunakan table model summary
dari Output SPSS.

Hasil untuk analisis koefisien korelasi (Forward terhadap Terhadap Transaction


Eksposure)
Model Summaryb
Model

Adjusted R Std. Error of Durbin-


R R Square Square the Estimate Watson
1 ,995a 0,99 0,99 2,09E+07 0,265
dimension0

a. Predictors: (Constant), x2 (forward)


b. Dependent Variable: Y(transaction eksposure)

Interpretasi Koefisien Korelasi


Interval Tingkat
Koefisien Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Berdasarkan tabel 4.23 “Model Summary” diatas dapat diketahui adanya


hubungan hedging swap terhadap transaction eksposure,perusahaan bank dapat
diperoleh dari R atau Koefisien Korelasi secara simultan sebesar 0,995. Angka tersebut
menunjukkan tingkat hubungan antara swap terhadap transaction eksposure perusahaan
bank secara simultan adalah 0,995.Selain itu, berdasarkan table interprestasi koefisien

10
korelasi diatas, angka tersebut juga menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat
kuat antara variabel-variabel tersebut. Karena koefisien korelasinya berada pada 0,80 –
1,000 yaitu 0,80 ≤ 0,995 ≤ 1,000.

Hasil untuk analisis koefisien korelasi (Swap terhadap Terhadap Transaction Eksposure)

Model Summary
Model
Adjusted R Std. Error of
R R Square Square the Estimate
1 ,685a 0,47 0,426 1,78E+11
dimension0

a. Predictors: (Constant), X1 swap


b. Transaction eksposure
Berdasarkan tabel “Model Summary” diatas dapat diketahui adanya hubungan hedging
swap terhadap transaction eksposure,perusahaan bank dapat diperoleh dari R atau
Koefisien Korelasi secara simultan sebesar 0,685. Angka tersebut menunjukkan tingkat
hubungan antara swap terhadap transaction eksposure perusahaan bank secara simultan
adalah 0,685.Selain itu, berdasarkan table interprestasi koefisien korelasi diatas, angka
tersebut juga menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara variabel-variabel
tersebut. Karena koefisien korelasinya berada pada 0,60 – 0,799 yaitu 0,60 ≤ 0,685 ≤
0,799.
KESIMPULAN
1. Pengaruh hedging Forward terhadap transaction eksposure
Dari hasil penelitian yang di lakukan hedging forward sangat mempengaruhi resiko
transaction eksposure, hedging forward berbeda dengan hedging swap,hedging
forward hanya di lakukan satu kali di lakukan penjualan saja atau pembelian saja.
ketika bank X menjual valuta asing dengan hedging Forward perusahaan menerima
piutang sebesar Rp Rp 26.359.030.205 tetapi jika dalam keadaan open position bank
X hanya menerima Rp 26.085.907.900, karena bank x ini menggunakan hedging
forward makan menerima keuntungan sebesar Rp 273.122.305 dan ketika bank x
membeli valuta asing terhadap counterpartynya total pembelian nya adalah sebesar
Rp 26.254.730.205 dan jika bank membayar saat keadaan open position yang harus
di bayar adalah Rp 775.930.000.000 bank akan mengalami resiko transaction
eksposure. Karena bank menggunakan hedging melalui forward maka bank dapat
menghemat sebesar Rp 32.072.223. Dan dilihat dari hasil SPSS swap memiliki hasil
yang signifikan sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 yang bearti swap
berpengaruh signifikan terhadap resiko transaction eksposure.
2. Pengaruh hedging swap terhadap transaction eksposure
Berdasarkan penelitian untuk penerapan hedging melalui swap yang pembelian dan
penjualan di lakukan bersama-sama dengan tanggal yang sudah ditetapkan setelah
melakukan kesepakatan, total penjualan dan pembelian saat melakukan hedging
melalui swap adalah 1.960.566.500.000 dan Rp 771.490.000.000 tetapi jika dalam
keadaan open position maka bank hanya menerima Rp 771.460.000.000 dan Rp
775.930.000.000 maka dapat dilihat jika dalam keadaan open position bank
mengalami kerugian jika tidak menggunakan hedging karena saat keadaan open
position kurs pasar saat bank x menjual mengalami penurunan sebesar Rp
1.189.106.500.000 dan keadaan open position saat pembelian mengalami kenaikan
sebesar Rp 4.440.000.0000. Maka dengan tehknik Hedging melalui swap perusahaan
Bank X dapat terhindar dari Resiko transaction eksposure. Dan dilihat dari hasil SPSS
swap memiliki hasil yang signifikan sebesar 0.007 yang lebih kecil dari 0.05 yang
bearti swap berpengaruh signifikan terhadap resiko transaction eksposure

SARAN

11
1. Bank x sebagai suatu perusahaan yang melakukan transaksi penjualan dan
pembelian valuta asing sehingga menghadapi risiko fluktuasi kurs valas akibat
harga pasar, sebaiknya mencari jalan keluar untuk mengurangi risiko tersebut
dapat dengan melakukan hedging swap dan forward untuk mengurangi risiko
transaction eksposure , atau risiko nilai tukar di masa yang akan datang. Karena
jika perusahaan tidak melakukan hedging maka perusahaan akan terkena risiko
tersebut dan akan berpengaruh nantinya terhadap keuangan perusahaan bank X.
2. Dalam melakukan tekhnik hedging forward dan swap Bank x juga harus
memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seperti inflasi dan tingkat
suku bunga. Sehingga Bank x dapat memastikan bahwa tekhnik hedging swap
atau forward merupakan pilihan tekhnik hedging yang tepat untuk mengurangi
risiko transaction eksposure.

Daftar Pustaka
Beams. Anthony. Clement and Suzanne H. Lowensohn. 2009. Advanced Accounting Tenth
edition. Prentice Hall.
Berlianta, Heli Charisma. 2005.Mengenal Valuta Asing. Cetakan Kedua. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Bringham. Ehrhardt.2010.Financial Management Theory and Practice Thirteen
Edition.South-Western Cengage Learning
David k, Eitmen.2003.Multinational bussiness finance.Addison Wesley
Deliarnov, 2007. Ilmu Pengetahuan Ekonomi .Penerbit Erlangga .
Effendy, M., Hidayat, L. and Sumardimansyah, A., 2014. PENGARUH HUTANG JANGKA
PANJANG TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI SEKTOR INDUSTRI MAKANAN
DAN MINUMAN. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 2(3).
Eiteman, Stonehill, Moffett.2010.Manajemen Keuangan Multinasional Edisi kesebelas Jilid 1.
Jakarta : Erlangga
Hady, hamdy.2005.Manajemen keuangan internasional. yayasan administrasi indonesia
Hidayat, L., Puspitasari, R. and Tantina, T., 2011. Analisis Sensitivitas Sebagai Faktor
Penting Dalam Suatu Pengambilan Keputusan Investasi. Jurnal Ilmiah
Ranggagading (JIR), 11(2), pp.134-141.
Joesoef, Jose Rizal.2008 Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing. Salemba Empat
Madura,jef.2007. Manajemen keuangan internasional. Erlangga .
Mankiw, N. Gregory. Principles of Macroenonomics sixth edition. 2008. South-Western
Cengage Learning
Muktiadji, N. and Hidayat, L., 2006. Pengendalian Kualitas Produk dengan Metode
Control Chart pada PT XYZ. Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 6(1), pp.49-56.
Nopirin,Ph.D.2001. Ekonomi Internasional. Edisi ketiga .bpfe-yogyakarta
Ricky.W.Griffin.2005.Bisnis Internasional.Indeks:jakarta
Shim. Siegel. Dauber.2010 Corporate controller's handbook of financial management. CCH
Wolter Kluwer business.
Sunaryo, T. 2009.Manajemen Risiko Finansial.Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Supriadi, Y., 2012. Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan Melalui Manajemen
Asset. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 14(1).
Triyono. 2008. Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika. Jurnal Ekonomi
Pembangunan. Vol.9 No. 2, Desember 2008 : 156-167. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Yalmaf, Y. and Nurjanah, Y., 2014. ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LABA AKUNTANSI
DAN ARUS KAS OPERASI DENGAN DIVIDEN KAS. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Kesatuan, 2(2).
Yusgianto, purnomo.2004.Manajemen keuangan internasional.lembaga penerbitan
universitas indonesia
Veronesi, Pietro.2009. Fixed Income Securities.McGraw Hill Professsional
Wijayanta. Vidyaningsih.2008. Mengasah Kemampuan Ekonomi. Citra Praya

12
13

View publication stats

You might also like